Penyusun : Kelompok 4
Anggota:
2. Nafis Sudirman,S.Si
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
1
DAFTAR ISI
2
UNSUR – UNSUR ALKALI TANAH
I. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah melakukan percobaan ini
adalah praktikan mampu mempelajari sifat unsur alkali.
Pada sistem periodik logam golongan II A di mulai dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba dan Ra
disebut juga sebagai logam-logam alkali tanah. Ca atau kalsium yaitu berwarna putih
keperakan dan merupakan logam yang lunak diproduksi dengan elektrolisis garam kalsium
klorida dan kalsium karbonat leleh. Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus
kimia Ca(OH)2, Kalsium hidroksida dapat berupa kristal tak berwarna atau bubuk putih.
Kalsium hidroksida dihasilkan melalui reaksi kalsium oksida (CaO) dengan air. Senyawa ini
juga dapat dihasilkan dalam bentuk endapan melalui pencampuran larutan kalsium klorida
(CaCl2) dengan larutan natrium hidroksida (NaOH).
.Kalsium hidroksida juga disebut kapu tohor atau kapur mati. Kalium karbonat
(K2CO3) merupakan garam putih, yang dapat larut dalam air, namun tidak larut dalam etanol
yang membentuk alkali kuat. Kalium karbonat dihasilkan dari reaksi kalium hidroksida
dengan karbon dioksida. Garam ini digunakan dalam pembuatan sabun dan kaca.Kalsium
karbonat adalah komponen utama mualam dan digunakan pada produksi semen. Kalsium
juga digunakan sebagai struktural tulang dan gizi, ion kalsium juga memiliki berbagai fungsi
biologis seperti transfer aksi hormon, kontraksi otot komunikasi syaraf dan pembekuan
darah.
Strontium lebih lunak dibanding kalsium dan terdekomposisi dalam air secara cepat.
Ia tidak menyerap nitrogen dibawah suhu 380 derajat Celcius. Elemen ini harus direndam
dalam minyak tanah (kerosene) untuk menghindari oksidasi. Logam strontium yang baru
terbelah memiliki warna keperak-perakan, tapi dapat dengan cepat menjadi kuning jika
3
teroksidasi. Logam ini jika terbelah secara halus dapat terbakar di udara secara
spontan.Stronsium-90, sebuah radioaktif isotop dari strontium, merupakan produk umum
dari ledakan nuklir. Stronsium-90 memiliki waktu paruh sekitar 28,8 tahun dan meluruh
menjadi Yttrium-90 melalui peluruhan beta. Stronsium-90 ini terutama mematikan karena
memiliki waktu paruh relatif lama, sangat radioaktif dan dapat diserap oleh tubuh, dimana
terakumulasi dalam sistem rangka.
Magnesium dihasilkan dengan beberapa cara. Sumber yang terpenting adalah batuan
dolomite dan air laut yang mengandung 0,13% Mg. Proses yang paling penting untuk
mendapatkan logam adalah elektrolisis leburan campuran halida dari mana logam yang
paling penting kurang elektopositif. Mg ditampung dan reduksi MgO atau dolomit yang
dikalsinasi (MgO.CaO) dan yang terakhir dipanaskan dengan ferosilikon. Magnesium
berwarna putih keabu-abuan dan mempunyai permukaan pelindung lapisan tipis oksida.
Magnesium mudah larut dalam asam encer. Magnesium digunakan dalam aliasi kontruksi
sinar dan untuk pembuatan reaksi Grignard, dengan interaksinya terhadap alkil atau aril
halide dalam larutan larutan eter. Mg sangat dibutuhkan karena Mg banyak terdapat pada
klorofil. Ion Mg2+ mempunyai kemampuan kepolaran yang tinggi, dan adanya
kecenderungan menetapkan keperilaku non ionik. Magnesium membentuk ikatan-ikatan
dengan karbon secara mudah.
Berellium diperoleh dari reduksi Ca dan Mg pada BeCl 3, sangat ringan dan
digunakan sebagai jendelan dalam peralatan sinar x. penyerapan radiasi elektromagnetik
bergantung pada kerapatan electron pada bahan dan Be mempunyai daya penghentian yang
4
terendah persatuan ketebalan massa dari seluruh bahan konstruksi. Logamnya atau
hidroksinya larut dalam basa kuat menghasilkanion berillat. Larutan-larutan garam Be
adalah asam, sehubungan dengan hidrolisis. Berrilium membentuk rantai panjang dalam
Kristal. Penghirupan senyawa beryllium dapat menyebabkan penyakit pernapasan yang
serius. Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be dan nomor atom 4. Unsur
ini beracun, bervalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan tetapi mudah pecah.
Berilium adalah logam alkali tanah, yang kegunaan utamanya adalah sebagai bahan penguat
dalam aloy (Cotton dan Wilkinson, 2009).
Magnesium oksida (MgO), atau magnesia, adalah suatu padatan mineral putih
higroskopis yang terdapat di alam sebagai periklase dan merupakan sumber bagi magnesium
(lihat pula oksida). Senyawa ini memiliki rumus empiris MgO dan terdiri dari kisi ion Mg2+
dan ion O2− terikat bersama melalui ikatan ionik.Magnesium oksida pada proses pengukuran
densitas menunjukan bahwa nilai densitasnya meningkat seiring dengan peningkatan suhu
sintering. Sintering adalah pemanasan material atau bahan dengan cara memanaskannya
tidak sampai melampaui titik lelehnya. Peningkatan densitas menunjukan telah terjadinya
proses pemadatan (densifikasi) selama fase kenaikan suuhu dalam proses sintering, yang
memungkinkan terjadiya perubahan struktur dan mikro struktur dimana partikel-partikel
saling mengikat sehingga ukuran butiran menjadi lebih besar dari menutupi seluruh
permukaan. Suhu sintering mempengaruhi sifat fisis MgO. MgO dikenal sebagai senyawa
bahan yang tahan api, yaitu suatu padatan yang secara fisik serta kimiawi stabil pada suhu
tinggi. Hal ini memiliki dua sifat yang berguna: konduktivitas termal yang tinggi serta
konduktivitas listrik yang rendah (Dahliana et al., 2013).
Kalsium merupakan salah satu unsur alkali tanah yanag reaktif keberadaan nya
melimpah, mudah ditempa dan dibentuk serta satu golongan dengan barium dan stronsium.
Dari keasaman golongan tersebut diharapkan magnet dengan bahan kalsium dapat disintesis.
Kalsium merupakan sebuah elemen kimia yang memiliki simbol Ca dan nomor atom 20.
Kalsium adalah mineral penting yang paling banyak dibutuhkan oleh manusia. Kalsium
bermanfaat untuk membantu proses pembentukan tulang dan gigi serta diperlukan dalam
pembekuan darah, kontraksi otot, transmisi sinyal pada sel saraf. Kalsium dapat membantu
mencegah terjadinya osteoporosis. Kalsium dapat berperan dalam menurunkan tekanan
5
darah serta dapat untuk mengurangi resiko terkena penyakit kardiovaskuler pada wanita
post-menopause (Harianto dan Darminto, 2013).
Kecenderungan golongan alkali dengan meningkatnya nomor atom yaitu, Titik leleh dan
titik didih menurun, unsur lebih reaktif, ukuran atom membesar, densitas meningkat
proportional dengan meningkatnya massa atom, kekerasan menurun. kecenderungan elemen
atau senyawa-senyawa alkali tanah membentuk senyawa kompleks dengan penurunan urea
sebagai radius ionik meningkat. Jadi magnesium (II) membentuk senyawa kompleks dengan
2 molekul urea. Kalsium (II) membentuk senyawa kompleks dengan menggunakan 1
molekul urea sedangkan stronsium dan barium asetat tidak bereaksi (Megharbel et al.,
2013).
6
III. Prosedur Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1) Tabung reaksi
2) Rak tabung reaksi
3) Penjepit tabung
4) Pipa penyalur gas
5) Corong
6) Kaca arloji
7) Spatula
8) Gelas ukur
9) Gela kimia 400 mL
3.1.2
3.1.3 Bahan
1) Larutan indikator
2) Logam kalsium
3) Kalsium oksida
4) Magnesium karbonat
5) Barium karbonat
6) Kertas indikator
7) Pita magnesium
8) Magnesium oksida
9) Barium hidroksida
10) Kalsium karbonat
7
3.2 Skema Kerja
3.2.1 Reaksi dengan Air
Sekeping logam
kalsium
Logam kalsium
dalam air dingin
Diamati reaksi
Diperiksa hasil reaksi
Logam Magnesium
HASIL
0,01 gr magnesium
hidroksida dan kalsium
8
MgOH + H2O dan
CaOH + H2O
HASIL
HASIL
9
Dicatat kecepatan timbulnya gas dan
tingkatan kekeruhan air kapur
HASIL
HASIL
1
IV.Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
1
Kelarutan Beberapa a. Ion Ca2+
Senyawa Unsur CaSO4 + MnCO3 Warna larutan
Alkali Tanah kecokelatan, terdapat
endapan cokelat
CaSO4 + PbSO4 Larutan bening,
terdapat endapan
putih
CaSO4 + KOH Larutan keruh,
terdapat sedikit
endapan
b. Mg2+
MgO + MnCO3 Larutan keruh, dan
terdapat endapan
cokelat
c. Ba2+
Ba(NO3)2 + PbSO4 Larutan keruh dan
terbentuk endapan
putih
Larutan bening dan
Ba(NO3)2 + KOH
terbentuk endapan
putih
Larutan kecokelatan,
Ba(NO3)2 + MnCO3
sedikit terbentuk
endapan melayang
1
4.2 Pembahasan
Golongan alkali tanah terdiri atas berilium (Be), magnesium (Mg),
kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba) dan radium (Ra). Anggota pertama,
berilium (Be) bersifat mendekati semi-logam dan anggota terakhir radium (Ra)
bersifat radioaktif sehingga sifat-sifat kimianya tidak banyak diketahui secara
mendalam. Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan
dalam bentuk monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam
murni yang ada di udara, membentuk lapisan luar pada oksigen.
Pada suhu kamar, berilium tidak bereaksi dengan air, magnesium bereaksi
agak lambat dengan air, tetapi lebih cepat dengan uap air. Adapun kalsium dan logam
alkali tanah yang di bawahnya bereaksi dengan air pada suhu kamar. Logam alkali
tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Dari percobaan yang dilakukan
kebanyakan lebih untuk mengamati sifat serta reaksi yang dapat terjadi pada logam
alkali tanah, berikut penjelasan serta hasil dari percobaan yang telah dilakukan.
4.2.1 Reaksi dengan Air
Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Air membentuk logam hidroksida
[M(OH)2]. Pada percobaan ini, yang dilakukan pengujian untuk melihat reaksi antara
logam alkali tanah dengan air hanya digunakan logam magnesium, yang diuji dengan
dua perlakuan yang berbeda. Pada perlakuan pertama, logam magnesium direaksikan
dengan air dingin dalam tabung reaksi. Hasil pengamatan yang diperoleh yaitu pada
logam magnesium terdapat gelembung – gelembung gas yang menempel. Menurut
literatur, magnesium bereaksi sangat lambat dengan air pada suhu kamar dan hanya
dapat bereaksi dengan air panas.
Pada perlakuan kedua yaitu mereaksikan logam magnesium dengan uap air
panas, dimana logam magnesium yang terbungkus dengan kertas saring diletakan
pada leher corong yang direndam pada air panas selama kurang lebih 30 menit,
seperti yang ditunjukan pada gambar berikut
1
Hasil pengamatan ini hanya dilakukan pengujian dengan kertas lakmus merah,
dimana kertas lakmus merah menjadi sedikit biru, untuk pengamatan kondisi logam
Mg sendiri sulit untuk diamati karena logam Mg yang terbungkus dengan kertas
saring, dan setelah dikeluarkan tidak ada hasil yang dapat diamati. Dari pengujian
dengan kertas lakmus dapat diketahui bahwa logam alkali tanah bersifat basa jika
direaksikan dengan air. Menurut Yayan Sunarya (2012) “magnesium bereaksi agak
lambat dengan air pada suhu normal, tetapi lebih cepat jika dibandingkan dengan uap
air”.
Persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah sebagai berikut
Logam alkali tanah jika bereaksi dengan air akan membentuk ion logam.
4.2.2 Sifat Asam – Basa
Logam alkali tanah bersifat basa jika direaksikan dengan air, unsur golongan
ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali, namun tingkat kebasaannya
lebih lemah. Sifat basa golongan IIA ini berturut-turut dari atas Be(OH) 2 ke bawah
Ba(OH)2 makin kuat, karena jari-jari kation dari Be2+ hingga Ba2+ makin besar,
hingga ion OH- makin mudah dilepaskan. Be(OH)2 tergolong basa amfoter, yaitu
ketika direaksikan dengan asam bersifat basa lemah dan waktu ditambahkan basa
1
kuat sifatnya berubah menjadi asam lemah. Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai
berikut:
Mg(OH)2 adalah basa lemah dan sukar larut dalam air. Sedang Ca, Sr, dan Ba(OH) 2
dikelompokkan ke dalam basa kuat, walaupun Ba(OH)2 merupakan basa terkuat.
Pada percobaan ini praktikan mereaksikan MgO dan Ca(OH)2 dengan air dan
ditambahkan dua tetes indikator untuk menguji tingkat keasaman ataupun kebasaan
dari keduanya. Hasil yang diperoleh dari reaksi antara MgO dan air yaitu pada larutan
terdapat endapan putih, dimana endapan ini terbentuk karena MgO sukar larut dlaam
air atau kelarutannya kecil dengan pH yang dihasilkan yaitu 8, ini menunjukan bahwa
larutan bersifat basa.
Dengan cara yang sama, diperoleh hasil pengamatan anatara Ca(OH) 2 dengan
air yaitu terbentuk sedikit endapan putih yang berasal dari Ca(OH)2 yang tidak
melarut semuanya, dan pH yang dihasilkan pada larutan ini yaitu 10.
Reaksi antara MgO dan Ca(OH)2 dengan air menghasilkan endapan putih
Mg(OH)2 dan Ca(OH)2 karena memiliki kelarutan didalam air yang kecil atau larutan
tersebut lewat jenuh atau Ksp larutan lebih kecil dari pada hasil kali ion – ionnya
sehingga sukar larut dalam air.
1
Hidroksida logam alkali tanah lebih cenderung bersifat basa, bila jari-jari
atom itu kecil ia akan kuat menarik elektron. Jika elektron tertarik ke arah atom
logamnya maka ikatan antara atom O dengan H pada O-H akan melemah, sifat asam
semakin kuat. Dengan bertambahnya nomor atom, maka besar jari-jari atomnya. Jika
atom logam alkali tanah mempunyai jari-jari atom besar maka atom tersebut sukar
menarik elektron sebagai akibatnya ikatan antara O-H akan kuat dan sifat basa
menguat.
Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa larutan yang dihasilkan MgO
bersifat basa lemah dan Ca(OH)2 bersifat basa kuat.
4.2.3 Hidrolisis Klorida
Kekuatan hidrolisis klorida alkali tanah, dapat diperkirakan dengan cara
memanaskan klorida hidrat dan memeriksa gas hidrogen klorida (HCl) yang
dihasilkan.
Pada percobaan ini masing-masing klorida hidrat dari magnesium, kalsium
dan barium dipanaskan dalam tabung reaksi pada kamar, tetapi pada percobaan ini
praktikan melakukannya di udara terbuka yaitu di luar laboratorium, dan dipanaskan
mengunakan pembakar bunchen.
Reaksi yang terjadi pada ketiga klorida tersebut sebagai
Dari hasil percobaan ketika MgCl2 dipanaskan, hanya sebagian dari MgCl2
yang meleleh dan ada asap putih yang keluar dari hasil pembakaran pada tabung
reaksi. Gas yang keluar itu merupakan gas asam klorida (HCl). Begitu juga yang
dilakukan pada pembakaran CaCl2 menghasilkan gas HCl, dimana ketika di bakar
semua CaCl2 meleh. Akan tetapi pada pembakaran BaCl2, tidak ada sedikit pun BaCl2
yang meleleh sehingga tidak diketahui ada atau tidaknya gas HCl yang terbentuk.
Pada percobaan ini, praktikan tidak melakukan pengujian keasaman dari gas HCl
yang terbentuk, sehingga tidak dapat diketahui tingkat keasaman dari gas yang
1
terbentuk. Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat
membentuk garam Halida, kecuali Berilium. Oleh karena daya polarisasi ion Be2+
terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen.
Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.
Menurut literatur yang didapat reaksi yang terjadi pada percobaan ini yaitu
terjadi penguraian dari garam karbonat itu sendiri sebagai berikut :
CaCO3 dipanaskan
CaO(s) + CO2(g)
BaCO3 dipanaskan
BaO(s) + CO2(g)
MgCO3 dipanaskan
MgO(s) + CO2(g)
BaCO3 memiliki kestabilan thermal yang lebih besar dari CaCO3 lebih besar dari
MgCO3.
1
4.2.5 Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah
1
Pada ion Ca2+ menghasilkan larutan yang bening dan terbebtuk endapan
putih.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Ca2+(aq) + SO42- (aq) y CaSO4 (aq) ↓
Pada percobaan mereaksikan 2 mL 0,1 M Ba2+ dengan 2 mL SO42- 0,1 M
menghasilkan larutan keruh dan endapan putih
Reaksi yang terbentuk adalah :
Ada sebagian dari hasil percoban ini yang tidak sesuai dengan literatur yang
ada, dimana seharusnya kecenderungan MgSO4 mudah larut, CaSO4 sedikit larut,
dan BaSO4 sukar larut, dapat dilihat pada harga Ksp masing-masing. Semakin besar
nilai Ksp suatu larutan maka kelarutannya juga besar. Harga Ksp senyawa sulfat
alkali tanah semakin kecil dari atas kebawah berarti semakin sukar larut (Ksp MgSO4
= besar (kelarutan besar ), sedangkan Ksp CaSO4 = 9,1 x 10-6 dan Ksp BaSO4 = 1,1 x
10-10 (kelarutan kecil).
Berdasarkan percobaan dan literatur yang ada pada umumnya garam karbonat
alkali tanah sukar larut. Dilihat dari harga Ksp ketiga senyawa karbonat yang
memiliki Ksp terbesar yaitu Mg2+ dalam ion karbonat sehingga kelarutannya cukup
besar juga dan hanya terdapat sedikit endapan.
1
Dari hasil percobaan didapat senyawa karbonat dari atas kebawah pada alkali
tanah Kspnya semakin kecil, berarti semakin sukar larut. Dengan kecenderungan
MgCO3 sedikit larut, CaCO3 sukar larut dan BaCO3 sangat sukar larut.
2
V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal, yakni
sebagai berikut
1. Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Air membentuk logam hidroksida
[M(OH)2]. , magnesium bereaksi sangat lambat dengan air pada suhu kamar dan
hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam alkali tanah jika bereaksi dengan
air akan membentuk ion logam.
2. Logam alkali tanah bersifat basa jika direaksikan dengan air, unsur golongan
ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali, namun tingkat
kebasaannya lebih lemah. larutan yang dihasilkan MgO bersifat basa lemah dan
Ca(OH)2 bersifat basa kuat.
3. Adanya daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron halogen kecuali F-,
maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.
4. BaCO3 memiliki kestabilan thermal yang lebih besar dari CaCO3 lebih besar
dari MgCO3.
5. Urutan endapan dan kekeruhan yang terbentuk pada pencampuran logam
alkali dengan hidroksida (OH)
Mg2+ > Ca2+ > Ba2+
Harga Ksp senyawa sulfat alkali tanah semakin kecil dari atas kebawah berarti
semakin sukar larut.
Umumnya garam karbonat alkali tanah sukar larut, Sehingga kelarutan ion
karbonat dapat diurutkan sebagai berikut :
Mg2+ > Ca2+ > Ba2+
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada percobaan ini yaitu untuk melengkapi dan
melebihkan beberapa alat dan bahan sehingga praktikan dapat melakukan percobaan
2
dengan benar dan untuk praktikan diharapkan benar – benar harus memperhatikan
perubaha dan reaksi yang terjadi pada setiap percobaan yang dilakukan sehingga data
yang diperoleh lebih akurat,
2
DAFTAR PUSTAKA
Saito, T.2004. Buku Teks Online Kimia Organik di Terjemahkan oleh Sunandar. Tokyo :
Iwanami Publishing Company.
2
LAMPIRAN
2
3. Hidrolisis klorida
a. Apakah ada klorida yang terhidrolisis? Apakah ada kecenderungan dalam
hidrolisis?
Jawab : Sesuai hasil pratikum, tidak ada.
b. Klorida manakah yang bersifat lebih kovalen?
Jawab : Klorida yang bersifat lebih kovalen adalah Ba.
4. Kestabilan termal karbonat
a. Tulis persamaan reaksi yang terjadi.
Jawab : MgCO3 → MgO + CO2
CaCO3 → CaO + CO2
BaCO3 → BaO + CO2
b. Bagaimana urutan kecenderungan kestabilan termal dari karbonat alkali
tanah?
Jawab : Ba memiliki kestabilan termal yang lebih besar dari senyawa lainnya.
Semakin besar nomor atomnya / semakin besarnya jari-jari atom semakin
besar juga kestabilan termal karbonat