Momentum sudut
Muatan dari muatan yg.ber-
Inti ( berspin / pusing dinyatakan
berpusing ) pada dlm. bilangan spin,I
sumbunya. yg.mempunyai
harga; 0,1/2,1,3/2,...
……..9/2 .
Pusingan muatan proton
menghasilkan dipole magnit
/ momen magnit inti (μ).
Untuk menentukan apakah I bilangan bulat atau pecahan ditentukan
dengan cara
Menentukan proton dan netron :
1. Proton = genap , netron = genap atau
Proton = ganjil , netron = ganjil . Berarti Inti genap maka
Harga I = 0 , 1 , 2 , 3 , 4 …….
2. Proton = ganjil , netron = genap atau
Proton = genap , netron = ganjil . Berarti Inti ganjil maka
Harga I = 1/2 , 3/2 , 5/2 , …..
Inti yang memberikan respon terhadap RMI adalah inti ganjil seperti:
1
H , 19 F , 13 C dan 31 P Yang mempunyai bilangan spin
I=½
2
2I +1
Spin = + ½ ( μ Bo )
Momen magnit anti parallel
( berlawanan arah dg. Bo )
I=½ … ΔE1…ΔE2……………..
E ( E sama ) Momen magnit paralel
Bo = 0 ( tanpa ( searah dg. Bo )
diberi medan megnit) Spin = - ½ ( - μ Bo )
Bo› 0
Akibatnya :
Resonansi.
Contoh :
H
H C O H
H
Efek perisai pada kedua
proton berbeda. Karena
Sehingga Bo lebih dirasakan kerapatan e- sekitar proton
oleh proton O-H dibandingkan C-H › O-H .
proton CH3
Cl
H C C Cl
H
Cl
H H
Cl
Spektrum yang dihasilkan
Singlet , (satu puncak) TMS
5
Cl H
1. Sistem AX2
H H
Cl C C Cl
Cl H
A X
Spektrum yang dihasilkan
A X 0
4.Sistem AMX ;
H H O
Cl C C C H
Cl Cl
Spektrum yang dihasilkan :
COH CHCl Cl C H 0
Cl
Kumparan kumparan
Pemancar penerima
H Si H H 3C Si CH 3
H CH 3
Silan Tetra metil silan
( berguna utk.menentukan ttk.nol )
7
C. Pergeseran Kimia :
Spektroskopi RMI
Mengetahui
C C C H
H H
Akan menghasilkan 3 sinyal RMI yang berbeda, yaitu :
Satu proton fenil , satu proton metilen dan satu proton metil.
Akibat pengaruh dari lingkungan kimia proton tersebut terjadi
,, Pergeseran Kimia ,, ( Chemical shiff ) .
Hal ini diakibatkan oleh electron yg berasal dari ikatan C-H dimana
proton terikat.
H C C O H 3
H H
Contoh :
H H
1
H C C2 O H
H H
Pada C1 = H1 , H2 , H3 : setara kimia dan setara magnit
Pada C2 = H4 dan H5 : setara kimia dan setara magnit
9
H H O
H
C C CH 3
H H
H
H
Spektrumnya adalah : . . . . . . . . . . .
.
Ketinggian puncak pada kurva menyatakan
Perbandingan jumlah proton yaitu = 5 : 2 : 3
H H H
C H C H H C H H C H
deshielding shielding
pergeseran kimia
semakin kecil
3.Pengaruh an Isotropik
Pergeseran kimia (∂ ), utk proton yg terikat pada alken lebih tinggi
dari pengaruh elektronegatifitas.
Beberapa contoh proton yang terikat pd.gugus an isotrop :
O H H
C C C
C C H
H
H H
C C
R R Sirkulasi e- π terinduksi
menghasilkan momen magnit
sekunder sekitar at.C ,tetapi
Bo Paramagnetic thd proton alken.
Paramagnetik perputaran e-
( sirkulasi e- )
O
H
O
C
H
O CH3 O CH3
C N C N
H CH3 H CH3
7. Pengaruh Subsituen
λ max pd. spectrum U.V bersifat aditif . Frekuensi resonansi
pada RMI juga bersifat aditif, sehingga ∂ dapat ditentukan secara
empiris.
a. Senyawa alifatik
Shoolery mempelajari molekul CH4 tentang pengaruh
penggantian atom H dengan gugus lain terhadap frekuensi
resonansi proton.
14
H C Cl
H C C C CH3
∑S = + 1,231
Contoh 2.
Harga ∑ S dapat dihitung sbb;
H
O
CH3 C1 H
C3 O C2H5
C2
C2H5 C3 O C2H5
O
- C2 – C3 = 0,006
∂ (CH2) = 0,933 + 0,644 - C2 = 0,248
= 1,577 - 2 ( = O) pd C3 = 0,008
Percobaan = 1,84 - 2 (- O C2H5) pd C3 = 0,420
- CR3 pd C3 = - 0,038
∑ S = 0,644
b. Sistem Olefin
Frekuensi resonansi proton dihitung dengan pers :
∂ = 5,28 + ∑ S
Rcis H
C C
R trans R gem
c.Benzena Tersubsitusi
Pengaruh sibsituen pd. benzene tersubsitusi juga bersifat
Aditif. Dengan menggunakan table 3.8 frekuensi resonansi proton
pada benzene dapat ditentukan dengan rumus :
∂ = 7,27 + ∑ S
16
Contoh :
Br
Hb Ha
Hc NO2
Hd 3- bromo nitrobenzene
Frekuensi resonansi proton pada benzene dpt dihitung sbb:
∂ Ha = 7,27 + 0,22 + 0,95 = 8,44
∂ Hb = 7,27 + 0,22 + 0,33 = 7,82
∂ Hc = 7,27 - 0,13 + 0,17 = 7,31
∂ Hd = 7,27 - 0,13 + 0,95 = 8,19
Harga-harga tersebut sangat cocok dengan data percobaan
(dalam urutan yang sama) ;∂ = 8,38 ; 7,80 ; 7,36 ; 8,16
Penyimpangan akan terjadi bila dua subsituen/lebih berdekatan
satu sama lain pada inti benzene.
Contoh : Pergeseran kimia proton orto pada dimetil ftalat.
( orto (COOCH3 )2 C6H4 ) harga perhitungan berbeda
dibandingkan harga percobaan : 7,66
H H O
Cl H
CH3 O C CH3 C C
H
Cl
H H
HO H H H O
HOOC H MeO C C C H
H COOH H H H
17
F. Penjodohan Spin-spin
Penjodohan spin berlangsung lewat ikatan, bila proton berada
pada lingkugan kimia yang berbeda akan terjadi pembelahan puncak
puncak . Contoh ;
X R
R C C R
H Hsaling coupling
(keluar 2 puncak “doublet”)
Tapi jika proton berada pada lingkungan kimia sama akan keluar
puncak tunggal “singlet”
H H
H C C H
H H keluar 1 puncak
Cl C C Cl
H H
A X
Sistem AX2
Pada A ada 3 puncak , karena dipengaruhi oleh 2 H ;
Spinnya :
1 : 2 : 1
Pada X ada 2 puncak , karena dipengaruhi oleh 1 H ;
Spinnya :
1 : 1
Jika ada 4 puncak yang dipengaruhi oleh 3 H maka spinnya
adalah :
1 3 3 1
18
Spektrumnya adalah
1 ( singlet )
1 : 1 ( doublet )
1: 2 : 1 ( triplet )
1:3 : 3 :1 ( quartet )
1:4: 6 : 4:1 ( quintet )
1 : 5 : 10 : 10 :5 : 1 ( sextet )
19
Cl C C Cl
H H Jax Jax
A X (gandeng HA) (gandeng HX),1
HA HA
J1 ≠ J2 ≠ J3
J1 J1
J2 J3 J2 J3
Latihan :
Buatlah pola pembelahan untuk proton HX dan HM dari system
berikut :
HA HX
HA C C O R C C C
HA Hx HA HM HX
20
JAX = 7 Hz JMX = 5 Hz
JAM = 10 Hz
Faktor-faktor yang mempengaruhi tetapan penjodohan
1. Penjodohan Geminal ( 2 J )
Penjodohan yg terpisah hanya 2 ikatan ( terletak pada at.
C yang sama ).
Contoh : Penjodohan kuat Jgem ≈ 10 – 18 Hz
H
C
H
2. Penjodohan Visinal ( 3J )
Penjodohan yang terpisah oleh 3 ikatan ( terletak pada at.
C bersebelahan ).
Contoh : J vis = 0 – 12 Hz
C C
H H
H H J = 0 – 2 Hz
4. Penjodohan trans, yaitu penjodohan proton pada gugus
Alken.
Contoh :
H
C C
H Jtrans = 11 – 19 Hz ›
Jcis = 5 - 14 Hz
5. Penjodohan Aromatik
Tergantung pada letaknya : orto , meta , para.
J orto ~ 7 -10 Hz J meta ~ 2 – 3 Hz
J para ~ 0 – 1 Hz