Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FITRIYANI

NIM : E1A017026
KELAS : A/VIII
MATKUL : PENELITIAN TINDAKAN KELAS

TUGAS INDIVIDU

1. Nilai rata-rata, persentase ketuntasan klasikal untuk kondisi awal, siklus 1 dan
siklus 2 dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) = 70.
Kegiatan Rerata presentase Target KKM
KKM
Awal 70.87878788 56% 70 15 Tidak tuntas (TT)
Siklus 1 75.55882353 76% 70 8 Tidak tuntas (TT)
Siklus 2 79.6969697 91% 70 4 Tidak tuntas (TT)

Rerata presentase

91%

76%

79.6969697
56% 75.55882353

70.87878788

Aw al Si klus 1 Siklus 2

2. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa pada awal sebelum diterapkan
model pembelajaran STAD sudah memenuhi kkm namun masih banyak yang belum
tuntas dengan jumlah siswa yang belum tuntas yaitu 15 orang sehingga belum memenuhi
target. Setelah menerrapkan model pembelajaran STAD pada siklus 1 menunjukkan
peningkatan dengan rata-rata 75 dan sudah memenuhi kkm namun masih ada 8 siswa
yang tidak tuntas. maka perlu dilakukan tindakan siklus 2. Pelaksanaan siklus 2 yang
berdasar pada hasil refleksi dari siklus 1 menunjukkan peningkatan hasil belajar sesuai
target rerata kelas yaitu 79. Hal ini sesuai dengan Zaura dan Sulastri (2012) dalam
Riyadi, dkk (2015) yang menyatakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dapat meningkatkan hasil belajar. Fitrina (2013) mengatakan bahwa: penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD membawa pengaruh yang positif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
Proses belajar kelompok dipengaruhi komposisi kelompok dan jenis tugas
kelompok. Kelompok telah disusun secara heterogen berdasarkan hasil belajar siswa
yang diperoleh melalui observasi proses pembelajaran. Pembelajaran dengan STAD
dirancang agar antar kelompok saling berlomba untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Seperti dikemukakan Isjoni dalam Pratiwi dan Handika (2012) Tipe STAD merupakan
salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada aktifitas dan interaksi diantara siswa
untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna
mencapai prestasi yang maksimal. Pembelajaran dengan menggunakan STAD
dimagsudkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat tercapai jika dalam
kelompok ada unsur ketergantungan yang positif, saling bekerjasama, semua anggota
kelompok aktif dan setiap siswa bertanggungjawab pada dirinya dan kelompok. Seperti
yang di ungkapkan Marrysca (2013) STAD meningkatkan hasil belajar peserta didik dan
menumbuhkan minat peserta didik sehingga memunculkan suasana yang mendukung
dalam belajar. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus 1 mampu
meningkatkan hasil belajar siswa 70.87 dengan persentase 56% ke 75.55 (76%)
kemudian 79.69(91%) tetapi pada awal sudah mencapai KKM namun masih banyak
siswa yang tidak tuntas yaitu 15 orang, Pada siklus 1 dan 2 sudah dikatakan tuntas,
artinya setiap siklus mengalami peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan
model pembelajaran STAD.

3. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hasil belajar
biologi pada Awal (prasiklus 70.87 dapat di tingkatkan dengan penerapan model
pembelajaran STAD pada siklus 1 menjadi 75,55 dan pada iklus 2 menjadi 79.69 pada
siklus 2 telah memenuhi target yang ditetapkan. Penerapan model pembelajaran STAD
dapat meningkatan hasil belajar Biologi pada klas X-B di SMAN 1 Sumbawa tahun 2021.

Anda mungkin juga menyukai