Anda di halaman 1dari 89

PANDUAN ORGANISASI

PASKIBRA
SEKOLAH
SE – SUL AW ESI SELAT AN
ii
SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN
PADA BUKU PANDUAN PASKIBRA SEKOLAH
SE-SULAWESI SELATAN
Rabu, 24 Juli 2019

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak


terkhusus kepada Purna Paskibraka Indonesia Sulawesi Selatan yang telah
menyusun buku panduan Paskibra Sekolah ini.
Paskibra Sekolah merupakan salah satu organisasi pengembangan minat
dan potensi anak yang ada disetiap SMA/SMK sederajat. Organisasi ini
menghasilkan kader-kader yang insyaa Allah nanti bergabung menjadi Paskibraka
disetiap daerah dan menjalankan tugas mulia mengibarkan Sang Merah Putih
setiap Peringatan Hari Proklamasi Republik Indonesia.
Saya berharap dengan adanya buku panduan ini, pembinaan dan
penyelenggaraan organisasi ini dapat lebih terarah dan terpadu, sehingga kualitas
organisasi dan kadernya dapat meningkat.
Terima kasih. Jayalah Paskibra Sekolah, Jayalah selalu Pemuda Indonesia!

Billahi Taufiq Walhidayah


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gubernur Sulawesi Selatan

Prof. Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr., IPU

iii
iv
SAMBUTAN KETUA PPI SULAWESI SELATAN

Salam PASKIBRA!!!
Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta pertolongan dan memohon
ampun kepada-Nya. Dan kami berlindung kepada-Nya dari kejahatan diri-diri kami dan kejahatan
perbuatan kami. Saya bersaksi bahwa tidak ada yang patut diibadahi kecuali Allah, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah Hamba dan Rasul-Nya. Semoga shalawat dan
salam tercurah kepadanya dan para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka.
Syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, sang Al-Khaliq yang kembali
memberikan kekuatan kepada kami untuk dapat meyelesaikan sebuah buku yang berjudul “PANDUAN
PASKIBRA SEKOLAH SE-SULAWESI SELATAN”. Buku ini sengaja kami susun guna menjawab sebuah
eksistensi organisasi sekaligus penyelarasan organisasi Paskibra Sekolah yang ada di provinsi Sulawesi
Selatan.
Dengan semakin berkembangnya Paskibra Sekolah di Provinsi Sulawesi Selatan, dimana dalam
pertumbuhannya diiringi dengan bertambah pesatnya anggota Paskibra Sekolah tingkat
SMA/SMK/MA baik negeri maupun swasta yang bergabung di dalam Paskibra Sekolah, tentunya akan
mengundang ke-bhinneka-an. Maka kami memandang perlu adanya dokumentasi yang dapat
dijadikan sebagai referensi dalam menyelenggarakan aktifitas organisasi secara garis besar.
Di dalam buku ini, memuat tentang gambaran umum Paskibra Sekolah, aturan dasar yang
bersifat mengikat, penyelengaraan pendidikan dan latihan di sekolah, serta petunjuk Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam
penyusunannya.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada seluruh pihak yang telah
membantu. Kami juga sangat menyadari, dalam penyusunan ‘buah otak’ ini tentunya masih terdapat
sangat banyak kekurangan. Oleh karenanya, kami memohon dukungan moril, saran dan kritik yang
bersifat konstruktif demi tercapainya sebuah titik yang mendekati kesempurnaan karena
kesempurnaan hanya milik-Nya semata. Semoga ke-bhinneka-an yang ada terwujud dalam sebuah
persatuan.
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya

Pengurus Daerah PPI Provinsi Sulawesi Selatan


Ketua,

Marwan, S.Kom.
Nra: 95.23.07.07

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
REKOMENDASI PASKIBRA SEKOLAH DINAS PENDIDIKAN SULAWESI SELATAN ii
SAMBUTAN GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN iii
SAMBUTAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN iv
SAMBUTAN KETUA PPI PROVINSI SULAWESI SELATAN v
DAFTAR ISI vi
BAB I PASKIBRA SEKOLAH 1
1.1 Pengertian 1
1.2 Peranan dan Tujuan 1
1.3 Landasan Hukum 2
1.4 Cara Mendirikan Organisasi 3
1.5 Kelengkapan Organisasi 4
1.6 Struktur Organisasi 5
1.7 Sistem Pendidikan 6
1.8 Penerimaan Anggota 7
1.9 Tata Kerja Pengurus 8
BAB II PEDOMAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN 12
2.1 Pendahuluan 12
2.1.1 Latar Belakang 12
2.1.2 Maksud dan Tujuan 17
2.2 Persiapan Pelaksanaan 13
2.2.1 Pembentukan Panitia 13
2.2.2 Administrasi dan Perlengkapan 18
2.2.3 Sarana 20
2.3 Pelaksanaan 22
2.3.1 Acara Pembukaan 22
2.3.2 Acara Pendahuluan 22
2.3.3 Kurikulum Pendidikan dan Latihan 23
2.3.4 Kegiatan Harian 27
2.4 Pelaksanaan Penutupan dan Pengukuhan 30
2.4.1 Pemberian Predikat Kepaskibraan 30
2.4.2 Susunan Acara 30
2.4.3 Perlengkapan Pelantikan 30
2.5 Laporan Pertanggungjawaban 31
2.5.1 Tujuan 31
2.5.2 Susunan 31
2.6 Penutup 32

LAMPIRAN
PETUNJUK AD, ART DAN PO PASKIBRA SEKOLAH 35
Anggaran Dasar 35
Anggaran Rumah Tangga 43
Peraturan Organisasi 50

vi
BAB I
PASKIBRA SEKOLAH

1.1 Pengertian
Secara sistematis organisasi Paskibra Sekolah memiliki arti sebagai
berikut:
a. Organisasi : Secara umum adalah kelompok kerja sama antara
pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan
bersama.
b. Paskibra : Pasukan Pengibar Bendera.
c. Sekolah : Satuan pendidikan tempat menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar yang dalam hal ini
Sekolah Menengah Atas atau sederajat.

Sehingga organisasi Paskibra Sekolah adalah sebuah wadah


berhimpun yang dilaksanakan di sekolah yang kegiatan dasarnya
berupa pengibaran bendera kebangsaan Republik Indonesia.

1.2 Peranan dan Tujuan


1.2.1 Peranan
Peranan dalam pengembangan Paskibra sekolah diantaranya
adalah:
a. Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan para siswa,
dalam arti memperkaya pelajaran serta memperbaiki
pengetahuan para siswa yang berkaitan dengan program
kurikulum yang ada.
b. Untuk melengkapi upaya pendidikan, pemantapan dan
pembentukan nilai-nilai kepribadian para siswa. Hal ini dapat
diusahakan melalui kegiatan baris-berbaris, penguasaan teknis
upacara bendera, kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta latihan
kepemimpinan dan bela negara.
Di samping berorientasi pada mata pelajaran yang
diprogramkan, dan usaha pembentukan kepribadian siswa,
memperbanyak kegiatan ekstrakurikuler yang diarahkan untuk
membina serta meningkatkan bakat, minat dan keterampilan. Hasil

1
yang diharapakan kegiatan ini tak lain ialah untuk memacu anak didik
ke arah yang sifatnya positif.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:
a. Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan
mengenai hubungan antar berbagai mata pelajaran,
menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi penjiwaan
manusia seutuhnya dalam arti:
1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Berbudi pekerti luhur;
3) Memiliki pengetahuan dan keterampilan;
4) Sehat jasmani dan rohani;
5) Berkepribadian dan mandiri;
6) Memiliki percaya diri yang positif;
7) Memiliki rasa tanggung jawab bermasyarakat berbangsa
dan bernegara.
b. Untuk lebih memantapkan pendidikan kepribadian dan untuk
mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam
kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan. Serta
memiliki ketangguhan fisik dan mental yang terdidik.

1.3 Landasan Hukum


a. Tap MPR No. II tentang GBHN;
b. PP No. 29 Tahun 1990, tentang Pendidikan Menengah;
c. Kepmen P & K No. 222 b/O/1980, tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen P&K;
d. Kepmen P & K No. 0461/U/1984 tanggal 18-10-1984, tentang
Pembinaan Kesiswaan;
e. Kepmen P & K No. 061/U/1993, tentang Kurikulum Sekolah
Menengah Umum;
f. Kepmen P & K No. 080/U/1993, tentang Kurikulum Sekolah
Menengah Umum;
g. Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah No.
226/C/Kep/Oktober/1992, tanggal 27/6/1992 tentang
Pembinaan Kesiswaan;

2
h. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
i. Peraturan Menteri Pendidikan da Kebudayaan Republik
Indonesia Nom 62 Tahun 2014, tentang kegiatan ekstrakurikuler
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
j. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia,
nim 14 Tahun 2017, tentang Pemyelenggaraan Kegiatan
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.
k. Hasil rapat kerja Pengurus Provinsi Purna Paskibraka Indonesia

1.4 Cara Mendirikan Organisasi


Bagi sekolah yang belum terbentuk oganisasi Paskibranya
diharapkan agar segera membentuk atas persetujuan Kepala Sekolah.
Adapun mekanisme pembentukannya adalah sebagai berikut:
a. Siswa yang berinisiatif membentuk organisasi Paskibra di
sekolahnya diharapakan meminta persetujuan kepada Kepala
Sekolah dan berkonsultasi dengan Pembina OSIS dan atau guru
pembimbing;
b. Pengurus persiapan minimal berjumlah 25 orang siswa
merangkap sebagai anggota dan 1 orang Pembina Teknis;
c. Setelah pengurus terbentuk harus segera mengajukan surat
permohonan pengesahan kepada Kepala Sekolah diketahui oleh
Pembina OSIS dan Ketua OSIS;
d. Mengadakan perekrutan anggota baru minimal 25 orang yang
berasal dari siswa kelas X dan XI baik putra maupun putri;
e. Kemudian bersama dengan para anggota lainnya menyusun
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
Organisasi Paskibra Sekolah.
f. Paling lambat tiga bulan setelah mendapat pengesahan dari
Kepala Sekolah pengurus persiapan harus melapor kepada
Pengurus Daerah Purna Paskibraka Indonesia Kota/Kabupaten
untuk mendapatkan Nomor Registrasi Unit Sekolah setelah
mengadakan Diklat Paskibra;
g. Untuk menjadi pengurus definitive Paskibra sekolah minimal
berusia 1 tahun sejak tanggal didirikannya dan memiliki angota
minimal 75 orang. Yang terdiri dari kelas X, XI dan XII.

3
1.5 Kelengkapan Organisasi
a. Musyawarah Anggota
Musyawarah anggota adalah forum tertinggi serta diadakan satu
kali dalam satu periode kepengurusan, dan berfungsi untuk:
1) Mengangkat dan memberhentikan ketua umum;
2) Menilai laporan pertanggungjawaban (LPJ) pengurus
harian;
3) Menetapkan perubahan/penyempurnanaan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta
Peraturan Organisasi (PO);
4) Menetapkan iuran bulanan anggota;
5) Hal-hal lain yang dianggap perlu oleh organisasi.
b. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga atau disingkat
AD/ART adalah seperangkat aturan-aturan dasar organisasi yang
menjadi acuan dalam menajalankan kegiatan organisasi (contoh
terdapat pada bab IV).
c. Peraturan Organisasi
Peraturan organisasi adalah perangkat aturan yang mengatur
tentang tata kerja organisasi dan anggota secara mengikat. Peraturan
Organisasi dibuat di dalam Rapat Kerja (contoh terdapat pada bab IV).
d. Program Kerja
Program kerja adalah rencana kinerja pengurus dalam satu
periode kepengurusan yang disusun berdasarkan rencana kegiatan
tiap-tiap bidang.
e. Pengurus
Pengurus dibentuk oleh ketua umum terpilih berdasarkan saran
dan usul dari anggota serta disahkan melalui surat keputusan yang
dikeluarkan oleh kepala sekolah. Pengurus adalah anggota Paskibra
yang sementara duduk di kelas XI (tingkat II).
Perangkat pengurus dapat terdiri dari:
1) Ketua umum;
2) Ketua I;
3) Ketua II;
4) Sekretaris Umum;
5) Wakil Sekretaris;

4
6) Bendahara Umum;
7) Wakil Bendahara;
8) Bidang-Bidang (sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
organisasi).
Kelengkapan tambahan antara lain:
1) Pelindung adalah Kepala Sekolah;
2) Penasehat adalah Pembina OSIS;
3) Pembina teknis adalah Staf pengajar yang ditunjuk oleh Kepala
Sekolah;
4) Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) adalah Pengurus yang
telah dimisioner.

1.6 Struktur Organisasi


a. Umum
Secara umum, struktur organisasi di sekolah dapat dilihat
sebagai berikut:

Kepala
Sekolah

Pembina
OSIS

Ketua
OSIS

Paskibra Pramuka PMR Lainnya

5
b. Khusus
PEMBINA
PASKIBRA

Ketua
Umum

MPO ALUMNI
Ketua I Sekretaris Bendahara Ketua II

Wakil Wakil
Bidang A Bidang B Bidang C Bidang D
Sekretaris Bendahara

Anggota Anggota Anggota Anggota

1.7 Sistem Pendidikan


Sistem Pendidikan Paskibra Sekolah menggunakan metode
pendekatan kekeluargaan yang dikenal dengan sistem pendekatan
desa bahagia, serta memiliki jenjang-jenjang pengkaderan.
a. Pra Diklat
1) Perkenalan
Agar terjadi interaksi yang baik dan tidak kaku maka
pengurus perlu mengadakan perkenalan baik sesama calon
anggota maupun antara calon anggota dengan pengurus.

2) Orientasi
Orientasi bertujuan untuk memperkenalkan kepada calon
anggota mengenai materi-materi serta program-program
apa saja yang akan di dapatkannya selama menjadi anggota
Paskibra Sekolah.
3) Kontrak Belajar
Sebelum aktifitas latihan dimulai maka harus didahului
dengan kontrak belajar antara calon anggota dengan
pengurus/pelatih sehingga proses latihan dapat berjalan
dengan baik. Adapun hal yang dibicarakan adalah:
✓ Jadwal Latihan;

6
✓ Tata tertib latihan;
✓ Pengangkatan ketua kelas;
✓ Dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
b. Diklat
Diklat adalah latihan lanjutan dari latihan-latihan rutin yang
dilaksanakan setiap minggu di sekolah-sekolah. Diklat dilaksanakan
secara terpadu dan terjadwal dengan perincian sebagai berikut:
1) Waktu - Dilaksanakan selama tujuh hari satu malam secara
berturut-turut (atau dikondisikan);
2) Pemateri - Pematerinya berasal dari mereka yang pernah
mengikuti pelatihan khusus sesuai dengan materi yang
dibawakannya. Diantaranya adalah anggota Purna
Paskibraka Indonesia, alumni, guru dan atau pihak lain yang
berkompeten.
3) Kurikulum - Sebelum pelaksanakan diklat, para anggota
diharapkan sudah memahami materi yang akan dibawakan
secara teoritis melalui latihan rutin yang dilaksanakan setiap
minggu, sehingga dalam pelaksanaan diklat peserta lebih
banyak diarahkan untuk kegiatan lapangan secara intensif
serta pembinaan mental kepaskibraan melalui pendekatan
kedisiplinan dengan pola Pandu Ibu Indonesia Berpancasila.
c. Pasca Diklat
Setelah pelaksanaan diklat, pola pengkaderan lebih diarahakan
kepada pengembangan minat dan bakat anggota dan lebih
dipersiapkan untuk menjadi seorang pelatih/pengurus nantinya.
Kegiatan dapat berupa Training of Trainer (TOT), upgrading,
manajemen kepemimpinan, dan sebagainya.

1.8 Penerimaan Anggota


a. Sosialisasi Organisasi
Untuk menarik minat siswa sehingga memilih Paskibra sebagai
organisasi ekstrakurikulernya maka perlu mengadakan promosi-
promosi seperti:
1) Media Visual
Dapat berupa baligho, pamflet, atau hal-hal lain yang
bersifat promosi.

7
2) Show Times
Yaitu para anggota Paskibra unjuk kebolehan di depan para
siswa baru yang sengaja diadakan untuk itu. Misalnya
memperagakan gerakan baris-berbaris dalam berbagai
macam bentuk formasi dengan menggunakan seragam-
seragam Paskibra.
3) Pendekatan Personal
Selain dengan cara tersebut di atas sebaiknya pengurus dan
anggota Paskibra menggunakan cara pendekatan personal
yaitu dengan mendekati para siswa baru yang dianggap
berpotensi dan memiliki bakat menjadi Paskibra maupun
Paskibraka.
b. Pendaftaran Calon Anggota
Pengurus Paskibra menyediakan formulir isian bagi para siswa
baru yang berminat untuk menjadi anggota Paskibra.
c. Seleksi Calon Anggota
Bagi para siswa yang telah mendaftarkan diri diharuskan
mengikuti seleksi calon anggota yang dilakukan oleh pengurus
Paskibra di bantu oleh pembina teknis, adapun materi
penyeleksian adalah:
1) Postur tubuh (tinggi dan berat badan);
2) Mental ideologi;
3) Keterampilan;
4) Hal-hal lain yang dianggap perlu.
d. Pengukuhan Calon Anggota Paskibra Sekolah (Capas)
Siswa yang dinyatakan memenuhi persyaratan dan lulus seleksi
selanjutnya dikukuhkan menjadi calon anggota paskibra sekolah oleh
pembina. Teknis pengukuhan disesuaikan dengan kondisi dan tradisi
sekolah masing-masing.

1.9 Tata Kerja Pengurus


Pasal 1
Umum
Tata kerja ini adalah dalam rangka membagi tugas dengan tujuan
memfungsikan segenap potensi pengurus yang ada sehingga berdaya
guna dan berhasil guna.

8
Pasal 2
Tugas pokok dan susunan pengurus Paskibra Sekolah.
1. Tugas pokok pengurus Paskibra Sekolah adalah:
a. Melaksanakan semua program yang telah dibuat di dalam
rapat kerja pengurus dan menjalankan hasil keputusan
Musyawarah Anggota (Musta);
b. Mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan
konsolidasi dalam melaksanakan program-program kerja
tersebut untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang
diharapkan;
c. Mengambil kebijakan atau keputusan dalam rangka
kewibawaan dan pengembangan organisasi.
2. Susunan Pengurus Paskibra Sekolah
a. Ketua Umum;
b. Ketua 1 dan 2;
c. Sekretaris;
d. Wakil sekretaris;
e. Bendahara;
f. Wakil bendahara;
g. Bidang-bidang (sesuai dengan kebutuhan).

Pasal 3
Pembagian Tugas dan Wewenang
1. Ketua Umum
a. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kepengurusan
secara umum;
b. Dapat menentukan kebijaksanaan pengurus dalam hal
mendesak sepanjang dapat dipertanggungjawabkan;
c. Menandatangani surat-surat baik internal maupun eksetrnal
organisasi bersama-sama dengan sekretaris;
d. Dapat mendelegasikan wewenangnya kepada seluruh
pengurus sesuai dengan pembagian tugas yang ada;
e. Dalam masalah-masalah tertentu dapat mengambil
kebijakan sebagai alternatif terakhir sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku.

9
2. Ketua I dan Ketua II
a. Melaksanakan tugas ketua umum dalam mengorganisasikan
dan menkoordinasikan kegiatan pembinaan organisasi
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh ketua
umum;
b. Bersama-sama ketua umum menetapkan kebijaksanaan
organisasi;
c. Memberikan saran kepada ketua umum dalam rangka
menetapkan keputusan;
d. Mengantikan ketua umum jika berhalangan;
e. Membantu ketua umum dalam melaksanakan tugasnya;
f. Bertanggung jawab kepada ketua umum;
g. Membantu ketua umum mengkoordonir beberapa bidang
sesuai dengan pembagian tugas yang diberikan.
3. Sekretaris
a. Memberikan saran dan masukan kepada ketua umum dalam
mengambil keputusan;
b. Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat;
c. Menginfentarisir surat masuk dan surat keluar;
d. Menyimpan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi
kegiatan;
e. Bersama ketua umum menandatangani setiap surat yang
dikeluarkan;
f. Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi;
g. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan administrasi
organisasi secara umum;
h. Pemegang kebijakan umum dalam bidang administrasi
organisasi.
4. Wakil Sekretaris
a. Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris;
b. Menggantikan jika sekretaris berhalangan;
c. Membantu ketua 1 dan ketua 2 mengkoordinir bidang-
bidang.
5. Bendahara
a. Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan keuangan
organisasi secara umum;

10
b.
Bersama-sama ketua umum menentukan kebijakan
berkualitas yang berhubungan dengan keuangan dan
pendanaan organisasi;
c. Menandatangani surat-surat yang berhubungan dengan
keuangan bersama-sama dengan ketua umum;
d. Melaporkan pengelolaan keuangan kepada ketua umum
secara periodik dalam rapat eval uasi kinerja pengurus.
6. Wakil Bendahara
a. Aktif membantu pelaksanaan tugas bendahara;
b. Menggantikan jika bendahara berhalangan;
c. Membantu ketua 1 dan ketua 2 mengkoordinir bidang-
bidang.
7. Ketua-Ketua Bidang
a. Melaksakan kegiatan bidang yang telah diprogramkan;
b. Memimpin rapat bidang;
c. Menetapkan kebijaksanaan bidang dalam mengambil
keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat;
d. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan bidang kepada ketua umum;
e. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan bidang yang
menjadi tanggung jawabnya.1

1
Penjelasan lebih lanjut terdapat di PO Bab III.

11
BAB II
PEDOMAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN

2.1 Pendahuluan
2.1.1 Latar Belakang
Generasi muda merupakan penerus perjuangan bangsa, maka
diperlukan sarana dan prasarana untuk meningkatkan dan
mengembangkan kreativitas dan aktivitas yang terarah dan terbina
sesuai dengan kehendak serta kemampuan generasi muda itu sendiri.
Untuk memberikan hal tersebut, PURNA PASKIBRAKA INDONESIA
Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu wadah pembinaan
generasi muda serta sarana pemersatu kegiatan guna memberi bekal
keterampilan, kepemimpinan, khususnya pembinaan perlakuan
terhadap Sang Merah Putih dan Tata Upacara Bendera.
Pendidikan dan Latihan Paskibra Sekolah merupakan salah satu
tingkatan pembinaan dalam PURNA PASKIBRAKA INDONESIA Provinsi
Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan oleh setiap sekolah yang telah
maupun yang akan bergabung dalam Paskibra Sekolah Provinsi
Sulawesi Selatan dengan berkoordinasi dengan PURNA PASKIBRAKA
INDONESIA pada masing-masing Kabupaten /Kota. Dalam
pelaksanaan pembinaan perlu dibuat suatu Pedoman Pelaksanaan
yang bertujuan untuk menyeragamkan materi yang diberikan agar
tujuan dari pendidikan yang sesungguhnya dapat tercapai.

2.1.2 Maksud dan Tujuan


a. Maksud : untuk memberikan suatu penjelasan dalam
mempersiapkan dan melaksanakan Pendidikan dan
Latihan Paskibra Sekolah dengan baik.
b. Tujuan : agar tujuan Pendidikan dan Latihan Paskibra
Sekolah yang sesungguhnya dapat tercapai serta
dapat menghindari penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi.

12
2.2 Persiapan Pelaksanaan
2.2.1 Pembentukan Panitia
2.2.1.1 Kriteria-Kriteria Panitia
a. Ketua
Jabatan Ketua Panitia dipegang oleh anggota yang telah
mengikuti Pendidikan dan Latihan Paskibra dan telah dikukuhkan
sebagai anggota Paskibra Sekolah. Selain itu, memiliki tanggung
jawab yang tinggi terhadap kegiatan ini.
b. Wakil Ketua
Jabatan Wakil Ketua Panitia dipegang oleh anggota yang telah
mengikuti Pendidikan dan Latihan Paskibra dan telah dikukuhkan
sebagai anggota Paskibra. Membantu ketua panitia dalam
penyelenggaraan kegiatan.
c. Sekretaris
Jabatan ini dipegang oleh anggota yang telah mengikuti
Pendidikan dan Latihan Paskibra dan telah dikukuhkan sebagai
anggota Paskibra Sekolah. Selain itu, mengerti mengenai surat
menyurat dan administrasi lainnya.

d. Bendahara
Jabatan ini dipegang oleh anggota yang telah mengikuti
Pendidikan dan Latihan Paskibra dan telah dikukuhkan sebagai
anggota Paskibra Sekolah . Selain itu, mengerti mengenai
pembukuan keuangan.
e. Koordinator-Koordinator
Jabatan ini dipegang oleh anggota yang telah mengikuti
Pendidikan dan Latihan Paskibra dan telah dikukuhkan sebagai
anggota Paskibra Sekolah. Disamping itu, mengerti akan tugas
dan tanggung jawab bidang masing-masing. Pembentukan
kordinator dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-
masing.

13
2.2.1.2 Struktur Kepanitiaan
Struktur kepanitiaan dapat digambarkan sebagai berikut:

Ketua
Panitia

Wakil Ketua
Sekretaris Bendahara
Panitia

Koordinator Koordinator Koordinator


Bidang A Bidang B Bidang C

Pembentukan koordinator bidang, disesuaikan dengan kondisi


sekolah penyelenggara.

2.2.1.3 Tugas dan Tangungjawab Panitia


a. Ketua
✓ Bertanggung jawab akan terlaksananya semua kegiatan;
✓ Mengadakan koordinasi dengan seluruh koordinator bidang;
✓ Menguasai tentang seluk beluk seluruh bidang kegiatan;
✓ Dapat menciptakan kerjasama yang baik antar sesama
panitia;
✓ Bertanggung jawab kepada Pengurus Harian Paskibra
Sekolah.
b. Wakil Ketua
✓ Membantu tugas ketua dari awal sampai akhir kegiatan;
✓ Menggantikan tugas ketua bila berhalangan;
✓ Mendampingi ketua dalam segala kegiatan.
c. Sekretaris
✓ Bertanggung jawab akan terlaksananya kegiatan baik dari
tahap persiapan, pelaksanaan hingga pelaporan terutama
dalam hal kesekretariatan dan surat menyurat;
✓ Mengurus masalah yang sifatnya keluar maupun ke dalam,
dalam hal kesekretariatan;

14
✓ Mencatat ekspedisi surat menyurat;
✓ Membantu bidang-bidang yang membutuhkan surat
menyurat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya;
✓ Merencanakan rapat-rapat;
✓ Membuat notulen hasil rapat;
✓ Mengadakan koordinasi dengan bidang terkait.
d. Bendahara
✓ Bertanggung jawab akan terlaksananya kegiatan baik dari
tahap persiapan, pelaksanaan hingga pelaporan terutama
dalam hal lalu lintas keuangan;
✓ Membantu ketua dalam menjalankan tugas dan fungsinya
dalam hal keuangan;
✓ Mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan;
✓ Mencairkan pengeluaran keuangan yang dianggap perlu;
✓ Menerima laporan dari tiap-tiap bidang yang telah
memberikan anggarannya yang disertakan dengan kuitansi
dan bon (bukti);
✓ Mengadakan koordinasi dengan bidang terkait;
✓ Membuat perencanaan anggaran kegiatan.
e. Koordinator Bidang Acara
✓ Bertanggung jawab atas jalannya seluruh acara kegiatan;
✓ Membuat atau menyusun jadwal acara kegiatan serta
koordinator kegiatannya;
✓ Menyusun atau menunjuk para petugas pada setiap mata
acara;
✓ Mengadakan koordinasi dengan bidang terkait;
✓ Membuat peraturan dalam kegiatan untuk peserta
pendidikan dan latihan serta untuk panitia dan senior;
✓ Bertanggung jawab kepada ketua Panitia;
✓ Mengumpulkan hasil-hasil rangkuman setiap kegiatan baik
di ruangan maupun di lapangan yang nantinya digunakan
sebagai bahan pembuatan laporan.
f. Koordinator Bidang Kesekretariatan/Administrasi
✓ Bertanggung jawab dalam hal administrasi dari persiapan
sampai akhir pelaksanaan dan pelaporan;
✓ Menerima pendaftaran peserta;

15
✓ Membuat syarat-syarat administratif yang dibawa peserta;
✓ Mengadakan koordinasi dengan bidang terkait;
✓ Membuat piagam, kartu peserta dan panitia.
✓ Mencatat para tamu yang datang;
g. Koordinator Bidang Transportasi
✓ Bertanggungjawab dalam hal transportasi;
✓ Mencari dan mengurus transportasi untuk peserta,
konsumsi, panitia, kesehatan dan perlengkapan;
✓ Mengadakan koordinasi dengan bidang yang terkait.

h. Koordinator Bidang Kesehatan


✓ Bertanggungjawab dalam hal kesehatan selama kegiatan
berlangsung;
✓ Menyiapkan kebutuhan fasilitas kesehatan diantaranya
obat-obatan, posko, tandu, dokter dan ambulans (jika
tersedia);
✓ Memberikan pertolongan pertama dan merawat peserta
yang sakit;
✓ Membuat piket petugas kesehatan selama kegiatan;
✓ Memberikan tanda khusus di kartu peserta bila sakit;
✓ Mengadakan koordinasi dengan bidang yang terkait;
✓ Disarankan bekerja sama dengan pihak PMR sekolah
masing-masing.
i. Koordinator Bidang Perlengkapan
✓ Bertanggungjawab dalam hal perlengkapan selama
persiapan, pelaksanaan sampai akhir kegiatan;
✓ Mengatur dan mengurus peminjaman alat-alat;
✓ Melakukan koordinasi dan pembelian atribut peserta
kepada PPI Provinsi Sulawesi Selatan (serifikat, Kartu Tanda
Anggota, pin MPG perintis, badge Paskibra Sekolah Provinsi
Sulawesi Selatan dan kendit)
✓ Mengatur dan menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan
dalam setiap mata acara;
✓ Mengadakan koordinasi dengan bidang yang terkait;

16
j. Koordinator Bidang Dokumentasi
✓ Bertanggungjawab dalam dokumentasi dari persiapan
sampai akhir pelaksanaan.
✓ Membuat dokumentasi foto pada setiap acara;
✓ Mempersiapkan biodata dan foto peserta dari bidang
kesekretariatan;
✓ Membagi piket petugas dokumentasi pada setiap acara;
✓ Mencetak dan mengalbumkan foto hasil liputan kegiatan
setelah selesai secepatnya.
✓ Menyimpan surat-surat asli dan seluruh arsip yang
behubungan dengan kegiatan untuk diarsipkan.
k. Koordinator Bidang Humas
✓ Bertanggungjawab dalam hal kehumasan, dari persiapan,
pelaksanaan hingga kegiatan selesai;
✓ Memberikan informasi kepada peserta terhadap hal-hal
yang berhubungan dengan kegiatan;
✓ Menyebarkan surat-surat;
✓ Mengadakan koordinasi dengan bidang terkait;
✓ Menghubungi pemateri.
l. Koordinator Bidang Konsumsi
✓ Bertanggungjawab dalam hal konsumsi selama kegiatan,
begitu pula pada persiapan;
✓ Menyiapkan konsumsi para peserta, senior, pembina,
undangan dan pemateri;
✓ Mengadakan koordinasi dengan bidang terkait;
m. Koordinator Bidang Akomodasi
✓ Bertangungjawab dalam hal akomodasi dari persiapan
hingga selesai kegiatan;
✓ Mengadakan survei tempat untuk kegiatan kemudian
dikoordinasikan kepada bidang acara;
✓ Menyewa tempat kegiatan beserta perangkat, bila
mengadakan kegiatan di luar sekolah;
✓ Mengadakan koordinasi dengan bidang kegiatan;

17
2.2.2 Administrasi dan Perlengkapan
2.2.2.1 Formulir Biodata Anggota Paskibra Sekolah Provinsi
Sulawesi Selatan
Formulir biodata ini dapat diperoleh di PENGURUS PPI
Kabupaten/Kota pada tempat sekolah itu berada. Setelah diisi
kemudian diserahkan ke bidang Diklat dan Litbang PPI
Kabupaten/kota, dilengkapi dengan pas foto warna ukuran 3x4
sebanyak 2 lembar. Formulir ini dikumpulkan secara kolektif
selambat-lambatnya dua minggu sebelum penyelenggaraan
kegiatan. Contoh pada lampiran (i).
Selain itu, sekolah yang telah mengadakan pendidikan juga harus
memiliki buku anggota. Di dalamnya terdapat data-data anggota yang
telah mengikuti pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar sekolah yang
bersangkutan memiliki data base mengenai kuantitatif anggota
setiap tahunnya.

2.2.2.2 Jenis-Jenis Surat


a. Surat Permohonan Penggabungan Diri dengan Paskibra Sekolah
Kabupatendan/Kota. Surat ini khusus untuk sekolah yang belum
tergabung dengan Paskibra Sekolah Kabupaten/Kota . Contoh
pada lampiran (ii).
b. Surat Rencana Pelaksanaan Diklat Paskibra Sekolah
Ditujukan kepada PENGURUS PPI Kabupaten/Kota yang
selanjutnya akan diberikan rekomendasi untuk melaksanakan
kegiatan.
c. Surat Ijin Orang Tua/Wali
d. Surat Permohonan Pemberian Materi
e. Surat Undangan Pembukaan/Penutupan
Surat ini ditujukan kepada:
✓ Kepala Sekolah
✓ Pengurus PPI Provinsi Sulawesi Selatan atau Pengurus
daerah PPI Kabupaten/Kota
✓ Alumni Paskibra Sekolah
✓ Pengurus OSIS
✓ Dan lain-lain yang dianggap perlu

18
f. Surat Permohonan Penggunaan Tempat
Surat ini diperlukan apabila pelantikan dilaksanakan di luar
lingkungan sekolah.
g. Surat Permohonan Peminjaman Perlengkapan
Bersama surat ini harus dilampirkan satu lembar daftar
perlengkapan beserta jumlahnya.
h. Surat Permohonan Peminjaman Kendaraan
Surat ini diperlukan apabila pelantikan di luar lingkungan
sekolah.
i. Surat Pembelian Perlengkapan
Surat ini ditujukan kepada Ketua Pengurus Daerah PPI Provinsi
Sulawesi Selatan dan harus dilampirkan daftar perlengkapan
yang akan dibeli beserta jumlahnya baik putra maupun putri.

2.2.2.3 Prosedur Pendaftaran


a. Melapor ke PENGURUS PPI Kabupaten/Kota yang ditembuskan
Kepada Pengurus PPI Provinsi Sulawesi Selatan
Dilakukan dengan menyurat kepada PENGURUS PPI Provinsi
Sulawesi Selatan tentang rencana pelaksanaan Pendidikan dan
Latihan Paskibra Sekolah. Contoh surat pada lampiran (iii).
b. PENGURUS PPI Provinsi Kabupaten/Kota mengeluarkan Surat
Rekomendasi Kegiatan
Hal ini dimaksudkan untuk mengecek persiapan baik dari panitia
penyelenggara Diklat maupun dari PENGURUS PPI
Kabupaten/Kota
c. Pembelian atribut
Pada saat pembelian atribut, panitia pelaksana menyurat kepada
PENGURUS PPI Kabupaten/Kota tentang pembelian atribut
dilampirkan nama-nama calon peserta pendidikan. Selain itu
dilengkapi dengan biaya pembelian yang telah ditentukan.
d. Pengambilan atribut
Atribut yang telah dibeli, akan diberikan secepatnya pada akhir
kegiatan dan selambat-lambatnya dua minggu setelah
pelaksanaan kegiatan.

19
2.2.2.4 Prosedur Pembelian Atribut
Pembelian atribut Paskibra Sekolah antara lain:
a. Sertifikat;
b. Kartu Tanda Anggota;
c. Badge Paskibra Sekolah Provinsi Sulawesi Selatan;
d. Kendit pengukuhan (dikondisikan).
Pembelian atribut-atribut tersebut harus melalui PENGURUS PPI
Kabupaten/Kota. Pembelian perlengkapan disertai dengan data calon
peserta diklat berupa formulir pendaftaran yang telah diisi oleh
peserta yang bersangkutan lengkap dengan foto yang telah diuraikan
di atas. Ketidaklengkapan data administrasi bukan menjadi tanggung
jawab dari PENGURUS PPI Kabupaten/Kota
Jika terjadi kesalahan pencetakan dalam hal ini sertifikat dan
Kartu Tanda Anggota, maka anggota yang bersangkutan wajib
melapor kepada PENGURUS PPI Kabupaten /Kota dengan
melayangkan surat revisi tanpa dikenakan biaya tambahan. Namun
pada kasus kehilangan atau perubahan data anggota (misalnya
pindah sekolah) maka anggota akan dikenakan biaya disertai surat
keterangan. Contoh surat pada lampiran (iv).

2.2.3 Sarana
Untuk menunjang kelancaran dalam pelaksanaan pendidikan,
baik yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah, beberapa
sarana harus terpenuhi. Hal ini demi kenyamanan peserta, panitia,
maupun seluruh pihak yang terlibat. Adapun sarana yang harus
dipenuhi antara lain:
a. Ruang materi
Digunakan untuk penerimaan materi dalam ruangan, kegiatan
pembukaan/penutupan diklat maupun acara pengukuhan. Dilengkapi
alat-alat pembelajaran yang memadai seperti bangku dan meja baik
pemateri maupun peserta yang telah disusun sedemikian rupa,
spidol lengkap dengan white board, sound system, penerangan yang
memadai (lighting) serta LCD proyektor.

20
b. Ruang makan
Tentunya digunakan pada saat jam makan. Dilengkapi dengan
kursi beserta mejanya, penerangan yang memadai serta sarana
pendukung lainnya.
c. Ruang tidur
Dibutuhkan sebanyak dua sampai empat buah ruangan. Dua
ruangan dikhususkan untuk peserta, satu untuk penyelenggara
(panitia), sisanya untuk pemateri (digunakan sebagai ruang tidur
maupun ruang persiapan pemateri).
d. Kamar mandi
Sebagai tempat untuk keperluan mandi dan bersih-bersih. Oleh
karena itu, perlu diperhatikan suplai air yang senantiasa tersedia.
Perhatikan juga sarana penerangan yang ada.
e. Ruang perawatan / UKS
Tidak menutup kemungkinan, selama kegiatan diklat
berlangsung ada peserta maupun panitia yang membutuhkan
perawatan kesehatan. Untuk itu segala peralatan maupun obat-
obatan harus dipenuhi utamanya untuk pertolongan pertama.
Sebaiknya, adakan kerja sama dengan PMR.
f. Sarana ibadah
Jika tidak terdapat masjid, sebaiknya siapkan satu ruangan yang
akan digunakan untuk menunaikan ibadah.
g. Lapangan
Selain penerimaan materi yang dilakukan di dalam ruangan, juga
dibutuhkan lapangan sebagai tempat pemberian materi diluar
ruangan (materi praktek). Untuk itu dibutuhkan tiang bendera
lengkap untuk praktek tata upacara sekolah.
h. Tanda peserta dan panitia
Sebagai penanda identitas baik peserta maupun panitia, maka
dibuat tanda peserta yang wajib digunakan selama pelaksanaan
kegiatan berlangsung.
i. Spanduk
Sebagai sarana pelengkap, sebaiknya dibuat spanduk untuk
memeriahkan suasana acara.

21
2.3 Pelaksanaan
2.3.1 Acara Pembukaan
Acara pembukaan Pendidikan dan Latihan Paskibra Sekolah
adalah merupakan kegiatan seremonial yang menandakan kegiatan
pendidikan akan dimulai. Untuk itu dalam pelaksanaannya
hendaknya dilaksanakan secara tertib dan khidmat.
Acara ini dihadiri dan dibuka oleh Kepala Sekolah. Turut serta
pembina Paskibra, PENGURUS PPI Provinsi Sulawesi Selatan ( Jika
dapat dipenuhi), PENGURUS PPI Kabupaten /Kota , pengurus harian
Paskibra, peserta, panitia pelaksana, pengurus OSIS maupun
undangan.
Untuk menghindari ketidaksesuaian dalam pelaksanaannya serta
pedoman pelaksanaan untuk tahun berikutnya, maka perlu diikuti
susunan acara pembukaan yang telah dibuat. Susunan acara pada
lampiran (v).
Sebelum acara pembukaan dimulai, perlu dilaksanakan gladi.
Petugas-petugas pelaksana ditunjuk dari peserta, dan dibantu oleh
panitia. Adapun petugas yang dibutuhkan antara lain:
a. Pemimpin upacara, dari peserta;
b. Peserta penyamatan, dari peserta putra dan putri masing-masing
satu orang;
c. Pemimpin lagu, dari panitia;
d. Pemimpin doa, dari panitia;
e. Pembawa acara, dari panitia.

2.3.2 Acara Pendahuluan


Sesaat setelah acara pembukaan, dapat dimulai dengan acara
pemahaman mengenai sistem pendidikan yang akan dilaksanakan
kepada peserta. Selain itu, yang tidak kalah penting yakni
pembahasan mengenai tata tertib peserta selama pendidikan
berlangsung. Tata tertib peserta wajib dipatuhi oleh seluruh peserta
dan panitia bertugas mengawasi. Selain itu, panitia berhak
memberikan sanksi kepada peserta yang melanggar. Pembahasan
mengenai batasan-batasan pemberian sanksi akan di bahas
kemudian.

22
Contoh tata tertib peserta pendidikan dan latihan Paskibra
terdapat pada lampiran (vi). Dapat dikondisikan sesuai dengan
keadaan pada saat penyelenggaraan kegiatan.
Setelah pembahasan tata tertib dan dipahami oleh seluruh peserta,
maka selanjutnya acara pemilihan Kepala Desa (Kades) dan Sekretaris
Desa (Carik). Kepala Desa adalah peserta yang bertanggung jawab
untuk mengkoordinir seluruh peserta selama kegiatan berlangsung.
Sedangkan carik/sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa
dalam setiap tugasnya. Seperti memimpin rapat desa, menunjuk
petugas-petugas desa dan lain sebagainya.
Tata cara pemilihan dapat dilaksanakan secara musyawarah
dipimpin oleh panitia. Namun dapat pula dilaksanakan pemungutan
suara dengan terlebih dahulu para bakal calon kepala desa (kades)
dan sekretaris (Carik) desa melakukan kampanye. Setelah itu,
dilakukanlah pemungutan suara yang dimenangkan oleh bakal calon
yang memperoleh suara terbanyak. Hal ini sebagai aplikasi kehidupan
berpancasila dengan asas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan.

2.3.3 Kurikulum Pendidikan dan Latihan


Dalam tubuh organisasi Paskibra Sekolah , kita mengenal
tahapan pembinaan, dimana tiap tahapan tersebut memiliki
kurikulum tersendiri dan tiap kurikulum merupakan satu kesatuan
yang berkesinambungan. Pengadaan kurikulum untuk mencegah
adanya penyimpangan pembinaan dan selain itu berfungsi untuk
penyeragaman materi di setiap jenjang pendidikan dan latihan.
Pembinaan tahap awal yang dilaksanakan di seluruh sekolah
yang bertujuan mengenalkan siswa atau calon Paskibra tentang
dasar-dasar kepaskibraan. Dalam tahap ini, materi yang diberikan
adalah:

2.3.3.1 Materi Ruangan


Materi ruangan yang wajib dipenuhi adalah sebagai berikut:
a. Sejarah Paskibra Sekolah;
b. Sejarah Merah Putih dan Paskibraka;
c. Makna Lambang dan Atribut Paskibra;

23
d. Keorganisasian Paskibra Sekolah;
e. Teori Peraturan Baris-Berbaris;
f. Teori Tata Upacara Sekolah.
Materi-materi di atas merupakan materi yang bersifat khusus.
Dibawakan oleh pemateri dari PPI Provinsi Sulawesi Selatan (Jika
dapat dipenuhi) atau PENGURUS PPI Kabupaten/Kota yang telah
ditunjuk atau dari pihak TNI/Polri (khusus materi PBB). Sedangkan
materi-materi pelengkap bersifat umum yang dapat diberikan antara
lain:
a. Sejarah Paskibra Sekolah yang bersangkutan;
b. Kepemimpinan;
c. Persidangan;
d. AD/ART dan PO Paskibra Sekolah;
e. Sikap Mental Paskibra;
f. Dan lain-lain yang dianggap perlu.
Materi-materi di atas dibawakan oleh pemateri yang berasal dari
pihak sekolah (Kepala Sekolah atau Pembina Paskibra), senior
(minimal telah mengikuti diklat Paskibra Sekolah), maupun pemateri
dari luar yang dianggap berkompeten.

2.3.3.2 Materi Lapangan


Adapun materi lapangan yang wajib dipenuhi adalah sebagai berikut:
a. Praktek Peraturan Baris-Berbaris;
b. Praktek Tata Upacara Sekolah;
c. Praktek Tata Cara Melipat/Membentang Bendera;
d. Outbond (jika memungkinkan).

2.3.3.3 Lagu-Lagu Paskibra


Pemberian lagu-lagu Paskibra kepada peserta didik dimaksudkan
sebagai sarana mempererat rasa bangga sebagai insan Paskibra. Hal
ini juga untuk mencairkan suasana pada saat pemberian materi atau
pada saat istirahat. Selain itu, juga untuk mencari dan
mengembangkan bibit-bibit seni dan kreatifitas anggota.
Adapun lagu-lagu Paskibra antara lain sebagai berikut:
a. Selamat Datang/Terima Kasih
b. Berbaris

24
c. Oto Bemo
d. Lupa
e. Minggir Dong!
f. Aku Punya
g. Dan lain sebagainya

2.3.3.4 Sanksi-Sanksi
a. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan pemberian sanksi dalam latihan selama
pendidikan adalah sebagai tindak disiplin dan untuk melatih peserta
didik agar tidak sering melakukan kesalahan. Sehingga pada tugas
sesungguhnya, peserta didik akan dapat benar-benar melakukan
tugas dengan baik. Selain itu pemberian sanksi pada siswa bertujuan
untuk melatih mental dan fisik, terutama hukuman fisik akan dapat
membentuk tubuh siswa menjadi sehat dan kuat. Namun setiap
sanksi yang berupa hukuman fisik harus benar-benar merupakan
kesalahan yang dilakukan oleh peserta, dan sanksi tersebut
hendaknya bersifat mendidik.
b. Batasan Pemberian Sanksi pada Kesalahan
Dalam tingkatan Paskibra Sekolah, hukuman yang diberikan
terdapat dua jenis yaitu hukuman fisik dan hukuman non-fisik.
Tahapan pemberian sanksi adalah sebagai berikut:
✓ Pada awal latihan hukuman yang diberikan berupa teguran atau
peringatan;
✓ Pada latihan selanjutnya hukuman fisik yang boleh diberikan
berupa:
- Push Up, hukuman ini dilakukan hanya untuk peserta putra;
- Squat Jump, hukuman ini dilakukan hanya untuk peserta
putri;
- Lari, dapat dilakukan untuk semua peserta dengan tujuan
untuk memberikan semangat bagi peserta.
Hukuman di atas harus diberikan sesuai dengan kadar
kesalahannya dan tidak boleh lebih dari 10 kali melakukannya. Dalam
pemberian sanksi hukuman fisik harus memperhatikan kondisi fisik
siswa agar setelah selesai latihan siswa dapat tetap dapat melakukan
tugasnya sebagai seorang siswa yang sesungguhnya yaitu belajar.

25
Contoh kesalahan yang harus diberikan hukuman fisik adalah
sebagai berikut:
✓ Datang terlambat pada waktu latihan;
✓ Tidak membawa atribut latihan seperti topi, ikat pinggang, kaos
putih berkerah dan lain-lain;
✓ Tidak menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar di
dalam lingkungan latihan;
✓ Membawa barang-barang yang tidak boleh dibawa seperti
perhiasan, rokok, senjata tajam, minuman keras dan lain-lain;
✓ Tidak memberi salam kepada senior;
✓ Melakukan kesalahan gerakan di dalam pelaksanaan latihan.
Selain Hukuman Fisik kita dapat juga memberikan hukuman lain
yang maksudnya sama dengan hukuman fisik dan hukuman ini hanya
diberikan untuk peserta melakukan kesalahan tidak fatal, seperti
tidak melakukan apa yang diperintahkan senior atau tidak menguasai
materi yang telah diberikan dan jenis kesalahan lainnya, jenisnya
sebagai berikut:
✓ Mengucapkan tanpa teks naskah-naskah seperti:
- Undang-Undang Dasar 1945;
- Ikrar Putra Indonesia;
- Proklamasi Kemerdekaan;
- Sumpah Pemuda.
- Menyanyikan lagu wajib Nasional atau lagu Paskibra.
c. Larangan-Larangan
Di luar materi ruangan, sangat tidak diperkenankan
dilaksanakannya sistem pendidikan yang menyimpang apa yang telah
ditentukan, misalnya :
✓ Mengadakan acara pendadakan (alarm steeling) yaitu
membangunkan peserta di malam hari secara paksa.
✓ Memerintahkan kepada peserta untuk:
- Merayap;
- Jalan jongkok;
- Sikap taubat;
- Jungkir;
- Guling;

26
- Dan lain-lain (yang dianggap melewati batas wajar yang
perlu diberikan ke paskibra sekolah).
✓ Melakukan kontak fisik seperti:
- Menampar;
- Memukul;
- Menginjak;
- Menendang;
- Dan lain-lain yang dapat membahayakan peserta.
d. Sanksi Pelanggaran
Apabila dalam pelaksanaannya terdapat pemberian hukuman
atas kesalahan yang tidak disebutkan di atas yang dapat membuat
tujuan pendidikan dan latihan yang sesungguhnya tidak tercapai
sehingga terjadi penyimpangan-penyimpangan, maka PENGURUS PPI
Kabupaten /Kota akan memberikan teguran lisan yang selanjutnya
dapat meningkat pada tahap pemberian surat peringatan maksimal
dua kali. Jika masih ditemukan dengan tidak mengindahkan teguran
tersebut, maka PENGURUS PPI Kabupaten Kota akan memberikan
sanksi yang lebih tegas minimal pembekuan organisasi selama satu
periode kepengurusan dengan juga memberikan Konfirmasi Kepada
PENGURUS PP Provinsi Sulawesi Selatan dengan berupa surat
tembusan.

2.3.4 Kegiatan Harian


a. Bangun pagi
Kesehatan tubuh adalah sangat penting. Usaha memelihara
kesehatan tubuh adalah lebih berguna daripada mengobati tubuh
setelah sakit. Segala aktivitas yang dilakukan seseorang perlu
ditunjang dengan fisik yang sehat, segar dan penuh aktivitas sehingga
semua yang dilakukan dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan.
Demikianlah kiranya beberapa hal yang dapat dijadikan motivasi
kepada peserta lainnya, mengapa mereka dianjurkan agar selalu
melakukan bangun pagi.
b. Ibadah
Melakukan ibadah pada dasarnya merupakan kewajiban setiap
orang yang beragama. Kewajiban melakukan perintah agama
tersebut perlu terus dipelihara dan ditanamkan dalam jiwa setiap

27
peserta. Untuk itu perlu diberikan kesempatan secara khusus agar
semua peserta dapat melaksanakan ibadah tersebut sesuai dengan
ketentuan agama yang diyakini dan dianutnya.
Usaha pembinaan hidup beragama selama latihan berlangsung
teristimewa kehidupan di dalam desa bahagia pada hakekatnya
adalah upaya Pembina untuk mengajak para peserta menghargai dan
menghormati terhadap sesama pemeluk agama, meningkatkan
ketakwaan teradap Tuhan yang Maha Esa, melakukan segala
kewajiban agama dengan penuh kesabaran dan keyakinan masing-
masing sehingga apa yang mereka lakukan bukanlah merupakan
paksaan akan tetapi tumbuh dengan sendirinya sebagai suatu
kesadaran. Sebagai orang yang beragama sudah seharusnyalah selalu
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Olahraga pagi
Senam pagi dilakukan oleh seluruh peserta, panitia ataupun
pembina. Semua ‘warga desa’ bersama-sama melakukan olahraga
pagi. Biasanya dilakukan awalan dengan lari pagi bersama
mengelilingi lingkungan pedesaan. Setelah itu dilanjutkan dengan
aerobic atau senam. Biasanya dilakukan games juga pada olahraga
pagi sebagai variasi kegiatan.
d. Membersihkan ruangan dan pemeliharaan diri
Setelah berolahraga, aktivitas dilanjutkan dengan membersihkan
diri dan ruangan. Diawali dengan membersihkan ruangan, lalu
setelah semua bersih dilanjutkan dengan bersih diri. Warga desa
tetap menggunakan pakaian yang sopan menuju MCK yang telah
disediakan dengan membawa perlengkapannya ditangan kiri seperti
gayung, sabun, dan lain-lain. Untuk handuk diletakkan juga dilengan
kiri.
e. Persiapan acara kegiatan
Kegiatan-kegiatan selalu dalam sistem beregu (kelompok) dan
setiap memulai kegiatan diawali dengan laporan dan berdoa.
Demikian juga setelah kegiatan ditutup dengan laporan dan diakhiri
dengan doa.
f. Makan bersama
Makan bersama selalu dilakukan oleh seluruh peserta secara
bersama-sama. Dimulai dengan pembacaan doa makan bersama dan

28
diakhiri dengan pembacaan doa bersama pula. Selama kegiatan
makan diusahakan mengurangi suara yang menyebabkan kegaduhan.
g. Forum evaluasi
Forum evaluasi kegiatan harian, dilakukan setiap malam hari
atau setelah seluruh acara selesai sebelum tidur untuk mengevaluasi
kegiatan yang telah dilakukan hari itu.
h. Perjalanan penjelahan (outbond)
Outbond ini berlangsung dengan track atau jarak tempuh yang
cukup jauh. Para peserta diwajibkan berjalan kaki untuk menempuh
medan ini. Dalam setiap perjalanan terdapat pos-pos yang berisikan
games-games seru. Pembina dan panitia telah menyiapkan itu semua
untuk para peserta.
Biasanya dalam outbond ini terdiri dari 4 pos. Pos-pos diisi oleh
para panitia atau pembina. Games yang diberikan juga selalu
menantang, tidak hanya menantang fisik, namun juga menantang
otak. Games yang diberikan selalu mempunyai nilai dan arti dalam
kehidupan. Kadang juga terdapat cara mengatasi masalah yang
datang.
i. Acara Malam Paskibra
Acara ini adalah acara yang paling ditungu-tunggu oleh para
peserta. Malam Paskibra ini disajikan untuk seluruh warga desa
bahagia. Acara ini biasanya terdapat perkenalan-perkenalan senior
kepada junior, setelah itu ada acara menyanyi, menari, menampilkan
bakat yang dimiliki oleh peserta. Seluruh peserta dapat berpartisipasi
untuk acara ini tanpa terkecuali.
j. Renungan jiwa
Tengah malam menjelang hari terakhir dari latihan semua
peserta diajak melakukan introspeksi dan retrospeksi, menyadari diri
sendiri untuk mengenal diri pribadi. Acara ini bukan acara untuk
menakut-nakuti mereka yang penakut menghadapi gelapnya malam
atau membuat kecut hati menghadapi hari mendatang. Akan tetapi
renungan jiwa tak lain adalah bimbingan dan pembinaan untuk
mengintrospeksi diri, agar memandang hari depan dengan
pandangan penuh kecerahan dan gairah serta penuh harapan. Acara
ini hendaknya dibawakan oleh pembina atau senior yang mampu.

29
2.4 Pelaksanaan Penutupan dan Pengukuhan
2.4.1 Pemberian Predikat Kepaskibraan
Predikat Paskibra Sekolah diberikan kepada peserta setelah
mengikuti seluruh kegiatan yang telah dijadwalkan dan dinyatakan
lulus oleh PENGURUS PPI Kabupaten/Kota. Namun jika terdapat
peserta dengan alasan tertentu dinyatakan tidak lulus, maka
PENGURUS PPI Kabupaten/Kota akan mengambil sikap Organisatif
yang diatur kemudian secara Internal. Pengukuhan dilakukan oleh
kepala Sekolah atau pembina OSIS atau pembina Paskibra atau senior
yang dituakan.
Dalam acara penutupan, juga diumumkan nama peserta diklat putra
maupun putri yang mendapat predikat lulus dengan klasifikasi terbaik
yang ditetapkan dalam surat keputusan yang dikeluarkan oleh
PENGURUS PPI Kabupaten/Kota. Penentuannya dilakukan oleh PPI
bersama panitia penyelenggara. Oleh karena itu, diharapkan panitia
penyelenggara memantau para pesertanya.

2.4.2 Susunan Acara


Acara penutupan sekaligus pengukuhan Pendidikan dan Latihan
Paskibra Sekolah adalah merupakan kegiatan seremonial yang
menandakan kegiatan pendidikan telah berakhir. Untuk itu dalam
pelaksanaannya hendaknya dilaksanakan secara tertib dan khidmat.
Acara ini dihadiri dan ditutup oleh Kepala Sekolah. Turut serta
pembina Paskibra, PENGURUS PPI Provinsi Sulawesi Selatan ( Jika
Memungkinkan ), PENGURUS PPI Kabupaten/Kota ,pengurus harian
Paskibra, peserta, panitia pelaksana, pengurus OSIS maupun
undangan.
Untuk menghindari ketidaksesuaian dalam pelaksanaannya serta
pedoman pelaksanaan untuk tahun berikutnya, maka perlu diikuti
susunan acara pembukaan yang telah dibuat. Susunan acara pada
lampiran (vii).

2.4.3 Perlengkapan Pelantikan


Sebelum melaksanakan acara pengukuhan dan penutupan
pendidikan dan latihan Paskibra, maka panitia pelaksana

30
berkewajiban mempersiapkan dan mengecek sarana yang
dibutuhkan, yakni:
a. Bendera Merah Putih ukuran 1 x 1,5 m;
b. Bendera Paskibra Sekolah dan bendera organisasi;
c. Tiang bendera sesuai kebutuhan;
d. Baki beserta alasnya;
e. Map naskah;
f. Naskah dapat terdiri atas:
- Susunan Acara Upacara Pelantikan sekaligus Penutupan;
- Pengantar pengukuhan dan Ikrar Putra Indonesia;
- Laporan Ketua Panitia;
- Amanat (jika berupa naskah);
g. Pengeras suara (sound system);

2.5 Laporan Pertanggungjawaban


2.5.1 Tujuan
Laporan ini dipertanggungjawabkan kepada Pembina Paskibra,
PENGURUS PPI Kabupaten/Kota serta sebagai arsip pengurus. Tujuan
dari pembuatan Laporan Pertanggungjawaban ini adalah sebagai
bahan evaluasi dari kegiatan yang telah berlangsung dan dapat juga
dijadikan bahan acuan untuk pelaksanaan Pendidikan dan Latihan
angkatan selanjutnya. Hendaknya laporan ini diseslesaikan seminggu
setelah pelaksanaan kegiatan berlangsung.

2.5.2 Susunan
Susunan Laporan Pertanggungjawaban terdiri dari:
I. Lembar Persetujuan (ditandatangani oleh ketua umum,
pembina Paskibra dan kepala sekolah)
II. Pendahuluan
III. Dasar
IV. Tema
V. Tujuan
VI. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
VII. Materi yang telah diberikan
VIII. Peserta

31
IX. Menyebutkan jumlah peserta (nama peserta harus
dilampirkan):
a. Putra;
b. Putri;
c. Yang mengundurkan diri;
d. Yang dipulangkan ;
e. Total peserta yang lulus.
X. Panitia (susunan nama harus disebutkan);
XI. Anggaran Biaya, terdiri atas:
a. Pengeluaran;
b. Pemasukan;
c. Saldo.
XII. Penutup (ditandatangani oleh ketua panitia).

2.6 Penutup
Demikianlah Pedoman Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan
Paskibra Sekolah, diharapkan dapat memberikan dasar operasional
yang lebih jelas tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dan cara-
cara pelaksanaannya.
Dengan adanya pedoman ini diharapkan dapat berdampak
kepada pembinaan pribadi yang berorientasi kepada pembinaan
sebagai seorang pemimpin. Hendaknya kegiatan yang dilaksanakan
dilandasi oleh semangat pengabdian guna mewujudkan Ikrar Putra
Indonesia.
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan
ini akan diatur kemudian.

32
Makassar, ..... Februari 2015

Pengurus Daerah
Purna Paskibraka Indonesia
Provinsi Sulawesi Selatan

Ketua Bidang
Ketua
Pendidikan dan Latihan,

MARWAN,S.Kom. M. ZAHRIL M.
NRA. 1995 2307 007 NRA. 2012 2307 039

33
LAMPIRAN

34
ANGGARAN DASAR

35
PETUNJUK AD, ART DAN PO PASKIBRA SEKOLAH

4.1 Anggaran Dasar


ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU

Pasal 1
1. Organisasi ini bernama Pasukan Pengibar Bendera Sekolah
Menengah Atas Negeri 25 Makassar unit 125 yang disingkat
Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125.
2. Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 berkedudukan di SMAN
Negeri 25 Jalan Pegangsaan Timur nomor 56 Makassar.
3. Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 didirikan pada tanggal 17
Agustus 2009 di Makassar.

BAB II
AZAS, DASAR DAN SIFAT

Pasal 2
Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 berazaskan Pancasila dan
berdasarkan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Negara Republik
Indonesia.

Pasal 3
1. Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 adalah organisasi bersifat
pembinaan dan pengembangan generasi muda di bawah naungan
OSIS sebagai organisasi titipan di bawah pembinaan para pejabat
sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 bukan merupakan
organisasi politik.

36
BAB III
TUJUAN DAN FUNGSI

Pasal 4
Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 mempunyai tujuan :
1. Menghimpun dan membina para anggota agar menjadi siswa-
siswi dan warga Negara Indonesia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, setia dan patuh
pada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi Pandu Ibu
Pertiwi.
2. Mengamalkan dan mengamankan Pancasila.
3. Membina watak, kemandirian dan profesionalisme, memelihara
dan meningkatkan rasa persaudaraan, kekeluargaan, persatuan
dan kesatuan, mewujudkan kerjasama yang utuh serta jiwa
pengabdian kepada bangsa dan negara, memupuk rasa tanggng
jawab dan daya cipta yang dinamis serta kesadaran nasional
dikalangan para anggota dan keluarganya.
4. Membentuk manusia Indonesia yang memiliki ketahanan mental
(tangguh), cukup pengetahuan dan kemahiran teknis untuk dapat
melaksanakan pekerjaannya (tanggap) serta daya tahan
fisik/jasmani (tangkas).

Pasal 5
Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 mempunyai fungsi :
1. Pendorong dan pemrakarsa pembaharuan dengan
menyelenggarakan kegiatan yang konstruktif sehingga dapat
menjadi pelopor untuk kemajuan bangsa dan negara.
2. Wadah pembinaan dan pengembangan potensi anggota sesuai
dengan jalur pembinaan dan kebijakan pemerintah dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

37
BAB IV
KODE ETIK DAN ATRIBUT

Pasal 6
Kode Etik Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 berbentuk ikrar yang
disebut Ikrar Putra Indonesia.

Pasal 7
Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 mempunyai atribut berupa
lambang, bendera dan seragam.

BAB V
KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 8
Jenis keanggotaan dalam Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 terdiri
dari :
a. Anggota Biasa
b. Anggota Luar Biasa
c. Anggota Kehormatan

Pasal 9
1. Anggota Biasa mempunyai hak bicara, hak suara dan hak dipilih
sebagai pengurus.
2. Anggota Biasa berkewajiban menjunjung tinggi nama baik dan
kehormatan organisasi serta mentaati AD/ART dan peraturan
organisasi yang telah ditetapkan.
3. Anggota Luar Biasa mempunyai hak bicara, tidak mempunyai hak
suara dan tidak mempunyai hak untuk dipilih sebagai pengurus.
4. Anggota Luar Biasa berkewajiban menjunjung tinggi nama baik
dan kehormatan organisasi serta mentaati AD/ART yang telah
ditetapkan.
5. Anggota Kehormatan mempunyai hak menghadiri upacara dan
rapat-rapat tertentu dan memiliki hak bicara.
6. Anggota Kehormatan berkewajiban menjunjung tinggi nama baik
dan kehormatan organisasi.

38
BAB VI
DEWAN PERTIMBANGAN ORGANISASI

Pasal 10
Dewan Pertimbangan Organisasi Paskibra SMAN 25 Makassar unit
125 terdiri dari anggota Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125
demisioner yang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Anggota.

BAB VII
PELINDUNG DAN PEMBINA

Pasal 11
Pelindung Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 adalah Kepala SMA
Negeri 25 Makassar.

Pasal 12
Pembina Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 adalah guru yang telah
ditunjuk/dimandatkan oleh Kepala Sekolah.

BAB VIII
MUSYAWARAH DAN QUORUM

Pasal 13
Musyawarah dalam organisasi Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125
terdiri dari :
a. Musyawarah Anggota
b. Musyawarah Anggota Luar Biasa

Pasal 14
Musyawarah Anggota dan Musyawarah Anggota Luar Biasa
dinyatakan sah apabila dihadiri minimal ¾ dari anggota.

39
BAB IX
KEUANGAN DAN KEKAYAAN

Pasal 15
Keuangan Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 diperoleh dari :
1. Iuran anggota
2. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat serta tidak
bertentangan dengan AD/ART serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Pasal 16
Kekayaan Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 diperoleh dari usaha
organisasi dan sumbangan lain yang dianggap sah serta tidak
mengikat dan tidak bertentangan dengan AD/ART.

BAB X
ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 17
Segala sesuatu yang belum tertuang didalam Anggaran Dasar akan
diatur dan dijabarkan lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga
yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.

BAB XI
PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 18
Perubahan Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan melalui
Musyawarah Anggota.

Pasal 19
1. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan Musyawarah
Anggota Luar Biasa yang khusus dilakukan untuk itu.
2. Dalam hal Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 dibubarkan,
maka penyelesaian kekayaan organisasi ditetapkan bersamaan
Musyawarah Anggota Luar Biasa yang disebut pada ayat 1.

40
BAB XII
PENUTUP

Pasal 20
Perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar ini dilakukan dan
ditetapkan oleh Musyawarah Anggota Paskibra SMAN 25 Makassar
unit 125.

41
ANGGARAN
RUMAH TANGGA

42
4.2 Anggaran Rumah Tangga

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
KODE ETIK, ATRIBUT DAN TANDA JASA

Pasal 1
IKRAR PUTRA INDONESIA

Aku mengaku Putra Indonesia, dan berdasarkan Pengakuan itu :


✓ Aku mengaku, bahwa aku mahluk Tuhan Al-Khalik Yang Maha Esa
dan bersumber kepada-Nya.
✓ Aku mengaku, bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia.
✓ Aku mengaku, berbangsa satu, Bangsa Indonesia.
✓ Aku mengaku, bernegara satu, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang berdasarkan Pancasila.
✓ Aku mengaku, bertujuan satu masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila, sesuai dengan isi Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945.
✓ Aku mengaku, bercara karya satu, perjuangan besar dengan
akhlak dan ikhsan, menurut ridho Tuhan Yang Maha Esa.
Berdasarkan pengakuan-pengakuan ini, dan demi kehormatanku aku
berjanji, akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban untuk
mengamalkan semua pengakuan ini dalam karya hidupku sehari-hari.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati niatku ini dengan Taufiq
dan Hidayah-Nya, serta dengan Inayah-Nya.

Pasal 2
1. Lambang Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 adalah berbentuk
lingkaran berwarna hitam yang di dalamnya terdapat lambang
garuda dengan latar berwarna merah serta terdapat tulisan
PASKIBRA SEKOLAH SMA NEGERI 25.
2. Bendera Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 berukuran 150 x
90 cm dengan warna dasar putih yang ditengah-tengahnya
terdapat lambang Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125.

43
3. Untuk mempertebal rasa persatuan dan kesatuan serta
meningkatkan disiplin anggota Paskibra SMAN 25 Makassar unit
125 menggunakan seragam beserta atributnya dalam setiap
kegiatan.

Pasal 3
1. Semua atribut yang berhubungan dengan PASKIBRA SEKOLAH
maupun Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 tidak dibenarkan
pemakaiannya atau pemilikannya selain anggota Paskibra SMAN
25 Makassar unit 125.
2. Semua atribut yang telah diberikan kepada anggota harus dicatat
dalam administrasi organisasi.

Pasal 4
Penjelasan lebih lanjut tentang kode etik, atribut dan seragam serta
penggunaannya akan diatur dalam Peraturan Organisasi (PO)
Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125.

Pasal 5
Pemberian penghargaan, tanda jasa, tanda kehormatan lebih lanjut
akan diatur dalam Peraturan Organisasi (PO) Paskibra SMAN 25
Makassar unit 125.

BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 6
1. Anggota Biasa adalah siswa-siswi yang pernah mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan Dasar Paskibra Sekolah dan dinyatakan
lulus dan berhak di Ikrar yang dibuktikan dengan Sertifikat.
2. Anggota Luar Biasa adalah mereka yang pernah menjadi pelatih
dan Pembina atau purna (alumni) Paskibra SMAN 25 Makassar
unit 125.

44
3. Anggota Kehormatan adalah mereka yang berjasa, berpartisipasi
aktif/nyata kepada Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125
tersebut yang ditetapkan melalui musyawarah.

Pasal 7
1. Keanggotaan Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 terhenti
apabila yang bersangkutan meninggal dunia atau melanggar
Peraturan Organisasi.
2. Dalam hal ini melanggar Peraturan Organisasi, pemberhentian
hanya dapat dilakukan melalui musyawarah luar biasa.
3. Selama menunggu waktu diadakannya musyawarah seperti
tersebut dalam ayat 2, pengurus dapat menon-aktifkan anggota
yang bersangkutan.
4. Sebelum dinyatakan keanggotaannya diberhentikan, anggota
yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.

BAB III
SUSUNAN PENGURUS

Pasal 8
Pengurus Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 terdiri dari :
1. Ketua Umum
2. Ketua I, Ketua II
3. Sekretaris Umum
4. Wakil Sekretaris Umum
5. Bendahara Umum
6. Wakil Bendahara Umum
7. Seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan

Pasal 9
1. Ketua Umum, Ketua I, Ketua II, Sekretaris Umum, Wakil
Sekretaris Umum, Bendahara Umum, Wakil Bendahara Umum,
Koordinator Departemen/Seksi-seksi adalah anggota biasa.
2. Pengurus Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 dipilih dan
disahkan oleh Musyawarah Anggota.

45
3. Pengurus Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 dikukuhkan oleh
Kepala Sekolah/Pembina.

BAB IV
TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS

Pasal 10
1. Ketua Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 dipilih secara
langsung.
2. Ketua Umum/Ketua Terpilih dalam menyusun kepengurusan
dibantu oleh tim formatur yang dibentuk untuk itu.

BAB V
MASA JABATAN DAN PEMBERHENTIAN PENGURUS

Pasal 11
1. Masa jabatan Ketua Umum Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125
selama 1 tahun.
2. Pengurus Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 berhenti bila
habis masa jabatannya.
3. Pemberhentian pengurus Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125
hanya dapat dilakukan melalui musyawarah anggota atau
musyawarah anggota luar biasa.

BAB VI
MUSYAWARAH ANGGOTA DAN MUSYAWARAH ANGGOTA LUAR
BIASA

Pasal 12
Musyawarah Anggota Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 diadakan
sekali setahun.

46
Pasal 13
Musyawarah Anggota merupakan forum tertinggi yang mempunyai
wewenang:
1. Menilai laporan Pertanggungjawaban pengurus.
2. Menetapkan perubahan/penyempurnaan AD dan ART.
3. Menetapkan program kerja dan kebijakan organisasi.
4. Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus.
5. Menetapkan keputusan-keputusan lain yang dianggap perlu.

Pasal 14
1. Musyawarah Anggota Luar Biasa dapat diadakan apabila ada hal-
hal yang luar biasa dan bersifat mendesak.
2. Musyawarah Anggota Luar Biasa hanya dapat diadakan apabila
diminta oleh sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota.

BAB VII
RAPAT KERJA DAN RAPAT KOORDINASI

Pasal 15
Rapat kerja diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun
kepengurusan yang dihadiri oleh pengurus dan anggota.

Pasal 16
1. Rapat Koordinasi diadakan satu kali dalam satu masa
kepengurusan yaitu menjelang Musyawarah Anggota diadakan
paling lambatnya 1 (satu) bulan sebelum musyawarah.
2. Rapat Koordinasi menyusun materi-materi musyawarah.

BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 17
1. Pengambilan keputusan dengan cara musyawarah untuk
mencapai mufakat.

47
2. Bila setelah diupayakan bersungguh-sungguh namun
musyawarah untuk mencapai mufakat tidak tercapai, maka
keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak (voting).

BAB IX
PERUBAHAN DAN ATURAN PERALIHAN

Pasal 18
Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan
melalui Musyawarah Anggota.

Pasal 19
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini
akan diatur oleh Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 pada
musyawarah yang diadakan untuk itu.

BAB X
PENUTUP

Pasal 21
Perubahan dan penyempurnaan Anggaran Rumah Tangga ini
dilakukan dan ditetapkan oleh Musyawarah Anggota Paskibra SMAN
25 Makassar unit 125.

48
Ditetapkan di : Makassar
Pada Tanggal : 3 Oktober 2009

MUSYAWARAH ANGGOTA III


PASKIBRA SEKOLAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

Pimpinan Sidang

Ari Hehanussa Ashar Ihsan Nur Aulia Ayu Saputri


Ketua Umum Wakil Ketua Sekretaris

Ruben Mukti Nasaruddin Umar


Anggota Anggota

49
PERATURAN ORGANISASI

50
4.3 Peraturan Organisasi

PEDOMAN TATA KERJA PENGURUS


PASKIBRA SEKOLAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I
UMUM

1. Tata Kerja Pengurus Harian Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125


disusun berdasarkan:
a. AD/ART Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125
b. Keputusan Musyawarah Anggota
c. Rapat Kerja Pengurus Harian Paskibra SMAN 25 Makassar
unit 125 Periode berjalan
d. Saran dan pendapat dari beberapa pihak yang terkait
2. Pengurus Harian Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125
merupakan badan eksekutif tertinggi. Oleh karena itu tata kerja
harus dilaksanakan dengan semangat kekeluargaan dan
keterbukaan.
3. Maksud dari tata kerja ini adalah dalam rangka membagi tugas
dengan tujuan memfungsikan segenap potensi pengurus yang
ada sehingga berdaya guna dan berhasil guna.

BAB II
TUGAS POKOK DAN SUSUNAN
PENGURUS HARIAN PASKIBRA SEKOLAH PROVINSI SULAWESI
SELATAN

1. Tugas Pokok Pengurus Harian Paskibra SMAN 25 Makassar unit


125 sebagaimana dimaksud dalam Musyawarah Anggota adalah:
a. Melaksanakan semua program kerja Pengurus Harian
Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 dan keputusan-
keputusan Musyawarah Anggota.
b. Mengadakan koodinasi dengan pihak yang terkait dalam
melaksanakan program kerja tersebut demi mencapai daya
guna dan hasil guna yang maksimal.

51
c. Membuat peraturan organisasi dan mengambil kebijakan
atau keputusan dalam rangka kewibawaan dan
pengembangan organisasi.
2. Susunan Pengurus Harian Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125
terdiri dari:
a. Ketua Umum
b. Ketua I dan Ketua II
c. Sekretaris Umum
d. Wakil Sekretaris
e. Bendahara Umum
f. Wakil Bendahara Umum
g. Seksi-Seksi (sesuai kebutuhan organisasi)

BAB III
PEMBAGIAN TUGAS DAN WEWENANG
1. Ketua Umum
a. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kepengurusan
secara umum.
b. Dapat menentukan kebijaksanaan kepengurusan dalam hal
mendesak sepanjang dapat dipertanggung jawabkan.
c. Dapat mengatasnamakan kepengurusan dalam forum
internal dan eksternal bersama-sama Sekretaris Umum.
d. Menandatangani surat-surat baik internal maupun eksternal
bersama-sama dengan Sekretaris Umum.
e. Dapat mendelegasikan wewenangnya kepada seluruh
pengurus sesuai dengan pembagian tugas yang ada.
2. Ketua I
a. Melaksanakan tuas Ketua Umum dalam mengorganisasikan
dan mengkoordinasikan kegiatan pembinaan organisasi
sesuai dengan wilayah kerjanya.
b. Melaksanakan tugas Ketua Umum atas dasar penunjukan
secara tertulis, apabila Ketua Umum berhalangan hadir.
c. Dapat menandatangani surat-surat yang bersifat internal
maupun eksternal sesuai dengan pembagian tugas.
d. Bertanggung jawab kepada ketua umum

52
3. Ketua II
a. Melaksanakan tuas Ketua Umum dalam mengorganisasikan
dan mengkoordinasikan kegiatan pembinaan organisasi
sesuai dengan wilayah kerjanya.
b. Melaksanakan tugas Ketua Umum atas dasar penunjukan
secara tertulis, apabila Ketua Umum berhalangan hadir.
c. Dapat menandatangani surat-surat yang bersifat internal
maupun eksternal sesuai dengan pembagian tugas.
d. Bertanggung jawab kepada ketua umum
4. Sekretaris Umum
a. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan administrasi
organisasi secara umum.
b. Pemegang kebijakan umum dalam bidang administrasi
organisasi.
c. Bersama-sama dengan Ketua Umum menandatangani surat-
surat yang bersifat internal maupun eksternal.
d. Bersama-sama dengan Ketua Umum melaksanakan tugas-
tugas organisasi.
e. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
5. Wakil Sekretaris
a. Melaksanakan tugas Sekretaris Umum dalam administrasi
organisasi.
b. Membantu Sekretaris Umum dalam melaksanakan teknis
administrasi organisasi.
c. Mewakili Sekretaris Umum atas dasar penunjukan tertulis,
apabila Sekretaris Umum berhalangan hadir.
d. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan Sekretaris
Umum secara adminstratif.
6. Bendahara Umum
a. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan keuangan
organisasi secara umum.
b. Bersama-sama Ketua Umum menentukan kebijakan
berkualitas yang berhubungan dengan keuangan dan
pendanaan organisasi.
c. Bersama-sama dengan Ketua Umum menandatangani surat-
surat yang berhubungan dengan keuangan.

53
d. Dalam hal pembinaan organisasi yang bersifat operasional,
Bendahara Umum dapat mengambil kebijakan sendiri yang
kemudian dikonsultasikan dengan Ketua Umum.
e. Melaporkan pengelolaan keuangan secara periodik dalam
rapat koordinasi.
f. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
7. Wakil Bendahara
a. Membantu Bendahara Umum dalam melaksanakan
pengelolaan keuangan organisasi.
b. Membantu Bendahara Umum dalam melaksanakan teknis
administrasi keuangan organisasi.
c. Membantu penggalangan dana dalam rangka pembinaan
organisasi dan atau kegiatan.
d. Bertanggung jawab kepada Bendahara Umum.
8. Seksi-Seksi
a. (disesuaikan dengan kebutuhan sekolah masing-masing)

BAB IV
JENIS-JENIS RAPAT

1. Untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang efektif dan
efisien maka pengambilan keputusan dilakukan dalam rapat-
rapat Pengurus Harian Paskibra Sekolah yang terdiri dari:
a. Rapat Program Kerja
b. Rapat Koordinasi
c. Rapat Pengurus Harian
d. Rapat Seksi
e. Rapat Istimewa
2. Rapat Program Kerja, berwenang menetapkan program kerja
yang akan dilaksanakan pada kepengurusan yang berjalan.
Diadakan 1 (satu) kali dalam masa kepengurusan, dihadiri oleh
seluruh anggota Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125.
3. Rapat Koordinasi, berwenang menetapkan materi Musyawarah
Anggota yang diadakan minimal satu bulan sebelum
Musyawarah Anggota. Dilaksanakan 1 (satu) kali dalam masa
kepengurusan.

54
4. Rapat Pengurus Harian, tempat dan waktu pelaksanaannya
diadakan sesuai dengan kesepakatan dengan tetap berpedoman
kepada peraturan organisasi. Dihadiri oleh seluruh pengurus
harian dan pihak-pihak yang terkait sesuai dengan materi
pembahasan rapat.
5. Rapat Seksi, diadakan sesuai dengan kegiatan rutin, membahas
perencanaan dan pelaksanaan program masing-masing.
6. Rapat Istimewa, diadakan apabila terdapat masalah-masalah
yang harus diambil keputusannya, dihadiri oleh selurung anggota
pengurus.
7. Semua jenis rapat dilengkapi dengan risalah rapat dan segala
keputusannya ditandatangani oleh ketua dan sekretaris rapat
dan selanjutnya diperbanyak kepada pihak-pihak yang
bersangkutan.

BAB V
PROSEDUR KERJA

1. Setiap permasalahan yang memerlukan keputusan dan


kebijaksanaan harus dikonsultasikan lebih dahulu kepada Ketua
Umum.
2. Setiap seksi bertanggung jawab kepada kegiatannya masing-
masing.
3. Apabila terdapat kegiatan yang melibatkan sebagian atau
seluruh seksi, maka Ketua Umum dapat menunjuk penanggung
jawabnya melalui surat tugas dan keputusan.
4. Laporan Pertanggung Jawaban kegiatan dilaksanakan paling
lambat 2 (dua) minggu setelah kegiatan selesai kepada Ketua
Umum secara tertulis yang dilengkapi pertanggung jawaban
keuangan.

BAB VI
PROSEDUR SURAT MENYURAT

1. Semua surat yang bersifat dinas organisasi harus dicatat


(diagendakan) oleh Sekretaris Umum.

55
2. Surat masuk yang telah diterima, dicap dan diberi tanggal serta
dicatat.
3. Penandatanganan surat keluar:
a. Semua surat keluar yang bersifat kebijaksanaan organisasi
harus ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris
Umum.
b. Surat keluar yang menyangkut persoalan teknis
ditandatangani oleh seksi yang ditugaskan untuk itu.
c. Surat keluar yang menyangkut keuangan harus
ditandatangani oleh Ketua Umum dan Bendahara Umum.
d. Konsep isi surat yang dibuat oleh Ketua Umum atau Seksi
harus mendapat persetujuan Sekretaris Umum atau Wakil
Sekretaris.

PEDOMAN STRUKTUR KEPENGURUSAN


PASKIBRA SEKOLAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I
STATUS

1. Pengurus Harian Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 dibentuk


untuk mengkoordinir anggota Paskibra SMAN 25 Makassar.
2. Masa jabatan Pengurus Harian Paskibra Sekolah adalah satu
tahun terhitung sejak tanggal pelantikan/serah terima jabatan
dari Pengurus Harian Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 yang
demisioner.

BAB II
PERSONALIA PENGURUS

1. Formasi Pengurus Harian Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125


sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Ketua Umum, seorang
Ketua I, seorang Ketua II, seorang Sekretaris Umum, seorang
Wakil Sekretaris, seorang Bendahara Umum, seorang Wakil
Bendahara Umum, dan Seksi sesuai kebutuhan dengan anggota

56
masing-masing seksi minimal 5 (lima) orang dan disahkan dengan
Surat Keputusan dari Pengurus Daerah Purna Paskibraka
Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Yang menjadi Pengurus Harian Paskibra SMAN 25 Makassar unit
125 adalah anggota biasa yang telah mengikuti Pendidikan dan
Latihan Paskibra Sekolah.
3. Apabila Ketua Umum tidak dapat menjalankan tugas/non aktif,
maka dapat dipilih Pejabat Ketua Umum yang ditetapkan oleh
Rapat Istimewa dan disahkan oleh Pengurus Daerah Purna
Paskibraka Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan.

BAB III
TUGAS DAN WEWENANG

1. Selambat-lambatnya satu minggu setelah Musyawarah Anggota,


personalia Pengurus Harian Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125
harus sudah dibentuk, dan pengurus yang demisioner segera
mengadakan serah terima jabatan dengan pengurus yang baru.
2. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Musyawarah Anggota.
3. Melaksanakan Rapat Pengurus Harian minimal tiap triwulan.
4. Menyampaikan laporan kerja kepada Pengurus Daerah Purna
Paskibraka Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan pada akhir
kepengurusan.
5. Menyelenggarakan Musyawarah Anggota pada akhir periode
dengan berkoordinasi kepada Pengurus Daerah Purna Paskibraka
Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan.
6. Menyiapkan draft materi Musyawarah Anggota.
7. Menyampaikan pertanggung jawaban kepada anggota melalui
Musyawarah Anggota.

57
PEDOMAN KEANGGOTAAN
PASKIBRA SEKOLAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Bahwa keanggotaan Paskibra Sekolah Provinsi Sulawesi Selatan
adalah hak perorangan bagi siswa(i) pelajar Paskibra SMAN 25
Makassar unit 125 yang dianggap cakap dan memenuhi kriteria yang
telah diatur dalam AD/ART dan Peraturan Organisasi Paskibra
Sekolah.

Pasal 2
Bahwa setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana
yang telah diatur dalam AD/ART dan Peraturan Organisasi Paskibra
Sekolah.

BAB II
KEHILANGAN KEANGGOTAAN

Pasal 3
Bahwa yang dimaksud dengan kehilangan keanggotaan adalah
lepasnya ikatan antara perorangan anggota dengan organisasi
Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125.

Pasal 4
Bahwa kehilangan keanggotaan sebagaimana yang dimaksud pada
pasal 3 telah di atur dalam ART Paskibra Sekolah Provinsi Sulawesi
Selatan.

Pasal 5
Bahwa kehilangan keanggotaan atas permintaan sendiri harus
diajukan secara tertulis kepada organisasi Paskibra SMAN 25
Makassar unit 125.

58
BAB III
LATIHAN-LATIHAN ANGGOTA

Pasal 6
1. Bahwa setiap anggota Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125
diwajibkan pernah mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklat)
Paskibra yang dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh
PENGURUS PPI Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Bahwa setiap anggota Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125
diwajibkan untuk meningkatkan serta mengembangkan kualitas
dirinya sendiri.
3. Bahwa setiap anggota Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125
berhak mengikuti pelatihan yang diadakan oleh PPI Provinsi
Sulawesi Selatan.

BAB IV
MENJADI PENGURUS

Pasal 7
Bahwa setiap anggota Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 berhak
untuk menjadi pengurus sesuai dengan aturan yang telah tercantum
di dalam AD/ART dan Peraturan Organisasi Paskibra Sekolah.

BAB V
KARTU ANGGOTA

Pasal 8
Bahwa kartu anggota merupakan bukti diri keanggotaan yang
diterbitkan dan dikeluarkan oleh Pengurus Daerah Purna Paskibraka
Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan yang ditandatangani oleh Ketua
PPI Provinsi Sulawesi Selatan.

Pasal 9
Bahwa kartu anggota berlaku selama yang bersangkutan masih
merupakan siswa(i) dari SMAN 25 Makassar serta status keanggotaan
belum dicabut.

59
Pasal 10
Sistem penomoran anggota terdiri dari delapan digit yang tiap
bagiannya diantarai dengan tanda titik. Bagian tersebut terdiri dari:
a. 2 (dua) digit pertama dan kedua merupakan kode angkatan.
b. 3 (tiga) digit ketiga, keempat, dan kelima merupakan nomor unit
yang dikeluarkan oleh PENGURUS PPI Provinsi Sulawesi Selatan.
c. 3 (tiga) digit keenam, ketujuh dan kedelapan merupakan nomor
urut.

BAB VI
ADMINISTRASI DAN LAPORAN KEANGGOTAAN

Pasal 11
Bahwa Pengurus Harian Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125
berkewajiban menata, menghimpun dan memelihara daftar anggota
masing-masing tiap kepengurusan.

Pasal 12
Bahwa pada masa akhir kepengurusan, Pengurus Harian
berkewajiban melaporkan keadaan keanggotaannya kepada
PENGURUS PPI Provinsi Sulawesi Selatan secara tertulis.

60
PEDOMAN KESEKRETARIATAN DAN ADMINISTRASI
PASKIBRA SEKOLAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I
KESEKRETARIAN

Pasal 1
Untuk menyelenggarakan administrasi yang efektif, diperlukan suatu
tempat tertentu sebagai pusat pengurusan segala sesuatu yang
berhubungan dengan organisasi.

Pasal 2
Letak bangunan sekretariat berada dalam wilayah sekolah dan tidak
dibenarkan berada di luar lingkungan sekolah.

BAB II
ADMINISTRASI SURAT MENYURAT

Pasal 3
Surat-surat Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 merupakan surat
resmi, sehingga bentuk dan isinya harus mengikuti ketentuan yang
diberikan oleh organisasi. Ketentuan tersebut meliputi:
a. Kertas yang digunakan adalah kertas putih ukuran A4 yang
terdapat kop suratnya.
b. Surat yang dibuat harus ringkas dan jelas serta alamat tujuannya
harus jelas.
c. Dalam satu surat sebaiknya hanya mencakup satu jenis
permasalahan serta menggunakan kata-kata yang sopan dan
wajar.

BAB III
INVENTARIS DAN DOKUMEN ORGANISASI

Pasal 4
1. Inventaris organisasi adalah segala sesuatu yang menjadi milik
organisasi berupa kekayaan organisasi.

61
2. Inventaris organisasi terbagi menjadi dua jenis:
a. Inventaris permanen, seperti bangunan
b. Inventaris tidak permanen
3. Semua inventaris tercatat dalam buku inventaris dan
penyimpanannya dilakukan di kesekretariatan.

Pasal 5
1. Dokumen organisasi adalah segala sesuatu yang menyangkut
kegiatan pencarian, pengumpulan, penyimpanan serta
pengawetan dokumen-dokumen organisasi.
2. Bentuk-bentuk dokumen seperti:
a. Gambar-gambar dan foto-foto;
b. Tulisan dan surat-surat penting termasuk fotocopy;
c. Bukti tanda pembayaran;
d. Surat kabar, majalah dan lainnya.
3. Dokumentasi juga digunakan untuk menyusun laporan
pertanggung jawaban.
4. Pemeliharaan dan penyimpanan dokumen hendaknya disusun
secara rapih dan teratur.

62
PEDOMAN ATRIBUT DAN TATA CARA PENGGUNAANNYA UNTUK
ANGGOTA
PASKIBRA SEKOLAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I
PENGERTIAN DAN KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Atribut dan tata cara penggunaannya merupakan suatu perangkat
keras yang digunakan oleh seluruh anggota Paskibra SMAN 25
Makassar unit 125 di dalam gerak langkahnya sebagai organisasi yang
turut berperan dalam pembangunan bangsa dan Negara Republik
Indonesia, sebagai aktualisasi diri pada Ikrar Putra Indonesia.

BAB II
BENDERA DAN PATAKA

Pasal 2
Digunakan pada setiap kegiatan Paskibra Sekolah Provinsi Sulawesi
Selatan. Bendera Merah Putih, bendera organisasi dan Pataka
Paskibra Sekolah Provinsi Sulawesi Selatan melatar belakangi atau
menjadi bagian dekorasi di dalam kegiatan khusus di dalam ruangan
atau di atas panggung, Bendera Merah Putih di sebelah kanan
sedangkan bendera organisasi dan Pataka Paskibra Sekolah Provinsi
Sulawesi Selatan diletakkan di sebelah kiri.
Pataka Paskibra Sekolah Provinsi Sulawesi Selatan berwarna putih,
ditengahnya bergambar lambang Paskibra Sekolah Provinsi Sulawesi
Selatan, serta nomor unit dan nama sekolah berwarna hitam di
bordir, terlihat dari dua arah.

BAB III
SERAGAM

Pasal 3
Seragam Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125 terdiri dari:

63
1. Pakaian Dinas Upacara (PENGURUSU), adalah pakaian yang
digunakan pada acara upacara kenegaraan atau upacara resmi
lainnya.
2. PENGURUSU dilengkapi dengan papan nama di dada sebelah
kanan, badge Paskibra Sekolah Provinsi Sulawesi Selatan di
lengan kanan, serta badge Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125
masing-masing di lengan sebelah kiri. Model PENGURUSU
mengikuti PENGURUSU Paskibraka.
3. Pakaian Dinas Harian (PENGURUSH), adalah pakaian OSIS yang
dipergunakan pada upacara pembukaan, upacara resmi
organisasi dan kegiatan sesuai kebutuhan dan kesepakatan.
4. PENGURUSH dilengkapi dengan papan nama di dada kanan di
atas saku, badge Paskibra Sekolah Provinsi Sulawesi Selatan di
lengan sebelah kanan, dan badge Paskibra SMAN 25 Makassar
unit 125 di lengan sebelah kiri.
5. Pakaian Dinas Lapangan (PENGURUSL) ditentukan oleh pengurus
harian Paskibra SMAN 25 Makassar unit 125.

BAB IV
ATRIBUT LAIN

Pasal 4
1. Atribut lainnya yang dibenarkan oleh Peraturan Organisasi
seperti yang tercantum dalam lampiran surat keputusan ini.
2. Atribut-atribut di luar ketentuan surat keputusan ini dinyatakan
tidak berlaku dan tidak sah.

64
LAMPIRAN
PERATURAN ORGANISASI
PASKIBRA SEKOLAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
Nomor: Ist./ SK-PO/PSKB-SKL/X/2008

Lampiran I
Kartu Tanda Anggota

Tampak Depan Tampak Belakang

Keterangan:
1. Ukuran kartu anggota: 5,5 x 8,5cm;
2. Garis pinggir berwarna abu-abu dan berlogokan lambang
Paskibra Sekolah Provinsi Sulawesi Selatan;
3. Terdapat Nomor Registrasi Anggota yang dikeluarkan oleh PPI
Kota/Kabupaten;
4. Foto ukuran 2 x 3 cm latar belakang warna merah cerah, pakaian
PENGURUS;
5. Bahan dasar terbuat dari plastik;
6. Halaman belakang terdapat ketentuan yang mengatur
pemegangnya dan tanda tangani oleh Ketua PENGURUS PPI
Provinsi Sulawesi Selatan;
7. KTA didapatkan setelah mengikuti Pendidikan dan Latihan
Paskibra Sekolah dan dinyatakan lulus oleh PENGURUS PPI
Kota/Kabupaten.

65
Keterangan Nomor Registrasi Anggota:
Contoh :

NRA: 19.01.125.001

19 : Tahun pengadaan diklat/tahun pembuatan


01 : Nomor Kode Kota/Kabupaten
407 : Nomor Unit Sekolah
001 : Nomor Urut Peserta

66
Lampiran II
Penomoran dan Kode Surat
a. Penomoran Surat
Contoh: 017/23.07.125/E/XII/2008
Contoh penomoran surat di atas diperuntukkan Paskibra
Sekolah dengan keterangan:
- 017 : Nomor urut pembuatan surat
- 23 : Kode Provinsi Sulawesi Selatan
- 07 : Kode Provinsi Sulawesi Selatan
- 125 : Nomor Unit Paskibra Sekolah
- E : Kode Surat
- XII : Bulan pembuatan surat (dituliskan romawi)
- 2008 : Tahun pembuatan surat
b. Kode Surat
A : Keanggotaan
B : Biasa/Lain-lain
C : Dinas/Penting/Segera
D : Keuangan
E : Kegiatan
F : Perlengkapan
G : Humas/Kerjasama
H : Kurikulum
I : Pendidikan dan Latihan
J : Organisasi
K : Pengawasan
L : Pengembangan

67
Lampiran III
Kop Surat dan Kop Amplop
Contoh:

PENGURUS HARIAN
PASUKAN PENGIBAR BENDERA
(NAMA SEKOLAH)
Sekertariat : Jl. Kemerdekaan No. 45
Telp. (0411) 123456 Email: paskibra_sekolah@manoo.co.id

Keterangan:
1. Kop surat berlogokan lambang Paskibra Sekolah Provinsi
Sulawesi Selatan di sebelah kiri ukuran 22 x 25 mm dan lambang
Paskibra Sekolah masing-masing yang ukurannya disesuaikan
diletakkan di sebelah kanan;
2. Kemudian terdapat tulisan ‘PENGURUS HARIAN’ ukuran huruf
14, font Times New Roman;
3. Tulisan ‘PASUKAN PENGIBAR BENDERA SEKOLAH’ ukuran huruf
18, font Times New Roman;
4. Tulisan ‘nama sekolah’ ukuran huruf 16, font Times New Roman;
5. Dan tulisan ‘alamat sekretariat, telepon dan email’ ukuran huruf
12, font Times New Roman;
6. Digunakan untuk kop surat dan kop amplop surat.

Lampiran IV
Stempel
Stempel/cap organisasi bergambarkan lambang Paskibra (Nama
Sekolah) dengan ukuran minimal 2 cm dan maksimal 2,5 cm. Stempel
berwarna biru.

68
Lampiran V
Keterangan Unit
Nomor unit organisasi diberikan kepada sekolah yang telah
teregistrasi di PENGURUS Purna Paskibraka Indonesia.
nomenklaturnya adalah sebagai berikut:
Digit pertama : 1 (SMA Negeri); 2 (SMK Negeri); 3 (SMA
dan SMK Swasta); 4 Madrasah Aliyah
Negeri dan Swasta)
Digit kedua dan ketiga : Untuk sekolah negeri, sesuai dengan
sekolah. Sedangkan untuk sekolah swasta
berdasarkan urutan registrasi sekolah
pada PENGURUS PPI Kota/Kabupaten.
Contoh:
SMA Negeri 25 Makassar : 125
SMK Negeri 9 Makassar : 209
SMA Merdeka Swasta : 307 (nomor urut tujuh)

Lampiran VI
Papan Unit

Keterangan:
1. Dimensi papan/plat besi 150 x 50 cm;
2. Digambar/diprint mengikuti contoh di atas secara proporsional;
3. Dicantumkan lambang Paskibra Sekolah Provinsi Sulawesi
Selatan di sebelah kiri dan lambang Paskibra sekolah di sebelah
kanan;
4. Terdapat nomor unit sekolah yang didapatkan dari PENGURUS
PPI Kota/Kabupaten;
5. Dipasang di sekolah pada tempat yang mudah dilihat dari luar.

69
Lampiran VII
Pataka Organisasi

Keterangan:
1. Pataka Paskibra Sekolah
Provinsi Sulawesi Selatan
berwarna putih dengan
dimensi 1,5 x 0,9 m
(berbahan dasar kain);
2. Bergambar lambang
Paskibra Sekolah Provinsi
Sulawesi Selatan dengan
dimensi 0,35 x 0,40 m;
3. Bagian atas lambang
bertuliskan nomor unit
organisasi;
4. Sedangkan bagian
bawahnya bertuliskan nama
sekolah masing-masing.

Lampiran VIII
Papan Nama
Keterangan:
1. Papan nama terbuat dari
plastik berukuran panjang 8 x
2 cm;
2. Warna dasar putih tulisan
hitam;
3. Penulisan nama dapat
disingkat;
4. Tidak dibenarkan
menggunakan nama alias;
5. Di bagian bawah dituliskan
‘PASKIBRA SEKOLAH’ beserta
tahun angkatannya.

70
Lampiran IX
Lampiran (i)

2012 125

FORMULIR PENDAFTARAN
PASUKAN PENGIBAR BENDERA SEKOLAH
KAB/KOTA ....................
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Nomor Registrasi * :
Nama Sekolah :
Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
Tempat Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Agama :
Tinggi / Berat Badan : cm / kg
Status Dalam Keluarga :
Anak Ke : dari
Alamat Lengkap :
Nomor Telepon / Mobile :
Email :
Hobi :
Pengalaman Organisasi :

..........., ... ........... 20...


Foto
3x4

Catatan: ( )
Foto 3 x 4 = 2 lembar
* Diisi oleh PPI

71
Lampiran (ii)

PENGURUS HARIAN
PASUKAN PENGIBAR BENDERA
(NAMA SEKOLAH)
Sekertariat : Jl. Kemerdekaan No. 45
Telp. (0411) 123456 Email: paskibra_sekolah@manoo.co.id

Nomor : 008/23.07.125/J/VIII/2009
Lampiran : -
Perihal : Permohonan Registrasi Paskibra Sekolah

Kepada Yth.

PENGURUS Purna Paskibraka Indonesia Kota/Kabupaten

Di –
Tempat

Dengan hormat
Sehubungan dengan telah terbentuknya Pasukan Pengibar Bendera (Nama Sekolah)
maka kami mengajukan diri untuk bergabung dengan Paskibra Sekolah Kota/Kabupaten
Segala peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pengurus Daerah Purna
Paskibraka Indonesia Kota/Kabupaten akan kami ikuti sebagimana mestinya.
Demikian permohonan kami. Atas perhatian dan bantuan Kakanda, kami ucapkan
terima kasih.

Makassar, 17 Agustus 2009

Pengurus Harian
Paskibra (Nama Sekolah)

Ketua Umum Sekretaris

Aco Besse’

Mengetahui

Kepala (Nama Sekolah) Pembina Paskibra Sekolah

Bapak Aco Ibu Besse’

72
Lampiran (iii)
PENGURUS HARIAN
PASUKAN PENGIBAR BENDERA
(NAMA SEKOLAH)
Sekertariat : Jl. Kemerdekaan No. 45
Telp. (0411) 123456 Email: paskibra_sekolah@manoo.co.id

Nomor : 009/23.07.125/I/VIII/2009
Lamp. : 1 lembar
Perihal : Permohonan Pelaksanaan DIKLAT Paskibra Sekolah

Kepada Yth.

PENGURUS Purna Paskibraka Indonesia Kota/Kabupaten


Di –
Tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan diadakannya Pendidikan dan Latihan (Diklat) Paskibra
Sekolah Angkatan 2009 oleh Pengurus Paskibra (Nama Sekolah), yang Insya Allah akan dilaksanakan
pada:

Hari / Tanggal : Rabu - Minggu / 18 - 22 Agustus 2009


Waktu : Jadwal acara terlampir
Tampat : Ruang Aula

Maka kami selaku panitia pelaksana kegiatan Pendidikan dan Latihan Paskibra
memohon kiranya kegiatan kami dapat dilaksanakan.
Demikian permohonan kami. Atas perhatian dan bantuan Kakanda, kami ucapkan
terima kasih.
Makassar, 17 Agustus 2009

Pengurus Harian
Paskibra (Nama Sekolah)
Ketua Umum Sekretaris

Aco Besse’

Mengetahui,
Kepala (Nama Sekolah) Pembina Paskibra Sekolah

Bapak Aco Ibu Besse’

73
Lampiran (iv)
PENGURUS HARIAN
PASUKAN PENGIBAR BENDERA
(NAMA SEKOLAH)
Sekertariat : Jl. Kemerdekaan No. 45
Telp. (0411) 123456 Email: paskibra_sekolah@manoo.co.id

Nomor : 010/23.07.125/A/VIII/2009
Lamp. : 1 lembar
Perihal : Perubahan Data Anggota

Kepada Yth.
PENGURUS Purna Paskibraka Indonesia Kota/Kabupaten
Di –
Tempat

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ACO BIN ACO’E


NRA : 08.125.099
Kelas : XI IPA 17
Sekolah : SMA X Kota/Kabupaten

Dengan ini bermohon untuk mengubah data pada buku besar PENGURUS PPI Kota/Kabupaten
sekaligus memohon KTA revisi disebabkan yang bertanda tangan telah pindah sekolah dari (Nama
Sekolah Asal) ke (Nama Sekolah Tujuan) . Bersama dengan surat ini saya lampirkan fotocopy KTA
lama.

Sekian surat keterangan ini saya buat, atas perhatian Kakanda saya ucapkan banyak terima kasih.

Tertanda,

Aco Bin Aco’e

74
Lampiran (v)

SUSUNAN ACARA PEMBUKAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR


PASUKAN PENGIBAR BENDERA SEKOLAH PROVINSI SULAWESI
SELATAN
1. Upacara pembukaan Pendidikan dan Latihan Dasar / Pasukan
Pengibar Bendera Sekolah SMA ……… Unit ……… / segera dimulai
//
2. Pemimpin Upacara mengambil tempat //
3. Laporan pemimpin upacara //
4. Menyanyikan lagu Indonesia Raya / Hadirin dimohon berdiri //
(Lagu Indonesia Raya) // Hadirin disilahkan duduk kembali //
5. Laporan Ketua Panitia Pendidikan dan Latihan Dasar / Paskibra
Sekolah SMA ……… Unit ……… //
6. Sambutan Ketua Umum Paskibra Sekolah SMA ……… //
7. Sambutan Ketua Purna Paskibraka Indonesia Provinsi Sulawesi
Selatan //
8. Sambutan Kepala SMA ……… (atau yang mewakili) / sekaligus
membuka secara resmi Pendidikan dan Latihan Dasar/ Pasukan
Pengibar Bendera Sekolah SMA ……… Unit ……… //
9. Penyamatan atribut peserta //
10. Pembacaan doa //
11. Laporan pemimpin upacara //
12. Pemimpin Upacara meninggalkan tempat //
13. Upacara selesai //

75
Lampiran (vi)

TATA TERTIB

1. Diwajibkan hadir satu jam sebelum acara pembukaan


2. Dilarang membawa dan menggunakan benda/makanan yang
dilarang3

3. Dilarang merokok
4. Dilarang membawa/perhiasan berharga
5. Putra dilarang berambut panjang melebihi aturan sekolah
6. Dilarang meninggalkan lokasi kegiatan tanpa seijin panitia
7. Wajib mengikuti seluruh kegiatan, kecuali sesuatu hal atas seijin
panitia
8. Selama kegiatan berlangsung diwajibkan menggunakan tanda
peserta
9. Wajib saling mengenal
10. Bila ada/menerima keluarga yang berkunjung wajib melapor
kepada panitia
11. Wajib melaporkan segala sesuatu yang tidak berkenan dan
merugikan peserta
12. Wajib menggunakan seragam yang telah digunakan
13. Hal-hal yang merugikan peserta yang tidak lapor pada panitia
ditanggung peserta
14. Tata tertib yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan
diberikan pada saat pengarahan panitia
15. Pelanggaran terhadap tata tertibakan diberikan sanksi

Catatan : Sesuai kebutuhan sekolah masing-masing

76
Lampiran (vii)

SUSUNAN ACARA PENUTUPAN SEKALIGUS PENGUKUHAN


PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR
PASUKAN PENGIBAR BENDERA SEKOLAH PROVINSI SULAWESI
SELATAN

1. Upacara penutupan sakaligus pengukuhan Pendidikan dan


Latihan Dasar / Pasukan Pengibar Bendera Sekolah SMA ………
Unit ……… / segera dimulai //
2. Pemimpin Upacara mengambil tempat //
3. Laporan pemimpin upacara //
4. Menyanyikan lagu Indonesia Raya / Hadirin dimohon berdiri //
(Lagu Indonesia Raya) // Hadirin disilahkan duduk kembali //
5. Pembacaan surat keputusan Hasil Evaluasi Pendidikan dan
Latihan Dasar / Pasukan Pengibar Bendera Sekolah SMA ………
Unit ……… //
6. Pembacaan Ikrar Putra Indonesia / Sang Merah Putih mengambil
tempat //
7. Laporan Ketua Panitia Pendidikan dan Latihan / Paskibra Sekolah
SMA ……… Unit ……… //
8. Sambutan Ketua Umum Paskibra Sekolah SMA ……… //
9. Sambutan Ketua Umum Purna Paskibraka Indonesia Provinsi
Sulawesi Selatan //

77
10. Sambutan Kepala SMA ……… (atau yang mewakili) / sekaligus
menutup secara resmi Pendidikan dan Latihan Dasar / Pasukan
Pengibar Bendera Sekolah SMA ……… Unit ……… //
11. Pelepasan atribut peserta //
12. Pembacaan doa //
13. Laporan pemimpin upacara //
14. Pemimpin Upacara meninggalkan tempat //
15. Upacara selesai //

78
Lampiran (viii)

JADWAL KEGIATAN DIKLAT PASKIBRA


SMAN 25 MAKASSAR UNIT 125

Hari /
Pukul Kegiatan PJ/Pemateri Keterangan
Tanggal
Senin/ 14.00 Registrasi Peserta Panitia
010809 Persiapan
14.30 Panitia
Pembukaan
15.00 Pembukaan Panitia
15.30 Isho Panitia
Pembacaan Tatib
16.00 dan Pemilihan Panitia
Pemangku Adat
Selasa/ Sejarah dan Arti
020809 14.30 Lambang Paskibra Alumni
SMAN 25 Makassar
Sejarah Merah
15.30 Putih dan PPI
Paskibraka
16.30 Isho Panitia
17.00 Apel sore Panitia
Rabu/ 14.30 Kepemimpinan Guru
030809 Makna Lambang
15.30 dan Atribut PPI
Paskibraka

79
16.30 Isho Panitia
17.00 Apel sore Panitia
Kamis/ 14.30 Problem solving Alumni
040809 Makna Lambang
15.30 dan Atribut PPI
Paskibraka
16.30 Isho Panitia
17.00 Apel sore Panitia
Jum’at/ Teori dan Praktek
050809 15.00 Tata Upacara PPI
Sekolah
16.30 Isho Panitia
17.00 Apel sore Panitia
Sabtu/ Teori dan Praktek
060809 14.30 Peraturan Baris- PPI
Berbaris
16.00 Isho Panitia
16.30 Persidangan Alumni
17.00 Apel sore Panitia
17.30 Ishoma Panitia
Sikap Mental
19.00 Alumni
Paskibra Sekolah
20.00 Isho Panitia
20.30 Malam Paskibra Panitia+Peserta
22.00 Rembuk Desa Peserta
22.30 Apel malam Panitia

80
Selamat malam
23.00 Semuanya
dunia
Ahad/ 03.30 Renungan jiwa Panitia+Pembina
070809 05.00 Isho Panitia
05.30 Olah raga Peserta
Bersih-bersih dan
06.30 Peserta
pemeliharaan diri
07.30 Breakfast Panitia
08.00 Outbond Panitia
Persiapan
10.30 Panitia
Penutupan
11.30 Penutupan Panitia

Catatan:
Jadwal kegiatan ini dapat disesuaikan dan dikondisikan oleh panitia
pelaksana.

81

Anda mungkin juga menyukai