TERHADAP
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DI DESA
PARANGLOE KECAMATAN
EREMERASA KABUPATEN
1. .
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Penelitian Terdahulu
desa mendapatkan
masyarakat, diharapkan
pembangunan desa
menjadi mandiri.
Pandranjero
Kecamatan
Bumiaji Kota
Batu).
Desa Punagaya
Kecamatan
Bangakala
Kabupaten
Jeneponto.
penelitian kualitatif.
sekarang.
Kota Batu
kualitatif.
a. Pengertian
Pemerintah Kabupaten/Kota
perimbangan keuangan
menyelenggarakan otonominya,
memacu percepatan
wilayah-wilayah strategis.
pemberdayaan, kesejahteraan
perlu merealisasikan
2005:133).
Hanif Nurcholis
penyelenggaraan pemerintahan
Dalam rangka
meningkatkan pemberdayaan,
pembangunan dipedesaan
pemerataan pembangunan
dipedesaan.
Daerah (Kabupaten).
Tujuan utamanya adalah untuk
mempercepat pembangunan
manusia.
(Hanif 2011)
berikut :
b. Meningkatkan perencanaan
dan penganggaran,
pembangunan di tingkat
masyarakat.
d. Meningkatakan pengalaman
nilai-nilai keagamaan,
sosial.
f. Meningkatkan pelayanan
dalam rangka
pengembangan kegiatan
masyarakat.
g. Mendorong peningkatan
dan
royong
masyarakat
h. Meningkatkan pendapatan
desa (BUMDes)
penyelenggaraan pemerintah
desa, meningkatnya
meningkatkan kualitas
1) Meningkatkan
penyelenggaraan
melaksanakan pelayanan
pemerintah, pembagunan,
kewenanganya ;
2) Meningkatkan kemampuan
lembaga kemasyarakatan di
pelaksanaan, dan
pengendalian, pembagunan,
3) Meningkatkan pemerataan
pendapatan, kesempatan
desa;
Menurut Widjaja
meningkatkan pemberdayaan,
pembangunan di pedesaan
pemerataan pembangunan di
terciptanya pemerataan
pembangunan khususnya di
mendorong terlaksananya
pemabangunan, khususnya di
meningkatkan di pedesaan
desa.
mempengaruhi kejadia-kejadian
mempengaruhi kehidupanya.
Sedangkan secara
konseptual, pemberdayaan
Poerwoko 2018:51)
Menurut Zubaedi
(2013:27), Pemberdayaan
yang
keterbelakangan.
Pemberdayaan
masyarakat, sehingga
(Widjaja, 2014:169).
Menurut Haryanai,
widaningsih (2016:19),
Pemberdayaan masyarakat
sendiri.
pemberdayaan masyarakat
kemandirian dalam
mengembangkan perikehidupan
mereka.
Dalam proses
pemberdayan masyarakat
Keberadaan masyrakat
memungkinkan suatu
pengertian dinamis
berkelanjutan (sustainable
development) yang
menyangkut :
berupa perencanaan-makro
berupa prasarana,
pelabuhan;
keterampilan dan
kemampuan masyarakat,
kelembagaan, kemitraan,
yang lain;
kehidupan mausia
beragam layanan
penunjangnya.
berikut :
1) Perbaikan pendidikan
(butter education) dalam
materi, perbaikan
menumbuhkan semangat
2) Perbaikan aksesibilitas
tumbuh dan
berkembanganya semangat
belajar seumur hidup,
diharapkan akan
memperbaiki
aksesibilitasnya, utamanya
tentang aksesibilitasnya
dengan inforasi/inovasi,
sumber pembiayaan,
peralatan, lembaga
pemasaran;
perbaikan aksesibilitas
dengan beragam
4) Perbaikan kelembagaan
perbaikan kegiatan/tindakan
kelembagaan, termasuk
pengembangan jejaring
kemitraan-usaha;
business) perbaikan
pendidikan (semangat
belajar), perbaikan
aksesibilitas, kegiatan,
perbaikan kelembagaan,
diharapkan akan
dilakukan;
6) Perbaikan perndapatan
pendapatan yang
diperolehnya, termasuk
pendapatan keluarga
masyarakat;
7) Perbaikan lingkungan
(better environment)
perbaikan pendapatan
diharapkan dapat
memperbaiki lingkungan
kerusakan lingkungan
yang terbatas;
8) Perbaikan kehidupan
diharapkan dapat
memperbaiki keadaan
dan masyarakat;
9) Perbaikan masyarakat
untuk menyadarkan
masyrakat tentang
“keberadaanya”, baik
keberadaanya sebagai
masyarakat, maupun
fisik/teknis, sosial-budaya,
termasuk didalamnya
penyuluhan;
2) Menunjukkan adanya
manusia, sarana-prasarana,
aksebilitas), lingkungan
fisik/teknis, sosial-budaya
terjadinya masalah,
ancaman eksternal;
3) Membantu pemecahan
akar-masalah, analisis
alternatif pemecahan
(kekuatan, kelemahan)
dihadapi;
4) Menunjukkan pentingnya
dilingkunganya, baik
masyarakata (lokal,
nasional, regional dan
mengantisipasi perubahan-
terencana”;
dari implementasi
berhasil dirumuskan.
demostrasi sangat
sosial-budaya, dan
politik/kebijakan) dengan
kondisi masyarakat
diperlukan untuk
memperoleh gambaaran
yang terkecil;
kebijakan, produsen/pelaku
(pengalaman ibdigenous
technology, maupun
sesuai dengan
perkembangan tekhnologi
disesuaikan dengan
karakteristik (calon)
penerima manfaat
penyeluhanya;
7) Melaksanakan
pemberdayaan/penguatan
kesempatan kepada
aksebilitas informasi,
keterlibatan dalam
partisipasi dalam
keseluruhan proses
pembangunan,
bertanggungugat
Totok, Poerwoko
(2018:160), mengemukakan
a) Pendekatan Mikro
Pembrdayaan dilakukan
melalui bimbingan,
konseling, stress
intervention. Tujuan
utamanya adalah
klien (penerima
manfaat), dalam
menjalankan tugas-tugas
b) Pendekatan Mezzo
Pemberdayaan dilakukan
terhadap sekelompok
klien (penerima
manfaat). Pemberdayaan
dilakukan dengan
menggunkan kelompok
Pendidikan dan
pelatihan, dinamika
kelompok, biasanya
digunakan sebagai
strategi dalam
meningkatkan kesadaran,
pengetahuan,
kemampuan
memecahkan
permasalahan yang
dihadapinya.
c) Pendekatan Makro
perubahan diarahkan
Perumusan kebijakan,
perencanaan sosial,
lobbying
pengorganisasian
masyarakat, manajemen
konflik, adalah
pendekatan ini.
Pendekatan ini
memandang klien
(penerima manfaat)
sebagai orang yang
memiliki kompetensi
menentukan strrategi
bertindak.
(2018:168), mengemukakan
strategi pemberdayaan
pendelegasian wewenang
dalam pengelolaan
pembangunan yang
mengembangkan peran
serta masyarakat;
c) Modernisasi melalui
penajaman arah
ekonomi (termasuk
didalamnya kesehatan),
bersumber pada
partisipasi masyarakt.
Dengan demikian
pemberdayaan masyarakat
a) Menyusun instrumen
pengumpulan data.
informasi yang
hasil penelitian-
dilakukan sebelumnya,
pengatan lapang;
b) Membangun
pemahaman, komitmen
untuk mendorong
kmandirian individu,
keluarga dan
masyarakat;
c) Mempersiapkan sistem
informasi,
mengembangkan sistem
analisis, intervensi,
pemberdayaan individu,
Menurut Sedamaryanti
(2013:289), Pentingnya
dalam rangka
memberdayakan berbagai
2) Sebagai pembaharu
meningkatkan kinerja
organisasi
memanfaatkan peluang
mengembangkan organisasi
meningkatkan kinerja
organisasi.
B. Kerangka Fikir
G
a
m
Bagan Kerangka Fikir b
a
r
2
.
1
(Variabel Y) Pemberdayaan
K
Masyarakat
Bina eManusia
Bina Usaha
Bina Lingkungan
Bina Kelembagaan
r
a
n
g
k
a
F
i
k
i
r
C. Definisi Operasional
pemerataan kemampuan
rangka penyelenggaraan
masyarakat.
2. Pemberdayaan Masyarakat
Menurut Zubaedi
(2013:27), Pemberdayaan
yang
keterbelakangan.
D. Hipotesis
Bantaeng.
Parangloe, Kecamatan
Eremerasa, Kabupaten
Bantaeng.
Parangloe, Kecamatan
Eremerasa, Kabupaten
Bantaeng.
B
A
B
I
I
I
M
E
T
E
D
O
L
O
G
I
P
E
N
E
L
I
T
I
A
N
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
2. Lokasi Penelitian
a. Jenis Penelitian
Kabupaten Bantaeng.
b. Tipe Penelitian
27
a. Populasi
Menurut Sugioyono
943 Orang.
b. Sampel
perhitungan sederhana.
N
n=
1 + N (e) ²
Keterangan :
r
a
n
d
i
E = Presentase
Kelonggaran Ketelitian
Kesalahan Pengambilann
Ditolerir, e = 0,1
Nilai e = 0,1
(10%) untuk
populasi dalam
jumlah besar
Nilai e = 0,2
(20%) untuk
populasi dalam
jumlah kecil
n=N
1 + N (e) ²
n= 943
1 + 943 (10) ²
n= 943
10,43
Berdasarkan perhitungan
(2018:120).
adalah :
a. Kuesioner ( Angket )
jawaban
Bantaeng.
b. Observasi
a) Uji Validitas
Merupakan derajat
pertanyaan-pertanyaan pada
Produser pengajuan
SPSS
b) Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas
pertanyaan-pertanyaan yang
tersebut reliabilitas.
Menurut Sugiyono
variael dependen.
Y = a + bX + e
Keterangan :
Y = Subjek
dalam variabel
dependen yang
diprediksikan. a
= Konstanta
b = Koefisien regresi.
independen yang
(Variabel bebas)
e = Error/Faktor Kesalahan
3. Uji Hipotesis
menuntun/mengarahkan
penyelidikan selanjutnya
test;
a) Uji Statistik F
bersama-sama dalam
simultan berpengaruh
terikat.
b) Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk
individual berpengaruh
tersebut.