Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN PULP

Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku


berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai
proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia).

Pulp adalah bahan berupa serat berwarna putih yang


diperoleh melalui proses penyisihan lignin dari
biomassa ( delignifikasi).

Pulp digunakan sebagai bahan baku untuk


pembuatan kertas dan dapat juga dikonversi menjadi
senyawa turunan selulosa termasuk selulosa asetat.

Penyisihan lignin dari biomassa dapat dilakukan


dengan berbagai proses yaitu mekanis, semikimia
dan kimia.
1. Persiapan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam proses


pembuatan pulp ada dua jenis :

o Bahan Baku Primer

Untuk memperoleh serat ini diperoleh dari tumbuh-


tumbuhan dengan jenis kayu (wood) dan bukan kayu
(non wood).

Kayu (Wood)

Kayu dapat dibedakan berdasarkan ukuran daun


yang dimiliki yaitu kayu berdaun lebar dan kayu
berdaun jarum.

Kayu berdaun lebar umumnya menggugurkan


daunnya pada musim kemarau seperti, Albazia
Falcatera, Eucalyptus sp dan Antochehalus
caladabin.

Sedangkan daun berjarum selalu hijau sepanjang


tahun dan tidak menggugurkan daunnya pada musim
kemarau seperti tusam.
Analisis sifat pengolahan kayu digunakan untuk
mengetahui jenis kayu yang cocok sebagai bahan
baku pulp. Analisis ini meliputi rendemen pulp,
konsumsi bilangan permangate, panjang putus dan
faktor retak.

Bukan Kayu (Non Wood)

Berdasarkan sumber serat, tumbuhan bukan kayu


dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

· Serat kulit batang : fax, jule, rami kenaf, haramay


· Serat daun : manila, abaca, sisal, palm,
nenas
· Serat bulu biji : kapas, kapuk
· Serat rerumputan : merang, jerami, baggase,
bambu, gelaga

o Bahan baku sekunder

Guna penghematan atau efisiensi serat dari bahan


baku primer, maka dewasa ini telah diusahakan
pemanfaatan kertas bekas dari berbagai jenis kertas
dan karton sebagai bahan baku pulp.

Serat yang dihasilkan dari kertas, karton bahkan dari


baju bekas yang dikenal dengan serat primer.
2. Komposisi Kimia Kayu

Komposisi kimia kayu terdiri dari :

o Selulosa

Bagian utama dinding sel kayu yang berupa polimer


karbohidrat glukosa dan memiliki komposisi yang
sama dengan pati.

Beberapa molekul glukosa membentuk suatu rantai


selulosa.

Selulosa juga termasuk polisakarida yang


mengidentifikasi bahwa didalamnya terdapat
berbagai senyawa gula.

Selulosa berantai panjang dan tidak bercabang.


Selama pembuatan pulp dalam digester, derajat
polimerisasi akan turun pada suatu derajat tertentu.

Penurunan derajat polimerisasi tidak boleh terlalu


banyak, sebab akan memendekkan rantai selulosa
dan membuat pulp tidak kuat.
Selulosa dalam kayu memiliki derajat polimersasi
sekitar 600 – 1500. Rantai selulosa yang lebih
pendek akan menghasilkan pulp yang encer.
o Hemiselulosa

Hemiselulosa adalah polimer yang dibentuk dari gula


sebagai komponen utamanya.

Hemiselulosa adalah polimer dari senyawa gula yang


berbeda seperti :

· Hexoses : glukosa, manosa dan galaktosa


· Pentoses : xylose dan arabinase

Hemiselulosa memiliki derajat polimerisasi lebih


kecil dari 300.

Hemiselulosa adalah polimer bercabang atau tidak


linear.

Selama pembuatan pulp hemiselulosa lebih cepat


dibandingkan dengan selulosa. Rantai hemiselulosa
lebih pendek dari rantai selulosa.

Hemiselulosa bersifat hidrofilik (mudah menyerap


air) yang menyebabkan struktur selulosa menjadi
kurang teratur sehingga air bisa masuk kejaringan
selulosa.
Hemiselulosa akan memberikan fibrilasi yang lebih
baik dari pada selulosa dan meningkatkan kualitas
kertas.

o Lignin

Merupakan jaringan polimer fenolik tiga dimensi


yang berfungsi merekatkan serat selulosa sehingga
menjadi kaku.

Pulping kimia dan proses pemutihan akan


menghilangkan lignin tanpa mengurangi serat
selulosa secara signifikan.

Lignin berfungsi sebagai penyusun sel kayu.

o Ekstraktif

Ekstraktif dapat dikatakan sebagai substansi kecil


yang terdapat pada kayu.

Ekstraktif meliputi hormon tumbuhan, resin, asam


lemak dan unsur lain.

Komponen ini sangat beracun bagi kehidupan


perairan dan mencapai jumlah toksik akut dalam
efiven industri kertas dalam pembuatan pulp pada
prinsipnya adalah mengambil sebanyak-banyaknya
serat selulosa.

Biomassa atau limbah lignoselulosa tersusun atas


komponen-komponen utama. Seperti yang telah
dijelaskan diatas. Pemanfaatan biomassa dalam
industri pulp dan kertas sebagai bahan baku telah
digunakan secara luas, karena dapat memberikan
keuntungan misalnya mengurangi ketergantungan
industri pulp terhadap kayu hutan, menambah nilai
ekonomi karena memanfaatkan limbah serta dapat
menurunkan ongkos produksi.

Prinsip pembuatan pulp kimia adalah kualitas dan


perolehan pulp terhadap selulosa dan hemiselulosa.

Yang termasuk kepada proses pulp kimia adalah


proses kraft dan sulfit.

Proses kraft melibatkan pemasakan dengan larutan


sodium hidroksida dan sodium sulfida dengan
konsentrasi 25 – 35 % pada temperatur 160 – 180 0C.

Pada proses kraft ini ditambahkan Na2S untuk


komponen aktif tumbuhan.
3. Keuntungan Utama Proses Sulfat :

o Sifat kekuatan pulp sangat baik


o Waktu pemasakan pendek
o Bisa untuk semua kayu
o Pengolahan limbah cair pemasak lebih baik
o Rendemen sulfat lebih tinggi dibandingkan soda

Anda mungkin juga menyukai