Anda di halaman 1dari 4

Nama : nor redha rezky

Npm : 2143700139
Tugas ringkasan Kanker

Definisi Kangker

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh
yang berubah menjadi sel Kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel Kanker ini dapat
menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.

Kanker sering dikenal sebagai tumor, namun tidak semua tumor adalah kanker.
Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2
golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk
semua jenis tumor ganas

Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua
golongan umur.

Gejala Dan tanda

 Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.
 Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
 Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh.
 Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor).
 Andeng – andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya, menjadi semakin besar dan
gatal.
 Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh.
 Adanya koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh.

Faktor Risiko Kanker

Tingginya kasus baru kanker dan sekitar 40% dari kematian akibat kanker berkaitan
erat dengan faktor risiko kanker yang seharusnya dapat dicegah. Faktor risiko kanker
yang terdiri dari faktor risiko perilaku dan pola makan, di antaranya adalah:

1. Indeks massa tubuh tinggi;
2. Kurang konsumsi buah dan sayur; 
3. Kurang aktivitas fisik; 
4. Penggunaan rokok; 
5. Konsumsi alkohol berlebihan;

Faktor risiko kanker lainnya, adalah akibat paparan:



Karsinogen fisik, seperti ultraviolet (UV) dan radiasi ion;

Karsinogen kimiawi, seperti benzo(a)pyrene, formalin dan aflatoksin (kontaminan
makanan), dan serat contohnya
asbes;

Karsinogen biologis, seperti infeksi virus, bakteri dan parasit.

Intervensi terhadap faktor risiko kanker tidak hanya bertujuan untuk menurunkan
kasus baru kanker, namun juga menurunkan kemungkinan penyakit lainnya yang
disebabkan faktor risiko tersebut. Di antara faktor risiko penting penyakit kanker
yang dapat dimodifikasi (Ezzati et al., 2004, Danaei et al., 2005, Driscoll et a., 2005
dalam WHO, 2007) adalah:

 Merokok, yang menyebabkan terjadinya sekitar 1,5 juta kematian akibat kanker
setiap tahunnya (60% kematian terjadi di negara berpenghasilan rendah-
menengah);
 Kelebihan berat badan, obesitas dan kurangnya aktivitas fisik, yang menyebabkan
274.000 kematian akibat kanker setiap tahunnya;
 Konsumsi alkohol berlebihan, yang menyebabkan sekitar 351.000 kematian
akibat kanker setiap tahunnya; 
 Penularan human papilloma virus (HPV) melalui hubungan seksual, yang
menyebabkan sekitar 235.000 kematian akibat kanker setiap tahunnya; 
 Polusi udara (di luar maupun di dalam ruangan), yang menyebabkan sekitar
71.000 kematian akibat kanker setiap tahunnya; 
 Karsinogen di lingkungan kerja, yang menyebabkan setidaknya 152.000 kematian
akibat kanker setiap tahunnya.

Patofisiologis kanker :

Mekanisme terjadinya kanker ada tiga tahap perubahan:


« Tahap inisiasi
Pada tahap ini sel normal berpotensi berubah menjadi sel kanker akibat rangsangan
karsinogen sebagai inisiator. Inisiatro dapat langsung merubah DNA atau melalui
metabolisme sel sehingga DNA pecah. Di tahap ini perubahan bersifat ireversibel.
« Tahap promotor
Karsinogen akan mengubah sel terinisiasi menjadi sel kanker dan bersifat reversibel.
« Tahap perubahan menetap atau progresif
Terjadi pembelahan sel yang tidak terkendali, tanpa memerlukan inisiator atau
promotor. Sel kanker menghasilkan faktor angiogenesis yaitu faktor pertumbuhan
vaskuler untuk nutrisi sel kanker.

Pengobatan :
Pengobatan Kanker terdiri dari salah satu atau kombinasi dari beberapa prosedur
berikut :
 Pembedahan (operasi)
 Penyinaran (Radio-terapi)
 Pemakaian obat-obat pembunuh sel Kanker (sitostatika / kemoterapi)
 Peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi)
 Pengobatan dengan hormon

Meskipun penyebab Kanker secara pasti belum diketahui, setiap orang dapat
melakukan upaya pencegahan dengan cara hidup sehat dan menghindari penyebab
Kanker :
1. Mengenai makanan :
Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan.
Lebih banyak makan makanan berserat.
Lebih banyak makan sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan,beberapa kali sehari.
Lebih banyak makan makanan segar.
Mengurangi makanan yang telah di awetkan atau disimpan terlalu lama.
Membatasi minuman alkohol.
2. Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual.
3. Hindari kebiasaan merokok. Bagi perokok : berhenti merokok.
4. Upayakan kehidupan seimbang dan hindarin stress.
5. Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur.

Penggunaan Cisplatin :
- Infus jangka pendek : infus i.v selama 15 menit. Dosis cisplatin diberikan
segera setelah pemberian larutan manitol 20% sebanyak 62,5 mL i.v
- Infus jangka panjang : infus i.v selama 1-8 jam. Cisplatin harus dilarutkan
dalam 1-2 liter larutan saline fisiologis.
Larutan tersebeut dapat mengandung 50 g glukosa dan 18,75 g mannitol/L.

Efek samping Cisplatin :


1. Nefrotoksik
Insufisiensi ginjal kumulatif terkait dosis yang berhubungan dengan kerusakan
tubulus ginjal merupakan toksisitas Cisplatin yang membatasi dosis. Dosis
tunggal 50 mg/m2 menyebabkan toksik ginjal pada 28 – 36% pasien.
Peningkatan kadar BUN dan kreatinin, asam urat serum dan/atau penurunan
bersihan kreatinin merupakan tanda pertama selama minggu kedua paska
pemberian. Fungsi ginjal harus kembali normal sebelum dosis Cisplatin
berikutnya dapat diberikan.
2. Ototoksik
Berupa tinitus dan/atau kehilangan pendengaran untuk rentang frekuensi
tinggi. Penurunan kemampuan mendengar percakapan normal dapat terjadi
kadang-kadang. Kehilangan pendengaran dapat bersifat unilateral atau
bilateral. Dosis tunggal 50 mg/m2 menyebabkan ototoksisitas pada hingga
31% pasien. Ototoksisitas yang diinduksi Cisplatin bersifat kumulatif, dapat
lebih berat pada pasien anak, dan belum diketahui pasti apakah bersifat
reversible atau tidak.
3. Hematologi
Mielosupresi yang terkait dosis terjadi pada 25 – 30% pasien. Kadar trombosit
dan leukosit terendah terjadi pada hari ke-18 hingga 23 (rentang 7,5 hingga
45). Umumnya pasien akan pulih pada hari ke-39 (rentang 13 hingga 62).
Anemia (penurunan kadar Hb > 2g/dL) terjadi kurang lebih dengan kekerapan
dan waktu yang sama seperti terjadinya lekopenia dan trombositopenia.
4. Saluran cerna
Mual dan muntah yang nyata umumnya terjadi pada sebagian besar pasien,
dan terkadang sangat berat harus dilakukan penghentian obat. Mual dan
muntah umumnya mulai terjadi dalam 1-4 jam pertama setelah terapi dan
berlangsung hingga 24 jam. Mual dan anoreksia derajat berapapun dapat
menetap hingga 1 minggu setelah terapi.
5. Neurotoksik
Terjadi pada beberapa pasien. Umumnya berupa neuropati perifer, dan jarang
terjadi neuritis optik, papiledema, kebutaan serebral, kehilangan nafsu makan
dan kejang. Neuropati yang diinduksi Cisplatin dapat terjadi setelah terapi
dalam jangka waktu panjang (4 – 7 bulan), namun dapat juga terjadi setelah
pemberian dosis tunggal. Obat harus dihentikan ketika gejala muncul.
Umumnya terjadi perbaikan dan/atau pemulihan total. Namun pada beberapa
pasien neuropati perifer dapat bersifat irreversible.
6. Reaksi Anafilaktoid
Pernah dilaporkan terjadi pada pasien yang sebelumnyamendapat Cisplatin.
Reaksi tersebut berupa edema wajah, mengi, takikardia dan hipotensi yang
terjadi dalam beberapa menit pemberian obat.
7. Gangguan elektrolit serum
Hipokalsemia, hipokalemia dan hipofosfatemia pernah dilaporkan terjadi dan
kemungkinan terkait dengan kerusakan tubulus ginjal. Tetanik terkadang
terjadi akibat hipokalsemia dan hipomagnesemia. Penghentian obat umumnya
akan mengembalikan kadar elektrolit serum ke kadar normal.
8. Hiperurisemia
terjadi kurang-lebih sama frekuensinya dengan terjadinya peningkatan BUN
dan kreatinin serum. Puncaknya terjadi antara hari ke-3 dan 5 setelah
pemberian obat. Terapi allopurinol efektif mengurangi kadar asam urat.
9. Toksisitas lain yang jarang terjadi meliputi abnormalitas jantung, anoreksia
dan peningkatan SGOT.
E4rtyfgxhgx
Pemilihan nutrisi untuk pasien yang tidak bisa menelan :

- Asupan <60% dari kebutuhan. Jalur enteral


- Pasien tidak dapat makan selama 5- Melalui pipa nasogastrik/gastrostomi
7 hari atau lebih.
- Saluran cerna berfungsi
- Asupan <50% dari kebutuhan. Jalur Parenteral
- Pasien tidak dapat makan selama 5- - <7 hari : parsial, parenteral
7 hari atau lebih. - >7 hari : parenteral total dengan
- Saluran cerna tidak berfungsi pemasangan central venous cathether
optimal (ileus, fistula high output, (CVC)
diare berat)

Anda mungkin juga menyukai