Anda di halaman 1dari 13

Anggota Kelompok :

1. Bima Wahyuda (214370019)

2. Ni Nengah Dewi Antaryani (2143700112)

3. Mulensi Wulandari (2143700203)

4. Heidylia Utami (2143700073)

Kelompok 4 5. Meitius Gea (2143700073)

6. Dwi Indriyana (2143700130)

7. Vanesa V. Kumakauw (2143700038)

8. Salwa Winasti Erwin (2143700028)

9. Isna (2143700091)

10. Nurul Rahma (2143700048)


Tugas Kasus Asma

Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. Tj
Usia : 66 tahun
Jenis Kelamin :
BB :-
TB :-
Kasus
Tn TJ usia 66 tahun datang ke klinik untuk kontrol rutin setelah 1 bulan setelah dirawat di RS karena
mengalami eksaserbasi akut PPOK. Dalam 6 bulan terakhir, Tn TJ dirawat di RS sebanyak RS 2 kali
karena eksaserbasi akut. Saat ini Tn TJ masih mengalami sesak. Saat terakhir pulang dari RS, obat
inhalasi Tn TJ diganti menjadi Tiotropium 1 spray/hari, Salmeterol 50 mcg 2 x 1 spray in addition to
salmeterol 50 mcg 2 x 1 spray dan salbutamol MDI jika dibutuhkan. Namun setelah perubahan terapi ini,
Tn TJ belum dilakukan pemeriksaan fungsi paru.

Saat ini Tn TJ masih mengeluhkan sesak terutama saat beraktivitas, batuk kering dan gampang lelah.
Tn TJ mengaku rutin menggunakan obat inhaler.

Tn. TJ juga memiliki riwayat hipertensi, penyakit jantung koroner dan GERD. Berikut obat yang
dikonsumsi terakhir, yaitu:
1.Metoprolol 2 x 50 mg
2.Salmeterol 50 mcg 2 x 1 spray
3.Tiotropium (Spiriva Respimat) 1 spray (18 mcg)/hari
4.Lisinopril 1 x 20 mg (malam)
5.Aspirin 1 x 80 mg
6.Nexium 1 x 20 mg
7.Salbutamol MDI 1-2 spray tiap 6 jam PRN
Saat datang di klinik dilakukan pemeriksaan fisik: TD 138/88 mmHg, Nadi 85 x/menit, RR 26
x/menit, suhu 37,2°C, SaO2 93% (room air). Pasien juga dilakukan pemeriksaan fungsi paru,
yaitu Prebronchodilator FEV1 = 1.3 L (predicted is 3.1 L); Prebronchodilator FVC = 3.2 L;
Postbronchodilator FEV1 = 1.47 L

Pemeriksaan fungsi paru 1 bulan yang lalu saat dirawat di RS, yaitu Prebronchodilator FEV1 =
1.1 L (predicted is 3.1 L), Prebronchodilator FVC = 3.2 L, Postbronchodilator FEV1 = 1.6 L.
Pertanyaan
1.Rancanglah pelayanan kefarmasian untuk Tn.TJ dengan metode SOAP
Data Subjektif
1. Keluhan Utama 3.Riwayat Pengobatan terdahulu
- Eksaserbasi akut - Metoprolol 2x 50 mg
- Sesak terutama saat beraktivitas - Salmeterol 50 mcg 2x1 spray
- Batuk kering - Tiotropium (Spiriva Respimat) 1 Spray (18
- Gampang lelah mcg)/hari
- Lisinopril 1x 20 mg (malam)
- Aspirin 1x 80 mg
- Nexium 1x 20 mg
- Salbutamol MDI 1-2 spray tiap 6 jam PRN

2.Riwayat penyakit terdahulu : 4.Riwayat tindakan :


Hipertensi, penyakit jantung koroner, dan GERD. Obat inhalasi di ganti menjadi
- Tiotropium 1 Spray/hari
- Salmeterol 50 mcg 2x1spray
- Salbutamol MDI
5 Diagnosa pasien : Asma 6. Riwayat penyakit keluarga :
Tidak diketahui
Data Objektif

1. Pemeriksaan fisik 2.Pemeriksaan fungsi paru 3.pemeriksaan fungsi paru 1


- TD 138/88 mmHg - Prebronchodilator FEV1 =1,3 L bulan saat dirawat di RS
- Nadi 85x/menit - Prebronchodilator FVC=3,2 L - Prebronchodilator FEV1
- RR 26x/menit - Postbronchodilator FEV1==1.47 L = 1,1 L
- suhu 37.2° C - Prebronchodilator FVC =
- SaO2 93 % ( room air) 3,2 L
- postbronchodilator FEV1
= 1,6 L
2. Lakukan Assesment berdasarkan problem medis dan temukan DRP (jika ada)

Problem Terapi Guideline DRP Rekomendasi Monitor Edukasi terapi


Medik
Salmeterol 50 salmeterol golongan berikan kombinasi Lakukan ICS :
mcg 2x1 spray Beta-blocker berkerja  Terapi obat ICS dan LABA pemeriksaan Budesonide
merelaksasikan otot tidak efektif Kombinasi keduanya paru – paru inhaler 200 mcg
saat sesak napas dapat memperbaiki pada pasien 1 x sehari
Sesak Napas (Pionas) gejala, fungsi paru – LABA :
paru dan mengurangi Folmoterol 20
Tiotropium Tiotropium golongan ekserbasi daripada mcg 2 x 1 spray
(spiriva Antikolinergik kelas menggandakan dosis
respimat) 1 long-acting untuk ICS. Reliever :
spray (18 mengontrol/ mencegah Salbutamol MDI
mcg/hari) bronkospasme Untuk pelega 1-2 spray tiap 6
berikan SABA jam PRN
Salbutamol Salbutamol sebagai
MDI 1-2 Reliever golongan
spray tiap 6 agonis beta2 kerja
jam PRN singkat
Problem Terapi Guideline DRP Monitor Edukasi Terapi
Medis
Hipertensi Metoprolol 2 x Cardioselective beta blocker seperti Masalah - Tekanan darah Minum 2x sehari sesudah
50 mg Metoprolol aman digunakan dalam pengobatan terselesaikan - Efek terapi makan (tiap 12 jam)
  hipertensi dengan PPOK karena Metoprolol - Interaksi obat
tidak menginduksi Bronkokonstriksi. Sebuah
meta-analisis menyimpulkan bahwa, dalam
pasien dengan PPOK, pengobatan dosis
tunggal atau jangka panjang dengan beta
blocker selektif tidak memiliki efek yang
signifikan pada volume ekspirasi paksa dalam
1 detik (FEV1), beta-agonis respons,
penggunaan inhaler, atau gejala pernapasan
(Jurnal NCBI, 2013).

GERD Nexium 1 x 20 Esomeprazole adalah PPI terbaru dan Masalah - Penekanan Esomeprazole dikonsumsi
mg dikembangkan sebagai isomer S dari terselesaikan asam sebaiknya 1 jam sebelum
  omeprazole sebagai upaya untuk makan.
meningkatkan sifat farmakokinetiknya.
Esomeprazole telah dilaporkan memiliki
potensi yang agak lebih tinggi dalam
penghambatan asam daripada PPI lainnya.
Esomeprazole 20 mg juga telah terbukti lebih
efektif dalam mempertahankan penyembuhan
GERD erosif dibandingkan dengan
lansoprazole 15 mg atau pantoprazole 20 mg
( Jurnal NCBI, 2015).
3. Tentukan plan pada kasus Tn TJ, plan mencakup rekomendasi intervensi,
rencana monitoring termasuk tentukan target terapi, serta edukasi
penggunaan Respimat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai