Anda di halaman 1dari 20

KEPEPIMPINAN,KEKUSAAN,MEDIA DAN KESEHATAN PANGAN

MAKALAH

Diajukan sebagai tugas pada mata kuliah sosiologi

Dosen pembimbing: Dr.Eko Digyono,S.Pd.,M.Hum.

Eli Herlianawati,SH MH

Disusun oleh :

1. Arizky S. BR Meliala (2105025077)

2. Desni Rachma Dyan (2105025009)

3. Juni Syahrani (2105025017)

4. Putri Novi Rahmadani (2105025029)

Kelompok 3

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA
Daftar Isi

COVER MAKALAH…………………………………………………………………..….1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..…...2

ABSTRAK……………………………………………………………………………….....3

BAB 1 PENDAHULUANPe

I.I Latar Belakang………………………………………………………………………..….4

I.2 Tujuan Penelitian………………………………………………………………………..5

I.3 Metode Penelitian……………………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN

2.I Kajian Religi.

a. Pengertian Religi…………………………………………………………………....6 b. Ciri–


Ciri Religi……………………………………………………………………...7 c. Tradisi Religi
di Indonesia………………………………………………………......8

2.2 Kajian Mitos

a. Pengertian Mitos…………………………………………………………………....10 b. Ciri-


Ciri Mitos………………………………………………………………………11 c. Fungsi
Mitos……………………………………………………………………….. 11 d. Jenis-Jenis
Mitos…………………………………………………………………… 11 e. Mitos Dalam
Kehidupan Sehari-hari………………………………………………. 12

2.3 Kajian Ritualisme

a. Pengertian Ritualisme………………………………………………………………
ABSTRAK

Kerakyatan merupakan sebuah bidang riset dan juga suatu keterampilan praktis yang mencakup
kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk "memimpin" atau membimbing orang lain,
tim, atau seluruh organisasi dKekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang
atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang
diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenanganan sedangkan Media
komunikasi adalah suatu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada khalayak dan Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan
kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan memiliki
ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman
kelaparan.
BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan satu bidang interdisipliner yang baru, meskipun sejak tahun 1960-an
telah muncul teori Douglas McGregor dalam bukunya “The human side of Enterprise” yang
menulis tentang teori perilaku dalam pengelolaan SDM. Selama satu abad terakhir, hanya sedikit
artikel terkait dengan kepemimpinan yang telah diterbitkan dan hanya sedikit yang fokus kepada
tujuan dan manfaat pengembangan kepemimpinan. Program pengembangan kepemimpinan
(Leadership Development Programs) menjadi sesuatu yang banyak dibahas dalam dua dekade
terakhir sebagai respon atas kebutuhan mendesak untuk mempersiapkan pemimpin, baik di
sektor public maupun bisnis yang kompeten dalam menghadapi tantangan dan kondisi
ketidakpastian. Meskipun demikian ternyata hanya sedikit yang fokus untuk melakukan evaluasi
program tersebut.

Kekuasaan
Kekuasaan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada
pada pemegang kekuasaan tersebut. Kekuasaan terdapat di semua bidang kehidupan dan
dijalankan. Kekuasaan mencakup kemampuan untuk memerintah (agar yang diperintah patuh)
dan juga memberi keputusan- keputusan yang secara langsung dan tidak langsung
mempengaruhi tindakan-tindakan pihak lainnya. Max Weber menyatakan bahawa kekuasaan
adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan
kemauan-kemauannya sendiri sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan
dari orang-orang atau golongan- golongan.

Media massa
Media massa merupakan salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi setiap hari, kapan
saja dan dimana saja antara satu orang dengan orang yang lain. Setiap orang akan selalu
memerlukan media massa untuk mendapatkan informasi mengenai kejadian di sekitar mereka,
dengan media massa pula orang akan mudah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan
pada saat tertentu mereka menginginkan informasi. Disisi lain manusia dapat berbagi kejadian –
kejadian yang terjadi di sekitar mereka kepada orang lain. Sehingga antara satu orang dengan
orang lain di daerah yang berbeda dapat melakukan pertukaran informasi mengenai kejadian
disekitar mereka melalui media massa. Perlu ditekankan bahwa dalam hal ini yang dimaksud
media adalah media atau alat yang menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai
saluran dalam komunikasi massa, bukan media tradisional seperti wayang, kethoprak, ludruk,
dan lain sebagainya. Sedangkan media massa modern terbagi menjadi dua yaitu media massa
yang tercetak dalam sebuah kertas (media cetak) dan media yang terdiri dari perangkat mesin –
mesin (media elektronik), media massa cetak misalnya majalah, surat kabar, dan lain sebagainya.
I.2 Tujuan Penelitian

1 . Untuk mengetahui apa itu kepemimpinan

2 . Untuk mengetahui ciri-ciri yang terdapat dalam kepemimpinan

3. Untuk mengetahui apa aitu kekuasaan

4 . Untuk mengetahui ciri-ciri yang terdapat dalam kekuasaan

5 . Untuk mengetahui fungsi adanya kekuasaan

6 . Untuk mengetahui jenis-jenis media

7. Untuk mengetahui media apa saja yang ada didalam kehidupan sehari-hari

8. Untuk mengetahui apa itu media massa

9. Untuk mengetahui macam-macam media massa

10 . Untuk mengetahui tujuan adanya media massa

11. Untuk mengetahui ap aitu ketahanan pangan.

I.3 Metode Penelitian

Penulisan makalah ini menggunakan metode pengkajian Pustaka


BAB II

PEMBAHASAN

I. Kepepimpinan (leadership)

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengarahkan pengikut pengikutnya untuk bekerja


sama dengan kepercayaan serta tekun mengerjakan tugas tugas yang diberikan oleh pemimpin
tugas kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang mempengaruhi dan
memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.

Bentuk-bentuk kepemimpinan :

Kepemimpinan itu dapat bersifat langsung maupun tidak langsung kepemimpinan yang langsung
adalah kepemimpinan yang diwakilkan atau diwujudkan kepada seseorang yang memimpin
kegiatan sedangkan kepemimpinan yang tidak langsung berarti suatu bentuk kepemimpinan
melalui perantara obyek tertentu.

Kepemimpinan juga dibedakan antara kepemimpinan resmi (formal leadership) dengan


kepemimpinan yang tidak resmi (informal leadership)

Kepemimpinan resmi, yaitu bentuk kepemimpinan yang terwujud dalam suatu jabatan yang
senantiasa harus mengacu pada landasan-landasan atau peraturan-peraturan resmi, sehingga
dengan demikian daya cakupnya agak terbatas.
Kepemimpinan yang tidak resmi, mempunyai daya cakup yang relatif lebih luas dari batas-batas
resmi, karena kepemimpinan tersebut didasarkan atas pengakuan dan kepercayaan masyarakat.
Ukuran benartidaknya suatu kepemimpinan tidak resmi terletak pada tujuan dan hasil
pelaksanaan kepemimpinan tersebut, yang dianggap menguntungkan atau merugikan
masyarakat. Walaupun seorang pemimpin yang resmi tidak boleh menyimpang dari peraturan-
peraturan yang ada , akan tetapi ada kalanya untuk situasi atau kondisi tertentu dapat juga
melakukan suatu kebijakan yang dianggap perlu dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan
orang banyak sebaliknya, kepemimpinan yang tidak resmi dapat pula dipergunakan di dalam
suatu jabatan resmi karena lebih leluasa didalam mensikapi peraturan-peraturan resmi, yang
sifatnya lebih mengikat; dalam bidang yang terakhir ini, maka seorang pemimpin dapat
menggerakkan kekuatan-kekuatan masyarakat, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Pola-pola kepemimpinan:

 berpola konservatif adalah suatu pola kepemimpinan yang relatif mempertahankan hal-
hal yang lama, karena telah diuji kehandalan dan manfaatnya yang bila mana pola
tersebut dilekatkan pada seorang pemimpin, konsekuensinya cenderung selalu
menganggap benar terhadap segala sikap ataupun tindakan kepemimpinannya, walau
sudah tidak sesuai atau relevan lagi dengan keadaan masyarakat sekarang.
 Kepemimpinan liberal, yaitu suatu pola kepemimpinan yang mengedepankan gagasan-
gasan baru dan perubahan social yang bila pola tersebut diterapkan pada seorang
pemimpin, dia dapat mengabaikan arti pentingnya nilai-nilai yang telah lama berlaku.

Sifat-sifat Kepemimpinan :

 Kepemimpinan otokratis, merupakan bentuk kepemimpinan yang relatif ditentukan


sendiri,merupakan hukum sendiri, dimana seorang pemimpin disini menguasai segala-
galanya.
 Kepemimpinan paternalistis, merupakan bentuk kepemimpinan yang hampir sama
dengan bentuk otokratis, namun disini seorang pemimpin masih memerlukan konsultasi
dengan fihakfihak yang dianggap dapat membantu permasalahan-permasalan yang
dihadapinya kebutuhankebutuhan dan keinginan orang lain masihdiperhatikan, namun
keputusan terakhir ada pada tangan seorang pemimpin.
 Kepemimpinan demokratis, merupakan bentuk kepemimpinan yang paling dianggap
popular pada masyarakat yang telah maju, karena pola kepemimpinannya dianggap lebih
aspiratif dan lebih bisa dipertanggung jawabkan, karena orang banyak ikut berperan
dalam kebijakankebijakan seorang pemimpin.
 Kepemimpinan eksekutif, merupakan bentuk kepemimpinan yang biasanya tampil
dibelakang layar, bentuk ini sering tampil sebagai kelompok kecil atau wakil yang
mendukung seorang pempinan.

II. Kekuasaan

Dalam pembicaraan umum, kekuasaan bisa berarti kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara,
atau kekuasaan golongan. Maka tidak salah jika kekuasaan diartikan sebagai kemampuan untuk
mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang dimilikinya.

Dalam KBBI kekuasaan adalah kemampuan individu atau sekelompok orang untuk menguasai
individu atau kelompok lainnya yang didasarkan pada wibawa, wewenang, kharisma atau
kekuatan fisik.

Pengertian kekuasaan menurut para ahli:

 Miriam Budiardjo
Kekuasaan adalah kemampuan seorang manusia untuk mempengaruhi perilaku individu
atau kelompok sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan tujuan atau keinginannya.
 Rogers
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang yang dapat mengubah orang atau kelompok
lain dalam cara yang spesifik, sebagai contohnya dalam kekuasaan dan pelaksanaan
kerjanya.
 Walterd Nord
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi aliran energi serta dana yang
tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya.

Sifat kekuasaan:

1. Position Power, kekuasaan yang terdapat pada posisi seseorang dalam sebuah organisasi.
2. Personal Power, kekuasaan yang berada pada pribadi seseorang sebagai hubungan
sosialnya.

Sumber kekuasaan:

o Kekuasaan bersumber pada kepercayaan atau agama. Kekuasaan ini terdapat pada ulama,
sehingga dianggap sebagai pemimpin informal yang perlu diperhitungkan dalam proses
pembuatan keputusan.
o Kekuasaan yang bersumber pada kekayaan. Misalnya seorang pengusaha kaya
mempunyai kekuasaan atas seorang politikus, atau seorang bawahan yang mempunyai
hutang yang belum dibayarkan.

Tipe-Tipe Kekuasaan:

Menurut Mac Iver ada tiga pola umum sistem lapisan kekuasaan, yaitu:

1. Tipe Kasta. Merupakan sistem lapisan kekuasaan yang memiliki garis pemisah yang kaku
dan tegas. Tipe ini biasanya dijumpai pada masyarakat berkasta, dimana hampir tidak
terjadi gerak sosial vertikal.
2. Tipe Oligarkis. Tipe ini juga memiliki garis pisah yang tegas, tetapi pembedaan terdapat
pada kelas-kelas sosial yang ditentukan oleh kebudayaan masyarakat. Kedudukan para
masyarakat cenderung berdasarkan aspek kelahiran atau ascribed status, tetapi individu
masih diberi kesempatan untuk naik ke lapisan atas.
3. Tipe Demokratis. Tipe ini memiliki garis pemisah diantara lapisan-lapisan yang satu
dengan yang lain bersifat bergerak, elastis, dan dapat ditembus oleh siapa saja yang
memiliki kemampuan dan peluang yang baik.

Sifat-sifat Kekuasaan:

 Kekuasaan bersifat positif, yaitu kemampuan yang dianugerahkan oleh Allah kepada
individu sebagai pemegang kekuasaan tertinggi yang dapat mempengaruhi dan mengubah
pemikiran orang lain atau kelompok untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan
oleh pemegang kekuasaan dengan sungguh-sungguh dan bukan karena paksaan baik
secara fisik maupun mental.
 Kekuasaan bersifat negatif, yaitu sifat atau waktu dari seseorang yang arogan, apatis, dan
egois dalam mempengaruhi orang lain untuk melakukan tindakan yang ingin dipegang
kekuasaannya dengan cara paksaan atau tekanan baik fisik maupun mental.

Wewenang Kekuasaan:

Wewenang merupakan suatu hak yang sudah ditetapkan dalam suatu tata tertib sosial untuk
menetapkan kebijaksanaan, menentukan keputusan mengenai persoalan yang penting, dan untuk
menyelesaikan pertentangan.

Wewenang dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. Wewenang Kharismatis (Charismatic Authority) Merupakan wewenang yang didasarkan


pada suatu kemampuan khusus yang ada pada diri seseorang. Wewenang Kharismatis
berwujud suatu wewenang untuk diri sendiri dan dapat dilaksanakan terhadap segolongan
orang atau masyarakat.
2. Wewenang Tradisional (Traditional Authority) Ciri-ciri wewenang tradisional adalah:
 Adanya ketentuan-ketentuan tradisional yang mengikat penguasa yang
mempunyai wewenang, serta orang-orang lainnya dalam masyarakat.
 Adanya wewenang yang lebih tinggi daripada kedudukan seseorang yang hadir
secara pribadi.
 Selama tidak ada pertentangan dengan ketentuan-ketentuan tradisional, orang-
orang dapat bertindak secara bebas.
3. Wewenang Rasional/Legal (Rational/Legal Authority) Merupakan wewenang yang
didasarkan pada sistem hukum yang berlaku dalam masyarakat. Sistem hukum ini
dipahami sebagai kaidah yang telah diakui serta ditaati masyarakat bahkan yang telah
diperkuat oleh negara.

III. Media

Secara etimologi kata “media” berasal dari Bahasa latin, yaitu “medius” yang artinya tengah,
perantara, atau pengantar. Dalam Bahasa Indonesia kata medium mengandung arti antara
(menyatakan posisi) atau (menyatakan ukuran).

Secara umum, pengertian media adalah suatu alat perantara atau pengantar yang berfungsi
untuk menyalurkan pesan atau informasi dari sumber kepada penerima pesan.

Pengertian Media Menurut Para Ahli:

 Syaiful Bahri Djamarah


Media merupakan suatu alat bantu yang dapat digunakan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan.
 Leslie J. Briggs
Media adalah suatu alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi.
Media dapat berupa buku, televisi, video, gambar, dll.
 Santoso S. Hamijaya
 Media merupakan segala bentuk perantara yang digunakan seseorang untuk
menyampaikan pesan sehingga sampai kepada penerimanya.

Fungsi Media Secara Umum:

- Sebagai sarana informasi kepada masyarakat


- Sebagai sarana untuk mengekspresikan pendapat, ide, dan gagasan kepada khalayak
- Sebagi sarana untuk mendapatkan hiburan, relaksasi, dan pengalihan perhatian dari
ketegangan sosial
- Sebagi sarana Pendidikan bagi masyarakat secara umum, dan bagi para siswa secara
khusus
- Sebagi sarana untuk melakukan pengawasan atau control sosial bagi masyarakat.
Jenis-Jenis Media

Menurut Rudi Bretz (Media Pembelajaran, 2008:52) jenis media yaitu:

1. Media Audio
Ialah jenis media yang melibatkan indera pendengaran yang memanipulasikemampuan
suara. Pesan yang dapat disampaikan dalam media audio adalah pesan verbal dan pesan
non verbal (music, vokalisasi, bunyi bunyian lainnya).
2. Media Visual
Ialah jenis media yang melibatkan indera penglihatan. Beberapa media visual
diantaranya:

- Media visual verbal; Ini berisi pesan verbal atau pesan linguistic berbentuk tulisan.
Misalnya surat kabar, buku, dan majalah.
- Media visual grafis; ini berisi pesan non verbal dimana pesan berupa simbol atau unsur
grafis. Contohnya peta, diagram. Sketsa, gambar, dan foto.
- Media visual non cetak; ini berisi pesan dalam bentuk tiga dimensi. Contohnya specimen,
model, diorama, mock up, dan miniature.
3. Media Audio Visual
Ialah jenis media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan secara Bersama
dalam satu proses. Pesan yang disampaikan bersifat verbal dan non verbal. Misalnya film
drama, film dokumentasi, dan lain-lain. (Pengertian Media: Memahami Apa Itu Media,
Fungsi, dan Jenis-Jenis Media, 2020).

IV. KETAHANAN PANGAN

Ketahanan pangan lahir pada conference WHO tahun 2004 menjelaskan bahwa
setiapseseorang yang dapat mengakses ekonomi, fisik, social yang dibutuhkan. Ketika seseorang
terbutdapat mengakses tiga hal tersebut dan gizi mereka baik maka dapat dikatakan telah
memenuhiketahanan pangan namun begitupun sebaliknya jika tidak bisa maka belum bisa
disebut memilikiketahanan pangan yang baik.
Pada tahun 1970an diadakan revolusi hijau yang ditanamkan berupa padi untuk mencukpi
kebutuhan karena setiap rumah menanam padi dan padi yang dihasilkan banyak bahkan sampai
bisa di ekspor. Ketahanan pangan bukan saja berkaitan dengan pangan namun berkaitan juga
dengan air bersih. Contohnya daerah yang berada dilingkungan PLTU merkakesusahan untuk
mendapat sumber air bersih dan mempengaruhi ketahanan pangan daerah tersebut.

Kenapa air? Karena sebagian besar komposisi tubuh kita merupakan air. Dengan adanya air
bersih maka kita dapt memanfaatkannya untuk berbagai hal contoh masyarakat di gendeng
menolak pembangunan pabrik karena jika pabrik tersebut dibangun maka akan memutus sumber
air bersih mereka yang berasal dari pegunungan yang biasanya dimanfaatkan untuk keperluan

pertanian atau untuk kebutuhan rumah tangga, maka dari itu mereka menolak
pembangunanpabrik tersebut.

Dimensi dalam Ketahanan Pangan:

1. Ketersediaan Pangan
2. Akses terhadap pangan
3. Stabilitas Pangan

Masyarakat perkotaan/metropolitan akan terganggu ketahanan pangannya apabila desa tidak bisa
men-supply pangan karena di wilayan perkotaan fokusnya bukan untuk produksi pangan. Contoh
singapura tidak memiliki ketersediaan pangan mereka men-supply makanan dari Malaysia dan
air bersih dari Riau karena air di Singapura tergolong air payau. Lahan di Singapura bukan untuk
produksi pangan namun daerah untuk bisnis.

Konsep ketahanan merupakan project dari sebagian besar kapitalisme dunia dapat dilihat pada
saat revolusi hijau pengadaan bibit dan alat berasal dari Jerman dan Swiss. Jadi ada unsur
kapitalis untuk mengendalikan pangan masyarakat secara global. Ketika padi yang ditanam
memiliki banyak varietas, ada padi khusus untuk revolusi hijau, menimbulkan adanya Kerjasama
internasional dengan perusahaan produksi pangan atau kebijakaan ketahanan pangan.
Ketahanan pangan itu dinilai penting. Karena ketika pangan rentan maka sebagian besar
masyarakat akan mengalami kelaparan. Contoh di Kuba, yang di embargo oleh Amerika,
sebagian besar dana yang mereka hasilkan atau disumbangkan ke Kuba, tidak masuk keKubadan
PBB tidak memberikan jaminan ke negara yang di embargo oleh Amerika.

Kritik Ketahanan Pangan Ketahanan Pangan gagal mengurangi kelaparan di dunia tetapihanya
menguntungkan perusahaan-perusahaan internasional dan masyarakat yang ada di negaramaju.
Sebagian besar Indonesia sudah tidak rentan terhadap pangan, tetapi di sisi lain diIndonesia
bagianTimur masih rentan pangan kita, karena pangan local mereka atau kebutuhan pangan
mereka sudah habis, karena sebagian besar hutan di Papua sudah di alih fungsikan untuk
pariwisatadan lahan transmigrasi. Secara pangan, masyarakat Papua sudah
mengalamikerentanan. Jadi ketahanan pangan secara kritik yang dilakukan serikat

petaniinternasional,dananya diambil dari IMF dan negara-negara yang mengambil dana tersebut
termasuk hutang. Dan disisi lain ada kerjasama dengan perusahaan internasional untuk
projek.Kenapa sawit Indonesia diboikot di Eropa? Karena di perjanjian Paris, sawit Indonesia
tidak memenuhi standar sawit internasional karena tidak pro lingkungan, karena ada politisasi

dari negara maju dan sebagian besar itu Prancis. Karena Prancis menggunakan biji anggur untuk
menggantikan minyak sawit. Kelestarian Pangan merupakan proses mengolah pangan namun
tetap menjaga lingkungn karena konsep sustainability yang merupakan konsep agar lingkungan
tetap baik untuk diwariskan kegenerasi selanjutnya.
Kesimpulan

Kekuasaan, wewenang, dan kepemimpinan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dan
sangat penting dalam kehidupan kelompok social di masyarakat.

Kekuasaan adalah kemungkinan seorang pelaku mewujudkan keinginannya di dalam suatu


hubungan social yang ada termasuk dengan kekuatan atau tanpa mengiraukan landasan yang
menjadi pijakan kemungkinan itu.

Wewenang merupaka hak jabatan yang sah untuk memerintahkan orang lain bertindak dan untuk
memaksa pelaksanaannya. Dengan wewenang, seseorang dapat mempengaruhi aktifitas atau
tingkah laku perorangan dan grup.

Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dilaksanakan dan diarahkan melalui proses
komunikasi, ke arah pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu.

Sumber kekuasaan terdiri dari harta benda, status, wewenang legal, charisma, dan pendidikan.
Selain itu unsure kekuasaan juga berpengaruh yaitu meliputi: rasa takut, rasa cinta, kepercayaan,
dan pemujaan. Lapisan kekuasaan yaitu tipe kata, tipe oligarkis, dan tipe demokratis.

Bentuk wewenang terdiri dari:


1. Wewenang karena charisma, tradisional, dan rasional.

2.Wewenang resmi dan tidak resmi.

3.Wewenang pribadi dan territorial.

4.Wewenang terbatas dan menyeluruh.

Teori kepemimpinan :

1. Teori pengaruh kekuasaan

2. Bersumber pada kedudukan

3. Kekuasaan politik.

SARAN

Setelah mengkaji dan meneliti pembahasan dalam makalah ini , diharapkan untuk para pembaca
harus bijak dalam menerima pembahasan makalah ini. Dan diharapkan juga kepada pembaca
untuk menyesuaikan pembahasan tentang Kepemimpinan, Kekuasaan, serta media yang dapat
berhubungan dengan kesehatan di kehidupan lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Kekuasaan-Sifat, Sumber, Tipe, Perbedaan, Wewenang, Hubungan, Contoh. (2021,


November 4). Retrieved from GURUPENDIDIKAN.COM:
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kekuasaan/

Pengertian Media: Memahami Apa Itu Media, Fungsi, dan Jenis-Jenis Media. (2020, Oktober
9). Retrieved from Maxmanroe: https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-
media.html

Catatan perkuliahan sosiologi antropologi-ketahanan pangan dan kedaulatan pangan. (n.d.).


Retrieved from academia.edu:
https://www.academia.edu/42664289/CATATAN_PERKULIAHAN_SOSIOLOGI_ANTROPO
LOGI_KETAHANAN_PANGAN_DAN_KEDAULATAN_PANGAN

Anda mungkin juga menyukai