Anda di halaman 1dari 13

Nama: Fauzi Rusdiyanto

NIM: 2010526059

READING SUMMARY/ REVIEW


CHAPTER VIII & VIIII
Title Pengertian dan Penilaian Obligasi
No Topik/ Isu/ Ide Topik/ Isu/ Ide Ringkasan Penjelasan Hal
Utama Khusus
1 Pengertian Obligasi  Obligasi Perusahaan Dari sudut pandang perusahaan, obligasi perusahaan atau obligasi
 Obligasi Negara
korporas (corporate bond) menyatakan hutang perusahaan kepada
 Yield Obligasi
pemegangnya. Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang
diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada
pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal
jatuh tempo di masa mendatang disertai dengan pembayaran bunga
secara periodik. Jumlah tetap dibayar pada waktu jatuh tempo
(maturity) merupakan pokok pinjaman (principal) obligasi, yang
juga disebut nilai nominal atau nilai par (par value atau face value).
Pembayaran bunga secara periodik disebut kupon (cupon).
Dari sudut pandang investor, obligasi perusahaan merupakan suatu
investasi yang berbeda dengan saham biasa. Saham menyatakan
kepemilikan pada suatu perusahaan sedangkan obligasi menyatakan
klaim kreditur pada suatu perusahaan. Bond indenture adalah
dokumen legal yang membuat perjanjian tertulis antara perusahaan
pembuat obligasi dan pemegangnnya. Call provision yaitu
memberikan hak kepada perusahaan penerbitnya untuk membeli
kembali obligasiyan beredar dari para pemegangnya sebelum
tanggal jatuh tempo.
Jenis-jenis Obligasi
 Obligasi dengan jaminan (mortgage bonds), adalah
obligasi yang diterbitkan perusahaan menggunakan jaminan
suatu asset (real). Hal ini untuk mengantisipasi bila
perusahaan gagal memenuhi kewajibannya, maka pemegang
obligasi berhak mengambil alih asset tersebut.
 Obligasi tanpa jaminan (debentures atau unsecured
bond), adalah obligasi yang diterbitkan tanpa menggunakan
suatu jaminan asset (real) tertentu.
 Obligasi konversi, adalah obligasi yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk menukarkan obligasi tersebut
dengan sejumlah saham pada perusahaan dengan harga yang
telah ditetapkan. Sehingga pemegang obligasi memiliki
kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari selisih
penjualan dan pembelian saham.
 Obligasi yang disertai Warrant, adalah memberikan hak
kepada pemegang saham untuk membeli saham perusahaan
pada harga yang telah ditentukan.
 Obligasi tanpa kupon ( zero cupon bond), adalah jenis
obligasi yang memberikan pembayaran bunga obligasi tanpa
kupon biasanya ditawarkan pada harga di bawah nilai
parinya (ada discount) sehingga investor mendapat
keuntungan dari nilai perbedaan harga pasar dan nilai pari
obligasi saat obligasi tersebut dibeli.
 Obligasi dengan tingkat bunga mengambang (Floating
Rate Bond), adalah obligasi yang memberikan tingkat
bunga yang besarnya disesuaikan dengan menggunakan
kupon yang dihitung sebesar persentase tertentu dari suku
bunga deposito atau bisa juga dikombinasikan dengan suku
bunga tetap.
 Putable bond, adalah jenis obligasi yang memberikan hak
kepada pemegang obligasi untuk menerima pelunasan
obligasi sebelum waktu jatuh tempo dan sesuai dengan nilai
par. Putable bond akan melindungi pemegang obligasi
terhadap fluktuasi jika tingkat bunga pasar mengalami
kenaikan atau harga obligasi yang turun, maka pemegang
obligasi boleh meminta pelunasan perusahaan, tujuannya
agar pemegang obligasi dapat menginvestasikan kembali
dananya dengan tingkat bunga yang sesuai dengan tingkat
bunga pasar yang berlaku.
 Junk Bond, adalah jenis obligasi yang memberikan
keuntungan (kupon) yang tinggi, namun juga mengandung
resiko yang tinggi pula. Junk Bond diterbitkan oleh
perusahaan yang bersiko tinggi atai oleh perusahaan yang
ingin membiayai suatu rencana merger atau akuisi.
 Sovereign Bonds, adalah jenis obligasi yang diterbitkan
oleh suatu negara dengan mata uangnya sendiri namun
dijual di negara lain menggunakan mata uang negara
tersebut.

Obligasi Negara
Di Indonesia, obligasi negara (goverment bond) merupakan bagian
dari surat utang negara yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia. Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang
berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun
valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh
Negara Republik Indonesia, sesuai masa berlakunya. Secara umum
SUN dapat dibedakan menjadi dua jenis:
1. Surat Pembendaharaan Negara (SPN), yaitu SUN berjangka
waktu sampai dengan 12 bulan dengan pembayaran bunga
secara diskonto.
2. Obligasi Negara (ON), yaitu SUN berjangka waktu lebih
dari 12 bulan.

Pentingnya Obligasi Negara


Tujuan pemerintah menerbitka SUN adalah untuk, (1) membiayai
defisit APBN, (2) menutup kekurangan kas jangka pendek, (3)
mengelola portofolio utang negara. Pemerintah yan berwenang
untuk menerbitka SUN setelah mendapat persetujuan DPR dan
setelah berkonsultasi dengan BANK indonesia.
Beberapa hal penting yang mesti diketahui investor mengenai
obligasi negara.
1. Obligasi negara harus mencerminkan investasi bebas risiko.
Hal ini hanya berlaku bagi pemerintah yang menerbitkan
utang dengan mata uang sendiri dan dipasarkan di dalam
negara itu sendiri. Dalam kondisi normal, maka tidak ada
default yang terjadi.
2. Obligasi negara digunakan sebagai benchmark. Sebab
obligasi negara sangat homogen dalam bentuk dan tersedia
dalam jumlah yang sangat besar, sehingga pasarnya sangat
likuid. Selain itu, dengan sifat kualitas kreditnya yang likuid,
obligasi negara dapat dipakai untuk mengevaluasi obligasi
lainnya dengan menggunakan referensi obligasi pemerintah.
3. Obligasi negara dapat digunakan sebagai alat dalam menata
ekonomi. Apabila pemerintah akan menambah cadangan
dana ke dalam sistem keuangan, pemerintrah dapat memebeli
obligasi sehingga dapat menambah jumlah uang yang
beredar.
4. Obligasi negara diharapkan dapat memudahkan princing dan
evaluasi obligasi, baik di pasar primer maupun di pasar
sekunder. Dengan menggunakan pembandingan obligasi
negara sebagai benchmark maka diharapkan seorang investor
akan dapat mengukur yield yang aktual.
5. Obligasi negara dapat menjadi alat manajemen risiko.
Obligasi di berbagai negara besar sudah menerapkan aplikasi
manajemen risiko seperti hedging terhadap spread trade atau
swap position dan future dan option dasar pada obligasi
pemerintah.

Yield obligasi merupakan ukuran pendapatan obligasi yang akan


diterima investor, yang cenderung yang bersifat tidak tetap. Yield
obligasi tidak bersifat tetap, sebagaimana layaknya bunga (kupon)
obligasi, karena yield obligasi akan sangat terkait dengan tingkat
return yang disyaratkan investor. Tingkat bunga obligasi bisa
berbeda-beda dan berubah tergantung pada dua faktor, yaitu: (1)
waktu jatuh temponya sebuah obligasi, (2) premi risiko obligasi.
Nominal yield dan current yield
Nominal yield obligasi atau lebih dikenal dengan sebutan tingkat
kupon (coupon rate) adalah penghasilan bunga kupon tahunan yang
dibayarkan pada pemegang obligasi. Tingkat kupon dinyatakan
sebagai persentase nilai nominal.

Tingkat kupon (atau nominal yield) = penghasilan bungan tahunan


Nilai nominal

Current yield obligasi adalah penghasilan bunga kupon tahunan di


bagi dengan harga pasar obligasi. Nominal yield mendasarkan pada
nilai nominal yang selalu berjumlah tetap, sedangkan current yield
mendasarkan pada nilai pasar yang dapat berubah-ubah.

Curren yield = penghasilan bunga tahunan


Harga pasar obligasi
Yield to Maturity
Tingkat return majemuk yang akan diterima investor jika membeli
obligasi pada harga pasar saat ini dan menahan obligasi tersebut
hingga jatuh tempo. Cara menghitung YTM diguinakan persamaan
2n
P= ∑ Ci/2 + Pp
t=1 (1 + YTM/2) ᵗ (1 + YTM/2) 2n

dalam hal ini :


P = obligasi pada saat ini (t=0)
n = jumlah tahun sampai jatuh tempo obligasi
Ci = pembayaran kupon untuk obligasi i setiap tahunnya
YTM = yield to maturity
Pp = nilai par dari obligasi

Untuk memperoleh nilai YTM yang mendekati dapat diperoleh


dengan persamaan berikut:

YTM = Ci + P p – P
n
Pp+P
2
Dalam hal ini:
YTM = nilai YTM yang mendekati
P = harga obligasi pada saat ini
n = jumlah tahun sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = pembayaran kupon untukl obligasi i setiap tahunnya
Pp = nialai par dari obligasi

Yield to call
Yield yang diperoleh pada obligasi yang bisa dibeli kembali
(callable).obligasi yang callable berarti bahwa emiten bisa melunasi
atau membeli kembali obligasi yang telah diterbitkannya. Untuk
menghitung YTC :
2c
P = ∑ Ci / 2 + Pc
t=1 (1+ YTC /2 )t (1+YTC/2)

dalam hal ini :


P = harga pasar obligasi saat ini
YTC = yield to call
Ci = pendapatan kupon per tahun
C = periode sampai sat obligasi dilunasi
Pc = call price obligasi
Mencari persamaan YTC

YTC = Ci + Pc – P
n
Pc + P
2
Dalam hal ini :
YTC = nilai YTC yang mendekati
P = harga obligasi pada saat ini (t=0)
n = jumlah tahun sampai dengan yield to call yang terdekat
Ci = pendapatan kupon per tahun
Pc = Call price obligasi

Realized Yield
Atau yield yang terealisasi (horizon) adalah tingkat return harapan
investor dari sebuah obligasi, jika obligasi tersebut dijual kembali
oleh investor sebelum waktu jatuh temponya. Digunakan persamaan
sebagai berikut :
2h
P= ∑ Ci / 2 + Pf
t=1 (1 + RY /2) (1 + RY /2) 2h

dalam hal ini :


P = harga pasar obligasi saat ini
RY = yield yang terealisasi (horizon)
Ci = pendapatan kupon per tahun
h = periode investasi obligasi (dalam tahunan)
Pf = harga jual obligasi di masa yang akan datang

Disamping itu menghitung nilai RY

RY = Ci + Pf – P
h
Pf + p
2

RY = nilai yield yang terealisasi (horizon) yang mendekati


P = harga obligasi pada saat ini ( t=0)
h = periode investasi obligasi (dalam tahun)
Ci = pendapatan kupon obligasi per tahun
Pf = harga jual obligasi di masa yang akan datang
Penilaian Obligasi  Penilaian Obligasi Pada saat membeli obligasi investor akan tahu kapan waktu dan
 Tingkat Bunga dan
berapa besarnya pembayaran bunga selama umur obligasi, serta
Harga Obligasi
besarnya pembayaran nilai prinsipal pada saat obligasi tersebut jatuh
tempo.
Perhitungan nilai harga obligasi dapat menggunakan persamaan:

2n
P = ∑ Ci /2 + Pp
t=1 (1+ r/2)t (1+ r/2 )2n

Dalam hal ini :


P = nilai sekarang obligasi pada saat ini (t=0)
n = jumlah tahun sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = pembayaran kupon untuk obligasi i setiap tahunnya
r = tingkat diskonto yang tepat atau tingkat bunga pasar
Pp = nilai par dari obligasi

Adanya empat hal penting antara yield dengan harga obligasi :


1. Jika yield dibawah tingkat kupon, harga jual obligasi akan
lebih tinggi dibanding dengan nilai par nya (harga premi)
2. Jika yield di atas tingkat kupon, maka harga obligasi akan
lebih rendah dari nilai par nya (harga diskon)
3. Jika yield sama dengan tingkat kupon yang diberikan maka
harga obligasi tersebut akan sama dengan nilai par nya.
4. Hubungan antara harga-yield tidak berbentuk garis lurus
tetapi membentuk sebuah kurva cekung. Jika yield turun
maka harga akan meningkat dengan kenaikan marginal yang
semakin kecil. Sebaliknya jika yield naik maka harga
obligasi akan turun dengan penurunan marginal yang
semakin kecil pula.

Dari keempat hal tersebut, kita dapat menyimpulkan harga obligasi


akan berubah jika ada perubahan pada tingkat bunga pasar dan yield
yang disyaratkan oleh investor dngan arah yang berlawanan.
Durasi
Durasi suatu obligasi adalah sama dengan jumlah tahun yang
diperlukan untuk bisa mengembalikan harga pembelian obligasi
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai