Anda di halaman 1dari 31

PEDOMAN

PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM


MEDIS

(PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS)

TAHUN 2022

UPTD PUSKESMAS WATES


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan Pedoman Pelayanan Pendaftaran dan Rekam
Medis Puskesmas Wates Tahun 2022 ini dapat terselesaikan dengan baik. Pedoman
Pelayanan Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis Puskesmas Wates Tahun 2022
ini disusun sebagai acuan dalam Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis di Wilayah
kerja UPTD Puskesmas Wates dan sekitarnya. Pedoman Pelayanan Pelayanan
Pendaftaran dan Rekam Medis UPTD Puskesmas Wates tahun 2022 ini berisi tentang
latar belakang, tujuan, sasaran, ruang lingkup, tata laksana dan keselamatan sasaran
kegiatan dan sasaran kerja yang dilakukan dilayanan Pelayanan Pendaftaran dan
Rekam Medis. Kami memahami bahwa dalam penyusunan Pedoman Pelayanan
Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis UPTD Puskesmas Wates Tahun 2022 ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami membuka diri terhadap masukan yang
membangun agar menjadi lebih baik.

Akhirnya harapan kami semoga Pedoman Pelayanan Pelayanan Pendaftaran


dan Rekam Medis UPTD Puskesmas Wates Tahun 2022 ini mampu memberikan
kontribusi dalam upaya peningkatan kinerja UPTD Puskesmas Wates di masa pandemi
dengan adat kebiasaan baru dan masa datang Serta dapat memenuhi kebutuhan
informasi mengenai UPTD Puskesmas Wates bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri
dan pihak-pihak terkait lain yang membutuhkan.

Kediri, Januari 2022

Petugas Pelayanan Pendaftaran dan


Rekam Medis

UPTD Puskesmas Wates


Ela Pratiwi Anindyaiswari

DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................i

Kata Pengantar.................................................................................................ii

Daftar Isi...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Tujuan Pedoman..............................................................................2
C. Sasaran Pedoman..............................................................................
D. Ruang Lingkup Pedoman.................................................................3
E. Batasan Operasional......................................................................

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A.Kualifikasi Sumber Daya Manusia.......................................................


B.Distribusi Ketenagaan.........................................................................
C.Jadwal Kegiatan..................................................................................

BAB III STANDAR FASILITAS

A.Denah Ruang.....................................................................................

B.Standar Fasilitas................................................................................

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

A.Lingkup Kegiatan...............................................................................

B.Metode................................................................................................

C.Langkah Kegiatan..............................................................................

BAB V LOGISTIK

BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

BAB VII KESELAMATAN KERJA


BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

BAB IX PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang
menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu,
dan berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan ini menjadi pedoman
dan pegangan bagi semua fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia termasuk
Puskesmas.
Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya. Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian
dari kecamatan. Dalam wilayah kerjanya puskesmas tidak hanya berfungsi sebagai
pemberi pelayanan kesehatan tetapi juga sebagai pengerak penyuluh kesehatan
masyarakat. Untuk meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas sangat diperlukan
kinerja rekam medis yang baik.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008, Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan
dan dokumen tentang identitas pasien,pemeriksaan,pengobatan,tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis juga merupakan
data medis pasien tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat bukti yang sah
menurut hukum. Agar penyelenggaraan rekam medis dapat dilaksanakan dengan
baik maka harus dilengkapi pedoman pelayanan rekam medis tentang tata cara
penyelenggaraan rekam medis yang harus dilaksanakan dengan baik serta
didukung dengan sumber daya manusia yaitu tenaga rekam medis yang profesional
maka salah satu usaha dengan memberikan program latihan kerja.
Unit Rekam Medik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan seluruh sumber
daya dan fasilitas rekam medik, melaksakan bimbingan pelaksanaan pelayanan,
penyusunan, pengolahan catatan medis, penyimpanan serta pemantauan
pelaksanaan rekam medis. Revisi dilakukan dengan mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang rekam medis
B. TUJUAN PEDOMAN
Menunjang tercapainya tertib administrasi untuk memenuhi kebutuhan data dan
informasi asuhan bagi petugas kesehatan dan pengelola sarana dalam rangka
untuk kelengkapan ,keamanan dokumen dan keselamatan pasien di Puskesmas
Wates
C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran panduan ini adalah petugas Puskesmas yang mengisi dan melengkapi
rekam medis, petugas penyimpanan rekam medis dan pihak internal maupun
eksternal yang akan menggunakan data pada rekam medis.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayanan pelayanan meliputi ruangan Loket Pendaftaran dan
tempat penyimpanan Rekam Medis
E. BATASAN OPERASIONAL

Batasan operasional loket pendaftaran/rekam medis sangat luas, dilihat alur


pelayanan dan kegunaan rekam medis. Alur pelayanan mulai dari pasien masuk
ke puskesmas sampai pasien pulang, dirawat atau dirujuk ke rumah sakit tingkat
lanjutan.

Bentuk pelayanan rekam medis :

1. Pelayanan rekam medis berbasis kertas, adalah rekam medis yang berisi lembar
administrasi dan medis yang diolah ditata/assembling dan simpan secara manual

2. Pelayanan rekam medis manual dan registrasi komputerisasi, rekam medis


berbasis komputerisasi masih terbatas pada sistem pendaftaran.Sedangkan
lembar administrasi dan medis yang diolah masih secara manual

3. Pelayanan manajemen informasi kesehatan terbatas

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
.
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Petugas pengelola Rekam Medis Puskemas Wates terdiri dari :
- Satu (1) orang penanggung jawab pengelolaan Rekam Medis di Puskesmas (D3
Rekam Medis )
- Tiga (3) orang tenaga bantu lainnya dalam pelayanan Loket Pendaftaran. Lulusan
S1 Teknik Informatika, S1 Manajemen dan 1 Lulusan SMA.
B. Distribusi Ketenagaan
Untuk pembagian kerja masing masing petugas berdasarkan TUPOKSI yang sesuai
kompetensinya.
1. Penanggung jawab loket pendaftaran di Puskesmas mempunyai tugas:
a. Menyusun rencana kegiatan pelayanan di loket pendaftaran berdasarkan data
program Puskesmas.
b.Melaksanakan kegiatan pelayanan di loket pendaftaran dan koordinasi dengan
unit terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan.
c. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pelayanan di loket pendaftaran secara
keseluruhan.
d. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan pelayanan
sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
2. Pelaksana pelayanan loket pendaftaran di Puskesmas mempunyai tugas :
a. Mendaftar pasien yang datang berobat
b. Mencatat di register
c. Mengisi identitas pasien di kartu rawat jalan
d. Membuatkan kartu dan map family folder
e. Mengantarkan rekam medis ke ruang pelayanan
f. Bertanggung jawab atas pengeluaran karcis
g. Menyusun kartu rawat jalan pasien pada rak sesuai urutan nomer family folder

C. JADWAL KEGIATAN
Penyelenggaraan pengelolaan Rekam Medis dilakukan setiap hari sebelum jam
pelayanan untuk mempersiapkan sarana dan prasarana, saat jam pelayanan hingga
setelah pelayanan.
Senin - Kamis : 07.30 – 11.00
Jum’at : 07.00 – 10.00
Sabtu : 07.00 – 10.00
Pelaksanaan pelayanan di luar jam kerja diatur dalam kebijakan Kepala UPTD
PUSKESMAS WATES

D. Pendidikan dan Pelatihan


Pendidikan dan pelatihan adalah salah suatu proses atau upaya peningkatan
pengetahuan dan keterampilan di bidang Pendaftaran dan Rekam Medis secara
berkesinambungan untuk mengembangkan potensi dan produktivitas tenaga
Pendaftaran dan Rekam Medis secara optimal. Puskesmas dapat menjadi tempat
pelaksanaan program pendidikan, pelatihan serta penelitian dan pengembangan
bagi calon tenaga Pendaftaran dan Rekam Medis dan tenaga Pendaftaran dan
Rekam Medis unit lain.
Tujuan :
a. Menyusun rencana usulan kegiatan rekam medic
b. Menyusun standar operasional prosedur rekam medic
c. Menyusun pedoman rekam medic
d. Menyusun format rekam medik sesuai pedoman rekam medik yang berlaku
e. Menjaga kerahasian rekam medic
f. Membuat standar operasional prosedur loket
g. Menyusun rencana usulan kebutuhan loket
h. Mencatat dan mendaftar pasien yang berobat di buku register
i. Memberikan informasi hak dan kewajiban pasien seta bukti pelakasanaannya
j. Memberikan informasi lainnya pada pasien
k. Mengentry data data pasien pada simpus dan pcare
l. Mengisi dan mengantar data rekam medik sesuai tujuan
m. Menyusun dan mencatat sasaran mutu dan manajemen resiko loket
n. Mengisi format loket standarisasi puskesmas
o. Mengisi format loket laporan tahunan, profil
p. Mengisi format loket penilaian kinerja puskesmas
q. Menjaga kebersihan dan kerapian loket
r. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala puskesmas
s. Berperan aktif dalam peningkatan mutu dan kinerja puskesmas serta upaya
pemberdayaan masyarakat
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG

: Meja Pendafataran
B.
: Kursi Pendaftaran
: Rak
: Lemari
: Wastafel
: AC
: Komputer
: Mesin Antrian

STANDAR FASILITAS
1. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang harus dimiliki puskesmas untuk meningkatkan kualitas

pelayanan loket pendaftaran/rekam medis adalah sebagai berikut :

1. Meja tulis dan kursi untuk administrasi pendaftaran

2. Telepon untuk memudahkan informasi dari tiap poli

3. Komputer untuk proses pendaftaran yang sudah terhubung dengan internet

4. Cetak nomer antrian untuk memudahkan penomoran antrian pasien

5. Kipas angin untuk pendingin ruangan di pendaftaran

6. Lemari rak penyimpanan status rekam medis, tersusun rapi dan muat untuk
lalu lalang petugas mengambil dan menyimpan kartu rekam medis

7. Lemari untuk menyimpan alat tulis kantor keperluan loket pendaftaran dan
blanko pendaftaran, alat tulis kantor, dan lainnya

8. Meja berkas untuk menulis menulis register


9. AC untuk pendingin ruangan dokumen rekam medis

2. Peralatan
Spesifikas
No Nama Alat Jumlah Keterangan
i

1 Kipas angin 1 Maspion Baik

2 Personal Komputer 1 Asus Baik


3 Lemari Rak Status 8 Baik
4 Kursi 6  Baik Baik
5 Meja Panjang 1 Baik
6 Lemari alat tulis 1 Baik
7 Meja berkas 1 Baik
8 AC 1 Samsung Baik
9 Alat Mesin Antrian 1 Baik
Sesuai
10 Kwitansi
Kebutuhan
Sesuai
11 Kartu Berobat
Kebutuhan
Sesuai
12 Map Family Folder
Kebutuhan
Mesin Pemanggil
13 1
Antrian
14 Mesin Nomer Antrian 1
Sesuai
15 Mika Kartu Berobat
Kebutuhan
16 Buku Registrasi 1 Baik
17 Telepone 1 Panasonic Baik
18 Tracer 100 Baik
19 Tempat Sampah 1 Baik
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
1. Skrining Awal Pendaftaran
2. Pelayanan Pendaftaran Pasien
3. Sistem Identifikasi dan Penomoran
4. Isi Formulir Rekam Medis
5. Data Base Pasien dengan Sistem Komputer
6. Penyimpanan
7. Retensi dan Pemusnahan
8. Kelengkapan Rekam Medis
9. Penulisan simbol, singkatan dan tanda khusus
10. Pengkodean

B. Pelayanan Pendaftaran di Puskesmas Wates


1. Skrining Awal Pendaftaran
Pasien datang untuk mengecek suhu tubuh. Jika pasien mengalami
demam,batuk, dan pilek di arahakan langsung ke ruangan poli umum yang
berbeda selama pandemi ini, jika dirasa pasien tidak mengalami hal tersebut
diarahkan ke loket pendaftaran.
2. Pelayanan Pendaftaran Pasien
Pendaftaran adalah tata cara penerimaan Pasien yang akan berobat ke unit
pelayanan yang merupakan bagian dari alur pelayanan Puskesmas.
Pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di
Puskesmas adalah Pendaftaran Pasien.
a. Prosedur Pendaftaran rawat jalan.
Prosedur rawat jalan lama:
 Pasien datang petugas meminta kartu berobat
 Pasien diberikan nomer antrian
 Petugas mengambil dokumen map family folder sesuai nomor kartu
berobat dan diberi tracer
 Petugas menanyakan nama pasien akan berobat
 Petugas
 Petugas entri p-care bagi pelanggan lama yang memiliki BPJS
 Petugas menulis nota pembayaran bagi pelanggan umum
 Petugas mencatat ke dalam buku register kunjungan
 Petugas memberikan kartu berobat
 Petugas mempersilahkan pelanggan untuk menunggu di poli atau
ruang yang dituju

Prosedur pasien baru :

a. Petugas mendaftar pasien dengan identitas pasien sesuai KTP, KK


atau identitas lainnya
b. Petugas membuat kartu berobat dan rekam medis pasien baru
c. Petugas memasukkan data pelanggan baru ke dalam data base buku
besar
d. Petugas memasukkan rekam medis ke dalam map transparan sesuai
poli yang dituju
e. Petugas entri p-care bagi pasien baru yang memiliki BPJS
f. Petugas membuat nota pembayaran bagi pasien pembayaran umum
g. Petugas mencatat ke dalam buku register kunjungan
h. Petugas memberikan kartu berobat petugas mempersilahkan pasien
untuk menunggu di poli atau ruang yang dituju

Prosedur pasien UGD:

 Keluarga atau pasien mendaftar ke ruang pendaftaran


 Petugas menanyakan apakah pasien/ keluarga sudah memiliki kartu
berobat
 Jika belum memiliki kartu berobat, maka petugas mendaftar pasien
sebagai pasien baru
 Jika sudah pernah berobat, maka petugas mendaftar sebagai pasien
lama
 Petugas menulis nota pembayaran bagi pasien pembayaran umum
 Petugas mencatat ke dalam buku register

b. Alur Pendaftaran Rawat Jalan Puskesmas Wates


PETUGAS MEMANGGIL
AMBIL NOMOR PASIEN SESUAI NOMOR PROSES
PASIEN ANTRIAN ANTRIAN PENDAFTARAN
DATANG

PETUGAS MEMPERSILAKAN
PASIEN MENUNGGU
PASIEN MENUNGGU PANGGILAN DARI UNIT
PANGGILAN UNIT PELAYANAN
PELAYANAN YANG
DIBUTUHKAN

c. Persyaratan Pendaftaran

Adalah Persyaratan teknis dan Administrasi yang diperlukan untuk


mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya.
Persyaratan pelayanan di bagian pendaftaran, dengan posisi yang
mudah dilihat oleh pasien.
Persyaratan Loket Pendaftaran:

1) Membawa Kartu Identitas Berobat (bagi pasien lama)

2) Membawa kartu identitas diri (KTP /KK /SIM/ Identitas lainnya)

3) Membawa kartu tanda kepesertaan BPJS bagi anggota BPJS (ASKES /

BPJS Mandiri/ KIS)


d. Jenis Pelayanan

Jenis Pelayanan adalah jenis pelayanan berupa upaya


kesehatan perseorangan tingkat pertama yang diberikan oleh
Puskesmas kepada Masyarakat, dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Pelayanan Gawat Darurat

2) Pelayanan Rawat Jalan

- Pelayanan Pemeriksaan Umum

- Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

- Pelayanan KIA / KB

- Pelayanan Imunisasi

- Pelayanan Anak

- Pelayanan TB Paru

- Pelayanan Jiwa
3) Pelayanan Rawat Inap

4) Pelayanan Penunjang

- Pelayanan Laboratorium

- Pelayanan Konseling Gizi

- Pelayanan Konseling Sanitasi

- Pelayanan Promkes
e. Hak dan Kewajiban Pasien

Hak dan kewajiban pasien ditetapkan dan disosialisasikan kepada


Masyarakat dan semua pihak yang terkait.

Hak – hak pasien meliputi :

1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang


berlaku di Puskesmas;

2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;

3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;

4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan


standar profesi dan standar prosedur operasional;
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi;
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;

7. Memilih dokter sesuai dengan keinginannya dengan tetap


memperhatikan peraturan yang berlaku di Puskesmas;
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada
dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam
maupun di luar Puskesmas;
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data- data medisnya;
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya;
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;

13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang


dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya;

14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam


perawatan dipuskesmas
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas
terhadap dirinya;
16. Menolak bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya
17. Menggugat dan/atau menuntut Puskesmas apabila Puskesmas
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
baik secara perdata ataupun pidana; dan
18. Mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kewajiban pasien meliputi :

1. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur tentang masalah


kesehatannya.
2. Mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien dan keluarga
3. Mengajukan pernyataan untuk hal yang tidak di mengerti
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan puskesmas
6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
3. Sistem identifikasi dan penomoran
a. Identitas
Pemberian identitas dilakukan saat pasien pertama kali datang
mendaftar untuk berobat, baik untuk pengobatan rawat jalan, ataupun gawat
darurat dan digunakan selamanya untuk kunjungan berikutnya. Petugas
bagian pendaftaran mendaftar pasien dengan menanyakan identitas pribadi
pasien secara lengkap, baik dari nama lengkap, tanggal lahir, umur, alamat,
nama Kepala Keluarga, pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan
nama ibu kandung.Penulisan identitas pasien harus ditulis dengan lengkap
dan benar karena hal itu sangat penting untuk penindaklanjutan terhadap
pasien baik dalam penanganan atau dalam pengisian dokumen rekam medis
sendiri.

b. Pemberian nomor rekam medis bertujuan untuk memudahkan dalam


pencarian dokumen rekam medis, apabila pasien datang kembali untuk
berobat. Rekam medis pasien rawat jalan disimpan dalam satu map family
folder yang berisi semua anggota keluarga.
Pemberian nomor rekam medis sesuai family folder ditulis dalam 8 digit
angka, dengan pembagian sebagai berikut :
1. Untuk pasien dalam wilayah Puskesmas Wates diberi nomor rekam medis
mulai nomor 000000-00, apabila Kepala Keluarga yang berobat maka
diberikan nomor rekam medis 000000-00 , apabila istri yang berobat maka
diberikan nomor rekam medis 000000-01 dan seterusnya.
00 = KK
01 = Istri
02 = Anak 1
03 = Anak 2
04 = Anak 3 dst
2. Untuk pasien luar wilayah Puskesmas Wates diberikan nomor rekam
medis mulai nomor 900000-00, apabila Kepala Keluarga yang berobat
maka diberikan nomor rekam medis 900000-00 , apabila istri yang berobat
maka diberikan nomor rekam medis 900000-01 dan seterusnya.
00 = KK
01 = Istri
02 = Anak 1
03 = Anak 2
04 = Anak 3 dst
Kartu berobat tersebut senantiasa digunakan pada saat pasien atau
anggota keluarga harus berobat atau memperoleh pelayanan di
puskesmas baik rawat jalan maupun gawat darurat.
3. Penomoran Pasien IGD Penomoran pasien gawat darurat adalah sama yaitu
menggunakan sistem nomor langsung yang mana satu nomor digunakan untuk
satu orang dan berlaku seumur hidup. Apabila pasien tersebut pernah berobat baik
rawat jalan ataupun rawat inap akan menggunakan nomor rekam medis yang
pernah diberikan sebelumnya. Apabila pasien tersebut pasien baru maka akan
diberikan nomor rekam medis baru.

4. Isi Formulir Rekam Medis


1. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien.
2. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara
elektronik.
3. Isi formulir rekam medis untuk pasien rawat jalan dan sekurang-kurangnya
memuat:
a. nomor rekam medis
b. identitas pasien
c. tanggal dan waktu
d. alergi obat
e. hasil anamnesa, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit
f. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang diagnostik
g. diagnosa
h. pelayanan lain yang telah ditetapkan kepada pasien
i. untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram
j. untuk pasien ibu hamil dilengkapi dengan kartu ibu
k. persetujuan tindakan (informed consent) jika diperlukan
4. Isi formulir rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya
memuat:
a. identitas pasien
b. tanggal dan waktu
c. kondisi pasien saat tiba di UPTD Puskesmas Wates
d. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang diagnostik
e. diagnose
f. pengobatan dan /atau tindakan
g. ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat
darurat dan rencana tindak lanjut
h. nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehtan tertentu
yang memberikan pelayanan kesehatan
i. sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke
sarana pelayanan kesehatan lain
j. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
5. Isi rekam medis pasien dalam keadaan bencana, di tambah dengan:
a. jenis bencana dan lokasi dimana pasien ditemukan
b. kategori kegawatan dan nomor pasien bencana masal
c. identitas yang menemukan pasien
6. Pelayanan yang diberikan dalam ambulans atau pengobatan masal dicatat
dalam rekam medis dan disimpan pada sarana pelayanan kesehatan yang
merawatnya.
7. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus di bubuhi nama, waktu, dan
tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan secara langsung.
8. Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis
dapat dilakukan pembetulan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan
catatan yang di betulkan dan di bubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga
kesehatan tertentu yang bersangkutan.
9. Dokter, dokter gigi dan/atau tenaga kesehatan tertentu bertanggung jawab
atas catatan dan/atau dokumen yang dibuat pada rekam medis.
10. Isi dalam rekam medis harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi,
tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan UPTD
Puskesmas Wates.
11. Isi rekam medis merupakan milik pasien dalam bentuk ringkasan rekam
medis.
12. Ringkasan rekam medis dapat diberikan, dicatat, atau dicopy oleh pasien
atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau
keluarga pasien yang berhak untuk itu.
13. Cara pengisian rekam medis
a. Pengisian rekam medis harus jelas, yaitu dapat di baca oleh tenaga medis, tenaga
paramedis keperawatan, tenaga paramedis non keperawatan, tenaga rekam medis
dan setiap orang yang berkepentingan
b. Pengisian rekam medis harus benar, yaitu sesuai dengan hasil wawancara, hasil
pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan penunjang medis lainya
c. Pengisian rekam medis harus lengkap, yaitu sesuai pedoman tertulis atau tata cara
pengisiannya

5. Data Base Pasien dengan Sistem Komputer


Data base pasien adalah salah satu cara untuk menunjang kelancaran
pelayanan terhadap pasien, karena apabila seorang pasien lupa membawa
kartu berobat maka data base akan membantu mencarikan data pasien yang
diperlukan. Karena data base merupakan sumber data, maka dibuat
selengkap dan sejelas mungkin. Dalam data base pasien dengan komputer,
dibuat secara terperinci dan lengkap, antara lain :
1. Nomor rekam medis
2. Nama Kepala Keluarga
3. Alamat
4. Nama istri
5. Jika janda, diisi dengan nama KK

6. Penyimpanan Berkas dan Pengembalian Rekam Medis


a. Penyimpanan
Sehubungan dengan berkas rekam medis berisi data individual yang
bersifat rahasia, maka setiap lembar formulir rekam medis harus dilindungi
dengan cara dimasukkan ke dalam map, sehingga setiap map berisi data/
keluarga (family folder). Untuk kepentingan penyimpanan, bagian depan
folder atau map diberi nomor rekam medis.
Penyimpanan berkas rekam medis bertujuan :
a. Mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali rekam medis yang
disimpan ke dalam rak filling
b. Mudah mengambil dari tempat penyimpanan
c. Mudah pengembaliannya
d. Melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, kerusakan fisik
Dengan demikian maka diperlukan sistem penyimpanan dengan
mempertimbangkan jenis sarana dan peralatan yang digunakan.Sistem
penyimpanan dokumen rekam medis di Puskesmas Wates menggunakan
sistem penyimpanan sentralisasi. Sistem penyimpanan berkas medis
secara sentral yaitu suatu sistem penyimpanan dengan cara menyatukan
formulir-formulir rekam medis seorang pasien beserta keluarga ke dalam
satu kesatuan (family folder).

b. Pengembalian Berkas Rekam Medis


Pengembalian berkas rekam medis adalah mengembalikan setiap berkas
rekam medis yang telah selesai dipakai untuk berobat dan menyimpan
kembali berkas rekam medis ke dalam family folder. Jika rawat jalan
pengembalian dalam kurun 1x 24 jam. Jika rawat inap pengembalian
dokumen rekam medis 2x 24 jam setelah pasien pulang.

7. Sistem Retensi dan Pemusnahan Berkas Rekam Medis


Landasan hukum yang digunakan dalam penyelenggaraan sistem
pengabadian dan pemusnahan yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik I
ndonesia Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis. Tujuan
utamanya yaitu mengurangi beban penyimpanan berkas rekam medis dan
mengabadikan formulir-formulir rekam medis yang memiliki nilai guna. Untuk itu,
maka dilakukan kegiatan penyisiran, retensi, penilaian nilai guna rekam medis
dan pengabadian serta pemusnahan formulir-formulir rekam medis.

a. Penyisiran Berkas Rekam Medis

Penyisiran berkas rekam medis yaitu suatu kegiatan pengawasan rutin


terhadap kemungkinan kesalahan letak berkas rekam medis dan
mengembalikannya pada letaknya sesuai dengan sistem penjajaran.Ketika
kegiatan ini dilakukan, bersamaan itu pula dilakukan pencatatan berkas
rekam medis yang sudah saatnya diretensi.

a. Retensi Berkas Rekam Medis

Retensi atau penyusutan berkas rekam medis yaitu suatu kegiatan


memisahkan antara berkas rekam medis yang masih aktif dengan berkas
rekam medis yang dinyatakan non aktif. Tujuannya adalah mengurangi
beban penyimpanan berkas rekam medis dan menyiapkan kegiatan
penilaian nilai guna rekam medis untuk kemudian diabadikan atau
dimusnahkan. Retensi atau penyusutan dilakukan oleh petugas
penyimpanan rekam medis rawat jalan secara periodik setiap 2 tahun
sekali,sedangkan rekam medis rawat inap 5 tahun sekali. Berkas rekam
medis yang di retensi adalah sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2
(dua) tahun untuk rekam medis rawat jalan sedangkan 5 tahun untuk rekam
medis rawat inap terhitung dari tanggal terakhir pasien datang berobat.

b. Penilaian Nilai Guna Rekam Medis


Penilaian nilai guna rekam medis yaitu suatu kegiatan penilaian terhadap
formulir- formulir rekam medis yang masih perlu diabadikan atau sudah boleh
dimusnahkan. Penilaian nilai guna ini dilakukan oleh Tim Pemusnah rekam
medis yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Wates. Tim tersebut terdiri
dari dokter, petugas rekam medis, Kepala sub Bagian Tata usaha, Perawat,
Bidan.

c. Tata cara penilaian berkas rekam medis yaitu :

Berkas rekam medis yang dinilai adalah berkas rekam medis yang
telah 2 (dua) tahun non aktif. Indikator yang digunakan untuk menilai berkas
rekam medis non aktif yaitu :

a. Seringnya rekam medis digunakan untuk pendidikan dan penelitian


b. Mempunyai nilai guna primer yaitu : administrasi, hukum, keuangan dan
Iptek
c. Mempunyai nilai guna primer yaitu pembuktian dan sejarah

8. Kelengkapan dokumen rekam medis


Ketentuan dalam pengisian dokumen Rekam Medis milik pasien (Ery
Rustiyanto, 2009 : 35), antara lain :
- Kelengkapan pengisian Rekam Medis menjadi tanggung jawab pemberi
pelayanan.
- Rekam Medis harus diisi lengkap sebelum diambil petugas penyimpanan
Rekam Medis yaitu dalam waktu 1 x 24 jam setelah pemberian pelayanan.
- Diisi oleh tenaga medis (dokter sebagai penanggung jawab)
- Setiap memberi pelayanan harus ditulis/dicatat dan ditandatangani.
- Jika Rekam Medis belum lengkap, harus dilengkapi 2×24 jam.
- Penulisan yang dibuat oleh residen harus diketahui oleh dokter yang
membimbingnya.
- Dokter yang merawat dapat memperbaiki kesalahan penulisan dan
melakukan pada saat itu juga serta dibubuhi paraf.
- Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan
9. Penulisan simbol, singkatan dan tanda khusus
 Singkatan dan simbol yang digunakan adalah yang telah dibakukan dan
disosialisasikan kepada seluruh karyawan UPTD Puskesmas Wates.
 Apabila ada simbol atau singkatan baru maka harus dibakukan dan
disosialisasikan terlebih dahulu

Cara pengisian rekam medis :

 Anamnesa pasien dilambangkan dengan huruf S yang artinya Subyektif.


Seluruh keluhan utama dan riwayat singkat penyakit saat ini ditulis secara
lengkap
 Pemeriksaan fisik pasien dilambangkan dengan huruf O yang artinya
Obyektif. Seluruh hasil pemeriksaan fisik mulai dari tensi, nadi, pernafasan,
suhu dituliskan secara lengkap, termasuk juga bila ada hasil pemeriksaan
laboratorium dan rontgen. Untuk pasien gigi dilengkapi dengan odontogram
gigi
 Diagnosis dilambangkan dengan huruf A yang artinya Assesmen. Diagnosis
yang digunakan berdasarkan code ICD-X
 Tindakan / pengobatan dilambangkan dengan huruf P yang artinya Planning.
Anjuran tindakan / pengobatan, konseling juga dituliskan secara lengkap

10. Pengkodean
Kode diagnostik yang digunakan dalan Rekam Medis UPTD Puskesmas Wates adalah
berdasarkan Kode Diagnostik ICD – X yang telah disusun dan disesuaikan dengan
kemampuan diagnostik Puskesmas dan jenis penyakit yang sering ditemukandi
Puskesmas. Masing-masing poli telah memiliki daftar Kode ICD – X. Daftar Kode
Diagnostik Puskesmas dapat ditambahkan jika ada jenis penyakit pasien yang belum
ada dalam daftar.
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan pelayanan Loket Pendaftaran Puskesmas Wates


untuk pengadaan logistik, unit logistik yang dibutuhkan. Daftar logistik di Loket
Pendaftaran di Puskesmas Wates

NO Logistik

1 Formulir Rekam Medis

2 ATK

3 Kertas Mesin Antrian

4 Map Family folder

5 Buku Register

7 Map Rekam Medis

8 Kartu identitas Berbobat

11 Nota pembayaran

12 Mika kartu berobatat


PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS
Pengaduan dan keluhan pasien terkait dengan pengelolaan Rekam Medis dilaporkan
kepada Tim Mutu Puskesmas wates .Sasaran mutu pengelolaan Rekam Medis
ditetapkan oleh Tim Mutu Puskesmas dan dipandu melalui monitoring dan
evaluasi pelaksanaan.

1. Mutu Rekam Medis


Pengertian Mutu Menurut Din ISO 8402 (Azrul Azwar, 1996 : 55) Mutu adalah
totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang atau jasa, yang didalamnya
terkandung sekaligus pengertian rasa aman ataupemenuhan kebutuhan para
pengguna.Mutu itu sendiri merupakan penggambaran dari bentuk pelayanan yang
diberikan oleh pemberi pelayanan. Maka dari itu dalam kegiatan pencatatan atau
pengisian Rekam Medis sudah berjalan dengan baik atau belum optimal akan
terlihat dari Mutu yang dihasilkan dariRekam Medis itu sendiri.
Mutu Rekam Medis Rekam Medis dapat dikatakan bermutu/berkualitas menurut
Dirjen Yanmed (2006 : 75)adalah sebagai berikut :
a. Agar Rekam Medis lengkap dan dapat digunakan bagi referensi pelayanan
kesehatan,
b. melindungi minat hukum, sesuai dengan aturan yang ada.
c. Menunjang informasi untuk aktifitas penjamin mutu (quality
assurance).Membantu penetapan diagnosis dan prosedur pengkodean
penyakit.
d. Bagi riset medis, studi administrasi dan penggantian biaya perawatan.
2. Indikator Mutu Rekam Medis
Menurut Paul Boenkitwetan (2012 : 01), Indikator Mutu Rekam Medis yaitu sebagai
berikut:
a. Kelengkapan isi Rekam Medis
b. Akurat
c. Tepat waktu
d. Pemenuhan aspek persyaratan hukum.
e. Metodologi Penelitian

Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013:2) menyatakan bahwa Metode


Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.Adapun
metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu Metode
penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskripsif.Menurut Notoatmodjo (2010 :
35) Metode penelitian deskriptif yaitu “Metode Penelitian yang dilakukan terhadap
sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi
didalam suatu populasi tertentu”. Sedangkan pendekatankuantitatif adalah metode
yang berhubungan dengan data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.Sesuai dengan metode penelitian yang telah dijelaskan
diatas maka penulis melakukan penelitian terhadap Lembar Ringkasan Keluar
(Resume) di Ruang Zaitun 1 kelas IIB Penyakit Dalam yang bertujuan untuk
melihat gambaran kelengkapan pengisian pada lembar tersebut guna menunjang
mutu Rekam Medis di RSUD Al Ihsan yang digambarkan atau dideskripsikan
dalam bentuk angka-angka, statistik, dan persentase.

Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan konsep-


konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang dilakukan
(Notoatmodjo, 2002).

3. Kerangka Berpikir
Dari kerangka berpikir diatas, terdapat dua variabel yang saling mempengaruhi
yaitu Variabel Independen dan Variabel Dependen. Menurut Sugiyono (2013:39)
Variabel Independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), sedangkan
Variabel Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.Pada kerangka berpikir diatas yang menjadi
Variabel Independen yaitu Analisis Kelengkapan Pengisian Lembar Ringkasan
Keluar (Resume) dengan indikator Prosedur tetap dan Lembar Ringkasan Keluar
(Resume) dan untuk Variabel Dependen yaitu Mutu Rekam Medis dengan
indikator Lengkap dan Tepat waktu.
4. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan
digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah
pembaca dalam mengartikan makna penelitian. (Setiadi, 2007 : 165)Variabel harus
didefinisikan secara operasional agar mempermudah dalam mencarihubungannya
antara satu variabel dengan variabel lainnya. Tanpa adanya operasional variabel,
penelitian akan mengalami kesulitan dalam menentukan hubungan antara variable
yang masih bersifat konseptual

Definisi Operasional Indikator :

1. Prosedur Tetap adalah pedoman tertulis untuk pengisian pada Lembar


RingkasanKeluar (Resume).
2. Lembar Ringkasan Keluar (Resume) adalah ringkasan dari seluruh masa
perawatan dan pengobatan pasien sebagaimana yang telah diupayakan
oleh para tenaga kesehatan dan pihak terkait (Hatta, 2013 : 106-107).
3. Lengkap adalah terisi dengan penuh setiap variabel yang ditampilkan pada
Lembar Ringkasan Keluar (Resume).
4. Tepat Waktu adalah memenuhi waktu pengembalian sesuai dengan peraturan
yang ada.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN

Sasaran Keselamatan Pasien


1. Ketepatan Identifikasi Pasien
- Dengan menggunakan paling sedikit 3 penanda identifikasi
 Menggunakan nama KK
 Menggunakan tanggal lahir
 Nama Ibu Kandung
2. Pasien Rawan Jatuh
- Mendahulukan pasien prioritas (Lansia, disabilitas, ibu hamil, dan balita)
- Menyediakan kursi roda untuk pasien yang beresiko tinggi untuk jatuh.
- Menerapkan proses asesmen awal atas pasien terhadap resiko jatuh dan
melakukan asesmen ulang bila pasien diindikasikan terjadi perubahan kon
disi atau pengobatan dan lain-lain.
- Dengan mengingatkan pasien ketika akan mendaftar untuk berhati-hati ket
ika duduk, berdiri, dan berjalan karena lantai licin.
TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Memenuhi standar keselamatan pasien di standar di ruang pelayanan Pendaftaran
dan Rekam Medis
2. TUJUAN KHUSUS
Menurunkan angka Kejadian Tidak Diharapkan di Ruang pelayanan Pendaftaran
dan Rekam Medis
a. Mengumpulkan, menganalisa, mengevaluasi data dan mengusulkan jalan
keluar pemecahan berhubungan dengan Ruang pelayanan pendaftaran dan
rekam medis Puskesmas Wates
b. Menganalisa resiko klinis dari suatu sistem yang diterapkan di Ruang
pelayanan pendaftaran dan rekam medis Puskesmas Wates
TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN
a. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP)
b. Melakukan SOP di semua pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis
c. Mencatat dan menuliskan laporan kejadian bila terjadi Kejadian
Yang Tidak Diharapkan (KTD)
d. Penanggung Jawab Ruang pelayanan pendaftaran dan rekam medis
Puskesmas Wates
bersama pihak yang terkait melakukan penyelidikan terhadap KTD,
membuat tindak lanjut dan mensosialisasikan tindak lanjut untuK dilakukan
bersama serta mengevaluasi sistem tersebut.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di Puskesmas adalah segala kegiatan


yang menjamin dan melindungi sumber daya manusia di puskesmas, pasien, pendampi
ng pasien, pengunjung, maupun masyarakat disekitar lingkungan puskesmas agar seha
t, selamat, dan bebas dari gangguan kesehatan dan pengaruh buruk yang diakibatkan d
ari pekerjaan, lingkungan dan aktifitas kerja. Penerapan K3 dipuskesmas dalam rangkka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan aktifitas proses kerja dipuskesmas guna ter
ciptanya lingkungan kerja yang sehat , selamat, aman, dan nyaman. Upaya untuk pener
apan K3 dipuskesmas melalui standart K3 yang meliputi :

a. Pengenalan potensi bahaya dan mengendalian resiko K3 dipuskesmas


b. Penerapan kewaspadaan standart
c. Penerapan prinsip ergonomic
d. Pemeriksaan kesehatan berskala
e. Pemberian imunisasi bagi SDM Puskesmas yang berisiko
f. Pembudayaan perilaku hidup sehat dan bersih di tempat kerja
g. Pengeloaan saran dan prasana medis dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja
h. Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja
i. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencara termasuk kebakaran (Eme
rgancy Response Plan)
j. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahan berbahaya dan bera
cun
k. Pengeloaan limbah domestik

a. Standart K3 yang dapat diterapkan dalam pelayanan ruang rekam medis dan pendaftar
an antara lain :
Risiko yang Penyebab
Akibat Pencegahan risiko
mungkin terjadi terjadinya
1.tidak mengisi data
pasien yang
1. informasi tentang
sesuai
identitas pasien kurang lengkapnya mematuhi prosedur
2. pasien tidak
menjadi kurang identitas pasien pendaftran
membawa
jelas
identitas yang
dibutuhkan
kurang telitinya
2. Salah pengambilan Salah pemberian Petugas harus lebih
petugas rekam
rekam medis obat teliti
medis
1. petugas salah petugas lebih teliti
menulis identitas dalam mengisi
riwayat berobat
3. Hilangnya rekam pasien. identitas pasien dan
pasien tidak
medis 2. Petugas salah dalam proses
teridentifikasi.
memasukan ke pengembalian rekam
map family folder medis
petugas kurang banyak pasien petugas harus lebih
4. Double nya data
tertib dalam yang memiliki data tertib dalam
pasien
administrasi ganda administrasi
5. kesalahan dalam petugas kurang memberikan media
mengidentifikasi data memahami bahasa kurang tepatnya informasi tentang
pasien dan yang digunakan komunikasi pasien berkebutuhan
kebutuhan berobat pasien, misalkan dengan pasien khusus diusahakan
pasien pasien tuna wicara didampingi.
salah masuknya
kurang komunikasi tidak lupa menyakan
6. rekam medis rekam medis ke
petugas dengan kebutuhan berobat
salah masuk poli poli yang
pasien pasien
diinginkan pasien
petugas harus lebih
7. Kesalahan kurang telitinya hilangnya seluruh
berhati - hati dalam
pengembalian map petugas rekam isi map family
pengembalian map
family folder medis folder
family folder
1. Posisi meja yang
tidak sesuai
8. Cidera leher dan ukuran komputer Leher sering sakit, menyesuaikan
pinggang sakit 2 Barang-barang boyok pegel linu ukuran kursi
yang berada di
bawah meja
wastafel yang
berada di antara rak
petugas tidak menyalakan
9. petugas terpeleset rekam medis dan
mengalami cidera wastafel
mengalami
kebocoran
10. Tertular penyakit tidak menjalankan harus menggunakan
tertular penyakit
dari pasien sop APD
wastafel yang
berada di antara rak beberapa rekam
11. Map Folder family tidak menyalakan
rekam medis dan medis rusak
basah dan rusak kran air sementara
mengalami karena basah .
kebocoran
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

1. PENGENDALIAN MUTU

Dari hasil perhitungan indikator mutu yang telah ditentukan dengan menggunakan rumu
s 3H1P tercapai hasil sebagai berikut :

Judul Indikator Identifikasi pasien dengan benar


Dasar pemikiran Untuk menjaga keselamatan pasien
Dimensi mutu Identifikasi dengan Besar
Ketepatan dalan mengisi identitas untuk mengurangi kesalahan
Tujuan dalam pengobatan dan pemberian obat serta ketertiban admistra
si.
Pengisian form rekam medis yang sesuai dengan data pasien de
Definisi operasional
ngan benar dan akurat.
Satuan Pengukuran presentase
Tipe indikator Proses
Numerator Jumlah rekam medis yang disurvey dalam 1 bulan yang diisi len
(pembilang) gkap
Denominator
Jumlah rekam medis yang disurvey dalam 1 bulan
(penyebut)
Target Pencapaian Isi rekam medis dengan benar
Kriteria:
- Inklusi Jumlah rekam medis yang disurvey dalam 1 bulan yang diisi len
gkap

- Eksklusi Jumlah rekam medis yang disurvey dalam 1 bulan


Jumlah rekam medis yang disurvey dalam 1 bulan yang diisi len
Formula gkap / Jumlah rekam medis yang disurvey dalam 1 bulan * 100
% = Persentase reka medis lengkap
Design Metode pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh
Pengumpulan Data informasi yang dibutuhkan
Teknik :observasi
Sifat :kuantitatif
Waktu :-
Sumber data Pasien yang melakukan pendaftaran

Populasiatau Populasi : Seluruh pasien yang berkunjung


Sample Sampel : Pasien yang di sampling

Frekuensi
Satu bulan
pengumpulan data
Periode waktu
Satu bulan
pelaporan data
Periode analisis Satu bulan
.Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu
RencanaAnalisis
ke waktu.
Penyajian data Diagram garis
Instrumen
Pengambilan Data Formulir pengambilan data sampling waktu penyiapan rekam
medis pasien.

Penanggung Jawab Dr. Siansari Pramesthi


BAB IX
PENUTUP

Standar Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis di Puskesmas ditetapkan


sebagai acuan pelaksanaan Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis di Puskesmas.
Untuk keberhasilan pelaksanaan Standar Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis di
Puskesmas ini diperlukan komitmen dan kerja sama semua pemangku kepentingan
terkait. Hal tersebut akan menjadikan Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis di
Puskesmas semakin optimal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh pelanggan dan
masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan citra Puskesmas dan kepuasan
pelanggan atau masyarakat

Anda mungkin juga menyukai