PENDAHULUAN
daengan rakyat, namun secara geografis berjarak cukup jauh dari pusat
kekuasaan ditingkat atasnya. Hal itu menyebabkan desa memiliki arti penting
setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam
1
memperhatikan hubungan kemitraan kerja dalam penyelenggaraan
kepala desa, sekretaris Desa, dan Badan Perwakilan Desa (BPD) harus benar-
2
(kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana
sebuah rencana yang telah disusun dengan matang, cermat dan terperinci. Jadi
implementasi dilakukan jika sudah ada perencanaan yang baik dan matang,
atau sebuah rencana yang sudah disusun jauh-jauh hari sebelumnya, sehingga
atau akibat terhadap sesuatu, yaitu kegiatan yang sudah direncanakan serta
menunjang dilihat dari segi pendidikan para aparatur desa Fafinesu. Lebih
Tabel 1.
Tingkat Pendidikan Aparat Desa Fafinesu
No Tingkat pendidikan Jumlah
1 Sarjana 4 Orang
2 SMA 7 Orang
3 SMP 1 Orang
4 SD -
Jumlah 12 Orang
Sumber : data sekunder desa Fafinesu, Agustus 2021
3
Berdasarkan daftar tabel diatas bahwa tingkat pendidikan para aparatur
desa Fafinesu Kecamatan Insana Fafinesu sudah dibilang menunjang, karena dari
segi pendidikan dapat dipastikan bahwa semua aparatur desa sudah memahami
terdapat 12 orang pegawai pada Kantor Desa Fafinesu, dengan tingkat pendidikan
yang memadai .
No. 25 Tahun 2004 kepada pemerintah daerah untuk disusun setiap tahunnya.
tahunan yang bersifat rinci dan operasional yang disusun sebagai jabaran dari
Pemerintah Desa (RKPDes) ini akan dijadikan sebagai dasar utama dalam
Berikut dapat dijelaskan Rencana Kerja Pemerintah Desa Naitimu Tahun 2020
pada halaman 7
Tabel 1.2
4
Pemerintahan
Desa
2 Pembangunan Pem. Desa Rp.641.238.25 APBDES
Desa 0
3 Pembinaan Pembinaan Rp.140.800.00 APBDES
Kemasyarakat kemasyarakata 0
an n
4 Pemberdayaan Pemberdayaan Rp.453.650.16 APBDES
Masyarakat Masyarakat 6
JUMLAH Rp.1.764.760.416
Sumber; RKPDES Desa Naitimu 2018
Berdasarkan daftar tabel diatas bahwa tingkat pendidikan para aparatur desa
dibilang menunjang, karena dari segi pendidikan dapat dipastikan bahwa semua
Sesuai dengan Pasal 5 ayat (3) UU No. 25 Tahun 2004 tentang sistem
daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari RPJMD dan mengacu pada RKP
pada RKP daerah yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa, proritas
5
pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaannya baik yang dilaksanakan
secara langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong
yang sangat praktis dan operasional karena isinya lebih banyak diarahkan pada
perumusan program dan kegiatan secara rinci, lengkap dengan indikator dan traget
berikut unit atau bagian yang akan mengerjakan dan bertanggunjawab terhadap
pelaksanaannya. Karena itu wajar kiranya bila UU menetapkan dasar utama dalam
dan kemampuan dana pada tahun yang bersangkutan. Ini berarti bahwa
RPJMDes yang dirinci secara tahunan sebagaimana juga banyak dilakukan oleh
aparatur di daerah tertentu. Apabila proses penyusunan ini diakukan dengan baik
maka prinsip perencanaan bergulir (Rolling Plan) yang dilakukan melalui proses
penyesuaian rencana dengan perkembangan situasi dan kondisi desa akan dapat
dapat diwjudkan.
6
Penyusunan RKPD dan RKPDes dimulai dengan penyiapan rancangan
awal oleh Bappeda pada daerah yang bersangkutan melalui penjabaran RPJMD
Sedangkan program dan kegiatan secara rinci dapat disusun dengan menggunakan
(Musdus) tahunan yang dilaksanakan oleh desa yang bersangkutan dan kemudian
rancangan awal sehingga dapat menjadi rancangan akhir, dan pada akhirnya
operasional, maka unsur pokok yang terkandung didalamnya juga berbeda dengan
sebagai suatu perencanaan yang lebih konkrit dan operasional, rencana tahunan
a. Program dan kegiatan apa yang perlu dilakukan pada tahun yang
7
b. Siapa yang akan melakukan dan bertanggunjawab terhadap pelaksanaan
program dan kegiatan tersebut. Berikut tata hubungan kerja antara unit yang
terkait.
Untuk dapat menyusun sebuah rencana tahunan yang baik dan operasional, maka
permasalahan dan kendala yang dihadapi. Evaluasi ini sangat penting artinya
kondisi tahun depan yang akan dilalui oleh rencana tahun tersebut. Perkiraan
ini meliputi kondisi ekonomi dan sosial serta peraturan dan kebijakan
RPJMD sebelumnya.
8
3. Resource Assessment, yaitu; penilaian terhadap ketersediaan dan kecukupan
serta aparatur daerah dan sumber daya alam yang dimiliki. Seandainya data
dan informasi tentang jumlah dan kualita tenaga kerja serta deposit sumber
daya alam tidak tersedia, paling kurang penilaian perlu dilakukan terhadap
progrma dan kegiatna tahun berjalan, peramalan kondisi sosial budaya dan
penilaian terhadap sumber daya yang tersedia. Kebijakan yang ditetapkan ini
direncanakan secara rinci dan lengkap dengan indikator dan target kinerjanya
Apabila kelima unsur pokok ini dapat dipenuhi dalam penyusunan rencana
9
Namun demikian, tentunya tidak tertutup kemungkinan bagi para perencana
daerah untuk menambahkan unsur-unsur penting lain yang dianggap perlu sesuai
dan evaluasi terhadap RKPD tersebut dewasa ini juga sangat penting sesuai
dengan UU.
kurang tepat sasaran yang mengakibatkan kurang jelinya sistem perencanaan yang
dilakukan oleh aparatur desa. Kurangnya sistem perencanaan yang baik dan
Bertitik tolak pada latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
program kerja dari pemerintah Desa Fafinesu seperti Musyawarah dusun yang
penggunaan dana yang tidak sesuai dengan volume program dan proyek
dituangkan dalam RKPdes sebab di desa Fafinesu belum adanya RKPdes dan ini
10
sangat tidak sesuai Undang-undang No 25 Tahun 2004 tentang SPPN. Dan
11
“Untuk mendeskripsikan dan menganalisis Implementasi Rencana Kerja
Tengah Utara?.
2. Secara praktis :
12
BAB II
LANDASAN TEORI
yang akan dikerjakan dimasa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam
Selain itu A.M Williams dalam Afiffuddin (2010:95) maka proses dari
atau menentapkan rencana itu sendiri. Erly Suandy (2001:2) secara umum
13
dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi
adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan
disimpulkan bahwa
yang harus dicapai b. Ada strategi untuk mencapai tujuan c. Sumber daya
yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-
akan dicapai. Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh untuk
14
Suatu perencanaan yang lengkap dan baik akan memiliki unsur-unsur,
ini ada hubungannya dengan how many, how will, dan how long,
dan sebagainya.
bermuara kepada keputusan berdasrkan fakta dan bukan kepada emosi atau
15
2.1.1 Perencanaan Pembangunan
bertujuan untuk:
pengendalian pembangunan
berkesinambung
16
pembuatan perencanaan pembangunan desa dan kelurahan akan diserahkan
pada sebuah lembaga yang di bentuk oleh masyarakat desa yang memiliki
tentang:
c. Keungan desa
segi:
17
b. Peta potensial desa
c. Peta prasarana
Langkah-langkah perencanaan:
secara efisien dan efektik yang dapat diberikan hasil optimal dalam
yang ada
1. Proses perencanaan
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
4. Membuat sintesi
18
5. Menyusun rencana
dan tujuan itu adalah sasaran yang ingin dicapai, dan dengan
b. Menetukan alternatif
19
bahan-bahan sebagai laporan yang telah di kerjakan, mengenai
rencana
2. Fungsi perencanaan
pertanyaan-pertanyaan:
dimasa depan
20
c) Prosedur, mekanisme dan tata kerja yang bagaimana yang akan
terintegrasi
kesejahteraan masyarakat.
dari suatu situasi ke situasi lainnya yang dinilai lebih baik (Katz dalam
nilai, strategi, dan indikator yang sekaligus menjadi domain setiap negara
ontologi dan epistemology pada tingkat filsafat sampai pada tingkat empiric.
21
berkembang menerapkan konsep paradigma pertumbuhan (growth
development).
22
1) Terpenuhinya kebutuhan minimum keluarga untuk konsumsi,
masyarakat.
nasional pada prinsipnya merupakan perubahan sosial yang besar dari satu
situasi dan situasi lain yang lebih bernilai. Perubahan sosial yang terjadi
1. Adaptation
2. Goal attainment
3. Integration
cirinya
23
3) Kebudayaan, menyangkut nilai-nilai sosial, system kepercayaan
tidak akan berlangsung tanpa didukung oleh SDM terdidik dan berkualitas.
swakelola Desa, kerjasama antar Desa dan/atau kerjasama Desa dengan pihak
24
pelaksanaan program sektor dan/atau program daerah diintegrasikan ke dalam
kepala Desa dapat mengajukan keberatan atas bagian dari teknis pelaksanaan
oleh perangkat desa dan/ atau unsur masyarakat Desa sesuai dengan
25
keputusan kepala Desa.Dalam hal pelaksana kegiatan mengundurkan diri,
pindah domisili keluar Desa, dan/ atau dikenai sanksi pidana kepala Desa
kerja bersama kepala Desa, yang memuat antara lain: (a). uraian kegiatan; (b).
biaya; (c) waktu pelaksanaan; (d). lokasi; (e). kelompok sasaran; (f). tenaga
kerja; dan (g). daftar pelaksana kegiatan. Rencana kerja dituangkan dalam
infrastruktur Desa;
bentuk dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP). RKP Desa ini merupakan
hasil dari proses musyawara antara pemerintah desa dan masyarakat desa
26
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) atau disebut juga
Tahun 2014 tentang Desa. RKP Desa merupakan penjabaran dari Rencana
(RPK Desa)
Permusyawaratan Desa.
sebagai berikut :
27
3 Sebagai dasar penyusunan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan
Ada pun manfaat penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa)
28
e. Isi Rencana Kerja Pemerintah Desa (RPK Desa)
Desa
Desa
29
Permusyawaratan Desa menyelenggarakan musyawarah Desa, paling
Kepala Desa membentuk tim penyusun RKP Desa, tim penyusun RKP Desa
terdiri dari:
Jumlah anggota tim, paling sedikit 7 (tujuh) dan paling banyak 11
Masuk ke Desa. `
RKP Desa.
30
Tim penyusunan RKP Desa mencermati skala prioritas usulan rencana
menjadi dasar bagi tim penyusun RKP Desa dalam menyusun rancangan
RKP Desa.
31
RKP Desa dapat diubah dalam hal:
RKP Desa perubahan sebagai dasar dalam penyusunan perubahan APB Desa.
kabupaten/kota.
32
menurut kamus Webster implementasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu to
jelas untuk memutuskan apa saja yang seharusnya dilakukan dan apa yang
lima tahunan yang dimulai dari Januari 2015 sampai dengan Desember
33
RPJM-Desa adalah Rencana Pembangunan Desa Tanah Merah yang
tersebut.
34
dilapangan, sehingga
kebijakan dalam
implementasi rencana
kerja pemerintah desa
dalam pembangunan
Desa Bonerate dapat
dikatakan belum tepat
sasaran.
3. Dukungan Masyarakat,
dukungan atau
partisipasi masyarakat
dalam perencanaan
pembangunana desa
masih kurang baik,
dikarenakan masih
lemahnya dukungan
masyarakat dalam
memberikan sumbangan
pemikiran 77 terhadap
pembangunan, dapat di
artikan partisipasi
masyarakat dalama
proses menyadari bahwa
untuk mencapai
pembangunan desa dan
kesejahteraan rakyat
perlunya partisipasi
masyarakat, baik fisik
maupun non fisik tetapi
masyarakat disini hanya
menyadari, tidak
sertamerta mengambil
sikap untuk bisa
memberi pemikiran
mengenai keberlanjutan
pembangunan desa
kedepannya.
4. Pembagian Potensi, di
Desa Bonerate pontensi
dalam pembangunan
desa belum cukup
memadai, karena
dipengaruhi bebrapa
faktor seperti tanah yang
kurang produktif karena
kurangnya kadar air
35
dalam tanah, curah
hujan serta iklim yanag
berubah-ubah dan susah
untuk diprediksi oleh
petani sehingga
mengakibatkan gagal
panen. dan potenis
aparatur desa hanya
menguasai bidang
masing-masing
36
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe deskriptif.
Jenis penelitian ini akan memberikan data tentang “ Implementasi Rencana Kerja
Utara”.
lebih jelas Sesuai dengan tujuan penelitian ini ialah Untuk mengetahui dan
Kecamatan Insana Fafinesu Kabupaten Timor Tengah Utara, maka metode yang
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
37
oleh subyek penelitian (misalnya perilaku, persepsi, tindakan, dan lainnya), secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
alamiah.
seteliti mungkin tentang suatu keadaan dan gejala-gejala lainya”. Metode ini
Dalam konteks penelitian yang akan dikaji, focus utama dari penelitian ini
a) Efisiensi
b) koordinasi
c) korelasi
d) kebijakan
38
Dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang akan digunakan
adalah:
1. Informan
sebagai sumber data dilihat dari kapasitas dan posisi Criteria yang
2. Dokumen
sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi)
39
obsevasi ialah pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengkodean
a. Observasi Partisipasi
40
“penelitian dalam melakukan pengumpulan data mengatakan terus
tentang aktifitas peneliti . tapi dalam suatu saat peneliti juga tidak
terus terang atau tersamar dlam observasi, hal ini menghindari kalau
dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang
rambu pengamatan”.
41
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, observasi
2. Wawancara (interview)
mengatakan bahwa;
dalam ilmu sosial maka anda akan temui semua penelitian sosial
mendalam.
3. Dokumentasi
42
gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa
kualitatif yaitu suatu metode atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk
Model analisa data dalam penelitian ini menggunakan model analisa data
Miles dan Huberman yaitu seperti yang dikutip oleh sugiyono, (2015:246)
sebagai berikut:
43
proses pengumpulan data pada tahap berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-
bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan adalah
kesimpulan yang kredibel.
Gambar 3.1
Data Collection
Data Display
Data
Reduction Data
Drawing/Verifying
44
DAFTAR PUSTAKA
45
Tachjan. 2006. Implementasi Kebijakan Publik. Bandung. Lemlit UNPAD.
Sumber Lain.
46