Anda di halaman 1dari 9

ARSIP DAN DOKUMEN SEBAGAI

SUMBER SEJARAH

Miftahul Habib Fachrurozi, M.Pd.


Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Siliwangi
SEBERAPA PENTING SUMBER SEJARAH?

• Edward Hallet Carr menuliskan bahwa sejarah adalah interaksi tanpa henti antara
sejarawan dengan fakta sejarah serta interaksi antara masa kini dan masa lampau
(Carr, 2014: 35).

• Moh. Ali: Sumber sejarah merupakan hasil dari pengabadian kenyataan manusia di
masa lampau (Ali, 2005: 21)

• Sumber sejarah sangat penting dalam penelitian sejarah karena tanpanya sejarawan
dapat kehilangan bukti (evidence) yang mendukung argumennya dalam menjelaskan
fenomena di masa lampau.
JENIS-JENIS SUMBER SEJARAH
BERDASARKAN BENTUKNYA

• Sumber Tertulis

• Sumber Lisan

• Artefak

• Sumber Kuantitatif

• Sumber Audiovisual
SUMBER PRIMER DAN SEKUNDER

• Sumber Primer: Sumber primer adalah sumber sejarah yang dilaporkan langsung
oleh saksi mata atau pelaku sejarah. Sumber primer juga dapat berupa dokumen,
arsip atau tulisan setempat dan sezaman yang berkaitan langsung dengan peristiwa
atau objek sejarah.

• Sumber Sekunder: sumber sekunder adalah sumber yang keterangannya tidak


berasal dari saksi mata yang terlibat langsung dalam peristiwa sejarah. Keterangan
dari orang kedua yang mendapat informasi dari pelaku sejarah termasuk ke dalam
sumber sekunder.
ARSIP SEBAGAI SUMBER PRIMER

• Arsip tergolong sumber primer karena waktu penciptaan atau


produksi arsip yang bersamaan (atau setidaknya berdekatan) dengan
kejadian atau fenomena di masa lampau (Lohanda, 2011: 2) sehingga
arsip mampu menampilkan informasi yang kontekstual

• Sejarawan harus mencermati keterkaitan dokumen dengan suatu


peristiwa atau obyek sejarah sebelum mengklasifikasikannya sebagai
sumber primer ataupun sumber sekunder.
HERMENEUTIKA SEBAGAI ALTERNATIF METODE
INTERPRETASI ARSIP DAN DOKUMEN

• Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani hermeneuein yang artinya


“menerjemahkan” atau “bertindak sebagai penafsir” (Hardiman,
2015: 11).

• Dalam kajian sejarah Hermeneutika tidak hanya sekedar bermanfaat


untuk memahami makna dalam teks saja, melainkan juga sebagai alat
bantu yang dapat menjembatani perbedaan pengalaman di masa
kini dan masa silam (Sidik & Sulistyana, 2021: 29).
DUA TAHAPAN HERMENEUTIKA
SCHLEIMACHER

• Interpretasi Gramatis: tahap pertama dilakukan dengan cara memahami


penggunaan bahasa oleh pembuat teks. Dalam tahap ini, seorang penafsir
memfokuskan diri pada upaya memahami penggunaan bahasa, istilah,
ataupun struktur kalimat teks tersebut. => memahami teks

• Interpretasi Psikologis: Penafsir harus mencari referensi lain yang relevan


agar dapat memahami keberpihakan penulis, serta latar belakang sosial
politik kepenulisan suatu teks. => memahami konteks
Ali, R. M. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Yogyakarta: LKiS.

Carr, E. H. (2014). Apa Itu Sejarah? Depok: Komunitas Bambu.

Hardiman, F. B. (2015). Seni Memahami: Hermeneutik dari

REFERENSI
Schleiermacher sampai Derrida. Yogyakarta: Kanisius.

Lohanda, M. (2011). Membaca Sumber Menulis Sejarah. Yogyakarta:


Ombak.

Sidik, H., & Sulistyana, I. P. (2021). Hermeneutika Sebuah Metode


Interpretasi Dalam Kajian Filsafat Sejarah. Agastya, 11(1), 19–34.

Anda mungkin juga menyukai