Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN SEJARAH DAN ILMU-

ILMU SOSIAL
MENGAPA SEJARAH MEMBUTUHKAN ILMU SOSIAL?

• Sejarah deskriptif-naratif sudah tidak memadahi dalam menjelaskan kompleksitas


masa lalu, sehingga memerlukan pendekatan multidimensional untuk memahami
gejala di masa lampau
• Perkembangan ilmu-ilmu sosial yang sangat pesat mampu menyediakan teori dan
konsep sebagai alat analisis data historis
• Sejarah tidak hanya membahas hal-hal deskriptif, tetapi juga membahas struktur,
pola, serta kecenderungan proses dari suatu fenomena masa lalu (Kartodirdjo,
1993: 120)
PERBEDAAN ILMU SEJARAH DAN ILMU-ILMU SOSIAL
LAIN
ILMU SEJARAH ILMU SOSIAL LAIN
1. Mengkaji fenomena masa lampau 1. Mengkaji fenomena masa kini
2. Memanjang dalam waktu (diakronis) 2. Melebar dalam ruang (sinkronis)
3. Teori yang dihasilkan bersifat spesifik 3. Teori yang dihasilkan bersifat universal
4. Menekankan pada proses 4. Menekankan pada struktur
5. Mempelajari hal-hal yang spesifik 5. Mempelajari hal-hal yang bersifat
umum
SEJARAH POLITIK

• Beberapa permasalahan: Kebijakan politik di masa lalu; Peran elit politik;


Perjuangan politik melawan pemerintah; Perkembangan institusi politik, serta
aktivitas politik lainnya
• Contoh karya: Politik Islam Hindia Belanda (Aqib Suminto); Dari Perintah Halus ke
Tindakan Keras (Mirjam Maters); The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia
(Herbert Feith); dll
• Teori/pendekatan yang dapat dipakai: Pendekatan institusional, pendekatan
behavioralisme, teori nasionalisme, dsb
SEJARAH SOSIAL

• Beberapa Permasalahan: Gerakan sosial, perubahan sosial, kondisi sosial di


suatu zaman, kelas-kelas sosial, konflik sosial, dll
• Contoh karya: Involusi Pertanian, Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi
(Clifford Geertz); Pemberontakan Petani Banten (Sartono Kartodirdjo); dll
• Teori/pendekatan yang dapat dipakai: teori perilaku kolektif; teori struktural
fungsional; teori struktural konflik; teori involusi; teori modernisasi, dll
SEJARAH KEBUDAYAAN

• Beberapa Permasalahan: Gaya hidup, evolusi kebudayaan, akulturasi


budaya, politik kebudayaan, dll
• Contoh karya: Kehidupan Dunia Keraton Surakarta (Darsiti Suratman);
Kebudayaan Indis (Djoko Soekiman); Rijsttafel (Fadly Rahman); dll
• Pendekatan/teori yang dapat dipakai: pendekatan politik-budaya; teori
akulturasi
SEJARAH LOKAL

• Menurut Taufik Abdullah, sejarah lokal dapat didefinisikan sebagai sejarah dari
suatu wilayah yang batasanya ditentukan oleh perjanjian penulis sejarah itu sendiri
• Berdasarkan hasil seminar sejarah lokal pertama tahun 1984 di Medan, sejumlah
tema pokok yang dibahas dalam sejarah lokal antara lain: 1) Dinamika masyarakat
pedesaan; 2) Pendidikan Sebagai Faktor Dinamisasi dan Integrasi Sosial; 3) Interaksi
Antar Suku Bangsa dalam Masyarakat Majemuk; 4) Revolusi Nasional di Tingkat
Lokal; dan 5) Biografi Tokoh Lokal
• Contoh karya: Peristiwa Tiga Daerah (Anton Lucas); Pemberontakan Komunis
Silungkang 1927: Studi Gerakan Sosial Di Sumatera Barat (Mestika Zed); dll
SEJARAH PEMIKIRAN DAN BIOGRAFI

• Sejarah pemikiran dapat mengkaji: Pemikiran tokoh/individu; pemikiran kolektif (ex.


NU, Muhammadiyah, Persis, dll); aliran pemikiran tertentu (nasionalisme, liberalism,
marxisme, dll); atau gerakan intelektual tertentu (Mazhab Frankfurt; Mazhab
Annales, dll)
• Sejarah pemikiran dan biografi berkaitan erat dengan psikologi, ilmu komunikasi
dan sosiologi
• Pendekatan/teori yang dapat dipakai: teori proses pengganti; analisis wacana, dll
• Contoh karya: Njoto: Biografi Pemikiran (Fadrik Aziz Firdausi); Aidit, Marxisme-
Leninisme, dan Revolusi Indonesia (Satriono Priyo Utomo), dll
TEMA-TEMA SEJARAH LAIN

• Sejarah Militer, Sejarah Pedesaan, Sejarah Perkotaan, Sejarah Agama,


Sejarah Wanita, dll
• Masing-masing pada dasarnya menuntut sejarawan untuk menguasai teori
yang relevan dengan bidang yang dikaji
• Namun demikian, jangan pernah memaksakan teori yang tidak sejalan
dengan fakta sejarah

Anda mungkin juga menyukai