PENELITIAN
Proses berpikir lateral Metode lateral thingking Penelitian deskriptif
siswa madrasah aliyah Di jurnal tersebut dijelaskan - Didapatkan hasil
dalam menyelesaikan mengenai lateral thingking. Inti dari berpikir lateral
masalh geometri lateral thingking yaitu banyak siswa yaitu
melalui pendekatan masalah yang membutuhkan menuliskan dan
open ended perspektif atau pandangan terbuka. menyebutkan apa
( mukhtasar,M ikhsan, Dengan berpikir lateral dapat yang diketahui
Hajidin.2018) membantu siswa dalam megubah dan yang
persepsi yang umum di pakai ke ditanyakan pada
persepsi yang berbeda dalam soal
penyelesaian masalah. - Menyelesaikan
Berpikir lateral merupakan satu permasalahan
langkah untuk berpikir secara tebuka yang diberikan
fleksibel, dan kreatif terhadap suatu dengan
masalah sehingga dengan berpikir menggunakan cara
lateral dapat membuka jalan untuk yang berbeda
membentuk ola berpikir dan - Menyelesaikan
menghasilkan ide-ide bru permasalahaan
Kemampuan lateral sangat ditunjang dengan
oleh kekuatan imajinasi dan inspirasi menggunakanan
Metode lateral thingking dilakukan cara yang tidak
dengan mmeberi kebebasan berpikir umum dan lebih
pada siswa shinga siswa dapat menggunakan cara
menganalisis dari berbagai sudut yang relatif lebih
pandang singkat
Kegiatan ini sangat baik dilakukan - Mendapatkan ide
dalam pembelajarn berkelompok dalam
agar siswa satu dengan yang lainnya penyelesaikan
memiliki keberagaman berpikir permasalahan
sehingga membuka mata bagi dengan cara
seluruh siswa tentang cara berpikir mencoba-coba
Metode lateral thingking dapat memanfaatkan
dilakukan dengan memberikan cara penyelesaian
permasalah yang berifat yang pernah di
terbuka( open ended ) karena kerjakan
keterampilan berpikir lteral adalah sebelumnya
kekuatan laten terpendam yang Saran
dimiliki seseorang dengan cara - Disarankan dalam
dikembangkan dengan cara latihan. pembelajaran
Dengan diberikannya masalah yang dilatih dan
bersifat terbuka siswa bukan untuk membiasakan
mendapatkan jawaban tetapi lebih siswa untuk
menekankan pada cara bagaimana berpikir lateral
sampai pada suatu jawaban. dengan
Dengan demikian bukan hanya satu
cara untuk mendapatkan jawaban menggunakan
tetapi beberapa atau banyak. soal-soal yang
Di jurnal ini juga membahas berebntuk open
mengenai aspek atau indikator ended
kemampuan berpikir lateral yaitu - Hendak
- Mengidentifikasi unsur-unsur yang memperhatikan
diketahui pada soal. Ada ciri-cirinya kualitas sekolah
di jurnal ( 336) yang akan diteliti
- Menyelesaikan permasalahn dengan agar hasil
lebih dari satu cara maksimal
- Menggunakan langkah langkah
berbeda untuk menemukan jawaban
yang benar
Pada jurnal ini instrumen peneliian
yang digunakan yaitu berupa soal tes
yang berbentuk open ended yang
mengarah pada banyak penyelesaian
untuk mengumpulkan data proses
berpikir lteral siswa dan dilakukan
jug ateknik wawancara untuk
menemukan data yang tidak
ditemukan di tes
Meningkatkan Lateral thingking
kemampuan berpikir Indikator berpikir lateral
lateral matematis - Keterbukaan......
siswa melalui - Keluwesan.....
pendekatan open- - Mengembangkan
ended - Kebaruan
( Syifa Dinni - Menelaah fakta
Nurhidayah. 2016 ) ( penjelasan masing-masing ada
di jurnal )
Kemampuan bertanya Kemampuan bertanya - Dari penelitian ini
dan menjawab Kimia adalah ilmu yang mencari di dapatkan bahwa
pertanyaan pada jawaban atau seperti pertanyaan apa model problem
garam hidrolisis mengapa dan bagaimana gejala- solving efektif
mealui model problem gejala alam yang berkaitan denga dalam
solving komposisi, struktur, sifat perubahan meningkatkan
( Musfiroh, Ratu Beta dan dinamika, dan energetika zat kemampuan
Rudibyani. 2015 ) Menurt ennis ( 1985 ) dalam costa bertanya dan
mendefinisikan bahwa berpikir kritis menjawab
memiliki dua bagian, yaitu disposisi pertnyaan siswa
dan kemampuan. Salah satu pada materi
kemampaun berpikir kritis menurus hirolisis garam
ennis adalah memberikan penjelasan yang ditunjukkan
sederhana dengan sub kemampuan dari nilai rata rata
ini antara lain bertanya dan n-gain siswa pada
menjawab pertanyaan mengapa, kelas eskperimen
bagaiamana, bagaimana lebih tinggi dari
mengaplikasikan ke kasus ini dan kelas kontrol
apa yang mnjadi contoh.
Indikator bertanya mengapa dapat
dicapai pada saat pemberian masalah
( yaitu pada tahap pertama ) pada
model problem solving.
Materi yang diterapkan pada model
ini adalah materi hidroisis garam di
mana materi ini memiliki konsep-
konsepyang berhubugan dengan
materi sebelumnya maupun konsep-
konsep dalam materi hidrolisis
garam yang berkaitan satu sama lain
secara sistematisdan perhitungan
matematik dalam menyelesaikan
soal. Sehingga dalam jurnal ini
mengatakan untuk dapat memahami
materi garam hidrolisis untuk dapat
memahaminya disertai dengan
proses penemuan konsep dan
diperlukan suatu kemampuan
berpikir tingkat tinggi seperti yaitu
kemampuan bertanya.
Metode yang digunakan pada
penelitian ini yaitu
Dalam pengambilan sampel
menggunakan teknik
purposive sampling denga
ada kelas kontrol dan ada
kelas ekspeerimen
Metode yang digunakan
dalam penelitian dijurnal ini
adalah metode quasi
eksperiment dengan desain
non-equivalent control group
dengan desain rancangan
menruut creswell (rancangan
tabelnya terdapat di jurnal)
Perangkat pembelajaran yang
digunakan antara lain
silabus, rpp, lks, kisi-kisi
soal, nstrumen tes dan rublik
penilaian instrumen tes ,
serta lembar obsrvasi afektif
dan psikomotr
Instrumen tes yang
digunakan berupa soal pretes
dan postes. Soal pretes dan
postes yang dilakukan untuk
mengukur kemampuan
bertanya dan menjawab
pertanyaan pada materi asam
vasa eserta soal postes yang
digunakan berupa soal uraian
yang mengukur kemampuan
bertanya dan menjawab
pertanyaan pada materi
garam hidrolisis.
Data yang diperoleh berupa
data nilai pretes dan nilai
postes, dan data tersebut
dihitung untuk memperoleh
nilai n-gain masing masing
siswa tujuannya untuk
mengetahui peningkatan nilai
pretes dan postes kedua kelas
Teknik pengujian hiptesis
adalah dengan menguji
kesamaan dua rata-rata nilai
pretes siswa dan menguji
perbedaan dua rata-rata nilai
n-gian siswa. Kedua
pengujian tersebut terlebih
dahulumelauli uji prasyarat
yaitu uji normlitas dan uji
homogenitas.
Uji normalitas dengan uji x2,
uji homogenitas dengan
rumusan hipotesis terima ho
jika kedua kelas penelitian
mempunyai varians yang
homogen dan terima h1 jika
kedua kelas penelitian
mempunyai varians yang
tidak homogen.
Uji kesamaan dua rata-rata
menggunakan uji t dengan
rumusan hipotesis ho jika
rata-rata nilai pretes
kemampuan awal siswa
dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan pada
kelas eksperimen sama
dengan kelas kontrol dan
terima h1 jika rata-rata nilai
pretes kemampuan awal
siswa dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan pada
kelas eksperimen tidak sama
dengan kelas kontrol.
Uji perbedaan rata-rata
dilakukan juga dengan uji-t