Anda di halaman 1dari 9

Lanjut ke konten

KI SOPO
satu untuk semua untuk satu

Toggle Sidebar

2 Maret 2015

DESAIN PERENCANAAN
PEMBELAJARAN: ANALISIS
SITEM PEMBELAJARAN DAN
PENDEKATAN SISTEM
MAKALAH DESAIN PERENCANAAN PEMBELAJARAN: ANALISIS SITEM
PEMBELAJARAN DAN PENDEKATAN SISTEM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem adalah sesuatu yang terdiri dari beberapa komponen yang mana komponen-komponen
tersebut antara satu sama lainnya saling berhubungan, berkaitan, dan saling menguatkan satu
sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam sistem pembelajaran terdapat beberapa komponen yang saling menguatkan dan
berkaitan satu sama lainnya. Komponen tersebut terdiri dari tujuan pembelajaran, pebelajar,
pembelajar, kurikulum, materi pembelajaran, media pembelajaran, strategi pembelajaran,
pendekatan pembelajaran, waktu pembelajaran, tempat pembelajaran, evaluasi pembelajaran,
umpan balik, dan hasil pembelajaran.
Dalam sebuah sistem pembelajaran kadang kala terjadi sebuah masalah, dan apabila masalah
tersebut tidak segera ditangani bisa jadi akan menimbulkan masalah baru. Oleh karena itu
untuk memecahkan masalah yang ada dalam sistem pembelajaran tersebut diperlukan analisis
sistem.
Demi tercapainya tujuan pembelajaran yang merupakan salah satu komponen sistem
pembelajaran, maka diperlukan suatu pendekatan sistem. Karena dengan pendekatan sistem,
arah dan tujuan pembelajaran akan terancana dengan jelas, dan juga dengan pendekatan
sistem dalam sistem pembelajaran akan memberikan umpan balik. Melalui proses umpan
balik inilah akan diketahui apakah tujuan pembelajaran tersebut sudah tercapai atau belum.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dideskripsikan tentang analisis sistem pembelajaran
dan pendekatan sistem.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian analisis sistem?
2. Bagaimana langkah-langkah analisis sistem?
3. Apa pengertian pendekatan sistem?
4. Apa manfaat pendekatan sistem?
5. Apa saja langkah-langkah pendekatan sistem?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang analisis sistem
pembelajaran dan pendekatan sistem.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Sistem Pembelajaran
1. Pengertian Analisis Sistem
Azhar menyatakan bahwa secara umum analisis sistem dapat dikatakan sebagai metode atau
teknik di dalam memecahkan persoalan atau pengambilan keputusan kebijakan.
Menurut Wiratama, definisi dari analisis sistem adalah suatu upaya untuk menetapkan alat
yang paling baik dan tepat yang dapat dipergunakan dan dapat diterima untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh pimpinan, dan hasilnya dapat digunakan untuk membuat keputusan
mengenal arah tindakan yang tepat.
Pengertian analisis sistem menurut Jogiyanto yang dicantumkan dalam Azhar adalah
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian atau komponen-
komponennya dengan tujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-
permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-
kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Fatta mengemukakan bahwa analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang
menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian
komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
analisis sistem adalah sebuah cara yang dipilih dan digunakan untuk memecahkan atau
mengatasi masalah-masalah dalam sebuah sistem sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.
Adapun dalam konteks pembelajaran, analisis sistem pembelajaran meliputi beberapa faktor,
yaitu :
a. Adanya proses penelaahan terhadap sistem pembelajaran yang ada.
b. Proses penelaahan dilakukan secara komprehensif, ke seluruh bagian-bagian.
c. Tujuan untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran.
d. Pemecahan masalah menggunakan pendekatan sistem, serta menggunakan seperangkat
metode dan teknik yang tepat.
e. Hasilnya digunakan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan pada sistem yang ada.
Analisis sistem sangat dibutuhkan dalam sistem pembelajaran, karena dengan adanya analisis
sistem dalam sistem pebelajaran maka ia (analisis sistem) akan lebih banyak memberikan
masukan dalam memecahkan berbagai masalah yang ada dalam suatu sistem pembelajaran.
Adapun beberapa alasan logis diperlukannya analisis sistem dalam sistem pembelajaran
adalah sebagai berikut :
a. Proses problem solving.
Jika suatu permasalah pembelajaran tidak segera ditangani bisa jadi akan menimbulkan
permasalahan baru dalam sistem pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, analisis sistem harus
digunakan dalam upaya tersebut.
b. Implementasi ide dan teknologi kekinian
Di zaman yang semakin maju ini perkembangan teknologi informasi dalam pembelajaran
semakin maju pesat. Misalnya; penggunaan Proyektor LCD, Notebook, Internet, Komputer
tablet dan sejenisnya. Jika analisis sistem tidak pernah lakukan dalam suatu sistem
pembelajaran, maka sistem pembelajaran tersebut akan segera dianggap out of date.
c. Perbaikan-perbaikan sistem secara luas
Dengan melakukan analisis sistem maka akan ditemukan cara-cara yang lebih baik dalam
melakukan pekerjaan yang kini sedang dijalankan. Dengan demikian, analisis sistem dapat
menjangkau persoalan-persoalan yang lebih kompleks, asalkan tetap dalam sebuah sistem
tertentu.
2. Langkah-Langkah Analisis Sistem
Dalam melakukan analisis sistem, beberapa ahli telah memberikan petunjuk, di antaranya
adalah pentujuk yang diberikan oleh Jogiyanto dan Quade yang dimuat dalam Azhar. Adapun
langkah-langkah analisis sistem menurut Jogiyanto adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam analisis sistem.
Identifikasi masalah berarti menelusuri secara seksama hal-hal yang dapat memicu masalah
atau gejala-gejala permasalahan yang muncul dalam sistem. Identifikasi masalah dapat
dimulai dari melihat, memperhatikan, dan memetakan kesenjangan-kesenjangan yang ada
yang tidak sesuai dengan harapan.
b. Memahami kerja dari sistem yang ada
Langkah kedua dalam analisis sistem adalah memahami kerja dari sistem yang ada. Langkah
ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang ada beroperasi.
Untuk itu diperlukan data. Data tersebut dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian.
Kegiatan penelitian dilakukan dengan tahapan: menentukan jenis penelitian, merencanakan
jadwal penelitian, membuat penugasan penelitian, membuat agenda, dan mengumpulkan
hasil.
c. Menganalisis hasil penelitian
Langkah selanjutnya dalam analisis sistem adalah menganalisis hasil penelitian. Langkah ini
dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Analisis yang dilakukan adalah dengan memetakan kelemahan sistem dan menganalisis
kebutuhan informasi pengguna.
d. Membuat laporan hasil analisis
Setelah analisis hasil penelitian dilakukan, maka tahapan berikutnya adalah membuat laporan
penelitian secara sistematis yang menggambarkan proses kegiatan analisis secara
komprehensif.
Adapun langkah-langkah analisis sistem menurut Quade terbagi menjadi lima tahapan, yaitu :
a. Rumusan (Fase Konsepsi)
Fase ini mencakup upaya menjelaskan tujuan dan mendefinisikan masalah yang berhubungan
dengan pembatasan besar kecilnya masalah.
b. Pencarian (Fase Penelitian)
Fase ini mencakup upaya mencari dan mendapatkan data serta mencari hubungan-
hubungannya, sebagai tindakan dalam menyusun alternatif program yang mungkin dapat
memecahakan masalah-masalah.
c. Penilaian (Fase Analitik)
Fase ini mencakup upaya membuat bermacam-macam model yang akan dipergunakan untuk
menduga atau memperkirakan konsekuensi yang mungkin terjadi pada setiap alternatif. Yang
selanjutnya memperbandingkan alternatif tersebut berdasarkan konsekuensi yang mungkin
timbul sebagai akibat pelaksanaan alternatif tersebut.
d. Penelaahan (Fase Pertimbangan)
Fase ini mencakup upaya mempergukan dugaan-dugaan yang telah diperoleh dari model
berikut informasi dan pandangan lainnya yang relevan, serta membandingkan untung rugi
dari alternatif tersebut yang akhirnya dapat menurunkan kesimpulan dari padanya, sehingga
dapat menunjukkan arah tindakan yang harus diputuskan.
e. Pemeriksaan (Fase Ilmiah)
Fase ini merupakan fase yang terakhir yang berisi pemeriksaan terhadap kesimpulan yang ada
melalui beberapa uji coba.
Setelah melakukan langkah-langkah dalam melakukan analisis sistem, maka jalan terakhir
adalah melakukan verifikasi terhadap hasil analisis, dengan cara: menghentikan pekerjaan,
menunggu saja, memodifikasi, melanjutkan pekerjaan, dengan syarat-syarat tertentu, dan
melanjutkan pekerjaan apapun hasil analisisnya.
B. Pendekatan Sistem
1. Pengertian Pendekatan Sistem
Mengimplementasikan pola fikir atau suatu paradigma tertentu menurut sistem di dalam
menelaah atau memecahakan masalah-masalah yang ada atau yang sedang dihadapi disebut
dengan pendekatan sistem.
Menurut Marimin, pendekatan sistem adalah suatu pendekatan analisis organisatoris yang
menggunakan ciri-ciri sistem sebagai titik tolak analisis. Dengan demikian, manajemen
sistem dapat diterapkan dengan mengarahkan perhatian kepada berbagai ciri dasar sistem
yang perubahan dan gerakannya akan mempengaruhi keberhasilan suatu sistem.
Menurut Eriyanto, karena disebabkan pemikiran sistem selalu mencari keterpaduan
antarbagian melalui pemahaman yang utuh, maka dibutuhkan suatu kerangka fikir baru yang
terkenal sebagai pendekatan sistem (system approach). Pendekatan sistem merupakan cara
penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya
sejumlah kebutuhan-kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang
dianggap efektif.
Harvey dalam Azhar berpendapat bahwa pendekatan sistem adalah suatu prosedur yang logis
dan rasional untuk merancang suatu kemajuan dari rangkaian komponen-komponen yang
berhubungan antara satu dengan yang lainnya dengan maksud berfungsi sebagai suatu
kesatuan dalam upaya pancapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Di lain pihak menurut Manama, pendekatan sistem adalah strategi yang menggunakan
analisis, desain, dan manajemen untuk mancapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari
pengertian tersebut terdapat tiga kegiatan pokok, yaitu analisis, desain, dan manajemen.
Analisis sistem yang dimaksud adalah pelukisan operasional dari suatu sistem yang
melibatkan identifikasi tujuan kegiatan pada setiap tingkatan operasional sistem. Desain
sistem maksudnya kegiatan menciptakan suatu sistem baru untuk memperbaiki sistem yang
sudah ada untuk meningkatkan berfungsinya operasi suatu sistem dan meningkatkan kualitas
serta kuantitas keluaran sistem. Manajemen sistem maksusdnya adalah kegiatan pengelolaan
sistem dalam rangkan mancapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Riyanto , dalam pendekatan sistem, terdapat beberapa pokok pengertian yang dapat
dijelaskan, seperti berikut :
a. Pendekatan sistem adalah suatu urutan langkah-langkah atau urutan tindakan yang logis
dan rasional.
b. Perumusna yang hendak dicapai dinyatakan secara spesifik dan dapat diukur sehingga
lebih mudah dievaluasi.
c. Dalam upaya pencapaian tujuan, komponen-komponen sistem terkait tidak bekerja sendiri-
sendiri, melaiknkan bekerja secara terpisah.
d. Adanya mekanisme kontrol atau evaluasi kegiatan-kegiatan dalam sistem secara regular,
sehingga berlangsung secara efektif dan efisien.
2. Manfaat Pendekatan Sistem
Sanjaya menjelaskan bahwa dengan merencanakan pebelajaran dengan menggunakan
pendekatan sistem memiliki beberapa manfaat, yaitu :
Pertama, melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan
dengan jelas. Mengajar adalah proses yang bertujuan. Tanpa adanya tujuan kita tidak akan
bisa menerapkan arah dan sasaran dengan pasti.
Perumusan tujuan merupakan salah satu karakteristik pendekatan sistem. Penentuan
komponen-komponen pembelajaran pada dasarnya diarahkan untuk mencapai tujuan. Dengan
demikian, segala usaha baik guru maupun siswa diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Oleh sebab itu, melalui pendekatan sistem setiap guru dapat lebih memahami
tujuan dan arah pembelajaran, sehingga melalui tujuan yang jelas, bukan saja dapat
menentukan langkah-langkah pembelajaran dan pengembangan komponen yang lainnya,
akan tetapi juga dapat dijadikan kriteria efektifitas proses pembelajaran.
Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi, manakala dalam suatu proses pembelajaran
tanpa adanya tujuan yang jelas. Tentu, proses pembelajaran tidak akan menjadi fokus, dalam
arti pembelajaran akan menjadi tidak bermakna serta sulit menentukan efektifitas proses
pembelajaran.
Kedua, pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis. Berfikir secara
sistematis adalah berfikir secara runtut, dengan demikian melalui langkah-langkah yang jelas
dan pasti memungkinkan hasil yang diperoleh akan maksimal. Sebab melalui langkah yang
sistemis kita dituntun untuk melakukan proses pembelajaran setahap demi setahap dari
seluruh rangkaian kegiatan, sehingga kemungkinan kegagalan dapat dihindari. Dengan
demikian, pendekatan sistem juga dapat menghindari kegiatan-kegiatan yang tidak perlu
dilakukan.
Ketiga, pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala
potensi dan sumber daya yang tersedia. Sistem dirancang agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara optimal. Dengan demikian, berfikir sistemis adalah berfikir bagaimana agar
tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh siswa. Demi ketercapaian tujuan
pembelajaran dalam kerangka sistem itulah setiap guru berusaha mamanfaatkan seluruh
potensi yang relevan dan tersedia.
Keempat, pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik. Melalui proses umpan balik
dalam pendekatan sistem, dapat diketahui apakah tujuan itu telah berhasil dicapai atau belum.
Hal ini sangat penting sebab mencapai tujuan merupakan tujuan utama dalam berfikir
sistemik. Misalnya, manakala berdasarkan umpan balik diketahui tujuan tidak berhasil
dicapai, komponen mana yang perlu diperbaiki, dan komponen mana yang perlu
dipertahankan? Apakah setiap komponen harus dilakukan penyesuaian atau hanya komponen
tertentu saja? Bagaimana kadar perbaikan setiap komponen tersebut? Semua itu dapat
diperoleh dari hasil umpan balik.
Selain beberapa manfaat pendekatan sistem yang telah dijelaskan Sanjaya di atas, Azhar juga
menyebutkan beberapa manfaat pendekatan sistem, yaitu:
a. Dapat memberikan keterangan kepada pengguna mengenai perubahan-perubahan yang
perlu dilakukan untuk memprbaiki sistem.
b. Komponen-komponen dari sistem dapat dialokasikan dan diintegrasikan kefektifannya
secara menyeluruh.
c. Dapat membantu mempercepat pencapaian efek sinergistik, di mana tindakan dari berbagai
komponen yang berbeda untuk menghasilkan efek yang lebih besar.
d. Penghematan biaya, ketepatan data yang lebih baik, koordinasi melalui upaya pemersatu
konsepsi masing-masing komponen dan pencapaian informasi lebih cepat bagi pelaksana.
e. Dapat memecahkan masalah, mengatur dan mengarahkan usaha-usaha untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
3. Langkah-Langkah Pendekatan Sistem
Menurut McLeod pendekatan sistem terdiri dari tiga jenis usaha, yaitu: persiapan, definisi
dan solusi. Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, pimpinan memandang organisasi
sebagai suatu sistem, memahami lingkungan organisasi dan mengidentifikasi subsistem-
subsistem dalam organisasi. Dalam mengidentifikasi masalah, pimpinan bergerak dari tingkat
sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem menurut urutan tertentu. Dalam
memecahkan masalah pimpinan mengidentifikasi berbagai solusi alternatif,
mengevaluasinya, memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk
memastikan bahwa solusi itu berjalan. Faktor-faktor yang unik bagi pimpinan dapat
mempengaruhi pemecahan masalah. Faktor-faktor ini meliputi berbagai macam gaya dalam
merasakan masalah, mengumpulkan informasi dan menggunakan informasi.
Adapun tahap-tahap pendekatan sistem menurut McLeod adalah sebagai berikut:
a. Tahap I: usaha persiapan
Langkah 1: Memandang organisasi sebagai suatu sistem
Langkah 2: Mengenali sistem lingkungan
Langkah 3: Mengidentifikasi subsistem organisasi
b. Tahap II: Usaha definisi
Langkah 4: Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
Langkah 5: Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu
c. Tahap III: Usaha solusi
Langkah 6: Mengidentifikasi solusi alternatif
Langkah 7: Mengevaluasi solusi alternatif
Langkah 8: Memilih solusi terbaik
Langkah 9: Menerapkan solusi terbaik
Langkah 10: Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif.
Sementara itu, Kaufman dalam Azhar , mengajukan suatu model pendekatan sistem yang
dirumuskan dalam enam tahapan, yaitu :
a. Identifikasi prioritas kebutuhan harus didahulukan kemudian melakukan identifikasi
masalah yang terkait untuk diselesaikan.
b. Menetapkan persyaratan, dimaksudkan untuk memecahkan persoalan serta identifikasi
alternatif pemecahan masalah yang mungkin dilaksanakan untuk memenuhi kebutuan
tersebut.
c. Pemikiran alternatif, dimaksudkan sebagai upaya penentuan pemesahan berdasarkan
alternatif yang memungkinkan.
d. Pelaksanaan strategi, berarti mengimplementasikan strategi tertentu yang tepat, serta
melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap pelaksanaan strategi tersebut agar tidak
melenceng dari tujuan.
e. Penilaian, diartikan sebagai proses pengumpulan informasi dan data yang dibutuhkan
untuk diambil kebijakan terhadap suatu hasil kerja yang didasarkan pada kebutuhan dan
persyaratan.
f. Penyempurnaan, merupakan kegiatan pemenuhan kekurangan terhadap hal-hal yang
dibutuhkan namun belum ada. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa sistem tersebut akan
efektif dan efisien.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan/Ringkasan
Dari beberapa penjelasan dalam bab sebelumnya kita dapat mengambil beberapa kesimpulan,
yaitu:
1. Analisis sistem adalah sebuah cara yang dipilih dan digunakan untuk memecahkan atau
mengatasi masalah-masalah dalam sebuah sistem sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.
2. Analisis sistem sangat dibutuhkan dalam sistem pembelajaran, karena dengan adanya
analisis sistem dalam sistem pebelajaran maka ia (analisis sistem) akan lebih banyak
memberikan masukan dalam memecahkan berbagai masalah yang ada dalam suatu sistem
pembelajaran.
3. Pendekatan sistem adalah mengimplementasikan pola fikir atau suatu paradigma tertentu
menurut sistem di dalam menelaah atau memecahakan masalah-masalah yang ada atau yang
sedang dihadapi disebut dengan pendekatan sistem.
4. Pendekatan sistem dalam pembelajaran mempunyai beberpa manfaat. Di antaranya yang
dijelaskan oleh Sanjaya yaitu:
a. Melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas.
b. Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis.
c. Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi
dan sumber daya yang tersedia.
d. Pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik
5. Menurut McLeod pendekatan sistem terdiri dari tiga jenis usaha, yaitu: persiapan, definisi
dan solusi. Sedangkan Kaufman sendiri mengajukan suatu model pendekatan yang
dirumuskan dalam enam tahapan, yaitu: Identifikasi prioritas kebutuhan, menetapkan
persyaratan, pemikiran alternatif, pelaksanaan strategi, penilaian, dan yang terakhir adalah
tahap penyempurnaan.

B. Saran-Saran/Rekomendasi
Penulis merekomendasikan kepada pembaca supaya tidak menggunakan makalah ini sebagai
acuan yang mutlak, karena makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis
merekomendasikan kepada semua pembaca makalah ini untuk mencari sumber sumber lain
untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR RUJUKAN
Azhar, Imam. 2012. Perencanaan Sistem dan Desain Pembelajaran. Lamongan: STAIDRA.
Fattah, Hanim Al. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET.
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Aplikasi Majemuk. Jakarta:
GRASINDO.
Sajaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: KENCANA.
Usman, Sofyan. 2010. Pemecahan Masalah Melalui Pendekatan Sistem dalam Masalah
Menurunnya Minat Masuk Ke Perguruan Tinggi (Universitas), (Online). stia-
bagasasi.com/download/sofyan.pdf. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2014.
BAGIKAN INI:

Twitter
Facebook
Google

DITERBITKAN OLEH ADRYMKAJARSEF

SATU UNTUK SEMUA UNTUK SATULihat semua pos milik adrymkajarsef


Dikirimkan di ANALISIS SITEM PEMBELAJARAN DAN PENDEKATAN
SISTEM, MAKALAH, MAKALAH DESAIN PERENCANAAN PEMBELAJARANDengan
kaitkata ANALISIS SITEM PEMBELAJARAN DAN PENDEKATAN SISTEM, DESAIN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN, DESAIN PERENCANAAN PEMBELAJARAN: ANALISIS
SITEM PEMBELAJARAN DAN PENDEKATAN SISTEM, LANGKAH-LANGKAH ANALISIS
SISTEM, LANGKAH-LANGKAH PENDEKATAN SISTEM, MAKALAH, MANFAAT
PENDEKATAN SISTEM, PENGERTIAN ANALISIS SISTEM, PENGERTIAN PENDEKATAN
SISTEMTinggalkan komentar
TINGGALKAN BALASAN

NAVIGASI POS
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI): TUJUAN PEMBELAJARAN AL-
QURAN DAN HADITS MADRASAH ALIYAH
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Ikuti

Anda mungkin juga menyukai