Anda di halaman 1dari 6

Nama: Fauzi Rusdiyanto

NIM: 2010526059

READING SUMMARY/ REVIEW


CHAPTER II
Title Pengertian dan Instrumen Pasar Modal
No Topik/ Isu/ Ide Topik/ Isu/ Ide Ringkasan Penjelasan Hal
Utama Khusus
1 Pengertian dan Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan
Instrumen Pasar Modal dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara
memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian, pasar modal juga
bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang
umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan
obligasi. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual-beli sekuritas di
sebut dengan bursa efek. Oleh karena itu, bursa efek merupakan arti
dari pasar modal secara fisik.
Pasar modal dapat juga berfugsi sebagai lembaga perantara
(intermediaries). Fungsi ini menunjukan peran penting pasar modal
dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat
menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang
mempunyai kelebihan dana. Di samping itu, pasar modal dapat
mendorong terciptanya alokasi dana yang efesien, kerena dengan
adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor)
dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang
paling optimal.
Dana yang didapatkan perusahaan melalui penjualan sekuritas
(saham) merupakan hasil dari perdagangan saham-saham
perusahaan yang dilakukan di pasar perdana. Di pasar inilah
perusahaan untuk pertama kalinya menjual sekuritasnya,, dan proses
itu disebut dengan istilah initial public offering (IPO) atau
penawaran umum perdana. Setelah sekuritas tesebut dijual
perusahaan di pasar perdana, barulah kemudian sekuritas
diperjualbelikan oleh investor-investor di pasar sekunder atau
dikenal juga dengan sebutan pasar regular. Transaksi yang dilakukan
investor di pasar sekunder tidak akan memberikan tambahan dana
lagi bagi perusahaan yang menerbitkan sekuritas (emiten), karena
transaksi hanya terjadi antar-investor, bukan dengan perusahaan.
Dengan kata lain, perusahaan emiten tidak akan memperoleh
tambahan dana dari transaksi yang terjadi di pasar sekunder.
Pasar pedana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual
sekuritasnya kepada investor untuk pertama kalinya. Sebelum
menawarkan saham di pasar perdana, perusahaan emiten
sebelumnya akan mengeluarkan informasi mengenai perusahaan
secara detail atau (disebut juga prospectus). Prospectus berfungsi
untuk memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada
para calon investor, sehingga dengan adanya informasi tersebut
maka investor akan bisa mengetahui prospek perusahaandi masa
medatang, dan selanjutnya tertarik untuk membeli sekuritas yang
diterbitkan emiten.
Setelah sekuritas pasar emiten dijual di pasar perdana, sekuritas
emiten tersebut kemudian bisa diperjualbelikan oleh dan antar-
investor di pasar sekunder. Dengan adanya pasar sekunder, investor
dapat melakukan perdagangan sekuritas untuk mendapatkan
keuntungan. Oleh karena itu, pasar sekunder memberikan likuiditas
kepada investor, bukan kepada perusahaan seperti dalam pasar
perdana. Pasar sekunder biasanya dimanfaatkan untuk perdagangan
saham biasa, saham preferen, obligasi, waran maupun sekuritas
derivative (opsi dan Futures).
Pasar Lelang (auction market). Pasar sekunder yang merupakan
pasar lelang adalah pasar sekuritas yang melibatkan proses
pelelangan atau (penawaran) pada sebuah lokasi fisik. Transaksi
antara pembeli dan penjual menggunakan perantara broker yang
mewakili masing-masing pihak pembeli atau penjual. Dengan
demikian, investor tidak dapat secara langsung melakukan
treansaksi, tetapi dilakukan melalui perantaraan broker.
Pasar Negosiasi (negotiated market). Berbeda dengan pasar
lelang, pasar negosiasi terdiri dari jaringan berbagai dealer yang
menciptakan pasar tersendiri diluar lantai bursa bagi sekuritas,
dengan cara membeli dari dan menjual ke investor. Tidak seperti
broker dalam pasar lelang, dealer di pasar negosiasi mempunyai
kepentingan pada transaksi jual-beli karena sekuritas yang
diperdagangkan adalah milik ddealer tersebut dan mereka
mendapatkan return dari selisih harga jual-beli yang dilakukan.

 Instrumen Pasar Instumen pasar modal dalam konteks praktis lebih banyak dikenal
Modal (Sekuritas) dengan sebutan sekuritas. Sekuritas (securities), atau juga disebut
 Sekuritas di Pasar efek atau surat berharga, merupakan asset finansial (financial asset)
Sekuritas yang menyatakan klaim keuangan. Undang-undang pasar Modal No.
8 tahun 1995 mendefinisikan efek adalah surat berharga, yaitu surat
pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda
bukti hutang, atau penyertaan investasi kolektif, kontrak berjangka
atas efek, dan setiap derivative dari efek.
Pasar uang (money market) pada dasarnya merupakan pasar untuk
sekuritas jangka pendek baik yang dikeluarkan oleh bank dan
perusahaan pada umumnya maupun pemerintah.
Pasar modal (capital market) pada prinsipnya merupakan pasar
untuk sekuritas jangka panjang baik berbentuk hutang maupun
ekuitas (modal sendiri) serta berbagai produk turunannya.
Sekuritas yang diperdagangkan di pasar bersifat ekuitas Indonesia
adalah saham baik saham biasa maupun saham preferen serta bukti
right dan waran. Dari keempat sekuritas ekuitas ini, saham biasa
merupakan sekuritas yang terpenting dan paling dikenal oleh
masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, sebutan pasar ekuitas
seringkali dimengerti sebagai pasar saham dan sebutan saham sering
dimaksudkan sebagai saham biasa.
Saham biasa (common stock) menyatakan kepemilikan suatu
perusahaan. Saham biasa adalah sertifikat yang menunjukan bukti
kepemilikan suatu perusahaan. Apabila seorang investor memiliki 1
juta lembar saham biasa suatu perusahaan dari total saham biasa
yang berjumlah 100 juta lembar, maka ia memiliki 1% perusahaan
tersebut. Istilah unit pada saham seperti 1 juta lembar saham juga
berarti 1 juta unit saham atau sering dikatakan 1 juta saham. Sebagai
pemilik, pemegang saham biasa suatu perusahaan mempunyai hak
suara proporsional pada berbagai keputusan penting perusahaan
antara lain pada persetujuan keputusan dalam rapat umum pemegang
saham (RUPS).
Deviden tunai (cash dividend). Pada umumnya, deviden yang
dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham adalah rupiah tunai
yang disebut deviden tunai (cah dividend).
Deviden saham (stock dividend). Selain tunai, perusahaan juga
dapat membagikan deviden kepada para pemegang saham dalam
bentu saham baru sehingga meningkatkan jumlah saham yang
dimiliki pemegang saham. Jenis deviden ini disebut deviden saham
(stok dividend).
Saham bonus (bonus share). Pada kasus lain agak mirip dengan
pembagian deviden saham yang memperbesar jumlah saham bagi
pemegangnya. Perusahaan Indonesia yang tercatat di bursa efek juga
sering memberikan saham bonus (bonus shares). Saham bonus
merupakan saham baru yang diberikan kepada pemegang saham dan
berasal dari kapitalisasi agio saham. Bedanya adalah deviden saham
berasal dari laba perusahaan.
Saham preferen (Preferred stock) merupakan satu jenis sekuritas
ekuitas yang berbeda dalam beberapa hal dengan saham biasa.
Deviden pada saham preferen biasanya dibayarkan dalam jumlah
tetap dan tidak pernah berubah dari waktu ke waktu. Seperti yang
disebutkan dengan istilah preffered (dilebihkan), pembagian deviden
kepada pemegang saham preferen lebih didahulukan sebelum
diberikan kepada pemegang saham.
Bukti right atau disebut right saja merupakan sekuritas yang
memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli
saham baru perusahaan pada harga yang teah ditetapkan selama
periode tertentu. Dari pengertian itu, bukti right juga dikenal dengan
sebutan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Bukti right
diterbitkan melalui penawaran umum terbatas (right issue).
Keputusan penawara umum terbatas ditetapkan dalm RUPS. Dalam
penawaran umum terbatas, perusahaan tidak menjual saham barunya
kepada masyarakat umum melainkan menawarkannya kepada para
pemegang sahamnya dengan maksud untuk menjaga proporsi
kepemilikan.
Waran (warrant) adalah hak untuk membeli saham pada waktu dan
harga yang sudah ditentukan sebelumnya. Keputusan perusahaan
menjual waran ditetapkan pada waktu RUPS. Seperti bukti right,
perusahaan yang menerbitkan waran aru telah mencatat sahamnya di
bursa efek karena nantinya mungkin dikonversi oleh pemegang
saham waran. Tetapi berbeda dengan right issue, waran biasanya
dijual secara bersamaan dengan sekuritas lain misalnya obligasi atau
saham. Tidak juga seperti bukti right yang memiliki periode
perdagangan yang singkat hanya beberapa minggu, periode
perdagangan waran adalah jangka panjang, umumnya antara 3
sampai dengan 5 tahun. BEI mengatur bahwa waran yang
diperdagangkan memiliki masa berlaku sekurang-kurangnya 3 tahun
dan pelaksanaan haknya tidak dapat dilakukan lebih cepat dari 6
bulan terhitung sejak waran diterbitkan.
 Sekuritas di Pasar Sekuritas yang diperdagangkan di pasar obligasi Indonesia adalah
Obligasi obligasi perusahaan, obligasi Negara, dan obligasi konversi. Setelah
diterbitkan, obligasi dapat diperdagangkan oleh investor di BEI
seperti halnya sekuritas lainnya.
Obligasi (bond) dikeluarkan penerbitnya sebagai surat tanda bukti
hutang. Obligasi adalah sekuritas yang memuat janji untuk
memberikan pembayaran tetap menurut jadwal yang telah
ditetapkan. Obligasi itu sendiri merupakan sertifikat atau surat
berharga yang berisi kontrak antara investor sebagai pemberi dana
dengan penerbitnya sebagai peminjam dana.

Anda mungkin juga menyukai