Anda di halaman 1dari 15

Makalah kelompok 8

Ilmu Alamiah Dasar


TEORI ASAL MULA KEHIDUPAN DI BUMI

Anggota :
1. Jihan fadiyah (2110741012)
2. Putri Ramadhani (2110741016)
3. Syafrawati (2110741020)
4. Selvi Herianti (2110743007)
5. Fadhila Salsabila (2110742017)
6. Indah Aprilika Tanjung (2110742019)
Dosen Pengampu :
1. Nilla Kristina SP,M.Sc,
2. Yulmira Yanti Dr.SSI,MP

SASTRA MINANGKABAU
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Sumberdaya alam dan lingkungan” ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ilmu
alamiah dasar . Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah
ini dapat berguna bagi para pembaca.  

Padang,27 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISi

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.....................................................................................................................3

A.Latar belakang......................................................................................................................3

B.Rumusan masalah................................................................................................................4

C.Tujuan...................................................................................................................................4

BAB II.......................................................................................................................................4

PEMBAHASAN.......................................................................................................................4

1.1 bagaimana berbagai pendapat tentang kehidupan dibumi...................................................4

1.2 perbedaan makhluk hidup dengan benda mati.....................................................................7

1.3 mengidentifikasi keanekaragaman makhluk hidup............................................................15

1.4 sejarah perkembangan makhluk hidup……………………………………………………17

1.5 mengidentifikasi persebaran makhluk hidup ...................................................................25

BAB III....................................................................................................................................34

PENUTUP...............................................................................................................................34

KESIMPULAN.......................................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................35

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
llmu Alamiah Dasar bertujuan sebagaimana ditetapkan oleh sub Direktorat Kurikulum
dan Perlengkapan Pengajaran, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 1983 sebagai upaya untuk mengembangkan kepribadian
dan wawasan pemikiran khusus berkenaan dengan bumi dan alam semesta, agar daya
tangkap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan alam dapat ditingkatkan.

B. Rumusan masalah
1. bagaimana berbagai pendapat tentang kehidupan dibumi
2. apa perbedaan makhluk hidup dengan benda mati
3. mengidentifikasi keanekaragaman makhluk hidup
4. menjelaskan sejarah perkembangan makhluk hidup
5. mengidentifikasi persebaran makhluk hidup

C. Tujuan
1. mengetahui berbagai pendapat tentang kehidupan dibumi
2. memahami perbedaan makhluk hidup dengan benda mati
3. dapat mengidentifikasi keanekaragaman makhluk hidup
4. dapat menjelaskan sejarah perkembangan makhluk hidup
5. memahami identifikasi persebaran makhluk hidup

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 BERBAGAI PENDAPAT TENTANG KEHIDUPAN DI BUMI


1.Asal Mula Kehidupan Di Bumi
Ada beberapa hipotesis atau teori tentang asal mula kehidupan di bumi:
a. Generatio Spontanea
Orang menganggap bahwa makhluk hidup terbentuk secara spontan atau
terbentuk dengan sendirinya. Contoh: ulat timbul dengan sendirinya dari
bangkai tikus. Paham ini disebut juga abiogenesis, artinya makhluk hidup dapat
terbentuk dari bukan makhluk hidup.
Contoh: dari lumpur akan tumbuh cacing. Paham ini dipelopori oleh Aristoteles.
b. Cosmozoa
Pendapat ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada di bumi berasal dari luar
bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup datang dalam bentuk spora yang aktif,
jatuh ke bumi, kemudian berkembang biak.
c. Omne Vivum ex Ovo
Fransisco Redi (1626-1697), seorang ahli biologi Italia dapat membuktikan bahwa
ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat. Kemudian ia mengemukakan pendapat
bahwa makhluk hidup berasal dari telur.
d. Omne Ovo ex Vivo
Lazarro Spallanzani (1729-1799), ahli biologi Italia dapat membuktikan bahwa
Mikroorganisme atau jasad renik yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu.
Jika kaldu dididihkan kemudian ditutup rapat-rapat, maka pembusukan tidak terjadi.
Ia menyimpulkan bahwa telur berasal dari jasad hidup.
e. Omne Vivum ex Vivo
Louis Pasteur (1822-1895), sarjana kimia Perancis melanjutkan percobaan
Spallanzani, yakni dengan menggunakan berbagai mikroorganisme. Ia berkesimpulan
bahwa agar timbul kehidupan baru, harus ada kehidupan sebelumnya. Teori ini
disebut juga Biogenesis.
Teori evolusi adalah pendapat yang mengatakan bahwa terjadi perubahan secara
perlahan dan memakan waktu lama dalam kehidupan makhluk hidup. Teori evolusi
juga berpendapat bahwa organisme yang berbeda, secara genetik saling berkaitan atau
dapat pula dikatakan bahwa spesies organisme akan berubah menjadi spesies lain.
Beberapa pandangan mengenai evolusi:
a. Anaximander (611-547 SM).
Bumi pada awalnya berupa lautan, beberapa bagian kemudian membeku menjadi
daratan. Pada saat maih berupa lautan, semua kehidupan bersifat akuatik. Selama
masa transisi menjadi daratan, beberapa makhluk hidup termodifikasi sehingga dapat
hidup di daratan. Masa transisi ini, pada manusia, meluputi masa “part-fish” dan
“part-human” yang disebut mermen dan mermaid. Kemudian, penampilan seperti ikan
ini akan hilang pada manusia dewasa, tetapi pada masa embrio, bentuk seperti ikan ini
ada selama beberapa periode perkembangan.
b. Empedocles (490-430 SM).
Dari tanaman-tanaman sederhana, beberapa diantaranya akan menjadi tanaman
kompleks. Dari tanaman ini kemudian tumbuh tunas-tunas hewan. Bentuk-bentuk
yang paling baik saja yang dapat bertahan, bentuk yang kurang baik akan hilang.
c. Aristoteles (384-322 SM).
Benda-benda hidup berkembang menjadi sempurna karena pengaruh kekuatan
tertentu, dan makhluk hidup di daratan berasal dari makhluk yang hidup di lautan.
d. Epicurus (341-270 SM).
Organisme berubah dan berkembang makin kompleks dan makin maju, tetapi tidak
ada semacam kekuatan yang mengatur proses tersebut. Yang mempengaruhi
perubahan tersebut adalah “natural law”.
e. Jean Baptise Lamarck (1744-1829).
Ada mekanisme spesifik dalam evolusi organisme, yakni evolusi disebabkan karena
adaptasi. Sifat-sifat baru tersebut didapat atas pengaruh lingkungan, kemudian
diteruskan pada keturunannya. Contoh: dahulu jerapah berleher pendek, untuk dapat
memperoleh makanan di bagian atas pohon, maka jerapah harus menjulurkan
lehernya, sehingga leher jerapah lambat laun menjadi panjang.
f. Charles Robert Darwin (1802-1882).
Dasar evolusi organik adalah adanya seleksi alam dan seleksi seksual. Seleksi alam
berupa pertarungan dalam kehidupan, yang kuat akan terus hidup.Seleksi seksual
bahwa yang kuat akan mengusir yang lemah sehingga yang lemah tidak memperoleh
kesempatan untuk melanjutkan keturunannya.
Contoh: rusa dengan tanduk yang besar dapat mengalahkan rusa bertanduk kecil
dalam penguasaan daerah yang menjadi sumber makanannya. Akibatnya, populasi
rusa bertanduk kecil akan menurun dan akhirnya habis.
g. August Weismann (1834-1914).
Evolusi adalah masalah genetika, yakni soal keturunan yang menyangkut masalah
bagaimana mewariskan gen-gen melalui sel kelamin. Jadi, evolusi adalah gejala
seleksi alam terhadap faktor genetika.
h. Hugo de Vries (1848-1935).
Evolusi hanya terjadi karena perubahan yang timbul tiba-tiba (mutasi). Mutasi adalah
perubahan sifat pada keturunannya.

1.2 PERBEDAAN MAKHLUK HIDUP DENGAN BENDA MATI

Makhluk hidup dapat diklasifikasikan tergolong benda hidup atau biotik.Sementara


benda tak hidup disebut abiotik, perbedaan ini tentu memiliki ciri dan sifatnya
masing-masing.Manusia, hewan, dan tumbuhan merupakan kelompok makhluk hidup
biotik. Antara makhluk hidup dengan benda tak hidup atau benda mati dibedakan
dengan adanya gejala kehidupan.
Makhluk hidup dan benda tak hidup atau benda mati dibedakan dengan adanya ciri-
ciri kehidupan.
Berikut ini perbedaan makhluk hidup (biotik) dengan benda mati (abiotik)
Ciri-ciri Makhluk Hidup:
1. Bernapas
hewan kupu-kupu ketika masih proses kepompongGambar hewan kupu-kupu ketika
masih proses kepompong /Setiap saat kamu bernapas, yaitu menghirup udara yang di
antaranya mengandung oksigen (O2) dan mengeluarkan udara dengan kandungan
karbon dioksida (CO2) lebih besar dari yang dihirup.
2. Memerlukan Makan dan Minum
Untuk beraktivitas, setiap makhluk hidup memerlukan energi. Dari manakah energi
tersebut diperoleh? Untuk memperoleh energi, makhluk hidup memerlukan makanan
dan minuman.
3. Bergerak
Berjalan, berlari, berenang, dan menggerakkan tangan. Itu merupakan ciri bergerak.
Tubuh dapat melakukan aktivitas karena memiliki sistem gerak.Sistem gerak terdiri
atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak.

4. Tumbuh dan Berkembang


Perhatikan tubuhmu, samakah tinggi dan massa tubuhmu sekarang dengan tinggi dan
massa tubuhmu waktu masih kecil? Tentu saja tidak sama.
Tinggi dan massa tubuhmu akan bertambah seiring pertambahan usia. Proses inilah
yang disebut dengan tumbuh. Hewan juga mengalami hal yang sama.
5. Berkembang Biak (reproduksi)
Kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan disebut berkembang biak
(reproduksi).Berkembang biak bertujuan untuk melestarikanketurunan agar tidak
punah.
6. Peka terhadap Rangsangan
Bagaimanakah reaksi kamu jika tiba-tiba ada sorot lampu yang sangat terang masuk
ke mata? Tentu secara spontan kamu akan segera menutup kelopakmata.
Dari contoh itu menunjukkan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk
memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang diterima. Kemampuanmenanggapi
rangsangan disebut irritabilitas.
7. Menyesuaikan Diri terhadap Lingkungan
Menyesuaikan Diri terhadap Lingkungan Kemampuan makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan disebut adaptasi.Contohnya tumbuhan yang
hidup di tempat kering (sedikit mengandung air) memiliki daun yang sempit dan tebal,
sedangkan tumbuhan yang hidup di tempat basah (banyak mengandung air) memiliki
daun lebar dan tipis.Demikian perbedaan makhluk hidup dengan benda hak hidup
diliat dengan adanya ciri-ciri kehidupan.

1.3 MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP


Keanekaragaman Hayati adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan,
jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup. Setiap makhluk hidup
memiliki ciri dan tempat hidup yang berbeda. Melalui pengamatan, kita dapat
membedakan jenis-jenis makhluk hidup. Pembedaan makhluk hidup tanpa dibuat
berdasarkan bentuk, ukuran, warna, tempat hidup, tingkah laku, cara berkembang
biak, dan jenis makanan.
Keanekaragaman hayati adalah keanakaragaman makhluk hidup yang menunjukkan
keseluruhan variasi, gen, spesies, dan ekosistem di suatu daerah. variasi bentuk
ukuran,warna, dan sifat- sifat lain dari makhluk hidup. Setiap   lingkungan memiliki
keanekaragamannya

A.Keanekaragaman Tingkat Gen


Makhluk hidup tersusun atas unit satuan terkecil yang kita kenal sebagi sel. Dalam inti
sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen. Setiap individu memiliki jumlah
dan variasi susunan gen yang berbeda-beda. Pada prinsipnya bahan penyusun Gen
setiap makhluk hidup adalah sama, namun jumlah dan susunanya yang berbeda-beda.
B.Keanekaragaman jenis
Variasi warna pada ikan dan warna bunga menunjukkan adanya variasi dalam
tingkatan jenis makhluk hidup. Variasi ini disebabkan karena adanya rekombinasi
(pencampuran) gengen dalam jenis tersebut sehingga melahirkan variasi yang lebih
beragam.

C.Keanekaragaman tingkat ekosistem

Suatu ekosistem terdiri dari komunitas hewan, tumbuhan dan mikroorganisme beserta
lingkungan abiotik dimana semua makhluk hidup tersebut berada. Kedua komponen
ini saling berinteraksi satu dengan lainnya dengan berbagai cara yang berperan dalam
siklus materi dan energi. Keanekaragaman ekosistem dapat dilihat dari variasi
ekosistem berdasarkan batas geografi. menampilkan sifat-sifat yang berbeda-beda
pula.
Klasifikasi makhluk hidup
a. Sistem klasifikasi
Suatu kajian tentang pengelompokkan makhluk hidup ke dalam tingkatan atau takson
tertentu disebut taksonomi. Seorang tokoh yang sangat berepran dalam klasifikasi
makhluk hidup dan dikenal sebagai Bapak taksonomi adalah Carolus Linnaeus (1707-
1778). Seiring dengan perkembangan ilmu klasifikasi makhluk hidup, system
klasifikasi dapat dibedakan berdasarkan cara dan tujuannya,
b. Sistem Binomial nomenclatur
pada pertengahan abad ke-18 (1707-1778) Carolus Linnaeus mengajukkan system
penamaan makhluk hidup dalam tulisannya “Systema nature” dengan istilah
“:Binomial nomenclatur” (bi= dua, nomen=nama)yang artinya tata nama seluruh
organisme ditandai dengan nama ilmiah yang dterdiri dari dua kata latin atau yang
dilatinkan. Kata pertama menunujukkan genus, yang penulisannya dimulai dengan
hurup besar, sedangkan kata kedua merupakan “epitethon spesificum“ artinya
penunjukkan jenis (spesies) yang penulisannya dimulai dengan hurup kecil. Misalnya
untuk nama ilmiah singkong Felis domesticus . Felis menunjukkan genus, sedangkan
domesticus emerupakan ciri khsuusnya, yang berarti sejenis hewan yang dipelihara di
dalam rumah (domestik).

c. Aturan Pemberian Nama Ilmiah


Peraturan nama ilmiah memuat aturan sebagai berikut:
1. Setiap oarganisme mempunyai nama ilmiah tertentu.
2. untuk nama ilmiah digunakan bahsa latin atau yang dilatinkan.
3. tidak ada dua organisme atau lebih yang mempunyai nama spesies yang
sama (tautonim) atau hampir sama.
4. nama genus harus terdiri dari satu kata dan penulisannya selalu dimulai
dengan hurup besar
5. nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama merupakan nama genus
dan kata kedua merupakan petunjuk spesies.
1.4 Menjelaskan sejarah perkembangan makhluk hidup
1. Zaman Arkaekum / Azoikum(ZAMAN TERTUA)
Zaman arkaekum adalah zaman tertua dalam periode pembentukan bumi. Zaman ini
berlangsung sekitar 2.500 juta tahun yang lalu. Mengutip buku Geografi SMA/MA
Kelas X oleh Ganesha Operation, zaman arkaekum merupakan awal pembentukan
batuan kerak bumi yang berkembang menjadi protokinten.Batuan pada zaman ini
ditemukan di bagian dunia yang lazim disebut kraton atau perisai dunia. Batuan yang
tertua pada zaman ini tercatat pada umur 3.800.000.000 tahun yang lalu.
Pada zaman ini pula tercatat sebagai awal munculnya kehidupan primitif di dalam
samudra berupa ganggang dan bakteri (mikroorganisme). Hal itu dibuktikan dengan
ditemukan fosil Cyanobacteria dan Stromatin yang berusia 3.500 juta tahun
2. Zaman Paleozoikum (ZAMAN KEHIDUPAN TUA)
Zaman paleozoikum ±340 juta tahun, iklim dan cuaca masih berubah rubah, curah
hujan sangat tinggi, keadaan lingkungan di bumi belum stabil. Hujan yang terus
menerus membanjiri permukaan bumi yang panas, mendinginkan, dan membentuk
genangan air. Pada Zaman ini mulai muncul tanda tanda kehidupan dengan
munculnya makhluk pertama di bumi “makhluk bersel satu (microorganisme) seperti
protozoa, dan berkembang hewan yang tidak bertulang punggung seperti jenis ikan
dan jenis ganggang atau rumput rumputan
Sebagai bukti ditemukannya “fosil” hewan dan tumbuhan yang berusia berjuta juta
tahun, Zamanini merupakan ZAMAN PERTAMA
3. Zaman Mesozoikum (ZAMAN KEHIDUPAN PERTENGAHAN)
Zaman Mesozoikum ±140 juta tahun , keadaan iklim dan cuaca berangsur angsur
membaik, makhluk hidup yang muncul pada zaman ini adalah binatang binatang
reptile yang mempunyai ukuran badan sangat besar. Zaman mesozoikum disebut juga
zaman reptile atau ZAMAN KEDUA

1.5 Mengidentifikasi Persebaran Makhluk hidup


Persebaran Flora dan Fauna
1. Faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Flora dan Fauna
Keberadaan makluk hidup di muka bumi ini tidak merata,dalam pengertian selama
persyaratan hidup terpenuhi, maka dapat berkembang biak dengan baik atau sebaiknya
akan punah dengan sendirinya. Oleh karena itu, persebaran (keberadaan) makhluk
hidup sangat erat kaitannya dengan potensi daya dukung yang dimiliki suatu daerah.
Adapun faktor yang menyebabkan perbedaan flora dan fauna di permukaan bumi
adalah
– Iklim. Setiap spesies hewan maupun tumbuhan habitatnya berbeda sehingga iklim
(unsur cuaca) di satu pihak mendukung kehidupan flora dan fauna tertentu, tetapi di
lain pihak merintangi flora dan fauna tertentu untuk hidup dan berkembang.
Contoh: pohon kelapa tumbuh di daerah iklim tropis dan burung pinguin hidup di
daerah iklim dingin. Kaktus tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan yang
kering atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah. Jamur tumbuhan yang
sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab. Teratai tumbuhan yang sangat cocok
hidup di lingkungan yang basah. Cemara adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi
terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan, merupakan tumbuhan iklim
muson tropik.
– Letak Geografis, yakni iklim yang berdasarkan atas perbedaan panas matahari yang
diterima permukaan bumi. Berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi berikut: tropis,
sub tropis, sedang, dingin dan kutub.
– Elevasi dan morfologi (kondisi fisik muka bumi). Kondisi fisik yang dimaksud
dapat berupa laut, gurun, pegunungan tinggi, dsb, yang dapat menjadi perintang, tapi
juga dapat sebagai perantara terjadinya perpindahan flora dan fauna.
– Kesuburan tanah, Kondisi tanah yang subur secara ideal apabila terdiri atas 45%
unsur anorganik, 5% unsur organik,25% unsur air, dan 25% unsur udara. Komposisi
unsur tanah pada umumnya mampu memberikan kebutuhan dasar tanaman walaupun
kebutuhan masing-masing tumbuhan berbeda-beda. Pada kawasan tanah yang subur
seperti tanah vulkanis, tufa vulkanis, podzol, margalit, alluvial terdapat berbagai jenis
vegetasi disertai dengan jenis serangga dan unggas. Sedangkan pada tanah yang
kurang subur seperti tanah laterit, terarosa, dan kapur flora dan fauna kurang
berkembang dengan baik.
– Manusia. Termasuk faktor yang sangat menentukan terhadap proses penyebaran
flora dan fauna di muka bumi, namun keterlibatannya yang paling akhir baru setelah
zaman penjelajahan dimulai.

2. Persebaran Flora (Tumbuhan)


Penamaan bioma (hutan) didasarkan pada jenis flora yang dominan seperti: hutan
bakau, hutan jati, dsb. Komunitas flora secara umum di dunia dapat dibagi menjadi 3
macam yaitu hutan dengan tumbuhan utama berupa pohon-pohon besar; padang
rumput dengan tumbuhan utama adalah rumput dan; gurun dengan tumbuhan
utamanya adalah kaktus. Setiap jenis komunitas organisme tumbuhan berdasarkan
perubahan naik garis lintang yang menjadi pola penurunan suhunya, dalam pembagian
zona menurut suhu yakni: hutan hujan tropis (hutan tropika dataran rendah, hutan
hujan pegunungan, hutan hujan pegunungan tertinggi), hutan subalpin (hutan kabut,
hutan berlumut), hutan pantai, hutan gugur, padang rumput (praire, sabana), padang
gurun, taiga, dan tundra.
3. Persebaran Fauna
Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan
kemudian dikembangkan oleh Huxley (1868) dan Wallace (1876) mengelompokkan
persebaran fauna menjadi 6 wilayah, yakni:
– Zona Australis
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Papua, Maluku, dan pulau-
pulau sekitarnya. Hewan-hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala,
platipus, terdapat juga beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung
cendrawasih, kasuari, kakaktua, dan kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, dan
ular piton.
– Zona Ethiopian
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika dari sebelah selatan Gurun Sahara,
Madagaskar, dan Asia Barat. Hewan yang khas daerah ini adalah gajah afrika, badak
afrika, gorila, babon, simpanse, jerapah, mamalia padang rumput seperti zebra,
antilope, kijang, singa, dan mamalia pemakan serangga yaitu trenggiling. Mamalia
endemik di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai Nil, Mesir. Di
Madagaskar juga terdapat kuda nil, tetapi lebih kecil. Wilayah Ethiopian juga
memiliki hewan yang yang hampir sama dengan wilayah oriental seperti golongan
kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing.
– Zona Neartik
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat
Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah kalkun liar, tikus
berkantung, bison, muskox, caribou, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat
beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Paleartik seperti kelinci, kelelawar, anjing,
kucing, dan bajing. [3]

– Zona Neotropik
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Selatan, dan sebagian besar
Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropis dan bagian beriklim
sedang. Hewan endemiknya ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazo, ilama
(sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah.
Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata karena jenisnya yang
sangnat beragam dan spesifik seperti beberapa jenis monyet, trenggiling, beberapa
jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan ada sejenis
kelelawar penghisap darah.
– Zona Oriental
Tersebar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Fauna Indonesia yang masuk di
wilayah ini hanya di Indonesia bagian barat. Hewan yang khas ini adalah harimau,
orang utan, gibon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak
bercula dua, gajah, beruang, antilope, berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis
hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing,
monyet, gajah, badak, dan harimau.
– Zona Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Rusia,
daerah sekitar kutub utara sampai pegunungan Himalaya, kepulauan Inggris di Eropa
Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik dan benua Afrika paling utara.
Beberapa jenis fauna paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu, panda
di Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa, kucing kutub, beruang
kutub. Binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, berbagai spesies
anjing, kelelawar, bajing, dan kijang telah menyebar ke wilayah lain.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Asal Mula Kehidupan Di Bumi, Ada beberapa hipotesis atau teori tentang asal mula
kehidupan di bumi: Generatio Spontanea; Orang menganggap bahwa makhluk hidup
terbentuk secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya, Cosmozoa; Pendapat ini
menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada di bumi berasal dari luar bumi, mungkin
dari planet lain, Omne Vivum ex Ovo; Fransisco Redi (1626-1697), seorang ahli
biologi Italia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur
lalat, Omne Ovo ex Vivo; Lazarro Spallanzani (1729-1799), ahli biologi Italia dapat
membuktikan bahwa Mikroorganisme atau jasad renik yang mencemari kaldu dapat
membusukkan kaldu, Omne Vivum ex Vivo; Louis Pasteur (1822-1895), sarjana
kimia Perancis melanjutkan percobaan Spallanzani, yakni dengan menggunakan
berbagai mikroorganisme.
Teori evolusi adalah pendapat yang mengatakan bahwa terjadi perubahan secara
perlahan dan memakan waktu lama dalam kehidupan makhluk hidup. Beberapa
pandangan mengenai evolusi: Anaximander (611-547 SM), Empedocles (490-430
SM), Aristoteles (384-322 SM), Epicurus (341-270 SM), Jean Baptise Lamarck
(1744-1829), Charles Robert Darwin (1802-1882), August Weismann (1834-1914),
Hugo de Vries (1848-1935).
Makhluk hidup dapat diklasifikasikan tergolong benda hidup atau biotik.Sementara
benda tak hidup disebut abiotik, perbedaan ini tentu memiliki ciri dan sifatnya
masing-masing.Manusia, hewan, dan tumbuhan merupakan kelompok makhluk hidup
biotik. Antara makhluk hidup dengan benda tak hidup atau benda mati dibedakan
dengan adanya gejala kehidupan. Keanekaragaman Hayati adalah keseluruhan variasi
berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk
hidup. variasi bentuk ukuran,warna, dan sifat- sifat lain dari makhluk hidup. Setiap  
lingkungan memiliki keanekaragamannya.
Zaman Arkaekum / Azoikum(ZAMAN TERTUA); Zaman arkaekum adalah zaman
tertua dalam periode pembentukan bumi. Zaman ini berlangsung sekitar 2.500 juta
tahun yang lalu. zaman arkaekum merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi
yang berkembang menjadi protokinten, Zaman Paleozoikum (ZAMAN KEHIDUPAN
TUA); Zaman paleozoikum ±340 juta tahun, iklim dan cuaca masih berubah rubah,
curah hujan sangat tinggi, keadaan lingkungan di bumi belum stabil. Zaman
Mesozoikum (ZAMAN KEHIDUPAN PERTENGAHAN), Zaman Mesozoikum ±140
juta tahun , keadaan iklim dan cuaca berangsur angsur membaik, makhluk hidup yang
muncul pada zaman ini adalah binatang binatang reptile yang mempunyai ukuran
badan sangat besar.
Faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Flora dan Fauna
Adapun faktor yang menyebabkan perbedaan flora dan fauna di permukaan bumi
adalah Iklim, Letak Geografis, Elevasi dan morfologi (kondisi fisik muka bumi),
Kesuburan tanah, Manusia.
DAFTA PUSTAKA

https://wordpress.com/asal-mula-kehidupan-di-bumi/
Purnama, Herri. 2003. Ilmu Alamiah Dasar:Jakarta: PT Rineka Cipta.
https://majalengka.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-543263902/begini-perbedaan-
makhluk-hidup-dengan-benda-mati-simak-penjelasannya
https://wordpress.com/asal-mula-kehidupan-di-bumi/

Anda mungkin juga menyukai