OLEH
KELOMPOK 4
KESEHATAN MASYARAKAT
2021
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 13
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik
dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam membahas tentang “Promosi
Kesehatan.”
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan kami dan juga
para pembaca sekalian, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca dan pendengar untuk
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
publik. Promosi kesehatan selaras dengan konsep kesetaraan kesehatan dan dapat
untuk mewujudkan keadilan sosial atau hak asasi manusia. Literasi kesehatan
ruang publik. Salah satu butir Aksi Promosi Kesehatan dalam Piagam Ottawa
kuratif.
2
Ada kecenderungan di kalangan pejabat kesehatan masyarakat, pemerintah, dan
sebatas pendidikan untuk menjaga kesehatan secara pribadi dan pemasaran sosial
yang berfokus untuk mengubah perilaku yang menjadi faktor risiko penyakit.[2]
isu kehidupan yang lebih luas (kesejahteraan), memberdayakan sumber daya yang
ada.
Ewlest & simnet (1994) dalam Heri.D.J. Maulana (2009) hal. 26, mengidentifikasi
3
Program pendidikan kesehatan adalah kesempatan yang direncanakan untuk
Winslow (1920) dalam Level & Clark (1958) dalam Heri.D.J. Maulana (2009)
hal. 27, mengungkapkan 3 tahap pencegahan yang dikenal dengan teori five levels
of prevention, yaitu:
a. Pencegahan Primer
Kegiatan pada tahap ini ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
masalah kesehatan.
b. Pencegahan Skunder
2) Pembatasan kecacatan
4
c. Pencegahan Tersier
Pada tahap ini upaya yang dilakukan adalah mencegah agar cacat yang diderita
4. Pengembangan Organisasi
Upaya ini melibatkan badan resmi atau sukarela, kelompok profesional, dan
5
Kegiatan politik dan edukasional ini ditunjukan pada politisi untuk kebijaksanaan
1. Pemberdayaan masyarakat
2. Pemgembangan kemitraan
3. Upaya advokasi
4. Pembinaan suasana
5. Pemgembangan SDM
6. Pemgembangan IPTEK
8. Pengembangan infrastruktur
baik. Strategi adalah cara yang digunakan untuk mencapai apa yang diinginkan
6
dalam mewujudkan visi dan misi dari promosi kesehatan (Mubarak dan Nurul,
2009).
1. Advokasi (Advocacy)
penentu kebijakan di berbagai sektor dan tingkat sehingga para pejabat tersebut
mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan. Dukungan dari para
Kegiatan advokasi ini ada bermacam – macam bentuk, baik secara formal
atau informal. Secara formal misalnya, penyajian atau presentasi dan seminar
tentang issu atau usulan program yang ingin diharapkan dukungan dari pejabat
relevan dengan program yang diusulkan, untuk secara informal minta dukungan,
baik dalam bentuk kebijakan, dana atau fasilitas lain. Dari uraian di atas, dapat
7
disimpulkan bahwa advokasi adalah para pejabat baik eksekutif dan legislatif
diberbagai tingkat dan sektor yang terkait dengan masalah kesehatan (Soekidjo
Notoatmodjo, 2010).
berbagai elemen yang ada di masyarakat. Dukungan dari masyarakat antara lain
berasal dari unsur informal (tokoh agama dan tokoh adat) yang mempunyai
pengaruh di masyarakat serta unsur formal seperti petugas kesehatan dan pejabat
tersebut. Oleh sebab itu, strategi ini juga dapat dikatakan sebagai upaya membina
suasana yang kondusif terhadap kesehatan. Bentuk kegiatan dukungan sosial ini
utama dukungan sosial atau bina suasana adalah para tokoh masyarakat di
8
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
dana sehat, terbentuknya pos obat desa, berdirinya polindes dan sebagainya.
Notoatmodjo, 2010).
tersebut dirumuskan pula strategi baru promosi kesehatan yang mencakup 5 butir,
yakni :
9
4. Sasaran promosi kesehatan
kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, Ibu hamil dan menyusui anak
untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) serta anak sekolah untuk kesehatan
remaja dan lain sebagianya. Sasaran promosi ini sejalan dengan strategi
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan
promosi kesehatan diharapkan pula agar dapat menjadi model dalam perilaku
pembuat keputusan (decission maker) atau penentu kebijakan (policy maker). Hal
ini dilakukan dengan suatu harapan agar kebijakan-kebijakan atau keputusan yang
10
bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer dan usaha ini sejalan dengan
Prinsip promosi kesehatan menurut WHO pada Ottawa Charter for health
antara lain :
seseorang untuk mendapatkan kontrol lebih besar atas keputusan dan tindakkan
7. Multi Strategy yaitu bekerja pada sejumlah strategi daerah seperti program
kebijakkan.
11
1. Manajemen puncak harus mendukung secara nyata serta antusias program
2. Pihak pekerja pada semua tingkat ini pengorganisasian harus terlibat dalam
mengimplementasikan intervensi.
dan kelompok.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Promosi kesehatan ini, melibatkan seluruh pihak yang terdiri dari individu,
keluarga, atau kelompok lebih besar lagi untuk dapat meningkatkan keterampilan
dalam memelihara serta meningkatkan kesehatan baik kepada diri sendiri maupun
strategi yang dimana strategi adalah suatu perencanaan jangka panjang yang
disusun untuk menghantarkan pada suatu pencapaian akan tujuan dan sasaran
tertentu.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan
https://aanborneo.blogspot.com/2016/05/makalah-promkes-promosi-
kesehatan.html?m=1
14