Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FIRDHA DARMAYANTI

NIM : 70200121071

KELAS : KSM C

TUGAS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR


Penyakit menular yang menyerang keluarga ataupun lingkungan sekitar

Perkenalkan nama Saya Firdha Darmayanti, saya berasal dari Kota Mamuju. Saya akan
menceritakan sedikit penyakit yang diderita oleh Ayah saya. Sebelum pindah ke Kota Mamuju, saya
bertempat tinggal di Desa Rarani, Kab. Mamuju. Sekitar tahun 2004, Ayah saya selalu menderita penyakit
cacar air yang bahkan tiap tahunnya mulai dari 2004, 2005, dan 2006 tiga tahun berturut-turut. Cacar air
ini ditandai dengan munculnya lepuhan-lepuhan merah pada kulit yang disertai dengan rasa gatal dan sakit.
Memang kondisi tempat tinggal saya saat itu bisa dikatakan kumuh, dan kepercayaan di kampung saya
dahulu orang hanya bisa terkena cacar air yaitu satu kali dalam seumur hidupnya. Tapi tidak untuk dengan
Ayah saya.

Kemudian pengobatan yang dilakukan saat itu adalah pergi ke nenek saya yang pintar melakukan
jampi-jampi lalu di berikan air minum khusus. Selain itu, nenek juga melakukan baca-baca kemudian
meniupkan di seluruh tubuh Si Ayah.

Menurut kepercayaan di kampung saya, jika ada si penderita cacar dalam rumah itu maka kita
dilarang untuk menggoreng di dalam rumah, konon jika kita menggoreng maka si penderita cacar tersebut
akan merasakan pedih di bagian cacar tersebut. Dilarang juga mandi dan terkena angin. Selain itu cara
menghilangkan bekasnya yaitu menggunakan jagung yang di parut lalu di oleskan ke bagian bekas cacar
tersebut.

Dan ketika kami pindah ke Kota Mamuju, Ayah saya mulai tidak terkena lagi cacar air seperti saat di
kampung dahulu, karena lingkungan atau sanitasi saat di kampung dahulu berbeda dengan di Kota, yang
ketersediaan air bersih ataupun fasilitas penunjang kesehatan lebih memadai.

Kesimpulan:

Menurut saya korelasi antara penyakit cacar air ini dengan perspektif Kesehatan Masyarakat yaitu
diakibatkan oleh Sanitasi lingkungan yang buruk di tempat tinggal saya di desa, sehingga mengakibatkan
virus tersebut dapat menyebar. Dan disarankan juga kepada masyarakatagar lebih meningkatkan derajat
kesehatannya, menjaga kebersihan diri dan lingkungannya untuk lebih dini pencegahan penularan penyakit
cacar air tersebut serta segera mungkin berobat ke dokter untuk orang yang sudah terkena penyakit cacar
air tersebut. Pada intinya adalah lebih baik mencegah daripada mengobati.
Epidemiologi Cacar Air

Penyakit Varicella disebut juga dengan Chickenpox, di Indonesia penyakit ini biasa dikenal dengan
cacar air. Cacar air merupakan salah satu penyakit yang umum ditemui pada anak-anak namun dapat juga
menyerang orang dewasa. Di Indonesia, cacar air diduga sering terjadi pada saat pergantian musim hujan
ke musim panas ataupun sebaliknya. Penyakit Varicella terdapat diseluruh dunia dan tidak ada perbedaan
ras ataupun jenis kelamin. Penyakit ini disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV). Penyebab utama cacar
air adalah infeksi virus Varicella zoster. Virus tersebut dapat menyebar melalui kontak langsung dengan
ruam. Selain itu, penularan virus Varicella zoster juga dapat menyebar ketika seseorang dengan cacar
air batuk atau bersin dan terhirup oleh seseorang melalui droplet di udara.

Cara Penularan Cacar Air

WHO menyebutkan penularan virus cacar air dapat melalui droplet atau tetesan di udara melalui
batuk atau bersin. Selain itu bisa juga melalui kontak langsung dari lendir, air liur (ludah), atau cairan dari
lepuh.
Jika sudah timbul gelembung cacar air, berarti anak sudah tertular virus ketika 3 - 7 hari yang lalu dan sudah
berkembang biak serta menyebar keseluruh tubuh anak. Maka dari itulah, vaksinasi cacar air tidak akan
efektif jika gejala gelembung cacar air sudah muncul.
Gejala Cacar Air

o Kelelahan atau perasaan tidak nyaman dan merasa tidak sehat (malaise)
o Demam yang berlangsung 3-5 hari dan biasanya kurang dari 39 °C.
o Kehilangan selera makan.
o Nyeri otot atau sendi.
o Batuk atau pilek
o Sakit kepala.

Upaya Pengobatan Cacar Air


Penyakit cacar air akan sembuh tanpa pengobatan selama 1-2 minggu setelah terinfeksi dan
muncul gejala. Artinya, tidak ada obat untuk cacar air. Namun, kita bisa memperoleh pengobatan untuk
meringankan gejalanya. Biasanya dokter akan meresepkan pengobatan atau memberikan saran mengenai
cara mengurangi gejala gatal dan rasa tidak nyaman, serta cara mencegah penularan infeksi.
Berikut ini adalah beberapa perawatan yang dapat meringankan gejala:

o Konsumsi obat penghilang rasa sakit untuk membantu mengurangi demam tinggi dan rasa sakit
ketika seseorang menderita cacar air.
o Minum banyak cairan, lebih disukai air, untuk mencegah dehidrasi, yang dapat menjadi komplikasi
cacar air.
o Hindari makanan asin atau pedas. Jika mengunyah terasa sakit, sup bisa menjadi pilihan yang baik,
asalkan tidak terlalu panas.
o Untuk menghindari gatal bisa menjadi parah, dengan memakai salep, jangan menggaruk luka dan
menjaga kuku tetap bersih. Terakhir gunakan pakaian longgar.
Nah, jika seorang anak yang menderita cacar air, maka harus tinggal di rumah dan beristirahat sampai
ruamnya hilang atau sampai lepuh mengering. Hal ini biasanya memakan waktu sekitar 1 minggu.
Upaya Pencegahan
Sejauh ini cara mencegah cacar air yang paling efektif adalah dengan melalui vaksin cacar. Para ahli
menyatakan jika imunisasi cacar air sangat aman dan ampuh dalam memberikan perlindungan lengkap dari
infeksi virus cacar air pada anak.

Vaksinasi sebagai cara mencegah cacar air dianjurkan untuk semua anak-anak yang berusia di bawah
13 tahun dan orang dewasa yang belum pernah terkena sakit cacar. Diberikan sebanyak satu kali saat anak
berusia 1-13 tahun. Namun, vaksin lebih efektif jika diberikan sebelum anak memasuki usia sekolah dasar,
atau di bawah usia 6 tahun.
- Untuk anak berusia lebih dari 13 tahun, maka pemberiannya harus dilakukan sebanyak 2 kali
dengan jarak 4-8 minggu.
- Pada orang dewasa, tidak ada patokan usia dan jadwal pemberian vaksin tetapi sebaiknya
sesegera mungkin tetapi baru akan efektif menghasilkan antibodi setelah imunisasi kedua
(4-8 minggu dari imunisasi pertama)

Selain melalui vaksinasi, ada beragam hal lainnya yang bisa dilakukan sebagai cara mencegah cacar air,
diantaranya:
o Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang terinfeksi.
o Selalu menggunakan masker ketika melakukan interaksi dengan anggota keluarga yang kena
cacar.
o Rajin cuci tangan menggunakan sabun, terutama setelah kontak dengan orang yang sedang
cacar.
o Untuk sementara tidak berbagi barang pribadi (handuk, pakaian, atau sisir) dan tidur sekamar
dengan orang yang sedang cacar.
o Pisahkan baju atau seprai orang yang sedang kena cacar saat dicuci.
o Segera menyeka benda atau permukaan yang terkena kontak langsung orang yang sedang
cacar dengan menggunakan cairan antiseptik.
o Jika menyadari telah terpapat virus cacar air, segera konsultasikan pada dokter untuk
mendapatkan vaksin yang mencegah penyakit ini sesegera mungkin.

Anda mungkin juga menyukai