Anda di halaman 1dari 4

PENYAKIT INFEKSI CACAR AIR

A. Pengertian Cacar Air (Definisi)


Varicella atau cacar air adalah jenis penyakit kulit yang terjadi karena adanya
infeksi virus pada tubuh seseorang. Infeksi virus tersebut akan membuat tubuh
penderitanya timbul lenting atau lepuhan berisi air di sekujur tubuh.
Cacar air adalah penyakit kulit menular yang cukup sering terjadi, terutama pada
anak-anak. Walau lebih sering terjadi pada anak-anak, cacar air adalah penyakit yang
juga bisa menjangkiti orang dewasa, terlebih jika belum pernah mengalami kondisi ini
sebelumnya.
Selain itu, orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah cenderung berisiko
terkena cacar air, di antaranya yaitu bayi, orang tua lanjut usia, dan ibu hamil. Sangat
jarang seseorang yang sudah mengalami cacar air akan terkena penyakit tersebut untuk
kedua kalinya. Sebab, sistem kekebalan telah mengenali serangan virus tersebut
sehingga dapat melindungi tubuh.

B. Penyebab Cacar Air (Etiologi)


Virus yang mpenjadi penyebab cacar air adalah Varicella zoster (VZV). Virus Varicella
zoster ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan penderita, seperti:
1. Bersentuhan dengan lepuhan atau lenting yang terdapat cairan.
2. Terhirup droplet air liur penderita melalui batuk atau bersin.
Di samping itu, penderita cacar air masih berpotensi.
Menularkan penyakitnya mulai dari 2 hari sebelum lepuhan muncul sampai dengan 6
hari setelah lenting sudah terbentuk. Tingkat penularannya akan menurun saat lepuhan
cacar air sudah pecah dan kering sepenuhnya.

C. Gejala Cacar Air (Menifestasi klinis)


Gejala cacar air adalah muncul ruam gatal berisi cairan pada permukaan kulit. Biasanya,
ruam tersebut akan bertahan di tubuh penderita cacar air selama 7 sampai dengan 21
hari, Sebelum itu, ada ciri-ciri cacar air lain yang mengawali munculnya ruam gatal
tersebut pada tubuh penderita, di antaranya:
1. Pusing atau sakit kepala.
2. Demam.
3. Hilangnya nafsu makan.
4. Nyeri otot.
5. Mual.
6. Lelah berlebihan.
Setelah mengalami gejala awal tersebut selama 1 sampai 2 hari, ruam gatal akan muncul
dan mengalami 3 fase perkembangan, yaitu:
1. Ruam atau benjolan merah muda muncul di sekujur tubuh.
2. Ruam merah tersebut berubah menjadi lepuhan atau lenting yang berisi cairan.
3. Lepuhan akan pecah ketika penderita sudah mulai sembuh. Kemudian, pecahan
lenting tersebut mulai mengering dan berkerak.
Perlu diingat, 3 fase perkembangan ruam gatal di atas bukan menjadi hal yang pasti akan
dialami oleh penderita cacar air. Lantaran, fase perkembangan ruam gatal tersebut bisa
jadi berbeda-beda tergantung dari imunitas tubuh penderitanya.
D. Patofisiologi
Menyebar pematogen.Virus Varicella zoster juga menginfeksi sel satelit di sekitar Neuron
pada ganglionakar dorsal sumsum tulang belakang. Dari sini virus bisa kembali
menimbulkan gejala dalam bentuk herpes zoster. Sekitar 250 – 500 benjolan akan timbul
menyebar diseluruh bagian tubuh, tidak terkecuali pada muka, kulit kepala, mulut
bagian dalam, mata , termasuk bagian tubuh yang paling intim. Namun dalam waktu
kurang dari seminggu , lesi teresebut akan mengering dan bersamaan dengan itu terasa
gatal. Dalam waktu 1– 3 minggu bekas pada kulit yang mengering akan terlepas.Virus
Varicella zoster penyebab penyakit cacar air ini berpindah dari satu orang keorang lain
melalui percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin penderita dan diterbangkan
melalui udara atau kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi. Virus ini masuk ke
tubuh manusia melalui paru-paru dan tersebar kebagian tubuh melalui kelenjar getah
bening. Setelah melewati periode 14 hari virus ini akan menyebar dengan pesatnya ke
jaringan kulit. Memang sebaiknya penyakit ini dialami pada masa kanak-kanak dari pada
kalau sudah dewasa. Sebab seringkali orang tua membiarkan anak- anaknya terkena
cacar air lebih dini.

E. Penatalaksanaan Medis
a. Diharapkan klien segera memeriksakan kondisi kesehatannya ke tenaga
kesehatanterdekat. B.apabila nyeri akan segeri diberikan terapi obat analgetik.
b. terdapat infeksi sekunder diberikan antibiotic.
c. Defisiensi imunitas diberikan antiviral/Fimunostrimulator.
d. Sejak lesi muncul dalam 5 hari pertama diberikan asiklovir.
e. Untuk mencegah fibrosis ganglion diberikan kortikosteroid.
f. Pengobatan tropical tergantung pada stadium, pada 5 stadium besikal diberikan
bedak untuk mencegah pecahnya vesikel agar tidak terjadi infekel.

F. Pencegahan
1. Hindari kontak dengan penderita.
2. Tingkatkan daya tahan tubuh.
3. Imunoglobulin Varicella zoster:
a. Dapat mencegah (atau setidaknya meringankan) terjadinya cacar air. Bila diberikan
dalam waktu maksimal 96 jam sesudah terpapar.
b. Dianjurkan pula bagi bayi baru lahir yang ibunya menderita cacar air beberapa saat
sebelum atau sesudah melahirkan.

G. Komplikasi
Cacar air jarang menyebabkan komplikasi. Jika terjadi komplikasi dapat berupa infeksi
kulit. Komplikasi yang langka :
a. Radang sumsum tulang .
b. Kegagalan hati.
c. Hepatitis.
d. Sindrom reye.
Komplikasi yang biasa terjadi pada anak-anak hanya berupa infeksi varisela pada
kulit,sedangkan pada orang dewasa kemungkinan terjadinya komplikasi berupa radang
paru-paru atau pnemonia 10-25 lebih tinggi dari pada anak-anak.Adapun komplikasi lain
:
1. Bekas luka yang menetap. Hal ini umumnya ditemukan jika cacar air terjadi pada
anak yang usianya lebih tua atau cenderung pada orang dewasa.
2. Acute Cerebral Ataxia Komplikasi ini tidak umum ditemukan dan cenderung lebih
mungkin tejadi pada anak yang lebih tua. Komplikasi ini ditandai dengan gerakan
otot yang tidak terkoordinasi sehingga anak dapat mengalami kesulitan berjalan,
kesulitan bicara, gerakan mata yang berganti-ganti dengan cepat. Ataxia ini akan
menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu atau bulan.
Pada beberapa kelompok, cacar air mungkin menyebabkan komplikasi yang serius
seperti cacar air yang berat dan seluruh tubuh, pneumonia dan hepatitis yang termasuk
dalam kelompok tersebut :
1. Bayi dibawah usia 28 hari
2. Orang dengan kekebalan tubuh rendah.
3. Komplikasi yang terjadi pada orang dewasa berupa ensefalitis, pneumonia, karditis
,glomerulonefritis, hepatitis, konjungtivitis, otitis, arthritis dan kelainan darah.
(sebeberapa macam purpura).
4. Infeksi pada ibu hamil trimester pertama dapat menimbulkan kelainan
congenital,sedangkan infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran dapat
menyebabkan Varisela congenital pada neonatus.

H. Pengobatan
a. Minum air putih yang cukup.
b. Hindari menggaruk lepuhan yang terasa gatal. Anda dapat menggunakan salep yang
diresepkan dokter untuk mengurangi rasa gatal tersebut.
c. Menggunakan pakaian yang longgar dan berbahan lembut agar tidak bersinggungan
secara langsung dengan lepuhan berisi air.
d. Jika lepuhan muncul pada bagian dalam mulut, Anda dapat mengonsumsi makanan
bertekstur lunak dan lembut.
e. Mandi menggunakan air hangat suam kuku. Selain itu, Anda juga dapat memilih
sabun khusus untuk kulit sensitif agar tidak mengiritasi lepuhan.
MENU DIIT PADA PASIEN PENYAKIT CACAR AIR

 Pagi hari :[08.00-08.30]

a) Sup wortel
b) Teh hangat campur madu

 Siang hari :[11.00-11.30]

a) Buah anggur
b) Jus jeruk

 Sore hari :[15.00-15.30]

a) Puding
b) Susu Hangat

 Malam hari :[20.00-20.30]

a) Sayur rebus
b) Jahe hangat

Anda mungkin juga menyukai