0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
35 tayangan2 halaman
Cacar air dan cacar ular sama-sama merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus, tetapi cacar air lebih sering menyerang anak-anak dan menyebabkan benjolan merah yang berubah menjadi lenting berisi cairan di kulit, sementara cacar ular lebih sering menyerang orang dewasa dan menyebabkan benjolan berisi cairan di kulit. Pengobatan cacar air biasanya untuk menghilangkan gejala seperti demam, sedang
Cacar air dan cacar ular sama-sama merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus, tetapi cacar air lebih sering menyerang anak-anak dan menyebabkan benjolan merah yang berubah menjadi lenting berisi cairan di kulit, sementara cacar ular lebih sering menyerang orang dewasa dan menyebabkan benjolan berisi cairan di kulit. Pengobatan cacar air biasanya untuk menghilangkan gejala seperti demam, sedang
Cacar air dan cacar ular sama-sama merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus, tetapi cacar air lebih sering menyerang anak-anak dan menyebabkan benjolan merah yang berubah menjadi lenting berisi cairan di kulit, sementara cacar ular lebih sering menyerang orang dewasa dan menyebabkan benjolan berisi cairan di kulit. Pengobatan cacar air biasanya untuk menghilangkan gejala seperti demam, sedang
Salah satu penyakit kulit yg cukup banyak diderita oleh masyarakat di
Indonesia adalah cacar. Terdapat dua jenis cacar yang sering kita dengar yaitu cacar air dan cacar ular. Apakah terdapat perbedaan antara kedua cacar ini? Terdapat kaitan, persamaan, serta perbedaan antara kedua cacar ini. Mari kita mengenal lebih jauh mengenai kedua penyakit ini. Cacar air yang dalam bahasa medisnya disebut varicella adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh virus Varicella-Zoster. Di negara barat penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan chicken pox. Cacar air terutama menyerang anak-anak, tetapi dapat juga menyerang orang dewasa. Penyakit ini merupakan penyakit yang mudah menular. Penderita cacar air menularkan penyakitnya ke orang lain dengan cara mengeluarkan partikel cairan yang mengandung virus ini dari mulut pada waktu bersin, batuk, atau berbicara, dan dapat juga melalui kontak langsung (bersentuhan) dengan penderita tersebut. Orang yang kondisi tubuhnya sedang kurang fit dapat dengan mudah tertular penyakit ini. Gejala penyakit ini timbul kira-kira 17-21 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh. Sebelum munculnya kelainan pada kulit, biasanya gejala diawali dengan demam, perasaan tidak enak badan, badan pegal-pegal, nyeri kepala, sakit tenggorokan, nafsu makan berkurang, dan batuk. Semua gejala ini berlangsung antara 1-3 hari. Setelah gejala tersebut pada kulit akan timbul benjolan-benjolan kecil berwarna merah yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi lenting-lenting (gelembung) yang terlihat menyerupai tetesan embun. Lenting ini berisi cairan jernih yang kemudian mengeruh dan nantinya akan pecah serta membentuk keropeng. Tetesan-tetesan embun yang disertai rasa gatal ini awalnya muncul di batang tubuh/badan, kemudian menyebar ke muka, lengan, dan tungkai, serta dapat menyerang selaput lendir, mata, mulut, dan saluran napas bagian atas. Komplikasi umumnya jarang timbul pada anakanak) dan lebih sering pada orang dewasa; dapat berupa peradangan pada berbagai organ tubuh seperti pada otak, paru-paru, ginjal, hati, mata, telinga, dan sendi. Hanya dengan melihat kelainan kulit yang tampak biasanya dokter atau orang awam dapat langsung mendiagnosis penyakit ini. Pengobatan yang diberikan oleh dokter biasanya bersifat menghilangkan gejala yang ada seperti obat minum untuk menghilangkan demam, gatal, sakit kepala maupun obat oles/bedak untuk mencegah pecahnya lenting secara dini serta menghilangkan rasa gatal . Obat anti virus dapat pula diberikan pada penderita cacar air. Tanpa pengobatan dengan anti virus sekalipun, cacar air akan sembuh sendiri dalam waktu 1-3 minggu. Jika dilakukan pengobatan dini dengan anti virus akan mempercepat proses penyembuhan penyakit ini. Hal lain yang sebaiknya juga dilakukan oleh penderita adalah mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan juga untuk mencegah penularan penyakit. Penderita harus menjaga kebersihan diri dan diperbolehkan untuk mandi jika sudah tidak demam dan badan sudah kembali fit. Kenakan pakaian yang ringan dan nyaman untuk menghindari gesekan dengan lenting. Hal yang penting harus diingat adalah jangan memencet lenting ataupun melepas keropeng tersebut karena dapat
menimbulkan bekas dan infeksi bakteri. Biarkan lenting-lenting atau keropeng