Anda di halaman 1dari 2

Cacar Air

Salah satu penyakit kulit yg cukup banyak diderita oleh masyarakat di


Indonesia adalah cacar. Terdapat dua jenis cacar yang sering kita dengar yaitu
cacar air dan cacar ular. Apakah terdapat perbedaan antara kedua cacar ini?
Terdapat kaitan, persamaan, serta perbedaan antara kedua cacar ini. Mari kita
mengenal lebih jauh mengenai kedua penyakit ini.
Cacar air yang dalam bahasa medisnya disebut varicella adalah
penyakit kulit yang disebabkan oleh virus Varicella-Zoster. Di negara barat
penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan chicken pox. Cacar air terutama
menyerang anak-anak, tetapi dapat juga menyerang orang dewasa. Penyakit ini
merupakan penyakit yang mudah menular. Penderita cacar air menularkan
penyakitnya ke orang lain dengan cara mengeluarkan partikel cairan yang
mengandung virus ini dari mulut pada waktu bersin, batuk, atau berbicara, dan
dapat juga melalui kontak langsung (bersentuhan) dengan penderita tersebut.
Orang yang kondisi tubuhnya sedang kurang fit dapat dengan mudah tertular
penyakit ini. Gejala penyakit ini timbul kira-kira 17-21 hari setelah virus masuk
ke dalam tubuh. Sebelum munculnya kelainan pada kulit, biasanya gejala diawali
dengan demam, perasaan tidak enak badan, badan pegal-pegal, nyeri kepala,
sakit tenggorokan, nafsu makan berkurang, dan batuk. Semua gejala ini
berlangsung antara 1-3 hari. Setelah gejala tersebut pada kulit akan timbul
benjolan-benjolan kecil berwarna merah yang dalam waktu beberapa jam
berubah menjadi lenting-lenting (gelembung) yang terlihat menyerupai tetesan
embun. Lenting ini berisi cairan jernih yang kemudian mengeruh dan nantinya
akan pecah serta membentuk keropeng. Tetesan-tetesan embun yang disertai
rasa gatal ini awalnya muncul di batang tubuh/badan, kemudian menyebar ke
muka, lengan, dan tungkai, serta dapat menyerang selaput lendir, mata, mulut,
dan saluran napas bagian atas. Komplikasi umumnya jarang timbul pada anakanak) dan lebih sering pada orang dewasa; dapat berupa peradangan pada
berbagai organ tubuh seperti pada otak, paru-paru, ginjal, hati, mata, telinga,
dan sendi. Hanya dengan melihat kelainan kulit yang tampak biasanya dokter
atau orang awam dapat langsung mendiagnosis penyakit ini.
Pengobatan yang diberikan oleh dokter biasanya bersifat menghilangkan
gejala yang ada seperti obat minum untuk menghilangkan demam, gatal, sakit
kepala maupun obat oles/bedak untuk mencegah pecahnya lenting secara dini
serta menghilangkan rasa gatal . Obat anti virus dapat pula diberikan pada
penderita cacar air. Tanpa pengobatan dengan anti virus sekalipun, cacar air
akan sembuh sendiri dalam waktu 1-3 minggu. Jika dilakukan pengobatan dini
dengan anti virus akan mempercepat proses penyembuhan penyakit ini. Hal lain
yang sebaiknya juga dilakukan oleh penderita adalah mengkonsumsi makanan
yang bergizi dan istirahat yang cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan
juga untuk mencegah penularan penyakit. Penderita harus menjaga kebersihan
diri dan diperbolehkan untuk mandi jika sudah tidak demam dan badan sudah
kembali fit. Kenakan pakaian yang ringan dan nyaman untuk menghindari
gesekan dengan lenting. Hal yang penting harus diingat adalah jangan
memencet lenting ataupun melepas keropeng tersebut karena dapat

menimbulkan bekas dan infeksi bakteri. Biarkan lenting-lenting atau keropeng


tersebut terlepas dengan sendirinya.

Anda mungkin juga menyukai