Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

NAMA : LAILYA NUR IDTIQOMAH


NIM : P07124219040
MATA KULIAH : PROMOSI KESEHATAN
HARI/TANGGAL : SELASA, 8 MARET 2022
DOSEN PENGAMPU : Dr. Heni Puji Wahyuningsih, S.SiT.,M.Keb

1. Bagaimana konsep kemitraan dalam promosi kesehatan khususnya dalam pelayanan


kesehatan ibu dan anak?
JAWAB :
Kemitraan adalah upaya yang melibatkan berbagai sektor, kelompok
masyarakat, lembaga    pemerintah maupun bukan pemerintah, untuk bekerjasama
dalam mencapai suatu tujuan  bersama berdasarkan kesepakatan prinsip dan peran
masing-masing, dengan demikian untuk membangun kemitraan harus memenuhi
beberapa persyaratan yaitu persamaan perhatian, saling percaya dan saling
menghormati, harus saling menyadari pentingnya kemitraan, harus ada kesepakatan
misi, visi, tujuan dan nilai yang sama, harus berpijak padalandasan yang sama, kesediaan
untuk berkorban.

Kemitraan pada esensinya adalah dikenal dengan istilah gotong royong atau
kerjasama dari   berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok. Menurut
Notoatmodjo (2003),  ”kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-
individu, kelompok-kelompok      atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas
atau tujuan tertentu”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata mitra adalah teman,
kawan kerja,  pasangan kerja, rekan. Kemitraan artinya perihal hubungan atau jalinan
kerjasama sebagai   mitra.Kemitraan pada esensinya adalah dikenal dengan istilah
gotong royong atau kerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun
kelompok.
2. Kegiatan pemberdayaan masyarakat idealnya adalah based on problem. Apakah yang
dimaksud based on problem?
JAWAB :

upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran diri


oleh dan untuk masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan didukung
oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan dengan melihat masalah atau aspek-
aspek yang ada serta bersumber dari masayrakat. Diwujudkan berdasarkan masalah
yang ada di masyarakat.

3. Mengapa upaya pemberdayaan masyarakat perlu dilakukan dalam proses


pembangunan kesehatan?
JAWAB :
meningkatkan kemampuan baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
agar mampu hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber
masyarakat serta terwujudnya lingkungan yang kondusif untuk mendorong
terbentuknya kemampuan sehingga pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk
dilakukan agar masyarakat sebagai primary target memiliki kemauan dan
kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
4. Bagaimana peran LSM dalam pemberdayaan masyarakat?
JAWAB :
Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang
merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan,
yakni yang bersifat “people centred, participatory, empowering, and sustainable”.
Upaya pemberdayaan juga merupakan suatu upaya menumbuhkan peran serta dan
kemandirian sehingga masyarakat baik di tingkat individu, kelompok, kelembagaan
maupun komunitas memiliki kesejahteraan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Lembaga Swadaya Masyarakat sebagai salah satu organisasi/lembaga yang dibentuk
oleh anggota masyarakat secara sukarela juga memiliki peranan dalam proses
pemberdayaan masyarakat, yaitu
· sebagai fasilitator dan katalisator;
· sebagai pelatih dan pendidik;
· sebagai pemupukan modal;
· penyelenggarakan proyek-proyek stimulant;
· sebagai agent advocacy; serta
· sebagai lembaga penggerak peran serta masyarakat.

Selain keterlibatan LSM sebagai salah satu stakeholder, partisipasi masyarakat juga
merupakan hal yang penting yang menjadi faktor keberhasilan program tersebut.
Keterlibatan aktif masyarakat dapat terlihat pada tahap proses pengambilan keputusan,
pelaksanaan, pemanfaatan hasil dan evaluasi program pembangunan. Pada proses
pengambilan keputusan, partisipasi masyarakat memiliki tingkatan sesuai dengan
gradasi, derajat wewenang dan tanggung jawab. Tingkatan tersebut yaitu,
· manipulasi,
· terapi,
· pemberitahuan,
· konsultasi,
· penentraman,
· kemitraan,
· pendelegasian kekuasaan,
· kontrol masyarakat.
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui peran Lembaga Swadaya Masyarakat dalam
pemberdayaan masyarakat pedesaan, mengetahui sejauhmana program yang diberikan
Lembaga Swadaya Masyarakat memberikan perubahan terhadap kehidupan masyarakat
pedesaan, mengetahui partisipasi masyarakat terhadap program-program yang
diberikan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat di pedesaan serta mengetahui tingkatan
partisipasi masyarakat di pedesaan.

5. Bagaimana peran dan tujuan kemitraan dalam pemberdayaan masyarakat?


JAWAB :
Ada upaya pemberdayaan masyarakat seringkali perusahaan melakukannya
dengan sistem kemitraan. Kemitraan diambil sebagai salah satu strategi pember- dayaan
dapat memberikan hasil yang maksimal karena kemitraan merupakan strategi
mengkolaborasikan dari 2 sumber daya atau lebih untuk tujuan yang sama.
 Tujuan umum :
· Meningkatkan percepatan, efektivitas dan efisiensi upaya kesehatan
dan upaya          
·  pembangunan pada umumnya.
 Tujuan khusus :
· Meningkatkan saling pengertian
· Meningkatkan saling percaya
· Meningkatkan saling memerlukan
· Meningkatkan rasa kedekatan
· Membuka peluang untuk saling membantu
· Meningkatkan daya, kemampuan, dan kekuatan
· Meningkatkan rasa saling menghargai

6. Apa kegunaan kemitraan dalam pembangunan kesehatan?


JAWAB :

Kemitraan merupakan upaya melibatkan berbagai komponen baik kelompok,


masyarakat,      lembaga pemerintah atau non pemerintah untuk bekerja sama
mencapai tujuan  bersama        berdasarkan atas kesepakatan, prinsip dan peran masing-
masing

Pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia yang telah dijalankan selama ini


masih    memperlihatkan adanya ketidaksesuaian antara pendekatan pembangunan
kesehatan masyarakat dengan tanggapan masyarakat, manfaat yang diperoleh
masyarakat, dan partisipasi masyarakat yang diharapkan. Meskipun di dalam Undang-
undang No. 23 Tahun   1992 tentang Kesehatan telah ditegaskan bahwa tujuan
pembangunan kesehatan masyarakat salah satunya adalah meningkatkan kemandirian
masyarakat dalam mengatasi masalah  kesehatannya. Oleh karena itu pemerintah
maupun pihak-pihak yang memiliki perhatian  cukup besar terhadap pembangunan
kesehatan masyarakat termasuk komunitas perlu mencoba mencari terobosan yang
kreatif agar program-program tersebut dapat dilaksanakan  secara optimal dan
berkesinambungan.

7. Strategi apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan?
JAWAB:
· Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
· Cuci tangan pakai sabun (CTPS)
· Mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur.
· Tidak membuang sampah sembarangan.
· Melakukan kerja bakti untuk menciptakan lingkungan sehat.
· Menggunakan pelayanan kesehatan.

8. Bagaimana peranan bidan dalam pemberdayaan masyarakat?


JAWAB:
Bidan mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan baik
bagi wanita sebagai pusat keluarga maupun masyarakat umumnya, tugas ini meliputi
antenatal, intranatal,postnatal, asuhan bayi baru lahir, persiapan menjadi orang tua,
gangguan kehamilan dan reproduksi serta keluarga berencana.
Peran bidan desa dalam perberdayaan masyarakat pada Desa Siaga adalah sebagai
pendidik untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat,
memberikan arahan-arahan dan melakukan pelatihan kader tentang kegiatan-kegiatan
Desa Siaga, sebagai penggerak, dilakukan bidan dengan memberikan motivasidan
mengajar untuk berpartisipasi aktif pada kegiatan Desa Siaga, sebagai fasilitator, bidan
berupaya mendampingi atau menfasilitasi kader dan masyarakat dalam melakukan
kegiatan-kegiatan Desa Siaga dan sebagai mediator, dilakukan bidan dengan membantu
masyarakat untuk mengidentifikasi masalah atau kebutuhan kesehatan serta memberi
kemudahan kepada masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan. Kesimpulan :
Pada Desa Siaga aktif, peran bidan desa dalam pemberdayaan masyarakat adalah
sebagai pendidik, penggerak, fasilitator dan mediator sudah cukup baik dilakukan.
Namun pada Desa Siaga yang tidak aktif, peran-peran tersebut, relatif kurang dilakukan
bidan di desa..
9. Bagaimana peranan bidan dalam menjalin kemitraan dengan masyarakat maupun
organisasi?
JAWAB :
Bidan di masyarakat adalah sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai
pelaksana yaitu melaksanakan dan menetapkan manajemen kebidanan pada setiap
asuhan kebidanan baik individu maupun masyarakat yang meliputi Memberi layanan
dasar pada remaja, Memberikan asuhan kebidanan pada klien selama kehamilan normal
di masyarakat, Memberikan asuhan kebidanan pada masa persalinan dengan
melibatkan keluarga, Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, Memberikan
asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan melibatkan keluarga dan Memberikan asuhan
pada pasangan usia subur yang membutuhkan pelayanan KB. Adapun peran dan fungsi
bidan sesuai dengan kompetensi bidan Indonesia yaitu bidan memberikan asuhan yang
bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai
dengan budaya
Sebagaimana prinsip tugas dan kewajiban bidan di komunitas yang dimana bidan
menjadi salah satu penggerak untuk program masyarakat yang ada, bidan juga sebagai
fasilitator untuk membangun kemitraan dengan pemerintah, menjadi pendidik para
kader yang menjadikan kegiatan tersebut sebgai bukti membangun kemitraan.
10. Bagaimana contoh bentuk Kemitraan bidan terhadap masyarakat maupun organisasi
masyarakat?
JAWAB :
Bentuk atau contoh kemitraan bidan terhadap masyarakat maupun organisasi
masyarakat adalah salh satunya Kemitraan bidan dengan dukun bayi suatu desa Faktor
mendasar dan langsung dalam memberikan kerjasama antara Bidan di Desa dengan
Dukun Bayi, adalah karena dukun bayi masih dibutuhkan tenaga, pengaruh dan
kewibawaannya sebagai tokoh masyarakat
Bentuk Kemitraan Bidan dan Dukun bayi dalam Pelayanan Kesehatan menunjukkan
adanya,
· Saling Peduli yaitu sikap kepedulian antara satu sama lain seperti membantu
meringankan beban serta tanggung jawab dalam proses kerjasama.
· Saling Menguntungkan yaitu dalam hal pengetahuan karena pengetahuan yang
di miliki oleh bidan belum tentu di ketahui oleh dukun bayi begitupun
sebaliknya.
· Saling Membutuhkan yaitu di mana dalam bekerjasama bidan dan dukun bayi
sama-sama membutukan baik pengetahuan maupun secara teknik.
bentuk kemitraan lain seperti pemberdayaan kader yang ada didesa, kegiatan
organisasiUKBM, Posyandu Desa, Desa Siaga dll.

Anda mungkin juga menyukai