Kelompok 3:
Biaya adalah kas atau nilai yang setara kas yang dikorbankan untuk produk yang
diharapkan dapat membawa keuntungan masa kini dan masa yang akan datang bagi
organisasi. Disebut “setara dengan kas” karena asset non-kas dapat ditukar dengan
produk yang diinginkan. Biaya dikeluarkan untuk menghasilkan manfaat dalam bentuk
pendapatan di masa kini maupun di masa datang. Dengan demikian biaya digunakan
untuk menghasilkan manfaat pendapatan disebut beban. Oleh karenanya, setiap periode
beban tersebut dikurangkan dari pendapatan pada laporan Laba Rugi.
Untuk memahami arti biaya, seseorang harus memahami proses yang digunakan
dalam menentukan biaya. Memperbaiki penentuan biaya akan merupakan faktor kunci
dalam pengembangan bidang akuntansi manajemen.
Alokasi biaya merupakan salah satu isu penting dalam akuntansi manajemen.
Bagaimana biaya-biaya yang terjadi di dialokasikan ke objek biaya, seperti produk,
kelompok pelanggan, aktivitas, dan divisi.
Perusahaan biasanya membedakan antara departemen operasi atau produksi
(operating departement) dan departemen pendukung (supporting departemen).
Departemen operasi merupakan departemen yang secara langsung memberikan nilai
tambah kepada produk atau jasa. Sementara departemen jasa merupakan departemen
yang memberikan jasa yang membantu departemen internal lainnya, baik departemen
operasi maupun departemen jasa yang lain.
Dalam alokasi biaya, akan menentukan cara dalam mengalokasikan biaya-biaya
yang terjadi di departemen pendukung (supporting department) ke departemen produksi
dan akhirnya dialokasikan ke produk atau jasa yang dihasilkan. Proses alokasi biaya ini
memerlukan pemilihan dasar alokasi biaya (cost driver) yang tepat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Biaya produksi harus digologkan menjadi biaya produksi langsung & biaya
produksi tidak langsung
3. Biaya produksi lansung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan
tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi,sedangkan biaya overhead
pabrik dihitung kedalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan
dimuka.
4. Harga pokok produksi perunit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan
cara membagi jumlah biaya produsi yang dikeluarkan untuk pesanan dengan jumlah
unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.
3
pembagian jumlah biaya pekerjaan pembagian biaya proses satu periode
dengan unit yang diproduksi untuk dengan unit yang diproduksi selama
pekerjaan tersebut. periode tersebut.
4
selesai diproduksi dan dipindahkan ke gudang. Dalam proses berurutan(sequential
processing), unit-unit produksi harus melalui satu proses sebelum mereka dapat
dikerjakan dalam proses. Pola lainnya adalah proses parallel(parallel processing),
yaitu dua atau lebih proses berurutan dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang jadi.
5
Akumulasi Biaya dalam Laporan Produksi (Production Report)
Dalam perhitungan biaya proses, biaya akumulasi per departemen untuk periode
waktu tertentu. Laporan produksi adalah dokumen yang meringkas aktivasi
manufaktur yang terjadi di suatu departemen dalam periode tertentu. Sebuah laporan
produksi mengandung informasi biaya-biaya yang transfer masuk dari departemen
sebelumnya, serta biaya-biaya yang ditambahkan dalam departemen itu sendiri, seperti
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead; semua ini masuk ke buku
pembantu akun barang dalam proses, sama halnya seperti lembar biaya pesanan adalah
buku pelengkap, akun barang dalam proses di sistem perhitungan biaya pesanan.
Laporan produksi memberikan informasi tentang unit-unit produk yang diproses secara
fisik dalam sebuah departemen serta biaya produksi yang terkait dengan unit-unit
produk tersebut. Oleh karena itu, laporan produksi dibagi menjadi bagian informasi unit
dan bagian informasi biaya.
6
barang dalam proses, biaya yang terkait pada tiap unit seharusnya tidak sama. Dalam
perhitungan biaya per unit, output pada suatu periode harus ditentukan. Masalah utama
perhitungan biaya proses adalah membuat penentuan ini.
Dalam contoh yang tersedia, 600 unit dalam akhir barang dalam proses telah 25
persen selesai; hal ini ekuivalen untuk 150 unit yang telah total selesai (600 x 25%).
Oleh sebab itu, unit-unit yang ekuivalen untuk bulan Oktober menjadi 1.000 unit yang
telah selesai plus 150 unit yang ekuivalen dalam akhir barang dalam proses, dengan
total 1,150 unit output.
7
Dua Metode Perlakuan Persediaan Awal Barang dalam Proses
Dua pendekatan telah dihasilkan untuk menangani output periode terdahulu dan
biaya periode terdahulu yang ditemukan pada persediaan awal barang dalam proses:
metode rata-rata tertimbang (weight average costing method) dan First-In, First-Out
(FIFO), untuk menghitung biaya per unit dalam periode saat ini pada suatu departemen.
Pada dasarnya metode perhitungan biaya rata-rata tertimbang menggabungkan
biaya persediaan awal dengan biaya periode saat ini, dan hanya satu biaya unit rata-rata
yang dihitung dan dibebankan baik pada unit yang ditransfer keluar, maupun pada unit
yang tetap dalam persediaan akhir. Metode perhitungan biaya FIFO, di lain pihak
memisahkan unit dalam persediaan awal dari unit yang diproduksi dalam periode saat
ini. Diasumsikan bahwa unit dari persediaan awal diselesaikan lebih dahulu, dan
ditransfer keluar bersama dengan semua biaya periode sebelumnya ditambah biaya
periode saat ini yang diperlukan untuk menyelesaikan unit-unit tersebut. Selanjutnya,
produksi periode saat ini dimulai dan diselesaikan (serta ditransfer keluar hanya dengan
memakai biaya periode saat ini), atau dibiarkan tidak selesai dan diperlakukan sebagai
persediaan akhir barang dalam proses.
8
1. Analisis aliran unit secara fisik
2. Perhitungan unit-unit ekuivalen
3. Perhitungan biaya per unit
4. Penilaian persediaan (barang ditransfer keluar dari akhir barang dalam proses)
5. Rekonsiliasi biaya
9
Step 2. Perhitungan unit-unit ekuivalen
Step 4. Penilaian persediaan (barang ditransfer keluar dari akhir barang dalam proses)
Cost of goods transferred out = $0.22 x 60,000
= $13,200
10
Direct materials: $0.17 x 20,000 = $3.400
Conversion costs: $0.05 x 8,000 = 400
Total Cost = $3,800
11
Laporan Produksi
Production Report
Mixing Departement
Estrella Company
Mixing Departement
Production Report for October
(Weighted Average Method)
Unit Information
Units accounted
Units to account for: for:
Units, beginning work in
process 10.000 Units completed 60.000
Units, ending work
Units started 70.000 in process 20.000
Total units
Total unit to account for 80.000 accounted for 80.000
Equivalent Units
Direct Conversio
Materials n costs
Units completed 60.000 60.000
12
Units, ending work in
process 20.000 8.000
Equivalent units of output 80.000 68.000
Cost Information
Direct Conversio TOTA
Cost to account for: Materials n Costs L
Beginning work in process 1.000 350 1.350
Incured during the period 12.600 3.050 15.650
Total costs to account for 13.600 3.400 17.000
Devided by equivalent
units 80.000 6.800
Cost per equivalent unit $ 0.17 $ 0.05 $ 0.22
Cost accounted for:
Unit transferred out ( 60,000 x $0.22) 13.200
Ending work in process:
Direct materials (20,000 x
$0.17) 3.400
Conversion costs (8,000 x
$0.05) 400 3.800
Total costs accounted for 17.000
13
Jika biaya per unit dalam suatu proses secara relative stabil dari stu period eke periode
berikutnya, metode rata-rata tertimbang cukup akurat. Akan tetapi, jika harga input
manufkatur meningkat secara signifikan dari periode satu ke berikutnya, biaya per unit
output saat ini dinyatakan terlalu rendah, dan biaya per unit pada awal barang dalam
proses dinyatakan terlalu tinggi. Jika menginginkan keakuratan yang lebih baik dalam
perhitungan biaya per unit, perusahaan seharusnya menggunakan FIFO untuk
menentukan biaya per unit.
Hingga sejauh ini, kita menganggap bahwa barang dalam proses telah 60 persen
selesai, yang berarti bahwa 60 persen bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan
overhead yang diperlukan untuk menyelesaikan proses telah digunakan dan 40 persen
sisanya diperlukan untuk menyelesaikan unit produksi. Dengan kata lain, kita telah
berasumsi bahwa input manufaktur dibebankan secara seragam begitu proses
manufaktur berjalan. Asumsi bahwa pembebanan biaya konversi seragam (tenaga kerja
langsung dan overhead) bukannya tidak wajar. Input tenaga kerja langsung biasanya
dibutuhkan sepanjang proses, dan overhead secara normal dibebankan dengan dasar jam
tenaga kerja langsung. Bahan baku langsung, sebaliknya, tidak di bebankan secara
seragam. Dalam banyak contoh, bahan baku ditambahkan baik pada awal ataupun akhir
proses.
14
sebelumnya (anggaplah bahwa terdapat suatu hubungan langsung antara ukuran output
di kedua departemen).
Jika terjadi perubahan harga input manufaktur dari satu periode ke periode
berikutnya, maka FIFO menghasilkan biaya per unit yang lebih akurat (dan karenanya,
lebih terkini) daripada metode rata-rata tertimbang. Biaya per unit yang lebih akurat
memiliki arti pengendalian biaya yang lebih baik, keputusan penentuan harga yang lebih
baik, dan lainnya. Tetapi, ingatlah bahwa suatu periode sangat pendek, seperti satu
minggu atau satu bulan, biaya per unit yang telah di hitung dengan kedua metode ini
tidak terlalu jauh berbeda. Dalam hal ini, metode FIFO memiliki sedikit, jika ada,
keuntungan yang ditawarkan daripada metode rata-rata tertimbang. Mungkin karena
alasan ini, banyak perusahaan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Oleh karena
FIFO mengeluarkan pekerjaan dan biaya periode sebelumnya, kita perlu membuat dua
kategori unit yang telah diselesaikan. Metode FIFO berasumsi bahwa unit-unit di awal
15
barang dalam proses telah diselesaikan terlebih dahulu, sebelum unit baru mulai
dikerjakan. Pertama, kategori unit yang telah selesai adalah unit di awal barang dalam
proses. Kategori kedua adalah untuk unit-unit yang mulai dikerjakan dan selesai selama
periode berjalan. Kedua kategori unit yang diselesaikan ini diperlukan dalam metode
FIFO agar tiap kategori dapat diperhitungkan biayanya secara benar. Untuk unit yang
mulai dikerjakan dan diselesaikan dalam periode berjalan, biaya per unit diperoleh
dengan membagi total biaya produksi saat ini dengan output ekuivalen periode berjalan.
Tetapi, untuk unit yang berasal dari awal barang dalam proses, total biaya produksi
terkait merupakan jumlah biaya periode sebelumnya plus biaya yang muncul dalam
periode berjalan, untuk menyelesaikan unit-unit tersebut.
Alokasi Biaya
Merupakan biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama, yang terjadi ketika
sumber daya yang sama digunakan dalam keluaran dua atau lebih jasa atau produk,
disebut sebagai biaya bersama (commont cost). Contohnya: upah yang dibayarkan pada
penjaga keamanan di suatu pabrik merupakan biaya bersama semua produk berbeda
yang diproduksi di pabrik tersebut. Manfaat keamanan dapat dirasakan oleh semua
produk, tetapi pembebanan biaya keamanan kesetiap produk adalah proses arbitrer.
16
2. Mengklasifikasikan tiap departemen sebagai departemen pendukung atau
departemen produksi
3. Menelusuri semua biaya overhead perusahaan di departemen pendukungatau
departemen produksi.
4. Mengalokasikan biaya departemen pendukung ke departemen produksi
5. Menghitung tarif overhead yang ditentukan terlebih dahulu untuk departemen
produksi
Tujuan Alokasi
Beberapa tujuan penting berhubungan dengan alokasi biaya departemen
pendukung ke departemen produksi, dan akhirnya ke produk tertentu:
1. Untuk menghasilkan satu kesepakatan harga yang menguntungkan
2. Untuk menghitung profibilitas lini produk
3. Untuk memprediksi pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian
4. Untuk meniai persedian
5. Untuk memotivasi para manajer
Jika biaya tidak dialokasikan dengan akurat, biaya beberapa jasa dapat terlalu
tinggi, hingga mengakibatkan penawaran yang terlalu tinggi dan hilangnya potensi
bisnis, sebaliknya, jika biaya terlalu rendah dan mengakibatkan kerugian pada jasa ini.
Hal yang berhubungan dekat dengan penentuan harga adalah laba. Dengan menilai laba
berbagai jasa, seseorang manajer dapat mengevaluasi bauran jasa yang ditawarkan oleh
17
perusahaan. Tentu saja biaya yang akurat adalah hal yang penting untuk menentukan
laba.
Alokasi dapat digunakan untuk memotivasi para manajer. Jika biaya departemen
pendukung tidak di alokasikan ke departemen produksi, para menejer dapat
memperlakukan jasa ini seakan-akan jasa tersebut gratis. Tentu saja, pada kenyataanya,
biaya marginal sebuah jasa lebih besar dari nol. Dengan mengalokasikan biaya dan
meminta para manejer departemen produksi bertanggung jawab atas kinerja ekonomi
unit mereka, suatu organisasi dapat memastikan bahwa para manejer akan
menggunakan suatu jasa hingga manfaat marginal suatu jasa sama dengan biaya
marginalnya. Jadi, mengalokasikan biaya jasa membantu tiap departemen produksi
memilih tingkat konsumsi yang benar.
Total 270.000
Jika tarif
pembebanan tunggal di gunakan, biaya tetap sebesar $26.190 akan digabungkan
dengan estimasi biaya variabel sebesar $6.210 (270.000 x $0,023). total biaya
sebesar $32.400 dibagi dengan estimasi jumlah lembar yang di foto copy sebanyak
270.000 yang akan menghasilkan tarif per lembar sebesar $0,12.Jumlah yang d
bebankan ke departemen produksi merupakan suatu fungsi jumlah lembar yang di
foto copy. Anggaplah bahwa penggunaan aktual adalah ssebagai berikut ;
departemen audit sejumlah 92.000 lembar; dan departemen MAS 115.000 lembar.
18
Total biaya foto copy yang dibebankan pada masing-masing departemen dapat
diperlihatkan sebagai berikut ;
0,12
13.8
MAS 115.000 00
Total 272.000 $32.640
Apakah departemen foto copy membutuhkan $32.640 untuk
membutuhkan 272.000 lembar? Tidak, departemen foto copy hanya membutuhkan
$32.446 [$26.190 + 9272.000 x $0,023)].
19
Pengalokasian biaya tetap mengikuti prosedur tiga langkah ;
a) Penetapan biaya tetap yang di anggarkan.
b) Perhitungan rasio proporsi, dengan rumus ;
Rasio Proporsi = Jumlah masing masing departemen : total
c) Pengalokasian, dengan rumus ;
Alokasi = Rasio proporsi x Biaya jasa tetap yang di anggarkan
Yang dapat di asumsikan sebagai berikut :
20
Karena para manajer departemen produksi memiliki input yang signifikan
berkaitan dengan tingkat jasa yang di konsumsi, mereka harus di bebani
tanggung jawab atas bagian biaya jasa mereka. Namun, pernyataan ini,
mempunyai kualifikasi penting ; evaluasi departemen tidak boleh dipengaruhi
oleh tingkat efisiensi yang di capai oleh departemen lain.
Ingatlah bahwa biaya tetap tahunan yang dianggarkan adalah sebesar
$26.190 dan biaya variabel yang dianggarkan adalah $0,023. Ketiga departemen
produksi ; audit, pajak, dan MAS. Mengestimasikan penggunan masing-masing
sebesar 94.500 lembar, 57.500 lembar, dan 108.000 lembar. Berdasarkan data
tersebut biaya yang dialokasikan kesetiap departemen pada awal tahun. Bahwa
metode tarif tunggal menghasilakn pengalokasian yang sama dengan metode
tarif berganda apabila angka yang dianggarkan digunakan.
21
departemen pendukung; departemen dengan biaya tertinggi dinilai sebagai
pemberi dana terbesar.
22
BAB III
KESIMPULAN
Secara umum terdapat 3 perbedaan antara perhitungan biaya pesanan dan
perhitungan biaya proses, yang pertama pada pehitungan biaya pemesanan, produk yang
dihasilkan sangat bervariasi sedangkan pada pehitungan biaya proses barang yang
dihasilkan bersifat homogen. Perbedaan yang kedua adalah pada perhitungan biaya
pesanan, biaya diakumulasikan berdasarkan pesanan kerja sedangkan pada perhitungan
biaya proses biaya diakumulasikan berdasarkan proses atau departemen. Perbedaan
yang terakhir adalah pada perhitungan biaya pesanan biaya per-unit dihitung melalui
pembagian jumlah biaya pekerjaan dengan unit yang diproduksi untuk pekerjaan
tersebut, sedangkan pada perhitungan biaya proses biaya per-unit dihitung melalui
pembagian biaya proses satu periode dengan unit yang diproduksi selama periode
tersebut.
23
ini dipisahkan antara unit dalam persediaan awal dari unit yang diproduksi dalam
periode saat ini.
Jika terjadi perubahan harga input manufaktur dari satu periode ke periode
berikutnya, maka FIFO menghasilkan biaya per unit yang lebih akurat (dan karenanya,
lebih terkini) daripada metode rata-rata tertimbang. Biaya per unit yang lebih akurat
memiliki arti pengendalian biaya yang lebih baik, keputusan penentuan harga yang lebih
baik, dan lainnya. Tetapi, ingatlah bahwa suatu periode sangat pendek, seperti satu
minggu atau satu bulan, biaya per unit yang telah di hitung dengan kedua metode ini
tidak terlalu jauh berbeda. Dalam hal ini, metode FIFO memiliki sedikit, jika ada,
keuntungan yang ditawarkan daripada metode rata-rata tertimbang. Mungkin karena
alasan ini, banyak perusahaan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Oleh karena
FIFO mengeluarkan pekerjaan dan biaya periode sebelumnya, kita perlu membuat dua
kategori unit yang telah diselesaikan.
24
faktor penyebab yang sesuai (penggerak biaya). Menggunakan faktor penyebab akan
menghasilkan biaya produk yang lebih akurat. Selanjutnya, jika faktor penyebab
diketahui, para manajer dapat mengontrol konsumsi jasa pendukung dengan lebih baik.
Dalam menentukan metode alokasi biaya departemen pendukung yang
digunakan, perusahaan hatus menetapkan batasan ineraksi departemen pendukung.
Dalam hal ini terdapat tiga metode yang dapat digunakan, diantaranya 1) metode
langsung adalah metode paling sederhana dan paling langsung mengalokasikan biaya
departemen pendukung. Biaya jasa variabel dialokasikan langsung ke departemen
produksi secara proporsional terhadap masing-masing departemen pengguna jasa. Biaya
tetap juga dialokasikan langsung kepada departemen produksi, tetapi berdasarkan
proporsi pada kapasitas normal atau praktis departemen produksi.2) Metode berurutan,
metode ini mengetahui bahwa interaksi diantara epartemen pendukung telah terjad.
Akan tetapi, metode berurutan tidak secara penuh mengakui interaksi departemen
pendukung. 3) Metode timbal balik, metode ini mengakui semua interaksi di antara
deprtemen pendukung. Menurut metode ini salahs atu departemen pendukung
menggunakan angka departemen lain dalam menentukan total biaya setiap departemen
pendukung dimana total biaya mencerminkan interksi iantara departemen pendukung.
25
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Actual data:
Fixed overhead $235.000 $156.000 $22.000 $17.000 $29.500
Variable overhead $80.000 $33.000 $6.200 $11.000 $5.800
Hours of flight time* - - 1.800 4.200 2.500
Number of passenger* - - 8.000 16.000 6.000
Pembahasan 1:
Hitunglah biaya departemen pendukung untuk setiap penerbangan dengan tujuan untuk
menentukanbiaya operasisetiap penerbangan.
26
15 . 000
- 0.5000 -
(10 . 000+15 . 000+5 .000)
5 . 000
- - 0.1667
(10 . 000+15 . 000+5 .000)
Variable rates:
27
Hours of flight time* ($270.000) - $67.500 $135.000 $67.500
Number of passenger* - ($214.000) $71.320 $107.000 $35.672
$0 $0 $163.820 $270.000 $139.172
28
Pembahasan 2:
Dengan menggunakan metode alokasi langsung,
Actual data:
Fixed & Variable $315.000 $189.000 $28.200 $28.000 $35.300
overhead
Hours of flight time* ($271.875) - $66.750 $135.750 $69.375
Number of passenger* - ($213.999 $67.061 $109.133 $37.805
)
$43.125 -$24.999 $162.011 $272.883 $142.480
29
3. Apakah ada biaya yang tidak sesuai setelah dialokasikan? Jika ada, berapa?
a. Ya, Actual cost untuk maintenance $315.000, tetapi hanya $271.875 yang
dialokasikan.
b. Actual cost baggage $189.000, tetapi $213.999 yang dialokasikan.
c. Actual cost yang dialokasikan tidak sesuai, sehingga anggaran menjadi tidak
efisien, hal ini menyebabkan anggaran departemen pendukung tidak dapat
dialokasikan di setiap penerbangan.
30
DAFTAR PUSTAKA
31