2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring
pada mata kuliah Kimia Dasar di lingkungan FPMIPA Institut Pendidikan Tapanuli Selatan tahun akademik
2020/2021. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan yang menjadi informan penelitian ini ialah
mahasiswa semester I di Lingkungan FPMIPA Intitut Tapanuli Selatan sebanyak 130 mahasiswa yang diambil
secara acak. Hasil penelitian persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring pada mata kuliah kimia dasar di
Institut Pendidikan Tapanuli Selatan menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki persepsi negatif
tentang pembelajaran kimia dasar berbasis daring. Hal ini dikarenakan sebagian besar mahasiswa kurang
memahami materi pembelajaran secara daring yang disampaikan, cara penyampaian materi kimia dasar yang
dipandang kurang menarik dan penilaian mahasiswa tentang pembelajaran berbasis online yang dianggap
kurang efektif.
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 394
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 395
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021
dengan mengecek beberapa sumber. triangulasi kesimpulan bahwa tingkat pemahan mahasiswa pada
teknik adalah Pengecekan yang dilakukan pada materi yang diajarkan guru yaitu mayoritas
sumber yang sama namun dengan teknik yang mahasiswa merasa kurang paham terhadap materi
berbeda. Dan triangulasi waktu adalah Pengecekan yang disampaikan oleh dosen. Dengan kata lain,
dengan sinkronisasi waktu. mayoritas mahasiswa memeliki persepsi negatif
Penelitian ini menggunakan triangulasi terhadap materi yang disampaikan oleh dosen.
sumber yang melakukan validasi terhadap Kurangnya pemahaman materi yang
narasumber terkait dengan objek penelitian. Peneliti disampaikan dosen dapat disebabkan karena tidak
melakukan perbandingan terhadap informasi yang adanya pembelajaran tatap muka secara langsung
diperoleh dengan informasi lain yang diperoleh dengan mahasiswa, sehingga mahasiswa tidak dapat
dengan narasumber lain untuk mendapatkan data menyerap materi kuliah yang disampaikan secara
yang valid. maksimal.
Hasil wawancara mengenai penyampaian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN materi kimia dasar diketahui bahwa sebesar 48%
Hasil wawancara dan obsevasi dengan 130 mahasiswa menjawab kurang menarik, 26%
mahasiswa di lingkungan FPMIPA Institut mahasiswa menjawab menarik dan 26% mahasiswa
Pendidikan Tapanuli Selatan (IPTS) tentang persepsi menjawab cukup menarik. Menurut hasil wawancara
mahasiswa terhadadap pembelajaran daring pada tersebut, persepsi mahasiswa mengenai penyampaian
mata kulih kimia dasar, pengelompokan data yang materi pada saat pembelajaran daring kurang menarik
dilakukan peneliti sesuai dengan pendapat Azwar bagi mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa
(2010) bahwa kriteria pengukuran persepsi dibagi mahasiswa memiliki persepsi negatif terhadap
menjadi 3, yaitu persepsi positif, netral dan persepsi penyampaian materi kuliah yang diberikan dosen.
negatif. Persepsi negatif mahasiswa ini dapat disebabkan
Hasil wawancara dengan mahasiswa karena kurang kreatifnya dosen dalam menerapkan
mengenai aspek media yang digunakan dalam berbagai metode pembelajaran sehingga mahasiswa
pembelajaran daring mata kuliah kimia dasar di merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti
IPTS diketahui bahwa media pembelajaran yang pembelajaran daring, dan hal ini juga berhubungan
digunakan dalam mata kuliah Kimia Dasar di IPTS karena tidak adanya tatap muka langsung dengan
yaitu mahasiswa yang menggunakan smartpone mahasiswa.
sebesar 67%; buku dan smartpone sebesar 22%; Untuk aspek pendapat mahasiswa mengenai
laptop sebesar 11%. Melalui data tersebut dapat materi pembelajaran daring mata kuliah Kimia Dasar
dilihat bahwa kebanyakan mahasiswa menjawab dapat diketahui bahwa sebesar 22% mahasiswa
smartpone sebagai media pembelajaran daring. Hal menjawab tidak efektif, 27% mahasiswa menjawab
ini menunjukkan bahwa Smartpone menjadi media susah dipahami dan membosankan, 32% mahasiswa
pembelajaran utama pada masa pandemi covid-19. menjawab kurang efektif dan dan 19% mahasiswa
Untuk hasil wawancara mengenai aplikasi menjawab pembelajaran secara daring adalah efektif.
yang digunakan selama pembelajaran daring pada Dari temuan tersebut, pendapat siswa mengenai
mata kuliah kimia dasar menunjukkan bahwa aplikasi pemahaman materi pembelajaran yaitu pembelajaran
yang digunaakan saat pembelajaran daring mata kurang efektif sehingga membuat mahasiswa merasa
kuliah kimia dasar adalah sebesar 71% mahasiswa sulit dalam memahami materi yang disampaikan oleh
menjawab menggunakan aplikasi google classroom, dosen selama pembelajaran daring. Mahasiswa
Whatsapp, dan youtube. Sebesar 22% mahasiswa menganggap pembelajaran daring membosankan dan
menjawab menggunakan aplikasi aplikasi tidak efektif. Namun, ada juga mahasiswa yang
meetingzoom dan whatsapp. Sebesar 7% mahasiswa berpendapat bahwa pembelajaran daring merupakan
menggunakan aplikasi google classroom dan pembelajaran yang efektif sehingga menjadi solusi
whatsapp. Dengan demikian dapat disimpulkan yang tepat pada masa pandemi saat ini.
bahwa aplikasi pembelajaran yang digunakan untuk Besarnya persentasi mahasiswa yang
pembelajaran daring pada mata kuliah Kimia Dasar menjawab materi pembelajaran daring susah
di IPTS adalah WhatsApp, Zoommeeting, dan google dipahami dan membosankan menunjukkan bahwa
Classroom serta youtube. persepsi mahasiswa negatif. Dengan kata lain,
Hasil wawancara tentang tingkat pemahaman mahasiswa lebih menyukai pembelajaran dengan
siswa dalam mengikuti pembelajaran daring mata tatap muka langsung, mahasiswa menganggap bahwa
kuliah Kimia Dasar yang diukur melalui penilaian dosen kurang jelas menyampaikan materi ketika
dari tugas-tugas yang diberikan dosen menunjukkan pembelajaran daring berlangsung sehingga
bahwa sebesar 41% mahsiswa menjawab kurang menyulitkan mahasiswa mengikuti materi. Sinyal
paham, 33% mahasiswa menjawab paham, dan terbatas juga menjadi alasan bagi mahasiswa untuk
sebesar 26% mahasiswa menjawab lumayan. Tingkat lebih memilih pemelajaran tatap muka.
pemahaman yang dimiliki mahasiswa memang Untuk hasi wawancara tentang interaksi
berbeda-beda sesuai dengan kemampuan yang mahasiswa dengan teman sekelas selama
mereka miliki. Melalui data tersebut dapat diambil pembelajaran daring menunjukkan bahwa sebesar
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 396
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021
15% mahasiswa menjawab merasa terganggu, 31% materi pada saat pembelajaran daring, banyak
mahasiswa menjawab kurang interaksi, 16% menghabisakan kuota internet, dan pemahaman
mahasiswa menjawab kurang leluasa, 22% mahasiswa terhadap materi yang disampaikan oleh
mahasiswa menjawab interaksi baik, dan 16% dosen kurang maksimal diterima.
mahasiswa menjawab kurang akrab. Dari jawaban Hasil wawancara dengan mahasiswa tentang
tersebut, kebanyakan mahasiswa menjawab interaksi kendala-kendala pembalajaran daring tidak sejalan
dengan teman sekelas selama pembelajaran daring dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti,
dianggap kurang interaksi karena tidak ada tatap dimana hasil observasi menunjukkan bahwa banyak
muka secara langsung. kendala saat pembelajaran daring, yaitu: sinyal yang
Sedangkan hasil wawancara mengeni Interaksi kurang bagus, terdapat mahasiswa yang hanya
mahasiswa dengan dosen selama pembelajaran mengisi presensi tetapi tidak mengikuti perkuliahan
daring yaitu mahasiswa menjawab interaksi kurang sampai akhir, mahasiswa tidak mengerjakan tugas
sebesasar 19%, mahasiswa menjawab interaksi cukup kuliah secara maksimal, mahasiswa kurang aktif pada
baik sebesar 30%, mahasiswa menjawab interaksi saat perkuliahan berlangsung, terdapat beberapa
baik sebesar 29 %, mahasiswa menjawab interaksi siswa yang terkendala pada paket data, media yang
kurang baik sebesar 15%, mahasiswa menjawab kurang memadai atau handpone tiba-tiba lowbet atau
kurang memahami sebesar 7% dan tidak ada mati pada saat pemebelajaran, masih ada mahasiswa
mahasiswa yang menjawab bertambah akrab dengan yang kurang memahami cara penggunaan aplikasi
dosen. Dari jawaban mahasiswa tersebut kebanyakan yang digunakan pada saat proses pembelajaran
mahasiswa menjawab interaksi cukup baik karena daring, dan masih ada mahasiswa yang kurang
pembelajaran daring dan beberapa siswa merasa mengetahui informasi penggunaaan tehnologi
kurang interaksi dengan dosen. gadged, serta keberadaan mahasiswa yang jauh dari
Partisipasi mahasiswa saat pembelajaran pusat kota tentu tidak memungkinkan proses
daring pada mata kuliah kimia dasar menunjukkan pembelajaran berjalan dengan optimal.
bahwa, terdapat 93% mahasiswa yang menjawab Penelitian yang dilakukan Hutauruk (2020)
aktif berpartisipasi saat pembelajaran, 4% mahasiswa dengan judul” Kendala Pembelajaran Daring Selama
menjawab tidak begitu aktif dan 3% mahasiswa Masa Pandemi Di Kalangan Mahasiswa Pendidikan
lainnya menjawab tidak aktif. Berdasarkan dari hasil Matematika” menunjukkan bahwa kendala-kenda
wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dihadapi mahasiswa masih bersifat
mayoritas mahasiswa tetap aktif mengikuti fundamental/mendasar. Sama halnya dengan Rigianti
pembelajaran daring dikarenakan mahasiswa (2020), mengemukakan bahwa ada kendala yang
mengaggap kegiatan pembelajaran harus tetap dihadapi guruselama pembelajaran daring, yaitu
berjalan meskipun secara daring. aplikasi pembelajaran, jaringan internet dan gawai,
Motivasi mahasiswa dalam menyelesaikan pengelolaan pembelajaran, penilaian dan
tugas kuliah saat pembelajaran daring dapat diketahui pengawasan.
melalui jawaban mahasiswa yaitu mahasiswa Dari hasil analisis data mengenai persepsi
menjawab termotivasi 37%, mhasiswa menjawab mahasiswa terhadap pembelajaran daring pada mata
kurang termotivasi sebesar 19%, mahasiswa kuliah kimia dasar di IPTS dapat disimpulkan bahwa
menjawab kadang-kadang sebesar 22%, mahasiswa sebagian besar mahasiswa memiliki persepsi negatif
menjawab sedikit termotivasi sebesar 7% dan terhadap pembelajaran daring pada materi kuliah
mahasiswa menjawab sangat termotivasi sebesar kimia dasar. Hal ini disebabkan sebagian besar
15%. Berdasarkan hasil wawancara tersebut mahasiswa merasa cara penyampaian materi selama
diketahui bahwa kebanyakan mahasiswa merasa pembelajaran daring kurang menarik, tidak efektif
termotivasi dalam menyelesaikan tugas pembelajaran dan cenderung membosankan. Hasil penelitian ini
dikarenakan mahasiswa menganggap bahwa sejalan dengan penelitian Ningsih (2020) dengan
menyelesaikan tugas merupakan suatu tanggung judul “Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran
jawab. Daring pada Masa Pandemi Covid-19” yang
Hasil wawancara tentang kendala-kendala menunjukkan bahwa mahasiswa ternyata lebih
yang dihadapi oleh mahasiswa pada saat menyukai pembelajaran secara tatap muka dengan
pembelajaran daring pada mata kuliah Kimia dasar persentase 93,3%. Mahasiswa beralasan bahwa
diketahui bahwa mahasiswa menjawab mengalami pembelajaran daring lebih boros dalam hal pembelian
kendala sinyal sebesar 71%, mahasiswa menjawab paket data dan mencari tempat dengan akses internet
mengalami kendala dalam pembelian kuota sebesar yang baik. Selain itu, mahasiswa juga beranggapan
22%, dan mahasiswa menjawab mengalami kendala bahwa dosen kurang jelas menyampaikan materi
dalam pemahaman materi 7%. Adanya kendala- ketika pembelajaran daring berlangsung sehingga
kendala pada saat pembelajaran daring juga menyulitkan mahasiswa mengikuti materi. Sinyal
menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki persepsi terbatas juga menjadi alasan bagi mahasiswa untuk
negatif tentang pembelajaran daring. Kendala- lebih memilih pemelajaran tatap muka.
kendala yang dihadapi saat pembelajaran daring Untuk mengatasi hambatan ataupun kendala
adalah sinyal yang kurang kuat dalam mengakses pembelajaran daring harus ada solusi untuk masalah
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 397
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021
tersebut. Solusi dalam mengatasi hambatan pembelajaran berbasis online yang dianggap kurang
pembelajaran daring dikemukakan dalam penelitian efektif.
Jamaluddin, dkk. (2020), dengan judul Saran untuk peneliti berikutnya, diharapkan
“Pembelajaran Daring Masa Pandemik Covid-19 dapat menambahkan teori-teori serta solusi yang
pada Calon Guru: Hambatan, Solusi dan Proyeksi.” lebih baik sehingga dapat menjadi tambahan
Hasil penelitian menyatakan bahwa dari sekian pengetahuan mengenai pembelajaran daring.
banyak kendala yang dihadapi oleh narasumber,
terdapat tiga jenis kendala yang paling sering 5. REFERENSI
dihadapi oleh narasumber selama kuliah online yakni Adijaya, N., & Santosa, L. P. 2018. Persepsi
sebesar 21,5% batas kuota, 23,4% ketidakstabilan Mahasiswa dalam Pembelajaran Online. E-
jaringan dan sebesar 30,6% tugas kumulatif. Terkait jurnal BSI, 10(2), 105.
kuota yang terbatas, Institusi dapat melakukan Anugrahana, A. 2020. Hambatan, Solusi dan
beberapa langkah strategis, seperti pengaturan dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa
penyediaan aplikasi e-learning dengan kuota rendah Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar.
(tidak membutuhkan kuota internet yang besar) untuk Jurnal Scholaria, Volume 10, Nomor 3, 282.
mengaksesnya. Selain itu, dengan menggandeng Azwar, S. 2010. Sikap Manusia, Teori dan
provider untuk mengakses layanan pendidikan, Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
layanan berupa kuota gratis puluhan GB dapat Enriquez, M. A. S. (2014). Students ’ Perceptions on
diberikan. Adanya fasilitas jaringan merupakan the Effectiveness of the Use of Edmodo as a
bagian fundamental pembelajaran daring, karena Supplementary Tool for Learning. DLSU
berkaitan dengan kelancaran proses pembelajaran. Research Congress.
Solusi lain yang juga dapat dilakukan untuk Hermida, P. A. 2020. College students’ use and
mengatasi kendala yang muncul saat pembelajaran acceptance of emergency online learning due
daring adalah memberikan perlakuan khusus bagi to COVID-19. International Journal of
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, Educational Research Open, Vol.7, No. 11 , 1-
model pembelajaran online sangat bermanfaat, 8.
namun perlu ditambahkan model pembelajaran Hutauruk, A., & Sidabutar, R. 2020. Kendala
offline. Hal ini dikarenakan jika hanya belajar secara Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi
online, kejujuran dan kemandirian peserta didik di Kalangan Mahasiswa Pendidikan
dalam mengerjakan pekerjaan rumah kurang Matematika: Kajian Kualiatatif Deskriptif.
terkontrol. Oleh sebab itu, alangkah bagusnya untuk Jurnal of Mathematics Education and
melanjutkan model pembelajaran daring ini dengan Applied, Volume 2, Nomor 1, 51.
menambahkan pembelajaran tatap muka. Solusi Irawati, R., & Santaria, R. 2020. Persepsi Siswa
ketiga adalah peran serta Para orang tua secara SMAN 1 Palopo Terhadap Pelaksanaan
maksimal dalam mendampingi anaknya belajar di Pembelajaran Daring Mata Pelajaran Kimia.
rumah (Anugrahana, 2020). Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran, 3(2),
Pembelajaran daring bukan hanya memiliki 265.
sisi negatif tetapi pasti juga memiliki sisi positif. Hal Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., &
ini sejalan dengan penelitian Setiono, dkk (2021) Paujiah, E. 2020. Pembelajaran Daring Masa
dengan judul penelitian” Analisis Respon Mahasiswa Pandemik Covid-19 Pada Calon Guru:
terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Daring”. Dari Hambatan, Solusi Dan Proyeksi . Jurnal
hasil penelitian tersebut diketahui bahwa PIAUD, Volume 4, Nomor 2, 5.
pembelajaran daring mampu mengarahkan Kuntarto, E. 2017. Kefektifan Model Pembelajaran
mahasiswa untuk belajar mandiri dan terampil Daring Dalam Perkuliahan Bahasa Indonesia
menggunakan tegnologi, pembelajaran daring Diperguruan Tinggi. Jurnal Indonesia
mampu membantu mahasiswa dan dosen untuk Language Education adn Literature, 3(1),
berinteraksi dalam pelaksanaan pembelajaran secara 102.
efektif dan efisien. Megawanti, P., Megawati, E., & Nurkhafifah, S.
2020. Persepsi Peserta Didik Terhadap PJJ
4. KESIMPULAN pada Masa Pandemi COVID-19. Faktor Jurnal
Dari paparan di atas dapat disimpulkan, Ilmiah Kependidikan, Vol. 7, No. 2, 75-82.
persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring Moloeng, L. J. 2012. Metodologi Penelitian
pada mata kuliah kimia dasar di IPTS menunjukkan Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki persepsi Menteri Pendidikan. (2020). Surat Edaran Nomor 4
negatif tentang pembelajaran kimia dasar berbasis Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pendidikan
online ataupun daring. Hal ini dikarenakan sebagian dalam Masa Darurat CoronaVirus (COVID-
besar mahasiswa kurang memahami materi 19).
pembelajaran secara daring yang disampaikan, cara Moore, J. L., Dickson-Deane, C., & Galyen, K. (2011).
penyampaian materi kimia dasar yang dipandang E-Learning, online learning, and distance
kurang menarik dan penilaian mahasiswa tentang
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 398
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 399