Anda di halaman 1dari 8

LEARNING JOURNAL

PUSDIKLAT KEARSIPAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA –


23 AGUSTUS S.D SEPTEMBER 2021
Diklat Fungsional Penjenjangan Arsiparis (PNBP) ANRI Tahun 2021
Hari, Tanggal : Selasa 31 Agustus 2021
Nama Peserta : Yunilta Suharti SAP.MM
Nomor Urut Presensi : 35
Unit Kerja : RSUP Persahabatan

JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS


I. Pokok Pikiran
1. Dasar hukum nya adalah Undang Undang Nomor 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan
Undang Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 48
Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis serta telah diubah
pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor : 13 Tahun 2016;
4. Perka ANRI Nomor 23 Tahun 2017 tentang perubahan atas Perka
ANRI Nomor 5 Tahun 2016 tentang Standar Kualitas Hasil Kerja
(SKHK) Pejabat Fungsional Arsiparis;
5. Perka ANRI Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Sertifikasi JFA;
6. Perka BKN Nomor 24 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pembinaan Jabatan Fungsional Arsiparis;
7. Perka ANRI Nomor 4 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tugas Jabatan
Fungsional Arsiparis;
8. Perka ANRI Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pedoman Penilaian Prestasi
Kerja Jabatan Fungsional Arsiparis

Kedudukan ,fungsi ,tugas dan tanggung jawab arsiparis adalah seorang yang
memiliki kompentensi dibidang kearsipan yang diperoleh melelui pendidikan formal
dan /atau pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai
fungsi,tugas,tangung jawab melaksankan kegiatan kearsipan menurut undang –
undang 43 tahun 2009 pasal 1 butir 10 dan PP 28 TAHUN 2012 pasal 1 butir 8)
dimana ada arsip paris PNS ini di (PP 28 Tahun 2012 ) pasal 149 ayat 1 dan arisp
paris Non PNS ada PP 28 Tahun 2012 pasal 149 ayat 3). Arsiparis adalah Pegawai
Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kearsipan pada instansi
pemerintah, tidak termasuk kegiatan mengurus, memberkaskan dan mengelola
arsip-arsip aktif. Kegiatan kearsipan adalah kegiatan dalam bidang pembinaan,
pengelolaan dan pelayanan arsip, penilaian dan penyelesaian arsip serta
pemasyarakatan arsip.

Definisi:

1. Tim Penilai Jabatan Arsiparis Pusat, yang selanjutnya disebut dengan Tim
Penilai Pusat adalah tim yang membantu Kepala Arsip Nasional RI dalam
melakukan penelitian dan penilaian terhadap usul penetapan angka kredit
bagi Arsiparis Madya sampai dengan Arsiparis Utama Madya;
2. Tim Penilai Jabatan Arsiparis Instansi yang selanjutnya disebut Tim
Penilai Instansi adalah tim yang membantu Menteri, Panglima ABRI,
Jaksa Agung, Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen, Pimpinan
Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I atau pejabat lain yang dtunjuk olehnya dalam melakukan
penelitian dan penilaian terhadap usul penetapan angka kredit bagi
Asisten Arsiparis Madya sampai dengan Arsiparis Muda di lingkungan
Instansi masing-masing;
3. Sekretariat Tim Penilai Pusat adalah unsur bantu administratif bagi Tim
Penilai Pusat;
4. Sekretariat Tim Penilai Instansi adalah unsur bantu adminstratif bagi Tim
Penilai Instansi;
5. Buku kerja Arsiparis adalah jurnal dan atau catatan Arsiparis
bersangkutan mengenai kegiatan kearsipan, pengembangan profesi
kearsipan dan penunjang kegiatan kearsipan yang dilakukannya dan atau
bimbingan yang diterimanya;
6. Unit Kearsipan adalah unit kerja sebagaimana dimaksud dalam
penjelasan pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979;
7. Unit Kerja Teknis Kearsipan adalah unit kerja sebagaimana dimaksud
dalam Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor KP
30.6/069/36/1991 Tanggal 2 September 1991 tentang Petunjuk dan
Prosedur Pengangkatan Bagi Pelaksanaan Penyesuaian dalam Jabatan
dan Angka Kredit Arsiparis.

Pengangkatan Dalam JFA dalam kategori keterampilan ahli

1. Inpassing (penyesuaian): Bagi PNS yang berlatarbelakang DIII/DIV/SI


2. Pengangkatan pertama: Untuk mengisi formasi CPNS dalam jabatan
Fungsional arsiparis
3. Perpindahan dari Jabatan lain: Berasal dari jabatan administrasi fungsional
tertentu lainnya.
4. Promosi: Pengembangan karir dan kebutuhan organisasi yang bersifat
strategis

Ahli Jenjang Keterampilan dan keahlian:

1. Arsiparis Kategori Keterampilan yang memperoleh ijazah S1/D.IV dapat


diangkat dalam JFA Kategori Keahlian, bila memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. Tersedia Informasi untuk JFA Kategori Keahlian;
b. Lulus Diklat Penjenjangan JFA; dan
c. Lulus Sertifikasi Kompetensi Penjenjangan JFA.

2. Pangkat, golongan ruang dan jenjang JFA Tingkat Keterampilanyang beralih


kedalam JFA Tingkat Keahlian ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan jenjang kompetensi.

Tujuan Sertifikasi Jabatan Fungsional Arsiparis:


1. Menjamin mutu penyelenggaraan kearsipan secara nasional;
2. Menjamin profesionalitas Arsiparis;
3. Memelihara, meningkatkan, dan melindungi kompetensi Jabatan Fungsional
Arsiparis;
4. Mengembangkan profesi Arsiparis; dan
5. Memberikan pengakuan formal terhadap kompetensi Jabatan Fungsional
Arsiparis.

Sertifikasi SDM Kearsipan:

1. Sertifikasi Jabatan Fungsional Arsiparis: Sertifikasi Kenaikan Jabatan,


SertifikasiPerpindahan Jabatan, Pengangkatan Kembali, Sertifikasi Alih
Jabatan
3. Sertifikasi Profesi: Bidang Kompetensi Pengelolaan Arsip Dinamis, Bidang
Kompetensi Pengelolaan Arsip Statis, Bidang Kompetensi Jadwal Retensi
Arsip.

Kualifikasi dibagi menjadi 3 yaitu:


1. Kualifikasi kenaikan jabatan arsiparis kategori keahlian
2. Kualifikasi kenaikan jabatan arsiparis kategori keterampilan
3. Kualifikasi alih jabatan

Metode sertifikasi JFA:

1. Portofolio;
2. Ujian tertulis;
3. Ujian Praktek;
4. Wawancara;
5. Pembuatan makalah/karya tulis di bidang kearsipan;
6. Presentasi makalah/karya tulisdi bidang kearsipan; dan
7. Focus Group Discussion (FGD)

Berdasarkan Pasal 1, Perka ANRI Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pedoman Penilaian
Prestasi Kerja JFA perilaku kerja arsiparis Adalah setiap tingkah laku, sikap atau
tindakan yang dilakukan oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Unsur penilaian
Perilaku meliputi:
1. Orientasi Pelayanan;
2. Integritas;
3. Komitmen
4. Disiplin
5. Kerjasama

Prinsip Pelaksanaan Tugas JFA:


1. Pemetaan Kegiatan Kearsipan JFA:
2. Tugas pokok Arsiparis
3. Tugas Tambahan JFA:
4. Pemetaan tempat pelaksanaan tugas kerja Arsiparis
5. Kegiatan kearsipan pada lingkup Unit Pengolah, meliputi:
6. Kegiatan kearsipan pada lingkup Unit Kearsipan, meliputi:
7. Kegiatan kearsipan pada lingkup Lembaga Kearsipan (Provinsi, Kabupaten/Kota,
LKPTN),
8. Pembagian Tugas Arsiparis

Sasaran Kerja Pegawai (SKP):


Sasaran Kerja Pegawai adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh
seorang arsiparis dalam satu tahun berjalan.
1. Pada awal tahun wajib menyusun SKP yang akan dilaksanakan dalam 1 (satu)
tahun berjalan;
2. SKP JFA disusun berdasarkan penetapan kinerja unit kerja yang bersangkutan;
3. SKP untuk masing-masing jenjang jabatan berdasarkan penetapan kinerja unit
dengan mendasarkan kepada tingkat kesulitan dan syarat kompetensi untukmasing-
masing jenjang jabatan;
4. SKP yang telah disusun harus disetujui dan ditetapkan oleh atasan langsung.

Orang yang melakukan penilaian kerja adalah Pejabat penilai (atasan langsung) dan
Tim penilai kinerja. Tim Penilai kerja berwawenang :
1. Memverifikasi Nilai Kinerja Arsiparis dari Pejabat Penilai;
2. Jika terdapat perbedaan, kekeliruan atau kesalahan didalam penilaian yang
dilakukan oleh Pejabat Penilai maka diberikan kewenangan untuk mengubah
nilai kinerjatersebut dan Menetapkan nilai kinerja perubahan;
3. Melakukan konversi nilai kinerja menjadi AKK;
4. Menetapkan AKK tahunan (AKKT) dan AKK.

Standar Kualitas Hasil Kerja Arsiparis


I. Pokok pikiran
Dasar Hukum;
1. Undang Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Undang
Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 13
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 48 Tahun 2014 tentang
JabatanFungsional Arsiparis;
4. Perka ANRI Nomor 23 Tahun 2017 tentang perubahan atas Perka
ANRINomor 5 Tahun 2016 tentang Standar Kualitas Hasil Kerja (SKHK)
Pejabat Fungsional Arsiparis;
Sumber Daya Manusia Kearsipan:
1. Fungsional Umum Bidang Kearsipan
2. Pejabat
3. Struktural diBidang Kearsipan

Kedudukan, tugas, dan Fungsi dan Kewenangan Arsiparis:


Kedudukan ,fungsi ,tugas dan tanggung jawab arsiparis adalah seorang yang
memiliki kompentensi dibidang kearsipan yang diperoleh melelui pendidikan formal
dan /atau pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai
fungsi,tugas,tangung jawab melaksankan kegiatan kearsipan menurut undang –
undang 43 tahun 2009 pasal 1 butir 10 dan PP 28 TAHUN 2012 pasal 1 butir 8)
dimana ada arsip paris PNS ini di (PP 28 Tahun 2012 ) pasal 149 ayat 1 dan arisp
paris Non PNS ada PP 28 Tahun 2012 pasal 149 ayat 3). Arsiparis adalah Pegawai
Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kearsipan pada instansi
pemerintah, tidak termasuk kegiatan mengurus, memberkaskan dan mengelola
arsip-arsip aktif. Kegiatan kearsipan adalah kegiatan dalam bidang pembinaan,
pengelolaan dan pelayanan arsip, penilaian dan penyelesaian arsip serta
pemasyarakatan arsip.

Definisi Standar Kualitas Hasil Kerja


Standar Kualitas Hasil Kerja Pejabat Fungsional Arsiparis selanjutnya disingkat
Standar Kualitas Hasil Kerja (SKHK) Arsiparis adalah persyaratan mutu suatu
kegiatan kearsipan yang harus dipenuhi oleh Arsiparis untuk mendapatkan Penilaian
Kinerja dari Pejabat Penilai Kinerja dan Tim Penilai Kinerja Arsiparis.
Tujuan
Standar Kualitas Hasil Kerja Arsiparis bertujuan sebagai panduan bagi:
1. Pejabat Fungsional Arsiparis, untuk menyiapkan bahan penilaian kinerja
sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) pada unit satuan kerja;
2. Pejabat Penilai Kinerja, untuk mengontrol pencapaian tugas pokok Arsiparis
dengan SKP dalam mendukung tugas pokok dan fungsi unit kerja, serta
tujuanorganisasi;
3. Tim Penilai Kinerja, untuk melakukan verifikasi hasil penilaian kinerja yang
dilakukan Pejabat Penilai Kinerja.
Komponen SKHK:
Komponen, merupakan persyaratan yg harus dipenuhi dalam melakukan pekerjaan
kearsipan dan panduan dalam memberikan Nilai Kualitas dari setiap pekerjaan
kearsipan dalam rangka melakukan penilaian kinerja.

1. Hasil Kerja
2. Batasan
3. Ketentuan Teknis
4. Norma Waktu
5. Manfaat
6. Format
7. Volume
8. Bukti Kerja
9. Nilai Kualitas

Bukti Kerja:
Bukti kerja merupakan bukti-bukti pendukung dari hasil kerja
kearsipan yang meliputi:
a. Bukti hasil kerja dari setiap pekerjaan kearsipan
b. Dasar untuk melakukan pekerjaan kearsipan dapat berupa Surat Keputusan
(SK), Surat Perintah (Sprint)/Surat Tugas (ST), instruksi tertulis, instruksi
lisan, tugas mandiri, maupun surat keterangan yang diketahui oleh pimpinan
unit kerja yang menugaskan atau atasan langsung Arsiparis.

Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis


I. Pokok Pikiran
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis adalah persyaratan
minimalkompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural
yang harus dimilikioleh pejabat fungsional arsiparis untuk menjalankan tugas jabatan
Dasar Hukum:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil;
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 48 Tahun
2014 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis;
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 13
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan
Fungsional Arsiparis
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi JabatanAparatur Sipil
Negara;
6. Perka ANRI Nomor 4 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tugas Jabatan
Fungsional Arsiparis;
7. Surat Nomor: B/308/M.SM.03.00/2020 tanggal 30 September 2020 hal
Persetujuan Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.

Kompetensi:
1. Kompetensi Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
terdiri dari: Pengembangan Kompetensi Teknis, Pengembangan Kompetensi
Fungsional, Pengembangan Kompetensi Manejerial.
2. Standar Kompetensi Berdasarkan PP Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen PNS terdiri dari: Standar Kompetensi Teknis, Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan oleh Menteri berdasarkan usulan Instansi
Pemerintah.
Kompetensi Teknis Arsiparis:
1. Pembinaan Kearsipan
2. Pengelolaan Arsip Dinamis
3. Pengelolaan Arsip Statis
4. Pengolahan Arsip dan penyajian arsip menjadi Informasi
Kompetensi teknis kearsipan dituangkan dalam bentuk deskripsi rincian tugas dan
fungsi Arsiparis yang meliputi:
1. Menjaga terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukanoleh lembaga negara,
pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik,
dan organisasi kemasyarakatan;
2. Menjaga ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti
yang sah;
3. Menjaga terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan arsip
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Menjaga keamanan dan keselamatan arsip yang berfungsi untuk menjamin
arsip-arsip yang berkaitan dengan hak-hak keperdataan rakyat melalui
pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya;
5. Menjaga keselamatan dan kelestarian arsip sebagai bukti
pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara;
6. Menjaga keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial, politik,
budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati diri bangsa;
dan
7. Menyediakan informasi guna meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam
pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.

Penerapan
Jabatan Fungsional arsiparis di RSUP Persahabatan ada 9 (Sembilan) orang terdiri
dari: Ahli Muda (1 Orang), Penyelia (1 Orang), Inpassing (4 Orang), dan Struktural (3
Orang). Untuk pekerjaanya masing-masing ditempatkan di unit pengola yaitu
dibagian umum (2 orang), dibagian Pengadaan Barang dan Jasa (1 Orang),
dibagian SDM (3 orang), dan Pejabat Struktural kefungsional (3 Orang) yaitu (1
Orang) Kepala dan (2 Orang) Kassubag di bagian umum dan untuk membuat SKP
dan Angka Kredit dibuatkan surat oleh Biro Umum selaku unit kearsipan dibawah
Sekretariat Jendral Kementerian Kesehatan, dan sebagai Tim Penilai di Semua
Satuan Kerja dibawah Kementerian Kesehatan, Biro Umum mengadakan pelatihan
kepada setiap Satuan Kerja dibawah Kementrian Kesehatan Satu tahun sekali
dengan nama Konsolidasi Bimbingan Teknis Kearsipan dan juga mengikutsertakan
Kompetisi setiap Satuan Kerja untuk perlombaan arsiparis berprestasi dan untuk
pemenang pertama diiksertakan dalam kompetisi ATENAS (Arsiparis Teladan
Tingkat Nasional di ANRI.

Anda mungkin juga menyukai