Anda di halaman 1dari 32

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE


PADA MATERI PECAHAN SENILAI DALAM PELAJARAN
MATEMATIKA KELAS IV
(Pendidikan dilakukan di SD Negeri 4 Cicurug, Kecamatan Cicurug
Kabupaten Sukabumi Tahun Pelajaran 2021/2022)

LAPORAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menempuh Ujian Akhir Pada
Mata Kuliah Karya Ilmiah (PDGK 4560)
Program Studi S1-PGSD

Disusun oleh:

Nama : Muhammad Randi


NIM 836403563
E-mail : Randisout05@gmail.com

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SRATA 1 PGSD
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) UT-BOGOR
KELOMPOK BELAJAR (POKJAR) CARINGIN
2021.2
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Bergambar Dan Bergambar pada
Nilai Pecahan Pada Matematika Kelas IV di SDN 4 Cicurug
Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi

Oleh;
Muhammad Randi
NIM: 836403563

ABSTRAK

Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang


digerakkan oleh siswa kemudian mereka menerima pertemuan belajarnya.
Menurut Ismail et al (Hamzah, 2014: 48) matematika adalah ilmu yang
mengkaji bilangan dan perkiraannya, membicarakan masalah matematika,
berkenaan dengan jumlah dan ukuran, berkonsentrasi pada hubungan contoh,
bentuk dan konstruksi, metode berpikir, bermacam-macam kerangka kerja, desain,
dan peralatan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilatar belakangi oleh rendahnya
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika tentang pecahan senilai
dengan menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture yang sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Dari hasil penilaian ketuntasan terlihat jelas
bahwa hasil belajar siswa kelas IV mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
Pada siklus 1 hasil belajar siswa mengalami peningkatan, terdapat 17 siswa yang
memperoleh nilai di bawah KKM atau 36% % sedangkan siswa yang memperoleh
nilai di atas KKM sebanyak 30 orang atau 64% dengan nilai normal 60, nilai yang
paling menonjol adalah 100 dan paling tidak bernilai adalah 20; pada siklus 2
hasil belajar siswa berkembang pesat. Siswa yang mendapat nilai di bawah KKM
sebanyak 9 siswa atau 19% sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM
sebanyak 38 orang atau 81% dengan nilai normal 72. Siswa yang mendapatkan
Nilai Tertinggi 100 dan terendah 40.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Matematika, Picture And Picture

1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan UU. RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 3 disebutkan bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokrasi serta bertanggung jawab”. Keberadaan UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merupakan acuan
penting yang harus dicatat oleh guru, agar tujuan Pendidikan Nasional dapat
tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Terkait dengan undang-undang tersebut tenaga guru merupakan salah
satu komponen utama dalam guruan. Keberadaan dan peran guru sangat
menentukan terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Semua pihak tentu
mengakui, bahwa betapa pentingnya peran dan fungsi guru atau tenaga
pedidik dalam Sistem Pendidikan Nasional.
Keberhasilan suatu pembelajaran tergantung pada peran guru dalam
memberikan materi-materi. Hal ini juga tergantung pada pemilihan model
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi peserta didik
merupakan kemampuan dan keterampilan seorang guru. Hal ini disadari oleh
asumsi bahwa ketepatan guru dalam memilih model pembelajaran akan
berpengaruh terhadap keberhasilan dan hasil belajar siswa, guru harus
menggunakan model yang tidak hanya menarik, tapi juga dapat memberikan
ruang terhadap peserta didik untuk berkreativitas dan terlibat secara aktif
sepanjang proses pembelajaran, sehingga aspek afektif, kognitif dan
psikomotor peserta didik dapat berkembang secara maksimal dan bersamaan
tanpa mengalami kesulitan salah satunya.
Matematika di SD merupakan ilmu dasar yang sangat penting sebagai
dasar menguasai ilmu matematis yang diajarkan pada jenjang-jenjang

2
pendidikan selanjutnya. Selain itu, matematika melatih peserta didik untuk
berpikir logis, berhitung dengan matematika. Tidak hanya itu, matematika
juga melatih peserta didik terampil dalam menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Model pembelajaran merupakan cara/teknik penyajian yang digunakan
guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Dapat
diartikan pula sebagai cara, contoh maupun pola, yang mempunyai tujuan
menyajikan pesan kepada peserta didik yang harus diketahui, dimengerti,
dipahami, yaitu dengan cara membuat suatu pola atau contoh dengan bahan-
bahan yang dipilih oleh guru sesuai dengan materi yang diberikan dan
kondisi di dalam kelas.
Menyadari dari semua hal tersebut di SDN 4 Cicurug banyak masalah
yang dihadapi peserta didik dalam proses pembelajaran khususnya pada mata
pelajaran Matematika beberapa faktor penyebab masalah tersebut adalah,
peserta didik kurang termotivasi dan kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga sulit menguasai materi dan hasil belajar peserta didik
pun rendah pada mata pelajaran Matematika.
Dari hasil yang diperoleh peserta didik pada tes evaluasi mata
pelajaran Matematika di kelas IV menunjukkan hasil yang masih rendah dan
belum mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 60, peserta didik yang
mendapatkan nilai kurang dari KKM sebanyak 25 orang peserta didik atau
sekitar 53 %, sedangkan peserta didik yang nilainya lebih dari KKM
sebanyak 22 orang peserta didik atau sekitar 47 %. Maka dari itu penelitian
perlu dilakukan di kelas IV SDN 4 Cicurug, dan dari hasil penelitian tersebut
diharapkan hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Untuk menunjang
keberhasilan penelitian tersebut perlu adanya model pembelajaran sebagai
motivasi belajar untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan hasil
belajar khususnya pada mata pelajaran Matematika. Karena dengan
menggunakan model pembelajaran peserta didik dapat berperan aktif dalam
belajar Matematika di dalam kelas, berkaitan dengan model pembelajaran

3
penulis menggunakan model pembelajaran Picture And Picture sebagai
model pembelajaran dalam penelitiannya.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil praktik pembelajaran supervisor 2
mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan dari pembelajaran yang
dilaksanakan, dari hasil diskusi dengan supervisor 2 dapat dikemukakan
beberapa masalah yang terjadi di dalam proses pembelajaran yaitu:
a. Hasil belajar peserta didik masih rendah, belum mencapai kriteria
ketuntasan belajar 75%.
b. Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran.
c. Dominasi guru terlalu besar
d. Penjelasan guru terlalu monoton.
e. Media Pembelajaran yang digunakan tidak menarik
f. Guru tidak menggunakan alat peraga.
g. Guru seharusnya menggunakan Model pembelajaran Picture And Picture
2. Analisis Masalah
Melalui diskusi dengan supervisor 2 diketahui beberapa faktor
penyebab peserta didik kurang menguasai materi pembelajaran yaitu:
a. Hasil belajar peserta didik masih rendah belum mencapai kriteria
ketuntasan belajar 75%.
b. Guru dalam penggunaan model pembelajaran belum maksimal.
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
a. Meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Picture And Picture
b. Menggunakan model pembelajaran Picture And Picture untuk
meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis masalah yang dilakukan, maka
penulis merumuskan masalah Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:
“Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan

4
Model Pembelajaran Picture And Picture Pada Materi Pecahan Senilai
Dalam Pelajaran Matematika Kelas IV ?” di SDN 4 Cicurug, Kecamatan
Cicurug, Kabupaten Sukabumi Tahun pelajaran 2021/2022.

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan :
1. Untuk meningkatkan penggunakan model pembelajaran Picture And
Picture yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik
dengan baik dan mendorong peserta didik untuk berbuat aktif dan kreatif
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada Tema 2 Selalu
Berhemat Energi (mata pelajaran Matematika), khususnya pada materi
pecahan senilai melalui model pembelajaran Picture And Picture .
3. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peserta didik
a. Dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas IV SDN 4
Cicurg pada semester I Tahun Pelajaran 2021/2022.
b. Memberikan bekal kecakapan melalui keterlibatan siswa dalam
kegiatan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru
c. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir kritis, menumbuhkan
inisiatif siswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat
mengembangkan hubungan interpersonal dalam kerja kelompok.
2. Bagi Guru
a. Dapat menambah pengalaman guru dalam memecahkan permasalahan
yang terjadi pada kegiatan pembelajaran.
b. Dapat meningkatkan wawasan guru.
c. Dapat menggunakan model pembelajaran guna meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam belajar Matematika.

5
d. Dapat menilai kekuatan dan kelemahan diri sendiri dalam melakukan
pembelajaran serta melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki
kekurangan dalam mengajar.
e. Dapat meningkatkan kualitas sumber daya guru dalam pembelajaran
Matematika untuk memberikan pengalaman belajar pada peserta didik
dengan mengembangkan proses pembelajaran yang bermutu.
f. Dapat kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan sendiri.
3. Bagi Sekolah
a. Diharapkan dapat meningkatkan kualitas sekolah pada setiap bidang
mata pelajaran, khususnya pada mata pelajaran Matematika.
b. Dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Guru dalam pembelajaran
yang ada di sekolah SDN 4 Cicurug.
c. Memberikan landasan bagi kebijakan yang akan diambil guna
meningkatkan mutu hasil belajar.
d. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
e. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.

II. KAJIAN PUSTAKA


A. KONSEP BELAJAR dan HASIL BELAJAR
1. KONSEP BELAJAR
a. Hakikat Belajar
Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah
prilakunya sebagai akibat pengalaman. Dari pengertian belajar tersebut,
terdapat tiga atribut pokok (ciri utama) belajar, yaitu proses, perubahan,
perilaku, dan pengalaman.Menurut Gagne (1985).
1) Proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir
dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan
perasaannya aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak
dapat diamati

6
orang lain, akan tetapi terasa oleh yang bersangkutan (orang yang
sedang belajar itu). Guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran dan
perasaan siswa. Yang dapat diamati guru adalah manifestasinya, yaitu
kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan
pada diri siswa tersebut.
2) Perubahan Prilaku
Menurut para ahli psikologi tidak semua perubahan perilaku dapat
digolongkan ke dalam hasil belajar. Perubahan perilaku karena
kematangan (umpamanya seorang anak kecil dapat merangkak, duduk
atau berdiri, lebih banyak disebabkan oleh kematangan daripada oleh
belajar). Demikian pula perubahan perilaku yang tidak disadari karena
meminum minuman keras, tidak digolongkan kedalam perubahan
perilaku hasil belajar. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar ialah
perubahan yang dihasilkan dari pengalaman (interaksi dengan
lingkungan), tempat proses mental dan emosional terjadi.
3) Pengalaman
Belajar adalah mengalami; dalam arti belajar terjadi di dalam
interaksi antara individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial. Contoh lingkungan fisik ialah : buku, alat
peraga, dan alam sekitar. Contoh lingkungan sosial antara lain guru,
siswa, pustakawan, dan kepala sekolah.
Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang
memicu dan menantang siswa belajar. Guru yang mengajar tanpa
menggunakan alat peraga, apalagi dikelas rendah kurang memicu siswa
belajar lebih giat. (Sri Anitah W 2014 hal.1.3)
b. Ciri-ciri Belajar
Ada enam ciri pembelajaran yang efektif, yaitu:
1) Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui
mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan
dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi
berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan.

7
2) Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi
dalam pelajaran.
3) Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian.
4) Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan
kepada siswa dalam menganalisis informasi.
5) Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan
keterampilan berpikir, serta
6) Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan
tujuan dan gaya mengajar guru.menurut Eggen & Kauchak (1998).
c. Prinsip-Prinsip Belajar
1) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan
orang lain, untuk itu siswalah yang harus bertindak aktif.
2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan pada proses belajar.
4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan
siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
(Y.Ratnasari. 2013) .
Hasil belajar merupakan salah satu indikator dari proses belajar.
Hasil belajar adalah perubahan prilaku yang diperoleh siswa setelah
mengalami aktivitas belajar. Menurut Catharina Tri Anni, Psikolgi
Belajar (Semarang: IKIP Semarang Press, 2004 hal.4.) (M Muhsin.
2015).
2. HASIL BELAJAR
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal yang
terjadi di dalam diri seseorang, peristiwa tersebut di mulai dari adanya
perubahan kognitif kemudian berpengaruh pada perilaku, perilaku belajar
seseorang didasarkan pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang
dipelajari kemudian dapat diketahui melalui tes.

8
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3-4) hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Hasil interaksi itu menyebabkan perubahan perilaku individu yang
meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan tingkah laku
tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya
melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar.
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor
utama yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar
diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi kemampuan
yang dimilikinya motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan
kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi faktor
lingkungan, terutama kualitas pengajaran
B. MATEMATIKA
1. Pengertian
Matematika diambil dari salah satu kata dalam bahasa latin
"mathemata" yang memiliki arti "sesuatu yang dipelajari". Sedangkan
matematika di dalam bahasa Belanda dikenal dengan sebutan "wiskunde"
yang memiliki arti "ilmu pasti". Jadi secara umum dapat diartikan bahwa
matematika merupakan sebuah ilmu pasti yang berkenaan dengan
penalaran. Matematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari
kehidupan manusia. Dari awal ditemukannya, matematika terus
berkembang secara dinamis seiring dengan perubahan zaman.
Perkembangannya tidak pernah berhenti karena matematika akan terus
dibutuhkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia.
Suwarsono:“Matematika adalah ilmu yang memiliki sifat khas
yaitu; objek bersifat abstrak, menggunakan lambang-lambang yang tidak
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan proses berpikir yang
dibatasi oleh aturan-aturan yang ketat.”

9
Dari penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa matematika
adalah suatu bidang ilmu dasar yang digunakan dalam kehidupan sehari-
hari yang berkaitan dengan simbol-simbol serta proses berpikir yang logis.
2. Tujuan Pembelajaran Matematika
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, dewasa ini telah
berkembang pesat baik meteri maupun kegunaannya. Mata pelajaran
matematika berfungsi melambangkan kemampuan komunikasi dengan
menggambarkan bilangan-bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman
penalaran yang dapat memberi kejelasan dan menyelesaikan permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun tujuan dari pembelajaran matematika adalah:
a. Mempersiapkan peserta didik agar sanggup menghadapi perubahan
keadaan dan pola pikir dalam kehidupan dan dunia selalu berkembang,
dan
b. Mempersiapkan peserta didik meggunakan matematika dan pola pikir
matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mepelajari berbagai
ilmu pengetahuan.
Namun secara khusus tujuan kurikuler pembelajaran matematika di
sekolah yang disebutkan dalam kurikulum berbasis kompetensi adalah
sebagai berikut:
a. Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menerik kesimpulan, misalnya
melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksprimen, menunjukkan
kesamaan, perbedaan, konsisten dan ekonsisten.
b. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan
penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa
ingin tahu, mebuat prediksi serta mencoba-coba.
c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
d. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan,
catatan gerafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan.

10
Berdasarkan penjelasan tujuan pengajaran di atas dapat dimengerti
bahwa matematika itu bukan saja dituntut sekedar menghitung, tetapi
peserta didik juga dituntut agar lebih mampu menghadapi berbagai
masalah dalam hidup ini. Masalah itu baik mengenai matematika itu
sendiri maupun masalah dalam ilmu lain, serta dituntut suatu disiplin ilmu
yang sangat tinggi, sehingga apabila telah memahami konsep matematika
secara mendasar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
C. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan cara/teknik penyajian yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan
pembelajaran. Dapat diartikan pula sebagai cara, contoh maupun pola,
yang mempunyai tujuan menyajikan pesan kepada peserta didik yang
harus diketahui, dimengerti, dipahami, yaitu dengan cara membuat suatu
sesuai dengan materi yang diberikan dan kondisi di dalam kelas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model-model
pembelajaran merupakan kerangka konseptual untuk membantu
mempermudah siswa dalam proses pembelajaran sedangkan strategi lebih
menekankan pada penerapannya di kelas sehingga model-model
pembelajaran dapat digunakan sebagai acuan pada kegiatan perancangan
kegiatan yang sitematik dalam mengkomunikasikan isi pelajaran kepada
peserta didik.
2. .Hakikat Model Pembelajaran
Sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran
yang tepat bagi peserta didik. Karena itu dalam memilih model
pembelajaran, guru harus memperhatikan keadaan atau kondisi peserta
didik, bahan pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada agar
penggunaan model pembelajaran dapat diterapkan secara efektif dan
menunjang keberhasilan belajar peserta didik. Seorang guru diharapkan
memiliki motivasi dan semangat pembaharuan dalam proses pembelajaran
yang dijalaninya.

11
Menurut Sardiman A. M. (2004 : 165), guru yang kompeten adalah
guru yang mampu mengelola program belajar-mengajar. Mengelola di sini
memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru mampu
menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan menutup
pelajaran, menjelaskan, menvariasi media, bertanya, memberi penguatan,
dan sebagainya, juga bagaimana guru menerapkan strategi, teori belajar
dan pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap pendidik harus
memiliki kompetensi adaptif terhadap setiap perkembangan ilmu
pengetahuan dan kemajuan di bidang pendidikan, baik yang menyangkut
perbaikan kualitas pembelajaran maupun segala hal yang berkaitan dengan
peningkatan prestasi belajar peserta didiknya.
3. Karakteristik Model Pembelajaran
Menurut Bruce dan Weil (1980 dan 1992; 135-136)
mengidentifikasi karakteristik model pembelajaran kedalam aspek-
aspek berikut:
a. Sintaks
Suatu model pembelajaran memiliki sintaks atau urutann
tahap- tahap kegiatan belajar yang diistilahkan dengan fase yang
menggambarkan bagaimana model tersebut dalam praktiknya,
misalnya bagaimana memulai pelajaran.
b. Sistem sosial
Sistem sosial menggambarkan bentuk kerja sama guru-peserta
didik dalam pembelajaran atau peran-peran guru dan peserta didik,
hubungannya satu sama lain serta jenis-jenis aturan yang
diterapkan. Peran kepemimpinan guru bervariasi dalam satu model
ke model pembelajaran yang lainnya. Dalam beberapa model
pembelajaran, guru bertindak sebagai pusat kegiatan dan sumber
belajar (hal ini berlaku pada model yang terstruktur tinggi), namun
pada model pembelajaran yang terstruktur sedang peran guru dan
peserta didik seimbang.

12
c. Prinsip reaksi
Prinsip reaksi menunjukkan kepada guru bagaimana cara
menghargai atau menilai peserta didik.
d. Sistem pendukung
Sistem pendukung menggambarkan kondisi-kondisi yang
diperlukan untuk mendukung keterlaksanaan model pembelajaran,
termasuk sarana dan prasarana. Misalnya alat dan bahan, kesiapan
guru, serta kesiapan peserta didik.
e. Dampak pembelajaran langsung dan iringan
Dampak pembelajaran langsung merupakan hasil belajar yang
dicapai dengan cara mengarahkan pada peserta didik pada tujuan
yang diharapkan sedangkan dampak iringan adalah hasil belajar
lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses pembelajaran sebagai
akibat terciptanya suasana belajar yang dialami langsung oleh
pembelajar.
4. Tujuan Penggunaan Model Pembelajaran
Menurut Gagne ada Sembilan tahap pengolahan (proses) kognitif
yang terjadi dalam belajar ,yakni :
a. Membangkitkan perhatian
b. Menjelaskan tujuan belajar
c. Merangsang ingatan
d. Menyajikan materi perangsang
e. Memberi bimbingan belajar
f. Menampilkan kemampuan
g. Memberi umpan balik
h. Menilai kemampuan
i. Meningkatkan retensi dan transfer.
Sembilan peristiwa pembelajaran ini tidak lain adalah aktivitas-
aktivitas belajar menurut Gagne perlu diterapkan sebagaimana dalam fase-

13
fase belajar. Denganpenerapan model ini di harapkan hasil belajar dapat
ditingkatkan dan dipertahankan.
5. Jenis-jenis Model Pembelajaran
a. Picture And Picture
Picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan
gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi pasangan logis.
Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan
berkaitan dengan materi
4. Guru menunjuk/memanggil peserta didik secara bergantian
memasang gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran gambar tersebut
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru menanamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan/rangkuman

1) Keunggulan
a) Materi yang diajarkan lebih terarah.
b) Peserta didik lebih cepat menangkap materi ajar karena guru
menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang
dipelajari.
c) Dengan menganalisa gambar, dapat mengembangkan daya
nalar peserta didik untuk berfikir logis.
d) Dapat meningkatkan tanggung jawab peserta didik sebab guru
menanyakan alasan peserta didik mengurutkan gambar.
e) Pembelajaran lebih berkesan sebab peserta didik dapat
mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh
guru.
2) Kelemahan
a) Sulit menemukan gambar yang bagus dan berkualitas sesuai

14
kompetensi dari materi yang akan diajarkan.

15
b) Memerlukan waktu yang lama dalam pembelajarannya.
c) Jika guru kurang ahli dalam mengelola kelas, ada
kekhawatiran kelas akan kacau dan tidak kondusif.
d) Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat, biaya yang cukup
memadai.

III. PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitan, Pihak yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil oleh penulis yaitu peserta didik kelas IV
semester I tahun pelajaran 2021/2022 di SDN 4 Cicurug, Kecamatan
Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Yang menjadi subjek penelitian adalah sebagai berikut:

a. Tema : 2 ( Selalu Berhemat Energi )


b. Mata Pelajaran : Matematika
c. Topik : Pecahan Senilai

2. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Manggis, Kecamatan
Cicurug, Kabupaten Sukabumi Jumlah peserta didik kelas IV SDN 4
Cicurug seluruhnya 47 orang yang terdiri dari 24 orang perempuan dan 23
orang laki – laki.
Tabel 3.1
Observasi dan Prasiklus
No Hari, Tanggal Uraian Kelas Keterangan
1 Senin, 15-11-2021 Observasi IV
2 Kamis, 18-11-2021 Matematika IV Pra siklus

Tabel 3.2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

16
No Hari, Tanggal Uraian Kelas Keterangan
1 Selasa, 30-11-2021 Matematika IV Siklus 1
2 Selasa, 07 -12-2021 Matematika IV Siklus 2

Tabel 3.3
Pelaksanaan Laporan
No Hari, Tanggal Kegiatan Keterangan
1 Sabtu, 27 1. Identifikasi masalah Konsultasi kepada
November 2021 2. Pengajuan judul superviso1
2 Rabu, 1 Desember Pengajuan bab I Konsultasi kepada
2021 superviso1
3 Sabtu, 4 Desember 1. Perbaikan bab I Konsultasi kepada
2021 2. Pengajuan bab II superviso1
4 Selasa, 7 Desember 1. Perbaikan bab II Konsultasi kepada
2021 2. Pengajuan bab III superviso1
5 Kamis, 9 Desember 1. Perbaikan bab III Konsultasi kepada
2021 2. Pengajuan bab IV superviso1
6 Sabtu, 11 1. Perbaikan bab IV Konsultasi kepada
Desember 2021 2. Pengajuan bab V superviso1
7 Senin, 13 Perbaikan bab V dan Konsultasi kepada
Desember 2021 Abstrak superviso1
8 Selasa, 14 Bab I-V Lengkap Konsultasi kepada
Desember 2021 superviso1 dan 2
9 Selasa, 14 Penandatanganan
Desember 2021

3. Pihak yang Membantu


a. D. Hasanudin, M.Pd. selaku pembimbing PKP/Supervisor 1 sebagai
pengarah dalam pembuatan laporan
b. Armiyati, M.Pd. selaku supervisor 2/Penilai 1 sebagai pengarah dalam
menyusun RPP
c. Asep Sapyudin, S.Pd.I.MM. selaku Kepala Sekolah SDN 4 Cicurug.
d. Guru SDN 4 Cicurug selaku teman sejawat yang membantu dalam
penyusunan laporan
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1. Prosedur Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
a. Rencana Perbaikan Pembelajaran

17
Perencanaan pada siklus ini adalah menyusun Rencana
Perbaikan Pembelajaran dengan menentukan langkah yang akan
ditempuh dengan menggunakan model pembelajaran Picture And
Picture dan media pembelajaran yang akan digunakan. Selain itu
peneliti menyusun instrumen observasi dan soal tes yang akan
dikerjakan peserta didik.
b. Pelaksanaan
1) Memberikan motivasi kepada peserta didik, menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
2) Guru memberikan pertanyaan tentang pecahan yang memiliki
nilai yang sama dengen pecahan tersebut, guru menjelaskan
pecahan senilai dan cara menghitungnya, guru dan peserta didik
melakukan tanya jawab tentang pecahan senilai.
3) Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari, peserta didik mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh
guru.
c. Pengumpulan Data
Pada siklus 1 sudah tampak adanya motivasi yang sudah bagus
pada peserta didik dan hasil belajar peserta didik sudah meningkat
tetapi belum mencapai 75%.
d. Refleksi
a. Kekuatan
1) Peserta didik sangat termotivasi.
2) Kegiatan awal sudah sesuai skenario.
3) Model pembelajaran Picture And Picture sudah menarik.
b. Kelemahan
1) Pada perencanaan sudah menggunakan media pembelajaran
yang cukup bagus tetapi kurang jelas.
2) Berdasarkan hasil observasi dan temuan data mengenai
pemahaman peserta didik tentang menentukan lama waktu suatu
kejadian berlangsung baru mencapai 64% maka peneliti sebagai

18
praktisi, berkolaborasi dengan observer untuk merefleksi
tindakan yang harus diperbaiki di siklus selanjutnya (siklus 2).
2. Prosedur Perbaikan Pembelajaran Siklus 2
a. Rencana Perbaikan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran Matematika di kelas IV pada materi
pecahan senilai, melalui bimbingan peserta didik dapat lebih
meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam proses belajar
melalui model pembelajaran Picture And Picture.
b. Pelaksanaan
1) Memberikan motivasi kepada peserta didik, menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
2) Guru memberikan pertanyaan tentang menghitung pecahan
senilai, guru menunjukkan beberapa contoh soal cerita yang
berkaitan dengan pecahan senilai, guru menjelaskan pecahan
senilai, guru dan peserta didik melakukan cara menentukan
persamaan pecahan.
3) Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari, peserta didik mengerjakan evaluasi yang diberikan
oleh guru.
2. Pengumpulan Data
Berdasarkan pengamatan observer, pada siklus 2 pada kegiatan
awal guru mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
Desain pembelajaran model pembelajaran Picture And Picture sudah
baik dan menarik. Pada kegiatan pelaksanaan model pembelajaran
Picture And Picture, guru mampu mengarahkan peserta didik untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan.
3. Refleksi.
Dari hasil observasi di siklus II ini, guru merefleksi bahwa
kegiatan pembelajaran berjalan sesuai dengan skenario, pada
perencanaan sudah menggunakan media pembelajaran yang menarik
dan hasil belajar sudah mencapai 81%.

19
C. Teknis Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
a. Sumber Data
Jenis data yang akan dikumpulkan adalah data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai formatif peserta didik dalam
pembelajaran. Sedang data kualitatif berupa catatan anekdot perilaku
peserta didik selama kegiatan pembelajarann berlangsung.
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes formatif
kompetensi dasar “Menjelaskan pecahan senilaidengan gambar dan
model konkret.” untuk mengukur tingkat pemahaman materi, catatan
anekdot untuk mengukur tingkat keaktifan dan motivasi peserta didik,
dan lembar pengamatan untuk mengukur proses kegiatan belajar
mengajar.
Untuk mengumpulkan data tentang tingkat pemahaman peserta
didik terhadap materi pembelajaran, penulis mengumpulkan data tentang
keaktifan peserta didik menggunakan lembar observasi sebagai berikut.

b. Analisis Data
Analisis data dilakukan secara bertahap, yaitu: tahap pertama
adalah menyeleksi data dan mengelompokkan. Kedua dengan
memaparkan atau mendeskripsikan data, dan terakhir menyimpulkan atau
memberi makna. Pada tahap pertama, data diseleksi dan dikelompokkan
mana yang nilai hasil belajarnya tetap, naik atau turun. Kemudian data
diorganisasikan sesuai dengan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang
ingin dicari jawabannya. Tahap kedua, data yang sudah terorganisasi ini
dideskripsikan agar data tersebut bermakna, baik dalam bentuk narasi,
grafik maupun tabel. Akhirnya, berdasarkan paparan atau deskripsi yang
telah dibuat dapat disimpulkan dalam bentuk pernyataan singkat.
Pengumpulan data dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
penelitian pada saat proses kegiatan belajar mengajar sedang dilakukan.
Pelaku pengumpulan data adalah peneliti dan supervisor 2 yang berperan
sebagai observator.

20
Peneliti mengumpulkan data yang berhubungan dengan hasil post
tes dan supervisor 2 mengumpulkan data yang berhubungan dengan
perilaku guru dan peserta didik pada saat pembelajaran. Instrumen yang
digunakan untuk pengumpulan data adalah lembar observasi dan lembar
evaluasi. Hasil pengamatan diperoleh dari pengamatan terhadap perilaku
guru dan peserta didik, sedangkan hasil post tes diperoleh dari analisis
lembar evaluasi.
Data hasil pelaksanaan siklus I penulis kumpulkan setelah selesai
pembelajaran, penulis menganalisis hasil tes evaluasidan diperoleh data
kelemahan-kelemahan peserta didik yaitu :
1. Peserta didik kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran.
2. Hasil belajar peserta didik masih belum mencapai 75%.
Dari hasil pengamatan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus 2
diperoleh data sebagai berikut:
1. Peserta didik terlihat aktif dalam pembelajaran.
2. Peserta didik sudah termotivasi dalam mengikuti pelajaran.
3. Pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario
pembelajaran.
4. Hasil belajar peserta didik sudah meningkat menjadi 81%.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
2. Siklus 1
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 30 November
2021. Pada tahap ini penulis awali dengan menyusun skenario
pembelajaran, menyiapkan materi pembelajaran, sumber yang diperlukan
dengan mengunakan model Picture And Picture . Perbaikan pelaksanaan
pembelajaran ini untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik persiklus

21
3. Siklus 2
Penelitian ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 9 November
2021. Pada tahap ini penulis awali dengan menyusun skenario
pembelajaran, menyiapkan materi pembelajaran, sumber yang diperlukan
dengan mengunakan model Picture And Picture. Perbaikan ini dilakukan
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada siklus 1.
Untuk memperjelas hasi; penelitian keseluruhan pada Siklus 1 dan
Siklus 2 penulis sajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.7
Rekapitulasi Keaktifan Peserta Didik
Siklus 1, dan Siklus 2
Mata Pelajaran Matematika
No Nama Peserta didik Aktif Tidak Aktif Ket
Siklus Siklus Siklus Siklus
1 2 1 2
1 Aditya Faturahman  
2 Amirah Salsabila  
3 Amirul Al Haqi  
4 Arda Kawani Putra  
5 Bilqis Mutiara Effendi  
6 Cinta Fianka Pratama  
7 Dalva Alviani Putri  
8 Denia Zahrawani  
9 Dewi Yohana Al Salim  
10 Diandra Imam Nugraha  
11 Haidar Hasna  
12 M. Jf Burhanudin  
13 M. Revan Dilan Febrian  
14 M. Samsul Abdillah  
15 Meyda Rahma Al Fitriyan  
16 Muhamad Akmal Ramli  
17 Muhamad Imam Supandi  
18 Muhammad Al Ayubi  
19 Muhammad Alief Wijaya  
20 Muhammad Amryl  
21 Muhammad Radithya  
22 Muhammad Rama Septian  
23 Muhammad Rezky  
24 Nayla Rizkia Nanda  

22
25 Raina Dewi Raspati  
26 Rendy Oktavian Nurahman  
27 Rizky Mahardika  
28 Salma Azahra  
29 Salsabila Oktaviani Putri  
30 Salwa Qolbi Nurun Nada  
31 Siti Sahla Kamila  
32 Siti Sahla Qeita Almira  
33 Siti Salma Nur Syabani  
34 Syafira Hana Lestari  
35 Syahdan Khoerul Mizan  
36 Syalma Azilla  
37 Tira Yunita  
38 Ubay Alfadilah Alwini 
39 Vina Nurmaulida  
40 Vino Dwi Andika  
41 Wulan Ramadani  
42 Yalpizha Alkarim  
43 Yuda Rachmat Sya'ban  
44 Zalsabila Aprielya  
45 Zulfa Aurella  
46 Tasha Negara  
47 Wizi Widiana Saputri  
Jumlah 15 36 32 11
Orang Orang Orang Orang
Presentase (%) 32% 77% 68% 23%

Berdasarkan dari hasil tabel 4.7 dan hasil diskusi dengan supervisor
2, keaktifan peserta didik meningkat secara bertahap disetiap siklusnya.
Pada siklus 1 peserta didik yang aktif sebanyak 15 orang atau 32%, terjadi
peningkatan pada siklus 2 menjadi 36 orang atau 77%. Sedangkan peserta
didik pada siklus 1 yang tidak aktif sebanyak 32 orang atau 68%, terjadi
penurunan pada siklus 2 menjadi 11 orang atau 23%.

Grafik 4.5
Rekapitulasi Keaktifan Peserta Didik
Siklus 1, dan Siklus 2
Mata Pelajaran Matematika
Grafik Hasil Aktifitas Peserta Didik siklus 2

23
100%
80%
60% Siklus 1
40% Siklus 2

20%
0%
Aktif Tidak Aktif

Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Belajar Peserta
Didik Siklus 1, Siklus 2
Mata Pelajaran Matematika
No Nama Peserta Didik Siklus 1 Siklus 2 Keterangan
1 Aditya Faturahman 80 100 Meningkat
2 Amirah Salsabila 60 60
3 Amirul Al Haqi 80 80
4 Arda Kawani Putra 40 60 Meningkat
5 Bilqis Mutiara Effendi 60 60 Meningkat
6 Cinta Fianka Pratama 60 60
7 Dalva Alviani Putri 100 100
8 Denia Zahrawani 40 40
9 Dewi Yohana Al Salim 40 80 Meningkat
10 Diandra Imam Nugraha 40 40
11 Haidar Hasna 40 80 Meningkat
12 M. Jf Burhanudin 60 60
13 M. Revan Dilan Febrian 80 80 Meningkat
14 M. Samsul Abdillah 80 100 Meningkat
15 Meyda Rahma Al Fitriyan 20 40 Meningkat
16 Muhamad Akmal Ramli 40 80 Meningkat
17 Muhamad Imam Supandi 40 40
18 Muhammad Al Ayubi 40 40
19 Muhammad Alief Wijaya 60 60
20 Muhammad Amryl Alamsyah 100 100
21 Muhammad Radithya 60 60
22 Muhammad Rama Septian 60 80 Meningkat
23 Muhammad Rezky Ramadhan 40 80 Meningkat
24 Nayla Rizkia Nanda 60 80 Meningkat

24
25 Raina Dewi Raspati 100 100
26 Rendy Oktavian Nurahman 40 80 Meningkat
27 Rizky Mahardika 40 40
28 Salma Azahra 80 80
29 Salsabila Oktaviani Putri 40 60 Meningkat
30 Salwa Qolbi Nurun Nada 80 100 Meningkat
31 Siti Sahla Kamila 20 20
32 Siti Sahla Qeita Almira 20 60 Meningkat
33 Siti Salma Nur Syabani 60 80 Meningkat
34 Syafira Hana Lestari 80 80
35 Syahdan Khoerul Mizan 20 40 Meningkat
36 Syalma Azilla 100 100
37 Tira Yunita 80 80
38 Ubay Alfadilah Alwini 60 80 Meningkat
39 Vina Nurmaulida 80 100 Meningkat
40 Vino Dwi Andika 60 80 Meningkat
41 Wulan Ramadani 80 100 Meningkat
42 Yalpizha Alkarim 100 100
43 Yuda Rachmat Sya'ban 80 80
44 Zalsabila Aprielya 40 80 Meningkat
45 Zulfa Aurella 20 40 Meningkat
46 Tasha Negara 60 60
47 Wizi Widiana Saputri 60 60
Jumlah 2800 3320 Meningkat
Rata-rata 60 71 Meningkat
Tertinggi 100 100
Terendah 20 40 Meningkat
KKM 60 60
Niiai di bawah KKM 32 orang 9 orang
Nilai di atas KKM 15 orang 38 orang
Data tersebut kemudian di analisis dengan menggunakan tabel
sebagai berikut:

25
Grafik 4.6
Rekapitulasi Hasil Belajar Peserta Didik
Siklus 1, dan Siklus 2
Mata Pelajaran Matematika

100%

50%

0%
DiBawah KKM Diatas KKM

Siklus 1Siklus 2

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Pembahasan Siklus 1
Perbaikan yang terjadi pada siklus 1 adalah pendidik sudah tidak
mendominasi di dalam proses pembelajaran, tetapi melibatkan peserta
didik yang diberikan oleh guru melalui model pembelajaran Picture And
Picture.
Picture And Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan
gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi pasangan logis.
Hasil refleksi dan pengamatan perbaikan pembelajaran pada siklus
1, menunjukkan adanya peningkatan nilai dari hasil belajar peserta didik
ke arah keberhasilan walaupun masih ada hasil belajar peserta didik yang
belum mencapai KKM yang ditentukan (60). Hal ini karena faktor
kurangnya keberanian dan motivasi peserta didik.
Dengan penggunaan model pembelajaran Picture And Picture yang
dikemas secara lebih menarik diharapkan keberanian, motivasi dan hasil
belajar peserta didik lebih meningkat pada perbaikan pembelajaran
selanjutnya (siklus 2)
2. Pembahasan Siklus 2
Dari hasil pengamatan proses perbaikan pembelajaran pada siklus 2
terlihat adanya peningkatan dalam hasil belajar peserta didik secara

26
signifikan. Karena pendidik memfokuskan pada peserta didik yang belum
menguasai cara untuk menyampaikan materi melalui model pembelajaran
Picture And Picture. Model pembelajaran Picture And Picture dikemas
secara menarik sehingga dapat mengaktifkan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa
Fungsi matematika adalah sebagai media atau sarana peserta didik dalam
mencapai kompetensi. Dengan mempelajari materi matematika diharapkan
peserta didik akan dapat menguasai seperangkat kompetensi yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, penguasaan materi matematika bukanlah
tujuan akhir dari pembelajaran matematika, akan tetapi penguasaan materi
matematika hanyalah jalan mencapai penguasaan kompetensi. Fungsi lain
mata pelajaran matematika adalah sebagai: alat, pola pikir, dan ilmu atau
pengetahuan. Ketiga fungsi matematika tersebut hendaknya dijadikan
acuan dalam pembelajaran matematika sekolah.
Perbaikan pembelajaran siklus 2 ini dipandang sudah cukup karena
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal evaluasi tentang
sudut melalui model pembelajaran Picture And Picture semakin baik dan
meningkat. Hasil rata-rata pada siklus 1 mencapai rata-rata 60 dengan
keberhasilan peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM sebesar 64%.
Sedangkan rata-rata pada siklus 2 adalah 72 dengan keberhasilan peserta
didik yang mendapat nilai di atas KKM 81% dan tidak perlu memperbaiki
pada siklus berikutnya karena model pembelajaran Picture And Picture
dapat Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Tema 2 Selalu
Hemat Energi (Mata Pelajaran Matematika) Pada Materi Pecahan Senilai,
Kelas IV di SDN 4 Cicurug Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi
Tahun Pelajaran 2021/2022 sudah dikatakan Berhasil.

V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT


A. Simpulan
1. Simpulan Umum

27
Berdasarkan hasil praktik pembelajaran yang dilaksanakan di SDN 4
Cicurug penulis mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan dari
pembelajaran yang dilaksanakan, dari hasil diskusi dengan supervisor 2
dapat dikemukakan beberapa masalah yang terjadi di dalam proses
pembelajaran yaitu: Hasil belajar peserta didik masih rendah, belum
mencapai 75%, peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran, kurangnya
motivasi terhadap peserta didik, penjelasan guru terlalu monoton, guru
tidak menggunakan alat peraga, guru seharusnya menggunakan model
pembelajaran Picture And Picture.
Model pembelajaran Picture And Picture terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini terbukti dari
pembelajaran awal (pra siklus) 54,00 dengan keberhasilan peserta didik
yang mendapat nilai di atas KKM sebesar 53%, pada siklus 1 mencapai
rata – rata 60,00 dengan keberhasilan peserta didik yang mendapat nilai di
atas KKM sebesar 64%. Sedangkan ratarata pada siklus 2 adalah 72,00
dengan keberhasilan peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM 75%
atau bisa dikatakan bahwa pada siklus 2 ini keberhasilan peserta didik
mencapai 81 %.
2. Simpulan Khusus
Berdasarkan dari hasil penelitian dan diskusi dengan supervisor 2,
keaktifan peserta didik meningkat secara bertahap disetiap siklusnya. Pada
siklus 1 peserta didik yang aktif sebanyak 15 orang atau 32%, terjadi
peningkatan pada siklus 2 menjadi 36 orang atau 77%. Sedangkan peserta
didik pada siklus 1 yang tidak aktif sebanyak 32 orang atau 68%, terjadi
penurunan pada siklus 2 menjadi 11 orang atau 23%.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan, bahwa hasil belajar
peserta didik di kelas IV sudah meningkat disetiap siklusnya. Pada siklus 1
hasil belajar peserta didik sudah meningkat, peserta didik yang mendapat
nilai di bawah KKM ada 17 orang atau 36 % sedangkan peserta didik yang
mendapat nilai di atas KKM ada 30 orang atau 64% dengan mencapai rata-
rata 60,00, nilai tertingginya adalah 100 dan nilai terendahnnya adalah 20;
pada siklus 2 hasil belajar peserta didik meningkat dengan pesat. peserta

28
didik

29
yang mendapat nilai di bawah KKM ada 9 orang atau 19% sedangkan
peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM ada 38 orang atau 81%
dengan mencapai rata-rata 72,00. Nilai tertingginya 100 dan nilai terendah
40.

B. Saran dan Tindak Lanjut


Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa hal yang sebaiknya
dilakukan oleh pendidik guna meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam
mata pelajaran Matematika, antara lain:
1. Pendidik hendaknya harus bisa memilih model pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan materi pembelajaran dan karakteristik peserta didik.
2. Untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran
Matematika hendaknya pendidik menggunakan model pembelajaran
dengan langkah-langkah yang telah di tentukan.
3. Pendidik harus terus berinteraksi dengan peserta didik selama proses
KBM berlangsung sehingga peserta didik terlibat aktif dalam proses
pembelajaran dan tercipta komunikasi yang harmonis di dalam kelas;
4. Selama pelaksanaan KBM berlangsung Pendidik harus memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam
Pembelajaran.

30
DAFTAR PUSTAKA

Andayani,dkk(2009), Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP),Universitas


Terbuka, Jakarta.
Anggoro, M. Toha., dkk. (2012). Metode Penelitian. Jakarta. Universitas Terbuka
Hayati Mala, (2013), Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Universitas Terbuka
http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran/
https://www.zonareferensi.com/pengertian-hasil-belajar/
https://www.kajianpustaka.com/2014/04/pembelajaran-matematika.html
http://himitshu-qalbu.blogspot.co.id/2010/12/pembelajaranmatematika.html
http://ichaledutech.blogspot.com/2013/03/pengertian-belajar-
pengertian.html/?m=1
https://id.scribd.com/doc/44882666/Tujuan-Pembelajaran-Matematika-Sd
http://iniwebhamdanhamdan.wordpress.com/2012/05/10/pengertiannumberhead-
together-nht/
http://jaul.heck.in/model-pembelajaran-talking-stick.xhtml
https://ngopigaul.id/edukasi/6-manfaat-belajar-matematika-dalam-kehidupan-
sehari-hari/
http://panduanguru.com/model-model-pembelajaran-pengertiannya/
http://panduanguru.com/tag/ciri-cirimodelpembelajaran/
https://rita16site.wordpress.com/2016/09/30/peran-fungsi-tujuan-dan-manfaat-
pembelajaran-matematika/
https://www.kompasiana.com/rohilah1606/59c0d34f5a676f3c432e78b2/kelebihan
-dan-kekurangan-model-pembelajaran-picture-and-picture
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/04/model-pembelajaran-numbered-
heads.html
http://fatkhan.web.id/model-pembelajaran-examples-non-examples/

31

Anda mungkin juga menyukai