TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan tersebut. Dividen dibagikan kepada mereka yang telah resmi menjadi
pemiliki saham suatu perusahaan pada waktu yang sudah ditentukan. Menurut
Dividen adalah bentuk pembagian keuntungan kepada investor atas modal yang
sudah mereka berikan. Keuntungan tersebut dibagikan oleh emiten yang berasal
a. Dividen saham
beredar di pasar, tetapi tidak menambah jumlah dana pada modal saham, dividen
ditentukan.
c. Dividen likuidasi
2. Kebijakan dividen
saham dalam bentuk dividen, penjagaan stabilitas dividen dalam masa ke masa,
bentuk dividen sebagai hak dari para pemegang saham atau ditahan dalam bentuk
Dividen per share (dividen per lembar saham) merupakan ukuran yang
dibandingkan dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar. Dividen per
share ini biasanya untuk mengetahui jumlah dividen apabila dihubungkan dengan
saham.
1. Dividend yield
kenaikan harga saham tidak ada dan merupakan rasio yang penting bagi para
Earning per share atau pendapatan per lembar saham adalah bentuk
pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap
lembar saham yang dimiliki (Fahmi, 2016:83). earning per share (EPS)
Informasi earning per share suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih
earning per share merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan
(return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham. Pada
saham sangat tertarik pada earning per share (EPS), karena hal ini
menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa
penjualan dan laba, atau dengan kata lain semakin besar earning per share
untuk berinvestasi dalam sekuritas yang tidak berisiko laba dapat meningkat. Hal
(earning per share), sehingga ukuran yang lebih tepat adalah memaksimalkan
share (EPS) merupakan salah satu jenis rasio keuangan dimana rasio ini
menunjukkan bagian laba untuk setiap saham yang beredar. earning per share
saham yang ada di pasaran. Semakin tinggi nilai earning per share tentu saja
merupakan laba bersih dari perusahaan yang siap dibagikan kepada para
pemegang saham yang di bagi dengan jumlah lembar saham perusahaan yang
beredar di pasaran. earning per share yang tinggi merupakan daya tarik bagi
investor. Semakin tinggi earning per share, maka kemampuan perusahaan untuk
share diperoleh dengan membagi laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan
terhadap seluruh jumlah saham yang beredar. Hal ini menunjukkan profitablitas
(leverage) yang dilakukan perusahaan pada dasarnya akan menambah aset yang
perusahaan yang akan meningkatkan earning per share perusahaan walaupun hal
ini cukup beresiko bagi perusahaan tidak disukai investor. Darmadji dan
1. Penggunaan hutang
lembar saham (EPS) dan karena itu juga mengakibatkan harga saham.
pinjaman (modal asing). Penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat laba
bersih sebelum bunga dan pajak (EBIT) merupakan faktor yang mempengaruhi
a. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun.
b. Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun.
d. Persentase penurunan jumlah lembar saham biasa yang beredar lebih besar
a. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar naik
b. Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar tetap.
c. Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar naik.
Persentase kenaikan jumlah lembar saham biasa yang beredar lebih besar
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur persentase laba bersih terhadap
penjualan bersih. Rasio ini dapat dihitung dengan membagi laba bersih setelah
setelah pajak dan bunga terhadap penjualan bersih. Menurut Lulita (2019:22)
Sriwidodo (2017:123) menyatakan bahwa net profit margin merupakan rasio yang
pendapatan bersihnya terhadap penjualan bersih. Rasio ini dapat dihitung dengan
Net profit margin yang besar menunjukan bahwa laba bersih yang
diperoleh perusahaan semakin besar. semakin besar rasio net profit margin berarti
yang diperoleh perusahaan dengan melihat laba bersih dengan penjualan bersih.
berikut:
tahun sekarang
4. Bertujuan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan
1. Penjualan
2. Laba kotor
4. Laba bersih
berikut:
“Harga pada pasar riil, dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan
karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung
atau jika pasar ditutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya”.
saham sebagai nilai saham, mejelasakan bahwa nilai (harga) saham terdiri dari
emiten. Yang mana nilai buku sendiri dipengaruhi oleh nilai-nlai lain seperti nilai
nominal (par value), agio saham (additional paid capital atau in excess of par
value), nilai modal yang disetor (paid in capital), dan laba yang ditahan (retained
earnings).
Nilai pasar (market value) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku
merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh 17 perusahaan, maka
nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang
ditentukan oleh pelaki pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan
adalah nilai seharusnya dari suatu saham perusahaan atau nilai sebenarnya suatu
saham perusahaan.
Harga saham pada umumnya menunjukan harga yang tercipta dari
pergerakan pasar atau bursa, yang dimaksud dengan pergerakan pasar disini
adalah pergerakan yan dilakukan oleh penjual dan pembeli. Sehingga yang
dimaksud dengan harga saham adala harga pasar saham, kerena harga itu
merupakan perwujudan dari harga atau nilai sekarang (present value) yang
faktor-faktor lain.
perusahaan.
perusahaan.
a. Perkembangan kurs.
3. Faktor sosial politik Faktor sosial politik adalah faktor yang timbul dari
kegiatan sosial politik dalam suatu negara, yang mana sebagai beikut:
c. Kondisi perekonomian.
earning per share, net profit margin, dan retrun on aset terhadap harga saham
earning per share, net profit margin dan return on assets terhadap harga saham
melalui laporan keuangan tahunan yang telah disusun oleh perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini diperoleh
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk dalam golongan LQ45 tetap
periode 2009-2015 dan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka diperolah
product and service solutions) 24.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
dividend per share dan return on assets berpengaruh terhadap harga saham.
Tabel 2.1
Sekarang
Persamaan Perbedaan
variabel dependen
(ROA), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) terhadap harga
saham perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45 di BEI periode 2013-
2015”. Objek penelitian yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana
pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS terhadap harga saham perusahaan yang
tergabung dalam indeks LQ45 periode tahun 2013-2015. Populasi dalam
penelitian ini yakni perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45. Pengambilan
Analisis data dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis
regresi linier berganda menunjukkan bahwa ROA (X1) dan ROE (X2) tidak
memiliki pengaruh terhadap harga saham (Y). NPM (X3) berpengaruh negatif
terhadap harga saha (Y). EPS (X4) berpengaruh positif terhadap harga saham (Y).
Berdasarkan hasil dari tabel koefisien determinasi, nilai adjusted R²adalah sebesar
0,840. Hal ini berarti kemampuan variabel independen yakni ROA, ROE, NPM,
dan EPS dalam menjelaskan variabel dependen yakni harga saham adalah sebesar
82,7% sedangkan 17,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Tabel 2.2
Persamaan Perbedaan
dependen (Y).
Penelitian dengan judul “Pengaruh current ratio, total asset turnover, dan
net profit margin terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan logam yang
ratio(X1), total asset turnover(X2), net profit margin(X3), pertumbuhan laba (Y).
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Hal ini dibuktikan dengan hasil yang ada
nilai t hitung sebesar 0,442 dengan jumlah t tabel sebesar 1,684 (t hitung < t
tabel). Nilai signifikasinya sebesar 0,661 > 0,05. Total asset turnover berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan laba. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung
sebesar 3,355 dengan t tabel sebesar 1,684 (t hitung > t tabel). Nilai signifikasinya
sebesar 0,002 < 0,05. Net profit margin berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
laba. Hal ini dibuktikan dengan t hitung sebesar 2,320 dengan t tabel sebesar
1,684 (t hitung > t tabel). Nilai signifikasinya sebesar 0,025 < 0,05.
Tabel 2.3
Persamaan Perbedaan
independen independen.
Return On Equity, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Di Masa
dalam jangka pendek, menengah, dan panjang bagi industri sektor pertambangan.
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Asset
(ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga
yang terdaftar di BEI periode 2020 sebanyak 49 perusahaan. Data yang dihimpun
berasal dari data laporan keuangan interim yang dipublikasi BEI setiap bulannya
dengan rentang Maret 2020 sampai dengan Desember 2020. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS
23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPM, ROA, ROE, dan EPS berpengaruh
Tabel 2.4
Persamaan Perbedaan
Penelitian dengan judul “pengaruh Earning per share, Dividen Per Share,
Financial Laverage terhadap harga saham pada perusahaan food and baverage
turun terus menerus setiap tahunnya. Satu cara untuk mengetahui bahwa
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh EPS, DPS, dan financial
leverage terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
jumlah 9 perusahaan selama 5 tahun mengolah data sebanyak 45 data. Data diuji
dengan menggunakan asumsi dasar, uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda
dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS, DPS, dan financial
Sedangkan secara parsial EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham, DPS
tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, dan financial leverage juga
Persamaan Perbedaan
independen. independen.
2.2.2 Skripsi
Penelitian dengan judul “Pengaruh Dividen dan Earning Per Share Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Index LQ45”. Laporan keuangan
merupakan salah satu sumber informasi yang sangat penting bagi investor untuk menilai
kinerja suatu perusahaan. Karena pengambilan keputusan investor di dasari dari laporan
keuangan perusahaan. Selain ikhtisar keuangan harga saham juga menjadi pertimbangan
bagi investor untuk berinvestasi terhadap suatu saham. Dalam Laporan Keuangan
terdapat beberapa rasio, diantaranya Dividen dan Earning Per Share. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji pengaruh dividen dan earning per share terhadap harga saham
pada perusahaan yang terdaftar di index LQ45. Penelitian ini menggunakan analisis
regresi linear berganda dengan sampel sebanyak 23 perusahaan yang terdaftar di index
LQ45 periode 2015- 2019. Penelitian ini mengunnakan metode kuantitatif dan Alat
analisis yang digunakan adalah program SPSS versi 22. Hasil yang didapat dalam
penelitian ini adalah variabel dividen berpengaruh positif signifikan terhadap harga
saham , earning per share berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.
Tabel 2.1
Persamaan Perbedaan
dependen.
Penelitian ini judul “Analisi Earning Per share terhadap harga saham
dengan dividen yield sebagai variabel intervening pada perusahaan LQ45di bursa
Earning Per Share terhadap Harga Saham dengan Dividend Yield sebagai
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif, yaitu
untuk menganalisis hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 22 perusahaan. Sesuai dengan hipotesis yang
telah dirumuskan, maka dalam penelitian ini analisis data statistik diukur dengan
menggunakan software SmartPLS (Partial Least Square). Berdasarkan pengujian
variabel bebas (earning per share) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel terikat (harga saham), akan tetapi earning per share berpengaruh positif
terhadap dividend yield (variabel intervening) namun tidak signifikan dan variabel
terikat (harga saham) dan variabel intervening (dividend yield) tidak signifikan
sebagai pemediasi hubungan antara earning per share terhadap harga saham.
Earning per share mampu memengaruhi dividend yield hanya sebesar 0,9%, lalu
earning per share dan dividend yield mampu memengaruhi harga saham sebesar
47,4%.
Tabel 2.2
Persamaan Perbedaan
variabel intervening.
Gambar 2.1
Kerangka konseptual
Pengumuman
Divididen
(X1)
Harga Saham
Earning Per Share
(X2) (Y)
mempengaruhi investor untuk berinvestasi, hal ini merupakan kabar baik untuk
yang tinggi. Menurut Aristya dan Suryana (2015), menyatakan bahwa tingkat
keuntungan yang dihasilkan per lembar saham yang dimiliki oleh investor akan
Semakin tinggi nilai earning per share maka investor menganggap prospek
dengan penjualan bersih. Net profit margin yang besar menunjukan bahwa laba
bersih yang diperoleh perusahaan semakin besar. Laba bersih yang besar dapat
menarik investor menanamkan modal sehingga laba yang diperoleh lebih besar.