Kegiatan pemberian nilai hendaknya merupakan bagian integral dari proses belajar
mengajar artinya menjadi feedback atau umpan balik
Sistem penilaian yang dipergunakan hendaknya jelas bagi siswa dan bagi pengajar
sendiri (Purwanto, 2006: 72)
Ada pesanan yang mendasari atau proses sebelum melakukan evaluasi, yaitu :
Dengan uji coba yang dilakukan, evaluator mencoba untuk mencari respon dari
penonton. Respon penonton penting untuk mengukur efektivitas pesan
Secara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu program atau
suatu kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Secara
spesifik evaluasi memiliki banyak tujuan dan manfaat.
Sebuah kegiatan evaluasi memberikan manfaat baik bagi pihak yang mengevaluasi
maupun yang dievaluasi karena proses ini memiliki banyak fungsi sebagai berikut.
2. Fungsi Seleksi
3. Fungsi Diagnosis
4. Fungsi Penempatan
Proses evaluasi berfungsi untuk mengetahui posisi terbaik untuk seseorang sesuai
kapabilitas dan kapasitas yang dimilikinya. Dengan melakukan evaluasi,
manajemen perusahaan dapat menempatkan setiap karyawan di posisi yang paling
tepat sehingga menghasilkan kinerja yang optimal.
HALAMAN 7
Menurut Abdul Basir (1996), evaluasi merupakan proses pengumpulan data yang
deskriptif, informatif, prediktif. Dilaksanakan secara sistematik dan bertahap, guna
menentukan kebijaksanaan, sebagai upaya memperbaiki pendidikan.
Meskipun prosesnya serupa, tetapi faktanya, ketiga hal ini memiliki perbedaan
yang signifikan,. Jika evaluasi berarti kegiatan atau proses menentukan nilai-nilai,
kriteria, atau tindakan dalam pembelajaran. Pengukuran adalah membandingkan
suatu hasil, baik itu tes, dengan standar yang benar dan sudah ditetapkan. Artinya,
pengukuran adalah proses menentukan kuantitas suatu kegiatan. Sedangkan
penilaian merupakan proses untuk mengambil keputusan, dengan menggunakan
segala informasi yang didapat, melalui hasil pengukuran. Penilaian juga dapat
diartikan, sebagai suatu usaha memperoleh berbagai informasi secara menyeluruh,
soal proses serta hasil perkembangan yang dicapai.
Jenis Evaluasi : Evaluasi memiliki dua jenis berbeda, yakni formatif dan sumatif.
Berikut pembahasan tentang jenis evaluasi, selengkapnya:
1. Evaluasi Formatif : Penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, dari kegiatan
atau program kerja yang telah dilaksanakan. Biasanya, evaluasi ini dilakukan
secara rutin, setiap bulan atau per tahun. Sesuai dengan keperluan informasi hasil
penilaian, di mana manfaatnya, memberikan umpan balik kepada manajer
program, terkait kemajuan yang telah dicapai. Selain itu, juga untuk mengetahui,
apa saja hambatan yang dihadapi selama kegiatan pun program kerja berlangsung.
2. Evaluasi Sumatif : Penilaian terhadap hasil yang telah dicapai dari kegiatan atau
program kerja, secara keseluruhan, dari awal hingga akhir. Evaluasi jenis ini
dilakukan di akhir kegiatan, dengan jangka waktu yang ditetapkan. Jika program
kerja atau kegiatan memiliki jangka waktu enam bulan, maka evaluasi sematif,
juga dilakukan menjelang akhir bulan tersebut. Sementara untuk evaluasi dari
dampak kegiatan atau program kerja, bisa dilakukan usai proyek berakhir, dengan
memperhitungkan efeknya yang sudah nyata terlihat.
Tujuan Evaluasi
Mengetahui kesulitan apa saja yang dialami seseorang dalam kegiatan, hingga bisa
dilakukan diagnosis, serta memungkinkan remedial teaching (perbaikan).
Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas suatu metode, media, serta sumber
daya lain, dalam pelaksanaan kegiatan.
Sebagai hasil dan informasi penting bagi pelaksana evaluasi, untuk memperbaiki
kekurangan yang ada.
Fungsi evaluasi bermanfaat bagi pihak yang melakukan pun yang dievaluasi,
seperti beberapa di antaranya:
Metode Evaluasi
Evaluasi bisa dilakukan dengan berbagai metode, tergantung pada bidang yang
akan dievaluasi, serta hasil yang di-inginkan.
Berbagai komponen itu bisa bersifat nyata (tangible), pun tak nyata (intangible).
Tahap Evaluasi
Evaluasi memiliki tahapan yang harus diikuti, meski tak selalu sama, tetapi
berbagai tahapan penting untuk dilakukan, berkaitan dengan hasil akhir dari proses
evaluasi itu sendiri.
Dapat mengacu pada suatu program kerja atau kegiatan lainnya, di mana terdapat
faktor-faktor yang bisa serta perlu dievaluasi.
Tetapi secara umum, yang menjadi prioritas adalah hal-hal yang menjadi kunci
utama (key-success).
Desain, evaluasi seperti apa yang akan dilaksanakan, agar data-data yang
dibutuhkan, tahapan kerja, serta siapa saja yang dilibatkan, dan apa saja yang
dihasilkan, menjadi jelas, sebelum evaluasi berlangsung.
3. Pengumpulan Data Evaluasi
Pengumpulan data dapat dilakukan secara efisien dan efektif, sesuai kaidah-kaidah
ilmiah yang berlaku, dan kebutuhan serta kemampuan.
Tahapan evaluasi terakhir adalah pelaporan hasil, untuk dimanfaatkan oleh pihak-
pihak yang mempunyai kepentingan.
Sebab, hasil evaluasi itu harus di-dokumentasikan secara tertulis, agar bisa dibaca
dan bermanfaat sebagaimana mestinya.
HALAMAN 8
Manfaat hasil pemecahan masalah dengan metode ilmiah dalam berbagai bidang
antara lain:
5. Menganalisis data : Hasil eksperimen berupa data, baik data kuantitatif serta
data kualitatif kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan yang
sesungguhnya.
Untuk mengelola keuangan dengan baik, hal pertama yang perlu dilakukan adalah
menentukan berapa persen uang yang dialokasikan untuk operasional bisnis.Berapa
persen target laba yang ingin dicapai, berapa persen uang untuk cadangan kas
bisnis, serta berapa persen uang untuk pengembangan bisnis. Dengan menentukan
persentase, kita dapat lebih mudah mengelola keuangan sesuai dengan porsi yang
telah ditentukan di awal memulai bisnis.
Membuat evaluasi keuangan adalah suatu tujuan akhir dari dokumentasi arus
dalam satu periode. Ada 2 alasan mengapa evaluasi keuangan harus
dilakukan. Yang pertama, evaluasi keuangan akan menampilkan sebuah
pencapaian perusahaan selama satu periode. Evaluasi tersebut dapat memberikan
informasi apakah langkah yang diambil sudah benar atau belum. Dengan evaluasi
juga kondisi keuangan selama satu periode akan dapat terlihat dengan jelas. Yang
kedua, evaluasi keuangan juga dapat memperlihatkan pola pengeluaran perusahaan
dalam satu periode. Apabila banyak terdapat kekurangan, maka kamu dapat
mengambil langkah perbaikan pada periode selanjutnya.
Untuk memulai sebuah pekerjaan diperlukan sebuah rencana yang baik. Namun,
apabila perencanaan tidak dijalankan sepenuhnya, maka hasil yang didapatkan
tentu tidak akan maksimal. Bukan tidak mungkin justru akan menimbulkan
kerugian. Karenanya, untuk mengelola keuangan diperlukan sebuah rencana untuk
mengatur pemasukannya.Pikirkan mana produk yang dapat menghasilkan untuk
perusahaanmu. Tentukan berapa banyak yang dapat diproduksi, lihat segmen
pasar dan pastikan target penjualanmu. Jangan lupa, susun strategi
pemasaran dengan lebih matang agar kamu dapat mencapai target sesuai dengan
yang sudah direncanakan.
Satu hal yang seringkali membuat para pebisnis gagal dalam bisnisnya adalah
dengan menganggap uang yang didapatkan dari usaha sebagai uang pribadinya.
Persepsi tersebut tidak salah apabila bisnis milik perorangan. Kebiasaan inilah
yang kadang membuat akhirnya bisnis tersebut gagal. Seperti contoh, biaya yang
seharusnya untuk produksi digunakan untuk membiayai kebutuhan pribadi. Hal
inilah yang membuat usaha tersebut kekurangan modal. Hal yang dapat kamu
lakukan adalah dengan melakukan pembukuan agar dapat membantu kamu melihat
arus kas keuangan perusahaan dan tentunya dengan pembukuan tersebut kamu
dapat memisahkan dari kebutuhan pribadi dan bisnis. Selain itu, kamu juga dapat
memisahkan keuangan pribadi dan keuangan bisnis ini menggunakan bank dengan
membuat rekening bisnis dan rekening pribadi.
- Memahami Akuntansi
Banyak cara dalam penyusunan rencana strategis sebuah lembaga sesuai dengan
konsep yang dikembangkan para ahli manajemen, akan tetapi bila sebuah
organisasi atau lembaga telah memiliki acuan yang telah ditetapkan sebaiknya
acuan tersebut sebagai rujukan utama. Teori dan konsep rencana strategi sebagian
besar lahir dari konsep bisnis, misalnya: IE (Internal-Eksternal) matrik, SPACE
(Strategic Position and Action Evaluation) matrik, Grand Strategy matrik, TOWS
matrik dan BCG, dan sebagai penetapan alternative strategi dapat menggunakan
QSPM (Quantitative Strategies Planning Matriks) . Diantara konsep-konsep
tersebut yang tidak menggunakan parameter bisnis adalah: Matrik TOWS.
Sehingga dalam penyusunan rencana strategis yang akan dibahas akan mengambil
rujukan Inmendiknas No: 1/U/2002 yang menggunakan konsep TOWS matrik atau
Fungsi Perencanaan.
2. Perkiraan yang bersifat ramalan: perkiraan masa depan yang dianalisis secara
ilmiah berdasarkan fakta dan data masa lalu dan sekarang
4. Memastikan suatu kegiatan: rencana yang mengatur hak dan kewajiban, tugas
dan tanggung jawab serta wewenang mereka, sehingga staf akan bekerja dengan
penuh kepastian.
Tahapan Strategi
1. Reviewing external and internal factors that are the bases for current strategies
Strategi evaluation akan menjadi bagian penting dari laporan akuntabilitas kinerja
sebuah lembaga atau organisasi.
1. Tim penyusun
Tim penyusun renstra disarankan merupakan representasi dari seluruh unit kerja
yang ada di lembaga tersebut. Akan lebih efektif bila anggota tim tersebut adalah
mereka yang langsung menangani program di setiap unit kerja. Jumlahnya lebih
baik tidak lebih dari 5 orang sebagai tim inti. Untuk mendapatkan hasil yang
optimal maka tim tersebut dapat melakukan presentasi dihadapan staf pimpinan
dan staf lain yang relevan untuk mendapatkan masukan, kritik dan saran-saran.
2. Strategi penyusunan.
Terkadang seringkali membuat para pebisnis gagal dalam bisnisnya adalah dengan
menganggap uang yang diterima dari usaha sebagai uang pribadinya. Persepsi
tersebut tidak salah apabila bisnis milik perorangan. Kebiasaan ini terkadang
akhirnya membuat bisnis tersebut gagal. Seperti contoh, biaya yang seharusnya
digunakan pada produksi, namun sekarang untuk membiayai kebutuhan pribadi.
Hal inilah yang membuat bisnis tersebut kekurangan modal.
Kondisi keuangan pada bisnis yang bermasalah bisa juga disebabkan karena
produk yang ditawarkan kurang memiliki daya tarik sehingga terjadinya penurunan
omzet. Pelaku bisnis memang sudah seharusnya mampu terus berinovasi karena
hal tersebut merupakan salah satu strategi bisnis ampuh untuk mendatangkan
penjualan.
Sebelum melakukan invovasi, perlu adanya research and development agar bisnis
dapat berkembang dan bisa melakukan ekspansi. Hal ini dapat mengevaluasi apa
saja yang perlu ditambahkan dalam bisnis , dan apakah diperlukan peningkatan
dari segi kualitas dan kuantitas dalam produksi. Hal ini disebut dengan proses
research and development.
HALAMAN 11
Kesulitan keuangan disebabkan oleh banyak faktor. Namun, secara garis besar bisa
disebabkan oleh pengeluaran yang tinggi, terlalu banyak aset yang tidak likuid,
perencanaan keuangan yang salah, atau pendapatan yang terancam. Berikut
beberapa faktor yang menyebabkan financial distress bagi perusahaan.
Penjualan tidak mencapai target, Manajemen arus kas yang buruk, Produk yang
tidak terjual, Perputaran karyawan yang tinggi. Dll.
Sementara itu, berikut ini adalah penyebab financial distress bagi individu :
Kesulitan mencapai titik impas, Margin keuntungan kecil, Penjualan yang tidak
mencapai target.
Pastikan rasio utang tidak melebihi 50% dari total aset bersih. Terapkan
perencanaan keuangan, dan lakukan penganggaran dengan benar.
Faktor umum
Dalam operasional riset, sistem waktu dan jadwal yang tersusun rapi menurut
prioritas akan mengatur semua kaitan dalam setiap lini di suatu oerusahaan.
Misalnya, saat dijadwalkan produksi pada tanggal tertentu, jadwal ketat dimulai
dari penerimaan bahan baku, pemrosesan, hingga pengemasan. Di luar itu,
terukurnya waktu juga mencakup aktivitas-aktivitas administratif, keuangan,
hingga penyimpanan.
Termasuk juga untuk urusan supply chain, hasil matematis yang jelas akan
memberikan ketepatan nilai. Dengan begitu keputusan-keputusan yang diambil
dari tahap perencanaan hingga distribusi produk tidak menimbulkan sisa yang sia-
sia. Keuangan perusahaan pun tetap aman dan teralokasi dengan baik.
Manajemen inventory
Risk Management
Bagi dunia bisnis, menganalisis risk management adalah langkah yang krusial.
Iklim persaingan kompetitif dan kondisi ekonomi nasional yang ikut
mempengaruhi perlu diantisipasi dengan baik. Salah satunya melalui data yang
bernilai dalam pengaturan risk management ketika beberapa kemungkinan buruk
menghantam operasionalitas perusahaan.