Anda di halaman 1dari 31

“ALEL GANDA, GOLONGAN DARAH MENURUT SISTEM A,B,O DAN

SISTEM RHESUS”

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

“GENETIKA”

Dosen pengampu: Vifty Octanarlia Narsan, M. Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 4:

1. Alicia Puspita Maharani (1901082002)


2. Nita Andriani (1901080017)
3. Riska Oktavia (1901080022)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAAN

TADRIS PENDIDIKAN BIOLOGI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah genetika yang berjudul
Alel Ganda. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Genetika di IAIN Metro
Lampung. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Maka kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya penulis
berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.

Metro, 29 Maret 2022

Penulis

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Masalah............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Alel Ganda..................................................................................3
1. Alel Ganda Warna Rambut Kelinci........................................................4
2. Alel Ganda Golongan Darah Manusia Sistem ABO..............................7
B. Golongan Darah...........................................................................................8
1. Istilah-Istilah dalam Golongan Darah....................................................8
2. Sejarah Golongan Darah........................................................................9
3. Jenis Penggolongan Darah...................................................................11
4. Golongan Darah Menurut SIstem ABO...............................................11
5. Golongan Darah Menurut Sistem Resus..............................................17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................22
B. Saran...........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bila seorang pengajar mengatakan kata alel, yang terbayang dibenak kita
adalah sepasang gen yang terdiri dari dua anggota yang masing-masing
terletak pada lokus (tempat) yang sama dalam pasangan kromosom yang
homolog. Belum banyak yang mengetahui bahwa dalam alel itu ada yang
disebut sebagai alel ganda beserta contoh dan komponen-komponen yang
terdapat didalamnya. Contoh sederhananya adalah darah yang memberikan
peranan amat penting untuk kehidupan suatu organisme. Pada tumbuhan,
hewan dan manusia dikenal beberapa sifat keturunan yang ditentukan oleh
suatu seri alel ganda.

Golongan darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1900
dan faktor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner bersama Weiner pada tahun
1942 juga ditentukan alel ganda. Untuk golongan darah tipe ABO misalnya,
dikenal alel ganda IAIB dan I, harus dipahami tentang pengertian tentang
antigen, zat anti (antibodi) dan aglutinasi.Masyarakat luas sudah tidak asing
lagi dengan kata golongan darah atau transfusi darah atau bahkan tak heran
dengan berbagai variasi warna bulu pada kelinci. Namun pengetahuan mereka
hanya sebatas itu tanpa mengetahui apa hubungannya dengan alel ganda yang
terdapat pada gen. Gen ganda adalah suatu seri gen yang menentukan
pewarisan secara kuantitatif. Beberapa sifat pada manusia, hewan maupun
tumbuhan seringkali ditentukan oleh adanya gen ganda. Misalnya tinggi
badan, pigmentasi kulit, panjang tongkol jagung dan sebagainya.Alel ganda
bukan hanya sebatas ada pada manusia melainkan pada hewan dan tumbuhan
pun alel ganda itu ada. Tetapi ada perbedaan antara alel ganda pada manusia,
hewan, dan tumbuhan. Maka dari itu, penting bagi kami untuk menyusun
makalah ini mengenai alel ganda.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah Alel Ganda, Golongan Darah


Menurut Sistem A,B,O dan Sistem Rhesus sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Alel Ganda?


2. Apa yang dimaksud dengan golongan darah?
3. Apa saja sistem yang digunakan dalam menentukan golongan darah?

C. Tujuan

Adapun tujuan pada makalah Alel Ganda, Golongan Darah Menurut


Sistem A,B,O dan Sistem Rhesus sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian alel ganda


2. Untuk mengetahui pengertian golongan darah
3. Untuk mengetahui sistem yang digunakan dalam menentukan
golongan darah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Alel Ganda
Alel adalah gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian dari
pasangan kromosom homolog, tetapi memiliki pengaruh dalam cara yang
berbeda. Contohnya, gen H sealel dengan h, gen K sealel dengan k, dan gen b
sealel dengan b. Gen sealel diberi simbol huruf sama, tetapi dibedakan
dengan huruf besar dan kecil jika pasangan merupakan heterozigot. Huruf
besar menunjukkan dominan, sedangkan huruf kecil menunjukkan resesif.
Contoh lain gen sealel misalnya, gen A untuk pigmentasi kulit, sedangkan
gen a tidak menghasilkan atau sedikit pigmentasi kulit. Ini menunjukkan gen-
gen tersebut bekerja berlawanan, tetapi memiliki tugas yang sama yaitu
mengatur pigmentasi kulit.1

Lokus merupakan unit-unit yang lebih kecil pada kromosom yang


memberikan bentuk seperti rangkaian manik atau pita dengan garis-garis
melintang yang menunjukkan letak-letak gen. Gen A dan gen a merupakan
gen yang sealel, karena terletak pada lokus yang bersesuaian dan mengawasi
sifat yang sama atau setaraf tetapi ekspresinya berbeda. Misalnya gen A dan
alelnya a sama-sama mengawasi bentuk hidung, tetapi untuk gen A
mengekspresikan hidung mancung, sedangkan alelnya gen a
mengekspresikan hidung pesek. Satu gen dapat mempunyai lebih dari satu
alel. Urutan dalam penulisan pasangan anggota multiple alel disesuaikan
dengan urutan dominasi satu sifat terhadap sifat yang lain. Peristiwa yang
menunjukkan di mana suatu gen mempunyai alel lebih dari satu disebut
sebagai multiple alel. (Toegino,1997:32)

Suatu alel dikatakan alel ganda jika suatu gen memiliki lebih dari dua
pasangan gen yang sealel sehingga muncul beberapa sifat. Gen umumnya
hanya mempunyai dua macam kombinasi dengan pasangannya, misalnya gen
1
Biomagz. Alel (Alel Tunggal dan Alel Ganda). http://www.biomagz.com/2016/01/alel-alel-
tunggal-dan-alel-ganda-contoh.html?m=1. Diakses pada 27 Maret 2022

3
A kombinasinya AA dan Aa. Jadi, satu seri alel hanya memiliki dua anggota,
yaitu A dan a. Namun, ternyata ada juga seri alel atau pasangan gen yang
memiliki lebih dari dua anggota alel, misalnya tiga atau empat alel. Alel
demikian disebut alel ganda. Contoh sifat yang dikontrol oleh alel ganda
adalah golongan darah manusia sistem ABO dan warna bulu kelinci.2

1. Alel Ganda Warna Rambut Kelinci

Gambar 1 Warna bulu kelinci


(sumber : http://www.biomagz.com/2016/01/alel-alel-tunggal-dan-alel-

ganda-contoh.html?m=1 )

Warna pada bulu kelinci dikendalikan oleh alel ganda atau majemuk.
Warna bulu kelinci dikendalikan oleh 4 macam alel, yaitu C, cch, ch, dan
c dengan urutan dominansi alel adalah C > cch > ch > c. Warna bulu
kelinci tersebut terdiri atas :
1) warna polos (hitam/cokelat muda), genotipe CC, Ccch, Cch, Cc;
2) warna kelabu muda (chinchilla), genotipe cchcch, cchch, cchc;
3) warna dasar putih dengan warna hitam pada ujung hidung, telinga,
kaki, dan ekor (himalaya), genotipe chch, chc;
4) warna putih (albino), genotipe cc.3

2
Biomagz. Alel (Alel Tunggal dan Alel Ganda). http://www.biomagz.com/2016/01/alel-alel-
tunggal-dan-alel-ganda-contoh.html?m=1. Diakses pada 27 Maret 2022
3
Sainsmini.pengertian Alel dan Alel Ganda. https://sainsmini.blogspot.com/2015/02/pengertian-
alel-dan-alel-ganda.html?m=1. Diakses pada 27 Maret 2022

4
Gambar 2 genotip dan fenotip warna rambut kelinci
(sumber : https://slideplayer.info/slide/2696680/)

Contoh alela ganda pada kelinci :


 gen C untuk sifat kelinci warna normal
 gen Ch untuk kelinci warna himalaya
 gen Cch untuk kelinci warna chinchilia
 gen c untuk kelinci warna albina

Contoh diagram persilangan :


Buatlah bagan persilangan antara kelinci berwarna hitam (HH) dengan
kelinci berwarna putih (hh). hitam dominan terhadap Putih. bagaimana
genotif dan fenotif anaknya? bagaimana pula genotif dan fenotif F2 jika
antar F1 disilangkan kembali?

Jawaban:

Dik : kelinci bewarna hitam (HH),

      kelinci berwarna putih (hh),

     hitam dominan terhadap putih.

5
Dit: Genotif dan Fenotif anaknya?

    Genotif dan Fenotif F2 jika antar F1 disilangkan kembali?

Penjelasan:

Genotif dan Fenotif anaknya:

Parental 1 = HH X hh

Gamet = H     h

              H     h

Filial 1 =

1) Hh (kelinci berwarna hitam)


2) Hh (kelinci berwarna hitam)
3) Hh (kelinci berwarna hitam)
4) Hh (kelinci berwarna hitam)

hasil anaknya 100 persen kelinci bewarna hitam.

Genotif dan Fenotif F2:

Parental 2 = Hh X Hh

Gamet = H       H

h        h

Filial 2  hasil persilangan = 1). HH (kelinci berwarna hitam)

                                            2). Hh (kelinci berwarna hitam)

                                            3). Hh (kelinci berwarna hitam)

                                            4). hh (kelinci berwarna putih)

6
hasilnya 75 persen  kelinci berwarna hitam dan 25 persen kelinci
berwarna putih

2. Alel Ganda Golongan Darah Sistem ABO

Golongan darah manusia bersifat menurun (herediter) dan


ditentukan oleh alel ganda. Alel pengendali golongan darah sistem ABO
adalah IA, IB, dan IO. Sistem golongan darah ABO ini diperkenalkan
oleh Karl Landsteiner (1868–1943). Penggolongan ini berdasarkan jenis
antigennya yang terdapat di dalam eritrosit. Antigen merupakan protein
yang mampu merangsang pembentukan antibodi. Golongan darah yang
dikenalkan oleh Landsteiner, adalah golongan darah A, B, AB, dan O.
Alel IO resesif terhadap IA dan IB. Akan tetapi, IA dan IB merupakan
alel kodominan sehingga IA tidak dominan terhadap IB dan IB tidak
dominan terhadap IA. Interaksi antara alel IA, IB, dan IO dapat
menyebabkan terjadinya 4 macam fenotipe yang diperlihatkan pada
gambar berikut :

Gambar 3 Macam-macam golongan darah manusia sistem ABO

(sumber : http://www.biomagz.com/2016/01/alel-alel-tunggal-dan-alel-ganda-
contoh.html?m=1)

7
Contoh alela ganda tentang golongan darah manusia :

Dari 3 alena (IA, IB dan IO) dapat tersusun 4 macam golongan darah A, B,
AB dan O.

Contoh alel ganda pada golongan darah ABO.

Bagaimana fenotip golongan darah anak-anaknya apabila terjadi


perkawinan antara pria yang golongan darahnya A heterozigot dengan wanita
golongan darahnya B heterozigot pula?

Jawab:

Gambar 4 penyelesaian kasus alel ganda golongan darah sistem ABO

(Sumber : http://www.biomagz.com/2016/01/alel-alel-tunggal-dan-alel-
ganda-contoh.html?m=1)

B. Golongan Darah
Golongan darah adalah suatu ciri khusus darah dari seorang individu
karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein yang dimiliki pada
permukaan membran sel darah merah. Bisa juga dikatakan, golongan darah
ditentukan oleh jumlah zat (antigen) yang terkandung dalam sel darah merah
individu.
1. Istilah-Istilah Dalam Golongan Darah
a. Antigen adalah molekul protein yang ditemukan di permukaan
sel darah merah

8
b. Aglutinasi adalah penggumpalan darah karena ketidakcocokan
antara pemberi dan penerima darah
c. Antibodi adalah zat kimia yang beredar di aliran darah dan termasuk
sebagai bagian dari sistem imunitas atau kekebalan tubuh.
d. Dominan adalah gen dan sifat yang muncul pada organisme anakan.
Sifat dominan akan muncul dan menutupi meski ada sifat lain yang
berlawanan.
e. Resesif adalah gen dan sifat yang hanya akan muncul pada
organisme anakan bila tidak ada sifat lain yang berlawanan.
Sebaliknya ada sifat lain yang berlawanan, sifat resesif akan tertutup
oleh sifat dominan.

f. Resipien adalah penerima darah hasil transfusi dari pendonor


g. Eritrosit kepingan darah yang berbentuk bulat dengan sedikit ceruk
di tengahnya, agak mirip donat. Sel darah ini dibuat di sumsum
tulang melalui proses
h. Heterozigot Susunan gen pada organisme yang memiliki pasangan
alel yang berbeda misalnya Mm, Tt, KkLl.
i.  Homozigot Susunan gen pada organisme yang memiliki pasangan
alel yang sama misalnya MM, tt, KKLL, kkll.
j. Plasma darah adalah cairan berwarna kekuningan yang bertugas
membawa sel darah.

2. Sejarah Golongan Darah


Sistem penggolongan darah pertama kali ditemukan oleh Karl
Landsteiner pada tahun 1900 dengan mencampur eritrosit dan serum
darah para stafnya. Landsteiner, dari percobaan tersebut menemukan 3
dari 4 jenis golongan darah dalam sistem ABO, yaitu A, B, dan O.
Golongan darah yang keempat, yaitu AB ditemukan pada tahun 1901
(Farhud et al, 2013).

9
Gambar 5 Karl Landsteiner penemu golongan darah sistem ABO
(Sumber : https://m.liputan6.com/health/read/2530870/karl-landsteiner-ilmuwan-
berkumis-si-penemu-golongan-darah)

Karl Landsteiner (14 Juni 1868 – 26 Juni 1943) adalah seorang


ilmuwan berkebangsaan Austria-Amerika. Lahir sebagai seorang Yahudi,
Karl Landsteiner mengubah kepercayaan agamanya menjadi seorang
Katolik Roma pada tahun 1890. Ialah tokoh yang menemukan bahwa
darah manusia terbagi menjadi 4 jenis golongan yang sekarang dikenal
dengan golongan darah O, A, B, dan AB. Dengan penemuannya tersebut,
orang dapat mentransfusi darahnya dengan aman dan tidak sembarangan
dalam mentransfusi darah.4
Setelah berhasil mengelompokkan golongan darah, Landsteiner
mengembangkan penemuannya lewat metode transfusi darah bersama
Alexander S. Wiener pada 1937, Landstainer berhasil melakukan
percobaan transfusi darah ini tanpa membahayakan pasien. Meski
penemuan Karl Landsteiner saling berkesinambungan, tetapi satu yang
paling ditandai dunia adalah transfusi darah. Wajar kalau setelah
meninggal, Landstiner dijuluki sebagai bapak transfusi oleh sebagian
besar pihak. Meski sudah berkontribusi banyak, tetapi Landsteiner tak
lantas puas. Dalam perjalanannya mengabdi di dunia kesehatan, ia
bersama Constantin Levaditi dan Erwin Popper menemukan virus polio
pada tahun 1909. Tak heran dengan rentetan prestasi gemilang, lelaki
yang tutup usia di New York, Amerika Serikat ini kebanjiran
4
Benedikta Desideria. 2016. Karl Landstainer si Penemu Golongan Darah.
https://m.liputan6.com/health/read/2530870/karl-landsteiner-ilmuwan-berkumis-si-penemu-
golongan-darah. Diakses pada 27 Maret 2022

10
penghargaan. Setelah menyabet nobel prize di bidang fisiologi pada
1930, ia juga memperoleh Lasker Award pada 1946.5
3. Jenis Penggolongan Darah
Golongan darah dapat diwariskan oleh orang tua kepada
turunannya. Adapun golongan darah pada manusia dapat dibedakan
menjadi 3, yaitu golongan darah sistem ABO, golongan darah sistem
MN, dan golongan darah sistem Rhesus. Namun dalam makalah ini
menjelaskan tentang dua system penggolongan darah saja yaitu :

a. Golongan Darah Menurut Sistem ABO


Golongan darah adalah klasifikasi darah pada manusia.
Golongan darah manusia berbeda-beda sesuai dengan gen yang
dibawa dari orang tua. Molekul protein juga menjadi faktor yang
membuat golongan darah berbeda. Molekul protein tersebut disebut
antigen dan antibodi. Dan antigen terdapat di permukaan sel darah
merah. Sedangkan antibodi adalah basis dari plasma darah.
Kombinasi dua protein ini menjadi dasar pengelompokan golongan
darah. 6
Golongan darah ABO pada manusia ditentukan berdasarkan
jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, yaitu
golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A
dipermukaan eritrositnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen B dalam serum darahnya. Golongan darah B memiliki
antigen B di permukaan eritrositnya.
Secara fisiologi, berdasarkan adanya aglutinin dalam plasma
darah dan aglutinogen dalam eritrosit yang dikemukakan oleh K.
Landsteiner (1868-1943), darah terbagi menjadi empat golongan
yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Untuk lebih memahami

5
Benedikta Desideria. 2016. Karl Landstainer si Penemu Golongan Darah.
https://m.liputan6.com/health/read/2530870/karl-landsteiner-ilmuwan-berkumis-si-penemu-
golongan-darah. Diakses pada 27 Maret 2022
6
Mia Wahyuningsari.2020. Hereditas Pada Manusia.
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Bio%20Hereditas%20SMA/
topik4.html. Diakses pada 27 Maret 2022

11
tentang penggolongan darah sistem ABO, perhatikan gambar
berikut.

Gambar 6 Penggolongan Darah Sistem ABO


(Sumber : https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Bio
%20Hereditas%20SMA/topik4.html)

Berikut ini adalah pengelompokan golongan darah menggunakan


sistem ABO:
1) Golongan darah A
Orang dengan golongan darah A memiliki antigen A pada sel
darah merahnya. Selain itu, orang dengan golongan darah A
menghasilkan antibodi untuk melawan sel darah merah dengan
antigen B.
2) Golongan darah B
Pemilik golongan darah B memiliki antigen A pada sel darah
merahnya. Orang dengan golongan darah ini menghasilkan
antibodi A untuk melawan sel darah merah dengan antigen A.
3) Golongan darah AB
Jika memiliki golongan darah AB, ini berarti pemiliknya
memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Hal ini juga
menandakan Anda tidak memiliki antibodi A dan B pada
darah.

12
4) Golongan darah O
Orang yang memiliki golongan darah O tidak memiliki antigen
A dan B pada sel darah merah. Namun, orang yang memiliki
golongan darah O memproduksi antibodi A dan B di dalam
darahnya.

b. Protein Pembeda Sistem ABO


Sistem ABO memiliki protein pembeda. Letak protein
pembeda ini ada di membran sel darah merah atau eritrosit yang
disebut antigen. Golongan darah A eritrositnya memiliki protein
yang bernama antigen A. Golongan darah B memiliki antigen B.
Golongan darah AB memiliki dua jenis antigen, ada A dan B.
Sementara golongan darah O enggak punya antigen sama sekali.7
Jadi, penggolongan darah sistem ABO ini berdasarkan ada atau
enggaknya antigen tadi. Antigen ini memiliki kaitan dengan sistem
imunitas seseorang. Sistem ini nggak ada hubungannya dengan
sifat seseorang yang membahas karakter manusia berdasarkan
golongan darahnya.
Selain karena kepribadian manusia itu kompleks, sifat manusia
juga dipengaruhi kombinasi antara faktor gen, juga
neurotransmitter otaknya yang mengatur emosi, level hormon, dan
juga pengaruh lingkungan.

c. Penentuan Golongan Darah


Kemudian, pada suatu pernikahan seseorang sering dijumpai
kasus di mana golongan darah A yang menikah dengan golongan
darah B, ternyata memiliki anak bergolongan darah O. bagaimana
hal itu bisa terjadi? Perhatikan tabel berikut.

7
Mia Wahyuningsari.2020. Hereditas Pada Manusia.
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Bio%20Hereditas%20SMA/
topik4.html. Diakses pada 27 Maret 2022

13
Gambar 7 tabel genotip darah manusia
(Sumber : https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Bio
%20Hereditas%20SMA/topik4.html)

Jadi, berdasarkan data pada tabel, maka:


 golongan darah A dapat bersifat homozigot IA IA maupun
heterozigot IA IO
 golongan darah B dapat bersifat homozigot IB IB maupun
heterozigot IB IO
 golongan darah AB hanya bersifat homozigot IA IB
 golongan darah O hanya bersifat homozigot IO IO

d. Kasus-kasus dalam golongan darah sistem ABO


Perhatikan contoh kasus pada gambar di bawah ini:

14
Gambar 8. Contoh-contoh Kasus Pernikahan Golongan Darah Sistem ABO dan
Keturunannya
(sumber : https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Bio
%20Hereditas%20SMA/topik4.html)
Contoh soal :
Seorang laki-laki bergolongan darah A heterozigot menikah dengan
perempuan bergolongan darah B heterozigot. Golongan darah apa saja
yang mungkin dimiliki oleh anak-anaknya?

Penyelesaian :
Jika terdapat seorang laki-laki bergolongan darah A heterozigot ( I A I O )
menikah dengan perempuan bergolongan darah B heterozigot ( I B I O ),

15
maka golongan darah yang mungkin dimiliki oleh anak-anaknya
adalah sebagai berikut:

P IAIO X IBIO
(Darah A) (Darah B)

G IA,IO IB, IO

F IB IO

IA IAIB IAIO
(Darah AB) (Darah A)

IO
IBIO IOIO
(Darah B) (Darah O)

Tabel 1 penyelesaian kasus golongan darah ABO

Dengan demikian, golongan darah yang mungkin dimiliki oleh


anak-anaknya adalah AB, A, B, O.

Contoh sistem ABO dalam menentukan golongan darah misalnya


seperti ini, seorang ayah memiliki golongan darah heterozigot A, IA
IO, sementara seorang ibu memiliki golongan darah yang juga
heterozigot A, IA IO, maka anak mereka bisa memiliki dua

16
kemungkinan golongan darah. Jadi, Kalau sang anak mewarisi IA dari
ayahnya dan IA dari ibunya, ia akan memiliki genotip yang
homozigot. Sang anak pasti akan memiliki golongan darah A.
Sedangkan kalau sang anak mewarisi IA dan IO dari orang tuanya,
genotipnya akan jadi heterozigot, tapi anak ini akan tetap memiliki
golongan darah A. Nah, kalau sang anak mewarisi IO IO, baik dari
ayah atau ibunya, sang anak akan memiliki golongan darah O. Jadi,
dari orangtua yang memiliki golongan darah A heterozigot, bisa
memiliki anak dengan perbandingan genotip 3 golongan darah dan 1
golongan darah O. Makanya, kalau ada anak yang memiliki golongan
darah O, padahal orang tuanya memiliki golongan darah A seperti
yang dibahas di awal artikel ini, bukan berarti anak tersebut anak tiri
atau bukan anak kandung orang tuanya. Melainkan karena anak
tersebut mewarisi IO IO dari kedua orang tuanya.

e. Golongan Darah Menurut Sistem Rhesus


1) Sejarah Golongan Darah Menurut Sistem Rhesus
Golongan darah Rhesus adalah penggolongan darah yang
terinspirasi dari primata Rhesus macaque (Macaca mulatta).
Rhesus merupakan jenis kera endemik dari India yang dahulu
digunakan untuk mengetes darah orang. Penggolongan darah
dengan sistem golongan darah Rhesus terbagi menjadi dua yaitu
Rhesus + dan Rhesus -. Penggolongan darah Rhesus
menghasilkan 3 kemungkinan susunan genotif dan 3
kemungkinan susunan gamet. Golongan darah Rhesus digunakan
dalam menentukan penyakit yang diderita oleh bayi hasil
perkawinan. Bayi yang baru lahir kemungkinan akan terkena
penyakit kuning bila seorang pria Rhesus + menikah dengan
wanita Rhesus.8

8
Susilowarno G, et al.. 2007. Biologi SMA untuk kelas XII. Jakarta: Grasindo.

17
Gambar 9 Primata Macaca mulatta
(Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah_resus)

Penemu sistem golongan darah resus adalah Karl


Landsteiner pada tahun 1939. Penemuan ini berlangsung setelah
ia menemukan sistem golongan darah ABO pada awal tahun
1900-an. Hewan primata ini juga dikenal sebagai kera India.
Dalam penelitiannya, Karl Landsteiner dibantu oleh A.S.
Weiner.
2) Penentuan Golongan Darah Menurut Sistem Rhesus
Golongan darah sistem rhesus ditentukan berdasarkan ada
tidaknya faktor rhesus (antigen Rh). Jika terdapat eritrositnya
disebut Rh+ (Rhesus positif) dan jika tidak mempunyai antigen
rhesus pada eritrositnya disebut Rh – (rhesus negatif).
Adapun, golongan darah ini pertama kali ditemukan pada
darah kera (macara rhesus) oleh Dr. landstainer. Seseorang yang
memiliki Rh + didonorkan kepada seseorang yang memiliki Rh
-, tetapi antibodi dapat terbentuk pada orang yang bergolongan
darah “Rh”.9
Selain itu, ketika darah dari orang yang memiliki Rh+
didonorkan kepada seseorang yang memiliki Rh-, maka pada
9
Susilawati dan Bachtiar, N. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi (PDF). Pekanbaru: Kreasi
Edukasi. hlm. 150.

18
orang yang memiliki Rh- akan terbentuk antibodi melawan
antigen rhesus. Jika selanjutnya transfusi terjadi kembali dari
seseorang dengan Rh+, maka aglutinasi akan terjadi.
Sistem golongan darah lainnya yang biasa digunakan
adalah sistem rhesus (sistem Rh). Pada sistem ini, kalau kamu
memiliki antigen yang disebut antigen RhD pada permukaan sel
darah merah, maka kamu memiliki Rhesus positif (Rh +). Jika
tidak, berarti kamu memiliki Rhesus negatif (Rh-). Artinya,
kamu dapat menjadi salah satu dari delapan golongan darah:
 A RhD positif (A +);
 A RhD negative (A-);
 B RhD positif (B +);
 B RhD negatif (B-);
 O RhD positif (O +);
 O RhD negatif (O-);
 AB RhD positif (AB +);
 AB RhD negative (AB-).

Gambar 10 tabel golongan darah sistem Rhesus


(Sumber : https://donordarah.info/pewarisan-golongan-darah-sistem-rhesus/)

Pada kebanyakan kasus, darah negatif O RhD (O-) masih aman


diberikan kepada siapa pun. Darah dengan rhesus ini sering digunakan
dalam keadaan darurat medis ketika golongan darah tidak segera

19
diketahui. Kondisi ini aman untuk sebagian besar penerima karena
tidak memiliki antigen A, B atau RhD di permukaan sel, dan
kompatibel dengan setiap golongan darah ABO dan RhD lainnya.
Faktor Rhesus (Rh) adalah jenis protein yang terdapat di luar sel
darah merah. Protein ini diwariskan secara genetik atau diturunkan
dari orangtua Anda.10
Setiap manusia memiliki golongan darah yang berbeda-beda, yaitu
A, B, O, atau AB. Setiap golongan darah tersebut kembali dibedakan
berdasarkan kandungan protein Rhesus (Rh). Berdasarkan faktor
Rhesus (Rh), golongan darah dibedakan menjadi:
 Jika mengandung faktor Rh, golongan darah Anda digolongkan
sebagai Rhesus positif (Rh+), biasanya ditandai dengan simbol
(+) di belakang golongan darah Anda (contoh: A+, B+, AB+,
O+).
 Jika tidak mengandung protein Rh, golongan darah Anda
digolongkan sebagai rhesus negatif (Rh-), biasanya ditandai
dengan simbol (-) di belakang golongan darah Anda (contoh: A-,
B-, AB-, dan O-).

Protein rhesus adalah sesuatu yang didapat dari faktor keturunan.


Berikut beberapa faktor kemungkinan tentang golongan Rh Anda:
 Jika ayah Anda memiliki Rh+ dan ibu Anda juga memiliki Rh+,
Anda akan mendapat Rh+
Penyelesaian :
P= RhRh x RhRh
G= Rh Rh
F= Rh (Rh+)
 Jika ayah Anda memiliki Rh+ dan ibu Anda memiliki Rh-, Anda
akan mendapat dua kemungkinan. Bisa jadi Anda, seperti ayah
Anda, memiliki Rh+, atau Anda, seperti ibu Anda, memiliki Rh-
Penyelesaian :
10
Donordarah.2015. Pewarisan Golongan Darah Sistem Rhesus.
https://donordarah.info/pewarisan-golongan-darah-sistem-rhesus/. Diakses pada 27 Maret 2022

20
P= Rhrh x rhrh
G= Rh rh
rh
F= Rhrh (Rh+)
rhrh (Rh-)
 Jika ayah Anda memiliki Rh- dan ibu Anda juga memiliki Rh-,
Anda akan mendapat Rh-
P= rhrh x rhrh
G= rh rh
F= rh (Rh-)

Golongan darah apa pun dengan Rh positif bisa menerima transfusi


darah dari tipe darah yang sama dengan Rh positif atau negatif.
Sementara itu, mereka yang bergolongan darah Rhesus negatif hanya
bisa mendapatkan donor darah dari tipe darah yang sama atau
golongan darah O-. Golongan darah O- dapat menjadi donor bagi
semua golongan darah. Itu sebabnya golongan darah ini disebut
dengan donor universal. Tipe darah O- juga merupakan tipe darah
universal yang dibutuhkan untuk transfusi darurat dan untuk bayi yang
kekurangan kekebalan tubuh.
Selain itu, golongan darah rhesus ini juga wajib diperhatikan bagi
ibu hamil. Seorang ibu dengan Rh- jika mengandung anak dengan
Rh+, kemungkinan darah sang ibu akan membentuk antibodi pula.
Antibody ini dapat masuk ke dalam plasenta janin. Hal ini bisa
menyebabkan bayi dalam kandungan mengalami anemia, kulit
kekuning-kuningan, atau bahkan keguguran dalam kandungan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suatu alel dikatakan alel ganda jika suatu gen memiliki lebih dari dua
pasangan gen yang sealel sehingga muncul beberapa sifat. Gen umumnya

21
hanya mempunyai dua macam kombinasi dengan pasangannya, misalnya gen
A kombinasinya AA dan Aa. Jadi, satu seri alel hanya memiliki dua anggota,
yaitu A dan a. Namun, ternyata ada juga seri alel atau pasangan gen yang
memiliki lebih dari dua anggota alel, misalnya tiga atau empat alel. Alel
demikian disebut alel ganda.
Golongan darah adalah suatu ciri khusus darah dari seorang individu
karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein yang dimiliki pada
permukaan membran sel darah merah. Bisa juga dikatakan, golongan darah
ditentukan oleh jumlah zat (antigen) yang terkandung dalam sel darah merah
individu. Sistem yang digunakan dalam menentukan golongan darah yaitu
ada system ABO dan system Rhesus.

B. Saran
Hendaknya kita mempelajari dan memahami system golongan darah pada
manusia. Karena system golongan darah ini sangat penting untuk kita saat
melakukan transfusi darah. Selain itu, golongan darah Rhesus juga penting
untuk ibu hamil, karena jika seorang wanita Rh- menikah dengan laki-laki
Rh+ maka kemungkinan anaknya akan meninggal.

DAFTAR PUSTAKA

Harris Harry. 1994. Dasar – Dasar Genetika Biokemis Manusia. Edisis III.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

22
Hikma, Elfa Nur. 2021. Gambaran Golongan Darah Sistem Abo Dan Rhesus
Suku Asli Sumatera Selatan. Journal of Medical Laboratory and Science.
Vol 1. No 1 Diakses pada 27 Maret 2022
Oktari, Anita. et all. 2016. Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode
Slide dengan Reagen Serum Golongan Darah A,B,O. Jurnal Teknologi
Laboratorium. Vol 5. No 2. (Diakses pada27 Maret 2022)
Pratama, Yudha Setyo. 2013. Alel Ganda. Makalah. Madiun: IKIP PGRI Madiun
Sindu Ellyani. 2002. Immunohematologi dan Sistim Golongan Darah. Depkes RI,
Jakarta.
Suryo. 2005. Genetika. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.
 Biologi cinta. 2016. Alel (Alel Tunggal dan Alel Ganda) | Contoh Alel
http://www.biomagz.com/2016/01/alel-alel-tunggal-dan-alel-ganda-
contoh.html?m=1 Diakses pada 27 Maret 2022.

Abror Rizaldi. 2021. Biologi Kelas XII Hereditas Pada Manusia.


https://www.google.com/amp/s/pahamify.com/blog/pahami-materi/materi
-ipa/biologi-kelas-12-hereditas-pada-manusia/amp/ Diakses pada 27
Maret 2022.

Masuk garis. 2015. Pengertian Alel dan Alel Ganda


https://sainsmini.blogspot.com/2015/02/pengertian-alel-dan-alel-
ganda.html?m=1 Diakses pada 27 Maret 2022

Sulistyarsi Ani. 2013. Makalah Alel Ganda.


https://cupdf.com/document/makalah-alel-ganda-5634f849cfcd1.html
Diakses pada 27 Maret 2022

A. Soal dari Presenter:


1. Seekor kelinci albino heterozigot (CaCa) disilangkan dengan kelinci kelabu
heterozigot (CgCg). Bagaimana fenotipe 2 nya?

Jawaban : (Della Aulia Pangesti)

23
P1 = CaCa x CgCg
G = Ca Cg
F1 = CgCa

P2 = CgCa x CgCa
G. = Cg, Ca CgCa
F2 = 1 CgCa (kelabu)
2 CgCa (kelabu)
1 CaCa (Albino)

2. Seorang laki-laki bergolongan darah A heterozigot menikah dengan


perempuan bergolongan darah B heterozigot. Golongan darah apa saja yang
mungkin dimiliki oleh anak-anaknya?

Jawaban : (Rizka Ambar Febriani)

P IAIO X IBIO
(Darah A) (Darah B)

G IA,IO IB, IO

F IB IO

IA IAIB IAIO
(Darah AB) (Darah A)

IO

24
IBIO IOIO
(Darah B) (Darah O)

3. Wanita bergolongan darah Rh+ (heterozigot) memiliki suami Rh-. Maka


kemungkinan golongan darah apa anak-anaknya?

Jawaban : (Ayu Novita Sari)


P= Rhrh x rhrh
G= Rh rh
rh
F1 = Rhrh 50%
rhrh 50%

B. Pertanyaan Dari Audience


1. Enturia Vahdila :
Rhesus dapatnya dari mana?

Jawaban dari Alicia Puspita Maharani:


Rhesus itu didapat dari primata, yaitu kera endemik dari india. Rhesus ini
adalah sebuah protein anti-D yang berada di permukaan eritrosit. Anti-D
adalah obat untuk mencegah anemia hemolitik akibat perbedaan rhesus
janin dengan ibu (inkompabilitas rhesus). Kondisi ini terjadi saat janin
memiliki rhesus positif sedangkan ibu memiliki rhesus negatif.

25
2. Ahmad Syaifudin :
Bagaimana cara kita mengetahui kalau ternyata janin yang dikandungnya
itu mempunyai rhesus positif dari ayahnya dan ternyata ibunya
mempunyai rhesus negatif dan ditakutkan nantinya akan terjadi sesuatu
di kemudian hari semisal keguguran atau memiliki kelainan pada anak
tersebut?

Jawaban dari Nita Andriani:


Jadi kalau semisal terdapat kasus janin yang dikandung ibunya
mempunyai rhesus positif dan ibunya mempunyai rhesus negatif. Dan
untuk mengetahui itu sebelum menjalani program hamil perlu persiapan
dan upaya yang maksimal. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk
menyukseskan program hamil adalah menjalani sejumlah pemeriksaan.
Tujuannya adalah mengidentifikasi hal-hal yang memengaruhi
kemampuan untuk hamil serta meningkatkan peluang bayi lahir sehat.
Pemeriksaan saat menjalani program hamil juga merupakan salah satu
langkah awal yang bisa dilakukan pasangan yang ingin memiliki anak.
Dengan begitu, berbagai faktor risiko kesehatan yang bisa
membahayakan ibu dan calon janin nantinya bisa terdeteksi sejak dini.
Pemeriksaan yang dilakukan saat menjalani program hamil bisa
dilakukan oleh dokter kandungan di rumah sakit atau penyedia layanan
kesehatan lainnya.

Pemeriksaan yang dilakukan seperti :


a. Pemeriksaan fisik (tinggi badan, berat badan, tekanan jantung, dll)
b. Pemeriksaan laboratorium (tes urine, tes darah, pap smear)
c. Pemindaian ( USG, Histerosalpingografi, Laparoskopi atau operasi
lubang kunci, cek alat reproduksi)

Dan pada laki-laki pun juga menjalani pemeriksaan seperti :


a. Vasografi
b. Cek sperma

26
c. Cek darah
d. Cek alat reproduksi
e. Tes urine

Oleh karena itu sebaiknya sebelum melakukan program hamil laki-laki


dan perempuan tersebut haruslah melakukan pemeriksaan terlebih dahulu
agar nantinya tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

3. Riza Elprilda :
Jika perempuan mempunyai Rh- mengandung bayi yang mempunyai Rh+ itu
berbahaya dan menimbulkan kandungan lemah karena tidak adanya anti D di
tubuh sang ibu. Lalu bagaimana dengan perempuan yang mempunyai Rh+
tetapi memiliki kandungan lemah, apa saja faktor penyebabnya?

Jawaban dari Riska Oktavia :


Jika ibu memiliki Rh+ berarti kandungannya itu aman karena tubuh sang ibu
juga memiliki Anti D. Kalau misalkan ada ibu yang memiliki Rh+ tetapi
kandungannya lemah, bisa jadi karna adanya faktor-faktor yang menyebabkan
kandungannya lemah, yaitu:
a. Faktor bawaan atau keturunan.
b. Kelainan rahim dan kelainan genetik yang memengaruhi jenis protein
berserat yang membentuk jaringan ikat tubuh (kolagen) dapat
menyebabkan leher rahim tidak normal.
c. Paparan dietilstilbestrol (DES), bentuk sintetis dari hormon estrogen,
sebelum lahir juga telah dikaitkan dengan kondisi kandungan lemah.
d. Kelainan bentuk rahim sejak lahir (anomali rahim).
e. Trauma akibat proses kuret sehingga menyebabkan efek samping
pelemahan serviks.
f. Ibu menderita penyakit kolagen.
g. Adanya infeksi dari luar rahim.
h. Pasca persalinan yang menimbulkan robekan mulut rahim yang cukup
besar dan tidak pulih seperti semula.

27
i. Menjalani tindakan tertentu yang bisa mengubah kondisi serviks.
Misalnya, konisasi (pengeluaran sebagian jaringan serviks sedemikian
rupa sehingga yang dikeluarkan berbentuk kerucut untuk tujuan
diagnosis), biopsi (pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan
laboratorium), LEEP (suatu prosedur dengan memotong jaringan
berbentuk kerucut akan diangkat dari leher rahim).

Yang menanggapi dan bertanya pada jalannya proses presentasi:


1. Ayu Novita Sari (3 kali)
2. Dila Apriana
3. Ahmad Syaifudin

28

Anda mungkin juga menyukai