Model Kompetensi Komunikasi Bisnis Lintas Budaya Indonesia dan Jerman adalah penelitian yang
disusun oleh (Bamanty, Lestari, & Novianti, 2019). Penelitian tersebut membahas tentang
bagaimana pola atau model kompetensi komunikasi bisnis lintas budaya di Kabul Art Gallery antara
penjual yang berasal dari Indonesia dan pembeli karya lukisan batik yang berasal dari Jerman. Latar
belakang masalah pada penelitian tersebut adalah keterbatasan factor Bahasa antara dua elemen
yang berbeda tersebut. Tidak banyak pegawai yang mahir dan mampu berbahasa Jerman, sebaliknya
pembeli asal Jerman juga kurang memahami komunikasi dengan para karyawan karena Bahasa
tersebut. Perbedaan kebudayaan antara orang Indonesia dan Jerman juga menjadi factor pendukung
masalah. Orang jerman yang cenderung sedikit kaku, disiplin, dan pendiam membuat cukup
membuat bingung para pegawai di Kabul Art Galery. Para pegawai harus mengetahu budaya atau
karakteristik pengunjung manca negara yang dating. Hasil penelitian tersebut adalah model
komunikasi kompetensi bisnis pada Kabul Art Gallery, yaitu menggunakan model kompetensi
komunikasi bisnis lintasbudaya yang tidak berbeda dengan teori Spitzberg. Diawali dengan rasa
keinginan menjual lukisan dan mendapatkan keuntungan lebih, Kabul Art Gallery berusaha
menyesuaikan para konsumennya dengan cara mempelajari latar belakang pembeli yang berasal
dari Jerman. Memahami Bahasa, dan kebudayaan yang berbeda akan membantu pada saat proses
tawar menawar yang merupakan keahlian dari orang Indonesia. Oleh karena itub model kompetisi
komunikasi lintas budaya pada Kabul Art Gallery dapat diterapkan pada perusahaan lain juga.
Validitas Data
1. Triangulasi Data/Sumber
Triangulasi sumber data adalah untuk menemukan kebenaran informasi tertentu dengan
menggunakan sumber data yang berbeda seperti dokumen, arsip, hasil pemeliharaan,
observasi atau hasil wawancara lebih dari satu topik dianggap sebagai tema. Perspektif yang
berbeda. Setiap cara itu akan menciptakan bukti atau data yang berbeda, maka akan
memberikan pandangan yang berbeda (ide) terkait dengan fenomena penelitian. Tampilan
berbeda akan menghasilkan tingkat pengetahuan untuk mendapatkan kebenaran yang
andal.
2. Triangulasi Metode
Data pada penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara langsung, observasi, dan dokumentasi .
Analisis data dilakukan melalui cara mengorganisasikan data tersebut kedalam sebuah kategori,
menjabarkan data kedalam unit-unit, menganalisis data yang penting, menyusun atau menyajikan
data yang sesuai dengan masalah penelitian dalam bentuk laporan dan membuat kesimpulan agar
mudah untuk dipahami.
Model analisis data pada peneliti ini menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman.
penelitian. Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Sumber: Miles dan Huberman (Miles, Huberman dan Saldana, 2014: 14)
Angket/ kuesioner
Sumber :
Miles, Matthew B., & A. Michael Huberman. (2005). Qualitative Data Analysis (A Methods
Sourcebook) (3rd ed.). UI Press. https://books.google.co.id/books?
id=3CNrUbTu6CsC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false