DISUSUN OLEH
NAMA : RESKIANA
NIM : 12020016
PRODI : S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dengan judul”Asuhan Kebidanan Komprehensif Ny.L
dengan Kehamilan Risti di Puskesmas Totoli Kabupaten Majene”dapat tersusun
dengan tepat waktu.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pegetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
Bagi penulis penyusunan makalah ini merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahun dan pengalaman
penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kehamilan (Antenatal Care)..................................................................................6
B. Persalianan (Intranatal Care)................................................................................6
C. Masa Nifas (Post Partum).....................................................................................7
D. Asuhan Bayi Baru Lahir........................................................................................7
E. Asuhan Neonatus...................................................................................................7
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan risti atau resiko tinggi adalah dimana keadaan tersebut dapat menggangu
optimalisasi ibu maupun janin selama kehamilan. Ibu yang hamil dengan usia di atas 35
tahun sudah termasuk risti kerena ada beberapa ulasan. Umur ≥35 tahun,pada usia
tersebut mudah terjadi penurunan dari orang reproduksi ibu selain terjadi peribahan pada
alat-alat kandungan.Ibu-ibu yang usia lebih tua(≥35 tahun) kehamilanya lebih mudah
terserang diabetes gestational,preeklamsia dan tekanan darah tinggi serta resiko
keguguran lebih tinggi. Resiko saat persalinan ialah lebih banyak yang melahirkan
dengan sesar. Kelahiran bayi dengan usia ibu yang melebihi usia 35 tahun lebih besar
kemungkinannya terjadi cacat kromosom,misalnya syndrome dan BBLR (WHO,2014).
Peran bidan dalam menurunkan angka kematian ibu adalah memberikan Asuhan
Kebidanan kepada ibu hamil,bersalin dan nifas,melakukan pergerakan dan pembinaan
peran serta masyarakat untuk mendukung upaya-upaya kesehatan ibu dan anak.
Pelaksanaan berbagai program kesehatan sangat membutuhkan bidan yang berkompeten
agar dapat tercapai tujuan. Bidan berperan penting sebagai ujung tombak karena
merupakan tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan wanita sebagai sasaran
program. Oleh sebab itu, bidan perlu senantiasa meningkatkan kompetensi.
Grande multipara adalah ibu permah hamil atau melebihi 4 kali atau lebih. Maka bahaya
yang dapat terjadi antara lain persalinan letak lintang,kelainan letak, robekan Rahim pda
kelainan letak lintang,persalinan lama dan perdarahan pasca persalinan. Pada grandmulti
juga bisa menyebabkan terjadinya solusi plasenta dan plasenta previa. Ibu ghamil yang
berumur 35 tahun lebih, dimana pada usia tersebut terjadi perubahan pada jaringan dan
jalan lahir tidak lentur lagi. Selain itu ada kecendrungan akan didapatkan penyakit lain
dalam tubuh ibu. Bahaya yang dapat terjadi yaitu tekanan darah tinggi dan preklamsia,
ketuban pecah dini, persalinan tidak lancer/macet dan perdarahan setelah bayi lahir.
Kehamilan diatas usia 40 tahun keatas beresiko melahirkan bayi cacat. Kecatatan yang
paling umum adalah down syndrome (kelemahan motoric,IQ rendah)atau biusa juga
cacat fisik. Pada ibu hamil dengan usia 40 tahun ke atas kebanyakan tidak kuat untuk
mengejankarena nafas yang pendek.Akibantnya bayi bisa mengalami stress Karen saat
proses persalinan pembukaan mulut Rahim akan terasa sulit (Prawirohardjo,2010)
Semua ibu hamil diharapkan mendapatkan perawatan kehamilan oleh tenaga kesehatan.
Untuk itu deteksi dini faktor resiko pada semua ibu hamil perlu dan perlu dilakukan
skrining antrnatal. Untuk itu periksa ibu hamil bisa dilakukan paling sedikit Triwulan II,
dan du kali dalam triwulan III (K4).Berdasarkan jurnal (Retnaningtyas,2018) bisan akan
melakukan pemeriksaan klinis terhadap kondisi kehamilannya. Bidan akan memberikan
KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) kepada ibu hamil, suami dan keluarganya tentang
kondisi ibu hamil dan masalah yang terjadi
B. Rumusan Masalah
1. Kehamilan (Antenatal Care) ?
2. Persalinan (Intranatal Care) ?
3. Masa nifas (Post partum ) ?
4. Asuhan bayi baru lahir ?
5. Asuhan Neonatus?
BAB II
PEMBAHASAN
E. Asuhan Neonatus
Asuhan yang diberikan yaitu melakukan pemeriksaan tanda tanda vital pada
bayi,menganjurkan ibu agar tetap menjaga kehangatan bayi, mengganti pakaian bayi setiap
kali kotor atau basah, mengajarkan ibu untuk melewati tali pusat ,serta memberikan ASI
secara Ekslusif pada bayi kunjungan kedua dilakukan pada hari ketiga asuhan yang diberikan
yaitu melakukan pemeriksaan TTV dab tanda tanda infeksi pada bayi, menjelaskan pada ibu
pentingnya memberikan imunisasi lengkap pada bayi mengalami demam, rewel dan tidak
mau menyusu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian asuhan kebidanan Ny.L dengan kehamilan risti di puskesmas totoli kabupaten
majene adalah asuhan yang telah diberikan pada Ny.L dan Bayi Ny.L dapat diperoleh
kehamilan dengan masalah ibu hamil usia 47 tahun Grande multipara. Dalam kasus ini
persalinan Ny.L berlangsung normal dan tidak ada penyulit, Bayi Ny.L dalam keadaan sehat
dan tidak ada kelainan, serta masa nifas berlangsung normal dan tidak ada penyulit.
B. Saran
Penulis menyarankan kepada pemerintah/puskesamas sarana dan prasarana kesehatan
kesehatan dalam pelayanan tingkat dasar. Bagi ibu hamil, sebaiknya sering berkonsultasi
dengan petugas kesehatan. Tenaga kesehatan yang prefesional sebaiknya selalu mengikuti
ilmu-ilmu terbaru melalui studi dan pelatihan sehingga dapat menjadi tenaga kesehatan yang
prefesional dan kompoten dalam memberikan pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA
Bieri FA, Gray DJ, Williams GM,Raso G,Li Y-S Yuan L, et al.Health-Education Pacage to
Prevent Worm Infection in Chinese Schoolchildren. N Engl J Med. 2013;2(1):29
Dien Gusta AN. (2015). Kehamilan Risiko Tinggi doi Puskesmas Lubuk Gdang Kabupaten
Solok Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat
http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/donload/414/241
Notoatmodjo S.2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cita
Puskesmas Totoli (2017). Dta Ibu Hamil dengan Kehamilan Risiko Tinggi