dan Diuretik
Disampaikan oleh
DEVI YAVA RONY, S.Si,M.FARM, APT.
Jenis-jenis gangguan kardiovasculer :
mg per oral
Antagonis Kalsium : Nifedipin 30-60
Rauwolfia ( Reserpin )
Pronanolol, Atenolol
Venatrum
verapamil
Obat penghambat simpatis : Guanitidin,
Bretilium
Penghambat ganglion : Betanidin,
debrisokuin
Arteriosklerosis dan Aterosklerosis
Arteriosklerosis : keadaan aus dimakan
umur dan bukan penyakit
Aterosklerosis : merupakan penyakit
gangguan metabolisme lipoprotein yaitu
kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam
lemak
Penyebab aterosklerosis : keturunan,
hipertensi, kurang gerak, banyak makan,
obesitas, gangguan hormonal, gangguan
mtabolisme lemak, asap rokok, obat-
obatan
Obat yang digunakan : Klofibat 500-200
mg, gemfibrozil 1 gr, asam nkotinik 2-6
mg, kolestiramin 4 gr, probukol 500 mg,
hormone estrogenic.
I. OBAT-OBAT UNTUK GANGGUAN JANTUNG
Diuretik : Tiazid
Beta bloker
Antagonis kalsium
ACE inhibitor
Alfa bloker
Angiotensin II antagonis
Central agonist dan vasodilator
Diuretik
Menyebabkan ekskresi urin >>
Fungsi utama : mobilisasi cairan udem,
mengubah keseimbangan cairan shg
volume cairan ekstrasel normal kembali
Bekerja pada ginjal, namun TIDAK
memperbaiki/menyembuhkan penyakit
ginjal
Pengelompokan diuretik
Diuretik osmotik Inh Reabs Na+ dan air mll daya
osmotik
Diuretik inh mek Inh karbonik Inh reabs bikarbonat (tubulus
elektrolit dlm anhidrase proksimal)
tubulus ginjal
Benzotiazida Inh reabs NaCl (hulu tubulus
distal)
Diuretik hemat kalium Inh reabs Na+ dan sekresi K+
( hilir tubulus distal dan scr antagonis kompetitif
duktus koligentes daerah (spironolakton) atau scr lgsg
korteks) (ritamteren & amilorid
Diuretik kuat (Ansa Inh transport elektrolit Na+, K+,
henle bag ascenden pd bag Cl-
epitel tebal)
Diuretik osmotik
Difiltrasi bebas oleh glomerulus
Tidak/hny sedikit di reabs tubulus
Inert scr farmakologis
Resisten thdp perubahan metabolik
Cth:
- Manitol : cairan ekstrasel >> mpberat kerja
jantung: KI pd payah jantung, sdkt dimetabolisme
- urea : iritatif, menimbulkan nyeri
- gliserin : dimetabolisme dlm tubuh, dpt
mnyebabkan hiperglikemia dan glukosuria
ES : skait kepala, mual dan muntah
Perlu diketahui pasien
Bersikap sabar dalam menjalani pengobatan,
tidak mengharapkan terapi yang “ajaib” yang
cepat menurunkan tekanan darah
Memberi kesempatan pada tubuh untuk
menyesuaikan dengan obat yang mungkin
memerlukan waktu untuk mengendalikan
tekanan darah
Obat diminum sesuai dengan anjuran dokter.
Tidak menghentikan pengobatan sendiri atau
merubah dosis dan segera mengunjungi dokter
jika ditemukan adanya efek samping
Kiat Pencegahan Risiko Penyakit
Jantung
• Minum obat penurun tekanan darah secara teratur (bila
ada hipertensi)
• Menjaga berat badan normal dapat membantu
mengontrol tekanan darah, kolesterol dan diabetes
• Mengurangi garam pada makanan
• Mengurangi makanan berlemak tinggi
Makan obat-obatan yang telah diresepkan dokter secara
teratur
Cek laboratorium darah sebulan sekali
Melakukan olahraga ringan yang dianjurkan dokter
Inhibitor karbonik anhidrase
Karbonik anhidrase : enzim utk mengkatalisis
rekasi CO2 + H2O H2CO3
Dlm tubuh H2CO3 H+ + CO3- ion2 ini
bperan penting dlm sistem buffer darah,
sekresi asam lambung, dan reabsorpsi ion2
dalam tubulus ginjal
Enzim ini dpt dihambat oleh sianida, azida
dan sulfida. Derivat sulfonamida yang bnyk
digunakan: Asetazolamida
Asetazolamida
Asetazolamid mengaktifkan pertukaran Na+ dan K+,
menggantikan pertukaran H+. Dengan meningkatnya
ekskresi elektrolit2 ini, ekskresi air juga bertambah
Mudah diserap saluran cerna, peak 2 jam, eksresi
sempurna 24 jam
KI: kehamilan (menunjukan efek teratogenik)
I : glaukoma, acute mountain sickness.
ES: beta bloker, hipokalemia, nafsu makan <<,
mengantuk, depresi (terutama geriatrik), bintik
merah pada kulit
Dosis: 250-500 mg, utk glaukoma kronik: sehari 250
mg – 1000 mg
Benzotiazida (Tiazid)
Tiazid menghambat reabsorpsi Na+ pada bagian hulu
tubulus ginjal
Onset 3-6 jam, durasi 12-24 jam
Indikasi : pilihan untuk udem payah jantung ringan –
sedang (dpt dikombinasi dg diuretik hemat K utk
pasien yg mdpt digitalis), hipertensi.
Dapat juga digunakan pd pengobatan diabetes
insipidus yg bsifat nefrogen, dan penderita batu
kalsium pada saluran kemih
Perhatian: hati2 pada penderita gagal jantung atau
HT+gangg fungsi ginjal, krn hilangnya ion2 K+, Na+,
Cl- yg tll bnyk dpat memperparah
Tiazid…
ES: hiperglikemi (pd diabetes laten), hipokalemi dan insufisiensi
ginjal, alergi dan kelainan darah
Yang sering digunakan: Hidroklortiazid / HCT (dosis <
Klorotiazid)
Onset: 2 jam, peak: 4 jam, durasi 6-12 jam
Absorpsi: oral 60-80%, T ½ : 5,6 – 14,8 jam
Eliminasi: urin, tanpa mengalami perubahan
Dosis:
- HT: 12,5 mg (pagi); udem: 1-2x sehari 25-100 mg;
pemeliharaan: 25-100 mg 2-3 kali seminggu
- Dewasa: 25-100 mg/hari, 1-2 dosis, maks 200 mg
- anak: 2-3 mg/kgbb dalam 2 dosis terbagi
- geriatrik : 12,5 – 25 mg sekali/hari
Tiazid…
KI : hipersensitif, hipokalemi, hiponatremi, hiperkalsemi,
hiperukrikemi, gangguan hati, penyakit addison
ROM: hipotensi, fotosensitif, anoreksi, epigastrik stress
Interaksi:
- ACE inh: efek hipotensi >>
- beta bloker: efek hiperglikemi >> pd DM II
- digoksin: hipokalemi toksisitas digoksin
- Litium : toksisitas
- bloker neuromuskular: efek diperlama
- NSAID: efikasi tiazid <<
Monitoring: kontrol BB, TD, serum elektrolit, kreatinin
Diuretik hemat kalium
Gol antagonis aldosteron: tiramteren, amilorid (diuretik
lemah)
Aldosteron: reabs Na+ >>
menyebabkan retensi kalium (hemat kalium, daripada Tiazid
+ supl K)
Dapat memperkuat efek tiazid/diuretik kuat
Farkin: abs sc: 70%, mengalami first pass effect. Ikatan
protein >>
Indikasi: hipertensi, hiperaldosteron, udem pada gagal
jantung, hipokalemi
KI: hiperkalemi, hiponatremi, gangg ginjal parah, kehamilan
dan menyusui, addison
ES: hiperkalemi (jika + supl K), ginekomasita (rev), gangg
sal cerna, haid tidak teratur, alergi, hepatotoksis
Spironolakton…
Interaksi:
- ACE inh, supl K : hiperkalemi,
- digoksin: efek inotropik+ menurunkan efek diuretik,
kadar digoksin >>
- salisilat : efek salisilat dipengaruhi aksi natriuretik
Perhatian: hati2 pasien dehidrasi, penderita penyakit
hati, hiponatremi, penurunan fungsi ginjal
Monitorin: TD, elektrolit serum, fungsi ginjal, berat
badan
Dosis : 100-200 mg per hari, bisa sampai 400 mg
anak2: awal 3 mg /kgbb dlm dosis terbagi
Diuretik kuat / Loop
Efek sangat kuat: etakrinat, furosemid, bumetanid
Onset dan durasi < tiazid (krn faktor farkin dan
mekanisme kompensasi)
SOA: Ansa henle ascenden (loop) reabs elektrolit
Indikasi: udem krn; gagal jantung kongestif, gangg
hati dan ginjal
KI: gagal ginjal + anuria, hiperkalsemia simptomatik
(kadar Ca plasma <<)
ES: gangg keseimbangan cairan, hiperurisemi,
nefritis, gangga SC, depresi elemen darah, rash,
disfungsi hati
Loop..
Interaksi:
- warfarin & kofibrat: berikatan
- sefalosporin: ES nefrotoksik dr sefalosporin >>
- NSAID : antagonis
Perhatian: teratogenik
Plg bnyk digunakan: Furosemid
- sebaiknya oral, kecuali darurat (udem paru akut)
bisa IV / IM
- untuk udem refrakter: kombinasi dg tiazid / hemat
Kalium
Furosemid
Indikasi: udem akibat ggl jantung, gangg hati/ginjal (tunggal
atau kombinasi dg antihipertensi lain)
Onset: po: 30-60 menit, im: 30 mnt, iv: 5 menit
peak: 1-2 jam
durasi: po 6-8 jam, iv 2 jam
T ½ : ginjal normal 0,5 – 1,1 jam, gagal ginjal terminal 9 jam
eliminasi: urin (50 % dari po, 80% dari iv)
KI: hipersensitif, pengg sparfloxacin, anuria, cirosis
ES: hipotensi akut, cardiac arrest (pengg iv, im), pusing,
hiperglikemi, MMD, spasmus, anafilaktik
Perhatian: hati2 pd pengg bersama obat nefrotoksik
Monitoring: BB, TD, serum elektrolit, fungsi ginjal, monitor
pendengaran (dosis tinggi0
ACE inhibitor
ACE = Angiotensin Converting Enzyme
Angiotensinogen Angiotensin I
Angiotensin II pelepasan Aldosteron
Aldosteron : vasokonstriktor
Contoh inh ACE: captopril (onset cepat,
durasi pendek)
Digunakan utk hipertensi ringan – sedang,
dan hipertensi berat yg resisten dengan
pengobatan lain, jg utk CHF, post infark, dan
nefropati diabetik
Karakteristik captopril
Po: abs 65%, makanan menurunkan abs
Ik protein 30 %, T ½ 2,2 jam.
Ekskresi: urin 30% (utuh) stlh 24 jam
Dosis: bertahap, mulai 6,25 mg hingga 50 mg (max 450
mg/hari) 2-3x/hari
KI: hipersensitif, peny renovaskular, stenosis aortic,
angioderma, kehamilan
ES & ROM: ruam kulit, perubahan pengecap, batuk (jarang)
Interaksi: efek obat hipoglikemik oral >>, kadar digoksin >>,
larutan protein plasma iv hipotensi
Dapat meningkatkan nilai serum Creatinin dan blood Urea
Nitrogen terutama pada pasein stenosis renal, shg dosis dapat
dikurangi atau penghentian obat
Monitoring: TD, CrS, BUN, WBC, protein urin
Antagonis Kalsium
Cth: Diltiazem, Verapamil: Bloker saluran
kalsium konduksi AV node >>, denyut <<,
tonus pemb darah <<, inotropik –
Diltiazem: Efektif utk: hipertensi essensial,
angina pectoris dan takikardi supraventrikel
Onset: po 0,5- 3 jam, durasi 6-10 jam (12-24
jam kapsul SR)
Abs 38% (dosis awal), 90% pada terapi
panjang. Pp 78%, Metab: desasetil
diltiazem (aktifitas 50%), eksresi mll urin 3%
(utuh)
Diltiazem..
Dosis: 120-240 mg dlm 2 dosis (SR 1x sehari, titrasi), anak 1,5-
2 mg/kgbb, 3-4x sehari, geriatrik=dosis dewasa dititrasi
Pasien dg penyakit hepar: dititrasi sampai ada respon klinik
KI: blok AV derajat 2&3, CHF berat, fibrilasi atrium, kehamilan,
kongesti pulmoner, hipotensi simptomatik
ES: terkait dosis. Sakit kepala, pusing, edema, sinus bradikardi,
blok AV (pengg dg beta bloker)
Perhatian: hati2 pengg bersama beta bloker pada pasein CHF,
khususnya dengan ventrikel jelek
Monitoring: TD, denyut, EKG, gejala hipotensi & CHF
Dosis terlupa: obat harus dimakan begitu ingat. Jika sdh dekat
dengan waktu minum obat berikutnya, yang terlupa jangan
dimakan. (Dosis tidak boleh dobel atau ditambah0
Contoh Obat
Diuretik
Hydrochlortiazid/HCT : Blopress, Lodoz,
Tenazide
Furosemid: Lasix, Farsix, Impugan
Spronolacton: Aldactone, Carpiaton, Letonal
Antagonis kalsium
Nifedipin : Adalat, Coronipin, Farmalat
Amlodipin: Amdixal, Norvask, Tensivask
Diltiazem : Farmabes, Herbesser
ACE inhibitor
Captopril: Farmoten, Dexacap, Vapril
Lisinopril : Nopeten, Interpril
Enalapril : Tenace, Meipril
Ramipril : Ramixal, Hyperil
Angiotensin II antagonis
Losartan: Acetenza, Angioten, Insaar
Valsartan: Diovan
Irbesartan : Iretensa, Aprovel
Beta bloker
Bisoprolol: B-Beta, Concor, Maintate
Atenolol : Betablok, Internolol,
Farnormin
Central agonist dan vasodilator
Methyldopa: Dopamet
Reserpin: Dellasidrex, Serpasil