Anda di halaman 1dari 18

Referat

Managemen Bradikardi

Disusun Oleh :
Bunga Anggreno Putri Setiawan
(1710070100094)

Preseptor :

dr. Ikhsan Ambran,Sp.An

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH


KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ANESTESI
RSI SITI RAHMAH
PADANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul “
Managemen Bradikardi “ Penulisan Referat ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat lulus di bagian Anestesi.
Penulis menyadari sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan
referat ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang terkait. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan referat ini. Terima kasih kepada dr. Ikhsan Ambran, Sp An selaku
dosen pembimbing dalam menyelesaikan case report session ini. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna. Namun penulis
berharap semoga nantinya tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis mengakui bahwa penulis adalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan referat ini. Penulis berharap referat ini
bermanfaat bagi yang membacanya.

Padang, Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 2
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.2.1 Tujuan umum ................................................................................. 2
1.2.2 Tujuan khusus ................................................................................. 2
1.3 Manfaat ...................................................................................................... 2
1.3.1 Bagi penulis..................................................................................... 2
1.3.2 Bagi Instusi ..................................................................................... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 3


2.1 Anatomi..................................................................................................... 3
2.2 Definisi...................................................................................................... 4
2.3 Etiologi...................................................................................................... 4
2.4 Gambaran klinis......................................................................................... 5
2.4.1 Gangguan pembentukan impuls............................................... 5
2.4.2 Gangguan penghantaran impuls................................................ 6
2.5 Gejala bradikardi....................................................................................... 7
2.6 Penatalaksanaan......................................................................................... 8
2.7 Pemeriksaan penunjang............................................................................. 9

Daftar Pustaka……………………………………………………………… 12

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi jantung........................................................................... 3


Gambar 2.2.Etiology......................................................................................... 4
Gambar 2.3.Sinus bradikardi………………………………………………… 5
Gambar 2.4.Sick sinus syndrome..................................................................... 6
Gambar 2.5 Hypersensitive Carotid Sinus Syndrome..................................... 6
Gambar 2.6 First Degree AV Block with Sinus Rythm.................................. 7
Gambar 2.7 First Degree AV Block with Left Bundle Branch Block............ 7
Gambar 2.8 First Degree AV Block with Infranodal Conduction Delay…… 7
Gambar 2.9 Penatalaksanaan bradikardi........................................................... 8
Gambar 2.10 Penatalaksanaan bradikardi pediatrik......................................... 9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang terletak

dalam mediastinum di antara kedua paru-paru. dengan fungsinya untuk memompa

darah ke seluruh bagian tubuh, jantung merupakan salah satu organ yang tidak

pernah istirahat. Jantung mempunyai suatu sistem pembentukan rangsang

tersendiri. dalam keadaan fisiologis, pembentukan rangsang irama denyut jantung

berawal dari nodus sinoatrial (nodus SA ) dan menyebar ke serat otot lainnya

sehingga menimbulkan kontraksi jantung, menyebabkan rangsang irama

mengalami gangguan dalam pembentukannya dan penghantarannya, maka dapat

terjadi gangguan irama jantung. Gangguan irama jantung adalah kelainan dalam

kecepatan, irama, tempat asal dari rangsangan (impuls), atau gangguan

penghantaran yang menyebabkan perubahan dalam urutan normal aktivasi atrium

dan ventrikel.

Memantau jantung sangat penting dilakukan karena tubuh secara terus-

menerus melakukan sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Mengetahui denyut jantung,

kita dapat mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Detak jantung bervariasi,

tergantung pada kebutuhan tubuh untuk menyerap oksigen dan mengeluarkan

CO2 dalam berbagai keadaan. Mengetahui kecepatan detak jantung, maka akan

diketahui memiliki detak jantung normal atau abnormal. Abnormal adalah

keadaan dimana jantung takikardi dan bradikardi. Takikardi adalah keadaan

dimana detak jantung diatas norma sedangkan bradikardi adalah keadaan detak

1
jantung dibawah normal. Untuk orang dewasa detak jantung normal adalah

berkisar 60-100 BPM.

Jika denyut jantung lebih dari 100 kali tiap menit maka seseorang akan

berisiko terserang penyakit jantung, ketika detak jantung seseorang dibawah 60

kali per menit, akan mengalami beberapa gejala diantaranya mudah lelah,

berdebar, rasa sakit pada dada, sesak napas, tekanan darah cenderung rendah dan

juga mata berkunang-kunang.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Penulisan laporan kasus ini bertujuan untuk melengkapi syarat
Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) bagian anestesi di RSI Siti Rahmah Padang
1.2.2 Tujuan khusus
Tujuan penulisan tinjauan Pustaka ini adalah untuk mengetahui
tentang managemen bradikardi.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi penulis
Sebagai bahan acuan dalam mempelajari, memahami dan mengembangkan
teori managemen bradikardi.
1.3.2 Bagi institusi
Dapat dijadikan sumber referensi atau bahan perbandingan bagi kegiatan
yang ada kaitannya dengan pelayanan kesehatan, khususnya yang berkaitan
dengan managemen bradikardi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Jantung


Jantung adalah organ otot yang berongga dan berukuran sebesar kepalan tangan.

Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke pembuluh darah dengan kontraksi

ritmik dan berulang. Jantung normal terdiri dari empat ruang, 2 ruang jantung atas

dinamakan atrium dan 2 ruang jantung di bawahnya dinamakan ventrikel, yang berfungsi

sebagai pompa. Dinding yang memisahkan kedua atrium dan ventrikel menjadi bagian

kanan dan kiri dinamakan septum.

Gambar 2.1 Jantung

Batas-batas jantung:
 Kanan : vena cava superior (VCS), atrium kanan, vena cava inferior
(VCI)
 Kiri : ujung ventrikel kiri
 Anterior : atrium kanan, ventrikel kanan, sebagian kecil ventrikel kiri
 Posterior : atrium kiri, 4 vena pulmonalis
 Inferior : ventrikel kanan yang terletak hampir horizontal sepanjang
diafragma sampai apeks jantung
 Superior : apendiks atrium kiri

3
2.2 Definisi Bradikardi
Bradikardia didefinisikan sebagai denyut jantung kurang dari 60 kali permenit. Hal

ini mungkin sangat normal bagi usia muda  dan orang dewasa dalam keadaan sehat.

Orang normal pada umumnya memiliki kecepatan denyut jantung antara 60-100 kali

permenit. Namun, pada orang-orang yang jantungnya terlatih, seperti atlet, denyut

jantungnya dapat kurang dari 60 kali permenit. Pada beberapa hal denyut jantung di

bawah 60 denyut per menit, contohnya selama tidur nyenyak. Selain itu lansia lebih

rentan terhadap masalah dengan denyut jantung yang lambat Meskipun batasan

bradikardia adalah 60 kali permenit, tetapi umumnya tanda dan gejala akan dapat timbul

apabila denyut jantung kurang dari 50 kali permenit (AHA, 2014)

Kondisi ini merupakan respon yang normal terhadap stimulasi vagal yang disebabkan

oleh batuk, muntah atau mengejan selama deveksi (buang air besar). Jika bradikardi

terjadi karena penyebab tersebut denyut jantung jarang turun sampai 40 kali per menit.

Jika disebabkan oleh patologik (kelainan) seperti gangguan kardiovaskuler (jantung-

pembuluh darah), denyut jantung mungkin dapat lebih lambat.

2.3 Etiologi

Gambar 2.2 Etiologi

4
2.4 Gambaran Klinis
Secara klinis penyebab utama terjadinya bradikardi yaitu dapat ditemukan dalam

bentuk gangguan pembentukan impuls dan gangguan konduksi impuls.

2.4.1 Gangguan Pembentukan Impuls

 Sinus bradikardi

Sinus bradikardi biasanyaa disebabkan stimulasi vagal yang berlebihan atau

penurunan tonus simpatis. Penyebab lainnya adalah pengaruh obat-obatan. Sinus

bradikardi juga dapat terjadi saat muntah atau sinkop vasovagal, operasi mata,

peningkatan tekanan intrakranial, tumor servikal dan hipoksia berat.

Gambaran EKG sinus bradikardi adalah bila laju nadi kurang dari 60 kali / permenit

denga bentuk gelombang P normal didepan setiap kompleks QRS dan interval PR yang

tetap (konstan).

Gambar 2.3 Sinus bradikardi

Umumnya sinus bradikardi tidak berbahaya kadang-kadang bermanfaat untuk

memperpanjang waktu pengisian ventrikel yang terpenting adalah memeriksa hubungan

antara gejala dengan bradikardi. pemantauan irama jantung, hal ini dapat dilakukan

dengan 24 jam (holter monitoring) , event recorder (perekam irama jantung yang dapat

diaktifkan setiap saat ada gejala dan loop recorder (alat perekam irama jantung yang

ditanam dibawah kulit


5
 Sick sinus syndrome

Gangguan atau penyakit pada nodus SA merupakan penyebab bradikardi yang paling

Sering. Sindrom sinus sakit adalah gangguan fungsi nodus SA yang disertai gejala,

Gambaran EKG dapat berupa sinus bradikardi persisten tanpa pengaruh obat, sinus arrest

atau sinus exit block, AF respon lambat atau suatu bradikardi yang bergantian.

Gambaran 2.4 Sick sinus syndrome

 Hypersensitive Carotid Sinus Syndrome

Hipersensitivitas cabang afferen atau efferen dari reflex lengkung sinus karotid

menyebabkan aktivasi vagal dan atau inhibisi simpatis, sehingga menyebabkan

bradikardi dan vasodilatasi.

Gambaran 2.5 Hypersensitive Carotid Sinus Syndrome

2.4.2 Gangguan Penghantaran Impuls

 Atrioventricular Conduction Block


  AV Block didefinisikan sebagai hambatan atau gangguan pada penjalaran impuls
dari atrium ke ventrikel yang disebabkan oleh gangguan anatomis maupun gangguan
fungsional dari sistem konduksi. Gangguan konduksi ini dapat bersifat sementara atau
permanen; konduksi dapat hanya diperlambat, hanya sesekali, atau terhambat. Gangguan
konduksi diklasifikasikan menjadi 3 berdasarkan derajat keparahan, yaitu derajat 1, 2,
dan 3.
a) AV Block derajat 1
Pada AV block derajat 1, tiap impuls dari atrium berkonduksi ke ventrikel,
menghasilkan suatu irama sinus, namun dengan interval PR >0,2 detik Gangguan
konduksi biasanya berasal dari nodus AV, dan dapat disebabkan oleh gangguan defek
struktural. Penyebab reversibel yaitu peningkatan tonus vagal, iskemik transien nodus

6
AV, dan obat-obatan yang dapat mengganggu impuls di nodus AV. Penyebab struktural
yaitu infark miokard, dan penyakit degeneratif pada sistem konduksi, yang sering terlihat
pada orang tua. Umumnya blok AV derajat 1 adalah kondisi yang jinak dan asimtomatis
yang tidak memerlukan penatalaksanaan khusus seperti pacu jantung. Namun, bila faktor
pencetus atau pemberatnya tidak ditatalaksana, blok derajat satu dapat meningkat
menjadi blok derajat 2 tipe 1(Wenkebach Block ).

Gambar 2.6 First Degree AV Block with Sinus Rythm

Gambar 2.7 First Degree AV Block with Left Bundle Branch Block

Gambar 2.8 First Degree AV Block with Infranodal Conduction Delay

2.5 Gejala Bradikardi


Bradikardi akan menjadi masalah jika simptomatik atau sudah menimbulkan

gejala dan tanda akibat denyut jantung yang terlalu lambat dengan detak jangtung <50

kali per menit. Gejala yang mungkin timbul meliputi sesak nafas, nyeri dada, pusing,

kesadaran menurun, lemah yang hampir pingsan (sinkop). Sedangkan tanda yang dapat

menimbulkan bradikardi adalah hipotensi atau syok, udem paru, akral dingin dengan

penurunan kesadaran, dan gangguan yang dapat mengancam nyawa.

7
2.6 Penatalaksanaan

Gambar 2.9 Penatalaksanaan

8
Gambar 2.10 Penatalaksanaan pediatrik

2.7 Pemeriksaan Penunjang


 EKG : menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan

tipe/sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung.

 Monitor Holter : Gambaran EKG (24 jam) diperlukan untuk memantau aktivitass

kelistrikan jantung. Juga dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu

jantung/efek obat antidisritmia.

9
 Pemeriksaan obat : Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya kandungan

beta blocker, digoxin, Dan calsium chanel blocker yang menjadi penyebab

bradikardia.

10
BAB IV
PENUTUP

Bradikardi adalah denyut jantung kurang dari 60 kali per menit.

Sedangkan bradikardi relative adalah denyut jantung >60 kali per menit tapi

masih kurang dari kondisi yang seharusnya. Misalnya pasien syok dengan detak

jantungnya hanya 70 kali per menit atau seorang atlit yang terlatih dengan detak

jantunya kurang dari 60 kali per menit.

Kondisi ini merupakan respon yang normal terhadap stimulasi vagal yang

disebabkan oleh batuk, muntah atau mengejan selama deveksi (buang air besar).

Jika bradikardi terjadi karena penyebab tersebut denyut jantung jarang turun

sampai 40 kali per menit. Jika disebabkan oleh patologik (kelainan) seperti

gangguan kardiovaskuler (jantung-pembuluh darah), denyut jantung mungkin

dapat lebih lambat.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Kusumoto FM et al., 2018, 2018 ACC/AHA/HRS Guideline on the


Evaluation and Management of Patients With Bradycardia and Cardiac
Conduction Delay. 2018 Bradycardia Clinical Practice Guidelines.
Downloaded from http://ahajournals.org by on April 3, 2019.
https://www.ahajournals.org/doi/suppl/10.1161/CIR.000000000000062
8.
2. Shen W-K et al., 2017. 2017 ACC/AHA/HRS Guideline for the
Evaluation and Management of Patients With Syncope.
ACC/AHA/HRS GUIDELINE. Downloaded from http://ahajournals.org
by on April 3, 2019. Circulation. 2017;136:e60–e122. DOI:
10.1161/CIR.0000000000000499
3. Merchant RM, Topjian AA, Panchal AR, et al. Part 1: executive
summary: 2020 American Heart Association Guidelines for
Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care.
Circulation. 2020;142(suppl 2):In press
4. J. Soar, et al. European Resuscitation Council Guidelines 2021: Adult
advanced life support. 2021.

12
25
26

Anda mungkin juga menyukai