Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 10. No.

2 Juli 198
2019

TINGKAT PENGETAHUAN PUS TENTANG HIV/AIDS DI KECAMATAN MERTOYUDAN


MAGELANG
Level Knowledge Of PUS Abaout HIV/AIDS In District Mertoyudan Magelang
Uluwiyatun1, Riadinata Shinta Puspitasari2, Yulia Adhisty3
Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta
email: ulu.akbidnad@gmail.com, dina.akbidnad@gmail.com, adis.akbidnad@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Di Indonesia penderita HIV dari tahun 1987 sampai September 2014 sebanyak 150.296 orang,
sedangkan total komulatif kasus AIDS sebanyak 557.799 orang. Sampai saat ini HIV/AIDS belum ditemukan
obatnya, hanya saja ada beberapa cara untuk pencegahannya. Di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang
pengetahuan PUS masih sangat minim. Perlu informasi kepada masyarakat untuk mengetahui gejala klinis
HIV/AIDS.
Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan PUS tentang HIV/AIDS yang berusia 20 – 29 tahun di Kecamatan
Mertoyudan Kabupaten Magelang tahun 2016.
Metode: Observasional deskriptif. Tehnik sampling Non Probability Sampling dengan jenis Purposive Sampling.
Sampel dalam penelitian ini ibu pasangan usia subur usia 20-29 tahun di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten
Magelang sebanyak 30 orang. Analisis data dengan Deskriptif Kuantitatif menggunakan distribusi frekuensi.
Hasil: Tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS pada ibu Pasangan Usia Subur yang berusia 20-29 tahun di
Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang dengan kategori rendah sebanyak 14 orang (46,7%), kategori
cukup sebanyak 10 orang (33,3%) dan kategori tinggi sebanyak 6 orang (20%). pengetahuan tentang
pengertian dan penyebab HIV/AIDS sebagian besar masih rendah, pengetahuan tentang cara penularan
HIV/AIDS sebagian besar masih rendah, sedangkan pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS sebagian
besar tergolong tinggi.
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS pada ibu Pasangan Usia Subur yang berusia 20-29 tahun
di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang dengan kategori rendah sebanyak 14 orang (46,7%), kategori
cukup sebanyak 10 orang (33,3%) dan kategori tinggi sebanyak 6 orang (20%).
Kata Kunci: Pengetahuan, HIV/AIDS.

ABSTRACT
Background: In Indonesia, HIV sufferers from 1987 to September 2014 were 150,296 people, while total AIDS
cases were 557,799 people. Until now HIV / AIDS has not found the cure, it's just that there are several ways to
prevent it. In Magelang District Mertoyudan knowledge of PUS is still very minimal. Need information to the public
to know the clinical symptoms of HIV / AIDS.
Objective: To know the level of knowledge of PUS on HIV / AIDS aged 20 - 29 years in District Mertoyudan
Magelang.
Method: Observational descriptive. Non Probability Sampling sampling technique with Purposive Sampling. The
sample in this research is mother of couple age of age 20-29 years in District of Mertoyudan Regency Magelang
30 people. Data analysis with Descriptive Quantitative using frequency distribution.
Result: Level of knowledge about HIV / AIDS in Maternal Age Couple woman aged 20-29 years in Subdistrict
Mertoyudan Magelang Regency with low category counted 14 people (46,7%), category enough 10 people
(33,3%) and category high as many as 6 people (20%). knowledge on the understanding and causes of HIV /
AIDS remains largely low, the knowledge on how HIV / AIDS is transmitted is largely low, while knowledge on
HIV / AIDS prevention is largely high.
Conclusion: Level of knowledge about HIV / AIDS in fertile couples age mothers aged 20-29 years in sub district
Mertoyudan Magelang with low category counted 14 people (46,7%), category enough 10 people (33,3%) and
category high as many as 6 people (20%).
Keywords: Knowledge, HIV / AIDS

PENDAHULUAN penyakit yang timbul karena turunnya


Human Immunodeficiency Virus atau
kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi
biasa disebut HIV adalah sejenis virus
oleh HIV. Akibat menurunnya kekebalan
yang menyerang / menginfeksi sel darah
tubuh maka orang tersebut sangat mudah
putih yang menyebabkan turunnya
terkena berbagai penyakit. Pengidap HIV
kekebalan tubuh manusia. Sedangkan
memerlukan pengobatan dengan
Acquired Immune Deficiency Syndrome
Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan
atau AIDS adalah sekumpulan gejala
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 10. No. 2 Juli 199
2019

jumlah virus HIV dalam tubuh agar tidak kecenderungan peningkatan jumlah kasus
masuk kedalam stadium AIDS, sedangkan HIV dari tahun ke tahun sejak pertama kali
pengidap AIDS memerlukan pengobatan di laporkan (1987). Sebaliknya jumlah
ARV untuk mencegah terjadinya berbagai kasus AIDS menunjukkan kecenderungan
macam penyakit Infeksi oportunistik meningkat secara lambat bahkan sejak
dengan berbagai komplikasinya tahun 2012 jumlah kasus AIDS mulai
(Supriyantoro, 2014; h. 133). Infeksi turun. Jumlah komulatif penderita HIV dari
oportunistik adalah infeksi akibat adanya tahun 1987 sampai September 2014
kesempatan untuk muncul pada kondisi- sebanyak 150.296 orang, sedangkan total
kondisi tertentu yang memungkinkan, komulatif kasus AIDS sebanyak 557.799
yang bisa disebabkan oleh organisme non orang (Supriyantoro, 2014; h. 134).
patogen. Infeksi ini dapat menyerang otak Data penderita AIDS menurut
(Toxoplasmosis, Cryptococcal) Paru-paru kelompok umur menunjukkan bahwa
(Pneumocytis pneumonia, Tuberculosis), sebagian besar kasus baru AIDS terdapat
mata (Cytomegalovirus), mulut dan pada usia 20-29 tahun, 30-39 tahun, dan
saluran napas (Candidiasis), usus 40-49 tahun. Kelompok umur tersebut
(Cytomegalovirus, Mycobacterium avium masuk ke dalam kelompok usia produktif
complex), alat kelamin (Herpes genitalis, yang aktif secara seksual dan termasuk
Human papillomavirus), dan kulit (Herpes kelompok umur yang menggunakan
simplex). Kondisi Indonesia yang beriklim NAPZA (Profil Kesehatan Indonesia 2014,
tropis dengan tingkat kelembaban udara h.141).
relatif tinggi membuat berbagai jenis Menurut Nursalam (2013; h. 51) Ada
kuman mudah berkembang biak dan 6 cara penularan HIV /AIDS yaitu
dapat berpengaruh pada jumlah infeksi berhubungan seksual dengan orang yang
tersebut (Febriani, 2010). terinfeksi HIV/AIDS atau berhubungan
HIV/AIDS pertama kali ditemukan di dengan banyak pasangan tanpa
Indonesia yaitu di propinsi Bali pada menggunakan kondom, secara vertikal
tahun 1987. Hingga saat ini HIV/AIDS (dari ibu ke janin) penularan dapat terjadi
sudah menyebar di 386 Kabupaten atau sewaktu dalam kandungan, saat
kota di seluruh provinsi di Indonesia. persalinan dan saat menyusui, darah dan
Berbagai upaya penanggulangan sudah di produk yang tercemar HIV/AIDS,
lakukan oleh pemerintah bekerjasama pemakaian alat kesehatan yang tidak
dengan berbagai lembaga di dalam negeri steril, alat-alat untuk menoreh kulit, dan
dan luar negeri. Berdasarkan jumlah menggunakan jarum suntik secara
kasus HIV dan AIDS yang di laporkan bergantian.
tahun 1987 sampai dengan September Hubungan heteroseksual merupakan
2014 memperlihatkan adanya cara penularan dengan persentase
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 10. No. 2 Juli 200
2019

tertinggi pada kasus AIDS yaitu sebesar Magelang terdapat 4 orang penderita dari
81,3%, diikuti oleh homoseksual sebesar jumlah pasangan usia subur di kecamatan
5,1% dan perinatal sebesar 3,5%. Mertoyudan sebanyak 8131 orang (DKK
Sedangkan penggunaan alat suntik yang Magelang 2015)
biasanya menjadi cara penularan tertinggi METODE PENELITIAN
kedua, pada tahun 2014 turun secara Penelitian ini dilaksanakan dengan
signifikan menjadi 3,3% dibandingkan metode observasional deskriptif.
tahun 2013 yang sebesar 9,3% (Profil Pendekatan yang dilakukan dengan cara
Kesehatan Indonesia 2014, h.142). pendekatan cross sectional yaitu suatu
Provinsi Jawa Tengah merupakan penelitian mempelajari dinamika kolerasi
provinsi dengan jumIah kasus HIV/AIDS antara faktor- faktor resiko dengan efek,
yang cukup besar, menempati urutan ke-6 dengan cara pendekatan, observasi atau
setelah provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, pengumpulan data sekaligus pada suatu
Papua, Jawa Barat dan BaIi. HIV/AIDS saat (point time approach)
merupakan penyakit yang sangat menuIar (Notoatmodjo,2010; h.37-38). Penelitian
dan sudah merupakan ancaman gIobaI, dilaksanakan di Kecamatan Mertoyudan
karena dari tahun ke tahun jumIah dan Kabupaten Magelang Provinsi Jawa
prevaIensinya semakin meningkat. Tengah. Penelitian dilaksanakan pada
Estimasi HIV/AIDS di Jawa Tengah tahun tanggal 17 Juli 2016. ). Populasi dalam
2012 sebesar 17.993 orang. Berbagai penelitian ini adalah Wanita Pasangan
upaya teIah di Iaksanakan untuk Usia Subur 20-29 tahun dalam bulan
mengendaIikan penularan HIV/AIDS penelitian di Kecamatan Mertoyudan.
antara Iain upaya pengurangan dampak Besar sampel yang akan digunakan
buruk (harm reducation) pada pengguna dalam penelitian ini adalah sampel yang
napza suntik (Sugihantono, 2013; h. 20). diambil sesuai kriteria Inklusi yaitu
Menurut sumber data dari Kementrian Pasangan Usia Subur yang datang pada
Kesehatan bidang Ditjen P2P saat dilakukan penelitian. Sedangkan
(Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) kriteria Eksklusi dalam penelitian ini yang
Kemenkes RI tahun 2015 angka untuk tidak bersedia menjadi responden. Besar
kasus HIV/AIDS mencapai 184.929 jiwa. sampel dalam penelitian ini adalah 50
Di wilayah Jawa Tengah tahun 2015 responden. Variabel yang digunakan
sebanyak 12.267 jiwa. Sedangkan di dalam penelitian ini yaitu variabvel tunggal
Kabupaten Magelang di tahun 2015 yaitu Tingkat Pengetahuan Pasangan
mencapai 79 jiwa, yang merupakan Usia Subur tentang HIV/AIDS. Alat yang
pasangan usia subur 20 tahun-29 tahun digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 13 jiwa. Sedangkan untuk
Kecamatan Mertoyudan Kabupaten
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 10. No. 2 Juli 201
2019

kuesioner. Analissi data yang digunakan Huclok (1998) dalam Wawan & Dewi
adalah analisis Univariat. (2010) dikatakan semakin cukup umur,

HASIL PENELITIAN tingkat kematangan dan kekuatan

1. Karaktersktik Responden seseorang akan lebih matang dalam

Karakteristik responden yang diamati berfikir dan bekerja. Menurut YB Mantra

dalam penelitian ini adalah yang dikutip Notoatmojo (2003) dalam

berdasarkan umur, pendidikan dan Wawan dan Dewi (2010) dikatakan

pengetahuan tentang HIV/AIDS. Hasil pendidikan dapat mempengaruhi

pengolahan data dapat digambarkan seseorang termasuk juga perilaku

sebagai berikut : seseorang akan pola hidup terutama


dalam memotivasi untuk sikap serta
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pendidikan pembangunan pada umumnya makin
Responden di Kecamatan Mertoyudan
Kabupaten Magelang tinggi pendidikan seseorang makin mudah
Pendidikan Frekuensi % menerima informasi. Pendidikan ini
Pendidikan Rendah 12 40 diperlukan untuk mendapat informasi
Pendidikan Menengah 15 50
Pendidikan Tinggi 3 10 misalnya hal-hal yang menunjang
Total 30 100 kesehatan sehingga dapat meningkatkan
Umur
kualitas hidup.
20-29 tahun 30 100
Sumber: data primer terolah (2016) Sebagian besar responden berumur
2. Tingkat Pengetahuan Tentang 20-29 tahun sebanyak orang (100,0%),
HIV/AIDS Menurut Elisabeth BH yang dikutip
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nursalam (2003) dalam Wawan & Dewi
Pengetahuan Responden di
Kecamatan Mertoyudan Kabupaten 2010; h.16-18) dikatakan usia adalah
Magelang umur individu yang terhitung mulai saat
Pengetahuan Frekuensi %
dilahirkan sampai berulang tahun. Usia
Tinggi 6 20,0
Sedang 10 33,3 juga akan mempengaruhi responden
Rendah 14 46,7
karena menurut Huclok (1998) dalam
Total 35 100
Sumber: data primer terolah (2016) Wawan & Dewi 2010; h.16-18) dikatakan
PEMBAHASAN semakin cukup umur, tingkat kematangan
Hasil penelitian menununjukkan dan kekuatan seseorang akan lebih
bahwa sebagian besar responden matang dalam berfikir dan bekerja serta
mempunyai pengetahuan rendah dapat lebih mudah menangkap informasi
sebanyak 14 orang (46,7%), respoden yang berhubungan dengan HIV/AIDS.
yang memiliki pengetahuan sedang Pengetahuan yang rendah dari
sebanyak 10 orang (33,3%) dan respoden responden, mungkin hal ini dikarenakan
yang memiliki pengetahuan tinggi informasi yang didapat tentang HIV/AIDS
sebanyak 6 orang (20,0%). Menurut adalah kurang, masyarakat tidak terlalu
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 10. No. 2 Juli 202
2019

tanggap mengenai informasi HIV/AIDS tinggi 2 orang (6,66)%), sedangkan


baik dari berbagai sumber seperti pengetahuan tentang pengobatan dan
menonton TV, membaca artikel dan pencegahan HIV/AIDS pada 30 ibu
berita, mencari informasi di internet, dan Pasangan Usia Subur yang berusia 20-29
sering pula mengabaikan informasi yang tahun di Kecamatan Mertoyudan
akan diberikan dengan cara tidak Kabupaten Magelang sebagian besar
menghadiri penyuluhan yang dilakukan tinggi yaitu dengan kategori rendah 5
oleh Instansi Kesehatan atau LSM terkait. orang (16,67%), kategori sedang 6 orang
Maka dari hasil pengetahuan tentang (20%), dan kategori tinggi 19 orang
responden mayoritas berpengetahuan (63,33%).
rendah. Hal ini sesuai dengan teori DAFTAR PUSTAKA
Pengetahuan, salah satunya adalah
1. Kemenkes. 2014. Profil Kesehatan
faktor-faktor yang mempengaruhi Indonesia tahun 2014.
Pengetahuan yaitu faktor internal www.depkes.go.id/profil-kesehatan.
Diakses Rabu, 22 Juni 2016
pendidikan dan umur.
2. Ariani, A.P. 2014. Aplikasi Metodologi
Tingkat pengetahuan tentang Penelitian Kebidanan dan Kesehatan
pengertian dan penyebab HIV/AIDS pada Reproduksi. Yogyakarta : Nuha
ibu Pasangan Usia Subur yang berusia Medika.
3. Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian
20-29 tahun di Kecamatan Mertoyudan suatu pendekatan praktek. Jakarta :
Kabupaten Magelang dari 30 responden Rineka Cipta.
dengan kategori rendah 15 orang (50%), 4. Dahlan, S. 2011. Statistik untuk
kedokteran dan kesehatan. Jakarta;
kategori sedang 1 orang (3,33%), dan
salemba medika.
kategori tinggi 14 orang (46,67%). Tingkat 5. Dinas Kesehatan Kabupaten
pengetahuan tentang gejala klinis Magelang (DKK), 2015. “Data
HIV/AIDS pada 30 ibu Pasangan Usia HIV/AIDS di Wilayah Se-Kabupaten
Magelang. Magelang; DKK Magelang.
Subur yang berusia 20-29 tahun di
6. Hidayat, AA. 2009. Metodologi
Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Penelitian Kebidanan dan teknik
Magelang dengan kategori rendah 15 Analisa Data. Surabaya; Salemba
Medika.
orang (50%), kategori sedang 7 orang
7. Nasir, dkk. 2011. Metodologi
(23,33%), dan kategori tinggi 8 orang Penelitian Kesehatan. Yogyakarta;
(26,67%), untuk pengetahuan tentang Nuha Medika.
cara penularan HIV/AIDS pada 30 ibu 8. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta; PT
Pasangan Usia Subur yang berusia 20-29
RINEKA CIPTA.
tahun di Kecamatan Mertoyudan 9. Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi
Kabupaten Magelang dengan kategori Penelitian Kesehatan. Jakarta; PT
RINEKA CIPTA.
rendah 20 orang (66,67%), kategori
sedang 8 orang (26,67%), dan kategori
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 10. No. 2 Juli 203
2019

10. Nursalam. 2011. Konsep dan DIV, S1, DAN S2. Yogyakarta; Nuha
Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Medika. h.123
Keperawatan. Jakarta; Salemba 14. Sugiyono. 2013. Metodologi
Medika. h.55,h.79, h.93 Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
11. Nursalam. 2013. Asuhsn R&D. Bandung.: ALFABETA, CV.
Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi. h.38-39, h.64
Jakarta; Salemba Medika. h.51 15. Supriyanto. 2014. Deteksi Dini
12. Septalia. 2008. HV/AIDS. Jakarta : Nuha Medika.
Pengetahuan.www.pengertianpenget h.133
ahuan/.go.id 16. Wawan, A dan Dewi. 2010. Teori dan
13. Setiawan dan Saryono. 2011. Pengukuran Pengetahuan, Sikap,
Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, Perilaku Manusia Dilengkapi Contoh
Kuesioner.

Anda mungkin juga menyukai