Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANAN PADA NY. D UMUR 29 TAHUN

P2 A0 AKSEPTOR KB IUD DENGAN SPOTTING

Tanggal Pengkajian : 12 Desember 2019

Waktu Pengkajian : 09.00 WIB

Pengkaji : Novi l

Identitas Pasien

Nama : Ny. S /Tn. A


Umur : 29 th /32 th
Agama : Islam /Islam
Suku Bangsa : Sunda /Sunda
Pendidikan : SMP /SMP
Pekerjaan : IRT /Swasta
Alamat : Argasari, Tasikamalaya

A. Data Subjektif
Ibu menggunakan KB IUD dan mengeluh mengeluarkan bercak darah dari jalan
lahirnya diluar siklus menstruasinya ± 2 minggu yang lalu. Riwayat pernikahan: ibu
menikah umur 23 tahun dengan suami umur 25 tahun, perkawinan pertama, lama
perkawinannya 6 tahun dan sudah mempunyai 2 orang anak. ibu mengatakan haid
pertama kali usia 14 tahun, jarak haid antar bulan 30 hari, lamanya haid 6, ganti pembalut
3-4 kali, haidnya teratur, ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah pada hari pertama dan
kedua haid. Riwayat Keluarga Berencana Ibu mengatakan sebelum hamil pertama belum
pernah memakai kontrasepsi jenis apapun. Setelah kelahiran anak pertama, ibu
menggunakan KB suntik 3 bulan selama 2 tahun dan tidak ada keluhan. Setelah kelahiran
anak kedua ibu mengatakan menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan selama 6 bulan dan
tidak ada keluhan. Setelah itu memakai kontrasepsi IUD karena ingin kontrasepsi jangka
panjang, selama 1 bulan dan ibu mengatakan keluar bercak darah sekitar ± 2 minggu
yang lalu. Ibu tidak sedang menderita penyakit apapun.pola nutrisi kurang baik ibu
mengatakan sering makan tidak teratur dengan porsi sedikit. istirahat baik. Ibu
mengatakan sebelum mengalami spotting melakukan hubungan seksual dengan suami
sekali seminggu dan tidak ada keluhan apapun. Selama mengalami spotting ibu belum
pernah melakukan hubungan seksual dengan suami karena gairah seksualnya yang
menurun. Ibu mengatakan pola aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga terganggu karena
adanya rasa tidak nyaman dengan keadaannya saat ini. Ibu dalam mengikuti KB IUD
tidak ada paksaan, baik suami ataupun keluarga sangat mendukung keputusan ibu.
B. Data Objektif
Keadaan Umum : Baik, Kesadaran : Composmentis TD : 110/70 mmHg, P : 89
x/menit, R : 22 x/menit, S : 36,30C TB : 155 cm BB : 54 kg Pemeriksaan Fisik: Wajah :
bersih, tidak oedema, tidak berjerawat, Mata Konjungtiva merah muda , sklera putih,
Hidung : bersih, tidak ada benjolan, Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen,
Mulut/Gigi/Gusi: bersih, tidak ada stomatitis, gigi tidak ada caries, gusi merah muda
tidak mudah berdarah., Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid / limfe, Payudara:
normal tidak ada benjolan dan nyeri tekan , Abdomen : tidak ada nyeri tekan tidak ada
luka bekas operasi, Genital : tidak ada varices, tidak ada nyeri tekankeluar bercak-bercak
darah, Inspekulo porsio tampak keluar bercak darah dan tampak benang IUD.
Ekstremitas : tidak ada varices dan oedema.
Pemeriksaan Penunjang :
Hb dengan hasil 11,8 gr%.
C. Analisa
Ny. S umur 29 tahun P2A0 Akseptor KB IUD dengan spotting.
D. Penatalaksanaan
1. Pukul 10.45 WIB memberi KIE tentang pengertian perdarahan bercak (spotting).
Informasikan bahwa spotting merupakan efek samping dari KB IUD. Hal ini sering
dijumpai dan bukan masalah yang serius, keadaan ini biasanya tidak memerlukan
pengobatan.
2. Pukul 10.50 WIB menganjurkan pada ibu untuk mengurangi kelelahan fisik dan stres
fisiologi.
3. Pukul 10.55 WIB memberikan KIE personal hygiene terutama daerah kemaluannya
dengan cara cebok dari depan ke belakang dan memakai celana dalam dari katun,
ganti pembalut minimal 2 kali/hari.
4. Pukul 11.00 WIB memberikan KIE tentang gizi seimbang. Misalnya makan makanan
yang bergizi seperti tahu tempe, daging, telur, kacang panjang, bayam, wortel dan
rendah garam.
5. Pukul 11.05 WIB memberikan terapi pil kontrasepsi kombinasi (0,2 mg
etinilesstradiol 2 x 1 per hari), tablet zat besi 1 x 1 per hari 10 tablet.
6. Pukul 11.10 WIB menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu kemudian pada
tanggal 19 Desember 2019.

Anda mungkin juga menyukai