Anda di halaman 1dari 11

EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN NIFAS

Disusun oleh kelompok 7 :

Aulia Rahmawati
Iyar Atirillah Rahmaniar
Mifta Dwi Rahmawtika
Rina Herawati
Widya Apriliani Utami

Dosen Pengampu : Qanita Wulandara ,SST,M.Keb


Kelompok 7

Aulia Iyar Atirillah Mifta Dwi


Rahmawati Rahmaniar Rahmawtika
Rina Herawati Widya Apriliani
Utami

Sarjana Terapan Kebidanan


Pokok Bahasan

Evidence Based Midwifery

Evidence based artinya berdasarkan bukti.


Artinya tidak lagi berdasarkan pengalaman
atau kebiasaan semata. Semua harus
berdasarkan bukti. Bukti inipun tidak sekedar
bukti tapi bukti ilmiah terkini yang bisa
Evidence Based Pada Masa Nifas dipertanggung jawabkan.
Contoh Evidence Based pada Masa Nifas

Aroma Terapi
Lavender Pijat Rolling
Mengurangi Endorphine Massage
Nyeri Nifas

Perawatan
Hypnobrest
Payudara
(Breast feeding
Care)
Aroma Terapi Lavender
Dalam Jurnal Efek Aroma Terapi Lavender Mengurangi Nyeri Nifas oleh
Deni, dkk (2020) disebutkan bahwa aromaterapi lavender efektif mengurangi
nyeri pada masa nifas baik itu karena nyeri karena laserasi perineum ataupun
luka post sectiocesaria. Pemberian aromaterapi lavender tidak memberikan
efeksamping.
Zat aktif yang terkandung didalam aroma terapi lavender akan merangsang
hipotalamus untuk memproduksi dan mengeluarkan endorpin proses ini terjadi
pada saat aroma terapi dihisap. Endorpin sebagai zat yang menimbulkan rasa
tenang, relaks, dan bahagia, eandorpin dikenal dengan hormon kebahagiaan dan
memiliki efek sebagai analgetik. (McCullough, 2018)
Aromaterapi lavender juga efektif untuk mengurangi kecemasan dan stress
pada ibu postpartum di Iran, dan juga untuk mencegah terjadinya depresi
postpartum/ postpartum blues yang dapat mengganggu kepentingan ibu, bayi
dan anggota keluarganya. (Kianpour, 2016).
Pijat Endorphine
Pijat Endorphine merupakan teknik sentuhan dan pemijatan ringan yang
sangat penting bagi ibu nifas untuk membantu memberikan rasa tenang dan
nyaman. Riset membuktikan bahwa teknik ini meningkatkan pelepasan hormon
Endorphine (memberikan rasa nyaman dan tenang) dan hormon oksitosin
(Pamuji, dkk. 2014).
Pijat endorphin dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin sehingga
menghasilkan kontraksi uterus yang adekuat. Apabila kontraksi uterus adekuat
dapat mempercepat proses involusi uteri.
Namun demikian, pijat endorphin bukanlah satu-satunya faktor yang
mempercepat proses involusi uteri. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi proses involusi uteri, yaitu laktasi, mobilisasi, paritas, psikologi,
usia, dan gizi ibu.
Rolling Massage
Rolling Massage punggung merupakan pemijatan pada tulang belakang
(costae 5-6 sampai scapula dengan gerakan memutar) yang dilakukan pada ibu
setelah melahirkan untuk membantu kerja hormon oksitosin dalam pengeluaran
ASI, mempercepat saraf parasimpatis menyampaikan sinyal ke otak bagian
belakang untuk merangsang kerja oksitosin dalam mengalirkan ASI agar keluar.
Tindakan massage rolling punggung dapat memengaruhi hormon prolaktin
yang berfungsi sebagai stimulus produksi ASI pada ibu selama menyusui.
Tindakan ini juga dapat membuat rileks pada ibu dan melancarkan aliran saraf
serta saluran ASI pada kedua payudara..
Dalam Jurnal Pengaruh Rolling Massage Punggung Terhadap
Peningkatan Produksi Asi Pada Ibu Nifas oleh Heni Ekawati (2017) disebutkan
bahwa terdapat perbedaan pengaruh Rolling Massage punggung terhadap
peningkatan produksi ASI pada ibu nifas, dimana produksi ASI pada ibu nifas
yang mendapatkan Rolling Massage punggung memiliki produksi ASI yang
lebih banyak dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan
Rolling Massage punggung.
Perawatan Payudara (Breast Care)
Breast Care adalah suatu tindakan atau pengurutan pemberian rangsangan
secara teratur pada otot-otot payudara untuk memperbaiki sirkulasi darah,
merawat puting payudara agar bersih dan tidak mudah lecet, serta mempelancar
produksi ASI.
Breast care secara fisiologis akan merangsang payudara untuk
mensekresikan hormone prolactin lebih banyak dan hormone oksitosin untuk
merangsang kelenjar susu melalui pemijatan. Secara fisiologis sejak hari ketiga
hingga hari keenam setelah melahirkan, Asi biasanya banyak diproduksi,
payudara menjadi sangat penuh. (Wulandari, 2018)
Pada Jurnal yang berjudul Efektifitas Breast Care Post Partum Terhadap
Produksi Asi tahun 2016, Breast care post partum adalah perawatan payudara
pada ibu setelah melahirkan sedini mungkin. Perawatan payudara adalah suatu
kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk memelihara kesehatan
payudara dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post partum.
Adapun pelaksanaan breast care post partum ini dilakukan pada hari ke 1 – 2
setelah melahirkan minimal 2 kali dalam sehari.
Hypnobrestfeeding
Hypnobreastfeeding terdiri dari dua kata yaitu hypno = hipnosis yang
artinya adalah suatu kondisi nirsadar yang terjadi secara alami, dimana
seseorang menjadi mampu mengkhayati pikiran dan sugesti tertentu untuk
mencapai perubahan psikologis, fisik maupun spiritual yang diinginkan. Untuk
diketahui, pikiran bawah sadar (subconscious mind) berperan 82% terhadap
fungsi diri. Sedangkan breastfeeding artinya menyusui.
Dasar dalam melakukan hypnobreastfeeding adalah relaksasi yang dicapai
bila jiwa raga berada dalam kondisi tenang. Relaksasi merupakan sebuah
ketrampilan. Untuk itu perlu diulang-ulang untuk menentukan keberhasilannya.
Pada Jurnal berjudul Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap Produksi
ASI tahun 2018 didapatkan kesimpulan bahwa Hypnobrastfeeding mampu
meningkatkan produksi ASI karena memberikan efek rileks, ketenangan fisik,
pikiran, dan kenyamanan pada masa menyusui yang dapat memberikan positif
feedback mechanism berupa respon peningkatan pelepasan oksitosin dan
prolaktin oleh pituitari.
Any Quesion?

Anda mungkin juga menyukai