Oleh:
Oleh :
Mengetahui,
INTRANATAL
DATA UMUM
Kepala/leher :
Rambut dan kepala : rambut panjang lurus berwarna hitam dengan kepala
normal bulat lonjong
Kelenjar tiroid : tidak terdapat pembesaran pada kelenjar tiroid
Kaku kuduk : tidak terdapat kaku kuduk
JVP : negative
Gigi : gigi rapi dan bersih
Peradangan tonsil : tidak terdapat peradangan pada tonsil
Mukosa bibir : mukosa bibir lembab
Kebersihan mulut : mulut bersih
Mata :
Sclera : berwarna putih
Konjunctiva : konungtiva tidak anemis berwarna merah muda
Palpebrae : tidak ada masalah, tidak menutupi kornea
Alat bantu penglihatan : Ny.SH tidak menggunakan alat bantu penglihatan
Telinga :
Kebersihan : telinga tampak bersih
Keutuhan membrane timpani : membrane timpani utuh
Struktur luar telinga : simetris, tidak ada kelainan bentuk telinga
Cairan dari telinga : tidak ada serumen
Rasa penuh di telinga : Ny.SH tidak ada rasa penuh pada telinga
Tinnitus : tidak terdapat tunnitus
Penggunaan alat bantu dengar : Ny.SH tidak menggunakan alat bantu dengar
Paru-paru
I : dada tampat simetris, tidak ada retraksi dinding dada,
tidak ada deviasi, RR : 22 x/menit
Pa : taktil fremitus terdengar sama
Pe : tidak dilakukan
A : suara nafas normal vesikuler, tidak ada tambahan suara
Nafas
Jantung
I : dada tampat simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak
ada devias, tulang belakang normal tidak terdapat
kelainan
Pa : tidak dilakukan
Pe : tidak dilakukan
A : suara jantung normal, S1 S2 tunggal
b. Payudara:
Inspeksi: besar kedua payudara tampak sama, terlihat tidak
ada lesi atau benjolan dan pembesaran tidak normal pada
payudara pasien, puting kecoklatan.
Sensitif bila disentuh: Ny.SH mengatakan tidak
terdapat perubahan pada bagian payudara
c. Abdomen (secara umum dan pemeriksaan):
Pemeriksaan palpasi abdomen :
I : bentuk perut simetris, tidak terdapat pembesaran massa,
umbilicus bersih, tidak terdapat lesi
A : bising usus (+) 13 x/menit
P : bunyi timpani, tidak terdapat pembesaran organ
P : terdapat nyeri tekan pada area bawah perut
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I Palpasi TFU : 27 cm
Leoold II Letak Punggung : Punggung kanan
Leopold III Presentasi : Kepala pada bagian bawah
Leopold IV Masuk PAP : kepala belum masuk pintu
atas panggul.
d. Kontraksi: + (kuat)
e. DJJ : Frekuensi 156 x/m terdengar kuat
Status janin : hidup
f. Ekstrimitas (edema/tidak edema) :
Rentang gerak : Ny.SH dapat menggerakkan anggota tubuh tanpa ada
hambatan.
Skala kekuatan otot :
5555 5555
5555 5555
5. Pemeriksaan dalam:
Tanggal Oleh Hasil
Pemerik
saan
24 Mei Bidan VT portio lunak, belum ada
2022 Jam pembukaan, ketuban (+)
04.05
WITA
24 Mei Bidan dan dokter jaga VT portio lunak, pembukaan 1
2022 Jam cm, ketuban (+)
06.00
WITA
24 Mei Bidan VT portio lunak, masih tetap di
2022 Jam pembukaan 1 cm, ketuban (+)
06.00
WITA
DATA PSIKOSOSIAL
Pemeriksaan dalam
VT portio lunak, pembukaan 1 (1 cm), ketuban (+)
Pengkajian Nyeri
P : Kontraksi persalinan
Q : Diremas-remas
R : perut bagian bawah sampai ke bagian pinggang
S : Skala nyeri 6 (nyeri sedang) dari skala 0-10
T : Nyeri hilang timbul
DO:
Ny.SH tampak mengerutkan
wajahnya
Pemeriksaan dalam : pembukaan 1
(1 cm)
Pemeriksaan leopold :
- Leopold III Presentasi : Kepala
pada bagian bawah
- Leopold IV Masuk PAP :
kepala sudah masuk pintu atas
panggul
Hasil TTV
- TD : 110/80 mmHg
- RR : 21 x/menit
- N : 82 x/menit
- T : 36,0 OC
- SpO2 : 98%
2 DS: Stresor Ansietas (00146)
Ny.SH mengatakan kehamilan anak
pertama (tahun 2021) meninggal
dalam kandungan dengan usia
kandungan 8 minggu. Pengeluaran
jasad janin dengan kuretasi. Ny.SH
mengatakan sangat berhati-hati
selama kehamilan kedua ini dan
khawatir kejadian yang lalu terulang
lagi pada kehamilan ini.
Ny.SH merasa senang terhadap
kehamilannya sekarang, namun juga
ada rasa khawatir dan cemas
mengingat kehilangan pada
kehamilan pertama.
DO:
Tampak bingung dan sering bertanya
Hasil TTV
- TD : 110/80 mmHg
- RR : 21 x/menit
- N : 82 x/menit
- T : 36,0 OC
- SpO2 : 98%
3 Faktor resiko Ketuban pecah Resiko Infeksi
- Pasien mengatakan ini kehamilan dini (00004)
yang kedua dan pasien pernah
mengalami keguguran di tahun 2021
saat usia kehamilan 8 minggu
- Pasien mengatakan HPHT:
04/07/2022
- Pasien mengatakan mengeluarkan
cairan dari jalan lahir yang berwarna
jernih, berbau sejak tanggal
23/05/2022
Leopold I: TFU 27 cm
Leopold II: Punggung Kanan
Leopold III: Persentase Kepala
Leopold IV: Kepala belum memasuki
pintu atas panggul
Kontraksi uterus: 1 x dalam 10’
Kekuatan : kuat
Lamanya: ±10”
DJJ: 155x/m
Status janin : Hidup
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosis
Tgl/jam Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
24/05/22 Nyeri Kontrol Nyeri (1605) Manajemen Nyeri (1400) 1. Membantu menemukan S:
04.05 persalinan Setelah dilakukan tindakan 1. Mengidentifikasi cara yang biasa dilakukan Ny.SH mengatakan
WITA (00256) b.d keperawatan selama 1 x 2 pengalaman mengatasi klien untuk mengatasi biasanya beliau mengatasi
dilatasi serviks jam, klien mampu nyeri di masa lalu nyeri, dan menyarankan nyeri kehamilan dengan
mengontrol nyeri dengan 2. Lakukan pengkajian untuk melakukan cara mendengarkan murotal,
kriteria hasil: nyeri komprehensif tersebut jika efektif dari dan menjaga aktivitas
1. Menggunakan teknik (PQRST) pengalaman sebelumnya pergerakan yang berlebih.
pencegahan nyeri dari 3. Observasi adanya 2. Mengajarkan teknik Ny.SH mengatakan cara
skala 3 (kadang- petunjuk non verbal relaksasi nafas dalam tersebut mampu
kadang) ke skala 5 mengenai mengurangi nyeri dan
(konsisten) ketidaknyamanannya mengalihkan perhatiannya
2. Melaporkan nyeri yang terutama pada mereka kepada nyeri yang
terkontrol dari skala 2 yang tidak dapat dirasakan
(jarang) ke 5 (konsisten) berkomunikasi secara Ny.SH mengatakan akan
efektif. melakukan teknik
Tingkat Nyeri (2102) 4. Ajarkan teknik non relaksasi nafas dalam jika
Setelah dilakukan tindakan farmakologi (nafas nyeri timbul
keperawatan selama 1 x 2 dalam, kompres
jam, nyeri yang dirasakan hangat, distraksi O:
klien berkurang dengan lingkungan, dll) untuk Ny.SH terlihat mampu
kriteria hasil: mengontrol nyeri melakukan teknik
1. Tidak menunjukkan 5. Kolaborasi pemberian relaksasi nafas dalam
ekspresi nyeri pada analgesik dengan baik
wajah dari skala 3 Ny.SH terlihat
(sedang) ke 5 (tidak mengangguk ketika
ada) dijelaskan dan
2. Skala nyeri yang dipraktekkan mengenai
dilaporkan berkurang teknik relaksasi nafas
dari skala 1 (berat) ke 4 dalam
(ringan)
Hasil TTV
3. TTV dalam batas - TD : 120/80 mmHg
normal dari skala 4
(deviasi ringan) ke 5 - RR : 21 x/menit
(tidak ada deviasi)
- N : 82 x/menit
- T : 36,0 OC
- SpO2 : 99%
O:
Ny.SH terlihat tidak
meringis dan mengerutkan
wajah ketika ada kontraksi
Ny.SH terlihat mampu
mempraktikan kembali
teknik relaksasi nafas
dalam
Hasil TTV
- TD : 110/80 mmHg
- RR : 21 x/menit
- N : 88 x/menit
- T : 36,0OC
- SpO2 : 99%
- T : 36,0 OC
- SpO2 : 99%
O:
Ny.SH terlihat tenang,
siap untuk melahirkan
lahir batin, wajah dan
tubuh tidak tegang dan
santai.
Hasil TTV
- TD : 120/80 mmHg
- RR : 21 x/menit
- N : 88 x/menit
- T : 36,0 OC
- SpO2 : 99%
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
24/05/22 Setelah di lakukan Proteksi terhadap infeksi : 1. Memonitor tanda dan S:
04.05 Resiko infeksi perawatan selama 1x2 jam 1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik - Ibu mengatakan tidak ada lagi
resiko infeksi klien dapat gejala infeksi sistemik lokal cairan keluar dari jalan lahir
berhubungan terkontrol dengan lokal 2. Memonitor kerentanan - Ibu merasa tidak ada lagi
dengan ketuban kriteria hasil : 2. Monitor kerentanan terhadap infeksi rembesan cairan seperti air
pecah dini terhadap infeksi 3. Memonitor masukan kencing.
(00004)
1. Status Imun 3. Monitor masukan nutrisi dan cairan yang O:
2. Pengetahuan : Kontrol nutrisi dan cairan cukup - Inspeksi : cairan ketuban tidak
infeksi yang cukup 4. Menginstruksikan pasien lagi merembes, terdapat lender
Kriteria hasil : 4. Instruksikan pasien untuk minum antibiotik bercampur bekas air ketuban.
1. Pasien bebas dari untuk minum sesuai resep - TTV: TD 110/80 mmHg, S:
tanda dan gejala antibiotik sesuai resep 5. Observasi keadaan ibu, 36,0 C, N: 82x/menit, RR:
infeksi 5. Observasi keadaan DJJ, TTv tiap 8 jam 21x/menit
2. Mendeskripsikan ibu, DJJ, TTv tiap 8 6. Berkolaburasi dalam
proses penularan jam pemasangan infus dan A: Masalah belum teratasi
WITA
penyakit, faktor yang 6. Kolaborasi pemberian obat. P: Intervensi nomor 1-4
mempengaruhi pemasangan infus dilanjutkan
penularan serta danpemberian obat
penatalaksanaannya
3. Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah timbulnya
infeksi
4. Jumlah leukosit dalam
batas normal
5. Menunjukkan perilaku
hidup sehat