Anda di halaman 1dari 7

085659131977 Rijki

1. Bagaimana pendapat akang teteh tentang pacaran sebelum menikah?

2. Apakah anak akan diizinkan untuk pacaran? Jika tidak, bagaimana memberikan pengertian kepada
anak untuk tidak berpacaran?

3. Bagaimana pendapat akang-teteh tentang poligami?

4. Apakah akang² akan berpoligami jika seandainya diizinkan oleh istri?

Jawab

1. Sebenarnya kurang setuju, karena menurut saya dosa bisa dibalas didunia oleh Allah dengan
memberikan porsi cobaan yg semakin bertambah, harusnya urusan yg mudah menjadi susah,
wasting time juga karena sudah meluangkan waktu sama calon namun akhirnya hanya php
mending waktunya digunakan untuk hal positif lainnya, pacaran juga bisa menyebabkan yg
seharusnya ketemu jodoh yg baik yg punya komitmen dengan Allah namun jadi tidak bertemu
Sudut pandang kita pasti melihat komitmen hokum dengan Allah, missal ada hokum jika istri itu
boleh membuat jengkel suami sebanyak 73 kali baru boleh suami marah. Apakah hokum seperti
itu akan ditaati oleh org yg berpacaran ? kita pasti menilai konsistensi komitmen
2. Aku tipikal org yg tidak rela melihat adek atau keturunanku melakukan hal negatif, karena hal
negative itu bisa menyebar berbagai sector, kalo punya hal negative juga bakal susah
menjadikan mereka bisa stay di track yg positif, org teinspirasi org lain krn melihat sisi positifnya
kalau sisi negatif (org yg jadi suri tauladan) muncul seperti pacaran pasti org yg kagum akan
tidak jadi ikut kagum dan mengikuti hal positifnya org yg dikagumi
Aku sendiri dulu pas umur 10 tahun pernah mimpi kalo adek aku pacaran, aku seperti difitnah
sama pacarnya dikarenakan ada ketidak cocokan antara aku dan pacar adekku, dari situ aku
tidak setuju jika ada keluarga yg pacaran
3. Poligami bisa dilakukan bila si istri tidak punya anak setelah 20 tahun mungkin, jd sunnah sekali
bila suami menikah lagi
Sebenarnya pahala poligami itu melebihi pahala mati syahid jihad fi sabilillah, namun jihad fi
sabilillah namun ternyata pahala itu bisa disubtitusi dengan membantu sedkah ke masjidil aqsa
(notabennya adalah mahsyar terdekat di Bumi) dan ada dalil yg meminta buat membela al aqsa.
Jika punya anak tahfidz qur’an juga ortu bisa dijamin masuk surge, kita berusaha ke hal tersebut
terlebih dahulu teknisnya biasanya anak sejak SMP dikenalkan al qur’an, diajari cara hafalan
beberapa juz, nanti SMA mengejar 20 juz, kuliah beberapa juz, pun hal tersebut butuh effort
membberi kasih saying ke anaknya cukup, bekal materi keuanagan untuk menyekolahkan anak
di lembaga yg tepat, ortu intens menjenguk anak. Hal tersebut bisa mengganti pahala dari
poligami ya

Pertanyaan 081282729446 Anisa U

-Apa yang sudah Anda lakukan (persiapkan/perbaikan diri) dalam ikhtiar mendapat jodoh?

-Apakah menurut Anda ada usia ideal untuk menikah?

-Bagaimana sikap Anda terhadap diri sendiri dan lingkungan, jika Anda blm menikah di usia yang Anda
targetkan?
-Seberapa besar restu orang tua terhadap keputusan Anda dalam memilih pasangan? Jika orang tua
tidak merestui, apa yang akan Anda lakukan?

-Apa pendapat Anda tentang Patriarki? Dan bagaimana Islam memandangnya?

-Apa pendapat Anda tentang "Perempuan memiliki hak dan tanggung jawab setara dengan laki-laki
dalam keluarga"?

-Apakah Anda akan bekerja setelah menikah? Apa alasannya? (untuk akhwat)

-Apakah Anda mengijinkan pasangan untuk bekerja? Jika Ya, apa alasannya? Jika Tidak, apa
alasannya? (untuk ikhwan)

-Apakah pendapat Anda tentang Body shaming? Sampai mana batasannya seseorang melakukan Body
shaming?

-Apa kekurangan pasangan yg tdk dapat di toleransi?

Jawaban

1. Ihktiar dengan membuka relasi pertemanan yg positif, meningkatkan silaturahmi dgn teman2
berlingkungan baik, dhuha, tahajud didalamnya ada doa jodoh selatar beakang, memang bilang
ke ortu ihtiarnya di taaruf salman
2. Usia laki2 25 – 30 sesuai ust. Hanan Attaki sbgmana nabi ayyub yg kembali mudah, pr usia 22 –
25
3. Mengisolasi diri dari lingkungan yg tahu umur saya (saya tidak bisa menghadapi masyarakat
dengan kekurangan saya), biasanya saya tetap berinteraksi dgn org2 yg tidak
mempermasalahkan mengenai usia pernikahan
4. Restu banget ortu minta yg agamanya bagus, yg berharta bahkan ga dipedulikan, nanti kalo
tidak sesuai restu, kalau saya punya masalah rumah tangga mau lari kemana saya, kalau ada
kebutuhan keluarga yg tidak bisa dipenuhi minta tolong ke siapa lagi kalau bukan ortu.
Kesepakatan bersama ortu juga kalau belum ketemu sesuai kriteria ya bersabar jangan diambil,
banyak mengisi waktu dgn mengaji sebagai pengganti pahala ibadah menikah juga, kalau tidak
bertemu sesuai kriteria terus saya berfikir tinggal d luar negeri, mereka tidak menghujat org yg
tidak menikah. Dan tidak menikah tetap bisa dihitung lebih baik daripada menikah dgn org yg
tidak tau agamadaripada nanti puya anak yg salah asuh
5. Patriarki menurutku org yg tinggal dijawa asumsi ini tumbuh, perempuan hanya mendapat
sendikit tempat untuk berpendapat, sedikit kesempatan mewujudkan keinginannya meskipun
keinginannya tidak menimbulkan madarat, saya tidak setuju hal ini terjadi. OLeh karena itu saya
bisa tunduk hanya pada laki laki yg tahu hak saya, laki2 yg memegang komitmen ayat Allah,
bahkan bisa dibilang supaya perempuan tidak membebani laki2 dlm mewujudkan keinginan
perempuan/permintaan anaknya sebaiknya perempuan bekerja
6. Tidak setuju, berbeda. Firman Allah bukan kah laki laki diberi kelebihan dibanding wanita,
bahkan sudah takdirnya laki laki kesempatan mendapat rezekinya lebih banyak dari wanita.
Apakah adil ? adil jika laki laki juga tau, memang anda punya kesempatan rezeki jauh lebih besar
dari wanita, lalu bila melihat pekerjaan rumah perempuan yg tidak beres bisa marah karena
pekerjaan laki laki sudah beres ? tentu tidak boleh, karena ada porsi jika perempuan dlm
pengerjaan tugasnya tidak beres ya dibantuin. Kesempatan yg laki2 dapat rezeki memang
porsinya lebih tinggi, bahkan sesederhana tempat kerja banyak perempuan mendapat
rundungan sesame perempuan daripada laki laki
7. Saya ingin punya anak terlebih dahulu, fokus dengan anak sampai mereka umur 3 tahun dan
mulai punya kegiatan sendiri, saya ingin memulai dari sekolah kembali untuk mencari relasi
berbagai perusahaan dibidang purchasing dan menawarkan produk saya, alasannya jika dlm
tumbuh kembang anak dirasa membutuhkan dukungan finansial yg dirasa tidak terlalu urgent
namun cukup berpengaruh dalam kesuksesan anak bisa saya usahakan sendiri tanpa perlu
membebani suami krn uang yg keluar dari suami biasa pola perilaku cowok minta uang
dipertanggung jwbkan dgn hasil sesuai ekspektasi. Karena saya anak pr satu2nya dlm merawat
ortu baiknya saya yg merawat bukan menantu prnya, dlm perawatan juga ingin yg terbaik dr
missal fisioterapi, pengadaan obat & cek up sampai sehat, tentu akan lebih bebas bila saya
bekerja & tidak akan menimbulkan resiko pertengkaran dgn suami
8. Saya tidak bisa melakukan body shaming ke org, selama orgnya toksik saya tidak menerima
sedikutpun candaan body shamingnya arena hanya memuaskan kebahagiaan dia, bila body
shaming dilakukan org yg positif batasannya bila mereka berkata buruk baru kita bisa
menegurnya
9. Tidak mau aktualisai dalam mempelajari ilmu agama, memiliki emosional intelligence yg buruk,
kalu perokok silahkan merokok tidak didekat saya (mudah batuk & lama) & jangan sampai tahu
anak saya

Pertanyaan 089607293056 Melia

- Saya selalu mendengar kalimat ini : kedewasaan seseorang tidak dilihat dari umur. Lalu bagaimana
pendapatnya saat mendapat pasangan yang lebih muda (dilihat dari perempuan) atau lebih tua
(dilihat laki laki)? Apakah umur menjadi masalah dalam berumah tangga?

1. Apa pendapat akang teteh mengenai ldm (long distance marriage)

2. jika ikhwan mendapatkan akhwat berusia lebih tua apakah bersedia bila saling suka tetapi kendala
ikhwannya lebih muda

3. Apakah setelah menikah teteh teteh akan tetap bekerja atau lepas pekerjaan setelah menikah

Jawab (youtube dr. Aisyah dahlan)

1. Sebagian besar laki laki normal baru dewasa mulai dari SMA, mereka main di otak kanan jadi
dalam pernikahan akan lebih stabil bila lk umurnya lebih tua krn pendewasaan mereka memang
tidak secepat pr dikarenakan Allah menyetting otak kanan anak cowo terlebih dahulu (kerja otak
kanan untuk main2) untuk mencari uang. Namun tetap ada laki2 muda yg sudah berfikir dewasa,
memang pertumbuhan otaknya cepat (kecerdasan diatas rata2). Otak perempuan dari kecil
memang disiapkan untuk tumbuh ke duanya kanan & kiri, perempuan dari muda memang
dilahirkan untuk berfikir dewasa krn dipersiapkan untuk menajdi ibu yg akan menangkap
informasi untuk menyampaikan ke anak oleh krn itu perempuan muda bisa berpola piker
dewasa
2. LDM bisa terjadi bila kebutuhan perekonomian tidak tercukupi, mau tidak mau harus ada yg
dikorbankan oleh karena itu berusaha berdua terlebih dahulu dgn kerja keras u/ memenuhi
kebutuhan, LDM bisa dibatasi waktu kesepakatan bersama akan berapa lama, namun jika LDM
krn kerja suami yg bisa mencukupi kebutuhan dan istri harus bekerja ditempat lain kalau saya
mengusahakan ikut suami dan berusaha mencari kesibukan kerja kecil kecilan dekat dengan
suami
3. Saya ingin punya anak terlebih dahulu, fokus dengan anak sampai mereka umur 3 tahun dan
mulai punya kegiatan sendiri, saya ingin memulai dari sekolah kembali untuk mencari relasi
berbagai perusahaan dibidang purchasing dan menawarkan produk saya, alasannya jika dlm
tumbuh kembang anak dirasa membutuhkan dukungan finansial yg dirasa tidak terlalu urgent
namun cukup berpengaruh dalam kesuksesan anak bisa saya usahakan sendiri tanpa perlu
membebani suami krn uang yg keluar dari suami biasa pola perilaku cowok minta uang
dipertanggung jwbkan dgn hasil sesuai ekspektasi. Karena saya anak pr satu2nya dlm merawat
ortu baiknya saya yg merawat bukan menantu prnya, dlm perawatan juga ingin yg terbaik dr
missal fisioterapi, pengadaan obat & cek up sampai sehat, tentu akan lebih bebas bila saya
bekerja & tidak akan menimbulkan resiko pertengkaran dgn suami

Pertanyaan 085711707230 Rissa dari SPN online 06:

1. Seberapa dekat akang/teteh dengan orang tua? Dan apakah sering bercerita kepada mereka
tentang aktivitas sehari-hari?

2. Bagaimana cara akang/teteh dalam menyelesaikan masalah, dan mengatur emosi?

3. Menurut akang/ teteh penting ga masa lalu pasangan?

4. Menurut akang dan teteh, lebih baik sedekah sebanyak-banyaknya atau sedekah semampunya?
Jawab

1. Anak rantau biasa diajari jangan bercerita untuk permasalahanmu yg bisa membuat ortu kepikiran,
biasanya saya memiliki squade isinya org2 positif yg mana sering memberikan solusi atas permasalahn
saya, pola ini saya terapkan, mungkin akan mengumbar privasi hanya pada org2 kepercayaan (landasan
berfikir saya dari mediasi pihak ke 3 bila permasalahn keluarga tidak bisa terpecahkan sendiri)

2.Istri yg cerdas ternyata istri yg bisa menunda permasalahan, mungkin by time suami akan mendengar
masalah ini jauh lebih rileks saat situasi seperti apa, tekanan kerja sedang flownya rendah seperti
setelah gajian atau setelah perayaan pesta, saya banyak menggunakan logic jadi secara emosi berusaha
tidak sensitif, saya org yg cukup tau diri jika marah proses damainya memakan waktu seminggu bahkan
sebulan, jika sedang emosi berusaha pindah suasana, kembali ke topic setelah berganti ke hal lain
terlebih dahulu, untuk menyampaikan uneka2 biasanya sambil nangis, atau sebaiknya malam hari atau
dipagi hari dengan untonasi org bandung

3.Penting, saya bisa melihat track record penguasaan emosi, kesepakatan keinginan

4. Muslim yg baikadalah muslim yg bersedakah dikala susah, menyedekahkan sesuatu yg dibutuhkannya,


as like Fatimah r.a yg kelaparan setelah 3 hari berpuasa namun tetap memberikan rotinya untuk
pengemis, targetnya sedekah sebanyak banyaknya diusahakan karena nantinya kita akan ditanya
kemana rezeki yg diberikan oleh allah, setelah kebutuhan minimal kita tercukupi, rezeki milik org lain

Pertnayaan 085221767041 Galih


ada ihwan yang mengajukan taaruf, tapi memiliki ketidaksempurnaan fisik namun secara finansial,
agama dan sosial baik-baik saja misal secara finansial telah memiliki pekerjaan tetap dan usaha2
lainnya contoh bekerja sebagai CPNS dan lain2. Kemudian secara agama, menjalankan ibadah wajib
dan sunnah. Lalu secara sosial, bergaul di lingkungan positif. Apakah ahwat ada kemungkinan
menerima ihwan seperti itu atau tidak mungkin menerima karena kesempurnaan fisik merupakan hal
yang mutlak dipenuhi ? Selanjutnya apakah orangtua ahwat ada kemungkinan menerima ihwan
seperti itu atau tidak ?

1. Realistis saya tinggal dlm lembaga dengan seseorg tunanetra, dalam menajalani keseharian
butuh dibantu oleh sanak kelarga, jika untuk mebantu kesehariannya saya mampu, namun jika
menikah saya tidak mampu karena saya membutuhkan pasangan bisa diajak berpikir melewati
bahtera, pun dijelaskan dalam kisah Fatimah saat memilih pernikahan dengan muawiyah dan
abu Jahal tidak diizinkan karena ada ketidak cocokan yg mana MUawiyah (terlalu miskin), Abu
Jahal (pemarah)

Pertanyaan 085640739840 Rizka

- apakah punya mentor spiritual/dlm belajar agama?

- untuk shalat tipe yg mana

A. mempersiapkan diri sblm adzan

B. Adzan lalu ambil wudhu

C. Masih berproses shalat awal waktu


Jawab

1. Punya kenalan anak kyai yg bisa ditanyai mengenai hokum dan diajak berdiskusi, tentunya mentor itu
penting krn belajar agama islam kalau tidak dgn mentor berarti belajar dgn setan

2. C saya punya udzur dalam bersuci jadi masih mendekatkan waktu sholat

Pertanyaan 081213860467 prasetyama

1. jika ada seorang ikhwan yang mengajak taaruf, tapi agamanya belum sempurna bagaimana?

2. bagaimana toleransi anda dengan hobi pasangan anda?

3. apakah harus punya sifat dan karakter bahkan hobi yang sama kepada calon pasangan?

Jawab

1. Asal mau berubah untuk aktualisasi diri, indikatornya akan saya sodori berbagai buku bacaan
terlebih dahulu sebagai tanda komitmen, lalu setelah proses berjalan membuat jadwal kegiatan
ke kajian, aku suka adanya prize & punishment, membutuhkan kaderisasi yg cukup lama (3 – 6
bulan) baru “I say yess”
2. Laki laki ideal hobinya itu positif, bersepeda positif, kalau belum ideal berusaha ideal sampai
punya anak yg butuh suri tauladan, missal main game, ibu saya membuang banyak uang untuk
menyekolahkan adek saya supaya tidak banyak bermain HP, dari 1 pesantren pindah ke
boarding school yg akhirnya berhasil membuat adek tidak bermain HP dan menikmati bermain
dgn teman asrama seperti olahraga, konsekuensi tumbuh positif itu banyak
3. Hobi boleh berbeda, sifat kalau berbeda ya perjanjian diawal yg legowo cowok, walaupun sifat
itu bisa mendekati frekwensi yg sama setelah interaksi lama, makanya perlu kesabaran anak
cowonya, ujungnya perempuan perlu menilai dulu kecerdasan intelligence untuk mentolerir
adanya banyak perbedaan sifat dan karakter

Pertanyaan 085212193074 ASN

1. Bagaimana caranya menyikapi orang tua yang ikut campur terhadap rumah tangganya jika
kelak terjadi, baik dari orang tua pihak akhwat atau ikhwannya?

2. Bagaimana cara biasanya mengendalikan sifat marah, moody dan kesal, apa biasanya
pemicunya? Apakah memendam/diam atau meledak2?

3. Apa saja keteladanan Siti khadijah istri Rasulullah SAW yang bisa menjadi inspirasi?

Jawaban

1. Ibunya dari kedua belah pihak diajak belajar persiapan pernikahan, diwasiati diawal kalau jangan
ikut terlibat dulu bu dalam 5 tahun pertama karena pasangan masih punya epentingan masing2
yg harus disesuaikan, anaknya sendiri yg harus berwasiat sblm pernikahan, bahkan ibu saya pun
mulai mempelajari sendiri mengenai sebaik seorang ibu tidak terlibat kepentingan dengan
menantu pr
2. Istri yg cerdas ternyata istri yg bisa menunda permasalahan, mungkin by time suami akan
mendengar masalah ini jauh lebih rileks saat situasi seperti apa, tekanan kerja sedang flownya
rendah seperti setelah gajian atau setelah perayaan pesta, saya banyak menggunakan logic jadi
secara emosi berusaha tidak sensitif, saya org yg cukup tau diri jika marah proses damainya
memakan waktu seminggu bahkan sebulan, jika sedang emosi berusaha pindah suasana,
kembali ke topic setelah berganti ke hal lain terlebih dahulu, untuk menyampaikan uneka2
biasanya sambil nangis, atau sebaiknya malam hari atau dipagi hari dengan untonasi org
bandung
3. Bekerja dirumah, perfect dan susah banget, merawat anak dengan sabar, menjadi tempat
ternyaman suami meskipun kondisi Khadijah tidak baik baik saja

Pertanyaan 083820182057 Isunarti

Saya Iis, SPN09. Izin bertanya kepada semua presenter:

1. Apa yang akan di lakukan apabila setelah menikah misal terjadi keributan dan setelah saling
merenung ternyata itu hanya kesalahpahaman yg kecil saja? Apakah tipe pribadi yg akan meminta
maaf duluan atau menunggu permintaan maaf dr pasangan?

2. Program apa yg akan akang2 dan teteh2 lakukan setelah berkeluarga untuk dapat
meningkatkan ibadah wajib dan sunnah?

3. Bagaimana sikap akang2 dan teteh2 apabila setelah menikah nanti terjadi diskusi untuk
mengambil suatu keputusan apapun itu tetapi dalam waktu 2 hari msh blm menemukan titik
temu (alias sama2 berpegang pasa keputusan masing2 yg d rasa benar)?
Jawab

1. MInta maaf, membuatkan makanan favorit atau memberi pelayanan yg baik


2. Sholat berjamaah, bangun sebelum subuh bareng, ada jam ngaji bareng
3. Menunda pelaksanaan keputusan tersebut sampai kitamenganalisis lebih banyak madharat yg
mana, pilihanku atau pilihanmu, walau aku pengen bgt bikin table kesepakatan jadwal siapa yg
mengalah

Anda mungkin juga menyukai