Kelompok 6 Kebijakan
Kelompok 6 Kebijakan
OLEH :
KELOMPOK 6
Nama : 1. Dewi Nopianti ( P05140421006 )
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Kebijakan
Dalam Kebidanan Mengenai Implementasi Peraturan Pelayanan Kesehatan dan
Perkembangan Penduduk Dunia”.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat pembelajaran atau tugas untuk
memenuhi kriteria pembelajaran dan juga tugas pada semester ini pada mata kuliah
Kebijakan Dalam Pelayanan Kebidanan. Pada kesempatan ini kami akan membahas
mengenai Kebijakan Dalam Kebidanan Mengenai Implementasi Peraturan
Pelayanan Kesehatan dan Perkembangan Penduduk Dunia. Makalah ini tidak
terlepas dari partisipasi berbagai pihak yang telah ikut serta dalam memberikan
masukan dan saran dan bimbingan sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Oleh
karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
menbantu menyelesaikan makalah ini dan juga pada sumber-sumber yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari makalah ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Kami
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga
akhirnya makalah ini dapat memberikan manfaat. Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pelayanan Kesehatan............................................... 3
B. Pengertian Pelayanan Kebidanan............................................... 4
C. Keputusan dan Peraturan Perundang-Undangan........................ 4
D. Kebijakan dalam Kebidanan Sebagai Implementasi Peraturan
Pelayanan Kesehatan dan Perkembangan Penduduk Dunia...... 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu hal yang amat penting dalam hal menunjang
perkembangan dan juga pembangunan negara baik dari segi social, budaya,
ataupun ekonomi. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 menjelaskan jika
kesehatan dapat juga diartikan sebagai kondisi sehat dan sejahtera secara
sempurna baik dari segi badan, jiwa dan juga kehidupan bersosialnya sehingga
seseorang dapat hidup secara produktif baik di bidang ekonomi ataupun social.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tingkat kesehatan suatu
masyarakat adalah salah satunya dengan memperhatikan kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan pada masyarakat (Ariuni, 2020).
Pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk upaya yang didirikan baik
secara mandiri ataupun bersamaan yang tergabung dalam satu organisasi untuk
memelihara, meningkatkan, mencegah, menyembuhkan serta berupaya
memulihkan penyakit baik perorangan, keluarga, ataupun kelompok
masyarakat. Pelayanan kesehatan memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat mulai dari pelayanan yang bersifat promotif ataupun
preventif. Untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, seorang bidan dapat
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang dikenal juga dengan
sebutan pelayanan kebidanan (Kemenkes RI, 2020).
Pelayanan kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan yang secara
professional diberikan oleh bidan baik secara mandiri, kolaborasi, dan rujukan
kepada ruang lingkupnya. Pelayanan kebidanan yang diberikan oleh bidan
kepada masyarakat dikemas dalam bentuk asuhan kebidanan. Dalam
memberikan asuhan, bidan diikat oleh peraturan perundang-undangan dan juga
1
peraturan yang dibuat oleh profesi kebidanan untuk menunjang keberhasilan
pelayanan yang diberikan (Kemenkes RI, 2020).
Dalam menjalankan asuhan kebidanan, seorang bidan terikat oleh
kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan
derajat kesehatan ibu dan anak. Setiap asuhan yang diberikan oleh bidan
haruslah sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan dan telah diatur dalam
kode etik profesi. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesejahteraan masyarakat terkhusus bagi ibu dan anak.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penyusun tertarik untuk
membuat suatu makalah yang berjudul “Kebijakan Dalam Kebidanan
Mengenai Implementasi Peraturan Pelayanan Kesehatan dan Perkembangan
Penduduk Dunia”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis dapat merumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan ?
2. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kebidanan ?
3. Apa saja peraturan yang mengatur mengenai pelayanan kebidanan ?
4. Apa saja kebijakan dalam pelayanan kebidanan sebagai implementasi
peraturan pelayanan kesehatan dan perkembangan penduduk dunia ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian pelayanan kesehatan.
2. Untuk mengetahui pengertian pelayanan kebidanan.
3. Untuk peraturan pemerintah yang mengatur mengenai pelayanan kebidanan.
4. Untuk mengetahui kebijakan dalam pelayanan kebidanan sebagai bentuk
implementasi peraturan pelayanan kesehatan dan perkembangan penduduk
dunia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tenaga sub spesialis. Dalam praktiknya, seorang bidan dapat memberikan
asuhan kepada klien/pasien pada pelayanan kesehatan tingkat pertama. Dalam
hal ini dapat berbentuk Praktik Mandiri Bidan (PMB), ataupun klinik.
4
pelayanan kesehatan keluarga berencana, dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
4. Kepmenkes No. 900/Menkes/SK/VII/2002
Keputusan ini mengatur mengenai registrasi dan praktik bidan. Yang
dalam hal ini merupakan revisi dari permenkes No. 572/VI/1996. Yang
terdiri daro 11 bab dan 47 pasal.
5. Kepmenkes No. 369/Menkes/SK/III/2007
Keputusan ini berisi tentang standar profesi bidan, yang mencakup
standar kompetensi bidan dan standar pendidikan bidan.
6. Permenkes No. HK 02.02/Menkes/149/2010
Peraturan ini mengatur mengenai izin dan penyelenggaraan praktik
bidan. Yang dalam hal ini merupakan revisi dari kepmenkes no. 900.
Peraturan ini terdiri dari VII BAB dan 24 pasal.
7. Permenkes No. 43 Tahun 2016
Peraturan ini mengetaur mengenai izin dan penyelenggaraan praktik
bidan.
8. Permenkes RI No. 28 Tahun 2017
Peraturan ini menjelaskan mengenai standar pelayanan minimal bidang
kesehatan.
9. Undang-Undang No. 4 Tahun 2019
Dalam undang-undang ini mengatur mengenai seluruh hal yang
berkaitan dengan bidan. Mulai dari pendidikan, hingga mengatur mengenai
wewenang bidan dalam memberikan asuhan ataupun tindakan.
5
D. Kebijakan Dalam Kebidanan Mengenai Implementasi Peraturan Pelayanan
Kesehatan dan Perkembangan Penduduk Dunia
Dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia, dibutuhkan
kualitas sumber daya manusia yang bermutu pula. Selain itu, hal tersebut
dipengaruhi juga oleh akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang
berkualitas. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kualitas SDM dan juga
pemerataan pelayanan kesehatan primer agar lebih mudah untuk dicapai
masyarakat.
Sebagai upaya untuk mengikuti perkembangan penduduk dunia, pemerintah
Indonesia telah membuat beberapa target yang harus tercapai sesuai dengan
Millenium Development Goals (MDGs). Dimana sasaran yang disepakati secara
global dalam MDGs adalah sebagai berikut:
1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan
2. Mencapai pendidikandasar untuk semua orang
3. Mendorong Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
4. Menurunkan Angka Kematian Anak
5. Menurunkan Angka Kematian Ibu
6. Memerangi HIV/AIDs, Malaria, dan penyakit menular lainnya
7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup
8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan.
Untuk mencapai target MDGs tersebut, pemerintah mengeluarkan program
yang dalam hal ini menjadi tanggung jawab bidan yaitu menurunkan Angka
Kematian Anak dan juga Angka Kematian Ibu. Untuk mencapai target tersebut,
bidan diharapkan mampu mengurangi Angka Kematian Bayi dan Balita 2/3 dari
34 AKB menjadi 24/1000 kelahiran hidup. Mengurangi AKI dari 228 menjadi
118/100.000 Kelahiran hidup. Selain itu, untuk mengurangi AKI dan AKB, bidan
juga dapat berupaya dengan memberikan edukasi terkait pengetahuan pada
perempuan. Pengetahuan tersebut dapat berupa nutrisi selama kehamilan,
kehamilan sehat, perawatan KIA di rumah dan nutrisi bayi balita. Selain itu
6
program pemerintah yang dapat dijalankan bidan dalam rangka upaya
menurunkan AKI dan AKB adalah sebagai berikut:
1. Ibu hamil diharapkan melakukan kunjungan kehamilan minimal 6x sesuai
dengan aturan terbaru.
2. Setiap ibu hamil memiliki buku KIA.
3. Setiap ibu hamil telah mengikuti Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K).
4. Ibu diharapkan melahirkan anaknya di fasilitas kesehatan dan dibantu
oleh tenaga kesehatan.
5. Setiap fasilitas kesehatan yang melayani asuhan persalinan diharapkan
menerapkan konsep rawat gabung (sesuai dengan Kepmenkes
No.230/Menkes/SK/II/2010).
6. Pengelolaan pelayanan rujukan Obstetri dan Neonatal Dasar dan
Komprehensif (PONED dan PONEK).
7. Semua ibu hamil diharapkan mengikuti Program JAMPERSAL
8. Setiap bidan diharuskan menjadmin pelayanan yang aman dan berkualitas
sebagai landasan untuk standarisasi dan perkembangan profesi (sesuai
dengan Permenkes No.369/Menkes/SK/III/2007).
9. Setiap bidan diharapkan melakukan pengkajian kebidanan, perumusan
diagnose ataupun masalah kebidanan, perencanaan, implementasi,
evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan (sesuai dengan Permenkes No.
938/Menkes/SK/VIII/2007).
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk upaya yang didirikan baik
secara mandiri ataupun bersamaan yang tergabung dalam satu organisasi untuk
memelihara, meningkatkan, mencegah, menyembuhkan serta berupaya
memulihkan penyakit baik perorangan, keluarga, ataupun kelompok masyarakat.
Pelayanan kebidanan merupakan suatu bagian dari pelayanan ksehatan.
Pelayanan kebidanan merupakan suatu pelayanan kesehatan yang lebih
terkhususkan bagi ibu dan juga anak dan diberikan oleh bidan dalam hal untuk
mencapai keluarga yang berkualitas.
Kebijakan dalam kebidanan mengenai implementasi peraturan pelayanan
kesehatan dan perkembangan penduduk dunia adalah Ibu hamil diharapkan
melakukan kunjungan kehamilan minimal 6x sesuai dengan aturan terbaru,
Setiap ibu hamil memiliki buku KIA, Setiap ibu hamil telah mengikuti Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), Ibu diharapkan
melahirkan anaknya di fasilitas kesehatan dan dibantu oleh tenaga kesehatan.,
Setiap fasilitas kesehatan yang melayani asuhan persalinan diharapkan
menerapkan konsep rawat gabung (sesuai dengan Kepmenkes
No.230/Menkes/SK/II/2010)., Pengelolaan pelayanan rujukan Obstetri dan
Neonatal Dasar dan Komprehensif (PONED dan PONEK)., Semua ibu hamil
diharapkan mengikuti Program JAMPERSAL, Setiap bidan diharuskan
menjadmin pelayanan yang aman dan berkualitas sebagai landasan untuk
standarisasi dan perkembangan profesi (sesuai dengan Permenkes
No.369/Menkes/SK/III/2007), Setiap bidan diharapkan melakukan pengkajian
kebidanan, perumusan diagnose ataupun masalah kebidanan, perencanaan,
8
implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan (sesuai dengan
Permenkes No. 938/Menkes/SK/VIII/2007).
B. Saran
Untuk tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan mampu memahami
kebijakan dalam kebidanan sebagai iplementasi peraturan pelayanan kesehatan
dan perkembangan penduduk dunia.
9
DAFTAR PUSTAKA
Dubois & Miley. 2005. Pelayanan Kesehatan Edisi Terjemahan. Jakarta: EGC.
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes
RI dan JICA.
10