Makalah Peran Media Sosial Kelompok 5
Makalah Peran Media Sosial Kelompok 5
KEBIDNAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
1. Ellina Afrilia
2. Fhiyonita Oktarianie. S
3. Futri dewi yanti
4. Hilda Hazarani
5. Januarti Lita Suryani
6. Resti Nurjanah
T.A. 2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Media Sosial Dan Profesionalisme
Kebidanan”.
Penyusun berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk
memahami tentang isi dari makalah mengenai Media Sosial Dan Profesionalisme
Kebidanan. Selain itu penyusun berharap tulisan ini dapat menjadi dasar
pengantar dan pemenuhan materi perkuliahan Konsep Profesionalisme
Kebidanan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat sangat membangun, penulis mengharapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu penyusunan tulisan ini. Semoga Tuhan Maha Esa memberkati kita
semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULAN.....................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................3
B. Tujuan......................................................................................................4
C. Manfaat....................................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................5
A. Media Sosial Dan Bidan..........................................................................5
B. Bentuk Media Sosial..............................................................................10
C. Definisi Profesionalisme .....................................................................15
BAB III PENUTUP.........................................................................................17
A. Kesimpulan............................................................................................17
B. Saran......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PERTANYAAN
A. Diskusi
B. Soal UTS
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan menjadi lebih terlibat dengan media sosial dan komunikasi
elektronik baik dalam kehidupan profesional dan pribadi mereka. Kami
menyelenggarakan beberapa perangkap, tindakan pencegahan dan
kemungkinan kuat yang ditawarkan media sosial kepada bidan dalam
artikel ini oleh Carolyn Hastie . Langkah untuk menggunakan media sosial
sebagai cara untuk tetap berhubungan dan tetap terhubung menjadi mudah
bagi bidan.
Media sosial menawarkan sarana untuk orang-orang dapat
memposting pengalaman mereka saat mereka menjalankan aktivitas
mereka dan teman-teman mereka untuk seketika. Anda akan terbiasa
dengan email dan SMS, jadi saya tidak akan masuk ke alat-alat di
artikel ini. Sebagian besar dari Anda akan terbiasa dengan Facebook
juga. Bidan yang terlibat dengan media sosial menggunakan Facebook
sebagai platform jejaring sosial mereka, berbagi kehidupan dan foto
mereka. Beberapa bidan juga menggunakan Linkedln, platform yang
digunakan oleh pemilik bisnis dan profesional lainnya. Situs
microblogging, Twitter, sangat populer di kalangan bidan, tapi dari
mereka berasal dari Amerika Serikat.
BAB II
PEMBAHASAN
atas tidak akan dilakukan oleh bidan manapun, ada perangkap lain
yang perlu diperhatikan. Kami membutuhkan apresiasi dan
pemahaman tentang seperangkat konvensi sosial mengenai
komunikasi online untuk memastikan komunikasi kita tidak akan
menyinggung orang lain atau mendatangkan kita dalam udara
panas. Pertimbangan penting tidak ada isyarat bahasa tubuh yang
tersedia bagi orang untuk membaca apa yang kita maksud dalam
komunikasi online.
Kurangnya isyarat bahasa tubuh berarti humor bisa salah
baca atau disalahartikan, hai yang bisa kita anggap sebagai
sarkasme dan kecerdasan semata. Oleh karena itu kita harus yakin
pesan kita jelas dan kepribadian. Aspek penting lainnya dari
Netiquette adalah:
a) Huruf kapital untuk seluruh kata yang teriakan dan tidak sopan
b) Jaga agar email tetap pendek dan letakkan bagian penting dari
pesan di kalimat tertinggi
c) Pesan baris subjek email sesuai dengan topik email
d) Tidak mengharapkan atau meminta tanggapan segera saat
email atau teks terkirim dan jangan kirim yang lain segera jika
tidak ada jawaban cepat
e) Jika ada yang ingin pribadi atau butuh perlu diskusikan,
berdering orang atau pesan langsung (DM) mereka. Jangan
taruh di tempat semua orang bisa melihatnya
f) Jangan melakukan percakapan pribadi dan pribadi di media
sosial kecuali jika situs terkunci dan bahkan kemudian
informasi, bahkan DM dan email dapat diminta oleh
pengadilan
g) Bersikap sopan dan santun
h) Pastikan pesannya adalah pesan yang anda kirim: baca ulang
sebelum posting dan tanyakan pada diri anda, bagaimana pesan
ini akan ditafsirkan oleh orang yang menerimanya?
i) Hindari penggunaan kata-kata tidak senonoh
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan Istilah “media sosial” adalah istilah
umum yang mencakup banyak cara agar teknologi digunakan untuk interaksi
sosial. Media sosial berbeda dengan media tradisional, seperti surat kabar,
televisi dan radio; Dalam hal siapa pun yang menggunakan teknologi berbasis
mobile dan web dapat mempublikasikan dan menerima informasi kapan saja.
Dialog interaktif real time memungkinkan penciptaan makna dan semua aspek
kehidupan sosial – cocok untuk profesi berbasis sosial seperti kebidanan
Media sosial menawarkan sarana untuk orang-orang dapat memposting
pengalaman mereka saat mereka menjalankan aktivitas mereka dan teman-
teman mereka untuk seketika. Anda akan terbiasa dengan email dan SMS, jadi
saya tidak akan masuk ke alat-alat di artikel ini. Sebagian besar dari Anda akan
terbiasa dengan Facebook juga. Bidan yang terlibat dengan media sosial
menggunakan Facebook sebagai platform jejaring sosial mereka, berbagi
kehidupan dan foto mereka. Beberapa bidan juga menggunakan Linkedln,
platform yang digunakan oleh pemilik bisnis dan profesional lainnya. Situs
microblogging, Twitter, sangat populer di kalangan bidan, tapi dari mereka
berasal dari Amerika Serikat.
Profesionalisme berarti memiliki sifat profesional yang dimiliki oleh
seorang bidan. Bidan profesional termasuk rumpun kesehatan , untuk menjadi
jabatan profesional memiliki 9 syarat bidan profesinal, meliputi :
1. Ilmu sosial, budaya, kesehatan masyarakat, konsep kebidanan, etika, kode
etik, kebidanan yang membentuk dasar dari asuhan yang berkualitas.
2. Asuhan ibu hamil
3. Asuhan kebidanan ibu melahirkan
4. Kebidanan asuhan ibu nifas menyusui
5. Asuhan bayi lahir
6. Asuhan pada bayi balita
7. Keluarga berencana
21
8. Gangguan reproduksi
9. Kebidanan komunitas
B. Saran
Sebagai bidan kita harus memperhatikan ,menghayati dan mengamalkan
pelayanan kebidanan agar nantinya profesi kebidanan yang kita dalami dapat
diaplikasikan pada masyarakat khususnya kaum perempuan,ibu dan anak.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi
pembaca pada umumnya. Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
22
DAFTAR PUSTAKA
Sumber:http://www.pregnancy.com.au/midwifery/midwifery-resources/
midwifery-articles/midwives-and-social-media.shtml
Desiriyanti, Friska Dewi. 2019. Peran Media Sosial Dalam Meningkatkan Peran
Profesionalisme Guru Di Madrasah. Surabaya: UIN Sunan Ampel.
Fadillah, Siti Nur. 2020. Media Sosial Dan Profesionalisme. Bekasi: Universitas
MH. Thamrin.
DAFTAR PERTANYAAN
A. Diskusi Kelompok
1. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai bidan yang
profesional? (Januarti)
2. Apa saja bentuk kelalaian yang menyebabkan seseorang menjadi
deformat? (Shella Aurellia)
3. Bagaimana cara kita agar tetap aman dalam berinteraksi di media sosial?
(Cendy Peronika)
JAWAB
1. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai bidan yang profesional antara
lain: (Futri dewi)
a. Memperkuat organisasi profesi. Mengupayakan agar organisasi profesi
bidan / Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dapat terus melaksanakan kegiatan
organisasi
b. Meningkatkan kualitas pendidikan bidan.
c. Melalui berbagai jalur pendidikan, baik secara formal maupun non
formal.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan bidan
e. Bidan berada pada setiap tatanan pelayanan termasuk adanya bidan
praktek mandiri/ bidan praktek swasta ( BPS ).
f. Peningkatan Kualitas Personal Bidan
g. Peningkatan kualitas personal dan universal kebidanan sudah dimulai
sejak dalam proses pendidikan bidan, setiap calon bidan sudah
diwajibkan untuk mengenal, mengetahui, memahami tentang peran,
fungsi dan tugas bidan. Setiap bidan harus dapat mencapai kompetensi
profesional, kompetensi personal dan universal,
h. Beretika dan solidaristik.
i. Bidan yang beretika dan solidaristik, dalam setiap tindakannya akan
selalu berpedoman pada moral etis, berpegang pada prinsip keadilan
24
B. Soal UTS
2. Bidan Tita adalah bidan di Desa Sidomulyo. Baru-baru ini Bidan Tita
tersandung hukum karena melanggar UU ITE. Setelah ditelusuri ternyata
Bidan Tita sering memberikan komentar yang tidak sopan dan tidak baik
pada teman-teman di media sosialnya. Bidan Tita juga sering mengupload
foto untuk sengaja menyinggung dan menjatuhkan teman sejawatnya.
Berdasarkan kasus tersebut, hal yang menyebabkan Bidan Tita terjerat
kasus hukum adalah ?
a. Bidan Tita terlalu sering bermain media sosial
b. bidan Tita merasa paling benar akan segala hal
c. Bidan Tita tidak bijak dalam menggunakan media sosial
d. Bidan Tita tidak mengerti cara menggunakan media sosial
e. Bidan Tita tidak dapat mengatur waktnya dengan baik saar bermain
media social
2. Bidan Ani merupakan seorang bidan yang aktif di media sosial. Dia
sering membagikan edukasi tentang cara hidup sehat, pola makan,
pola istirahat, dan kegiatan sehari-harinya. Bagaimana cara agar bidan
Ani tetap aman dalam menggunakan media sosial....
a. Tidak perlu memposting kegiatan sehari-hari
b. Bersikap sopan, tegas, dan tidak menyinggung orang lain
c. Tidak menghiraukan komentar orang
d. memperhatikan penggunaan bahasa
e. selalu waspada