TINJAUAN PUSTAKA
bagi diri seseorang atau kejadian yang baru terjadi bagi diri seorang pribadi individu
yang akan menguraikan peristiwa atau kejadian tersebut di dalam benak atau akalnya.
Alkhaidah menyatakan di dalam bukunya persepsi sebagai sebuah proses dari diri
individu seseorang untuk mengetahui serta mengenali suatu objek peristiwa atau
kejadian dengan bantuan indera yang individu miliki. Kesimpulannya yakni persepsi
adalah tahapan atau progress dalam diri seseorang ketika mengunakan barang atau
lainnya panca inderanya berfungsi dalam menerima hal tersebut agar manusia bisa
gambaran tentang dunia yang lebih berarti. Didalam persepsi banyak mengandung
beberapa cara dalam diri manusia agar dapat pengetahuan lebih serta pengevaluasian
Menurut Slameto dalam Wahyu Tri Atmojo (2017) persepsi adalah proses yang
menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia, melalui persepsi
penglihat, pendengar, peraba, dan perasa. Persepsi juga dapat diartikan sebagai
penglihatan, atas cara seseorang melihat sesuatu dan atau pandangan atau suatu
diproyeksikan pada bagian tertentu di otak sehingga timbul untuk mengamati pada
dengan gejala dan pengalaman yang dimiliki. Semakin banyak pengalaman dan ilmu
pengetahuan pada diri seorang maka semakin banyak dan kuat persepsinya.
dalam tahap fisiologis, yaitu berfungsinya indera untuk menangkap rangsang dari
luar.
2) Evaluasi Rangsang-rangsang dari luar yang telah ditangkap indera,
kemudian dievaluasi oleh individu. Evaluasi ini sangat subjektif. Individu yang satu
menilai suatu rangsang sebagai sesuatu yang sulit dan membosankan. Tetapi individu
yang lain menilai rangsang yang sama tersebut sebagai sesuatu yang bagus dan
menyenangkan.
Obesitas merupakan salah satu manifestasi dari masalah gizi lebih, yang perlu
secara absolut maupun relatif. Keadaan ini merupakan faktor risiko dari berbagai
koroner. Pengertian lain dari Obesitas adalah merupakan suatu kelainan yang ditandai
oleh penimbunan jaringan lemak dalam tubuh secara berlebihan. Obesitas terjadi
karena adanya ketakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang
keluar. Obesitas dapat terjadi pada siapa saja, baik balita maupun orang dewasa. Salah
satu penyakit yang ada di negara maju, tetapi sekarang obesitas terus bertambah di
berat badan di negara berkembang jumlahnya sudah melebihi angka 30 juta anak dan
anak yang menderita kelebihan berat pada negara maju sebesar 10 juta anak,
kegemukan juga merupakan masalah kesehatan yang terjadi ketika seorang anak
memiliki berat badan diatas normal jika dibandingkan dengan usia dan tinggi
Ditia Fitri Arinda , Feranita Utama, 2018, Siska Novita Sari, Helma , Muhammad
Subhan,2021).
Obesitas pada anak sangat merugikan kualitas hidup anak seperti gangguan
pertumbuhan tungkai kaki, gangguan tidur, sleep apnea (henti napas sesaat) dan
gangguan pernapasan lain. Anak yang obesitas tidak hanya lebih berat dari anak
seusianya, tetapi lebih cepat matang pertumbuhan tulangnya, relatif lebih tinggi pada
masa remaja awal, tetapi pertumbuhan memanjang selesai lebih cepat , sehingga
tinggi badan relatif lebih pendek dari anak sebayanya dan kematangan seksual lebih
cepat, pertumbuhan payudara dan menarche juga lebih cepat. (Stevani E. 2017).
timbunan lemak di tubuh. Obesitas dibedakan menurut distribusi lemak, yaitu bila
lebih banyak timbunan lemak di bagian atas tubuh (dada dan pinggang) maka disebut
opple shope body (android), dan bila lebih banyak timbunan lemak di bagian bawah
tubuh (pinggul dan paha) disebut pear shape body (gynoid).(Dessy Hermawan,
Pada obesitas tipe ini, penumpukan lemak terjadi terutama di bagian tubuh
Obesitas tipe android ini, memiliki resiko lebih tinggi terhadap penyakit-
lemak yang terjadi merupakan lemak jenuh. Meskipun begitu, pada obesitas tipe
android akan lebih mudah untuk menurunkan berat badan. Untuk tipe ini dapat
terlihat dengan mengikuti olahraga dan jug aturan makan yang benar.
Berbeda dengan tipe android ,pada obesitas ini umum diderita oleh perempuan
saja. Pada obesitas tipe gynoid, penumpukan lemak terjadi pada bagian tubuh bawah
sekitar perut, pinggul, paha, dan pantat. Karena lemak yang menumpuk adalah lemak
tak jenuh, tipe obesitas ini relatif lebih aman dibanding tipe sebelumnya. Namun, tipe
obesitas ini memiliki lemak sulit dibakar menjadi energi sehingga akan lebih sulit
Jenis obesitas ini dikarenakan asupan makanan dan air berkalori tinggi yang
bagian tubuh atas/dada dan di bagian perut sehingga menyebabkan perut menjadi
buncit.
2. Obesitas karena kecemasan
Penyebab utama jenis obesitas ini adalah kecemasan dan stress. Ketika kita
mengalami berbagai macam perasaan cemas, maka kita cenderung memiliki nafsu
makan yang lebih tinggi dan menjadikan makanan menjadi tempat pelarian. Solusi
untuk jenis ini adalah menerapkan manajemen stres untuk mengelola kecemasan dan
Gluten adalah protein yang terkandung bersama pati yang terkandung pada
beberapa sereal,terutama gandum, gandum hitam, dan jelai. Dari ketiganya, gandum
memiliki kandungan gluten paling tinggi. Obesitas jenis ini akan mengalami
Obesitas tipe ini ditandai dengan perut yang sangat besar. Hal ini diakibatkan
karena seluruh lemak tubuh terakumulasi dalam perut yang dapat menyebabkan
malasah pernafasan.
5. Obesitas vena
Masalah kegemukan ini sering terjadi karena sirkulasi vena di tubuh bagian
bawah yang mengalami hambatan. Pada obesitas jenis ini wanita akan terlihat gemuk
di bagian tubuh bawah, yaitu mulai dari bokong, paha, dan tungkai. Sebagai solusinya
adalah melakukan banyak olahraga, misal berjalan kaki atau naik tangga.
berolahraga. Jenis obesitas ini adalah jenis yang banyak kita temui saat ini, karena
teknologi dan keadaan yang membuat orang jarang bergerak dan hanya duduk saja di
1. Pemberian ASI
2. Asupan nutrisi yang berasal dari jenis makanan olahan serba instan
1. faktor genetik,
2. kurang gerak / olahraga
3. emosi
4. Pola makan
5. kurang istirahat
6. suhu
7. hormonal