Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN

OBESITAS
Disusun oleh:
1. Diana Nova Margareta (CKR0180199)
2. Indah (CKR0180207)
3. Inka Desianty (CKR0180208)
4. Lia Cahyaningsih (CKR0180210)
5. Melani (CKR0180212)
6. Rana Pristianti (CKR0180220)
Pengertian Obesitas

Obesitas adalah akumulasi jaringan lemak dibawah kulit


yang berlebihan dan terdapat di seluruh tubuh.Obesitas
seringkali dihubungkan dengan overweight, walaupun
tidak selalu identik oleh karena obesitas mempunyai ciri
ciri tersendiri.
Klasifikasi
Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index,
BMI)BMI Klasifikasi
BMI merupakan suatu pengukuran yang
menghubungkan (membandingkan) berat badan
dengan tinggi badan.
 
< 18.5  berat badan di bawah normal
18.5–24.9        Normal
25.0–29.9        normal tinggi
30.0–34.9        Obesitas tingkat 1
35.0–39.9        Obesitas tingkat 2
Kriteria yang digunakan untuk menetukan
obesitas (neuman -1983)
Overweight Obesitas

110 -119 % (90-95


BB / TB (Pra pubertas)  120% (95 persentil)
persentil)
120 % (> 2 SD di atas
BB /Umur 110-119%
mean)

umur Obesitas

Lipatan kulit (trisep >2 sd


0-36 bulan
/subscapula) > 90 persentil

>2 SD
Lipatan kulit 0-18 bulan
>95 persentil
Lanjutan…
Obesitas digolongkan
menjadi 3 kelompok : Obesitas ringan 
kelebihan berat badan 20-40%

Obesitas sedang 
kelebihan berat badan 41-100%

Obesitas berat 

kelebihan berat badan >100%


Bentuk Khusus Obesitas
– Kelainan Endokrin/hormonal
Biasanya adalah Sindrom Cushing, pada anak yang sensitif terhadap
pengobatan hormon steroid.

– Kelainan somatodismorfik
Sindrom Prader-Willi, Sindrom Summit dan Carpenter, Sindrom
Laurence-Moon-Bield, dan Sindrom Cohen. Obesitas pada kelainan ini
hampir selalu disertai mental retardasi dan kelainan ortopedi.

– Kelainan hipotalamus
Kelainan pada hipotalamus yang mempengaruhi nafsu makan dan
berakibat terjadinya obesitas, sebagai akibat kraniofaringioma,
leukimia serebral, trauma kepala, dll
Faktor-faktor penyebab Obesitas
pada Anak:

Faktor genetik

Faktor lingkungan
Faktor Genetik

Parental fatness merupakan faktor genetik yang berperanan


besar. Bila kedua orang tua obesitas, 40% anaknya menjadi
obesitas; bila salah satu orang tua obesitas, kejadian obesitas
menjadi 20-25 % Kerentanan terhadap obesitas ditentukan
secara genetik sedang lingkungan menentukan ekspresi fenotipe.
Faktor lingkungan
a. Aktifitas fisik
Aktivitas fisik mempunyai pengaruh terhadap
pengaturan berat badan karena konsumsi energi yang
berlebihan dan tidak diimbangi oleh aktivitas yang
cukup dapat menyebabkan penimbunan energi dalam
bentuk lemak di tubuh sehingga mengakibatkan
kenaikan berat badan.
Berdasarkan rekomendasi WHO anak-anak dan
remaja berusia 5-17 disarankan untuk
melakukan latihan fisik minimal 60 menit baik
intensitas sedang maupun penuh setiap hari.
Latihan dengan intensitas penuh dilakukan
cukup 3 kali dalam seminggu.
b. Faktor gizi
Peranan faktor gizi dimulai sejak dalam kandungan
dimana jumlah lemak tubuh dan pertumbuhan bayi
dipengaruhi berat badan ibu.

•Pada bayi
-Bayi yang minum susu botol yang selalu dipaksakan oleh
ibunya, bahwa setiap minum susu harus habis.
-Kebiasaan untuk memberikan minuman/makanan setiap
kali anak menangis
-Pemberian makanan tambahan tinggi energi pada usia dini
-Jenis susu yang diberikan osmolaritasnya tinggi, sehingga
bayi selalu haus/ minta minum.
• Gangguan emosional
Biasanya pada anak yang lebih besar, dimana
baginya makanan merupakan pengganti untuk
mencapai kepuasan dala memperoleh kasih sayang

• Gaya hidup masa kini


Kecenderungan anak-anak lebih menyukai makanan ‘fast
food’ yang berkalori tinggi seperti hamburger, ayam
goreng, kentang goreng, es krim, aneka macam mie, dll.
c. Faktor sosial ekonomi

Perubahan pengetahuan, sikap, perilaku dan gaya hidup,


pola makan, serta peningkatan pendapatan mempengaruhi
pemilihan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi.
ketersediaan dan harga dari junk food yang mudah
terjangkau juga akan mempengaruhi resiko obesitas pada anak
anak.
Seorang obesitas menghadapi risiko
Komplikasi
masalah kesehatan yang berat, antara
lain:

Penyakit
Diabetes Dislipidemia jantung Osteoartritis
koroner dan
02 03 Stroke 04 05

Hipertensi Apnea tidur

01 06
Lanjutan…
8 10

Penyakit
Kanker kandung
7 9 empedu
Penyakit
Atshma perlemakan
hati
Etiologi
Obesitas dapat di sebabkan oleh
beberapa faktor antara lain :

Pola makan Obat-obatan Psikososial


ekonomi Aktivitas

02 03 04 05

Pola pikir dan


konsentrasi
Keturunan intake makanan

01 06
Manifestasi Klinik

Bentuk tubuh, penampilan dan raut muka penderita


obesitas :

1. Paha tampak besar, terutama pada bagian proximal,


tangan relatif kecil dengan jari – jari yang berbentuk
runcing.
2. Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif
tampak kecil dengan dagu yang berbentuk ganda.
3. Dada dan payudara membesar, bentuk payudara
mirip dengan payudara yang telah tumbuh pada anak
pria keadaan demikian menimbulkan perasaan yang
kurang menyenangkan.
4. Abdomen, membuncit dan menggantung serupa
dengan bentuk bandul lonceng, kadang – kadang
terdapat strie putih atau ungu.
5. Lengan atas membesar, pada pembesaran lengan atas
ditemukan biasanya pada biseb dan trisebnya
Penatalaksanaan
Merubah gaya hidup
01
Terapi Diet

02
Aktifitas Fisik

03 Terapi perilaku

Farmakoterapi
04
05
Pemeriksaan Diagnostik

1. Pemeriksaan metabolik
2. Pemeriksaan
atau endorin
Antropometrik
Pencegaha
n
1. Dengan membatasi minuman dan makan yang mengandung kadar kalori dan
gula yang tinggi,seperti coklat,minuman bersoda,biskuit,kue dan es krim.
2. usahakan untuk dibakar atau dikukus.
3. Dengan perilaku makan orang tua dapat ditiru oleh anaknya,jadi biasakan
memberi contoh yang baik pada anak anda dengan cara makan anda sendiri.
4. Mengajarkan anak untuk makan lebih lambat dan menikmatinya,karena
makan dengan pelan cenderung akan membuat anak akan merasa lebih cepat
kenyang dan tidak akan makan berlebihan.
5. Melakukan makan bersama secara keluarga sesering mungkin.
6. jangan jadikan makanan cepat saji sebagai rutin mingguan.
7. Jangan biarkan anak anda makan makanan ringan sambil,menonton tv,juga
saat melakukan pekerjaan rumah.
8. Ingatkan pada anak anda untuk selalu memilih makan yang sehat,
9. Melatih anak untuk melakukan kegiatan fisik selama 60 menit setiap hari.
10. Melakukan acara olahraga keluarga
11. Mendorong anak untuk berjalan kaki atau bersepeda pada saat bersekolah ke
toko
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
 Identitas Pasien
01
 Identitas klien Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa,

pendidikan, pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor register.


 Riwayat kesehatan 02
a. Riwayat Kesehatan sekarang : keluhan pasien saat ini

b. Riwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien yang pernah
menderita obesitas 03
c. Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara keluarga yang mengalami
penyakit serupa atau memicu
04
d. 05
Riwayat psikososial,spiritual : kaji kemampuan interaksi sosial, ketaatan beribadah,
kepercayaan.
 Pemerikasaan fisik :

a. Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui tanda-tanda vital, ada tidaknya distensi vena jugularis,
pucat, edema, dan kelainan bunyi jantung.

b. Sistem respirasi : untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesulitan napas

c. Sistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan leukosit yang merupakan tanda
01
adanya infeksi dan pendarahan, mimisan.

d. Sistem urogenital : Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit pinggang.

e. 02 ada tidaknya kesulitan dalam pergerakkan, sakit pada


Sistem muskuloskeletal : Untuk mengetahui
tulang, sendi dan terdapat fraktur atau tidak.

 Pemeriksaan Penunjang
03
Pemeriksaan metabolik / endokrin dapat menyatakan tak normal, misal : hipotiroidisme,

hipopituitarisme, hipogonadisme, sindrom cushing (peningkatan kadar insulin)

04
05
 Pola Fungsi Kesehatan

a. Aktivitas istirahat

Kelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan / kurang keinginan untuk

beraktifitas.

a. Sirkulasi
01
Pola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan dapat  menghilangkan

perasaan tidak senang : frustasi

a. Makanan / cairan 02
 Mencerna makanan berlebihan

a. Kenyamanan

Pasien obesitas akan merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri dalam menopang berat

badan atau tulang belakang


03
a. Pernafasan

 Pasien obesitas biasanya mengalami dipsnea


04
a. Seksualitas 05
Pasien dengan obesitas biasanya mengalami gangguan menstruasi dan amenouria.
1. Perubahan nutrisi :
Lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan

intake makanan yang lebih.


Tujuan :

Kebutuhan nutrisi kembali normal.

Kriteria hasil :

Perubahan pola makan dan keterlibatan individu dalam

program latihan
Menunjukan penurunan berat badan.
Intervensi Rasional

1. Kaji penyebab kegemukan dan buat 1. Mengidentifikasi / mempengaruhi


rencana makan dengan pasien penentuan intervensi
2. Timbang berat badan secara periodik 2. Memberikan informasi tentang keefektifan
3. Tentukan tingkat aktivitas dan rencana program
program latihan diet 3. Mendorong px untuk menyusun tujuan
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk lebih nyata dan sesuai dengan rencana
menentujan keb kalori dan 4. Kalori dan nurtisi terpenuhi secara normal
nutrisi penurunan berat badan 5. Penurunan berat badan
5. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat penekan nafsu makan
(ex.dietilpropinion)
2. Gangguan pencitraan diri b.d biofisika atau psikosial pandangan px tehadap diri
 

Tujuan :

Menyatakan gambaran diri lebih nyata

Kriterian hasil :

Menunjukkan beberapa penerimaan diri dari pandangan idealisme

Mengakui indiviu yang mempunyai tanggung jawab sendiri


Intervensi Rasional

1. Individu biasanya sensitif terhadap


1. Beri privasi kepada px selama
tubuhnya sendiri
perawatan
2. Pasien mengungkapkan beban
2. Diskusikan dengan px tentang
psikologisnya
pandangan menjadi gemuk dan apa
3. Keyakinan tentang seperti apa tubuh
artinya bagi px trsebut
yang ideal atau motifasi dapat menjadi
3. Waspadai mitos px / orang terdekat
upaya penurunan berat badan
4. Tingkatkan komunikasi terbuka dengan
4. Meningkatkan rasa kontrol dan
px untuk menghondari kritik
meningkatkan rasa ingin menyelesaikan
5. Waspadai makan berlebih
masalahnya :
6. Kolaborasi dengan kelompok terapi
a. Pola makan terjaga
b. Kelompok terapi dapat memberikan
teman dan motifasi
3. Hambatan interaksi sosial b.d ungkapan atau tampak tidak nyaman
dalam situasi sosial
Tujuan :

Mengungkapkan kesadaran adanya perasaan yang menyebabkan

interaksi sosial yang buruk


Kriteria hasil :

Menunjikan peningkatan perubahan positif dalam perilaku sosial dan

interpersonal
 
Intervensi Rasional

1. Kaji perilaku hubungan keluarga dan 1. Keluarga dapat membantu merubah perilaku
perilaku sosial sosial pasien
2. Kaji penggunaan ketrampilan koping 2. Mekanisme koping yang baik dapat
pasien melindungi pasien dari perasaankesepian
3. Rujuk untuk terapi keluarga atau individu isolasi
sesuai dengan indikasi 3. Pasien mendapat keuntungan dari
keterlibatan orang terdekat untuk memberi
dukungan
4. Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penurunan ekspansi
paru, nyeri , ansietas , kelemahan dan obstruksi trakeobronkial
Tujuan :

Mengembalikan pola napas normal

Kriteria hasil :

Mempertahankan ventilasi yang adekuat

Tidak mengalami sianosis atau tanda hipoksia lain


Intervensi Rasional

1. Peranapasan mengorok/ pengaruh


1. Awasi , auskultasi bunyi napas
anastesi menurunkan ventilasi,
2. Tinggikan kepala tempat tidur 30
potensial atelektasis, hipoksia.
derajat
2. Mendorong pengembangan diafragma
3. Bantu lakukan napas dalam, batuk
sehingga ekspansi paru optimal,
menekan insisi
pasien lebih nyaman.
4. Ubah posisi secara periodik
3. Ekspansi paru maksimal, pembersihan
5. Berikan O2 tambahan / alat
jalan  napas, resiko atelektasis
pernapasan lain
minimal.
4. Memaksimalkan sediaan O2 untuk
pertukaran dan penurunan kerja
napas.
YOU ARE WHAT YOU EAT

SPECIAL FOOD

Thank you

Anda mungkin juga menyukai