Disusun oleh :
Kelompok 4
● Indah (CKR0180207)
● Inka Desianty (CKR0180208)
● Lia Cahyaningsih(CKR0180210)
● Melani (CKR0180212)
● Rana Pristianti (CKR0180220)
Active Movement dan Passive Movement
Tujuan:
Active Movement - Mencegah terjadinya
Active movement adalah kelumpuhan pada otot –
gerakan aktif dimana otot.
pasien yang bisa untuk - Memperlancar
melakukan latihan / peredaran darah.
menggerakan anggota - Mencegah terjadinya
tubuh dengan atrofi.
- Untuk mendorong dan
kekuatannya sendiri membantu agar pasien
tanpa dibantu oleht dapat menggunakan lagi
terapis atau orang lain. anggota gerak yang
lumpuh.
Active Movement terbagi menjadi 3, yaitu:
Osteoarthritis
sekunder
Osteoarthritis primer
Adalah penyebab osteoarthritis yang
Penyebabnya berupa idiopatik dan menyertai kelainan seperti kongenital
erosive Osteoarthritis. Osteoarthritis atau kelainan pertumbuhan (contoh:
primer dikatakan sebagai perubahan osteochondrosis), penyakit metabolik
degeneratif yang penyebabnya tidak (contoh: Gout), trauma, inflamasi
diketahui. Saiter menyebutkan sebagai (contoh: Rheumatoid arthritis). Disebut
“aging process” dan sendi normal. Osteoarthritis sekunder karena
diketahui penyebabnya.
Penatalaksanaa
n
Latihan yang dapat diberikan pada kasus osteoarthtritis
lutut, adalah:
Pasien tidur terlentang diatas Posisi pasien tidur terlentang dan posisi
bed dengan kedua lutut lurus. terapis disamping pada sisi yang sakit
Pasien dimintak untuk (sisi kanan). Tangan kanan terapis pada
menekankan lututnya ke bed daerah hamstring dan tangan kiri pada
dan dipertahankan selama 6 gastrocnemius sebagai support,
detik kemudian diikuti fase kemudian digerakkan ke arah flexi-
rilaksasi. Gerakan tersebut extensi, abduksi, adduksi pada sendi
dilakukan dua kali sehari panggul. Kemudian untuk gerakan ankle
dengan pengulangan tiap terapis fiksasi pada pergelangan kaki.
sesinya 10 kali pengulangan. Dan telapak kaki digerakkan plantar-
dorsal flexi, inversi-eversi dan rotasi
serta gerakan jari-jari kaki. Dosis terapi
2 x 8 hitungan tiap gerakan.
Mekanisme