Anda di halaman 1dari 18

Semester 2

Aspek Legal dalam Praktik


Keperawatan

Kode Etik Keputusan Etik

Etika Bioetik

Keperawat
an
Masalah Etik
Informed Consent

Hak Dan Kewajiban Pasien


Isu Etik Dan Dilema Etik
Dan Perawat
BEBERAPA DEFINISI :
 Nilai : sifat-sifat (hal-hal) yg penting atau berguna
 Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: bagi kemanusiaan (ex. Nilai agama)
kebiasaan, watak, adat, perilaku
 Moral mirip dg etika, moral selalu dikaitkan dg
 Etik : iLmu yang mempelajari ttg baik dan buruk standar personal individu dlm penerapan tingkah
secara moral laku, karakter & sikap (Kozier)
 ETIKA : ilmu ttg kesusilaan yg menentukan bgmn  Hukum : himpunan peraturan yang bersifat
sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat memaksa, berisi perintah, larangan atau izin untuk
yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip- berbuat atau tidak berbuat sesuatu, guna
prinsip yang menentukan baik dan benar, baik mengatur tata tertib masyarakat
buruk, kewajiban dan tnggung jawab.

HUKUM MORAL
 Ditulis sistematis, disusun dalam kitab UU,  Bersifat subyektif, tidak tertulis & mempunyai
mempunyai kepastian lebih besar & bersifat ketidakpastian lebih besar
obyektif
 Menyangkut sikap batin seseorang
 Hukum membatasi pd tingkah laku lahiriah saja &
 Tidak bersifat memaksa, sanksi moral, hati nurani
hukum meminta legalitas
tidak tenang, sanksi dari Tuhan
 Bersifat memaksa & mempunyai sangsi
 Didasarkan pd norma moral yg melebihi masy &
 Didasarkan atas kehendak masy & negara, masy negara & tidak dapat dirubah. Moral menilai hukum
& negara dapat merubah hukum, hukum tidak
menilai moral ETIKA KEPERAWATAN
1. Mengidentifikasi, mengorganisasikan, memeriksa &
membenarkan tindakan-tindakan kemanusiaan dg
menerapkan prinsip-prinsip tertentu
Hak Dan Kewajiban
HAK PASIEN Pasien Dan Perawat

 Mendapatkan pelayanaN Hak : kekuasaan/kewenangan yang


kesehatan optimal /sebaik dimiliki oleh seseorang atau suatu badan
baiknya sesuai dengan  Hak atas isi rekaman medis / hokum untuk mendapatkan atau
standar profesi data medis. memutuskan untuk berbuat sesuatu.
kedokteran.
 Hak untuk didampingi
 Hak atas informasi yang anggota keluarga dalam Kewajiban : sesuatu yang harus
jelas dan benar tentang keadaan kritis. diperbuat atau harus dilakukan
penyakit dan tindakan seseorang atau suatu badan hukum.
 Hak untuk memeriksa dan
medis yang akan
menerima penjelasan tentang
dilakukan dokter/ suster.
biaya yang dikenakan / Kelalaian (Negligence) : melakukan sesuatu
 Hak memilih dokter dan dokumen pembayaran / yang harusnya dilakukan pada tingkatan
rumah sakit yang akan bon /bill. keilmuannya tetapi tidak dilakukan atau
merawat sang pasien. melakukan tindakan dibawah standar yang telah
 Hak untuk mendapatkan ditentukan
 Hak atas rahasia ganti rugi kalau terjadi
Kelalaian tidak sama dengan malpraktek, tetapi
kedokteran / data kelalaian dan tindakan yang
kelalaian termasuk dalam arti malpraktik, artinya
penyakit, status, diagnosis tidak mengikuti standar bahwa dalam malpraktek tidak selalu ada unsur
dll. operasi profesi kesehatan. kelalaian.
Jenis-jenis kelalaian
 Hak untuk memberi KEWAJIBAN PASIEN
persetujuan / menolak 1.Malfeasance: Tindakan disengaja
atas tindakan medis yang  Memberi keterangan yang jujur tentang dan disengaja yang melukai pihak
akan dilakukan pada penyakit dan perjalanan penyakit kepada
2.Misfeasance:  tindakan disengaja
pasien. petugas kesehatan.
yang tidak disengaja atau tindakan
 Mematuhi nasihat dokter dan perawat atau saran yang salah disengaja
 Hak untuk menghentikan
pengobatan. 3.Nonfeasance: kegagalan untuk
 Harus ikut menjaga kesehatan dirinya. bertindak di mana tindakan
 Hak untuk mencari diperlukan — disengaja atau
 Memenuhi imbalan jasa pelayanan.
pendapat kedua / diabaikan.
Fungsi hukum dalam keperawatan Jenis-Jenis Hak dalam Keperawatan HAK PERAWAT

a. Memberi kerangka kerja untuk Hak kebebasan : hak orang-orang untuk  Perawat berhak untuk
menetapkan kegiatan praktek perawatan hidup sesuai dengan pilihannya dalam batas- mendapatkan
apa yang legal dalam merawat pasien. batas yang telah ditentukan. perlindungan hukum
dalam melaksanakan
b. Membedakan tanggung jawab perawat Hak kesejahteraan : hak-hak yang diberikan tugas sesuai dengan
dari profesi kesehatan lain secara hukum untuk untuk hal-hal yang profesinya.
merupakan standar keselamatan spesifik
c. Membantu menetapkan batasan yang  Perawat berhak untuk
dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu.
independen tentang kegiatan mengembangkan diri
keperawatan Hak legislatif : hak yang diterapkan oleh melalui kemampuan
hukum berdasarkan konsep keadilan. spesialisasi sesuai
d. Membantu mempertahankan standar dengan latar belakang
praktek keperawatan dengan membuat pendidikannya.
perawat akontabilitas dibawah hukum FAKTOR YANG MEMENGARUHI HAK  Perawat berhak untuk
yang berlaku. PASIEN menolak keinginan
pasien atau klien yang
 Meningkatnya
Hak Wanita kesadaran
Hamil konsumen
bertentangan dengan
mengenai hak asuhan kesehatan dan peraturan perundang-
 Wanita
lebih hamil berhak memperoleh
besarnya informasi dalam
partisipasinya
tentang obat yang diberikan kepadanya dan undangan, serta
merencanakan asuhan tersebut. standard an kode etik
pelaksaan prosedur oleh petugas Kesehatan,
profesi.
 Wanita
Meningkatnya
hamil berhakjumlah malpraktik yang
untuk mendapatkan
dipublikasikan
informasi sehingga
tentang hal-hal menggugah
yang menyangkut  Perawat berhak untuk
kesadaran
persiapan masyarakat.
kelahiran dan cara-cara mengatasi mendapatkan
ketidaknyamanan dan stress serta informasi informasi lengkap dari
 sedini
Legislasi yang kehamilan
mungkintentang telah ditetapkan pasien atau klien atau
 sebelumnya
Wanita hamil berhakmelindungi hubungan,
mendapatkan informasi keluarganya tentang
sepertiobat-oabatan
tentang atasan-bawahan
yang diberikan dan hak keluhan kesehatan
manusiawi serta
kepadanyaserta legislasisecara
pengaruhnya kesamaan hak- dan ketidakpuasaanya
langsung maupun
hak secara tidak langsung terhadap
umum. terhadap pelayanan
bayi yang dikandungnya yang diberikan.
HAK INDIVIDU CACAT HAK INDIVIDU YANG AKAN HAK INDIVIDU RETARDASI
FISIK DAN MENTAL MENINGGAL MENTAL
 Hak mendapatkan  Hak diperlakukan sebagaimana  Hak menunjukkan tingkat
penghargaan dan manusia yang hidup sampai ajal maksimum dari kemampuannya
martabat sebagai tiba. yang sama dengan orang lain.
manusia
 Hak mempertahankan  Hak memperoleh asuhan medis,
 Hak sebagai panduduk harapannya, tidak peduli apapun fisioterapi, pendidikan, latihan,
dan berpolitik sesuai perubahan yang terjadi. rehabilitasi, serta
kemauan dan bimbinmganyang tepat, sesuai
 Hak mendapatkan perawatan yang
kemampuannya dengan kemampuan dan
dapat mempertahankan potensinya yang maksimal.
 Hak atas tindakan yang harapannya, apapun perubahan
telah ditetapkan agar yang terjadi.  Hak memperoleh standar hidup
mereka dapat percaya yang layak dan keamanan dalam
 Hak mengekspresikan perasaan
diri hal ekonomi dan berhak
dan emosinya sehubungan melakukan pekerjaan yang
 Hak memperoleh dengan kematian yang produktif sesuai dengan
tindakan atau sedangdihadapinya. kemampuannya
pengobatan medis,
 Hak berpartisipasi dalam  Hak untuk tinggal besama
psikologi0s fungsional
(penggunaan alatBantu) pengambilan keputusan berkaitan keluarga atau orang tua angkat
seperti protesa, dengan perawatannya dan berpartisipasi dalam berbagai
rehabilitasi, social,  Hak memperoleh perhatian dalam bentuk kehidupan dalam
pendidikan, dan pengobatan dan perawatan secara masyarakat secara layak, bila
sebagainya berkesinambungan,walaupun mungkin
tujuan penyembuhannya harus  Hak atas penjagaan apabila
diubah menjadi tujuan diperlukan untuk melindungi diri
memberikan rasa nyaman. dan kepentingannya.
Kode Etik

Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk
membuat keputusan

Tujuan Kode Etik Kode etik keperawatan menurut American Nurses Association Kode etik keperawatan menurut ICN
Keperawatan (ANA) 1.Tanggung jawab utama perawat adalah
 sebagai dasar dalam 1.Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat meningkatkan kesehatan, mencegah
timbulnya penyakit, memelihara
mengatur hubungan antar kemanusiaan dan keunikan.
kesehatan dan mengurangi
perawat, pasien/klien, 2.Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh penderitaan.
masyarakat, dan unsur informasi yang bersifat rahasia. 2.Perawat dapat memegang teguh
profesi. 3.Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan rahasia pribadi (privasi) dan hanya
dapat memberikan keterangan bila
 merupakan standar dalam keselamatannya terancam.
diperlukaan oleh pihak yang
mengatasi masalah yang 4.Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan berkepentingan atau pengadilan.
dilakukan oleh praktisi perawatan yang dijalankan masing-masing individu
3.Perawat memegang peranan penting
keperawatan yang tidak 5.Perawat memelihara kompetensi keperawatan. dalam menentukan dan melaksanakan
6.Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan standar praktik keperawatan untuk
mengindahkan dedikasi moral
mencapai kemampuan yang sesuai
dalam pelaksanaan tugasnya. menggunakan kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria dengan standar pendidikan
 untuk mempertahankan jika dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung jawab dan keperawatan.

praktisi dalam menjalankan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain. 4.Perawat dapat tanggap, mempunyai
7.Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan inisiatif, dan dapat berperan serta
tugasnya diperlakukan secara
secara aktif dalam menentukan
tidak adil oleh institusi maupun pengetahuan profesi. masalah kesehatan dan masalah sosial
oleh masyarakat. 8.Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan yang terjadi di masyarakat.

 merupakan dasar dalam dan meningkatkan standar keperawatan, membentuk dan membina 5.Perawat dapat menopang hubungan
kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang kerja sama dengan teman kerja, baik
menyusun kurikulum
tenaga keperawatan maupun tenaga
pendidikan keperawatan agar berkualitas, untuk melindungi publik terhadap informasi dan gambaran
profesi lain di keperawatan.
dapat menghasilkan lulusan yang salah serta mempertahankan integritas perawat
6.Perawat sebagai anggota profesi
yang berorientasi pada sikap 9.Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga berpartisipasi dalam memelihara
profesional keperawatan. masyarakat lainnya. kestabilan sosial dan ekonomi sesuai
dengan kondisi pelaksanaan praktik
keperawatan.
Perawat dan Profesi ISI KODE ETIK Perawat dan Praktik
 Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi
 Perawat mempunyai peran
dibidang keperawatan melalui belajar terus menerus.
utama dalam menentukan Perawat dan Klien
standar pendidikan dan  Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan
 Perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan serta keperawatan yang tinggi disertai kejujuran
pelayanan keperawatan menghargai
menerapkannya dalam professional yang menerapkan pengetahuan serta
harkat dan martabat manusia,
kegiatan pelayanan dan keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan
keunikan klien, dan tidak terpengaruh
pendidikan keperawatan klien.
oleh pertimbangan kebangsaan,
 Perawat berperan aktif dalam  Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada
kesukuan, warna kulit, umur, jenis
berbagai kegiatan informasi yang akurat dan mempertimbangkan
kelamin, aliran politik, dan agama yang
pengembangan profesi kemampuan serta kualifikasi seseorang bila
dianut serta kedudukan social.
keperawatan melakukan konsultasi, menerima delegasi dan
 Perawat dalam memberikan
memberikan delegasi kepada orang lain
 Perawat berpartisipasi aktif pelayanan keperawatan senantiasa
dalam upaya profesi untuk  Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik
memelihara suasana lingkungan yang
membangun dan memelihara profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan
menghormati nilai-nilai budaya, adat
kondisi kerja yang kondusif perilaku professional.
istiadat dan kelangsungan hidup
demi terwujudnya asuhan beragama dari klien
Perawat dan Teman Sejawat
keperawatan yang bermutu
 Tanggung jawab utama perawat
 Perawat senantiasa memelihara hubungan baik
tinggi.
adalah kepada mereka yang
dengan sesama perawat maupun dengan tenaga
membutuhkan asuhan keperawatan
Perawat
kesehatan lainnya, dan Masyarakat
dan dalam memelihara
 Perawat wajib merahasiakan segala
keserasiansuasana
Perawat mengemban
lingkungan tanggung
kerja maupun dalam
sesuatu yang diketahui sehubungan
mencapai tujuan
jawab
pelayanan
bersamakesehatan
masyarakat secara
dengan tugas yang dipercayakan
menyeluruh untuk memprakarsai dan
kepadanya kecuali jika diperlukan oleh
mendukung
 Perawat bertindak berbagai
melindungi klien kegiatan
dari tenaga
berwenang sesuai dengan ketentuan
kesehatan yangdalam memenuhi
memberikan kebutuhan
pelayanan dan
kesehatan
hukum yang berlaku.
kesehatantidak
secara tidak kompeten, masyarakat.
etis dan illegal.
Masalah Etik

Masalah etik keperawatan adalah masalah yang sering MASALAH ETIKA YANG BERKAITAN LANGSUNG DENGAN PRAKTIK
dihadapi oleh perawat saat berhadapan dengan klien dan KEPERAWATAN
terkadang menimbulkan konflik dengan kebutuhan klien
dengan harapan perawat 1. Evaluasi Diri, Dengan evaluasi diri, perawat dapat mengetahui
Menurut Bandman ada 5 faktor permasalahan etik :
kelemahan, kekurangan, dan juga kelebihannya sebagai
1. Pernyataan dari klien yang pernah di ucapkan oleh anggota
perawat praktisi. Evaluasi diri merupakan salah satu cara
keluarga, teman-teman nya dan petugas kesehatan.
melindungi klien dan pemberian perawatan yang buruk.
2. Agama dan kepercayaan yang dianutnya.

3. Pengaruh terhadap anggota keluarga klien.


2. Evaluasi Kelompok, Tujuan evaluasi kelompok adalh untuk

4. Kemungkinan akibat sampingan yang tidak dikehendaki.


mempertahankan konsistensi kualitas asuhan keperawatan

5. Progonosis dengan atau tanpa pengobatan.


yang tinggi, yang merupakan tanggunag jawab etis.
3. Tanggung jawab terhadap peralatan dan barang

Masalah etik 4. Merekomendasikan klien dan dokter, sorang perawat dilarang

1. Berkata jujur merekomendasikan dokter kepada klien karena perawat tidak

2. Aids (Acquired Immune Deficiency Syndrome) berhak mengkritik seorang dokter.

3. Fertilasi in vitro, Inseminasi, Artifisial dan Pengontrolan 5. Menghadapi asuhan keperawatan yang buruk
Reproduksi
6. Masalah antara peran merawat dan mengobati
4. Abortus
5. Eutanasia
6. Penghentian Pemebrian Makanan, Cairan, dan Pengobatan
7. Transplantasi Organ
Menurut Beauchamp dan Childress ada 5 masalah dasar etik :

1. Kuantitas vs kualitas hidup

Contoh: Seorang ibu meminta perawat untuk melepas semua selang yang dipasang pada anaknya yang berusia 15 tahun yang telah koma
7 hari. Dalam keadaan seperti ini, perawat menghadapi masalah tentang posisi yang dimilikinya dalam menentukan keputusan secara
moral. Perawat berada pada posisi masalah kuantitas vs kualitas hidup karna klurga klien menanyakan: Apakah selang-selang yang
dipasang hampir disemua bagian tubuh dapat mempertahankan klien tetap hidup?

2. Kebebasan vs penanganan dan pencegahan bahaya

Contoh : Seorang klien berusia lanjut yang menolak untuk menggunakan sabuk pengaman sewaktu berjalan. Ia ingin berjalan dengan
bebas. Pada situasi ini, perawat menghadapi masalah upaya untuk menjaga keselamatan klien yang bertentangan dengan kebebasan
klien.

3. Berkata jujur vs berkata bohong

Contoh : Seorang perawat yanng menghadapi teman kerjanya menggunakan narkotika. Dalam posisi ini perawat tersebut berada pada
pilihan apakah akan mengatakan hal ini secaraa terbuka atau diam karna diancam akan dibuka rahasia yang dimilikinya bila melaporkan
hal itu kepada orang lain.

4. Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah, agama, politik, ekonomi, dan ideologi

Contoh : Seorang klien memilih penghapusan dosa dari pada berobat ke dokter. Kampenye anti rokok demi keselamatan bertentangan
dengan kebijakan ekonomi. Alokasi dana untuk penelitian militer lebih besar daripada dana penelitian kesehatan.

5. Terapi ilmiah konvensional vs terapi tidak ilmiah dan coba-coba

Contoh : Masyarakat Indonesia yang terdiri dari atas beraneka ragam dan suku dan budaya mempunyai berbagai praktik pengobatan yang
dipercaya beberapa kalangan, namun belum teruji secara ilmiah. Pada saat ini masih banyak masyarakat Indonesia menjalankan praktik
konvensional. Hampir semua tempat dan suku bangsa memiliki praktek ini, yang masih dianggap sebagai tindakan yang dapat dipercaya.
Secara ilmiah memeng berbagai tindakan ini sulit dibuktikan kebenarannya, namun sebagian masyarakat masih mempercayainya. Dalam
melakukan tindakan terapi ini konvenssional, masyarakay biasanya menggunakan berbagai perantara seperti dukun, kris, batu dan
sebagainya.
Keputusan Etik

Keputusan Etik : Suatu proses yang sistematis/strategi atau metode yang digunakan perawat ketika berhadapan dengan dilema
etik berdasarkan konsep dan prinsip etik untuk melakukan tindakan moral (Purba, 2010)

Faktor yang mmpengaruhi Empat teori etika utama yang diterapkan oleh UU Ke. RI No.23 tahun 1992
keputusan etik orang-orang dalam pengambilan keputusan etis : pasal 53
1. Kebutuhan pasien 1. Egoisme : Tindakan yang selalu mementingkan ayat 1 tentang hak
2. Hak pasien diri sendiri memperoleh perlidnungan
3. Keinginan/perasaan pasien dan hukum, yaitu “Tenaga
2. Utilitarianisme : Tindakan yang memaksimalkan kesehatan berhak
keluarga
kebahagiaan dan mengurangi penderitaan.
4. Tujuan yang dibuat tim memperoleh perlindungan
pengobatan/perawatan 3. Deontologi : Suatu tindakan berdasarkan hukum dalam melaksanakan
5. Agama kepatuhan pada peraturan tugas sesuai dengan
profesinya,”
6. Sosial/status sosial (adat 4. Keadilan dan Kewajaran :
istiadat,ide, kepercayaan, tujuan ayat 2 tentang perlindungan/
individu, kelompok atau a. Keadilan prosedural : sistem hukum yang melindungi hak klien, yaitu
masyarakat) adil adalah bahwa prosedurnya adil dan “Tenaga kesehatan dalam
7. IPTEK transparan melakukan tugasnya
8. Legislasi/keputusan yuridis/kode b. Keadilan distributif : suatu hal yang setara berkewajiban untuk memenuhi
etik harus diperlakukan sama, dan suatu hal yang standar profesi dan
9. Pekerjaan/sosial ekonomi tidak setara harus diperlakukan berbeda menghormati hak klien
10. Posisi Perawat sesuai dengan proporsi perbedaan relevan
Isu Etik & Dilema
Etik
3. Model Murphy dan Murphy
a. Mengidentifikasi masalah
Enam pendekatan dapat Dilema etika : Situasi yang dihadapi kesehatan.
dilakukan orang yang seseorang dimana keputusan mengenai
sedang menghadapi perilaku yang layak harus di buat. b. Mengidentifikasi masalah etik
dilema : c. Siapa yang terlibat dalam
• Mendapatkan fakta-fakta pengambilan keputusan.
1. Model Pemecahan masalah.
yang relevan d. Mengidentifikasi peran perawat.
a. Mengkaji situasi
• Menentukan isu-isu etika e. Mempertimbangkan berbagai
b. Mendiagnosa masalah etik moral
dari fakta-fakta
c. Membuat tujuan dan rencana alternatif-alternatif yang mungkin
• Menentukan siap dan pemecahan dilaksanakan.
bagaimana orang atau d. Melaksanakan rencana
kelompok yang e. Mengevaluasi hasil f. Mempertimbangkan besar kecilnya
dipengaruhi dilemma konsekuensi untuk setiap alternatif
• Menentukan alternatif keputusan.
4. Langkah-langkah menurut Purtilo dan
yang tersedia dalam g. Memberi keputusan.
memecahkan dilema Cassel
h. Mempertimbangkan bagaimanan
• Menentukan konsekwensi a. Mengumpulkan data yang relevan.
keputusan tersebut hingga sesuai
yang mungkin dari setiap b. Mengidentifikasi dilema.
alternative dengan falsafah umum untuk
c. Memutuskan apa yang harus
• Menetapkan tindakan perawatan klien.
dilakukan.
yang tepat. i. Analisa situasi hingga hasil aktual
d. Melengkapi tindakan
dari keputusan telah tampak dan
menggunakan informasi tersebut
untuk membantu membuat
keputusan berikutnya.
2. Kerangka pemecahan dilema etik 5. Langkah-langkah menurut
a Mengembangkan data dasar. Untuk Thompson & Thompson
melakukan ini perawat memerukan a. Meninjau situasi untuk
pengumpulan informasi sebanyak mungkin menentukan masalah
meliputi : kesehatan, keputusan yang
1 Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut diperlukan, komponen etis dan
dan bagaimana keterlibatannya petunjuk individual.
2 Apa tindakan yang diusulkan b. Mengumpulkan informasi
3 Apa maksud dari tindakan yang diusulkan tambahan untuk mengklasifikasi
4 Apa konsekuensi-konsekuensi yang situasi.
mungkin timbul dari tindakan yang c. Mengidentifikasi Issue etik.
diusulkan. d. Menentukan posisi moral pribadi
b Mengidentifikasi konflik yang terjadi dan professional
berdasarkan situasi tersebut. e. Mengidentifikasi posisi moral
c Membuat tindakan alternatif tentang dari petunjuk individual yang
rangkaian tindakan yang direncanakan dan terkait.
mempertimbangkan hasil akhir atau f. Mengidentifikasi konflik nilai
konsekuensi tindakan tersebut. yang ada
d Menentukan siapa yang terlibat dalam
masalah tersebut dan siapa pengambil
keputusan yang tepat.
e Mengidentifikasi kewajiban perawat
f Membuat keputusan
Bioetik

Bioetik : Studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan.

Pendekatan bioetik yang terdiri dari 3 Model pemecahan masalah Kerangka pemecahan dilema etik
pendekatan, yaitu : (Megan,1989) (Kozier & Erb, 1989 )
1. Pendekatan Teleologik : suatu dokrin 1) Mengkaji situasi. 1) Mengembangkan data dasar.
yang menjelaskan fenomena dan 2) Mendiagnosa masalah etik moral. Untuk melakukan ini perawat
akibatnya, dimana seseorang yang 3) Membuat tujuan dan rencana memerlukan pengumpulan
melakukan pendekatan terhadap etika pemecahan. informasi sebanyak mungkin
dihadapkan pada konsekuensi dan 4) Melaksanakan rencana. meliputi:
keputusan – keputusan etis 5) Mengevaluasi hasil a) Siapa yg terlibat dalam situasi
tersebut & keterlibatannya
2. Pendekatan Deontologik : Pendekatan
b) Apa tindakan yang diusulkan
deontologi berarti juga aturan atau
c) Apa maksud dari tindakan yang
prinsip. Prinsip- prinsip tersebut antara
diusulkan
lain autonomy, informed consent, alokasi
d) Apa konsekuensi yg mungkin
sumber-sumber, dan euthanasia
timbul dari tindakan yg diusulkan.
3. Pendekatan Intiutionism : Pendekatan ini 2) Mengidentifikasi konflik
menyatakan pandangana atau sifat 3) Membuat tindakan alternative
manusia dalam mengetahui hal yang 4) Menentukan siapa yang terlibat
benar dan salah. dalam masalah tersebut
5) Mengidentifikasi kewajiban
perawat
6) Membuat keputusan
Informed
Consent

INFORMED = Mendapat informasi


CONSENT = Persetujuan
“ Pernyataan setuju atau izin dari seseorang (pasien ) yang diberikan dengan bebas, rasional tanpa paksaan tentang tindakan
yang dilakukan terhadapnya sesudah mendapat informasi cukup tentang tindakan kedokteran yang dimaksud “

Persetujuan Tindakan Kedokteran: Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat
penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien

Tujuan BENTUK INFORM CONSENT


1. Melindungi pasien terhadap segala 1. Dengan pernyataan (express)
tindakan medik yang akan dilakukan
tanpa sepengetahuan pasien. – secara lisan (oral)

Misalnya hendak dilakukan prosedur – secara tertulis (written)


medik yang sebenarnya tidak perlu 2. Dianggap diberikan tersirat (implient or incit consent)
dan tanpa dasar mediknya
• Misalnya pasien datang ke poliklinik untuk berobat, dilakukan pemeriksaan
2. Memberikan perlindungan hukum fisik, pemeriksaan dengan stetoskop, pengukuran tekanan darah ,
kepada dokter terhadap akibat yang pengambilan darah di laboratorium
tidak terduga dan bersifat negatif.
• Semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien harus
mendapat
Informed persetujuan
Consent Hak Pasien
1. • Persetujuan
Hak atas informasidapat diberikan secara tertulis maupun lisan
2. Hak untuk memberikan persetujuan
• Persetujuan diberikan setelah pasien mendapat penjelasan yang diperlukan
3. Hak tentang
atas rahasia kedokteran
perlunya tindakan kedokteran dilakukan.
4. Hak atas pendapat kedua
Informasi yang harus diberikan Yang berhak menandatangani persetujuan Tugas perawat dalam kaitan
sebelum tindakan operasi adalah : INFORMED CONSENT
• pasien dewasa dalam keadaan sadar &
• Diagnosa atau tata cara tindakan sehat mental • Memeriksa sebelum operasi /
kedokteran tindakan medik dilakukan
• wali/curator untuk pasien dewasa
• Tujuan tindakan kedokteran dibawah pengampuan • Jika belum ada maka perawat
dilakukan menanyakan apakah sudah
• orang tua / wali/curator bagi pasien
diberi penjelasan oleh dokter
• risiko apa yang melekat pada dewasa dengan gangguan mental
atau belum.
tindakan tsb
• keluarga terdekat
• Apabila belum  perawat
• alternatif tindakan lain dan
• tanpa persetujuan dari siapapun , jika segera nmenghubungi dokter
risikonya.
pasien tidak sadar & tanpa didampingi atau penanda tangan ditunda
• Prognosis terhadap tindakan yang keluarga terdekat; yang secara medik dahulu
dilakukan berada dalam keadaan gawat/darurat
yang butuh tindakan segera
• Perkiraan pembiayaan

Aspek Legal dalam


Praktik Keperawatan

Aspek Legal Keperawatan : Aspek aturan Keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya.
Dasar Hukum Keperawatan Kepmenkes No.1239 tahun 2001 (pasal 16), dalam STANDART PRAKTIK
melaksanakan kewenangannya perawat KEPERAWATAN
Registrasi dan Praktik
berkewajiban untuk :
Keperawatan Sesuai 1. Meningkatkan, mempertahankan
KEPMENKES NO. 1239 1. Menghormati hak pasien dan mengembalikan kesehatan
TAHUN 2001Sesuai dengan 2. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani publik
Undang-Undang No. 23
3. Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan 2. Mengajarkan teori dan praktek
Tahun 1992 tentang
Kesehatan antara lain : perundang-undangan yang berlaku keperawatan
4. Meminta persetujuan tindakan yang akan
 Pasal 32 (ayat 4) : 3. Melakukan konseling terhadap
dilakukan
Pelaksanaan pengobatan pasien dalam rangka perawatan
5. Melakukan catatan perawatan dengan baik kesehatan
dan atau perawatan
berdasarkan ilmu
4. Mengkoordianasi pelayanan
kedokterandan atau ilmu Berdasarkan ketentuan pasal 86 Undang-
Undang No. 23 Tahun 23 1992 tentang kesehatan
keperawatan, hanya dapat
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, barang siapa dengan sengaja: 5. Terbitan dalam administrasi,
kesehatan edukasi, konsultasi, pengajaran atau
1. Melakukan upaya kesehatan tanpa izin
yangmempunyaikeahlian dan penelitian.
sebagaimana dimaksudkan dalam pasal
kewenangan untuk itu.
4 ayat 1
 Pasal 153 (ayat 1 dan 2) : 2. Melakukan upaya kesehatan tanpa
(ayat 1) : ³ Tenaga melakukan adaptasi sebagaimana
kesehatan berhak dimaksud dalam pasal 5ayat 1
memperoleh 3. Melakukan upaya kesehatan tidak sesuai
perlindunganhukum dalam dengan standar profesi tenaga kesehatan
melaksanakan tugas sesuai yang bersangkutan sebagaimana
dengan profesinya´.
dmaksud dalam pasal 21 ayat 1
Sedangkan (ayat 2) : ³tenaga
4. Tidak melaksanakan kewajiban
kesehatan dalam melakukan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 22
tugasnya berkewajiban untuk
ayat 1
mematuhi standar profesi
dan menghormati hak pasien. 5. Dipidana denda paling banyak
Rp.10.000.000,-
TIPE STANDART PRAKTEK Tanggung jawab (responsibilitas) : Tanggung jawab perawat secara umum :
KEPERAWATAN : eksekusi terhadap tugas- tugas yang 1. Menghargai martabat setiap pasien dan
berhubungandengan peran tertentu dari
1. STANDART PRAKTEK keluarganya
perawat
Fungsi standar praktek : 2. Menghargai hak pasien untuk menolak
Tanggung gugat (akuntabilitas) :
a. Tuntunan bagi perawat mempertanggungjawabkan perilaku dan pengobatan, proseur atau obat ± obatan
dalam melaksanakan hasil ± hasilnyatermasuk dlam lingkup tertentu danmelaporkan penolakan
peran profesional seseorang sebagaimana tersebut kepada dokterdan orang ±
asuhan keperawatan
tercermin dalam laporan pendidik secara
b. Menetapkan level orang yang tepat ditempat tersebut.
tertulis tentang perilaku tersebut dan hasil
kinerja perawat ± hasilnya 3. Menghargai hak pasien dan keluarganya

c. Gambaran definisi dalam hal kerahasiaan informasi


Tanggung Gugat pada setiap proses 4. Apabila didelegasikan oleh dokter
institusi tentang apa
keperawatan
yang dilakukan menjawab pertanyaan ± pertanyaan
1. Tahap Pengkaji pasien dan memberikaninformasi
perawat
2. Tahap diagnosa keperawatan
d. Kebijakan menentukan 3. Tahap Perencanaan biasanya diberikan oleh dokter

sumber ± sumber 4. Tahap Implementasi 5. Mendengarkan pasien secara seksama


5. Tahap Evaluasi dan melaporkan hal ± hal penting
untuk memfasilitasi
pemberian asuhan kepada orang yang tepat.

2. STANDART ASUHAN
Perjanjan atau kontrak dalam perwalian
Fungsi standar asuhan :
 Ada persetujuan kehendak antara pihak – pihak yang membuat perjanjian ( concensius)
a. Kepastian keamanan
 Ada kecakapan thp pihak-pihak untuk membuat perjanjian ( capacity)
dalam perawatan
 Ada sesuatu hal tertentu dan ada sesuatu sebabyang halal
pasien
 Kontrak perawat-pasien diakukan sebelum melakukan asuhan keperawatan
b. Memastikan hasil yang
berasal dari pasien.  Kontrak juga dilakukan sebelu menerima dan diterima di tempat kerja .
Tanggung Gugat bertujuan
1. Mengevaluasi praktisi ± praktisi
profesional baru dan mengkaji ulang
praktisi ± praktisi yangsudah ada
2. Mempertahankan standar perawatan
Kesehatan
3. Memberikan fasilitas refleksi profesional,
memikirkan etis dan pertumbuhan pribadi
sebagai bagian yang professional
perawatan Kesehatan
4. Memberikan dasar untuk keputusan etis

Tanggung gugat dalam transaksi


terapeutik
1. Contractual Liability, Tanggung gugat ini
timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya
kewajiban dari hubungankontraktual yang
sudah disepakati
2. Vicarious Liability, Tanggung gugat yang
timbul atas kesalahan yang dibuat oleh
tenaga kesehatan yang ada
dalamtanggung jawabnya
3. Liability in Tort, Tanggung gugat atas
perbuatan melawan hokum.

Anda mungkin juga menyukai