Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran allah swt,karna berkat rahmat nya kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul BIOLISTRIK .saya mengucapkan trimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktu
nya.makalah ini jauh dari sempurna, oleh karna itu, kritik dan saran Yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini memberikan
informasi bagai masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Hormat saya
Hendry
BAB I PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN TEORI
B. TUJUAN TEORI
C. FAKTOR-FAKTOR
BAB II PEMBAHASAN
B. TEORI NIGHTINGALE
C. TEORI PAPLAU
D. TEORI HENDERSON
E.TEORI ABDELALAH
F.TEORI ORLANDO
G.TEORI LEVINA
H.TEORI JONHSON
I.TEORI ROGERS
H.TEORI OREM
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian Teori dan Model Konsep Keperawatan
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau definisi yang
memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena
dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk
menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat
diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian
Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984) sebagai usaha untuk menguraikan
dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,
menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang
dilakukan. Teori keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Menurut Newman (1979),
ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan, yaitu
meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk
mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik
keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta
menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan.
Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang di
harapkan dapat membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan
keperawatan.
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan ilmu keperawatan dan
pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
. Tujuan Teori dan Model Konsep Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan ilmu keperawatan dan
pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-
kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik untuk tindakan atau bentuk model
praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai
pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam
penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan
memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan
tindakan dapat dipertimbangkan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan
sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan
berkembang.
Menurut Torres ( 1985 ) dan Chinn-Jacob ( 1983 ) ada lima karakteristik dasar teori dan
konsep keperawatan, yaitu:
a. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari
konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, keperawatan
dan konsep lingkungan.
b. Teori keperawatan harus bersifat alamiah. Artinya, teori keperawatan digunakan dengan alasan
atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis.
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori keperawatan dapat digunakan
pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi
praktek keperawatan.
d. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang
dilakukan melalui penelitian.
e. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktek
keperawatan
2. Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori keperawatan
diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan
akan lebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan
kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan
perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya
perawat dibawah pengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan diakuinya
keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga
peran perawat dan dokter bukan di bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra
kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
3. Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori keperawatan.
Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum keperawatan yang
jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistem pendidikan keperawatan yang
terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan juga
berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.
➢ TEORI PEPLAU
Teori Hildegrad Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif (
Peplau, 1952); yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres,1986;Marriner-
Tomey,1994).Berdasarkan teori ini klein adalah individu dengan kebutuhan prasaan,dan
keperawatan dalam proses interpersonal dan terapeutik.Oleh sebab itu perawat berupaya
mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai
narasumber,konselor,dan wali.
Teori Peplau merupakan teori yang unik di mana hubungan kolaborasi perawat dan
klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan interpersonal yang
efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien (Beeber, Anderson dan Sills,1990).
Hubungan interpersonal perawat-klien digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang
tindih seperti berikut ini :Orientasi,identifikasi,penjelasan,dan resolusi( Chinn dan Jacobs,
1995)
➢ TEORI HENDERSON
➢ TEORI ORLANDO
Bagi Ida Orlando (1961),klien adalah individu dengan suatu kebutuhan,dimana bila
kebutuhan tersebut di penuhi maka stres akan berkurang,meningkatkan kepuasan atau
mendorong pencapaian kesehatan optimal (Chinn dan Jacobs,1995). Teori Jean Orlando
mengandung konsep kerangka kerja untuk perawat professional yang mengandung 3 elemen
yaitu : perilaku klien, reaksi dan tindakan keperawatan , mengubah situasi perawat setelah
perawat memperkirakan kebutuhan klien , perawat mengetahui penyebab yang mempengaruhi
derajat kesehatan , lalu bertindak secara spontan atau berkolaborasi untuk memberikan
pelayanan kesehatan.
➢ TEORI LEVINA
Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide dan nilai-nilai,
dimana perawat memandang manusia itu sama, merupakan suatu rangkaian disiplin dalam
menguasai organisasi atau kumpulan yang dimiliki individu dalam menjalin hubungan manusia
sekitarnya.Intisari dari keperawatan adalah manusia. Asumsinya bahwa definisi teori tersebut
adalah sebagai berikut : KondisiKlien memasuki system pelayanan kesehatan dalam bagian
penyakit atau perubahan kesehatan. Responsibilitas tanggung jawabPerawat bertanggung jawab
dalam mengenal respon (perubahan tingkah laku atau tingkat fungsi tubuh) sebagai adaptasi
klien atau usaha untuk Rasa, Stress, Inflamasi beradaptasi terhadap lingkungan. 4 Sensorio
respon antara lain : Fungsi perawat memasukkan intervensi takut untuk meningkatkan adaptasi
terhadap penyakit dan evaluasi intervensi sebagai support (dorongan) atau terapeutik koping.
Intervensi membantu mempertahankan status kesehatan dan mencegah penyakit lebih lanjut.
Intervensi terapeutik meningkatkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan.4 prinsip
perlindungan yang mendorong tujuan perawatan untuk seseorang ke status mempertahankan
atau memulihkan Perlindungan terhadap energiKeseimbangan intake dan output energi untuk
mencegah kesehatan : kelelahan Perlindungan terhadap integritas strukturaMempertahankan
atau struktur tubuh (penyembuhan) pemulihan Perlindungan terhadap integritas personal.
Mempertahankan atau pemulihan rasa identitas dan harga diri Perlindunga (mengenali kualitas
diri) terhadap integritas sosialMemperkenalkan klien sebagai suatu makhluk sosial khususnya
dengan orang lain. Teori Levine berfokus pada satu orang klien, teori ini mempunyai implikasi
utama dalam pengaturan perawatan akut, dimana intervensi dapat bersifat mendorong atau
terapeutik
➢ TEORI JOHNSON
Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien
beradaptasi terhadap kondosi sakitnya dan bagai mana stres aktual atau torensial dapat
mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuannya adalah menurunkan stres sehingga klien
dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya ( Johnson,1968). Teori Johnson
berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokan perilaku berikut:
➢ TEORI ROGERS
➢ TEORI OREM
Dorothea Orem (1971) Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan yang diberikan
untuk menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau orang yang bertanggung jawab atas
perawatan mereka tidak mampu memberikan perawatan kepada mereka. Keperawatan merupakan
salah satu daya atau usaha manusia untuk membantu manusia lain dengan melakukan atau
memberikan pelayanan yang professional dan tindakan untuk membawa manusia pada situasi yang
saling menyayangi antara manusia dengan bentuk pelayanan yang berfokus kepada manusia
seutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannya. Menurut OREM asuhan keperawatan dilakukan
dengan keyakinan bahwa setiap orang memperlajari kemampuan untuk merawat diri sendiri
sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan Perawatan Diri Orang dewasa dapat merawat diri mereka
sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas
self care mereka. Orem mengklasifikasikan self care dalam 3 syarat : Syarat universal : fisiologi
dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas dan istirahat, sosial,
pencegahan bahaya. Syarat pengembangan : untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang
siklus hidup. Penyimpangan kesehatan berhubungan dengan kerusakan atau penyimpangan cara,
struktur norma dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan
self care. Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan
atau kebutuhan pasien dan kemampuan pasien. Oleh karena itu ada tiga tingkatan dalam asuhan
keperawatan mandiri. Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan
dilakukan karena tingkat ketergantungan pasien yang tinggi (system pengganti keseluruhan).
Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (system pengganti sebagian)
Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (system dukungan/pendidikan).
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan dan menjelaskan
berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam membedakan keperawatan
dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan
dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan
• Karakteristik dasar teori dan model keperawatan, yaitu: Teori keperawatan
mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep keperawatan,
harus bersifat alamiah, bersifat sederhana dan umum, sebagai pedoman, serta berperan dalam
memperbaiki kualitas praktek keperawatan
• Faktor yang mempengaruh teori dan model keperawatan, yaitu: Filosofi Florence
Nightingale, kebudayaan, sistem pendidikan, dan pengembangan ilmu keperawatan
• Teori dan model keperawatan menurut beberapa ahli, yaitu: teori Nightingale, teori
Peplau, teori Henderson, teori Abdellah, teori orlando, teori levina, teori Johnson, teori
Rogers, teori Orem, teori King, teori Neuman, teori Roy, teori Watson.
• Saran
DAFTAR FUSTAKA
Asmadi. (2013). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta. EGC
Dinarti, A.R., Heni. N.,& Reni. C.(2009). Dokumentasi Keperawatan. Jakarta. Trans
Info Media
Dreyfus Health Foundation (2017). Problem Solving for Better Health, Newyork, Edisi
UI).
Padang
Universitas Indonesia
Hastono, S. P. & S. (2011). Statistik Kesehatan (1st ed.). Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Info Media