Anda di halaman 1dari 6

Definisi |Jenis|Tanda-tanda & gejala|Penyebab|Faktor-faktor risiko|Diagnosis dan

pengobatan|Pencegahan

Definisi

Apa itu penyakit malaria?


Penyakit malaria adalah salah satu jenis penyakit serius dan berbahaya yang
disebabkan oleh infeksi parasit jenis Plasmodium.
Umumnya, parasit tersebut ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama oleh nyamuk
Anopheles. Salah satu jenis parasit Plasmodium yang paling umum menyebabkan
penyakit ini adalah P. falciparum.
Berikut adalah 5 jenis parasit Plasmodium yang memicu penyakit ini:
 Plasmodium falciparum
 Plasmodium vivax
 Plasmodium ovale
 Plasmodium malariae
 Plasmodium knowlesi
Apabila nyamuk Anopheles terinfeksi oleh Plasmodium dan menggigit Anda, parasit
tersebut dapat ditularkan dan dilepaskan ke dalam aliran darah Anda. Parasit akan
berkembang di dalam hati, dan dalam beberapa hari akan mulai menyerang sel
darah merah Anda.
Ketika Anda mulai terinfeksi, tanda-tanda dan gejala penyakit ini akan mulai tampak
setelah 10 hari hingga 4 minggu. Namun, terkadang gejala juga dapat muncul 7 hari
setelah Anda terinfeksi. Gejala-gejala yang paling umum adalah demam, sakit kepala,
dan muntah.
Apabila tidak segera ditangani, komplikasi yang mungkin muncul dengan penyakit
ini adalah anemia dan gula darah rendah (hipoglikemia). Pada kasus yang lebih
serius, penderita dapat mengalami penyakit malaria serebral, di mana pembuluh
darah menuju otak tersumbat dan berisiko mengakibatkan kematian.
Seberapa umumkah penyakit ini?
Malaria adalah penyakit yang lebih umum ditemukan di negara beriklim tropis dan
subtropis. Berdasarkan data dari World Health Foundation (WHO), diperkirakan
terdapat 219 juta kasus yang terjadi di 87 negara pada tahun 2017.
Pada tahun yang sama, angka kematian akibat malaria pun cukup tinggi, yakni
sekitar 435.000 jiwa. Daerah dengan kasus kejadian terbanyak adalah negara-negara
di Afrika, Asia Tenggara, Mediterania Timur, dan Pasifik Barat.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada sekitar 10,7 juta penduduk
Indonesia yang tinggal di daerah rentan terhadap penyakit malaria, seperti Papua,
Papua Barat, dan NTT. Namun, angka ini terus mengalami penurunan seiring dengan
berjalannya program Indonesia bebas penyakit malaria pada tahun 2030.
Anak-anak di bawah 5 tahun adalah kelompok usia yang paling rentan terkena
penyakit ini. Pada tahun 2017, sebanyak 61% (266.000) dari seluruh kasus kematian
akibat penyakit ini adalah anak-anak.
Meskipun penyakit malaria adalah penyakit yang cukup fatal, Anda dapat
mengatasinya dengan cara mengendalikan faktor-faktor risiko yang ada. Untuk
mengetahui informasi lebih lanjut mengenai penyakit malaria, Anda dapat
berkonsultasi dengan dokter.
Jenis

Apa saja jenis-jenis dari malaria?


Secara garis besar, penyakit malaria dapat dibagi menjadi 2, yaitu biasa dan berat.
Penyakit dengan tingkatan berat biasanya merupakan komplikasi dari jenis yang
biasa. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing jenis penyakit
malaria:
1. Penyakit malaria biasa
Malaria adalah penyakit yang biasanya tidak menyebabkan komplikasi yang parah
dan hanya menimbulkan gejala-gejala utama karena tidak ada organ vital yang
terdampak.
Gejala-gejala yang muncul umumnya adalah bertahan selama 6-10 jam, kemudian
akan berulang setiap 2 hari sekali.
2. Penyakit malaria berat
Jenis ini merupakan komplikasi dari jenis biasa yang tidak segera ditangani.
Umumnya, penyebab dari kondisi ini adalah parasit P. falciparum, meskipun tidak
menutup kemungkinan Plasmodium jenis lainnya juga dapat menimbulkan
komplikasi.
Pada jenis ini, terjadi proses yang disebut dengan sekuestrasi, yaitu kondisi ketika
darah menggumpal dan membuat sumbatan di pembuluh darah.
Apabila pembuluh darah otak tersumbat oleh gumpalan darah tersebut,
kemungkinan akan ada efek berupa stroke, kejang, asidosis (peningkatan kadar asam
di dalam tubuh), serta anemia berat.
Pada kondisi yang lebih parah, penderita berpotensi mengalami penyakit malaria
serebral, yaitu ketika infeksi P. falciparum telah memengaruhi otak. Kondisi ini dapat
terjadi kurang dari 2 minggu setelah pertama kali digigit nyamuk, serta diawali
dengan demam selama 2-7 hari.
Selain dari tingkat keparahannya, jenis-jenis malaria juga dapat dibagi berdasarkan
parasit penyebabnya:
 Malaria ovale  atau tertiana ringan: disebabkan oleh P. ovale
 Malaria tropika: disebabkan oleh P. falciparum
 Malaria quartana: disebabkan oleh P. malariae
 Malaria tertiana: disebabkan oleh P. vivax
Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala penyakit malaria?


Pada kebanyakan orang, tanda-tanda dan gejala malaria muncul sekitar 10 hari
hingga 4 minggu setelah pertama kali terinfeksi.
Namun, terdapat pula kasus di mana penderita mulai merasakan gejala 7 hari setelah
tergigit nyamuk, atau bahkan 1 tahun kemudian.
Tanda-tanda dan gejala umum dari penyakit malaria adalah:
 Menggigil sedang sampai berat
 Demam tinggi
 Tubuh kelelahan
 Banyak berkeringat
 Sakit kepala
 Mual disertai muntah
 Diare
 Nyeri otot
Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda
merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda.
Kapan harus pergi ke dokter?
Hubungi dokter jika Anda mengalami:
 Demam tinggi setelah mengunjungi daerah dengan risiko penyakit malaria yang
tinggi
 Demam tinggi beberapa minggu, bulan, atau setahun telah berlalu setelah Anda
pulang dari daerah dengan risiko penyakit malaria tinggi.
Jika Anda memiliki tanda atau gejala di atas atau ingin bertanya, konsultasikanlah
dengan dokter.
Untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi
kesehatan Anda, periksakan apapun gejala yang Anda alami ke dokter atau pusat
layanan kesehatan terdekat.
Penyebab

Apa penyebab penyakit malaria?


Seperti yang dipaparkan sebelumnya, malaria adalah penyakit infeksi parasit
Plasmodium. Kebanyakan penderita terinfeksi oleh parasit akibat gigitan nyamuk
betina Anopheles. Hanya nyamuk jenis Anopheles yang dapat menularkan parasit
Plasmodium.
Biasanya, parasit terbawa ketika nyamuk mengisap darah penderita penyakit malaria.
Kemudian, ketika nyamuk mengisap darah orang lain, parasit dapat masuk ke dalam
tubuh orang tersebut.
Karena umumnya parasit ini ditemukan di sel darah merah, maka penyakit ini juga
dapat ditularkan melalui transfusi darah, prosedur transplantasi organ, atau jarum
suntik dan infus yang tidak steril.
Selain itu, penyakit ini juga kemungkinan dapat ditularkan dari ibu ke bayi yang
sedang berada di dalam kandungannya (malaria kongenital).
Saat parasit Plasmodium masuk ke dalam aliran darah Anda, parasit akan bergerak
menuju hati. Di dalam hati, parasit akan tumbuh dan berkembang selama beberapa
hari. Namun, biasanya parasit jenis P. vivax dan P. ovale akan “tertidur” selama
beberapa bulan atau tahun di dalam tubuh manusia.
Ketika sudah bertumbuh dewasa, parasit mulai menginfeksi sel darah merah
penderita. Pada saat inilah tanda-tanda dan gejala penyakit malaria akan timbul.
Faktor-faktor risiko

Apa saja faktor yang dapat meningkatkan risiko saya


terkena penyakit malaria?
Malaria adalah penyakit yang dapat terjadi pada hampir setiap orang, terlepas dari
berapa usia dan apa kelompok ras penderitanya. Namun, terdapat beberapa faktor
yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap penyakit malaria.
Penting untuk Anda ketahui bahwa memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko
bukan berarti Anda pasti akan terkena suatu penyakit atau kondisi kesehatan. Faktor
risiko hanyalah kondisi yang dapat memperbesar peluang untuk terkena penyakit.
Dalam kasus yang jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan seseorang dapat
menderita penyakit atau kondisi kesehatan tertentu tanpa adanya satu pun faktor
risiko.
Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat memicu Anda untuk terkena penyakit
malaria:
1. Usia
Meskipun penyakit ini dapat terjadi pada semua golongan usia, kasus kejadiannya
banyak ditemukan pada anak-anak, terutama yang berusia di bawah 5 tahun.
2. Tinggal atau mengunjungi daerah beriklim tropis
Penyakit ini masih sangat umum di beberapa daerah beriklim tropis, seperti negara-
negara di Afrika dan Asia Tenggara. Apabila Anda bepergian atau tinggal di daerah-
daerah tersebut, risiko Anda untuk tertular cukup tinggi.
3. Berada di daerah dengan fasilitas kesehatan yang minim
Tinggal di negara-negara berkembang dengan fasilitas kesehatan yang minim juga
dapat memperbesar peluang Anda untuk tertular parasit Plasmodium.
Selain itu, kemiskinan yang tinggi serta minimnya akses pendidikan juga
berpengaruh pada kualitas kesehatan suatu negara, sehingga hal-hal tersebut
memengaruhi angka kematian akibat penyakit ini.
Diagnosis dan pengobatan

Informasi yang dijabarkan bukan pengganti bagi nasihat medis. SELALU


konsultasi ke dokter Anda.
Bagaimana mendiagnosis penyakit malaria?
Dalam proses diagnosis, dokter mungkin akan meninjau ulang riwayat kesehatan
Anda, serta menanyakan apakah Anda baru-baru ini mengunjungi daerah dengan
wabah penyakit ini.
Selain itu, dokter akan memeriksa apakah ada keluhan seperti demam, menggigil,
muntah, diare, dan gejala-gejala lainnya. Pemeriksaan akan dilanjutkan dengan
mengecek adanya pembengkakan limpa (splenomegali) atau hati (hepatomegali).
Kemudian, dokter akan meminta Anda menjalani tes-tes tambahan, seperti
pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya parasit, serta jenis parasit Plasmodium
yang menginfeksi sel darah merah Anda.
Berikut adalah jenis-jenis tes darah yang biasanya dilakukan:
 Uji diagnostik cepat (rapid diagnostic test)
 Hapusan darah tepi (blood smear).
 Tes pemeriksaan darah lengkap (complete blood count)
Bagaimana cara mengobati penyakit ini?
Pengobatan penyakit malaria yang disarankan oleh Ikatan Dokter Indonesia dan
WHO adalah pemberian terapi berbasis artemisinin (ACT). Infeksi Plasmodium biasa
(tanpa komplikasi) dan berat (dengan komplikasi) adalah kondisi yang ditangani
dengan dosis dan kombinasi obat yang berbeda.
1. Malaria biasa (tanpa komplikasi)
Untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh P. falciparum dan P. vivax, dokter
akan memberikan ACT yang digabung dengan primakuin.
Dosis primakuin untuk infeksi P. falciparum adalah 0,25 mg/kgBB, dan hanya
diberikan pada hari pertama saja. Sementara itu, infeksi P. vivax diberikan dosis 0,25
mg/kgBB selama 14 hari.
Pada kasus penyakit malaria vivax yang kambuh, dokter akan memberikan ACT
dengan dosis yang sama, namun dikombinasikan dengan primakuin 0,5
mg/kgBB/hari.
Pada infeksi P. ovale, obat ACT yang diberikan ditambah dengan primakuin selama
14 hari. Sedangkan untuk infeksi P. malariae, pasien diberikan ACT dengan dosis 1
kali sehari selama 3 hari. Pasien dengan infeksi P. malariae tidak diberikan primakuin.
Pengobatan penyakit malaria pada ibu hamil tidak berbeda jauh dengan pengobatan
pada orang dewasa biasa. Namun, ibu hamil tidak boleh diberikan primakuin.
2. Malaria berat (dengan komplikasi)
Penderita kondisi ini harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit atau
puskesmas terdekat.
Pasien akan diberikan artesunat intravena melalui infus. Apabila tidak tersedia, tim
medis akan memberikan kina drip.
Pencegahan

Apa saja perubahan gaya hidup atau cara rumahan yang


dapat mencegah malaria?
Perubahan gaya hidup dan cara-cara rumahan di bawah ini dipercaya dapat
membantu mencegah penyakit malaria:
 Menyemprot dinding rumah dengan insektisida dapat membunuh nyamuk dewasa
yang masuk ke dalam rumah.
 Menjaga rumah tetap bersih, kering, dan higienis.
 Tidur di bawah kelambu.
 Menutupi kulit dengan mengenakan celana panjang dan baju berlengan panjang,
atau pakaian tertutup, terlebih ketika wabah menyebar di daerah Anda.
 Jika Anda terkena penyakit ini, Anda harus mengonsumsi makanan cair, baru
kemudian dalam masa pemulihan, Anda bisa makan sayuran hijau dan buah-buahan.
 Tidak membiarkan air tergenang dekat rumah Anda.

Anda mungkin juga menyukai