Anda di halaman 1dari 94

SKRIPSI

PENGARUH MONDAY EFFECT, FRIDAY EFFECT DAN WEEK-FOUR


EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN
SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA

OLEH

EVY HARTATY SITORUS


160521090

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

PENGARUH MONDAY EFECT, FRIDAY EFFECT DAN WEEK-FOUR


EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN
SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh


Monday effect, Friday effect dan Week-four effect terhadap return saham
Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini bersifat asosiatif dan jenis data yang digunakan adalah data
kuantitatif yang diperoleh dari return saham harian perusahaan yang telah
dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian. Populasi
penelitian ini adalah seluruh perusahaan Makanan dan Minuman yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah populasi perusahaan tersebut adalah
sebanyak 18 perusahaan. Berdasarkan kriteria tertentu jumlah perusahaan yang
memenuhi kriteria sampel adalah sebanyak 13 perusahaan. Teknik yang
digunakan adalah teknik regresi linear berganda. Hasil penelitian secara serempak
menunjukkan pengaruh yang signifikan antara Monday efffect, Friday effect dan
Week-four effect terhadap Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil uji parsial menunjukkan bahwa Monday
Effect memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return Saham, dan
Friday effect memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap tingkat Return
Saham. Sedangkan Week-four effect memiliki pengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Return Saham perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa
Efek Indonesia tahun 2017.

Kata kunci: Monday Effect, Friday Effect, Week-four Effect dan Return
Saham.

i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

THE IMPACT OF MONDAY EFECT, FRIDAY EFFECT AND WEEK-


FOUR EFFECT TO COMPANY STOCK RETURN SUB
SECTOR FOOD AND BEVERAGES WHICH
LISTED IN INDONESIA STOCK
EXCHANGE

The purpose of this study is to find out and analyze the effect of Monday effect,
Friday effect and Week-four effect on the stock returns of Food and Beverage
Companies listed on the Indonesia Stock Exchange. This research is associative
and the type of data used is quantitative data obtained from the company's daily
stock returns that have been published on the Indonesia Stock Exchange during
the study period. The population of this study is all Food and Beverage companies
listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The population of the company is
18 companies. Based on certain criteria the number of companies that meet the
sample criteria are as many as 13 companies. The technique used is multiple
linear regression techniques. The results of the study simultaneously show a
significant effect between Monday efffect, Friday effect and Week-four effect on
the Returns of Food and Beverage Companies' shares listed on the Indonesia
Stock Exchange. The partial test results show that the Monday Effect has a
positive and not significant effect on Stock Returns, and Friday effect has a
significant positive effect on the level of Stock Return. While the Week-four
effect has a positive and not significant effect on the Return of Shares of Food and
Beverage companies on the Indonesia Stock Exchange in 2017.

Keywords: Monday Effect, Friday Effect, Week-four Effect and Stock


Return.

ii

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih setia dan anugerahNya

kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh Monday Effect, Friday Effect dan Week-four Effect terhadap

Return Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman, Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” untuk memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini peneliti persembahkan untuk Orangtua terkasih, Ayahanda

Alm. Masudin Sitorus dan Ibunda Derita Hasibuan. Terima kasih telah

membesarkan, mendidik, dan memberikan dukungan moral dan materil serta kasih

sayang dan doa yang tidak ternilai kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dan alasan terbesar dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi.

Dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, dan Bapak Doli

Muhammad Jafar Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris

Departemen/Program Studi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Lisa Marlina, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi serta saran kepada peneliti

dalam menyelesaikan skripsi ini.

iii

Universitas Sumatera Utara


4. Ibu Dra, Nisrul Irawati, MBA, selaku Dosen Penguji I dan Bapak Dr. Amlys

Syahputra Silalahi, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji II yang telah

memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Kepada Bapak dan Ibu Dosen Program Studi S1 Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan

memberikan ilmunya kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan serta staf

dan pegawai yang telah banyak membantu selama proses penulisan skripsi.

6. Teristimewa peneliti ucapkan kepada kakak terkasih, Lusyana Sitorus, S.Si

dan adik-adik terkasih Rahel Sitorus, Corry Sitorus dan Aditiya Sitorus yang

senantiasa menolong, memotivasi, serta memberi semangat dan dukungan

yang luar biasa dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Teman-teman yang selalu mendukung dalam setiap proses dan selalu setia

memotivasi dan memberi semangat KTB Sunshine, Gang Cipta Squad,

ExPanitia Kampsis 2018 dan Keluarga Sejahtera.

8. Sahabat-sahabat terbaik dan terkasih, Putri, Frenty, Relina, chiki, Kak Ruth, Kak

Asrina, Kak Marni yang selalu ada menolong danmemberikan semangat.

9. Teman-teman seperjuangan Hariyadi, Rizky Ombut, Nanda, Bg Undip dan

Artha yang setiap hari sama-sama berjuang.

Medan, Januari 2019


Peneliti

Evy Hartaty Sitorus


160521090

iv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................. 1
1.2 PerumusanMasalah ....................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 9
2.1 Landasan Teori ............................................................. 9
2.1.1 Pasar Modal ...................................................... 9
2.1.2 Pasar Saham ..................................................... 10
2.1.3 Return Saham ................................................... 12
2.1.4 Pasar Efisien ..................................................... 15
2.1.5 Anomali Pasar .................................................. 18
2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................... 23
2.3 Kerangka Konseptual.................................................... 27
2.4 Hipotesis ....................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 30
3.1 Jenis Penelitian ............................................................. 30
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................... 30
3.2.1 Tempat Penelitian ............................................. 30
3.2.2 Waktu Penelitian ............................................... 30
3.3 Batasan Operasional ..................................................... 30
3.4 Definisi Operasional Variabel ...................................... 31
3.5 Populasi dan Sampel ..................................................... 33
3.6 Jenis Data ...................................................................... 35
3.7 Metode Pengumpulan Data........................................... 35
3.8 Uji Stasioneritas ........................................................... 35
3.9 Teknik Analisis Data .................................................... 37
3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif .............................. 37
3.9.2 Analisis Regresi Linier Berganda ..................... 37
3.10 Pengujian Hipotesis ...................................................... 38
3.10.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ...................... 38
3.10.2 Uji Signifikansi Parsial(Uji t) ........................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................. 41
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ...................................... 41
4.2 Uji Stasioneritas ............................................................ 48

v
Universitas Sumatera Utara
4.3 Hasil Penelitian ............................................................. 49
4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif .............................. 49
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ................................. 52
4.5 Uji Hipotesis ................................................................. 53
4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ...................... 54
4.6.2 Uji Signifikansi Parsial(Uji t) ........................... 54
4.7 Pembahasan .................................................................. 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 58
5.1 Kesimpulan ................................................................... 58
5.2 Saran ............................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 60
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... 62

vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman


1.1 Rata-Rata Return Saham Prusahaan Sub Sektor Makanan dan
Minuman Tahun 2017 ................................................................... 4
2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 23
3.1 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 34
3.2 Kriteria Pengumpulan Sampel ...................................................... 35
3.3 Daftar Tabel Sampel Penelitian ..................................................... 35
4.1 Hasil Uji Stasioneritas ................................................................... 48
4.2 Statistik Deskriptif dari Monday Effect ......................................... 49
4.3 Statistik Deskriptif dari Friday Effect ........................................... 50
4.4 Statistik Deskriptif dari Week-four Effect ..................................... 50
4.5 Pengujian Regresi Linear Berganda .............................................. 52
4.7 Hasil Uji F, Uji T .......................................................................... 56

vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Halaman


2.1 Kerangka Konseptual .................................................................... 29

viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman


1 Daftar Sampel Penelitian ............................................................... 62
2 Harga Penutupan Saham Perusahaan Makanan dan Minuman
Yang Terdaftar di BEI ................................................................... 63
3 Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Yang
Terdaftar di BEI Tahun 2017 ........................................................ 67
4 Variabel Dummy ........................................................................... 74
5 Hasil Uji Stasioneritas ................................................................... 76
6 Statistik Deskriptif dari Monday Effect ......................................... 78
7 Statistik Deskriptif dari Friday Effect ........................................... 78
8 Statistik Deskriptif dari Week-four Effect ..................................... 79
9 Pengujian Regresi Linier Berganda............................................... 79
10 Hasil Uji F, Uji T........................................................................... 80

ix
Universitas Sumatera Utara
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan makanan dan minuman menjadi salah satu industri yang

memiliki prospek menjanjikan. Makanan dan minuman menjadi kebutuhan pokok

dan konsumsi sehari-hari bagi masyarakat, sehingga perusahaan ini akan tetap

berkembang. Industri makanan dan minuman memiliki variasi produk yang

beragam. Meningkatnya populasi masyarakat juga akan menyumbang kontribusi

bagi perkembangan industri makanan dan minuman. Industri makanan dan

minuman merupakan industri yang akan tetap tumbuh dan menjadi andalan dalam

sektor industri pengolahan non-migas Indonesia.

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor penting bagi

perekonomian Indonesia. Sektor makanan dan minuman selalu tumbuh diatas

pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Pada triwulan III 2017

PDB sub sektor makanan dan minuman tumbuh 9,46% menjadi Rp 166,7 triliun.

Sementara ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,06%. Selama tahun 2017, sub

sektor makanan dan minuman tersebut menyumbang 33,78% PDB yang mencapai

1.406 triliun dan 6,42% PDB nasional yang mencapai 7.402 triliun. Kinerja positif

ini tentu memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

Sementara dilihat dari perkembangan realisasi investasi, sektor industri makanan

dan minuman mencapai 27,92 triliun atau meningkat sebesar 16,3% dibandingkan

tahun 2016 (Badan Pusat Statistik, 2018).

Seiring dengan jumlah penduduk yang besar, tingkat konsumsi makanan dan

1
Universitas Sumatera Utara
2

minuman pun ikut meningkat. Besarnya jumlah penduduk dan tingkat konsumsi

makanan dan minuman masyarakat menjadikan Indonesia dikenal dunia sebagai

target pasar potensial. Melihat besarnya tingkat konsumsi makanan dan minuman

masyarakat, Indonesia bukan hanya menjadi target pasar produk-produk luar negeri

yang potensial, tetapi juga sebagai target investasi para investor. Investasi adalah

komitmen atas sejumlah dana yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang (Tandelilin, 2010).

Selama ini investor mengambil keputusan berinvestasi dengan cara

menganalisa kinerja dan emiten, seperti kinerja fundamental yang berupa laporan

keuangan, perkembangan situasi dan kondisi ekonomi, politik dan sosial, dan

rencana strategis pada perusahaan emiten dimasa yang akan datang. Dari masa ke

masa, perusahaan emiten semakin bertambah banyak, hal ini memberikan banyak

pilihan bagi investor dalam berinvestasi atau untuk mengalokasikan dananya.

Sehingga diperlukan adanya penyusunan strategi berinvestasi dalam pengambilan

keputusan dengan memperhatikan aspek-aspek lain yang mungkin dapat

mempengaruhi return yang akan diperolehnya, salah satunya adalah

memperhatikan pola waktu perdagangan saham, baik hari ataupun minggu.

Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi

dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas

investasi yang dilakukannya Tandelilin, (2010). Return adalah tingkat keuntungan

yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa

adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi, tentunya pemodal

tidak melakukan investasi Hadi, (2013). Sejumlah penelitian telah menunjukkan

Universitas Sumatera Utara


3

adanya suatu pola dalam return sekuritas. Pola tersebut menunjukkan adanya

tingkat return yang lebih tinggi atau lebih rendah pada saat tertentu baik dalam

periode harian, mingguan, maupun tahunan.

Salah satu pola return yang secara intensif diteliti adalah adanya

perbedaan return untuk hari-hari tertentu dalam seminggu, maupun minggu-

minggu tertentu dalam sebulan. Monday effect merupakan salah satu jenis

anomali yang biasanya terjadi pada pasar saham yaitu ketika return pada hari

perdagangan Senin suatu perusahaan mengalami penurunan yang lebih rendah

dibandingkan dengan hari lainnya (Tandelilin, 2017). Faktor utama Monday effect

adalah disebabkan oleh psikologis dari investor itu sendiri, yaitu mereka

beranggapan bahwa hari Senin merupakan hari dimana awal hari kerja setelah

masa libur weekend, sehingga mereka belum dapat bekerja produktif seperti hari

lainnya. Hal tersebut mengakibatkan para investor merasa pesimis dan mereka

cenderung akan menjual saham dengan harga yang rendah pada hari Senin.

Friday Effect adalah anomali yang terjadi pada hari-hari tertentu dalam

satu minggu secara sistematis memberikan return yang lebih tinggi pada hari

Jumat dibandingkan return yang dihasilkan pada hari yang lain (Hartono, 2005).

Hal ini disebabkan oleh adanya sisi psikologis dari investor yang mempengaruhi

faktor emosi dan hasrat, sehingga dapat mempengaruhi hari perdagangan. Hari

Jumat yang merupakan hari terakhir dalam bekerja sehingga tepat untuk

melakukan perdagangan saham yang tentunya akan mempengaruhi return saham

pada hari Jumat.

Week-four Effect merupakan salah satu anomali pasar efisien yaitu kelompok

Universitas Sumatera Utara


4

anomali musiman dengan return saham negatif hanya terjadi pada hari perdagangan

Senin minggu keempat dan kelima (Gumanti, 2011). Minggu keempat bisa

dikatakan dengan akhir bulan menjadi minggu dimana kebutuhan investor akan

meningkat namun penghasilan investor belum dapat bertambah, hal ini

dikarenakan kebanyakan dari perusahaan dan instansi lainnya melakukan

pembagian upah, gaji, dan honor pada awal bulan. Sehingga diakhir bulan

banyaknya investor terutama investor kecil yang termotivasi oleh kebutuhan

untuk melakukan penjualan saham dibandingkan dengan pembelian saham. Hal

ini membuat harga saham menjadi rendah dan mengakibatkan return saham yang

diterima investor akan menjadi rendah dan cenderung negatif dibandingkan

dengan minggu pertama sampai ketiga. Dengan kata lain, mampu mempengaruhi

perilaku dari return saham. Berikut data return saham beberapa perusahaan

makanan dan minuman pada tahun 2017:

Tabel 1.1
Rata-Rata Return Saham Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
Tahun 2017
Return Saham

No. Nama Perusahaan Senin Jumat Senin Minggu


keempat dan
(%) (%) Kelima (%)
1 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT -0,82 -0,35 -1,05
(AISA)
2 Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, PT 0,12 0,12 0,66
(CEKA)
3 Delta Jakarta Tbk, PT -0,49 0,28 0,03
(DLTA)
4 Nippon Indosari Corporindo Tbk, PT -0,13 -0,10 0,05
(ROTI)
5 Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company 0,06 0,26 0,36
Tbk, PT
(ULTJ)
Sumber: data diolah (2018)

Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa beberapa perusahaan makanan dan

Universitas Sumatera Utara


5

minuman yaitu Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA), dan Ultra Jaya Milk

Industry and Trading Company Tbk (ULTJ) menunjukkan return saham hari

perdagangan Senin selama tahun 2017 adalah positif yang artinya bertentangan

dengan pernyataan Tandelilin (2017) bahwa return hari perdagangan Senin adalah

negatif. Sedangkan perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) dan Nippon

Indosari Corporindo Tbk (ROTI) diatas bertentangan dengan pernyataan Hartono

(2005) bahwa hari perdagangan Jumat adalah positif. Dari lima perusahaan di atas,

dapat dilihat bahwa hanya perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) yang

memiliki return negatif pada hari Senin minggu keempat dan kelima yang berarti

bahwa hanya perusahaan ini yang sesuai dengan pernyataan Gumanti (2011) yang

menyatakan bahwa return saham pada hari perdagangan saham hari Senin minggu

keempat atau kelima adalah negatif, sedangkan empat perusahaan lainnya dengan

return saham positif bertentangan dengan pernyataan Gumanti (2011).

Dalam penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, ternyata terdapat

perbedaan (gap) dalam meneliti pengaruh Monday effect, Friday effect, dan week-

four effect terhadap return saham. Beberapa hasil penelitian sebelumnya

memperkuat pengadaan penelitian ini. Terdapat pengaruh signifikan monday

effect terhadap return saham, terdapat pengaruh signifikan friday effect terhadap

return saham dan terdapat pengaruh signifikan week-four effect terhadap return

saham (Masitoh, 2015).

Return terendah terjadi pada hari Senin dan return tertinggi terjadi pada

hari Selasa. Hasil empiris juga memberikan bukti bahwa adanya monday effect

pada Bursa Efek Jakarta tahun 2005. Fenomena week-four effect juga berhasil

Universitas Sumatera Utara


6

ditemukan pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005, dimana return negatif

signifikan terjadi pada hari Senin minggu keempat dan kelima setiap akhir bulan

(Iramani dan Mahdi, 2006).

Hari perdagangan berpengaruh signifikan terhadap return saham harian di

BEI, dimana return terendah terjadi pada hari Senin dan tertinggi pada hari Jumat.

Hasil empiris ini juga memberikan bukti bahwa terjadi monday effect di BEI pada

tahun 2006. Sedangkan week-four effect tidak berhasil diidentifikasi. Hal ini

mengindikasikan tuntutan likuiditas tidak mempengaruhi aktivitas perdagangan.

Return hari jumat sebelumnya ditemukan mempengaruhi return hari senin, akan

tetapi secara keseluruhan juga tidak ada perbedaan antara return hari jumat yang

negatif dan return hari jumat yang positif dalam menggerakkan terjadinya

fenomena monday effect (Ambarwati, 2009).

Berdasarkan paparan diatas peneliti tertarik untuk manganalisis lebih

mendalam tentang pola waktu perdagangan saham dalam penelitian dengan judul

“Pengaruh Monday Effect, Friday Effect Dan Week-four Effect terhadap

Return Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang permasalahan tersebut, maka dapat

diajukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Monday Effect, Friday Effect, dan Week-four Effect secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

Universitas Sumatera Utara


7

2. Apakah Monday Effect berpengaruh signifikan terhadap return saham pada

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah Friday Effect berpengaruh signifikan terhadap return saham pada

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah Week-four Effect berpengaruh signifikan terhadap return saham pada

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis:

1. Pengaruh Monday Effect, Friday Effect, dan Week-four Effect secara

serempak terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Pengaruh Monday Effect terhadap return saham pada perusahaan makanan

dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Pengaruh Friday Effect terhadap return saham pada perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Pengaruh Week-four Effect terhadap return saham pada perusahaan makanan

dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak yang

berkepentingan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti, Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai

Monday Effect, Friday Effect, Week-four Effect dan Return Saham.

Universitas Sumatera Utara


8

2. Bagi Perusahaan/Instansi, Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan

menjadi bahan pertimbangan guna pengambilan keputusan dalam melakukan

investasi yang berkaitan dengan perusahaan makanan dan minuman.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya, Penelitian ini dapat memberikan masukan dan

referensi bagi peneliti berikutnya yang tertarik untuk melakukan kajian di

bidang yang sama.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pasar Modal

Pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para

penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal

(Kasmir, 2008). Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi),

ekuitas (saham), instrumen derivatif, ataupun instrumen lainnya. Pasar modal

adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang

membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2017).

Pasar modal juga dapat diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas

yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham, obligasi dan

reksa dana. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual beli sekuritas disebut

dengan bursa efek. Oleh karena itu, bursa efek merupakan arti dari pasar modal

secara fisik. Untuk di Indonesia terdapat dua bursa efek yaitu Bursa Efek Jakarta

(BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang sejak tahun 2007 bergabung dan

berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan teknologi

informasi memungkinkan setiap pelaku pasar modal melakukan akses dan

transaksi dari berbagai tempat, tidak harus berkumpul pada satu lantai bursa efek.

Transaksi dapat dilakukan melalui online trading.

Undang-undang Pasar Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 memberikan

pengertian yang lebih spesifik mengenai pasar modal, yaitu “kegiatan yang

9
Universitas Sumatera Utara
10

bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik

yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang

berkaitan dengan efek.”

Konsep pasar modal yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi,

artinya pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang

diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Ada

beberapa kondisi yang harus dipenuhi untuk tercapainya pasar yang efisien, yaitu:

1. Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan

keuntungan. Investor-investor tersebut secara aktif berpartisipasi di pasar

dengan menganalisis, menilai, dan melakukan perdagangan saham.

Disamping itu mereka juga merupakan price taker, sehingga tindakan dari

satu investor saja tidak mampu mempengaruhi harga dari sekuritas.

2. Semua pelaku dasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama

dengan cara yang sama dan mudah.

3. Informasi yang terjadi bersifat random.

4. Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru, sehingga harga

sekuritas akan berubah sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat

informasi tersebut.

2.1.2 Saham

Saham adalah tanda bukti penyertaan modal/dana pada suatu perusahaan.

(Fahmi, 2015). Saham merupakan salah satu komoditas keuangan yang

diperdagangkan di pasar modal yang paling populer. Investasi saham oleh

investor diharapkan memberikan keuntungan. (Hadi, 2015).

Universitas Sumatera Utara


11

Saham memiliki beberapa sifat atau karakteristik, antara lain:

1. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan (emiten) memperoleh laba.

2. Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (one share one vote)

3. Memiliki hak terakhir (junior) dalam hal pembagian kekayaan perusahaan

jika perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan) setelah semua kewajiban

perusahaan dilunasi.

4. Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar

proporsi sahamnya.

5. Hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya.

Terdapat beberapa jenis saham menurut Hartono (2010) yaitu:

1. Saham Biasa (common stock) adalah sekuritas yang menunjukkan pemegang

saham biasa mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset yang ada pada

perusahaan. Investor yang membeli saham biasa juga belum tentu

mendapatkan pendapatan secara tetap dari perusahaan atau instasi, karena

pada saham biasa perusahaan tidak wajib membayar sejumlah kas kepada

pemegang saham. Lain halnya dengan obligasi yang memberikan pendapatan

secara tetap dengan waktu jatuh tempo yang sudah ditentukan, sehingga

obligasi memiliki risiko yang minimal dibandingkan dengan risiko saham

yang relatif besar.

2. Saham Preferen (preferent stock) adalah saham yang memiliki sifat gabungan

(hybrid) antara obligasi (bond) dan saham biasa, karena pada saham preferen

dapat memberikan pendapatan atau hasil yang tetap berupa dividen preferen,

seperti halnya pada obligasi mempunyai tujuan membayarkan bunga atas

Universitas Sumatera Utara


12

pinjaman. Dan juga saham ini mendapatkan hak atas kepemilikan terhadap

suatu perusahaan seperti yang ada pada saham biasa. Namun saham preferen

dengan saham biasa perbedaaannya terletak pada hak suara. Saham preferen

tidak memiliki hak suara yang dimiliki oleh pemegang saham biasa untuk

memilih direksi atau manajemen perusahaan. Serta dalam hal likuidasi, klaim

pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi (bond).

2.1.3 Return Saham

Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi

dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas

investasi yang dilakukannya (Tandelilin, 2010). Return adalah tingkat keuntungan

yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa

adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi, tentunya pemodal

tidak melakukan investasi (Rodoni & Yong, 2001). Setiap investasi baik jangka

pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama mendapatkan

keuntungan yang disebut return baik secara langsung maupun tidak langsung

( Hadi, 2013).

Satu hal yang harus dimengerti oleh investor adalah jenis return yang

ditawarkan oleh suatu instrumen investasi, karena jenis return sangan ditetuntukan

oleh jenis instrumen yang bersangkutan. Pada prinsipnya, komponen suatu return

terdiri dari dua jenis yaitu:

1. Current income adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang

bersifat periodik seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, deviden

dan sebagainya. Jenis keuntungan yang bersifat jangka pendek karena

Universitas Sumatera Utara


13

diterima dalam bentuk kas (misalnya: kupon bunga obligasi, giro/cek,

dividen tunai dan sejenisnya), maupun setara kas yang mudah dicairkan

(misalnya: saham bonus atau dividen saham yang mudah dicairkan lewat

penjualan di Pasar Modal).

2. Capital gain, yaitu keuntungan yang berupa selisih lebih antara harga jual dan

harga beli suatu instrumen investasi. Jika terjadi selisih lebih antara harga jual

dengan harga perolehan suat efek berarti terjadi kerugian (capital loss).

Capital gain/loss hanya terjadi jika pemegang surat berharga (efek) menjual,

karena dengan terjadinya penjulan berarti muncul selisih lebih atau kurang

dari harga beli (perolehan).

Menurut Hartono (2013) return saham dibagi menjadi dua yaitu:

1. Return realisasi (realized return), merupakan return yang telah terjadi yang

dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi dapat digunakan sebagai

salah satu pengukuran kinerja perusahaan dan dapat digunakan sebagai dasar

penentu return ekspektasi dan risiko di masa yang akan datang,

2. Return ekspektasi (expected return), adalah return yang diharapkan akan

diperoleh oleh investor di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti.

Return saham dapat dicari dengan berbagai cara sesuai dengan jenis

return masing-masing. Menurut Tandelilin (2010) penghitungannya adalah

sebagai berikut:

1. Expected Return

Expected Return bisa dikatakan sebagai return yang diharapkan dari suatu

sekuritas. Secara matematis rumus mengitung Expected Return dituliskan

Universitas Sumatera Utara


14

dalam persamaan:
n

( ) ∑ i pri
i

Dimana:

E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas

Ri = Return ke-I yang mungkin terjadi

pri = Probabilitas kejadian return ke-i

n = Banyaknya return yang mungkin terjadi

2. Realized Return

Realized Return bisa dikatakan sebagai return yang benar-benar terjadi

atau return yang sebenarnya (aktual). Untuk menghitung realized return,

munurut Hartono (2013) dalam hal ini diwujudkan dalam return harian

caranya adalah mengurangkan harga saham periode t dengan harga saham

periode t-1 kemudian membaginya dengan harga saham t-1. Secara

matematis ditulis dengan:

( )

Dimana:

Rit = tingkat keuntungan saham i pada periode t

Pit = harga penutupan saham i pada periode t

Pit-1 = harga penutupan saham i pada periode sebelumnya

2.1.4 Pasar Efisien

Salah satu temuan penting dalam perkembangan teori keuangan adalah

Universitas Sumatera Utara


15

ditemukannya teori pasar efisien. Sejak ditemukan oleh Fama pada tahun 1970,

teori ini mendapatkan banyak perhatian serta banyak diuji secara empiris di

hampir semua pasar modal di dunia (Gumanti, 2011).

Pasar efisien (market efficient) adalah suatu kondisi dimana informasi

tentang semua harga dapat diperoleh secara terbuka dan cepat tanpa hambatan

yang khusus (Weston dan Copeland: 1995). Pasar efisien adalah suatu pasar

sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh

informasi yang tersedia (a security market is efficient if security prices fully reflect

the information available) (Hartono, 2008).

Fama (1970) membedakan efisiensi pasar modal kedalam tiga bentuk yaitu:

1. Efisiensi bentuk lemah (weak form), efisiensi bentuk setengah kuat (semi

strong form) dan efisinsi bentuk kuat (strong form). Hipotesis pasar modal

yang efisien dalam bentuk lemah menyatakan bahwa harga saham

mencerminkan semua informasi yang ada pada catatan harga di waktu lalu.

Bila tingkat efisiensi bentuk lemah ini tercapai, berarti tidak seorang investor

pun mendapat keuntungan diatas normal (abnormal return), dengan

mempelajari gerakan harga-harga sekuritas historis untuk memprediksi

gerakan dan arah harga sekuritas pada periode yang akan datang karena

gerakan harga sekuritas tersebut bersifat acak (random walk), sehingga sangat

sulit memprediksi arah perubahan harga periode yang akan datang.

2. Hipotesis pasar dalam bentuk setengah kuat menyatakan bahwa harga-harga

diwaktu yang lalu, tetapi semua informasi yang dipublikasikan. Informasi

publik akan tercermin ke dalam harga saham secara cepat dan tidak bias.

Universitas Sumatera Utara


16

Investor tidak akan dapat memperoleh keuntungan diatas normal (abnormal

return), dengan membeli saham atas dasar suatu publikasi.

3. Hipotesis pasar modal yang efisien dalam bentuk kuat menyatakan bahwa

semua informasi yang relevan yang tersedia tercermin dalam harga saham.

Jadi baik informasi yang telah dipublikasikan maupun yang belum

dipublikasikan (private information) akan tercermin dalam harga saham.

Dalam keadaan seperti ini tidak seorang pun investor dapat memperoleh

abnormal return (excess return) dengan menggunakan informasi apapun.

Menurut Tandelilin (2010) sebagian kaum praktisi pasar modal belum bisa

menerima konsep mengenai pasar efisien. Sebagian investor mempercayai bahwa

pasar dalam keadaan inefisien, dengan demikian mereka dapat memanfaatkan

ketidakefisien pasar modal untuk mendapatkan abnormal return. Disisi lain

banyak juga kalangan akademisi yang mempercayai bahwa pasar memang dalam

keadaan efisien pada tingkatan tertentu saja.

Investor yang mempercayai bahwa pasar dalam keadaan yang tidak efisien

akan menerapkan strategi perdagangan aktif. Artinya investor secara aktif

melakukan perdagangan di pasar agar bisa mendapatkan return yang lebih tinggi

dibandingkan dengan return pasar. Untuk itulah mereka akan melakukan analisis

teknikal maupun fundamental secara teliti. Investor yang demikian juga percaya

mengenai adanya pola tertentu dalam pergerakan harga yang dapat digunakan

untuk memperoleh return diatas return pasar. Mereka akan melakukan analisis

untuk menemukan nilai intrinsik dari suatu sekuritas.

Investor yang percaya adanya pola tertentu dalam pasar akan berusaha

Universitas Sumatera Utara


17

mencari saham yang tidak mencerminkan nilai intrinsik yang sebenarnya, dan

kemudian akan melakukan pembelian atau penjualan saham tersebut unuk

memperolah abnormal return. Sementara investor yang percaya bahwa pasar

dalam keadaan efisien akan cenderung menerapkan strategi pasif, yaitu dengan

membentuk portofolio yang bisa merepliksi indeks pasar. Investor yang demikian

percaya bahwa tidak seorangpun bisa mendapatkan return yang lebih tinggi dari

return pasar walaupun telah menerapkan berbagai macam strategi dan analisis.

Investor yang menerapkan analisis teknikal, mereka pada dasarnya percaya

bahwa pergerakan harga saham dimasa mendatang bisa diprediksi dari pergerakan

harga saham dimasa lampau. Dengan begitu investor yang menerapkan analisis

teknikal bergantung pada informasi masa lalu (historis) tentang data harga dan

volume perdagangan saham, untuk memperkirakan harga saham dimasa

mendatang. Jika hipotesis pasar efisien dalam bentuk lemah benar, tindakan

investor yang melakukan analisis teknikal sudah tidak akan memberi nilai tambah

bagi investor karena harga saham saat ini mencerminkan semua informasi

pergerakan harga dan volume harga historis.

Sebagian lain investor melakukan analisis fundamental. Analisis

fundamental yaitu analisis saham yang dilakukan dengan mengestimasi nilai

intrinsik saham berdasarkan informasi fundamental yang telah dipublikasikan

untuk keputusan menjual atau membeli saham. Jika hipotesis pasar efisien dalam

bentuk setengah kuat benar, dimana semua informasi fundamental yang

diterbitkan perusahaan seperti laporan keuangan, perubahan deviden dan lainnya

sudah tercermin dalam harga pasar maka tindakan analisis fundamental untuk

Universitas Sumatera Utara


18

memperoleh abnormal return sudah tidak akan bermanfaat lagi.

2.1.5 Anomali Pasar

Anomali pasar menunjukkan suatu fenomena yang terjadi secara berulang-

ulang dan konsisten menyimpang dari kondisi pasar yang efisien secara informasi.

Jones (1996) mendefenisikan anomali pasar (market anomaly) sebagai teknik atau

strategi yang tampaknya bertentangan dengan pasar efisien (Hartono, 2005).

Anomali pasar adalah bukti yang menolak atau kurang mendukung keberadaan

teori pasar efisien yang muncul pada semua bentuk pasar efisien baik itu lemah,

semi kuat maupun kuat yang bisa dieksploitasi untuk menghasilkan abnormal

return (Gumanti, 2011).

Didalam teori keuangan, terdapat empat macam anomali pasar efisien

(Gumanti, 2011) yaitu :

1. Anomali Perusahaan (Firm Anomaly)

Anomali perusahaan adalah anomali yang muncul atau terjadi sebagai akibat

dari adanya sifat atau karakteristik perusahaan khusus perusahaan. Misalnya,

perusahaan kecil cenderung menghasilkan returnm setelah disesuaikan

dengan risiko, yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan besar.

Pada anomali closeed-end mutual funds, return saham pada closeed-end

mutual funds akan lebih tinggi jika reksa dana tersebut menjual dengan

potongan. Jenis anomali yang juga terdapat dalam kelompok ini adalah efek

perusahaan hirauan (neglected firm effect), yaitu anomali yang menunjukkan

bahwa perusahaan yang tidak mendapatkan perhatian atau komnentar analisis.

Anomali ini merupakan turunan dari anomali ukuran, karena biasanya

Universitas Sumatera Utara


19

perusahaan kecil jarnag mendapatkan sorotan atau perhatian analis. Anomali

yang terkait dengan tingkat kepemilikan institusi (institutional holdings)

menunjukkan bahwa perusahaan yang dimiliki oleh sedikit institut cenderung

memiliki return yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan dimana

pemilik saham institusinya menguasai sebagian besar saham perusahaan.

Aspek kendali ini karena faktor kepemilikan merupakan faktor penyebab

adanya anomali ini.

2. Anomali Peristiwa (Event Anomaly)

Anomali ini terjadi apabila harga mengalami perubahan setelah adanya suatu

kejadian atau peristiwa yang mudah teridentifikasi, misalnya pengumuman

pencatatan saham. Harga saham akan mengalami kenaikan pada saat

perusahaan mengumumkan akan melakukan pencatatan di bursa utama.

Anomali lain adalah adanya rekomendasi analis, yaitu semakin banyak analis

yang memberikan rekomendasi pada suatu saham, semakin tinggi

kemungkinan bahwa harga saham perusahaan tersebut akan jatuh di masa

mendatang. Maksudnya adalah bila satu atau dua analis menemukan saham

yang dinilai rendah (undervalued stock) yang mereka rekomendasikan kepada

klien mereka, dan manakala klien memutuskan untuk membeli saham, maka

harga saham akan naik. Kenaikan harga saham tersebut akan menarik

perhatian analis lain yang selanjutnya akan merekomendasikan dan harga

akan semakin melambung. Kenaikan harga akan terus berlanjut sampai

beberapa analis merubah rekomendasi beli ke rekomendasi jual, yang

berakibat harga saham akan turun (jatuh) lagi.

Universitas Sumatera Utara


20

Jika orang dalam (insider) menunjukkan indikasi melakukan perdagangan

(jual atau beli), maka pasar akan menyikapinya dengan segera karena investor

pasti menaruh kecurigaan atas aksi beli atau jual orang dalam tersebut. Harga

saham juga menyesuaikan pada saat ada perubahan rating perusahaan, artinya

jika suatu perusahaan mengalami perubahan rating positif, yang dalam hal ini

adalah masuk kedalam kategori baik, maka harga saham akan cenderung

mengalami peningkatan.

3. Anomali Akuntansi (Accouting Anomaly)

Anomali akuntansi adalah perubahan dalam harga saham akibat dari

dikeluarkannya suatu informasi akuntasi. Yang termasuk dalam anomali ini

adalah price/earnings anomaly (P/E anomaly). Anomali ini menunjukkan

bahwa saham-saham perusahaan yang memiliki P/E rendah akan memiliki

kecenderungan return saham lebih tinggi jika dibandingkan dengan

perusahaan deng P/E tinggi.

Anomali laba kejutan (earning surprise anomaly) adalah anommali yang

terkait dengan adanya kenaikan laba (earnings). Setelah terdapat

pengumuman kenaikan laba, harga saham cenderung mengalami kenaikan,

perusahaan mengalami kenaikan laba lebih daripada yang diprediksi harga

sahamnya akan mengalami kenaikan relatif lebih tinggi dari perusahaan lain.

Anomali imbal hasil dividen (dividend yield anomali) menyebutkan bahwa

perusahaan yang memiliki dividend yield yang tinggi, secara rata-rata akan

memiliki kinerja saham yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan

dengan dividend yield rendah. Selain itu, anomali akuntansi yang banyak

Universitas Sumatera Utara


21

mendapat perhatian untuk diteliti adalah anomali momentum laba (earnings

momentum anomali), yaitu suatu anomali yang terjadi manakala perusahaan

yang tingkta pertumbuhan labanya cenderung mengalami kenaikan rata-rata

sahamnya berkinerja lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain.

4. Anomali Musiman (Seasonal Anomaly)

Anomali musiman sangat tergantung sepenuhnya pada waktu. Salah satunya

adalah anomali Januari, yaitu anomali yang menyebutkan bahwa harga saham

cenderung mengalami kenaikan (secara rata-rata) pada bulan Januari dan atau

di akhir Desember.

Anomali time of day menyebutkan bahwa pasar menyikapi pergerakan harga

saham sesuai dengan jam-jam perdagangan, dimana harga sekuritas

senderung naik di 45 menit pertama dan 15 menit terakhir perdagangan.

Sedangkan anomali akhir bulan menunjukkan harga saham akan cenderung

naik pada hari perdagangan menjelang tutup bulan dan cenderung turun pada

hari perdagangan di awal bulan.

Anomali musiman menyebutkan bahwa harga saham perusahaan yang

berbasis musiman, seperti perusahaan konveksi (gerai) akan cenderung

mengalami peningkatan pada hari-hari dimana musim sedang ramai, misalnya

menjelang Hari Raya umat beragama dimana aktivitas usaha perusahaan juga

meningkat. Anomali liburan menyebutkan bahwa harga saham menjelang hari

libur (pre-holiday) secara rata-rata lebih tinggi daripada harga saham setelah

hari libur (post-holiday). Selain itu pola return yang secara intensif diteliti

adalah adanya perbedaan return untuk hari-hari tertentu dalam seminggu,

Universitas Sumatera Utara


22

maupun minggu-minggu tertentu dalam sebulan:

a. Monday Effect

Monday effect adalah salah satu jenis anomali yang biasanya terjadi pada

pasar saham yaitu ketika return saham pada hari senin suatu perusahaan

mengalami penurunan yang lebih rendah dibandingkan dengan hari

lainnya (Tandelilin, 2017). Faktor utama Monday effect adalah

disebabkan oleh psikologis dari investor itu sendiri, yaitu mereka

beranggapan bahwa hari Senin merupakan hari dimana awal hari kerja

setelah masa libur weekend, sehingga mereka belum dapat bekerja

produktif seperti hari lainnya. Hal tersebut mengakibatkan para investor

merasa pesimis dan mereka cenderung akan menjual saham dengan harga

yang rendah pada hari senin.

b. Friday Effect

Friday Effect adalah anomali yang terjadi pada hari-hari tertentu dalam

satu minggu secara sistematis memberikan return yang lebih tinggi pada

hari jumat dibandingkan return yang dihasilkan pada hari yang lain

(Hartono, 2005). Hal ini disebabkan oleh adanya sisi psikologis dari

investor yang mempengaruhi faktor emosi dan hasrat, sehingga dapat

mempengaruhi hari perdagangan. Hari jumat yang merupakan hari

terakhir dalam bekerja sehingga tepat untuk melakukan perdagangan

saham yang tentunya akan mempengaruhi return saham pada hari jumat.

c. Week-four Effect

Week-four effect merupakan salah satu anomali pasar efisien yaitu

Universitas Sumatera Utara


23

kelompok anomali musiman dengan return saham negatif hanya terjadi

pada hari perdagangan senin minggu keempat dan kelima (Gumanti,

2011). Pola Week-four Effect ini mengungkapkan bahwa return saham

negatif hanya terjadi pada hari Senin minggu keempat dan kelima untuk

setiap bulannya. Minggu keempat bisa dikatakan dengan akhir bulan

menjadi minggu dimana kebutuhan investor akan meningkat namun

penghasilan investor belum dapat bertambah, hal ini dikarenakan

kebanyakan dari perusahaan dan instansi lainnya melakukan pembagian

upah, gaji, dan honor pada awal bulan. Sehingga diakhir bulan

banyaknya investor terutama investor kecil yang termotivasi oleh

kebutuhan untuk melakukan penjualan saham dibandingkan dengan

pembelian saham. Hal ini membuat harga saham menjadi rendah dan

mengakibatkan return saham yang diterima investor akan menjadi

rendah dan cenderung negatif dibandingkan dengan minggu pertama

sampai ketiga. Dengan kata lain, mampu mempengaruhi perilaku dari

return saham.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut ini disajikan beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai

relevansi dengan penelitian yang dilakukan, seperti disajikan pada Tabel 2.1

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Metode dan
Peneliti/ Judul Variabel Teknik
No Hasil Penelitian
Tahun penelitian Penelitian Analisis
Data
1 Muhammad, Pengaruh Variabel Analisis 1. Return hari Senin cenderung
Rikumahu, & Weekday Effect Terikat Regresi

Universitas Sumatera Utara


24

Lanjutan Tabel 2.1


Metode dan
Peneliti/ Judul Variabel Teknik
No Hasil Penelitian
Tahun penelitian Penelitian Analisis
Data
Iradianti, Dan Week-Four Return Linier lebih rendah dibandingkan
(2016) Effect Terhadap Saham Berganda dengan hari lainnya dalam satu
Return Saham minggu, dan return saham pada
Indeks hari Jumat cenderung lebih
Variabel
Kompas100 Di tinggi dibandingkan dengan hari
bebas:
Bursa Efek lainnya dalam satu minggu.
Indonesia 1. Weekda
y effect 2. Hasil uji t dua sampel
Periode 2007- independen data berupa return
2015 2. Week
hari Senin minggu terakhir
four
setiap bulannya dan return
effect
Senin bukan minggu terkahir
setiap bulannya dari sampel
penelitian yang dipilih
membuktikan bahwa return
saham hari Senin pada minggu
terakhir setiap bulannya
berbeda signifikan dengan
return saham hari Senin bukan
minggu terakhir setiap
bulannya. Return saham paling
rendah dari hari Seninpada
minggu terakhir setiap
bulannya.
3. Return harian yang terjadi pada
hari Senin dapat dijelaskan oleh
return harian dari hari
perdagangan di minggu
sebelumnya.
2 Cahyaningd Analisis Variabel Analisis 1. Adanya pengaruh dari hari
yah & Pengaruh Hari Terikat: GARCH perdagangan saham terhadap
Faidah, Perdagangan Return (Generalized return saham di Bursa Efek
(2017) Terhadap Saham Autoregressi Indonesia periode 2007-2015
Return Saham ve yaitu dengan ditemukannya
di Bursa Efek Conditional return saham yang negatif pada
Indonesia : Variabel Heteroskeda hari senin (Monday effect) dan
Pengujian Bebas : sticity) return terbesar yang terjadi
Menggunakan Hari pada hari perdagangan saham
Garch perdagang jumat (Friday effect)
(Generalized an saham 2. Adanya fenomena week four
Autoregressive (Variabel effect di Bursa Efek Indonesia
Conditional dummy) tahun 2007-2015 karena return
Heteroskedasti hari senin yang cenderung lebih
city) rendah(Monday effect) tidak
hanya digerakkan oleh return
yang negatif yang terjadi pada
senin minggu keempat dan
kelima saja namun juga
digerakkan oleh return negatif
yang terjadi pada senin minggu
kedua dan ketiga. saham.
3. Fenomena bad Friday (hari
jumat) di Bursa Efek Indonesia
tahun 2007-2015 juga tidak
terjadi karena tidak hanya return
jumat negatif saja yang
mempengaruhi return senin
negatif (Monday effect) tetapi
juga ikut dipengaruhi oleh return
jumat positif pada minggu
sebelumnya
.

Universitas Sumatera Utara


25

Lanjutan Tabel 2.1


Metode dan
Peneliti/ Judul Variabel Teknik
No Hasil Penelitian
Tahun penelitian Penelitian Analisis
Data
3 Hasan & Pengaruh Hari Variabel Anova, One 1. Hari perdagangan tidak
Savitri, Perdagangan Terikat : Sample T berpengaruh signifikan
(2015) Terhadap Return Saham Test, terhadap return saham
Return Saham Independent harian pada Bursa Efek
Yang Terdaftar Sample T Indonesia tahun 2014. Hal
Di Bursa Efek Variabel Bebas :
Test ini tidak membuktikan
Indonesia Hari
Perdagangan bahwa terjadi fenomena day
Saham of weekeffect di Bursa Efek
Indonesia, dan return
tertinggi terjadi pada hari
Selasa. Hasil empiris ini
juga tidak membuktinya
terjadinya Monday Effect
pada Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2014.
2. Fenomena week four effect
juga tidak berhasil
ditemukan pada Bursa Efek
Indonesia pada tahun
2014,dimana return negatif
signifikan terjadi pada
hariSenin minggu keempat
dan kelima setiap akhir
bulan.
3. Adanya Rogalski Effect
pada bulan April di Bursa
Efek Indonesia pada tahun
2014. Hal ini berarti return
senin negatif pada april.
4 Rr. & Studi Tentang Variabel Uji Anova 1. Hari perdagangan
Mahdi, Pengaruh Hari Terikat : berpengaruh signifikan
(2006) Perdagangan Stock Return terhadap return saham
Terhadap harian pada Bursa Efek
Variabel Bebas :
Return Saham Jakarta tahun 2005. Hal ini
Pada BEJ 1. Monday Effect menyatakan bahwa terjadi
2. Week Four fenomena week of day
Effect effect di Bursa Efek Jakarta,
3. Rogalski Effect dimana return terendah
terjadi pada hari senin dan
return tertinggi terjadi pada
hari selasa.Hasil empiris ini
juga memberikan bukti
bahwa Monday effect pada
Bursa Efek Jakarta tahun
2005.
2. Fenomena week four effect
juga berhasil ditemukan
pada Bursa Efek Jakarta
pada tahun 2005, dimana
return negatif signifikan
terjadi pada hari senin
minggu keempat dan kelima
setiap akhir bulan. Namun
penelitian ini tidak berhasil
menemukan terjadinya
adanya Rogalski Effect
pada bulan april di Bursa
Efek Jakarta pada
tahun2005.

Universitas Sumatera Utara


26

Lanjutan Tabel 2.1


Metode dan
Peneliti/ Judul Variabel Teknik
No Hasil Penelitian
Tahun penelitian Penelitian Analisis
Data
5 Lestari, Pengaruh Variabel Terikat: Uji-t 1.Hasil pengujian statistik
(2011) Weekend Effect Abnormal deskriptif rata-rata return
Terhadap Return saham IHSG diperoleh hasil
Return Saham bahwa rata-rata return
Di Bursa Efek positif dan rata-rata return
Indonesia Variabel Bebas : negatif terendah pada hari
Weekend Effect senin yang berarti
ditemukan weekend effect
pada periode penelitian ini.
2.Hasil pengujian Abnormal
Return (AR) dan
Cummulative Abnormal
Return (CAR) menunjukkan
hasil yang sama, diketahui
bahwa AR dan CAR pada
hari jumat bernilai negatif,
dimana Arjumat sebesar -
1,391% dan CAR jumat
sebesar -0,026%.
Sedangkan AR dan CAR
pada hari senin bernilai
positif, dimana AR senin
sebesar 0,480% dan CAR
senin sebesar 0,020%.
6 Ambarwati, Pengujian Variabel Analisis 1. Hari perdagangan
(2009) Week-Four, Terikat : Regresi berpengaruh signifikan
Monday, Friday Return Saham Linier terhadap return saham
Dan Earnings Berganda harian di BEI.
Management Tanpa 2. Fenomena week-four effect
Effect Terhadap Variabel Bebas : Intercept tidak berhasil diidentifikasi.
Return Saham 1. Week-Four Hal ini mengidikasikan
Effect tuntutan likuiditas tidak
2. Monday mempengaruhi aktivitas
effect perdagangan.
3. Friday Effect 3. Return hari jumat
4. Earning sebelumnya ditemukan
Management mempengaruhi return hari
Effect senin, akan tetapi secara
keseluruhan juga tidak ada
perbedaan antara return
hari jumat yang negatif dan
return hari jumat yang
positif dalam
menggerakkan terjadinya
fenomena Monday effect.
4. Earnings management
effect pada bulan april tidak
berhasil diidentifikasi. Hal
ini mengindikasikan bahwa
earning management yang
dilakukan perusahaan yang
berkaitan dengan
penyampaian laporan
keuangan tahunan tidak
berpengaruh terhadap
return saham di BEI.

7 Purwati, Studi Pengaruh Variabel Analisis 1. Return saham yang negatif


(2015) Hari Terikat : GARCH pada hari Senin dan return
Perdagangan Return Saham terbesar yang terjadi pada
Terhadap hari Rabu. Hasil penelitian
Return Saham ini menambah bukti empiris

Universitas Sumatera Utara


27

Lanjutan Tabel 2.1


7 Purwati, Pada BEI Variabel Bebas : Analisis tentang pengaruh hari
(2015) Pengujian 1. Hari GARCH perdagangan terhadap
Week Four Perdagangan return saham di BEI.
Effect Dan 2. Week-Four 2.Fenomena Week Four
Rogalski Effect Effect Effect tidak ditemukan pada
penelitian ini karena Monday
Rogalsky Effect
effect tidak hanya
digerakkan oleh return
negatif yang terjadi pada
Senin minggu keempat dan
kelima.
3.fenomena Rogalski Effect
juga tidak ditemukan karena
return negatif pada hari
Senin tidak menghilang
pada bulan April serta return
bulan April tidak lebih tinggi
dibanding bulan lainnya

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan. Suatu

kerangka pemikiran akan menghubungkan secara teoritis antar variabel bebas dan

terikat (Sugiyono, 2012).

2.3.1 Monday Effect Terhadap Return Saham

Monday effect merupakan salah satu jenis anomali yang biasanya

terjadi pada pasar saham yaitu ketika return pada hari perdagangan senin suatu

perusahaan mengalami penurunan yang lebih rendah dibandingkan dengan

hari-hari lainnya dalam hari hari perdagangan saham. Monday Effect dalam

penelitian Masitoh (2015) terdapat pengaruh signifikan monday effect terhadap

return saham, Penelitian Putra (2013) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang

signifikan monday effect terhadap return saham dan Penelitian Hasan (2015)

menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan monday effect

terhadap return saham.

Universitas Sumatera Utara


28

2.3.2 Friday Effect Terhadap Return Saham

Friday Effect adalah anomali yang terjadi pada hari-hari tertentu dalam

satu minggu secara sistematis memberikan return yang lebih tinggi pada hari

jumat dibandingkan return yang dihasilkan pada hari yang lain. Friday effect

dalam penelitian Putra (2013) menyatakan adanya pengaruh signifikan Friday

Effect terhadap return saham, penelitian Rahmawati (2016) yang menyatakan

bahwa tidak terdapat pengaruh Friday effect terhadap return saham.

2.3.3 Week-four Effect Terhadap Return Saham

Week-four effect merupakan kelompok anomali musiman dengan return

saham negatif hanya terjadi pada hari perdagangan senin minggu keempat dan kelima

(Gumanti, 2011). Dalam penelitian putra (2013) menyatakan bahwa week-four effect

tidak berpengaruh terhadap return saham, penelitian iramani (2006) menyatakan

bahwa terdapat pengaruh signifikan week-four effect terhadap return saham.

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang dikemukakan sebelumnya,

maka model kerangka konseptual yang menegaskan pengaruh monday effect, friday

effect, dan week-four effect terhadap return saham digambarkan dalam Gambar 2.1.

Monday Effect

Friday Effect Return Saham

Week Four Effect

Gambar 2.1
Kerangka Koseptual

Universitas Sumatera Utara


29

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Monday effect, Friday effect, dan Week-four effect secara serempak

berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Monday effect berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham pada

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Friday effect berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Week-four effect berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham

pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

variabel atau lebih. Dengan penelitian ini, maka akan dapat dibangun suatu teori

yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu

gejala dalam penelitian. Penelitian ini menganalisis dan menguji pengaruh

Monday effect, Friday effect dan Week-four effect terhadap return saham

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2 Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet

dengan menggunakan situs www.idx.co.id, dan Yahoo Finance dengan

menggunakan situs https://finance.yahoo.com.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah bulan Oktober-November 2018.

3.3 Batasan Operasional


Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu:

a. Variabel terikat (dependent variable), yaitu Return Saham.

b. Variabel bebas (independent variable), yaitu Monday Effect, Friday

30
Universitas Sumatera Utara
31

Effect, dan Week-four Effect.

2. Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Data yang digunakan adalah data saham harian dari perusahaan manufaktur

sub sektor makanan dan minuman tahun 2017.

3.4 Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan. Definisi

operasional variabel meliputi variabel terikat dan variabel bebas.

3.4.1 Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh

variabel independen. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah return

saham. Return saham merupakan hasil yang diterima oleh investor dapat berupa

capital gain maupun deviden, return juga merupakan hasil dari rasio

perbandingan antara selisih harga saham pada hari ini (Pit) terhadap harga saham

kemarin (Pit-1) pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia dalam waktu bulan Januari 2017 sampai bulan Desember

2017. Return saham dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

( )

Keterangan:

Rit = Tingkat keuntungan saham i pada periode t

Pit = Harga saham i pada periode t

Universitas Sumatera Utara


32

Pit-1 = Harga saham sebelum periode t

3.4.2 Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah tipe variabel yang menjelaskan atau memengaruhi

variabel lain (variabel dependen). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1. Monday Effect (X1)

Monday effect adalah salah satu jenis anomali yang biasanya terjadi pada

pasar saham yaitu ketika return saham pada hari Senin suatu perusahaan

mengalami penurunan yang lebih rendah dibandingkan dengan hari lainnya

(Tandelilin, 2017)

2. Friday Effect (X2)

Friday Effect adalah anomali yang terjadi pada hari-hari tertentu dalam

satu minggu secara sistematis memberikan return yang lebih tinggi pada

hari jumat dibandingkan return yang dihasilkan pada hari yang lain

(Hartono, 2005)

3. Week-Four Effect (X3)

Week-four effect merupakan salah satu anomali pasar efisien yaitu kelompok

anomali musiman dengan return saham negatif hanya terjadi pada hari

perdagangan senin minggu keempat dan kelima (Gumanti, 2011)

Untuk lebih jelasnya, definisi operasionalisasi variabel penelitian tersebut

dapat dilihat dalam Tabel 3.1

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No. Variabel Defenisi Parameter Skala Ukur
1 Monday Monday effect adalah return
Effect saham yang terjadi pada hari Nominal
senin.

Universitas Sumatera Utara


33

Lanjutan Tabel 3.1


No. Variabel Defenisi Parameter Skala Ukur
2 Friday Effect Friday Effect adalah return
saham pada hari jumat.
Nominal

3 Weekfour Week-four effect adalah return


Effect saham yang terjadi pada hari
senin minggu keempat dan Nominal
dan kelima.
4 Return Hasil dari rasio perbandingan
Saham antara selisih harga saham ( )
pada hari ini terhadap harga Rasio
saham kemarin.

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang

termasuk dalam sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2017 yaitu sebanyak 18 perusahaan.

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 13 perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel

dengan 101 data observasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan

melalui metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.

Kriteria penentuan sampel sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


34

1. Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI sebelum

tahun 2017

2. Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang menerbitkan harga saham

harian selama tahun 2017.

Kriteria penentuan sampel dapat dilihat lebih jelas dalam Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1
Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian
No. Kriteria Jumlah
Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
1 Indonesia sebelum tahun 2017 18

2 Perusahaan yang tidak menerbitkan harga saham harian selama tahun 2017 (5)
Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel penelitian 13

Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh 13 perusahaan yang akan menjadi

sampel penelitian yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2
Daftar Perusahaan
Perusahaan Makanan dan Minuman yang Menjadi Sampel Penelitian

No. Nama Perusahaan Kode Tanggal Listing

1 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT AISA 11-Juni-1997


2 Tri Banyan Tirta Tbk, PT ALTO 10-Jul-2009
3 Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, PT CEKA 09-Jul-1996
4 Delta Jakarta Tbk, PT DLTA 12-Feb-1984
5 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT ICBP 07-Okt-2010
6 Indofood Sukses Makmur Tbk, PT INDF 14-Jul-1994
7 Multi Bintang Indonesia Tbk, PT MLBI 17-Jan-1994
8 Mayora Indah Tbk, PT MYOR 04-Jul-1990
9 Prashida Aneka Niaga Tbk, PT PSDN 18-Okt-1994
10 Nippon Indosari Corporindo Tbk, PT ROTI 28-Jun-2010
11 Sekar Bumi Tbk, PT SKBM 05-Jan-1993
12 Siantar Top Tbk, PT STTP 16-Des-1996
Ultra Jaya Milk Industry and Trading
13
Company Tbk, PT ULTJ 02-Jul-1990
Sumber: data diolah (2018)

Universitas Sumatera Utara


35

3.6 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder, yaitu data

yang diperoleh dari dokumentasi harga saham dan indeks harga saham di Bursa

Efek Indonesia.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik pengumpulan data dengan dokumen. Dokumentasi, merupakan metode

pengumpulan data dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti seperti jurnal, buku-buku dan website (Widoyoko, 2013).

Pengumpulan data sekunder diperoleh dari media internet dengan cara

mendownload pada situs www.idx.co.id untuk memperoleh data mengenai harga

saham harian dibutuhkan dalam penelitian.

3.8 Uji Stasioneritas

Stasioneritas berarti bahwa tidak terdapat perubahan yang drastis pada

data. Fluktuasi data berada di sekitar suatu nilai rata-rata yang konstan, tidak

tergantung pada waktu dan variansi dari fliktuasi tersebut (Makridakis, 1995).

Sekumpulan data dinyatakan stasioner jika nilai rata-rata dan varians dari data

times series tersebut tidak mengalami perubahan secara sistematik sepanjang

waktu atau dengan kata lain rata-rata dan variansnya. Kestasioneran data ini

berkaitan dengan metode estimasi yang digunakan. Tidak stasionernya data akan

mengakibatkan kurangnya modelnya yang diestimasi. Selain itu apabila data yang

digunakan dalam model ada yang tidak stasioner, maka data tersebut

dipertimbangkan kembali validitas dan kestabilannya. Salah satu penyebab tidak

Universitas Sumatera Utara


36

stasionernya sebuah data adalah adanya autokorelasi. Bila data distasionerkan

maka autokorelasi akan hilang dengan sendirinya, karena itu transformasi data

untuk membuat data yang tidak stasioner menjadi stasioner sama dengan

transformasi data untuk menghilangkan autokorelasi.

Uji Stasioner merupakan suatu kondisi data time series yang jika rata-rata,

varian dan covarian dari peubah-peubah tersebut seluruhnya tidak dipengaruhi

oleh waktu (Juanda dan Junaidi, 2012). Metode pengujian stasioneritas dan akar

unit yang akan digunakan adalah metode Augmented Dickey Fuller (ADF).

Prosedur untuk mengetahui data stasioner atau tidak dengan cara membandingkan

antara nilai statistik ADF dengan nilai kritis distribusi Mac Kinnon. Nilai statistik

ADF ditunjukkan oleh nilai t statistik. Jika nilai absolut statistik ADF lebih besar

dari nilai kritisnya, maka data yang diamati menunjukkan stasioner dan jika

sebaliknya nilai statistik ADF lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tidak

stasioner. Model persamaannya sebagai berikut:

ΔYt a0 + γYt- + ∑ βΔYt-1+1+ et

Keterangan:

Y : variabel yang diamati

Δyt : Yt–Yt-1

T : Trend waktu

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang

dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif

Universitas Sumatera Utara


37

sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas.

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat

dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi).

3.9.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan analisis

regresi linier berganda dengan variabel dummy. Menurut Basuki (2017) Variabel

dummy merupakan sebuah variabel nominal yang digunakan dalam regresi

berganda dan diberi kode 0 dan 1. Nilai 0 biasanya menunjukkan kelompok yang

tidak mendapat sebuiah perlakuan dan 1 menunjukkan kelompok yang

mendapatkan perlakuan. Pengukuran variabel untuk analisis regresi ini adalah Dsen

diberi angka 1 apabila return saham terjadi pada hari senin dan diberi angka 0

(nol) apabila terjadi pada hari perdagangan lain./ Djum diberi angka 1 apabila

return saham terjadi pada hari Jumat, diberi angka 0 (nol) apabila terjadi pada hari

perdagangan lainnya. Dsen45 diberi angka 1 apabila return saham terjadi pada hari

Senin minggu keempat dan kelima, diberi angka 0 (nol) apabila terjadi pada hari

perdagangan lainnya.

Model regresi untuk mengetahui bagaimana pengaruh hari perdagangan DSen,

DJum, DSen45 terhadap return saham pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Rtit = ẞ0 + ẞ1 Dsenit+ ẞ2 Djumit+ ẞ3 Dsen45it + €it

Keterangan :

Rtit = Return saham pada hari i pada waktu t

ẞ0 = Nilai konstanta

Universitas Sumatera Utara


38

ẞ1 = Nilai koefisien regresi hari Senin

Dsenit = Variabel dummy hari Senin

ẞ2 = Nilai koefisien regresi hari Jumat

Djumit = Variabel dummy hari Jumat

ẞ3 = Nilai koefisien regresi hari Senin Minggu Keempat dan Kelima

Dsen45 it = Variabel dummy hari Senin Minggu Keempat dan Kelima

3.10 Pengujian Hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan

digunakan untuk menganalisis suatu perhitungan sehingga disebut signifikan

secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah

dimana H0 ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji statistiknya

berada dalam daerah dimana H0 diterima. Model pengujian yang dilakukan yaitu

uji F dan uji t.

3.10.1 Uji Signifikansi Pengaruh Serempak (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas

secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. H0: β =β2=β3 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama atau serempak dari monday effect, friday effect, dan week-four

effect terhadap return saham perusahaan makanan dan minuman di Bursa

Efek Indonesia.

2. H : minimal satu βi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara

Universitas Sumatera Utara


39

bersamaan dari monday effect, friday effect, dan week-four effect terhadap

return saham perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.

Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig.F > 0,05

maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan

dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. F < 0,05

maka H1 diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari

variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan juga dapat

dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dan nilai Ftabel. Dimana

kriterianya, yaitu:

1. H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel pada α 5% atau sig F ≥ α

2. H1 diterima jika Fhitung ≥ Ftabel pada α 5% atau sig F ≤ α

3.10.2 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas

secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah:

1. Monday Effect

H0: β 0, artinya monday effect tidak berpengaruh signifikan terhadap

return saham perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.

H : β ≠ 0, artinya monday effect berpengaruh signifikan terhadap return

saham perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.

2. Friday Effect

H0: β2 0, artinya friday effect tidak berpengaruh signifikan terhadap return

saham perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.

Universitas Sumatera Utara


40

H : β2 ≠ 0, artinya friday effect berpengaruh signifikan terhadap return saham

perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.

3. Week-four Effect

H0: β3 0, artinya week-four effect tidak berpengaruh signifikan terhadap

return saham perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.

H : β3 ≠ 0, artinya week-four effect berpengaruh signifikan terhadap return

saham perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.

Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig. t > 0,05 H0

diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap

variabel terikat. Sebaliknya jika sig. t < 0,05 maka H1 diterima, artinya ada

pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t

hitung juga dapat dibandingkan dengan nilai t tabel. Kriteria pengambilan

keputusannya yaitu:

1. H0 diterima jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel pada α 5%

2. H1 diterima jika t hitung > t tabel dan thitung < -t tabel pada α 5%

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 13 perusahaan. Profil

masing-masing perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang menjadi sampel penelitian adalah sebagai berikut:

1. PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (AISA) merupakan perusahaan publik

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003 yang pada awalnya

hanya bergerak di bisnis makanan (TPS Food). Sejalan dengan proses

transformasi bisnis yang dimulai pada 2009, TPSF telah menjadi salah satu

perusahaan yang termasuk dalam Indeks Kompas 100. Pada 2011, TPSF

menjadi salah satu perusahaan yang termasuk dalam daftar “A List of the Top

40 Best Performing Listed Company” dari Majalah Forbes Indonesia dan

pada 2012, TPSF mendapatkan penghargaan Indonesia Best Corporate

Transformation dari Majalah SWA. Selain itu, TPSF juga dianugerahi

penghargaan Asia’s Best Companies 2014 kategori Best Small Cap dari

Finance Asia dan termasuk dalam daftar 20 Rising Global Stars dari Forbes

Indonesia pada 2014.

2. PT Tri Banyan TirtaTbk

PT Tri Banyan TirtaTbk (ALTO) didirikan pada tanggal 03 Juni 1997 dan

memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1997. Kantor pusat ALTO

terletak di Kp. Pasir Dalem RT.02 RW.09 Desa Babakan pari, Kecamatan

41
Universitas Sumatera Utara
42

Cidahu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat 43158 – Indonesia. Pada tanggal 28

Juni 2012, ALTO memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ALTO (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 300.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham

saham dengan harga penawaran Rp210,- per saham disertai dengan Waran

Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif sebanyak

150.000.000 dengan pelaksanaan sebesar Rp260,- per saham. Setiap

pemegang saham Waran berhak membeli satu saham perusahaan selama masa

pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Juli 2012 sampai dengan 07 Juli 2017.

Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

tanggal 10 Juli 2012.

3. PT Wilmar Cahaya Indoesia Tbk

PT Wilmar Cahaya Indoesia Tbk (CEKA) didirikan 03 Februari 1968 dengan

nama CV Tjahaja Kalbar dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun

1971. Kantor pusat CEKA terletak di Kawasan Industri Jababeka II, Jl.

Industri Selatan 3 Blok GG No.1, Cikarang, Bekasi 17550, Jawa Barat –

Indonesia, sedangkan lokasi pabrik terletak di Kawasan Industri Jababeka,

Cikarang, Jawa Barat dan Pontianak, Kalimantan Barat. Pada 10 Juni 1996,

CEKA memperoleh pernyataan efektif dari Menteri Keuangan untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham CEKA (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 34.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham

dengan harga penawaran Rp1.100,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 09 Juli 1996.

Universitas Sumatera Utara


43

4. PT Delta Jakarta Tbk

PT Delta Jakarta Tbk (DLTA) didirikan tanggal 15 Juni 1970 dan memulai

kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1933. Kantor pusat DLTA dan

pabriknya berlokasi di Jalan Inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur – Jawa Barat.

Pada tahun 1984, DLTA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK

untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham DLTA (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 347.400 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham

dengan harga penawaran Rp2.950,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 Februari 1984.

5. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) didirikan 02 September 2009

dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1 Oktober 2009. ICBP

merupakan hasil pengalihan kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi

Penyedap Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), pemegang saham

pengendali. Kantor pusat Indofood CBP berlokasi di Sudirman Plaza,

Indofood Tower, Lantai 23, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76-78, Jakarta 12910,

Indonesia, sedangkan pabrik perusahaan dan anak usaha berlokasi di pulau

Jawa, Sumatera, Kalimatan, Sulawesi dan Malaysia. Pada tanggal 24

September 2010, ICBP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK

untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ICBP (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 1.166.191.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham

saham dengan harga penawaran Rp5.395,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 07 Oktober 2010.

Universitas Sumatera Utara


44

6. PT Indofood Sukses Makmur Tbk

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) didirikan tanggal 14 Agustus 1990

dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan memulai kegiatan usaha

komersialnya pada tahun 1990. Kantor pusat INDF berlokasi di Sudirman

Plaza, Indofood Tower, Lantai 21, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta

12910 – Indonesia. Sedangkan pabrik dan perkebunan INDF dan anak usaha

berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi

dan Malaysia. Pada tahun 1994, INDF memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDF (IPO)

kepada masyarakat sebanyak 21.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per

saham dengan harga penawaran Rp6.200,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 1994.

7. PT Multi Bintang Indonesia Tbk

PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) didirikan 03 Juni 1929 dengan

nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen dan mulai beroperasi

secara komersial pada tahun 1929. Kantor pusat MLBI berlokasi di Talavera

Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB. Simatupang Kav. 22-26, Jakarta

12430, sedangkan pabrik berlokasi di Jln. Daan Mogot Km.19, Tangerang

15122 dan Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur.

Pada tahun 1981, MLBI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK

untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MLBI (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 3.520.012 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham

dengan harga penawaran Rp1.570,- per saham. Saham-saham tersebut

Universitas Sumatera Utara


45

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Desember 1981.

8. PT Mayora Indah Tbk

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) didirikan 17 Februari 1977 dan mulai

beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat Mayora

berlokasi di Gedung Mayora, Jl.Tomang Raya No. 21-23, Jakarta 11440 –

Indonesia, dan pabrik terletak di Tangerang dan Bekasi. Pada tanggal 25 Mei

1990, MYOR memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MYOR (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 3.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham

dengan harga penawaran Rp9.300,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 04 Juli 1990.

9. PT Prashida Aneka Niaga Tbk

PT Prashida Aneka Niaga Tbk (PSDN) didirikan tanggal 16 April 1974

dengan nama PT Aneka Bumi Asih dan memulai kegiatan usaha

komersialnya pada tahun 1974. Kantor pusat PSDN terletak di Gedung Plaza

Sentral, Lt. 20, Jln. Jend. Sudirman No. 47, Jakarta 12930 dan pabriknya

berlokasi di Jl. Ki Kemas Rindho, Kertapati, Palembang. Pada tahun 1994,

PSDN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan

Penawaran Umum Perdana Saham PSDN (IPO) kepada masyarakat sebanyak

30.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga

penawaran Rp3.000,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 18 Oktober 1994.

10. PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Universitas Sumatera Utara


46

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) didirikan 08 Maret 1995 dengan

nama PT Nippon Indosari Corporation dan mulai beroperasi komersial pada

tahun 1996. Kantor pusat dan salah satu pabrik ROTI berkedudukan di

Kawasan Industri MM 2100 Jl. Selayar blok A9, Desa Mekarwangi, Cikarang

Barat, Bekasi 17530 – Jawa Barat, dan pabrik lainnya berlokasi di Kawasan

Industri Jababeka Cikarang blok U dan W – Bekasi, Pasuruan, Semarang,

Makassar, Purwakarta, Palembang, Cikande dan Medan. Pada tanggal 18 Juni

2010, ROTI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ROTI (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 151.854.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham

saham dengan harga penawaran Rp1.250,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 Juni 2010.

11. PT Sekar Bumi Tbk

PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) didirikan 12 April 1973 dan mulai beroperasi

secara komersial pada tahun 1974. Kantor pusat SKBM berlokasi di Plaza

Asia, Lantai 2, Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190 – Indonesia dan

pabrik berlokasi di Jalan Jenggolo 2 No. 17 Waru, Sidoarjo serta tambak di

Bone dan Mare, Sulawesi. Tanggal 18 September 1995, SKBM memperoleh

pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum

Perdana Saham SKBM (IPO) kepada masyarakat. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 05 Januari 1993.

Kemudian sejak tanggal 15 September 1999, saham PT Sekar Bumi Tbk

(SKBM) dihapus dari daftar Efek Jakarta oleh PT Bursa Efek Jakarta

Universitas Sumatera Utara


47

(sekarang PT Bursa Efek Indonesia/BEI).

12. PT Siantar Top Tbk

PT Siantar Top Tbk (STTP) didirikan tanggal 12 Mei 1987 dan mulai

beroperasi secara komersial pada bulan September 1989. Kantor pusat Siantar

Top beralamat di Jl. Tambak Sawah No. 21-23 Waru, Sidoarjo, dengan

pabrik berlokasi di Sidoarjo (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara), Bekasi

(Jawa Barat) dan Makassar (Sulawesi Selatan). Pada tanggal 25 Nopember

1996, STTP memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham STTP (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 27.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per

saham dan harga penawaran Rp2.200,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Desember 1996.

13. PT Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company Tbk

PT Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ) didirikan

tanggal 2 Nopember 1971 dan mulai beroperasi secara komersial pada

awal tahun 1974. Kantor pusat dan pabrik Ultrajaya berlokasi di Jl. Raya

Cimareme 131 Padalarang – 40552, Kab. Bandung Barat. Pada tanggal 15

Mei 1990, ULTJ memperoleh ijin Menteri Keuangan Republik Indonesia

untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ULTJ (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 6.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per

saham dengan harga penawaran Rp7.500,- per saham. Saham-saham

tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 2 Juli

tahun 1990.

Universitas Sumatera Utara


48

4.2 Uji Stasioneritas

Tabel 4.1
Hasil Uji Stasioneritas
Null Hypothesis: Y has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.254024 0.0000


Test critical values: 1% level -3.497727
5% level -2.890926
10% level -2.582514

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation


Dependent Variable: D(Y)
Method: Least Squares
Sample (adjusted): 1/09/2017 12/29/2017
Included observations: 99 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Y(-1) -0.778317 0.148137 -5.254024 0.0000


D(Y(-1)) -0.354389 0.095399 -3.714824 0.0003
C 0.000219 0.000513 0.426698 0.6706

R-squared 0.652868 Mean dependent var -5.29E-06


Adjusted R-squared 0.645636 S.D. dependent var 0.008543
S.E. of regression 0.005085 Akaike info criterion -7.695027
Sum squared resid 0.002483 Schwarz criterion -7.616387
Log likelihood 383.9038 Hannan-Quinn criter. -7.663209
F-statistic 90.27584 Durbin-Watson stat 1.883148
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Lampiran 5

Pada Tabel 4.1 diatas nilai prob ADF test statistik sebesar 0,0000 lebih kecil

dari 0,05 maka data dinyatakan stasioner pada tingkat level dan nilai t-statistik

sebesar -5,254024 lebih kecil dari nilai kritis MacKinnon pada tingkat kepercayaan

1%, 5% dan 10% menyatakan data tersebut stasioner. Dengan data yang stasioner jika

nilai rata-rata dan varians dari data times series tersebut tidak mengalami perubahan

secara sistematik sepanjang waktu atau dengan kata lain rata-rata dan variansnya.

Universitas Sumatera Utara


49

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif memberikan gambaran dari fenomena atau karakteristik

dari data. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam membaca data serta

memahami maksudnya. Hasil olahan dalam bentuk deskriptif statistik akan

menampilkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai minimum dan maksimum, serta

standar deviasi untuk masing-masing variabel penelitian. Deskripsi dalam

penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) variabel independen yaitu Monday effect, Friday

effect, week-four effect, dan serta 1 (satu) variabel dependen yaitu return saham,

yang disajikan pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2
Statistik Deskriptif dari Monday Effect
Sample: 1/02/2017 12/25/2017

AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF

Mean -0.008160 -0.000745 -0.001268 -4.92E-05 0.000606 -0.001885


Median -0.004832 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
Maximum 0.058824 0.046667 0.063433 0.029325 0.035503 0.020349
Minimum -0.080000 -0.062500 -0.061017 -0.034091 -0.033742 -0.026163
Std. Dev. 0.027573 0.025145 0.025279 0.012238 0.012866 0.010628
Skewness -0.290767 -0.158577 0.091158 0.093115 0.405519 -0.280960
Kurtosis 3.231725 3.096774 3.928433 3.946232 3.955848 3.068934

Observations 50 50 50 50 50 50

MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ

Mean -0.001847 -0.004499 -0.000624 -0.001310 -0.005133 -6.92E-05 0.000688


Median 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
Maximum 0.012069 0.040609 0.055556 0.042623 0.074074 0.056980 0.037344
Minimum -0.034783 -0.096000 -0.076923 -0.044776 -0.078947 -0.070270 -0.024000
Std. Dev. 0.008372 0.024066 0.027117 0.017064 0.031339 0.013763 0.012601
Skewness -1.778183 -1.250805 -0.645238 -0.111377 -0.154632 -1.307579 0.938899
Kurtosis 7.111380 6.035355 4.055135 3.726440 3.864464 20.54720 4.118704

Observations 50 50 50 50 50 50 50
Sumber: Lampiran 6

Universitas Sumatera Utara


50

Tabel 4.3
Statistik Deskriptif dari Friday Effect
Sample: 1/06/2017 12/29/2017

AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF

Mean -3.53E-05 0.007498 0.001239 0.002875 0.002438 0.000858


Median 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
Maximum 0.087866 0.085897 0.048872 0.055556 0.045977 0.039202
Minimum -0.066604 -0.037143 -0.070571 -0.029524 -0.022409 -0.026549
Std. Dev. 0.027316 0.024854 0.021006 0.014208 0.012906 0.012013
Skewness 0.412495 1.290242 -1.219489 1.042039 0.932831 0.360694
Kurtosis 4.386858 4.762997 6.315017 5.828090 4.653393 4.525607

Observations 51 51 51 51 51 51

MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ

Mean 0.001048 0.006659 0.008951 -0.001070 0.008147 0.001732 0.002607


Median 0.000000 0.002857 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
Maximum 0.040486 0.087729 0.075949 0.055974 0.082041 0.052732 0.044355
Minimum -0.040000 -0.064035 -0.078947 -0.044828 -0.053846 0.000000 -0.033708
Std. Dev. 0.011405 0.024667 0.026903 0.018113 0.024900 0.008287 0.015375
Skewness 0.071400 0.451967 -0.258748 0.300859 0.726527 5.329018 0.397293
Kurtosis 8.396700 5.955862 4.193376 4.636623 4.148041 31.26315 4.004017
Observations 51 51 51 51 51 51 51
Sumber: Lampiran 7

Tabel 4.4
Statistik Deskriptif dari Weekfour Effect
Sample: 2017M01 2017M12

AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF

Mean -0.010598 -0.001100 0.006680 0.000319 -0.003151 -0.006518


Median -0.004902 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 -0.011429
Maximum 0.003846 0.046512 0.063433 0.029325 0.014620 0.016234
Minimum -0.052632 -0.062500 -0.061017 -0.034091 -0.020349 -0.026163
Std. Dev. 0.015786 0.025087 0.034870 0.017157 0.009701 0.013863
Skewness -1.818170 -0.806331 0.091201 -0.184831 -0.074689 0.163023
Kurtosis 5.691598 5.385237 3.120400 3.000719 2.624896 1.980803
Observations 11 11 11 11 11 11

MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ

Mean -0.002209 -0.010878 -0.004235 0.000587 0.003897 0.007264 0.003634


Median 0.000000 -0.002841 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
Maximum 0.002119 0.028278 0.045000 0.042623 0.045631 0.056980 0.035714
Minimum -0.019890 -0.057778 -0.052381 -0.041509 -0.037037 0.000000 -0.004762
Std. Dev. 0.006217 0.027350 0.025744 0.021924 0.022573 0.017570 0.011248
Skewness -2.324718 -0.314511 -0.299506 -0.039722 0.183339 2.358232 2.329538
Kurtosis 7.258933 2.138419 3.425062 3.148610 2.893144 7.111994 7.354306
Observations 11 11 11 11 11 11 11
Sumber: Lampiran 8

Universitas Sumatera Utara


51

Berdasarkan Tabel 4.2 statistik deskriptif Monday effect pada perusahaan

makanan dan minuman yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia terdapat 11

perusahaan yang memiliki rata-rata return saham negatif dan 2 perusahaan yang

memiliki rata-rata return saham positif. Data di atas menunjukkan bahwa 85 %

perusahaan makanan dan minuman mengalami penurunan return saham pada hari

Senin selama tahun 2017 dan 15% perusahaan makanan dan minuman yang

mengalami kenaikan return saham pada hari Senin. Nilai maximum 0,074074

dimiliki oleh PT Sekar Bumi dan nilai minimum -0,096000 dimiliki oleh PT Mayora.

Berdasarkan Tabel 4.3 statistik deskriptif Friday effect pada perusahaan

makanan dan minuman yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia terdapat 11

perusahaan yang memiliki rata-rata return saham positif dan 2 perusahaan yang

memiliki rata-rata return saham negatif. Data di atas menunjukkan bahwa 85 %

perusahaan makanan dan minuman mengalami kenaikan return saham pada hari

Jumat selama tahun 2017 dan 15% perusahaan makanan dan minuman yang

mengalami penurunan return saham pada hari Jumat. Nilai maximum 0,087866

dimiliki oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food dan nilai minimum -0,078947 dimiliki

oleh PT Prashida Aneka Niaga.

Berdasarkan Tabel 4.4 statistik deskriptif Week-four effect pada perusahaan

makanan dan minuman yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia terdapat 7

perusahaan yang memiliki rata-rata return saham negatif dan 6 perusahaan yang

memiliki rata-rata return saham positif. Data di atas menunjukkan bahwa 53 %

perusahaan makanan dan minuman mengalami penurunan return saham pada hari

Senin minggu keempat selama tahun 2017 dan 46% perusahaan makanan dan

Universitas Sumatera Utara


52

minuman yang mengalami kenaikan return saham pada hari Senin minggu

keempat. Nilai maximum 0,063433 dimiliki oleh PT Wilmar Cahaya Indonesia

dan nilai minimum -0,062500 dimiliki PT Tri Banyan Tirta.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Pengujian regresi linear berganda dilakukan untuk mencari hubungan

antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh Monday

effect (X1), Friday Effect (X2), Week-four effect (X3), terhadap return saham (Y).

Berdasarkan pengelolaan data pada Tabel 4.5 pada kolom Coefficients, diperoleh

model persamaan regresi sebagai berikut:

Y= -0,009000+ 0,006282X1 + 0.012303X2 + 0.006706X3

Interpretasi dari regresi di atas adalah sebagai berikut:

1. Nilai konstanta sebesar -0.009000 menunjukkan bahwa meskipun variabel

independen bernilai 0, return saham akan berkurang yaitu sebesar 0.009000.

2. Nilai koefisien Monday effect untuk variabel X1 0,006282. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap hari Senin maka return saham akan naik

sebesar 0,006282.

3. Nilai koefisien Friday effect untuk variabel X 2 sebesar 0.012303. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap hari Jumat maka return saham akan naik

sebesar 0.012303.

4. Nilai koefisien Week-four effect untuk variabel X 3 sebesar 0.006706. Hal

ini menunjukkan bahwa setiap akhir bulan maka return saham akan naik

sebesar 0,006706.

Universitas Sumatera Utara


53

Hasil regresi dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5
Pengujian Regresi Linear Berganda
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Sample: 1/02/2017 12/29/2017
Included observations: 101
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
X1 0.006282 0.004600 1.365632 0.1752
X2 0.012303 0.004586 2.682510 0.0086
X3 0.006706 0.004764 1.407651 0.1624
C -0.009000 0.004542 -1.981378 0.0504

R-squared 0.326243 Mean dependent var 0.000302


Adjusted R-squared 0.305405 S.D. dependent var 0.005450
S.E. of regression 0.004542 Akaike info criterion -7.912023
Sum squared resid 0.002001 Schwarz criterion -7.808454
Log likelihood 403.5572 Hannan-Quinn criter. -7.870095
F-statistic 15.65628 Durbin-Watson stat 1.770779
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Lampiran 9

Dari hasil data penelitian menggunakan regresi linier berganda nilai

adjusted R-squared sebesar 0.305405 yang artinya bahwa variabel dependen

yaitu return saham dapat dijelaskan sebesar 30,54% oleh variabel independen.

Terdapat satu variabel yang bernilai probabilitas signifikan, yaitu Friday effect.

4.5 Uji Hipotesis

Pada Tabel 4.6 terdapat hasil nilai pengujian statistik baik secara

serempak ataupun secara parsial pengaruh variabel independen yaitu return

saham terhadap variabel dependen yaitu Monday effect, Friday effect, dan

Week-four effect.

Universitas Sumatera Utara


54

Tabel 4.6
Hasil Uji F dan Uji t
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Sample: 1/02/2017 12/29/2017
Included observations: 101

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

X1 0.006282 0.004600 1.365632 0.1752


X2 0.012303 0.004586 2.682510 0.0086
X3 0.006706 0.004764 1.407651 0.1624
C -0.009000 0.004542 -1.981378 0.0504

R-squared 0.326243 Mean dependent var 0.000302


Adjusted R-squared 0.305405 S.D. dependent var 0.005450
S.E. of regression 0.004542 Akaike info criterion -7.912023
Sum squared resid 0.002001 Schwarz criterion -7.808454
Log likelihood 403.5572 Hannan-Quinn criter. -7.870095
F-statistic 15.65628 Durbin-Watson stat 1.770779
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Lampiran 10

4.5.1 Uji Secara Serempak (Uji F)

Pada Tabel 4.6 Hasil Uji Simultan (Uji F) terlihat bahwa nilai Prob. (F-

statistics) sebesar 0,000000 < 0,05 sehingga berdasarkan kriteria pengujian

hipotesis maka Ha diterima atau H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara

simultan Monday effect, Friday effect dan week-four effect berpengaruh signifikan

terhadap return saham perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia

tahun 2017.

4.5.2 Uji Secara Parsial (Uji t)

1. Monday Effect memiliki nilai koefisien sebesar 0,006282, menunjukkan

Universitas Sumatera Utara


55

bahwa Monday effect berpengaruh positif terhadap return saham. Nilai

probabilitas 0,1752 yang memiliki nilai lebih besar dari tingkat signifikansi

sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa Monday effect mempunyai pengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap return saham.

2. Friday Effect memiliki nilai koefisien sebesar 0,012303, menunjukkan bahwa

Friday effect berpengaruh positif terhadap return saham. Nilai probabilitas

0,0086 yang memiliki nilai lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05.

Hal ini berarti berarti bahwa Friday effect berpengaruh positif dan signifikan

terhadap return saham.

3. Week-four effect memiliki nilai koefisien sebesar 0,006706, menunjukkan

bahwa week-four effect berpengaruh positif terhadap return saham. Nilai

probabilitas 0,1624 yang memiliki nilai lebih besar dari tingkat signifikansi

sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa week-four effect berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap return saham.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Monday Effect terhadap Return Saham

Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan dalam penelitian ini,

menyatakan bahwa variabel Monday Effect mempunyai pengaruh positif tidak

signifikan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman di BEI,

yang artinya variabel Monday effect tidak berpengaruh secara nyata terhadap

return saham.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan teori Tandelilin (2017). Hal ini

bisa disebabkan oleh adanya investor setelah hari libur mempunyai

Universitas Sumatera Utara


56

kecenderungan untuk membeli saham, sehingga demand meningkat yang

mengakibatkan harga saham mengalami peningkatan, dan juga dapat dikarenakan

perusahaan emiten tidak mengumumkan bad news sampai dengan penutupan hari

Jumat dan direspon pasar pada hari Senin. Peningkatan harga saham ini berakibat

pada nilai return positif.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sularso, Suyono, &

Rahmawanto (2013) dan hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Masitoh (2015) yang menyatakan bahwa Monday effect

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham.

4.6.2 Pengaruh Friday Effect terhadap Return Saham

Berdasarkan hasil uji statistik yang diajukan dalam penelitian,

membuktikan bahwa variabel Friday Effect mempunyai pengaruh positif

signifkan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman di BEI.

Adanya kenaikan harga penutupan saham pada hari perdagangan saham Jumat

menyebabkan kenaikan return saham pada hari Jumat.

Hal ini sejalan dengan teori Hartono (2005). Adanya investor yang

cenderung menyukai transaksi beli di akhir hari kerja atau akhir minggu, sehingga

mereka bersemangat dan merasa optimis saat melakukan transaksi di bursa dan

lebih memilih untuk melakukan transaksi beli pada hari Jumat atau di akhir

minggu. Umumnya perusahaan yang ingin menyampaikan informasi buruk akan

menunggu waktu yang tepat yaitu akhir pekan. Dengan tujuan agar para investor

memiliki waktu luang selama hari libur bursa (Sabtu dan Minggu) untuk

mengevaluasi kembali kinerja emiten terhadap informasi tersebut, sehingga

Universitas Sumatera Utara


57

menyebabkan harga saham meningkat dan nilai return yang positif.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rita (2009) dan

hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rahmawati (2016) yang menyatakan bahwa Friday effect berpengaruh positif dan

signifikan terhadap return saham.

4.6.3 Pengaruh Week-four Effect terhadap Return Saham

Berdasarkan hasil uji statistik yang diajukan dalam penelitian,

membuktikan bahwa variabel Week-four effect mempunyai pengaruh positif dan

tidak signifkan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman di

BEI. Artinya variabel Week-four effect tidak berpengaruh secara nyata terhadap

return saham.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan teori Gumanti (2011). Hal ini

disebabkan berbedanya tuntutan pada perusahaan makanan dan minuman untuk

memenuhi segala kebutuhan utama yang harus dilakukan pada setiap bulannya.

Sehingga, pada akhir bulan tidak banyak terjadi tekanan jual pada Bursa Efek

Indonesia. Selain itu faktor pembagian upah juga mempengaruhi investor untuk

melakukan pembelian saham apabila perusahaan memberikan upah pada akhir bulan,

hal ini memotivasi investor untuk membeli saham yang akan membuat harga saham

meningkat. Peningkatan harga saham ini berakibat pada nilai return positif.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Lutfiaji (2012) dan hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh iramani dan Mahdi

(2006) yang menyatakan bahwa Week-four effect berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap return saham.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Monday Effect, Friday Effect dan Week-four Effect secara serempak

berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan Makanan dan

Minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2017.

2. Monday Effect berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham

perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2017.

3. Friday Effect berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham

perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2017.

4. Week-four Effect berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return

saham perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia

periode 2017.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka peneliti memberikan

beberapa saran, yaitu:

1. Bagi Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian ini, perusahaan makanan dan minuman

sebaiknya melakukan penjualan saham pada hari Jumat karena pada hari

tersebut Friday Effect berpengaruh positif terhadap return saham.

58
Universitas Sumatera Utara
59

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan lebih banyak

variabel independen lainnya diluar variabel Monday effect, Friday Effect, dan

week-four effect. Penelitian selanjutnya juga disarankan untuk melakukan

penelitian perusahaan dengan karakteristik yang lebih beragam, dengan demikian

hasil yang diperoleh bisa mewakili untuk diambil kesimpulan dengan

membandingkan dari setiap sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia, dan penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat melakukan

penelitian dengan menggunakan data time series yang lebih panjang periode

waktunya, sehingga hasilnya diharapkan semakin akurat.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, S. D. (2009). Pengujian Weekfour, Monday, Friday dan Earning


Manajemen Effect TErhadap Retrurn Saham. Jurnal Keuangan dan
Perbankan, Vol. 13, No.1 J, 1 – 14.
Basuki, A. T., & Prawoto, N. (2017). Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi
dan Bisnis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bodie, Z. A. (2016). Manajemen Portofolio dan Investasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Cahyaningdyah, D., & Faidah, F. (2017). Analisis Pengaruh Hari Perdagangan
Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Indonesia : Pengujian
Menggunakan GARCH. Ekspektra, Jurnal Manajemen dan Bisnis, Volume
1, Nomor 1, 1-10.
Fahmi, I. (2015). Pengantar Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung:
Alfabeta.
Gumanti, T. A. (2011). Manajemen Investasi: Konsep, Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Hadi, N. (2013). Pasar Modal: Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen
Keuangan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hadi, N. (2013). Pasar Modal: Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen
Keuangan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hadi, N. (2015). Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hartono, J. (2005). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPEE-
Yogyakarta.
Hartono, J. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.
Hartono, J. (2015). Pasar efisien Secara Keputusan. Jakarta: PT Gramedia Pusat
Utama.
Hasan, M. A., & Savitri, E. (2015). Studi tentang Pengaruh Hari Perdagangan
Terhadap Return Saham Pada Bursa Efek Indonesia. Pekbis Jurnal, Vol.7,
No.3,, 211-223.
Idx. (2018). Diambil kembali dari idx: www.idx.co.id
Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Lestari, W. R. (2011). Pengaruh Weekend Effect Terhadap Return Saham. JMK,
Vol. 9, No. 1,, 31-41.
Masitoh, T. A. (2015). Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Perkebunan Di BEI. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 4, 1-17.

60
Universitas Sumatera Utara
61

Muhammad, R., Rikumahu, B., & Iradianti, A. (2016). Pengaruh Weekday Effect
dan Weekfour Effect Terhadap Return Saham. e-Proceeding of
Management : Vol.3, No.1, 124-134.
Purwati, A. I. (2015). Studi Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham
Pada BEI : Pengujian Weekfour Effect Dan Rogalski Effect.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, 1-115.
Putra, M. R. (2013). Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return
Saham:Pengujian Monday Effect, Friday Effect, dan week four effect di
BEI . Universitas Negeri Malang.
R. I., & Mahdi, A. (2006). Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan. JURNAL
AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 8, NO. 2, , 63-70.
Rodoni, A., & Yong, O. (2001). Analisis Investasi dan Teori Portofolio. Jakarta:
Murai Kencana.
Situmorang, S. H., & Lutfi, M. (2014). Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan
Bisnis. Medan: USU Press.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sularso, H., Suyono, E., & Rahmawanto, D. (2013). ANALISIS MONDAY DAN
WEEKEND EFFECT PADA SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 DI
BURSA EFEK INDONESIA.
Syahyunan. (2014). Analisis Investasi. Medan: USUpress.
Tandelilin, E. (2010). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio.
Yogayakarta:: BPEE-Yogyakarta.
Tandelilin, E. (2010). Portofolio Dan Investasi Teori Dan Aplikasi, Edisi Pertama.
Yogyakarta: Penerbit kanisius.
Tandelilin, E. (2017). Pasar Modal: Manajemen Portofolio & Investasi.
Yogayakarta: PT Kanisius.
Widoyoko, E. P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Yahoo Finance. (2018). Diambil kembali dari finance.yahoo:
https://finance.yahoo.com

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Daftar Sampel Perusahaan
No. Nama Perusahaan Kode Tanggal Listing

1 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT AISA 11-Juni-1997


2 Tri Banyan Tirta Tbk, PT ALTO 10-Jul-2009
3 Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, PT CEKA 09-Jul-1996
4 Delta Jakarta Tbk, PT DLTA 12-Feb-1984
5 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT ICBP 07-Okt-2010
6 Indofood Sukses Makmur Tbk, PT INDF 14-Jul-1994
7 Multi Bintang Indonesia Tbk, PT MLBI 17-Jan-1994
8 Mayora Indah Tbk, PT MYOR 04-Jul-1990
9 Prashida Aneka Niaga Tbk, PT PSDN 18-Okt-1994
10 Nippon Indosari Corporindo Tbk, PT ROTI 28-Jun-2010
11 Sekar Bumi Tbk, PT SKBM 05-Jan-1993
12 Siantar Top Tbk, PT STTP 16-Des-1996
Ultra Jaya Milk Industry and Trading
13
Company Tbk, PT ULTJ 02-Jul-1990

62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2
Harga Penutupan Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di BEI Tahun 2017
Waktu Harga Penutupan Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
02/01/2017 1945 330 1350 5000 8575 7925 11750 1645 134 1600 640 3190 1142,5
06/01/2017 1990 320 1355 4700 8525 8025 11750 1755 140 1630 655 3190 1132,5
09/01/2017 1980 256 1345 4600 8800 7825 11725 1775 140 1680 610 3190 1125
13/01/2017 2000 300 1345 4500 8525 7875 11750 1755 141 1630 695 3190 1087,5
16/01/2017 2000 290 1355 4500 8450 7800 11750 1755 142 1625 675 3190 1105
20/01/2017 2000 320 1425 4480 8500 8050 11500 1765 145 1655 660 3190 1100
23/01/2017 2040 320 1400 4480 8450 8100 11500 1765 146 1600 685 3200 1100
27/01/2017 1965 320 1345 4450 8550 8000 11850 1760 148 1525 675 3190 1097,5
30/01/2017 1945 300 1345 4480 8475 7800 11800 1755 148 1590 650 3190 1097,5
03/02/2017 1935 330 1330 4410 8450 7875 11500 1900 150 1560 560 3190 1117,5
06/02/2017 1970 330 1355 4400 8575 7950 11900 1885 158 1560 580 3190 1100
10/02/2017 1990 330 1355 4350 8550 8000 11775 1810 164 1570 510 3190 1115
13/02/2017 1990 330 1350 4300 8500 8000 11500 1825 168 1555 498 3190 1110
17/02/2017 1980 330 1360 4200 8375 8000 11750 1880 163 1520 490 3190 1075
20/02/2017 1965 330 1365 4150 8375 8125 11750 1890 165 1525 490 3190 1087,5
24/02/2017 2040 330 1395 4160 8325 8100 11500 1910 165 1545 490 3190 1105
27/02/2017 2030 330 1400 4250 8350 7975 11500 1990 165 1565 490 3190 1102,5
03/03/2017 2190 338 1490 4150 8225 8050 11600 2050 168 1555 550 3710 1100
06/03/2017 2130 330 1515 4150 8300 8075 11600 2110 168 1535 550 3710 1085
10/03/2017 2180 318 1535 4150 8150 7925 11600 2200 161 1450 500 3710 1090

63
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 2
Harga Penutupan Saham
Waktu
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
13/03/2017 2200 330 1580 4150 8325 7950 11625 2130 169 1480 500 3710 1085
17/03/2017 2190 326 1700 4190 8700 8325 11650 2070 160 1540 494 3710 1060
20/03/2017 2220 328 1780 4390 8725 8175 11700 2070 160 1520 494 3710 1057,5
24/03/2017 2170 316 2170 4400 8600 8050 11675 2050 146 1470 490 3710 1050
27/03/2017 2140 320 2350 4250 8425 7950 11625 2100 146 1490 500 3710 1045
31/03/2017 2190 322 2170 4400 8150 8000 11775 2130 143 1540 490 3710 1070
03/04/2017 2190 330 2070 4500 8425 8000 11750 2100 150 1540 515 3710 1062,5
07/04/2017 2150 326 1980 4600 8175 7975 11850 2080 145 1640 505 3710 1050
10/04/2017 2200 324 1950 4650 8175 7975 11700 2090 145 1625 490 3710 1037,5
17/04/2017 2260 324 1875 5000 8150 7975 12000 2050 152 1625 535 3710 1050
21/04/2017 2210 312 1850 5000 8400 8025 12175 2000 148 1620 545 3710 1050
28/04/2017 2220 300 1670 5025 8775 8375 11875 2030 144 1640 600 3710 1050
05/05/2017 2240 300 1390 5100 8625 8475 11900 2180 144 1640 550 3710 1085
08/05/2017 2280 300 1440 5050 8600 8450 11975 2250 143 1650 550 3710 1097,5
12/05/2017 2100 320 1420 4800 8600 8475 11925 2220 140 1675 496 3710 1062,5
15/05/2017 2090 320 1450 4820 8625 8475 11850 2150 138 1600 496 3710 1062,5
19/05/2017 2080 320 1495 4920 9100 8650 11850 2240 141 1540 490 3710 1075
22/05/2017 2150 324 1700 4800 8750 8700 11850 2140 140 1555 500 3620 1080
26/05/2017 2140 324 1900 4860 8800 8750 11800 2190 149 1540 500 3700 1225
29/05/2017 2130 324 1945 4810 8825 8850 11825 2150 148 1535 500 3700 1268,75
02/06/2017 2130 322 1710 4810 8700 8825 11900 2150 145 1385 500 3700 1281,25
05/06/2017 2000 322 1705 4790 8800 8875 11800 2130 140 1370 500 3700 1275

64
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 2
Harga Penutupan Saham
Waktu
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
09/06/2017 1865 322 1560 4710 8400 8500 11800 2120 142 1275 490 3700 1275
12/06/2017 1850 320 1525 4700 8475 8475 11850 2120 142 1280 490 3700 1287,5
16/06/2017 1800 320 1600 4680 8750 8325 11950 2130 145 1280 500 3700 1256,25
19/06/2017 1725 320 1600 4660 8675 8325 12000 2150 143 1300 500 3700 1250
23/06/2017 1665 320 1665 4600 8800 8600 12000 2210 138 1230 580 3700 1256,25
26/06/2017 1665 320 1665 4600 8800 8600 12000 2210 138 1230 580 3700 1256,25
30/06/2017 1665 320 1665 4600 8800 8600 12000 2210 138 1230 580 3700 1256,25
03/07/2017 1575 320 1655 4600 8800 8775 12100 2200 140 1220 580 3700 1250
07/07/2017 1565 316 1610 4800 8500 8750 12125 1995 141 1195 620 3700 1217,5
10/07/2017 1565 316 1610 4800 8500 8600 12125 1995 141 1175 620 3700 1205
14/07/2017 1450 308 1625 4650 8700 8775 12275 2050 143 1275 550 3700 1237,5
17/07/2017 1485 308 1610 4640 8650 8775 12125 2000 144 1285 500 3440 1262,5
21/07/2017 1205 270 1620 4650 8475 8575 12200 2040 139 1265 570 3440 1250
24/07/2017 1255 260 1605 4660 8650 8725 12200 2040 141 1245 525 3440 1237,5
28/07/2017 1300 270 1475 4590 8475 8600 12300 1940 143 1270 515 3440 1250
31/07/2017 1305 270 1385 5000 8350 8375 12300 1855 145 1250 590 3510 1250
04/08/2017 1180 244 1355 4700 8300 8225 12400 1760 148 1225 585 3510 1250
07/08/2017 1155 250 1360 4700 8275 8200 12400 1800 150 1210 500 3510 1250
11/08/2017 1020 260 1350 4570 8350 8250 12675 1865 144 1190 600 3510 1210
14/08/2017 1080 270 1340 4600 8350 8250 12600 1895 152 1200 590 3510 1205
18/08/2017 1070 296 1355 4600 8700 8400 12600 1980 170 1190 630 3510 1200
21/08/2017 1070 296 1390 4590 8675 8300 12500 1940 218 1185 630 3510 1180

65
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 2
Harga Penutupan Saham
Waktu
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
25/08/2017 1055 300 1400 4500 8850 8600 12650 1975 230 1175 620 3510 1185
28/08/2017 1040 300 1400 4450 8800 8625 12675 1970 220 1195 620 3710 1180
01/09/2017 1035 310 1440 4570 8725 8375 12900 2000 210 1220 595 3710 1195
04/09/2017 1020 300 1440 4550 8675 8375 12950 1990 210 1230 595 3710 1225
08/09/2017 945 300 1400 4500 8725 8650 13400 1975 202 1245 520 3710 1205
11/09/2017 900 300 1450 4510 8700 8600 13500 1970 204 1250 520 3710 1250
15/09/2017 1035 310 1400 4550 8700 8500 14150 1940 220 1285 500 3710 1250
18/09/2017 1000 308 1450 4550 8775 8475 14150 1940 200 1275 500 3710 1220
22/09/2017 1000 330 1400 4540 8875 8525 14200 1920 214 1300 540 3720 1225
25/09/2017 980 330 1400 4500 8900 8625 14200 1910 214 1275 530 3720 1230
29/09/2017 930 300 1400 4750 8725 8425 14500 1960 195 1260 490 3720 1255
02/10/2017 925 338 1385 4680 8875 8550 14400 1970 200 1225 525 3720 1270
06/10/2017 965 350 1340 4500 8650 8400 14500 2080 199 1190 540 3740 1290
09/10/2017 1025 340 1340 4500 8700 8400 14675 2090 199 1220 540 3740 1285
13/10/2017 1010 340 1340 4600 8825 8325 14500 2160 199 1270 530 3740 1270
16/10/2017 995 348 1340 4600 8700 8325 14500 2120 195 1270 490 3740 1275
20/10/2017 995 358 1320 4500 8725 8225 14400 2150 198 1270 492 3740 1300
23/10/2017 980 410 1400 4580 8850 8350 14500 2120 198 1270 530 3770 1280
27/10/2017 980 430 1340 4500 8900 8250 14100 2250 210 1325 515 3790 1320
30/10/2017 980 450 1425 4500 8825 8150 14100 2120 199 1270 515 3790 1325
03/11/2017 930 450 1370 4500 8850 8225 14325 2110 199 1295 515 3790 1290
06/11/2017 900 442 1345 4500 8750 8200 14450 2100 200 1295 492 3790 1290

66
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 2
Harga Penutupan Saham
Waktu
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
10/11/2017 840 520 1400 4460 8525 8025 14400 2080 191 1280 500 3820 1290
13/11/2017 895 550 1390 4550 8550 7950 14400 2070 191 1320 500 3830 1290
17/11/2017 815 575 1350 4550 8950 7800 14000 2120 194 1300 500 3840 1300
20/11/2017 815 595 1370 4550 8925 7800 14000 2130 260 1310 515 3830 1300
24/11/2017 760 570 1305 4500 8550 7700 13650 1945 400 1290 494 3890 1310
27/11/2017 720 565 1280 4550 8675 7825 13500 2000 418 1290 510 3900 1320
01/12/2017 640 570 1295 4500 8450 7325 14000 2050 396 1270 492 3900 1300
04/12/2017 540 428 1250 4500 8750 7300 13750 2100 410 1245 492 3900 1330
08/12/2017 500 398 1300 4500 8775 7375 13675 2080 258 1245 490 3920 1285
11/12/2017 460 430 1305 4500 8700 7375 13700 2100 306 1245 490 3920 1300
15/12/2017 492 404 1290 4500 8725 7450 13650 2500 260 1260 540 3920 1300
18/12/2017 480 386 1305 4600 8925 7500 13650 2260 240 1260 580 3920 1280
22/12/2017 478 390 1330 4500 9000 7625 13650 2360 252 1260 700 3930 1225
25/12/2017 478 390 1330 4500 9000 7625 13650 2360 252 1260 700 3930 1225
29/12/2017 476 388 1290 4590 8900 7625 13675 2020 256 1275 715 4360 1295

Lampiran 3
Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di BEI Tahun 2017
Waktu Return Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
02/01/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%

67
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 3
Waktu Return Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
06/01/2017 -0,5000% - 1,1194% 0,4274% -0,5831% 0,3125% 2,1739% 0,2857% -0,7092% 1,2422% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
0,4390%
09/01/2017 -0,5025% - -0,7380% -2,1277% -3,2258% - -0,2128% - 0,0000% - -6,8702% 0,0000% -
1,0000% 0,9221% 1,8396% 3,0675% 0,6623%
13/01/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% -1,7467% -0,2924% 0,0000% -1,2605% 0,2857% 0,7143% 2,9762% 2,5938% 0,0000% 0,0000%
16/01/2017 0,0000% - 0,7435% 0,0000% -0,8798% - 0,0000% 0,0000% 0,7092% - -2,8777% 0,0000% 1,6092%
3,9333% 0,9524% 0,3067%
20/01/2017 -0,9901% 0,0000% -0,6969% 0,0000% -1,1628% 0,3115% 0,0000% 0,8571% -2,6846% 3,8462% 3,6496% 0,0000% 0,0000%
23/01/2017 2,0000% 0,0000% -1,7544% 0,0000% -0,4824% 0,6211% 0,0000% 0,0000% 0,6897% - -1,7879% 0,3135% 0,0000%
3,3233%
27/01/2017 -1,2563% 0,0000% -0,9029% -0,4474% 0,0000% 0,0000% 0,4237% 0,9714% 0,0000% 1,6129% 3,5344% 0,0000% 1,3483%
30/01/2017 -1,0178% - 0,0000% 0,6742% -0,8772% - -0,4219% - 0,0000% - -3,7037% 0,0000% 0,0000%
0,7500% 2,5000% 0,8409% 2,2623%
03/02/2017 -0,7692% 0,0000% -0,7463% 0,0000% 0,0000% 0,6309% 0,0000% 1,8767% 2,0408% 0,0000% -2,5000% 0,0000% 0,6757%
06/02/2017 1,8088% 0,0000% 1,8797% -0,2268% 1,4793% 0,9524% -3,4783% - 1,3333% 0,0000% -3,5714% 0,0000% -
0,7895% 1,5660%
10/02/2017 0,5051% 0,0000% 0,3704% 0,2304% 0,5882% 0,6289% 0,0000% 0,0000% 0,6135% - 0,9901% 0,0000% 0,0000%
3,2579%
13/02/2017 0,0000% 0,0000% -0,3690% -1,1494% -0,5848% 0,0000% -2,3355% 0,8287% -2,4390% - -1,3529% 0,0000% -
0,9554% 0,4484%
17/02/2017 1,0204% 0,0000% 2,2556% 0,0000% -0,2976% 0,0000% 3,0702% - 0,0000% - -0,8097% 0,0000% -
0,2653% 2,9772% 3,3708%
20/02/2017 -0,7576% 0,0000% 0,3676% -1,1905% 0,0000% - 0,0000% 0,5319% -2,2270% 0,3289% 0,0000% 0,0000% 1,1628%
1,5625%
24/02/2017 0,4926% 0,0000% 4,8872% -2,9524% 0,3012% 0,3096% 0,0000% 0,5263% -2,9412% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 1,6092%
27/02/2017 -0,4902% 0,0000% 0,3584% 2,1635% 0,3003% - 0,0000% - 0,0000% 1,2945% 0,0000% 0,0000% -
3,5432% 2,1885% 0,2262%
03/03/2017 1,8605% 2,4242% 1,7065% -0,2404% 0,3030% 0,3115% 0,0000% - 0,5988% 0,0000% 4,9109% 0,0000% -
0,4854% 0,9009%
06/03/2017 -2,9397% - 1,6779% 0,0000% 0,3119% 0,3106% 0,0000% 2,9268% 0,0000% - 0,0000% 0,0000% -
0,6686% 1,8617% 1,3636%
10/03/2017 1,9535% 1,6364% -1,6026% 0,0000% 0,0000% - -1,2766% 2,3256% 2,1667% - 2,0408% 0,0000% 0,0000%
0,9375% 2,3569%

68
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lam piran 3
Waktu Return Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
13/03/2017 0,9174% - 2,9316% 0,0000% 2,1472% 0,3155% 0,2155% - -1,9689% 2,0690% 0,0000% 0,0000% -
1,7736% 1,1818% 0,4587%
17/03/2017 3,9474% - 1,4493% -0,2381% 1,4164% 0,3012% 0,0000% - -0,0211% 5,5974% 0,4065% 0,0000% -
0,6098% 0,4808% 1,1655%
20/03/2017 1,3699% 0,8135% -2,7059% 2,5733% 0,2874% - 0,4292% 0,0000% 0,0000% - 0,0000% 0,0000% -
1,8018% 1,2987% 0,2358%
24/03/2017 0,0000% - 2,2523% 1,5088% -1,9943% - 0,0000% 0,9852% -1,8765% 0,6849% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
1,2500% 0,3096%
27/03/2017 -1,3825% 1,2658% 6,2949% -3,4091% -2,0349% - -0,4283% 2,4390% 0,0000% 1,3605% 2,0408% 0,0000% -
1,2422% 0,4762%
31/03/2017 2,8169% - -2,6906% 0,2278% 1,2121% 0,0000% 1,0730% 1,9139% 2,7211% 0,3257% 6,6667% 0,0000% 0,9434%
2,4242%
03/04/2017 0,0000% 2,4845% -4,6083% 2,2727% -3,3742% 0,0000% -0,2123% - 4,8951% 0,0000% -5,1020% 0,0000% -
1,4085% 0,7009%
07/04/2017 2,7149% - -1,0000% 1,0989% -0,6079% - 0,0000% 0,0000% -0,6849% 0,0000% 3,0612% 0,0000% 0,0000%
1,2121% 0,3125%
10/04/2017 2,3256% - -1,5152% -1,0870% 0,0000% 0,0000% -1,2658% 0,4808% 0,0000% - -2,9703% 0,0000% -
0,6135% 0,9146% 1,1905%
17/04/2017 -4,2373% - -3,8462% -1,0101% 0,3077% 0,0000% 0,2088% 4,0609% -3,4014% 0,6192% 2,8846% 0,0000% -
0,6135% 1,1765%
21/04/2017 2,3148% 0,0000% 3,6415% 1,9608% 2,7523% 0,9434% 0,6198% 1,0101% -1,3333% - -0,9091% 0,0000% 0,0000%
1,2195%
28/04/2017 1,8349% 1,9608% 2,7297% 0,9852% 0,8621% - -2,6639% - 0,0000% - 3,4483% 0,0000% -
0,8876% 2,4038% 1,7964% 0,7092%
05/05/2017 -2,6087% 0,0000% -4,1379% -0,4878% 0,2907% 0,0000% 0,0000% 4,3062% 3,5971% 0,3058% -2,6549% 0,0000% 2,1176%
08/05/2017 1,7857% 0,0000% 3,5971% -0,9804% -0,2899% - 0,6303% 3,2110% -0,6944% 0,6098% 0,0000% 0,0000% 1,1521%
0,2950%
12/05/2017 3,6697% - 1,7921% 1,4187% -1,1494% 0,8929% 0,2101% 1,7699% 2,1898% 0,2994% -1,7451% 0,0000% 0,4728%
0,6211%
15/05/2017 -0,4762% 0,0000% 2,1127% 0,4167% 0,2907% 0,0000% -0,6289% - -1,4286% - 0,0000% 0,0000% 0,0000%
3,1532% 4,4776%
19/05/2017 1,4634% 0,0000% 0,0000% 0,4082% 4,5977% 2,3669% 0,0000% 2,7523% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 1,4151%
22/05/2017 3,3654% 1,2500% -1,7124% -2,4390% -1,8462% 0,5780% 0,0000% - -0,7092% 0,9740% 2,0408% - 0,4651%
2,4643% 2,4259%

69
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 3
Waktu Return Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
26/05/2017 -1,3825% 0,0000% -1,2987% 0,0000% -0,2833% - -0,4219% 0,9217% 3,4722% 0,0000% 0,0000% 2,7778% 4,2553%
0,5682%
29/05/2017 -0,4673% 0,0000% 2,3684% -1,0288% 0,2841% - 0,2119% - -0,6711% - 0,0000% 0,0000% 3,5714%
1,1429% 1,8265% 0,3247%
02/06/2017 -3,1818% 0,0000% 1,7857% -0,6198% 0,0000% 0,8571% 0,0000% 0,9390% 4,3165% - 2,0408% 0,0000% 0,4902%
4,4828%
05/06/2017 -6,1033% 0,0000% -0,2924% -0,4158% 1,1494% 0,5666% -0,8403% - -3,4483% - 0,0000% 0,0000% -
0,9302% 1,0830% 0,4878%
09/06/2017 -2,8646% 0,0000% 0,6452% 0,0000% -0,8850% - 0,0000% - 2,1583% - 0,0000% 0,0000% 0,0000%
1,1628% 0,4695% 1,9231%
12/06/2017 -0,8043% - -2,2436% -0,2123% 0,8929% - 0,4237% 0,0000% 0,0000% 0,3922% 0,0000% 0,0000% 0,9804%
0,6211% 0,2941%
16/06/2017 4,9563% 0,0000% 2,2364% -0,2132% 0,0000% - 0,4202% 0,4717% -2,0270% - 0,0000% 0,0000% -
2,0588% 0,7752% 2,4272%
19/06/2017 -4,1667% 0,0000% 0,0000% -0,4274% -0,8571% 0,0000% 0,4184% 0,9390% -1,3793% 1,5625% 0,0000% 0,0000% -
0,4975%
23/06/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
26/06/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
30/06/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
03/07/2017 -5,4054% 0,0000% -0,6006% 0,0000% 0,0000% 2,0349% 0,8333% - 1,4493% - 0,0000% 0,0000% -
0,4525% 0,8130% 0,4975%
07/07/2017 -1,8809% 0,0000% -1,5291% 3,0043% 2,2933% 0,0000% 0,0000% 2,2500% 4,3986% - 0,0000% 0,0000% -
1,4490% 1,4170%
10/07/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% - 0,0000% 0,0000% 0,0000% - 0,0000% 0,0000% -
1,7143% 1,6736% 1,0267%
14/07/2017 -3,3333% 0,0000% 1,5625% -0,2146% 1,1628% 0,2857% 0,2041% 1,9852% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
17/07/2017 2,4138% 0,0000% -0,9231% -0,2151% -0,5747% 0,0000% -1,2220% - 0,6993% 0,7843% -6,0909% - 2,0202%
2,4390% 7,0270%
21/07/2017 -2,9221% - -0,3077% 0,0000% -0,2941% - 0,0000% - 3,9630% - 3,6364% 0,0000% 2,4390%
3,5714% 2,2792% 0,4878% 1,9380%
24/07/2017 4,1494% - -4,9259% 0,2151% 2,0649% 1,7493% 0,0000% 0,0000% 1,4388% - -7,8947% 0,0000% -
0,7037% 1,5810% 1,0000%
28/07/2017 8,7866% 0,0000% -6,6456% -0,2174% -1,4535% 0,0000% 0,0000% - 2,1429% 3,2520% 5,1020% 0,0000% 0,0000%
5,3659%

70
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 3
Waktu Return Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
31/07/2017 0,3846% 0,0000% -6,1017% 2,9325% -1,4749% - 0,0000% - 1,0986% -4,5748% 4,5631% 2,0349% 0,0000%
2,6163% 4,3814%
04/08/2017 -0,8403% - 0,0000% -1,0526% 0,0000% - 4,0486% - 2,7778% 2,0833% 5,8416% 0,0000% 0,0000%
2,4000% 0,3030% 0,2833%
07/08/2017 -2,1186% 2,4590% 0,3690% 0,0000% -0,3012% - 0,0000% 2,2727% 1,3514% -1,2245% - 0,0000% 0,0000%
0,3040% 4,5299%
11/08/2017 -2,6729% 5,6911% 1,2258% -0,4357% 0,9024% - 1,5952% 0,0000% 0,0000% -1,4590% 0,0000% 0,0000% -
2,3669% 2,0243%
14/08/2017 5,8824% 3,8462% -2,7407% 0,6565% 0,0000% 0,0000% -0,5917% 1,6086% 5,5556% 0,8403% - 0,0000% -
1,6667% 0,4132%
18/08/2017 -0,9259% 0,0000% 1,1194% 0,0000% 0,2882% 0,2985% 0,0000% 5,3256% 7,5949% 0,4219% 0,0000% 0,0000% 1,2658%
21/08/2017 0,0000% 0,0000% 0,5830% -0,2174% -0,8736% - -0,7937% - 4,2353% -0,4202% 0,0000% 0,0000% -
1,9048% 1,0202% 1,6667%
25/08/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% -2,1739% 2,9070% 2,3810% 1,2000% 1,5424% 5,6505% 0,4274% 0,0000% 0,0000% 1,8821%
28/08/2017 -1,4218% 0,0000% 0,0000% -1,1111% -0,5650% 0,2907% 0,1976% - -1,3478% 1,7021% 0,0000% 5,6980% -
0,2532% 0,4219%
01/09/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
04/09/2017 -1,4493% - 0,0000% -0,0376% -0,5731% 0,0000% 0,3876% - 0,0000% 0,1967% 0,0000% 0,0000% 2,5105%
1,2258% 0,5000%
08/09/2017 -5,0251% 0,0000% 0,0000% 2,5974% 0,0000% 1,4663% 0,7519% - 0,0000% 0,0000% - 0,0000% -
0,2525% 1,8868% 2,8226%
11/09/2017 -4,7619% 0,0000% 3,5714% 0,2222% -0,2865% - 0,7463% - 0,9901% 0,4016% 0,0000% 0,0000% 3,7344%
0,8780% 0,2532%
15/09/2017 -5,0000% 0,6494% -0,3559% 0,0000% -0,2865% - 0,3546% - 3,4021% -4,1045% 0,0000% 0,0000% -
0,2933% 1,0204% 1,9608%
18/09/2017 -3,3816% - 3,5714% 0,0000% 0,8621% - 0,0000% 0,0000% -2,0909% -0,7782% 0,0000% 0,0000% -
0,6452% 0,6941% 2,4000%
22/09/2017 0,0000% 3,8250% 2,4390% 0,0000% 0,2825% 2,2923% 0,7092% - 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% -
0,2597% 0,8097%
25/09/2017 -2,0000% 0,0000% 0,0000% -0,8811% 0,2817% 1,1730% 0,0000% - 0,0000% -3,9231% - 0,0000% 0,4082%
0,5208% 1,8519%
29/09/2017 0,0000% - -1,0601% 5,5556% 0,0000% 0,2976% 0,0000% 2,8871% -1,4653% 1,2048% 0,0000% 0,0000% 0,4000%
3,7143%
02/10/2017 -0,5376% 4,6667% -0,0714% -0,4737% 1,7192% 1,4837% -0,6897% 0,5102% 2,5641% -6,7778% -1,142% 0,0000% 1,1952%

71
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 3
Waktu Return Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
06/10/2017 5,4645% 2,9412% -0,7407% 0,0000% -0,2882% - -0,6849% - 0,0000% - 0,0000% 0,0000% -
0,2967% 0,4785% 2,4590% 0,7692%
09/10/2017 2,2176% - 0,0000% 0,0000% 0,5780% 0,0000% 1,2069% 0,4808% 0,0000% - 0,0000% 0,0000% -
2,8571% 8,5210% 0,3876%
13/10/2017 0,4975% 0,5917% 0,0000% 2,2222% 1,4368% - 0,0000% - 2,5773% - 0,0000% 0,0000% -
0,8929% 0,4608% 0,3922% 0,3922%
16/10/2017 -1,4851% 2,3529% 0,0000% 0,0000% -2,4164% 0,0000% 0,0000% - -2,0101% 0,0000% -3,5472% 0,0000% 0,3937%
1,8519%
20/10/2017 0,5051% - 0,0000% -2,1739% -2,2409% 3,9202% -4,0000% 6,9652% 4,5907% 0,0000% -5,3846% 0,0000% 1,9608%
0,5556%
23/10/2017 -1,5075% 4,5251% -0,0606% -1,7778% -3,4327% - 0,6944% - 0,0000% 0,0000% 1,7236% 0,8021% -
2,5198% 1,3953% 1,5385%
27/10/2017 -0,5076% 7,5000% -0,3717% 0,0000% 0,0000% - 0,0000% 1,3514% -7,8947% - 3,0000% 0,0000% 0,7634%
2,6549% 0,3759%
30/10/2017 0,0000% 4,6512% 6,3433% 0,0000% -3,8427% - 0,0000% - -5,2381% - 0,0000% 0,0000% 0,3788%
3,2121% 7,7778% 4,1509%
03/11/2017 -0,5348% 4,4464% 1,1070% 0,0000% 2,6087% 1,5432% -0,8651% - 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 3,2000%
0,9390%
06/11/2017 -3,2258% - -1,8248% 0,0000% -1,1299% - 0,8726% - 0,5025% 0,0000% -4,4660% 0,0000% 0,0000%
0,7778% 2,3040% 0,4739%
10/11/2017 -3,4483% 4,0000% 1,8182% -0,8889% 0,2941% 0,9434% 0,0000% - 0,0000% - 0,0000% 0,0000% -
0,9524% 0,3891% 0,3861%
13/11/2017 2,5476% - -0,7143% 2,0179% 0,2933% - 0,0000% - 0,0000% - 0,0000% 0,2618% 0,0000%
0,7692% 0,9346% 0,8077% 3,1250%
17/11/2017 -0,6098% 0,8772% 0,0000% 0,0000% 2,2857% 0,6452% 0,1789% 0,4739% 0,5181% 0,7752% 0,0000% 0,5236% 0,3861%
20/11/2017 0,0000% - 1,4815% 0,0000% -2,7933% 0,0000% 0,0000% 0,4717% 1,0206% 0,7692% 3,0000% - 0,0000%
0,4783% 0,8604%
24/11/2017 0,0000% - 1,3333% -0,2217% -2,0057% - -0,1505% - 2,0000% - -3,1373% 0,2577% 0,0000%
0,8696% 1,2821% 2,7500% 0,3861%
27/11/2017 -3,2632% - -3,9157% 1,0111% 1,4620% 1,6234% -6,9890% 2,8278% 0,5000% 0,0000% 1,2389% 0,2571% 0,7634%
2,8772%
01/12/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
04/12/2017 -3,6250% - -3,4749% 0,0000% 3,5503% - -3,7857% - 3,5354% - 0,0000% 0,0000% 2,3077%
2,9123% 0,3413% 0,4390% 1,9685%

72
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 3
Waktu Return Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
08/12/2017 -6,6604% 4,7368% 0,0000% 2,8969% 1,1527% 0,6826% 0,0000% 0,0000% 4,1942% 1,2195% 0,0000% 0,0000% 2,3904%
11/12/2017 -2,0000% 3,0402% -0,3846% 0,0000% -2,8547% 0,0000% 0,1828% 0,9615% 2,6047% 0,0000% 0,0000% 0,0000% -
1,9673%
15/12/2017 2,5000% 8,5897% -0,7692% 0,0000% -0,8523% - -0,3650% 8,7729% -3,7037% 0,0000% 8,2041% 0,0000% 0,0000%
0,9967%
18/12/2017 -2,4390% - 1,1628% 2,2222% 2,2923% 0,6711% 0,0000% - -2,6923% 0,0000% 7,4074% 0,0000% -
1,4554% 3,6000% 1,5385%
22/12/2017 -0,4167% 6,0363% 0,7576% 2,4464% -0,8264% 0,3289% 0,0000% 3,9648% -2,3256% 0,3984% 1,4493% 0,0000% 0,0000%
25/12/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
29/12/2017 0,8475% 0,0000% -7,0571% 2,0000% 0,0000% - 0,0000% - 4,9180% - 0,0000% 5,2732% 4,4355%
0,9740% 6,4035% 0,3906%

73
Universitas Sumatera Utara
74

Lampiran 4
Variabel Dummy
Waktu Average Monday Friday Week-
Return Effect Effect Four
02/01/2017 0,0000% 1 0 0
06/01/2017 0,2561% 0 1 0
09/01/2017 -1,6283% 1 0 0
13/01/2017 0,2516% 0 1 0
16/01/2017 -0,4529% 1 0 0
20/01/2017 0,2408% 0 1 0
23/01/2017 -0,2864% 1 0 0
27/01/2017 0,4065% 0 1 0
30/01/2017 -0,9000% 0 0 1
03/02/2017 0,0930% 0 1 0
06/02/2017 -0,1676% 1 0 0
10/02/2017 0,0514% 0 1 0
13/02/2017 -0,6774% 1 0 0
17/02/2017 -0,1057% 0 1 0
20/02/2017 -0,2574% 1 0 0
24/02/2017 0,1717% 0 1 0
27/02/2017 -0,1793% 0 0 1
03/03/2017 0,8068% 0 1 0
06/03/2017 -0,1236% 1 0 0
10/03/2017 0,3038% 0 1 0
13/03/2017 0,2472% 1 0 0
17/03/2017 0,8156% 0 1 0
20/03/2017 -0,0438% 1 0 0
24/03/2017 0,0001% 0 1 0
27/03/2017 0,3406% 0 0 1
31/03/2017 0,9835% 0 1 0
03/04/2017 -0,4426% 1 0 0
07/04/2017 0,2352% 0 1 0
10/04/2017 -0,5193% 1 0 0
17/04/2017 -0,4772% 1 0 0
21/04/2017 0,7524% 0 1 0
28/04/2017 0,2585% 0 1 0
05/05/2017 0,0560% 0 1 0
08/05/2017 0,6713% 1 0 0
12/05/2017 0,7077% 0 1 0
15/05/2017 -0,5650% 1 0 0
19/05/2017 1,0003% 0 1 0

Universitas Sumatera Utara


75

Lanjutan Lampiran 4
Waktu Average Monday Friday Week-
Return Effect Effect Four
22/05/2017 -0,2249% 1 0 0
26/05/2017 0,5748% 0 1 0
29/05/2017 0,0750% 0 0 1
02/06/2017 0,1650% 0 1 0
05/06/2017 -0,9142% 1 0 0
09/06/2017 -0,3463% 0 1 0
12/06/2017 -0,1143% 1 0 0
16/06/2017 0,0449% 0 1 0
19/06/2017 -0,3391% 1 0 0
23/06/2017 0,0000% 0 1 0
26/06/2017 0,0000% 0 0 1
30/06/2017 0,0000% 0 1 0
03/07/2017 -0,2655% 1 0 0
07/07/2017 0,4362% 0 1 0
10/07/2017 -0,3396% 1 0 0
14/07/2017 0,1271% 0 1 0
17/07/2017 -0,9672% 1 0 0
21/07/2017 -0,1355% 0 1 0
24/07/2017 -0,4991% 1 0 0
28/07/2017 0,4309% 0 1 0
31/07/2017 -0,6258% 0 0 1
04/08/2017 0,7594% 0 1 0
07/08/2017 -0,1559% 1 0 0
11/08/2017 0,0351% 0 1 0
14/08/2017 0,9982% 1 0 0
18/08/2017 1,1837% 0 1 0
21/08/2017 -0,1599% 1 0 0
25/08/2017 1,0628% 0 1 0
28/08/2017 0,2129% 0 0 1
01/09/2017 0,0000% 0 1 0
04/09/2017 -0,0532% 1 0 0
08/09/2017 -0,3978% 0 1 0
11/09/2017 0,2682% 1 0 0
15/09/2017 -0,6627% 0 1 0
18/09/2017 -0,4274% 1 0 0
22/09/2017 0,6522% 0 1 0
25/09/2017 -0,5626% 0 0 1
29/09/2017 0,3158% 0 1 0

Universitas Sumatera Utara


76

Lanjutan Lampiran 4
Waktu Average Monday Friday Week-
Return Effect Effect Four
02/10/2017 0,1882% 1 0 0
06/10/2017 0,2068% 0 1 0
09/10/2017 -0,5602% 1 0 0
13/10/2017 0,3990% 0 1 0
16/10/2017 -0,6588% 1 0 0
20/10/2017 0,2759% 0 1 0
23/10/2017 -0,3451% 1 0 0
27/10/2017 0,0623% 0 1 0
30/10/2017 -0,9883% 0 0 1
03/11/2017 0,8128% 0 1 0
06/11/2017 -0,9867% 1 0 0
10/11/2017 0,0762% 0 1 0
13/11/2017 -0,0946% 1 0 0
17/11/2017 0,4657% 0 1 0
20/11/2017 0,2009% 1 0 0
24/11/2017 -0,5548% 0 1 0
27/11/2017 -0,5663% 0 0 1
01/12/2017 0,0000% 0 1 0
04/12/2017 -0,5503% 1 0 0
08/12/2017 0,8164% 0 1 0
11/12/2017 -0,0321% 1 0 0
15/12/2017 1,6446% 0 1 0
18/12/2017 0,1562% 1 0 0
22/12/2017 0,9087% 0 1 0
25/12/2017 0,0000% 0 0 1
29/12/2017 0,2038% 0 1 0

Lampiran 5
Hasil Uji Stasioneritas
Null Hypothesis: Y has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.254024 0.0000


Test critical values: 1% level -3.497727
5% level -2.890926

Universitas Sumatera Utara


77

Lanjutan Lampiran 5
10% level -2.582514

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation


Dependent Variable: D(Y)
Method: Least Squares
Sample (adjusted): 1/09/2017 12/29/2017
Included observations: 99 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Y(-1) -0.778317 0.148137 -5.254024 0.0000


D(Y(-1)) -0.354389 0.095399 -3.714824 0.0003
C 0.000219 0.000513 0.426698 0.6706

R-squared 0.652868 Mean dependent var -5.29E-06


Adjusted R-squared 0.645636 S.D. dependent var 0.008543
S.E. of regression 0.005085 Akaike info criterion -7.695027
Sum squared resid 0.002483 Schwarz criterion -7.616387
Log likelihood 383.9038 Hannan-Quinn criter. -7.663209
F-statistic 90.27584 Durbin-Watson stat 1.883148
Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 6
Statistik Deskriptif Variabel Monday Effect
Sample: 1/02/2017 12/25/2017

AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF

Mean -0.008160 -0.000745 -0.001268 -4.92E-05 0.000606 -0.001885


Median -0.004832 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
Maximum 0.058824 0.046667 0.063433 0.029325 0.035503 0.020349
Minimum -0.080000 -0.062500 -0.061017 -0.034091 -0.033742 -0.026163
Std. Dev. 0.027573 0.025145 0.025279 0.012238 0.012866 0.010628
Skewness -0.290767 -0.158577 0.091158 0.093115 0.405519 -0.280960
Kurtosis 3.231725 3.096774 3.928433 3.946232 3.955848 3.068934

Observations 50 50 50 50 50 50

Universitas Sumatera Utara


78

Lanjutan Lampiran 6

MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ

Mean -0.001847 -0.004499 -0.000624 -0.001310 -0.005133 -6.92E-05 0.000688


Median 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
Maximum 0.012069 0.040609 0.055556 0.042623 0.074074 0.056980 0.037344
Minimum -0.034783 -0.096000 -0.076923 -0.044776 -0.078947 -0.070270 -0.024000
Std. Dev. 0.008372 0.024066 0.027117 0.017064 0.031339 0.013763 0.012601
Skewness -1.778183 -1.250805 -0.645238 -0.111377 -0.154632 -1.307579 0.938899
Kurtosis 7.111380 6.035355 4.055135 3.726440 3.864464 20.54720 4.118704

Observations 50 50 50 50 50 50 50

Lampiran 7
Statistik Deskriptif Variabel Friday Effect
Sample: 1/06/2017 12/29/2017

AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF

Mean -3.53E-05 0.007498 0.001239 0.002875 0.002438 0.000858


Median 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
Maximum 0.087866 0.085897 0.048872 0.055556 0.045977 0.039202
Minimum -0.066604 -0.037143 -0.070571 -0.029524 -0.022409 -0.026549
Std. Dev. 0.027316 0.024854 0.021006 0.014208 0.012906 0.012013
Skewness 0.412495 1.290242 -1.219489 1.042039 0.932831 0.360694
Kurtosis 4.386858 4.762997 6.315017 5.828090 4.653393 4.525607

Observations 51 51 51 51 51 51

MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ

Mean 0.001048 0.006659 0.008951 -0.001070 0.008147 0.001732 0.002607


Median 0.000000 0.002857 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
Maximum 0.040486 0.087729 0.075949 0.055974 0.082041 0.052732 0.044355
Minimum -0.040000 -0.064035 -0.078947 -0.044828 -0.053846 0.000000 -0.033708
Std. Dev. 0.011405 0.024667 0.026903 0.018113 0.024900 0.008287 0.015375
Skewness 0.071400 0.451967 -0.258748 0.300859 0.726527 5.329018 0.397293
Kurtosis 8.396700 5.955862 4.193376 4.636623 4.148041 31.26315 4.004017

Observations 51 51 51 51 51 51 51

Universitas Sumatera Utara


79

Lampiran 8

Statistik Deskriptif Variabel Week-four Effect


Sample: 2017M01 2017M12

AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF

Mean -0.010598 -0.001100 0.006680 0.000319 -0.003151 -0.006518


Median -0.004902 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 -0.011429
Maximum 0.003846 0.046512 0.063433 0.029325 0.014620 0.016234
Minimum -0.052632 -0.062500 -0.061017 -0.034091 -0.020349 -0.026163
Std. Dev. 0.015786 0.025087 0.034870 0.017157 0.009701 0.013863
Skewness -1.818170 -0.806331 0.091201 -0.184831 -0.074689 0.163023
Kurtosis 5.691598 5.385237 3.120400 3.000719 2.624896 1.980803

Observations 11 11 11 11 11 11

MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ

Mean -0.002209 -0.010878 -0.004235 0.000587 0.003897 0.007264 0.003634


Median 0.000000 -0.002841 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
Maximum 0.002119 0.028278 0.045000 0.042623 0.045631 0.056980 0.035714
Minimum -0.019890 -0.057778 -0.052381 -0.041509 -0.037037 0.000000 -0.004762
Std. Dev. 0.006217 0.027350 0.025744 0.021924 0.022573 0.017570 0.011248
Skewness -2.324718 -0.314511 -0.299506 -0.039722 0.183339 2.358232 2.329538
Kurtosis 7.258933 2.138419 3.425062 3.148610 2.893144 7.111994 7.354306

Observations 11 11 11 11 11 11 11

Lampiran 9
Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Sample: 1/02/2017 12/29/2017
Included observations: 101

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

X1 0.006282 0.004600 1.365632 0.1752


X2 0.012303 0.004586 2.682510 0.0086
X3 0.006706 0.004764 1.407651 0.1624
C -0.009000 0.004542 -1.981378 0.0504

Universitas Sumatera Utara


80

Lanjutan Lampiran 9
R-squared 0.326243 Mean dependent var 0.000302
Adjusted R-squared 0.305405 S.D. dependent var 0.005450
S.E. of regression 0.004542 Akaike info criterion -7.912023
Sum squared resid 0.002001 Schwarz criterion -7.808454
Log likelihood 403.5572 Hannan-Quinn criter. -7.870095
F-statistic 15.65628 Durbin-Watson stat 1.770779
Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 10
Hasil Uji F dan Uji t
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Sample: 1/02/2017 12/29/2017
Included observations: 101

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

X1 0.006282 0.004600 1.365632 0.1752


X2 0.012303 0.004586 2.682510 0.0086
X3 0.006706 0.004764 1.407651 0.1624
C -0.009000 0.004542 -1.981378 0.0504

R-squared 0.326243 Mean dependent var 0.000302


Adjusted R-squared 0.305405 S.D. dependent var 0.005450
S.E. of regression 0.004542 Akaike info criterion -7.912023
Sum squared resid 0.002001 Schwarz criterion -7.808454
Log likelihood 403.5572 Hannan-Quinn criter. -7.870095
F-statistic 15.65628 Durbin-Watson stat 1.770779
Prob(F-statistic) 0.000000

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai