OLEH
Kata kunci: Monday Effect, Friday Effect, Week-four Effect dan Return
Saham.
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
The purpose of this study is to find out and analyze the effect of Monday effect,
Friday effect and Week-four effect on the stock returns of Food and Beverage
Companies listed on the Indonesia Stock Exchange. This research is associative
and the type of data used is quantitative data obtained from the company's daily
stock returns that have been published on the Indonesia Stock Exchange during
the study period. The population of this study is all Food and Beverage companies
listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The population of the company is
18 companies. Based on certain criteria the number of companies that meet the
sample criteria are as many as 13 companies. The technique used is multiple
linear regression techniques. The results of the study simultaneously show a
significant effect between Monday efffect, Friday effect and Week-four effect on
the Returns of Food and Beverage Companies' shares listed on the Indonesia
Stock Exchange. The partial test results show that the Monday Effect has a
positive and not significant effect on Stock Returns, and Friday effect has a
significant positive effect on the level of Stock Return. While the Week-four
effect has a positive and not significant effect on the Return of Shares of Food and
Beverage companies on the Indonesia Stock Exchange in 2017.
ii
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih setia dan anugerahNya
kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul
Return Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman, Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” untuk memenuhi salah satu syarat dalam
Alm. Masudin Sitorus dan Ibunda Derita Hasibuan. Terima kasih telah
membesarkan, mendidik, dan memberikan dukungan moral dan materil serta kasih
sayang dan doa yang tidak ternilai kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, dan Bapak Doli
3. Ibu Dra. Lisa Marlina, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
iii
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan
dan pegawai yang telah banyak membantu selama proses penulisan skripsi.
dan adik-adik terkasih Rahel Sitorus, Corry Sitorus dan Aditiya Sitorus yang
7. Teman-teman yang selalu mendukung dalam setiap proses dan selalu setia
8. Sahabat-sahabat terbaik dan terkasih, Putri, Frenty, Relina, chiki, Kak Ruth, Kak
iv
v
Universitas Sumatera Utara
4.3 Hasil Penelitian ............................................................. 49
4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif .............................. 49
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ................................. 52
4.5 Uji Hipotesis ................................................................. 53
4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ...................... 54
4.6.2 Uji Signifikansi Parsial(Uji t) ........................... 54
4.7 Pembahasan .................................................................. 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 58
5.1 Kesimpulan ................................................................... 58
5.2 Saran ............................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 60
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... 62
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
ix
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
dan konsumsi sehari-hari bagi masyarakat, sehingga perusahaan ini akan tetap
minuman merupakan industri yang akan tetap tumbuh dan menjadi andalan dalam
Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor penting bagi
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Pada triwulan III 2017
PDB sub sektor makanan dan minuman tumbuh 9,46% menjadi Rp 166,7 triliun.
Sementara ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,06%. Selama tahun 2017, sub
sektor makanan dan minuman tersebut menyumbang 33,78% PDB yang mencapai
1.406 triliun dan 6,42% PDB nasional yang mencapai 7.402 triliun. Kinerja positif
dan minuman mencapai 27,92 triliun atau meningkat sebesar 16,3% dibandingkan
Seiring dengan jumlah penduduk yang besar, tingkat konsumsi makanan dan
1
Universitas Sumatera Utara
2
minuman pun ikut meningkat. Besarnya jumlah penduduk dan tingkat konsumsi
target pasar potensial. Melihat besarnya tingkat konsumsi makanan dan minuman
masyarakat, Indonesia bukan hanya menjadi target pasar produk-produk luar negeri
yang potensial, tetapi juga sebagai target investasi para investor. Investasi adalah
komitmen atas sejumlah dana yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
menganalisa kinerja dan emiten, seperti kinerja fundamental yang berupa laporan
keuangan, perkembangan situasi dan kondisi ekonomi, politik dan sosial, dan
rencana strategis pada perusahaan emiten dimasa yang akan datang. Dari masa ke
masa, perusahaan emiten semakin bertambah banyak, hal ini memberikan banyak
dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas
yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa
adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi, tentunya pemodal
adanya suatu pola dalam return sekuritas. Pola tersebut menunjukkan adanya
tingkat return yang lebih tinggi atau lebih rendah pada saat tertentu baik dalam
Salah satu pola return yang secara intensif diteliti adalah adanya
minggu tertentu dalam sebulan. Monday effect merupakan salah satu jenis
anomali yang biasanya terjadi pada pasar saham yaitu ketika return pada hari
dibandingkan dengan hari lainnya (Tandelilin, 2017). Faktor utama Monday effect
adalah disebabkan oleh psikologis dari investor itu sendiri, yaitu mereka
beranggapan bahwa hari Senin merupakan hari dimana awal hari kerja setelah
masa libur weekend, sehingga mereka belum dapat bekerja produktif seperti hari
lainnya. Hal tersebut mengakibatkan para investor merasa pesimis dan mereka
cenderung akan menjual saham dengan harga yang rendah pada hari Senin.
Friday Effect adalah anomali yang terjadi pada hari-hari tertentu dalam
satu minggu secara sistematis memberikan return yang lebih tinggi pada hari
Jumat dibandingkan return yang dihasilkan pada hari yang lain (Hartono, 2005).
Hal ini disebabkan oleh adanya sisi psikologis dari investor yang mempengaruhi
faktor emosi dan hasrat, sehingga dapat mempengaruhi hari perdagangan. Hari
Jumat yang merupakan hari terakhir dalam bekerja sehingga tepat untuk
Week-four Effect merupakan salah satu anomali pasar efisien yaitu kelompok
anomali musiman dengan return saham negatif hanya terjadi pada hari perdagangan
Senin minggu keempat dan kelima (Gumanti, 2011). Minggu keempat bisa
dikatakan dengan akhir bulan menjadi minggu dimana kebutuhan investor akan
pembagian upah, gaji, dan honor pada awal bulan. Sehingga diakhir bulan
ini membuat harga saham menjadi rendah dan mengakibatkan return saham yang
dengan minggu pertama sampai ketiga. Dengan kata lain, mampu mempengaruhi
perilaku dari return saham. Berikut data return saham beberapa perusahaan
Tabel 1.1
Rata-Rata Return Saham Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
Tahun 2017
Return Saham
minuman yaitu Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA), dan Ultra Jaya Milk
Industry and Trading Company Tbk (ULTJ) menunjukkan return saham hari
perdagangan Senin selama tahun 2017 adalah positif yang artinya bertentangan
dengan pernyataan Tandelilin (2017) bahwa return hari perdagangan Senin adalah
negatif. Sedangkan perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) dan Nippon
(2005) bahwa hari perdagangan Jumat adalah positif. Dari lima perusahaan di atas,
dapat dilihat bahwa hanya perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) yang
memiliki return negatif pada hari Senin minggu keempat dan kelima yang berarti
bahwa hanya perusahaan ini yang sesuai dengan pernyataan Gumanti (2011) yang
menyatakan bahwa return saham pada hari perdagangan saham hari Senin minggu
keempat atau kelima adalah negatif, sedangkan empat perusahaan lainnya dengan
perbedaan (gap) dalam meneliti pengaruh Monday effect, Friday effect, dan week-
effect terhadap return saham, terdapat pengaruh signifikan friday effect terhadap
return saham dan terdapat pengaruh signifikan week-four effect terhadap return
Return terendah terjadi pada hari Senin dan return tertinggi terjadi pada
hari Selasa. Hasil empiris juga memberikan bukti bahwa adanya monday effect
pada Bursa Efek Jakarta tahun 2005. Fenomena week-four effect juga berhasil
ditemukan pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005, dimana return negatif
signifikan terjadi pada hari Senin minggu keempat dan kelima setiap akhir bulan
BEI, dimana return terendah terjadi pada hari Senin dan tertinggi pada hari Jumat.
Hasil empiris ini juga memberikan bukti bahwa terjadi monday effect di BEI pada
tahun 2006. Sedangkan week-four effect tidak berhasil diidentifikasi. Hal ini
Return hari jumat sebelumnya ditemukan mempengaruhi return hari senin, akan
tetapi secara keseluruhan juga tidak ada perbedaan antara return hari jumat yang
negatif dan return hari jumat yang positif dalam menggerakkan terjadinya
mendalam tentang pola waktu perdagangan saham dalam penelitian dengan judul
Return Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang
1. Apakah Monday Effect, Friday Effect, dan Week-four Effect secara simultan
3. Pengaruh Friday Effect terhadap return saham pada perusahaan makanan dan
TINJAUAN PUSTAKA
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal
(Kasmir, 2008). Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi),
adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
Pasar modal juga dapat diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas
yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham, obligasi dan
reksa dana. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual beli sekuritas disebut
dengan bursa efek. Oleh karena itu, bursa efek merupakan arti dari pasar modal
secara fisik. Untuk di Indonesia terdapat dua bursa efek yaitu Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang sejak tahun 2007 bergabung dan
transaksi dari berbagai tempat, tidak harus berkumpul pada satu lantai bursa efek.
pengertian yang lebih spesifik mengenai pasar modal, yaitu “kegiatan yang
9
Universitas Sumatera Utara
10
yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
Konsep pasar modal yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi,
artinya pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang
beberapa kondisi yang harus dipenuhi untuk tercapainya pasar yang efisien, yaitu:
Disamping itu mereka juga merupakan price taker, sehingga tindakan dari
2. Semua pelaku dasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama
informasi tersebut.
2.1.2 Saham
2. Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (one share one vote)
perusahaan dilunasi.
proporsi sahamnya.
saham biasa mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset yang ada pada
pada saham biasa perusahaan tidak wajib membayar sejumlah kas kepada
secara tetap dengan waktu jatuh tempo yang sudah ditentukan, sehingga
2. Saham Preferen (preferent stock) adalah saham yang memiliki sifat gabungan
(hybrid) antara obligasi (bond) dan saham biasa, karena pada saham preferen
dapat memberikan pendapatan atau hasil yang tetap berupa dividen preferen,
pinjaman. Dan juga saham ini mendapatkan hak atas kepemilikan terhadap
suatu perusahaan seperti yang ada pada saham biasa. Namun saham preferen
dengan saham biasa perbedaaannya terletak pada hak suara. Saham preferen
tidak memiliki hak suara yang dimiliki oleh pemegang saham biasa untuk
memilih direksi atau manajemen perusahaan. Serta dalam hal likuidasi, klaim
dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas
yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa
adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi, tentunya pemodal
tidak melakukan investasi (Rodoni & Yong, 2001). Setiap investasi baik jangka
keuntungan yang disebut return baik secara langsung maupun tidak langsung
( Hadi, 2013).
Satu hal yang harus dimengerti oleh investor adalah jenis return yang
ditawarkan oleh suatu instrumen investasi, karena jenis return sangan ditetuntukan
oleh jenis instrumen yang bersangkutan. Pada prinsipnya, komponen suatu return
dividen tunai dan sejenisnya), maupun setara kas yang mudah dicairkan
(misalnya: saham bonus atau dividen saham yang mudah dicairkan lewat
2. Capital gain, yaitu keuntungan yang berupa selisih lebih antara harga jual dan
harga beli suatu instrumen investasi. Jika terjadi selisih lebih antara harga jual
dengan harga perolehan suat efek berarti terjadi kerugian (capital loss).
Capital gain/loss hanya terjadi jika pemegang surat berharga (efek) menjual,
karena dengan terjadinya penjulan berarti muncul selisih lebih atau kurang
1. Return realisasi (realized return), merupakan return yang telah terjadi yang
salah satu pengukuran kinerja perusahaan dan dapat digunakan sebagai dasar
diperoleh oleh investor di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti.
Return saham dapat dicari dengan berbagai cara sesuai dengan jenis
sebagai berikut:
1. Expected Return
Expected Return bisa dikatakan sebagai return yang diharapkan dari suatu
dalam persamaan:
n
( ) ∑ i pri
i
Dimana:
2. Realized Return
munurut Hartono (2013) dalam hal ini diwujudkan dalam return harian
( )
Dimana:
ditemukannya teori pasar efisien. Sejak ditemukan oleh Fama pada tahun 1970,
teori ini mendapatkan banyak perhatian serta banyak diuji secara empiris di
tentang semua harga dapat diperoleh secara terbuka dan cepat tanpa hambatan
yang khusus (Weston dan Copeland: 1995). Pasar efisien adalah suatu pasar
informasi yang tersedia (a security market is efficient if security prices fully reflect
Fama (1970) membedakan efisiensi pasar modal kedalam tiga bentuk yaitu:
1. Efisiensi bentuk lemah (weak form), efisiensi bentuk setengah kuat (semi
strong form) dan efisinsi bentuk kuat (strong form). Hipotesis pasar modal
mencerminkan semua informasi yang ada pada catatan harga di waktu lalu.
Bila tingkat efisiensi bentuk lemah ini tercapai, berarti tidak seorang investor
gerakan dan arah harga sekuritas pada periode yang akan datang karena
gerakan harga sekuritas tersebut bersifat acak (random walk), sehingga sangat
publik akan tercermin ke dalam harga saham secara cepat dan tidak bias.
3. Hipotesis pasar modal yang efisien dalam bentuk kuat menyatakan bahwa
semua informasi yang relevan yang tersedia tercermin dalam harga saham.
Dalam keadaan seperti ini tidak seorang pun investor dapat memperoleh
Menurut Tandelilin (2010) sebagian kaum praktisi pasar modal belum bisa
banyak juga kalangan akademisi yang mempercayai bahwa pasar memang dalam
Investor yang mempercayai bahwa pasar dalam keadaan yang tidak efisien
melakukan perdagangan di pasar agar bisa mendapatkan return yang lebih tinggi
dibandingkan dengan return pasar. Untuk itulah mereka akan melakukan analisis
teknikal maupun fundamental secara teliti. Investor yang demikian juga percaya
mengenai adanya pola tertentu dalam pergerakan harga yang dapat digunakan
untuk memperoleh return diatas return pasar. Mereka akan melakukan analisis
Investor yang percaya adanya pola tertentu dalam pasar akan berusaha
mencari saham yang tidak mencerminkan nilai intrinsik yang sebenarnya, dan
dalam keadaan efisien akan cenderung menerapkan strategi pasif, yaitu dengan
membentuk portofolio yang bisa merepliksi indeks pasar. Investor yang demikian
percaya bahwa tidak seorangpun bisa mendapatkan return yang lebih tinggi dari
return pasar walaupun telah menerapkan berbagai macam strategi dan analisis.
bahwa pergerakan harga saham dimasa mendatang bisa diprediksi dari pergerakan
harga saham dimasa lampau. Dengan begitu investor yang menerapkan analisis
teknikal bergantung pada informasi masa lalu (historis) tentang data harga dan
mendatang. Jika hipotesis pasar efisien dalam bentuk lemah benar, tindakan
investor yang melakukan analisis teknikal sudah tidak akan memberi nilai tambah
bagi investor karena harga saham saat ini mencerminkan semua informasi
untuk keputusan menjual atau membeli saham. Jika hipotesis pasar efisien dalam
sudah tercermin dalam harga pasar maka tindakan analisis fundamental untuk
ulang dan konsisten menyimpang dari kondisi pasar yang efisien secara informasi.
Jones (1996) mendefenisikan anomali pasar (market anomaly) sebagai teknik atau
Anomali pasar adalah bukti yang menolak atau kurang mendukung keberadaan
teori pasar efisien yang muncul pada semua bentuk pasar efisien baik itu lemah,
semi kuat maupun kuat yang bisa dieksploitasi untuk menghasilkan abnormal
Anomali perusahaan adalah anomali yang muncul atau terjadi sebagai akibat
mutual funds akan lebih tinggi jika reksa dana tersebut menjual dengan
potongan. Jenis anomali yang juga terdapat dalam kelompok ini adalah efek
Anomali ini terjadi apabila harga mengalami perubahan setelah adanya suatu
Anomali lain adalah adanya rekomendasi analis, yaitu semakin banyak analis
mendatang. Maksudnya adalah bila satu atau dua analis menemukan saham
klien mereka, dan manakala klien memutuskan untuk membeli saham, maka
harga saham akan naik. Kenaikan harga saham tersebut akan menarik
(jual atau beli), maka pasar akan menyikapinya dengan segera karena investor
pasti menaruh kecurigaan atas aksi beli atau jual orang dalam tersebut. Harga
saham juga menyesuaikan pada saat ada perubahan rating perusahaan, artinya
jika suatu perusahaan mengalami perubahan rating positif, yang dalam hal ini
adalah masuk kedalam kategori baik, maka harga saham akan cenderung
mengalami peningkatan.
sahamnya akan mengalami kenaikan relatif lebih tinggi dari perusahaan lain.
perusahaan yang memiliki dividend yield yang tinggi, secara rata-rata akan
dengan dividend yield rendah. Selain itu, anomali akuntansi yang banyak
adalah anomali Januari, yaitu anomali yang menyebutkan bahwa harga saham
cenderung mengalami kenaikan (secara rata-rata) pada bulan Januari dan atau
di akhir Desember.
naik pada hari perdagangan menjelang tutup bulan dan cenderung turun pada
menjelang Hari Raya umat beragama dimana aktivitas usaha perusahaan juga
libur (pre-holiday) secara rata-rata lebih tinggi daripada harga saham setelah
hari libur (post-holiday). Selain itu pola return yang secara intensif diteliti
a. Monday Effect
Monday effect adalah salah satu jenis anomali yang biasanya terjadi pada
pasar saham yaitu ketika return saham pada hari senin suatu perusahaan
beranggapan bahwa hari Senin merupakan hari dimana awal hari kerja
merasa pesimis dan mereka cenderung akan menjual saham dengan harga
b. Friday Effect
Friday Effect adalah anomali yang terjadi pada hari-hari tertentu dalam
satu minggu secara sistematis memberikan return yang lebih tinggi pada
hari jumat dibandingkan return yang dihasilkan pada hari yang lain
(Hartono, 2005). Hal ini disebabkan oleh adanya sisi psikologis dari
saham yang tentunya akan mempengaruhi return saham pada hari jumat.
c. Week-four Effect
negatif hanya terjadi pada hari Senin minggu keempat dan kelima untuk
upah, gaji, dan honor pada awal bulan. Sehingga diakhir bulan
pembelian saham. Hal ini membuat harga saham menjadi rendah dan
return saham.
relevansi dengan penelitian yang dilakukan, seperti disajikan pada Tabel 2.1
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Metode dan
Peneliti/ Judul Variabel Teknik
No Hasil Penelitian
Tahun penelitian Penelitian Analisis
Data
1 Muhammad, Pengaruh Variabel Analisis 1. Return hari Senin cenderung
Rikumahu, & Weekday Effect Terikat Regresi
kerangka pemikiran akan menghubungkan secara teoritis antar variabel bebas dan
terjadi pada pasar saham yaitu ketika return pada hari perdagangan senin suatu
hari-hari lainnya dalam hari hari perdagangan saham. Monday Effect dalam
return saham, Penelitian Putra (2013) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan monday effect terhadap return saham dan Penelitian Hasan (2015)
Friday Effect adalah anomali yang terjadi pada hari-hari tertentu dalam
satu minggu secara sistematis memberikan return yang lebih tinggi pada hari
jumat dibandingkan return yang dihasilkan pada hari yang lain. Friday effect
saham negatif hanya terjadi pada hari perdagangan senin minggu keempat dan kelima
(Gumanti, 2011). Dalam penelitian putra (2013) menyatakan bahwa week-four effect
maka model kerangka konseptual yang menegaskan pengaruh monday effect, friday
effect, dan week-four effect terhadap return saham digambarkan dalam Gambar 2.1.
Monday Effect
Gambar 2.1
Kerangka Koseptual
2.4 Hipotesis
2. Monday effect berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham pada
3. Friday effect berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada
Indonesia.
METODE PENELITIAN
variabel atau lebih. Dengan penelitian ini, maka akan dapat dibangun suatu teori
Monday effect, Friday effect dan Week-four effect terhadap return saham
1. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu:
30
Universitas Sumatera Utara
31
3. Data yang digunakan adalah data saham harian dari perusahaan manufaktur
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan. Definisi
Variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel independen. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah return
saham. Return saham merupakan hasil yang diterima oleh investor dapat berupa
capital gain maupun deviden, return juga merupakan hasil dari rasio
perbandingan antara selisih harga saham pada hari ini (Pit) terhadap harga saham
kemarin (Pit-1) pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia dalam waktu bulan Januari 2017 sampai bulan Desember
2017. Return saham dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
( )
Keterangan:
variabel lain (variabel dependen). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
Monday effect adalah salah satu jenis anomali yang biasanya terjadi pada
pasar saham yaitu ketika return saham pada hari Senin suatu perusahaan
(Tandelilin, 2017)
Friday Effect adalah anomali yang terjadi pada hari-hari tertentu dalam
satu minggu secara sistematis memberikan return yang lebih tinggi pada
hari jumat dibandingkan return yang dihasilkan pada hari yang lain
(Hartono, 2005)
Week-four effect merupakan salah satu anomali pasar efisien yaitu kelompok
anomali musiman dengan return saham negatif hanya terjadi pada hari
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No. Variabel Defenisi Parameter Skala Ukur
1 Monday Monday effect adalah return
Effect saham yang terjadi pada hari Nominal
senin.
3.5.1 Populasi
termasuk dalam sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
3.5.2 Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam
pertimbangan tertentu.
1. Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI sebelum
tahun 2017
2. Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang menerbitkan harga saham
Kriteria penentuan sampel dapat dilihat lebih jelas dalam Tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1
Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian
No. Kriteria Jumlah
Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
1 Indonesia sebelum tahun 2017 18
2 Perusahaan yang tidak menerbitkan harga saham harian selama tahun 2017 (5)
Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel penelitian 13
Tabel 3.2
Daftar Perusahaan
Perusahaan Makanan dan Minuman yang Menjadi Sampel Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder, yaitu data
yang diperoleh dari dokumentasi harga saham dan indeks harga saham di Bursa
Efek Indonesia.
masalah yang diteliti seperti jurnal, buku-buku dan website (Widoyoko, 2013).
data. Fluktuasi data berada di sekitar suatu nilai rata-rata yang konstan, tidak
tergantung pada waktu dan variansi dari fliktuasi tersebut (Makridakis, 1995).
Sekumpulan data dinyatakan stasioner jika nilai rata-rata dan varians dari data
waktu atau dengan kata lain rata-rata dan variansnya. Kestasioneran data ini
berkaitan dengan metode estimasi yang digunakan. Tidak stasionernya data akan
mengakibatkan kurangnya modelnya yang diestimasi. Selain itu apabila data yang
digunakan dalam model ada yang tidak stasioner, maka data tersebut
maka autokorelasi akan hilang dengan sendirinya, karena itu transformasi data
untuk membuat data yang tidak stasioner menjadi stasioner sama dengan
Uji Stasioner merupakan suatu kondisi data time series yang jika rata-rata,
oleh waktu (Juanda dan Junaidi, 2012). Metode pengujian stasioneritas dan akar
unit yang akan digunakan adalah metode Augmented Dickey Fuller (ADF).
Prosedur untuk mengetahui data stasioner atau tidak dengan cara membandingkan
antara nilai statistik ADF dengan nilai kritis distribusi Mac Kinnon. Nilai statistik
ADF ditunjukkan oleh nilai t statistik. Jika nilai absolut statistik ADF lebih besar
dari nilai kritisnya, maka data yang diamati menunjukkan stasioner dan jika
sebaliknya nilai statistik ADF lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tidak
Keterangan:
Δyt : Yt–Yt-1
T : Trend waktu
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,
regresi linier berganda dengan variabel dummy. Menurut Basuki (2017) Variabel
berganda dan diberi kode 0 dan 1. Nilai 0 biasanya menunjukkan kelompok yang
mendapatkan perlakuan. Pengukuran variabel untuk analisis regresi ini adalah Dsen
diberi angka 1 apabila return saham terjadi pada hari senin dan diberi angka 0
(nol) apabila terjadi pada hari perdagangan lain./ Djum diberi angka 1 apabila
return saham terjadi pada hari Jumat, diberi angka 0 (nol) apabila terjadi pada hari
perdagangan lainnya. Dsen45 diberi angka 1 apabila return saham terjadi pada hari
Senin minggu keempat dan kelima, diberi angka 0 (nol) apabila terjadi pada hari
perdagangan lainnya.
DJum, DSen45 terhadap return saham pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Keterangan :
ẞ0 = Nilai konstanta
secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah
berada dalam daerah dimana H0 diterima. Model pengujian yang dilakukan yaitu
bersama-sama atau serempak dari monday effect, friday effect, dan week-four
Efek Indonesia.
bersamaan dari monday effect, friday effect, dan week-four effect terhadap
Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig.F > 0,05
maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. F < 0,05
maka H1 diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari
kriterianya, yaitu:
1. Monday Effect
2. Friday Effect
3. Week-four Effect
Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig. t > 0,05 H0
diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap
variabel terikat. Sebaliknya jika sig. t < 0,05 maka H1 diterima, artinya ada
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t
keputusannya yaitu:
2. H1 diterima jika t hitung > t tabel dan thitung < -t tabel pada α 5%
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003 yang pada awalnya
transformasi bisnis yang dimulai pada 2009, TPSF telah menjadi salah satu
perusahaan yang termasuk dalam Indeks Kompas 100. Pada 2011, TPSF
menjadi salah satu perusahaan yang termasuk dalam daftar “A List of the Top
penghargaan Asia’s Best Companies 2014 kategori Best Small Cap dari
Finance Asia dan termasuk dalam daftar 20 Rising Global Stars dari Forbes
PT Tri Banyan TirtaTbk (ALTO) didirikan pada tanggal 03 Juni 1997 dan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1997. Kantor pusat ALTO
terletak di Kp. Pasir Dalem RT.02 RW.09 Desa Babakan pari, Kecamatan
41
Universitas Sumatera Utara
42
saham dengan harga penawaran Rp210,- per saham disertai dengan Waran
pemegang saham Waran berhak membeli satu saham perusahaan selama masa
pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Juli 2012 sampai dengan 07 Juli 2017.
nama CV Tjahaja Kalbar dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun
1971. Kantor pusat CEKA terletak di Kawasan Industri Jababeka II, Jl.
Cikarang, Jawa Barat dan Pontianak, Kalimantan Barat. Pada 10 Juni 1996,
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 09 Juli 1996.
PT Delta Jakarta Tbk (DLTA) didirikan tanggal 15 Juni 1970 dan memulai
kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1933. Kantor pusat DLTA dan
pabriknya berlokasi di Jalan Inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur – Jawa Barat.
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 Februari 1984.
dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1 Oktober 2009. ICBP
Indofood Tower, Lantai 23, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76-78, Jakarta 12910,
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 07 Oktober 2010.
Plaza, Indofood Tower, Lantai 21, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta
12910 – Indonesia. Sedangkan pabrik dan perkebunan INDF dan anak usaha
dan Malaysia. Pada tahun 1994, INDF memperoleh pernyataan efektif dari
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 1994.
secara komersial pada tahun 1929. Kantor pusat MLBI berlokasi di Talavera
Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB. Simatupang Kav. 22-26, Jakarta
15122 dan Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur.
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Desember 1981.
beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat Mayora
Indonesia, dan pabrik terletak di Tangerang dan Bekasi. Pada tanggal 25 Mei
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 04 Juli 1990.
komersialnya pada tahun 1974. Kantor pusat PSDN terletak di Gedung Plaza
Sentral, Lt. 20, Jln. Jend. Sudirman No. 47, Jakarta 12930 dan pabriknya
tahun 1996. Kantor pusat dan salah satu pabrik ROTI berkedudukan di
Kawasan Industri MM 2100 Jl. Selayar blok A9, Desa Mekarwangi, Cikarang
Barat, Bekasi 17530 – Jawa Barat, dan pabrik lainnya berlokasi di Kawasan
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 Juni 2010.
PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) didirikan 12 April 1973 dan mulai beroperasi
secara komersial pada tahun 1974. Kantor pusat SKBM berlokasi di Plaza
Asia, Lantai 2, Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190 – Indonesia dan
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 05 Januari 1993.
(SKBM) dihapus dari daftar Efek Jakarta oleh PT Bursa Efek Jakarta
PT Siantar Top Tbk (STTP) didirikan tanggal 12 Mei 1987 dan mulai
beroperasi secara komersial pada bulan September 1989. Kantor pusat Siantar
Top beralamat di Jl. Tambak Sawah No. 21-23 Waru, Sidoarjo, dengan
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Desember 1996.
PT Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ) didirikan
awal tahun 1974. Kantor pusat dan pabrik Ultrajaya berlokasi di Jl. Raya
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 2 Juli
tahun 1990.
Tabel 4.1
Hasil Uji Stasioneritas
Null Hypothesis: Y has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)
t-Statistic Prob.*
Sumber: Lampiran 5
Pada Tabel 4.1 diatas nilai prob ADF test statistik sebesar 0,0000 lebih kecil
dari 0,05 maka data dinyatakan stasioner pada tingkat level dan nilai t-statistik
sebesar -5,254024 lebih kecil dari nilai kritis MacKinnon pada tingkat kepercayaan
1%, 5% dan 10% menyatakan data tersebut stasioner. Dengan data yang stasioner jika
nilai rata-rata dan varians dari data times series tersebut tidak mengalami perubahan
secara sistematik sepanjang waktu atau dengan kata lain rata-rata dan variansnya.
dari data. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam membaca data serta
jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai minimum dan maksimum, serta
penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) variabel independen yaitu Monday effect, Friday
effect, week-four effect, dan serta 1 (satu) variabel dependen yaitu return saham,
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif dari Monday Effect
Sample: 1/02/2017 12/25/2017
Observations 50 50 50 50 50 50
Observations 50 50 50 50 50 50 50
Sumber: Lampiran 6
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif dari Friday Effect
Sample: 1/06/2017 12/29/2017
Observations 51 51 51 51 51 51
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif dari Weekfour Effect
Sample: 2017M01 2017M12
perusahaan yang memiliki rata-rata return saham negatif dan 2 perusahaan yang
perusahaan makanan dan minuman mengalami penurunan return saham pada hari
Senin selama tahun 2017 dan 15% perusahaan makanan dan minuman yang
mengalami kenaikan return saham pada hari Senin. Nilai maximum 0,074074
dimiliki oleh PT Sekar Bumi dan nilai minimum -0,096000 dimiliki oleh PT Mayora.
perusahaan yang memiliki rata-rata return saham positif dan 2 perusahaan yang
perusahaan makanan dan minuman mengalami kenaikan return saham pada hari
Jumat selama tahun 2017 dan 15% perusahaan makanan dan minuman yang
mengalami penurunan return saham pada hari Jumat. Nilai maximum 0,087866
dimiliki oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food dan nilai minimum -0,078947 dimiliki
perusahaan yang memiliki rata-rata return saham negatif dan 6 perusahaan yang
perusahaan makanan dan minuman mengalami penurunan return saham pada hari
Senin minggu keempat selama tahun 2017 dan 46% perusahaan makanan dan
minuman yang mengalami kenaikan return saham pada hari Senin minggu
effect (X1), Friday Effect (X2), Week-four effect (X3), terhadap return saham (Y).
Berdasarkan pengelolaan data pada Tabel 4.5 pada kolom Coefficients, diperoleh
menunjukkan bahwa setiap hari Senin maka return saham akan naik
sebesar 0,006282.
3. Nilai koefisien Friday effect untuk variabel X 2 sebesar 0.012303. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap hari Jumat maka return saham akan naik
sebesar 0.012303.
ini menunjukkan bahwa setiap akhir bulan maka return saham akan naik
sebesar 0,006706.
Tabel 4.5
Pengujian Regresi Linear Berganda
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Sample: 1/02/2017 12/29/2017
Included observations: 101
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
X1 0.006282 0.004600 1.365632 0.1752
X2 0.012303 0.004586 2.682510 0.0086
X3 0.006706 0.004764 1.407651 0.1624
C -0.009000 0.004542 -1.981378 0.0504
Sumber: Lampiran 9
yaitu return saham dapat dijelaskan sebesar 30,54% oleh variabel independen.
Terdapat satu variabel yang bernilai probabilitas signifikan, yaitu Friday effect.
Pada Tabel 4.6 terdapat hasil nilai pengujian statistik baik secara
saham terhadap variabel dependen yaitu Monday effect, Friday effect, dan
Week-four effect.
Tabel 4.6
Hasil Uji F dan Uji t
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Sample: 1/02/2017 12/29/2017
Included observations: 101
Sumber: Lampiran 10
Pada Tabel 4.6 Hasil Uji Simultan (Uji F) terlihat bahwa nilai Prob. (F-
hipotesis maka Ha diterima atau H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara
simultan Monday effect, Friday effect dan week-four effect berpengaruh signifikan
terhadap return saham perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia
tahun 2017.
probabilitas 0,1752 yang memiliki nilai lebih besar dari tingkat signifikansi
sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa Monday effect mempunyai pengaruh
0,0086 yang memiliki nilai lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05.
Hal ini berarti berarti bahwa Friday effect berpengaruh positif dan signifikan
probabilitas 0,1624 yang memiliki nilai lebih besar dari tingkat signifikansi
sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa week-four effect berpengaruh positif dan
4.6 Pembahasan
signifikan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman di BEI,
yang artinya variabel Monday effect tidak berpengaruh secara nyata terhadap
return saham.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan teori Tandelilin (2017). Hal ini
perusahaan emiten tidak mengumumkan bad news sampai dengan penutupan hari
Jumat dan direspon pasar pada hari Senin. Peningkatan harga saham ini berakibat
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sularso, Suyono, &
Rahmawanto (2013) dan hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
signifkan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman di BEI.
Adanya kenaikan harga penutupan saham pada hari perdagangan saham Jumat
Hal ini sejalan dengan teori Hartono (2005). Adanya investor yang
cenderung menyukai transaksi beli di akhir hari kerja atau akhir minggu, sehingga
mereka bersemangat dan merasa optimis saat melakukan transaksi di bursa dan
lebih memilih untuk melakukan transaksi beli pada hari Jumat atau di akhir
menunggu waktu yang tepat yaitu akhir pekan. Dengan tujuan agar para investor
memiliki waktu luang selama hari libur bursa (Sabtu dan Minggu) untuk
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rita (2009) dan
hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rahmawati (2016) yang menyatakan bahwa Friday effect berpengaruh positif dan
tidak signifkan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman di
BEI. Artinya variabel Week-four effect tidak berpengaruh secara nyata terhadap
return saham.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan teori Gumanti (2011). Hal ini
memenuhi segala kebutuhan utama yang harus dilakukan pada setiap bulannya.
Sehingga, pada akhir bulan tidak banyak terjadi tekanan jual pada Bursa Efek
Indonesia. Selain itu faktor pembagian upah juga mempengaruhi investor untuk
melakukan pembelian saham apabila perusahaan memberikan upah pada akhir bulan,
hal ini memotivasi investor untuk membeli saham yang akan membuat harga saham
meningkat. Peningkatan harga saham ini berakibat pada nilai return positif.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Lutfiaji (2012) dan hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh iramani dan Mahdi
(2006) yang menyatakan bahwa Week-four effect berpengaruh negatif dan signifikan
5.1 Kesimpulan
2. Monday Effect berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham
periode 2017.
5.2 Saran
1. Bagi Perusahaan
sebaiknya melakukan penjualan saham pada hari Jumat karena pada hari
58
Universitas Sumatera Utara
59
variabel independen lainnya diluar variabel Monday effect, Friday Effect, dan
penelitian dengan menggunakan data time series yang lebih panjang periode
60
Universitas Sumatera Utara
61
Muhammad, R., Rikumahu, B., & Iradianti, A. (2016). Pengaruh Weekday Effect
dan Weekfour Effect Terhadap Return Saham. e-Proceeding of
Management : Vol.3, No.1, 124-134.
Purwati, A. I. (2015). Studi Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham
Pada BEI : Pengujian Weekfour Effect Dan Rogalski Effect.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, 1-115.
Putra, M. R. (2013). Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return
Saham:Pengujian Monday Effect, Friday Effect, dan week four effect di
BEI . Universitas Negeri Malang.
R. I., & Mahdi, A. (2006). Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan. JURNAL
AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 8, NO. 2, , 63-70.
Rodoni, A., & Yong, O. (2001). Analisis Investasi dan Teori Portofolio. Jakarta:
Murai Kencana.
Situmorang, S. H., & Lutfi, M. (2014). Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan
Bisnis. Medan: USU Press.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sularso, H., Suyono, E., & Rahmawanto, D. (2013). ANALISIS MONDAY DAN
WEEKEND EFFECT PADA SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 DI
BURSA EFEK INDONESIA.
Syahyunan. (2014). Analisis Investasi. Medan: USUpress.
Tandelilin, E. (2010). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio.
Yogayakarta:: BPEE-Yogyakarta.
Tandelilin, E. (2010). Portofolio Dan Investasi Teori Dan Aplikasi, Edisi Pertama.
Yogyakarta: Penerbit kanisius.
Tandelilin, E. (2017). Pasar Modal: Manajemen Portofolio & Investasi.
Yogayakarta: PT Kanisius.
Widoyoko, E. P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Yahoo Finance. (2018). Diambil kembali dari finance.yahoo:
https://finance.yahoo.com
Lampiran 1
Daftar Sampel Perusahaan
No. Nama Perusahaan Kode Tanggal Listing
62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2
Harga Penutupan Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di BEI Tahun 2017
Waktu Harga Penutupan Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
02/01/2017 1945 330 1350 5000 8575 7925 11750 1645 134 1600 640 3190 1142,5
06/01/2017 1990 320 1355 4700 8525 8025 11750 1755 140 1630 655 3190 1132,5
09/01/2017 1980 256 1345 4600 8800 7825 11725 1775 140 1680 610 3190 1125
13/01/2017 2000 300 1345 4500 8525 7875 11750 1755 141 1630 695 3190 1087,5
16/01/2017 2000 290 1355 4500 8450 7800 11750 1755 142 1625 675 3190 1105
20/01/2017 2000 320 1425 4480 8500 8050 11500 1765 145 1655 660 3190 1100
23/01/2017 2040 320 1400 4480 8450 8100 11500 1765 146 1600 685 3200 1100
27/01/2017 1965 320 1345 4450 8550 8000 11850 1760 148 1525 675 3190 1097,5
30/01/2017 1945 300 1345 4480 8475 7800 11800 1755 148 1590 650 3190 1097,5
03/02/2017 1935 330 1330 4410 8450 7875 11500 1900 150 1560 560 3190 1117,5
06/02/2017 1970 330 1355 4400 8575 7950 11900 1885 158 1560 580 3190 1100
10/02/2017 1990 330 1355 4350 8550 8000 11775 1810 164 1570 510 3190 1115
13/02/2017 1990 330 1350 4300 8500 8000 11500 1825 168 1555 498 3190 1110
17/02/2017 1980 330 1360 4200 8375 8000 11750 1880 163 1520 490 3190 1075
20/02/2017 1965 330 1365 4150 8375 8125 11750 1890 165 1525 490 3190 1087,5
24/02/2017 2040 330 1395 4160 8325 8100 11500 1910 165 1545 490 3190 1105
27/02/2017 2030 330 1400 4250 8350 7975 11500 1990 165 1565 490 3190 1102,5
03/03/2017 2190 338 1490 4150 8225 8050 11600 2050 168 1555 550 3710 1100
06/03/2017 2130 330 1515 4150 8300 8075 11600 2110 168 1535 550 3710 1085
10/03/2017 2180 318 1535 4150 8150 7925 11600 2200 161 1450 500 3710 1090
63
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 2
Harga Penutupan Saham
Waktu
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
13/03/2017 2200 330 1580 4150 8325 7950 11625 2130 169 1480 500 3710 1085
17/03/2017 2190 326 1700 4190 8700 8325 11650 2070 160 1540 494 3710 1060
20/03/2017 2220 328 1780 4390 8725 8175 11700 2070 160 1520 494 3710 1057,5
24/03/2017 2170 316 2170 4400 8600 8050 11675 2050 146 1470 490 3710 1050
27/03/2017 2140 320 2350 4250 8425 7950 11625 2100 146 1490 500 3710 1045
31/03/2017 2190 322 2170 4400 8150 8000 11775 2130 143 1540 490 3710 1070
03/04/2017 2190 330 2070 4500 8425 8000 11750 2100 150 1540 515 3710 1062,5
07/04/2017 2150 326 1980 4600 8175 7975 11850 2080 145 1640 505 3710 1050
10/04/2017 2200 324 1950 4650 8175 7975 11700 2090 145 1625 490 3710 1037,5
17/04/2017 2260 324 1875 5000 8150 7975 12000 2050 152 1625 535 3710 1050
21/04/2017 2210 312 1850 5000 8400 8025 12175 2000 148 1620 545 3710 1050
28/04/2017 2220 300 1670 5025 8775 8375 11875 2030 144 1640 600 3710 1050
05/05/2017 2240 300 1390 5100 8625 8475 11900 2180 144 1640 550 3710 1085
08/05/2017 2280 300 1440 5050 8600 8450 11975 2250 143 1650 550 3710 1097,5
12/05/2017 2100 320 1420 4800 8600 8475 11925 2220 140 1675 496 3710 1062,5
15/05/2017 2090 320 1450 4820 8625 8475 11850 2150 138 1600 496 3710 1062,5
19/05/2017 2080 320 1495 4920 9100 8650 11850 2240 141 1540 490 3710 1075
22/05/2017 2150 324 1700 4800 8750 8700 11850 2140 140 1555 500 3620 1080
26/05/2017 2140 324 1900 4860 8800 8750 11800 2190 149 1540 500 3700 1225
29/05/2017 2130 324 1945 4810 8825 8850 11825 2150 148 1535 500 3700 1268,75
02/06/2017 2130 322 1710 4810 8700 8825 11900 2150 145 1385 500 3700 1281,25
05/06/2017 2000 322 1705 4790 8800 8875 11800 2130 140 1370 500 3700 1275
64
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 2
Harga Penutupan Saham
Waktu
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
09/06/2017 1865 322 1560 4710 8400 8500 11800 2120 142 1275 490 3700 1275
12/06/2017 1850 320 1525 4700 8475 8475 11850 2120 142 1280 490 3700 1287,5
16/06/2017 1800 320 1600 4680 8750 8325 11950 2130 145 1280 500 3700 1256,25
19/06/2017 1725 320 1600 4660 8675 8325 12000 2150 143 1300 500 3700 1250
23/06/2017 1665 320 1665 4600 8800 8600 12000 2210 138 1230 580 3700 1256,25
26/06/2017 1665 320 1665 4600 8800 8600 12000 2210 138 1230 580 3700 1256,25
30/06/2017 1665 320 1665 4600 8800 8600 12000 2210 138 1230 580 3700 1256,25
03/07/2017 1575 320 1655 4600 8800 8775 12100 2200 140 1220 580 3700 1250
07/07/2017 1565 316 1610 4800 8500 8750 12125 1995 141 1195 620 3700 1217,5
10/07/2017 1565 316 1610 4800 8500 8600 12125 1995 141 1175 620 3700 1205
14/07/2017 1450 308 1625 4650 8700 8775 12275 2050 143 1275 550 3700 1237,5
17/07/2017 1485 308 1610 4640 8650 8775 12125 2000 144 1285 500 3440 1262,5
21/07/2017 1205 270 1620 4650 8475 8575 12200 2040 139 1265 570 3440 1250
24/07/2017 1255 260 1605 4660 8650 8725 12200 2040 141 1245 525 3440 1237,5
28/07/2017 1300 270 1475 4590 8475 8600 12300 1940 143 1270 515 3440 1250
31/07/2017 1305 270 1385 5000 8350 8375 12300 1855 145 1250 590 3510 1250
04/08/2017 1180 244 1355 4700 8300 8225 12400 1760 148 1225 585 3510 1250
07/08/2017 1155 250 1360 4700 8275 8200 12400 1800 150 1210 500 3510 1250
11/08/2017 1020 260 1350 4570 8350 8250 12675 1865 144 1190 600 3510 1210
14/08/2017 1080 270 1340 4600 8350 8250 12600 1895 152 1200 590 3510 1205
18/08/2017 1070 296 1355 4600 8700 8400 12600 1980 170 1190 630 3510 1200
21/08/2017 1070 296 1390 4590 8675 8300 12500 1940 218 1185 630 3510 1180
65
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 2
Harga Penutupan Saham
Waktu
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
25/08/2017 1055 300 1400 4500 8850 8600 12650 1975 230 1175 620 3510 1185
28/08/2017 1040 300 1400 4450 8800 8625 12675 1970 220 1195 620 3710 1180
01/09/2017 1035 310 1440 4570 8725 8375 12900 2000 210 1220 595 3710 1195
04/09/2017 1020 300 1440 4550 8675 8375 12950 1990 210 1230 595 3710 1225
08/09/2017 945 300 1400 4500 8725 8650 13400 1975 202 1245 520 3710 1205
11/09/2017 900 300 1450 4510 8700 8600 13500 1970 204 1250 520 3710 1250
15/09/2017 1035 310 1400 4550 8700 8500 14150 1940 220 1285 500 3710 1250
18/09/2017 1000 308 1450 4550 8775 8475 14150 1940 200 1275 500 3710 1220
22/09/2017 1000 330 1400 4540 8875 8525 14200 1920 214 1300 540 3720 1225
25/09/2017 980 330 1400 4500 8900 8625 14200 1910 214 1275 530 3720 1230
29/09/2017 930 300 1400 4750 8725 8425 14500 1960 195 1260 490 3720 1255
02/10/2017 925 338 1385 4680 8875 8550 14400 1970 200 1225 525 3720 1270
06/10/2017 965 350 1340 4500 8650 8400 14500 2080 199 1190 540 3740 1290
09/10/2017 1025 340 1340 4500 8700 8400 14675 2090 199 1220 540 3740 1285
13/10/2017 1010 340 1340 4600 8825 8325 14500 2160 199 1270 530 3740 1270
16/10/2017 995 348 1340 4600 8700 8325 14500 2120 195 1270 490 3740 1275
20/10/2017 995 358 1320 4500 8725 8225 14400 2150 198 1270 492 3740 1300
23/10/2017 980 410 1400 4580 8850 8350 14500 2120 198 1270 530 3770 1280
27/10/2017 980 430 1340 4500 8900 8250 14100 2250 210 1325 515 3790 1320
30/10/2017 980 450 1425 4500 8825 8150 14100 2120 199 1270 515 3790 1325
03/11/2017 930 450 1370 4500 8850 8225 14325 2110 199 1295 515 3790 1290
06/11/2017 900 442 1345 4500 8750 8200 14450 2100 200 1295 492 3790 1290
66
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 2
Harga Penutupan Saham
Waktu
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
10/11/2017 840 520 1400 4460 8525 8025 14400 2080 191 1280 500 3820 1290
13/11/2017 895 550 1390 4550 8550 7950 14400 2070 191 1320 500 3830 1290
17/11/2017 815 575 1350 4550 8950 7800 14000 2120 194 1300 500 3840 1300
20/11/2017 815 595 1370 4550 8925 7800 14000 2130 260 1310 515 3830 1300
24/11/2017 760 570 1305 4500 8550 7700 13650 1945 400 1290 494 3890 1310
27/11/2017 720 565 1280 4550 8675 7825 13500 2000 418 1290 510 3900 1320
01/12/2017 640 570 1295 4500 8450 7325 14000 2050 396 1270 492 3900 1300
04/12/2017 540 428 1250 4500 8750 7300 13750 2100 410 1245 492 3900 1330
08/12/2017 500 398 1300 4500 8775 7375 13675 2080 258 1245 490 3920 1285
11/12/2017 460 430 1305 4500 8700 7375 13700 2100 306 1245 490 3920 1300
15/12/2017 492 404 1290 4500 8725 7450 13650 2500 260 1260 540 3920 1300
18/12/2017 480 386 1305 4600 8925 7500 13650 2260 240 1260 580 3920 1280
22/12/2017 478 390 1330 4500 9000 7625 13650 2360 252 1260 700 3930 1225
25/12/2017 478 390 1330 4500 9000 7625 13650 2360 252 1260 700 3930 1225
29/12/2017 476 388 1290 4590 8900 7625 13675 2020 256 1275 715 4360 1295
Lampiran 3
Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di BEI Tahun 2017
Waktu Return Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
02/01/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
67
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 3
Waktu Return Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
06/01/2017 -0,5000% - 1,1194% 0,4274% -0,5831% 0,3125% 2,1739% 0,2857% -0,7092% 1,2422% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
0,4390%
09/01/2017 -0,5025% - -0,7380% -2,1277% -3,2258% - -0,2128% - 0,0000% - -6,8702% 0,0000% -
1,0000% 0,9221% 1,8396% 3,0675% 0,6623%
13/01/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% -1,7467% -0,2924% 0,0000% -1,2605% 0,2857% 0,7143% 2,9762% 2,5938% 0,0000% 0,0000%
16/01/2017 0,0000% - 0,7435% 0,0000% -0,8798% - 0,0000% 0,0000% 0,7092% - -2,8777% 0,0000% 1,6092%
3,9333% 0,9524% 0,3067%
20/01/2017 -0,9901% 0,0000% -0,6969% 0,0000% -1,1628% 0,3115% 0,0000% 0,8571% -2,6846% 3,8462% 3,6496% 0,0000% 0,0000%
23/01/2017 2,0000% 0,0000% -1,7544% 0,0000% -0,4824% 0,6211% 0,0000% 0,0000% 0,6897% - -1,7879% 0,3135% 0,0000%
3,3233%
27/01/2017 -1,2563% 0,0000% -0,9029% -0,4474% 0,0000% 0,0000% 0,4237% 0,9714% 0,0000% 1,6129% 3,5344% 0,0000% 1,3483%
30/01/2017 -1,0178% - 0,0000% 0,6742% -0,8772% - -0,4219% - 0,0000% - -3,7037% 0,0000% 0,0000%
0,7500% 2,5000% 0,8409% 2,2623%
03/02/2017 -0,7692% 0,0000% -0,7463% 0,0000% 0,0000% 0,6309% 0,0000% 1,8767% 2,0408% 0,0000% -2,5000% 0,0000% 0,6757%
06/02/2017 1,8088% 0,0000% 1,8797% -0,2268% 1,4793% 0,9524% -3,4783% - 1,3333% 0,0000% -3,5714% 0,0000% -
0,7895% 1,5660%
10/02/2017 0,5051% 0,0000% 0,3704% 0,2304% 0,5882% 0,6289% 0,0000% 0,0000% 0,6135% - 0,9901% 0,0000% 0,0000%
3,2579%
13/02/2017 0,0000% 0,0000% -0,3690% -1,1494% -0,5848% 0,0000% -2,3355% 0,8287% -2,4390% - -1,3529% 0,0000% -
0,9554% 0,4484%
17/02/2017 1,0204% 0,0000% 2,2556% 0,0000% -0,2976% 0,0000% 3,0702% - 0,0000% - -0,8097% 0,0000% -
0,2653% 2,9772% 3,3708%
20/02/2017 -0,7576% 0,0000% 0,3676% -1,1905% 0,0000% - 0,0000% 0,5319% -2,2270% 0,3289% 0,0000% 0,0000% 1,1628%
1,5625%
24/02/2017 0,4926% 0,0000% 4,8872% -2,9524% 0,3012% 0,3096% 0,0000% 0,5263% -2,9412% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 1,6092%
27/02/2017 -0,4902% 0,0000% 0,3584% 2,1635% 0,3003% - 0,0000% - 0,0000% 1,2945% 0,0000% 0,0000% -
3,5432% 2,1885% 0,2262%
03/03/2017 1,8605% 2,4242% 1,7065% -0,2404% 0,3030% 0,3115% 0,0000% - 0,5988% 0,0000% 4,9109% 0,0000% -
0,4854% 0,9009%
06/03/2017 -2,9397% - 1,6779% 0,0000% 0,3119% 0,3106% 0,0000% 2,9268% 0,0000% - 0,0000% 0,0000% -
0,6686% 1,8617% 1,3636%
10/03/2017 1,9535% 1,6364% -1,6026% 0,0000% 0,0000% - -1,2766% 2,3256% 2,1667% - 2,0408% 0,0000% 0,0000%
0,9375% 2,3569%
68
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lam piran 3
Waktu Return Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
13/03/2017 0,9174% - 2,9316% 0,0000% 2,1472% 0,3155% 0,2155% - -1,9689% 2,0690% 0,0000% 0,0000% -
1,7736% 1,1818% 0,4587%
17/03/2017 3,9474% - 1,4493% -0,2381% 1,4164% 0,3012% 0,0000% - -0,0211% 5,5974% 0,4065% 0,0000% -
0,6098% 0,4808% 1,1655%
20/03/2017 1,3699% 0,8135% -2,7059% 2,5733% 0,2874% - 0,4292% 0,0000% 0,0000% - 0,0000% 0,0000% -
1,8018% 1,2987% 0,2358%
24/03/2017 0,0000% - 2,2523% 1,5088% -1,9943% - 0,0000% 0,9852% -1,8765% 0,6849% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
1,2500% 0,3096%
27/03/2017 -1,3825% 1,2658% 6,2949% -3,4091% -2,0349% - -0,4283% 2,4390% 0,0000% 1,3605% 2,0408% 0,0000% -
1,2422% 0,4762%
31/03/2017 2,8169% - -2,6906% 0,2278% 1,2121% 0,0000% 1,0730% 1,9139% 2,7211% 0,3257% 6,6667% 0,0000% 0,9434%
2,4242%
03/04/2017 0,0000% 2,4845% -4,6083% 2,2727% -3,3742% 0,0000% -0,2123% - 4,8951% 0,0000% -5,1020% 0,0000% -
1,4085% 0,7009%
07/04/2017 2,7149% - -1,0000% 1,0989% -0,6079% - 0,0000% 0,0000% -0,6849% 0,0000% 3,0612% 0,0000% 0,0000%
1,2121% 0,3125%
10/04/2017 2,3256% - -1,5152% -1,0870% 0,0000% 0,0000% -1,2658% 0,4808% 0,0000% - -2,9703% 0,0000% -
0,6135% 0,9146% 1,1905%
17/04/2017 -4,2373% - -3,8462% -1,0101% 0,3077% 0,0000% 0,2088% 4,0609% -3,4014% 0,6192% 2,8846% 0,0000% -
0,6135% 1,1765%
21/04/2017 2,3148% 0,0000% 3,6415% 1,9608% 2,7523% 0,9434% 0,6198% 1,0101% -1,3333% - -0,9091% 0,0000% 0,0000%
1,2195%
28/04/2017 1,8349% 1,9608% 2,7297% 0,9852% 0,8621% - -2,6639% - 0,0000% - 3,4483% 0,0000% -
0,8876% 2,4038% 1,7964% 0,7092%
05/05/2017 -2,6087% 0,0000% -4,1379% -0,4878% 0,2907% 0,0000% 0,0000% 4,3062% 3,5971% 0,3058% -2,6549% 0,0000% 2,1176%
08/05/2017 1,7857% 0,0000% 3,5971% -0,9804% -0,2899% - 0,6303% 3,2110% -0,6944% 0,6098% 0,0000% 0,0000% 1,1521%
0,2950%
12/05/2017 3,6697% - 1,7921% 1,4187% -1,1494% 0,8929% 0,2101% 1,7699% 2,1898% 0,2994% -1,7451% 0,0000% 0,4728%
0,6211%
15/05/2017 -0,4762% 0,0000% 2,1127% 0,4167% 0,2907% 0,0000% -0,6289% - -1,4286% - 0,0000% 0,0000% 0,0000%
3,1532% 4,4776%
19/05/2017 1,4634% 0,0000% 0,0000% 0,4082% 4,5977% 2,3669% 0,0000% 2,7523% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 1,4151%
22/05/2017 3,3654% 1,2500% -1,7124% -2,4390% -1,8462% 0,5780% 0,0000% - -0,7092% 0,9740% 2,0408% - 0,4651%
2,4643% 2,4259%
69
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 3
Waktu Return Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
26/05/2017 -1,3825% 0,0000% -1,2987% 0,0000% -0,2833% - -0,4219% 0,9217% 3,4722% 0,0000% 0,0000% 2,7778% 4,2553%
0,5682%
29/05/2017 -0,4673% 0,0000% 2,3684% -1,0288% 0,2841% - 0,2119% - -0,6711% - 0,0000% 0,0000% 3,5714%
1,1429% 1,8265% 0,3247%
02/06/2017 -3,1818% 0,0000% 1,7857% -0,6198% 0,0000% 0,8571% 0,0000% 0,9390% 4,3165% - 2,0408% 0,0000% 0,4902%
4,4828%
05/06/2017 -6,1033% 0,0000% -0,2924% -0,4158% 1,1494% 0,5666% -0,8403% - -3,4483% - 0,0000% 0,0000% -
0,9302% 1,0830% 0,4878%
09/06/2017 -2,8646% 0,0000% 0,6452% 0,0000% -0,8850% - 0,0000% - 2,1583% - 0,0000% 0,0000% 0,0000%
1,1628% 0,4695% 1,9231%
12/06/2017 -0,8043% - -2,2436% -0,2123% 0,8929% - 0,4237% 0,0000% 0,0000% 0,3922% 0,0000% 0,0000% 0,9804%
0,6211% 0,2941%
16/06/2017 4,9563% 0,0000% 2,2364% -0,2132% 0,0000% - 0,4202% 0,4717% -2,0270% - 0,0000% 0,0000% -
2,0588% 0,7752% 2,4272%
19/06/2017 -4,1667% 0,0000% 0,0000% -0,4274% -0,8571% 0,0000% 0,4184% 0,9390% -1,3793% 1,5625% 0,0000% 0,0000% -
0,4975%
23/06/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
26/06/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
30/06/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
03/07/2017 -5,4054% 0,0000% -0,6006% 0,0000% 0,0000% 2,0349% 0,8333% - 1,4493% - 0,0000% 0,0000% -
0,4525% 0,8130% 0,4975%
07/07/2017 -1,8809% 0,0000% -1,5291% 3,0043% 2,2933% 0,0000% 0,0000% 2,2500% 4,3986% - 0,0000% 0,0000% -
1,4490% 1,4170%
10/07/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% - 0,0000% 0,0000% 0,0000% - 0,0000% 0,0000% -
1,7143% 1,6736% 1,0267%
14/07/2017 -3,3333% 0,0000% 1,5625% -0,2146% 1,1628% 0,2857% 0,2041% 1,9852% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
17/07/2017 2,4138% 0,0000% -0,9231% -0,2151% -0,5747% 0,0000% -1,2220% - 0,6993% 0,7843% -6,0909% - 2,0202%
2,4390% 7,0270%
21/07/2017 -2,9221% - -0,3077% 0,0000% -0,2941% - 0,0000% - 3,9630% - 3,6364% 0,0000% 2,4390%
3,5714% 2,2792% 0,4878% 1,9380%
24/07/2017 4,1494% - -4,9259% 0,2151% 2,0649% 1,7493% 0,0000% 0,0000% 1,4388% - -7,8947% 0,0000% -
0,7037% 1,5810% 1,0000%
28/07/2017 8,7866% 0,0000% -6,6456% -0,2174% -1,4535% 0,0000% 0,0000% - 2,1429% 3,2520% 5,1020% 0,0000% 0,0000%
5,3659%
70
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 3
Waktu Return Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
31/07/2017 0,3846% 0,0000% -6,1017% 2,9325% -1,4749% - 0,0000% - 1,0986% -4,5748% 4,5631% 2,0349% 0,0000%
2,6163% 4,3814%
04/08/2017 -0,8403% - 0,0000% -1,0526% 0,0000% - 4,0486% - 2,7778% 2,0833% 5,8416% 0,0000% 0,0000%
2,4000% 0,3030% 0,2833%
07/08/2017 -2,1186% 2,4590% 0,3690% 0,0000% -0,3012% - 0,0000% 2,2727% 1,3514% -1,2245% - 0,0000% 0,0000%
0,3040% 4,5299%
11/08/2017 -2,6729% 5,6911% 1,2258% -0,4357% 0,9024% - 1,5952% 0,0000% 0,0000% -1,4590% 0,0000% 0,0000% -
2,3669% 2,0243%
14/08/2017 5,8824% 3,8462% -2,7407% 0,6565% 0,0000% 0,0000% -0,5917% 1,6086% 5,5556% 0,8403% - 0,0000% -
1,6667% 0,4132%
18/08/2017 -0,9259% 0,0000% 1,1194% 0,0000% 0,2882% 0,2985% 0,0000% 5,3256% 7,5949% 0,4219% 0,0000% 0,0000% 1,2658%
21/08/2017 0,0000% 0,0000% 0,5830% -0,2174% -0,8736% - -0,7937% - 4,2353% -0,4202% 0,0000% 0,0000% -
1,9048% 1,0202% 1,6667%
25/08/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% -2,1739% 2,9070% 2,3810% 1,2000% 1,5424% 5,6505% 0,4274% 0,0000% 0,0000% 1,8821%
28/08/2017 -1,4218% 0,0000% 0,0000% -1,1111% -0,5650% 0,2907% 0,1976% - -1,3478% 1,7021% 0,0000% 5,6980% -
0,2532% 0,4219%
01/09/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
04/09/2017 -1,4493% - 0,0000% -0,0376% -0,5731% 0,0000% 0,3876% - 0,0000% 0,1967% 0,0000% 0,0000% 2,5105%
1,2258% 0,5000%
08/09/2017 -5,0251% 0,0000% 0,0000% 2,5974% 0,0000% 1,4663% 0,7519% - 0,0000% 0,0000% - 0,0000% -
0,2525% 1,8868% 2,8226%
11/09/2017 -4,7619% 0,0000% 3,5714% 0,2222% -0,2865% - 0,7463% - 0,9901% 0,4016% 0,0000% 0,0000% 3,7344%
0,8780% 0,2532%
15/09/2017 -5,0000% 0,6494% -0,3559% 0,0000% -0,2865% - 0,3546% - 3,4021% -4,1045% 0,0000% 0,0000% -
0,2933% 1,0204% 1,9608%
18/09/2017 -3,3816% - 3,5714% 0,0000% 0,8621% - 0,0000% 0,0000% -2,0909% -0,7782% 0,0000% 0,0000% -
0,6452% 0,6941% 2,4000%
22/09/2017 0,0000% 3,8250% 2,4390% 0,0000% 0,2825% 2,2923% 0,7092% - 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% -
0,2597% 0,8097%
25/09/2017 -2,0000% 0,0000% 0,0000% -0,8811% 0,2817% 1,1730% 0,0000% - 0,0000% -3,9231% - 0,0000% 0,4082%
0,5208% 1,8519%
29/09/2017 0,0000% - -1,0601% 5,5556% 0,0000% 0,2976% 0,0000% 2,8871% -1,4653% 1,2048% 0,0000% 0,0000% 0,4000%
3,7143%
02/10/2017 -0,5376% 4,6667% -0,0714% -0,4737% 1,7192% 1,4837% -0,6897% 0,5102% 2,5641% -6,7778% -1,142% 0,0000% 1,1952%
71
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 3
Waktu Return Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
06/10/2017 5,4645% 2,9412% -0,7407% 0,0000% -0,2882% - -0,6849% - 0,0000% - 0,0000% 0,0000% -
0,2967% 0,4785% 2,4590% 0,7692%
09/10/2017 2,2176% - 0,0000% 0,0000% 0,5780% 0,0000% 1,2069% 0,4808% 0,0000% - 0,0000% 0,0000% -
2,8571% 8,5210% 0,3876%
13/10/2017 0,4975% 0,5917% 0,0000% 2,2222% 1,4368% - 0,0000% - 2,5773% - 0,0000% 0,0000% -
0,8929% 0,4608% 0,3922% 0,3922%
16/10/2017 -1,4851% 2,3529% 0,0000% 0,0000% -2,4164% 0,0000% 0,0000% - -2,0101% 0,0000% -3,5472% 0,0000% 0,3937%
1,8519%
20/10/2017 0,5051% - 0,0000% -2,1739% -2,2409% 3,9202% -4,0000% 6,9652% 4,5907% 0,0000% -5,3846% 0,0000% 1,9608%
0,5556%
23/10/2017 -1,5075% 4,5251% -0,0606% -1,7778% -3,4327% - 0,6944% - 0,0000% 0,0000% 1,7236% 0,8021% -
2,5198% 1,3953% 1,5385%
27/10/2017 -0,5076% 7,5000% -0,3717% 0,0000% 0,0000% - 0,0000% 1,3514% -7,8947% - 3,0000% 0,0000% 0,7634%
2,6549% 0,3759%
30/10/2017 0,0000% 4,6512% 6,3433% 0,0000% -3,8427% - 0,0000% - -5,2381% - 0,0000% 0,0000% 0,3788%
3,2121% 7,7778% 4,1509%
03/11/2017 -0,5348% 4,4464% 1,1070% 0,0000% 2,6087% 1,5432% -0,8651% - 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 3,2000%
0,9390%
06/11/2017 -3,2258% - -1,8248% 0,0000% -1,1299% - 0,8726% - 0,5025% 0,0000% -4,4660% 0,0000% 0,0000%
0,7778% 2,3040% 0,4739%
10/11/2017 -3,4483% 4,0000% 1,8182% -0,8889% 0,2941% 0,9434% 0,0000% - 0,0000% - 0,0000% 0,0000% -
0,9524% 0,3891% 0,3861%
13/11/2017 2,5476% - -0,7143% 2,0179% 0,2933% - 0,0000% - 0,0000% - 0,0000% 0,2618% 0,0000%
0,7692% 0,9346% 0,8077% 3,1250%
17/11/2017 -0,6098% 0,8772% 0,0000% 0,0000% 2,2857% 0,6452% 0,1789% 0,4739% 0,5181% 0,7752% 0,0000% 0,5236% 0,3861%
20/11/2017 0,0000% - 1,4815% 0,0000% -2,7933% 0,0000% 0,0000% 0,4717% 1,0206% 0,7692% 3,0000% - 0,0000%
0,4783% 0,8604%
24/11/2017 0,0000% - 1,3333% -0,2217% -2,0057% - -0,1505% - 2,0000% - -3,1373% 0,2577% 0,0000%
0,8696% 1,2821% 2,7500% 0,3861%
27/11/2017 -3,2632% - -3,9157% 1,0111% 1,4620% 1,6234% -6,9890% 2,8278% 0,5000% 0,0000% 1,2389% 0,2571% 0,7634%
2,8772%
01/12/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
04/12/2017 -3,6250% - -3,4749% 0,0000% 3,5503% - -3,7857% - 3,5354% - 0,0000% 0,0000% 2,3077%
2,9123% 0,3413% 0,4390% 1,9685%
72
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 3
Waktu Return Saham
AISA ALTO CEKA DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKBM STTP ULTJ
08/12/2017 -6,6604% 4,7368% 0,0000% 2,8969% 1,1527% 0,6826% 0,0000% 0,0000% 4,1942% 1,2195% 0,0000% 0,0000% 2,3904%
11/12/2017 -2,0000% 3,0402% -0,3846% 0,0000% -2,8547% 0,0000% 0,1828% 0,9615% 2,6047% 0,0000% 0,0000% 0,0000% -
1,9673%
15/12/2017 2,5000% 8,5897% -0,7692% 0,0000% -0,8523% - -0,3650% 8,7729% -3,7037% 0,0000% 8,2041% 0,0000% 0,0000%
0,9967%
18/12/2017 -2,4390% - 1,1628% 2,2222% 2,2923% 0,6711% 0,0000% - -2,6923% 0,0000% 7,4074% 0,0000% -
1,4554% 3,6000% 1,5385%
22/12/2017 -0,4167% 6,0363% 0,7576% 2,4464% -0,8264% 0,3289% 0,0000% 3,9648% -2,3256% 0,3984% 1,4493% 0,0000% 0,0000%
25/12/2017 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
29/12/2017 0,8475% 0,0000% -7,0571% 2,0000% 0,0000% - 0,0000% - 4,9180% - 0,0000% 5,2732% 4,4355%
0,9740% 6,4035% 0,3906%
73
Universitas Sumatera Utara
74
Lampiran 4
Variabel Dummy
Waktu Average Monday Friday Week-
Return Effect Effect Four
02/01/2017 0,0000% 1 0 0
06/01/2017 0,2561% 0 1 0
09/01/2017 -1,6283% 1 0 0
13/01/2017 0,2516% 0 1 0
16/01/2017 -0,4529% 1 0 0
20/01/2017 0,2408% 0 1 0
23/01/2017 -0,2864% 1 0 0
27/01/2017 0,4065% 0 1 0
30/01/2017 -0,9000% 0 0 1
03/02/2017 0,0930% 0 1 0
06/02/2017 -0,1676% 1 0 0
10/02/2017 0,0514% 0 1 0
13/02/2017 -0,6774% 1 0 0
17/02/2017 -0,1057% 0 1 0
20/02/2017 -0,2574% 1 0 0
24/02/2017 0,1717% 0 1 0
27/02/2017 -0,1793% 0 0 1
03/03/2017 0,8068% 0 1 0
06/03/2017 -0,1236% 1 0 0
10/03/2017 0,3038% 0 1 0
13/03/2017 0,2472% 1 0 0
17/03/2017 0,8156% 0 1 0
20/03/2017 -0,0438% 1 0 0
24/03/2017 0,0001% 0 1 0
27/03/2017 0,3406% 0 0 1
31/03/2017 0,9835% 0 1 0
03/04/2017 -0,4426% 1 0 0
07/04/2017 0,2352% 0 1 0
10/04/2017 -0,5193% 1 0 0
17/04/2017 -0,4772% 1 0 0
21/04/2017 0,7524% 0 1 0
28/04/2017 0,2585% 0 1 0
05/05/2017 0,0560% 0 1 0
08/05/2017 0,6713% 1 0 0
12/05/2017 0,7077% 0 1 0
15/05/2017 -0,5650% 1 0 0
19/05/2017 1,0003% 0 1 0
Lanjutan Lampiran 4
Waktu Average Monday Friday Week-
Return Effect Effect Four
22/05/2017 -0,2249% 1 0 0
26/05/2017 0,5748% 0 1 0
29/05/2017 0,0750% 0 0 1
02/06/2017 0,1650% 0 1 0
05/06/2017 -0,9142% 1 0 0
09/06/2017 -0,3463% 0 1 0
12/06/2017 -0,1143% 1 0 0
16/06/2017 0,0449% 0 1 0
19/06/2017 -0,3391% 1 0 0
23/06/2017 0,0000% 0 1 0
26/06/2017 0,0000% 0 0 1
30/06/2017 0,0000% 0 1 0
03/07/2017 -0,2655% 1 0 0
07/07/2017 0,4362% 0 1 0
10/07/2017 -0,3396% 1 0 0
14/07/2017 0,1271% 0 1 0
17/07/2017 -0,9672% 1 0 0
21/07/2017 -0,1355% 0 1 0
24/07/2017 -0,4991% 1 0 0
28/07/2017 0,4309% 0 1 0
31/07/2017 -0,6258% 0 0 1
04/08/2017 0,7594% 0 1 0
07/08/2017 -0,1559% 1 0 0
11/08/2017 0,0351% 0 1 0
14/08/2017 0,9982% 1 0 0
18/08/2017 1,1837% 0 1 0
21/08/2017 -0,1599% 1 0 0
25/08/2017 1,0628% 0 1 0
28/08/2017 0,2129% 0 0 1
01/09/2017 0,0000% 0 1 0
04/09/2017 -0,0532% 1 0 0
08/09/2017 -0,3978% 0 1 0
11/09/2017 0,2682% 1 0 0
15/09/2017 -0,6627% 0 1 0
18/09/2017 -0,4274% 1 0 0
22/09/2017 0,6522% 0 1 0
25/09/2017 -0,5626% 0 0 1
29/09/2017 0,3158% 0 1 0
Lanjutan Lampiran 4
Waktu Average Monday Friday Week-
Return Effect Effect Four
02/10/2017 0,1882% 1 0 0
06/10/2017 0,2068% 0 1 0
09/10/2017 -0,5602% 1 0 0
13/10/2017 0,3990% 0 1 0
16/10/2017 -0,6588% 1 0 0
20/10/2017 0,2759% 0 1 0
23/10/2017 -0,3451% 1 0 0
27/10/2017 0,0623% 0 1 0
30/10/2017 -0,9883% 0 0 1
03/11/2017 0,8128% 0 1 0
06/11/2017 -0,9867% 1 0 0
10/11/2017 0,0762% 0 1 0
13/11/2017 -0,0946% 1 0 0
17/11/2017 0,4657% 0 1 0
20/11/2017 0,2009% 1 0 0
24/11/2017 -0,5548% 0 1 0
27/11/2017 -0,5663% 0 0 1
01/12/2017 0,0000% 0 1 0
04/12/2017 -0,5503% 1 0 0
08/12/2017 0,8164% 0 1 0
11/12/2017 -0,0321% 1 0 0
15/12/2017 1,6446% 0 1 0
18/12/2017 0,1562% 1 0 0
22/12/2017 0,9087% 0 1 0
25/12/2017 0,0000% 0 0 1
29/12/2017 0,2038% 0 1 0
Lampiran 5
Hasil Uji Stasioneritas
Null Hypothesis: Y has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)
t-Statistic Prob.*
Lanjutan Lampiran 5
10% level -2.582514
Lampiran 6
Statistik Deskriptif Variabel Monday Effect
Sample: 1/02/2017 12/25/2017
Observations 50 50 50 50 50 50
Lanjutan Lampiran 6
Observations 50 50 50 50 50 50 50
Lampiran 7
Statistik Deskriptif Variabel Friday Effect
Sample: 1/06/2017 12/29/2017
Observations 51 51 51 51 51 51
Observations 51 51 51 51 51 51 51
Lampiran 8
Observations 11 11 11 11 11 11
Observations 11 11 11 11 11 11 11
Lampiran 9
Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Sample: 1/02/2017 12/29/2017
Included observations: 101
Lanjutan Lampiran 9
R-squared 0.326243 Mean dependent var 0.000302
Adjusted R-squared 0.305405 S.D. dependent var 0.005450
S.E. of regression 0.004542 Akaike info criterion -7.912023
Sum squared resid 0.002001 Schwarz criterion -7.808454
Log likelihood 403.5572 Hannan-Quinn criter. -7.870095
F-statistic 15.65628 Durbin-Watson stat 1.770779
Prob(F-statistic) 0.000000
Lampiran 10
Hasil Uji F dan Uji t
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Sample: 1/02/2017 12/29/2017
Included observations: 101