Anda di halaman 1dari 17

KARYA TULIS ILMIAH

Penggunaan Media Sosial bagi Remaja

Disusun Oleh
Grace Natasya Pasaribu
XI Mia 1

SMA SWASTA ASSISI SIANTAR


2021-2022
Lembar Pengesahan

Judul:Penggunaan Media Sosial bagi Remaja


Telah diserahkan Pada tanggal 11 April 2022

Mengetahui/disahkan Siantar,11 April


2022
Guru Mata Pelajaran Penulis
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan Puji dan Syukur kehadiran Tuhan yang Maha Esa karena
berkat dan lindungannya ah sehingga Penulis dapat menyelesaikan karya Tulis
ilmiah dengan baik

Karya Tulis ini Berjudul Penggunaan Media Sosial Bagi Remaja.yang dibuat saah
satu syarat untuk memenuhi Tugas Bahasa Indonesia yang diBimbing oleh Ibu
R.Siallagan

Karya Tulis ini masih belum sempurna,oleh sebab itu Penulis mengharapkan
saran dan kritik yang sifatnya Membangun dari pihak pembaca khusus dari
Teman teman,demi perbaikan karya tulis

Akhirnya,penulis mengucapkan Trimakasih

Hormat Saya

Penulis
Dafatar Isi
Lembar Pengesahan........................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................................
Dafatar Isi.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................
1.3 TUJUAN..............................................................................................................
1.4 Metode Penelitian................................................................................................
1.5 MANFAAT..........................................................................................................
1.6 Sistematika Penulisan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
2.1 Pengertian Media Sosial.....................................................................................
2.2 .   Klasifikasi media sosial...................................................................................
2.3 Perkembangan media sosial.................................................................................
2.4 .   Pertumbuhan media sosial...............................................................................
2.5 Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku di Kalangan Remaja........................
2.6 Media Sosial di Kalangan Remaja.....................................................................
2.7 Dampak positif dan Negatif Media Sosial bagi Remaja....................................
Dampak positif dari jejaring sosial adalah...............................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................................
3.1 Simpulan............................................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................................
Daftar Pustaka..............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sosial Media kata yang tidak asing kita dengar saat ini, tahukah anda
artinya ? Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, tentu saja Sosial Media itu
adalah Media Sosial – sebuah tempat untuk melakukan aktifitas bersosialisasi –
berbaur dan bergabung dengan orang lain. Kata Sosial Media menjadi populer
ketika Facebook dan Twitter mulai dikenal oleh kalangan pengguna Internet, hal
ini yang kemudian membuat Sosial Media dan Internet menjadi tidak terpisahkan.
Tidak heran, jika mendengar kata Sosial Media maka pikiran orang orang tentu
akan langsung tertuju pada Internet – Facebook, Twitter, Blogging, youtube dan
semua fasilitas fasilitas lainnya yang menjembatani hubungan dan interaksi antar
manusia. Di Indonesia sendiri, kegiatan ber-Sosial Media sebenarnya telah ada
sejak lama – dengan bermunculannya berbagai macam forum diskusi berbasis
web seperti KasKus misalnya, hanya saja demam Sosial Media mulai terasa ketika
sebuah situs pertemanan bernama Friendster mulai naik daun – saat itu banyak
orang mulai merasa sangat penting untuk menampilkan sosok dirinya untuk
dikenal orang lain. Sosial media memiliki dampak besar pada kehidupan kita saat
ini. Seseorang yang asalnya “kecil” bisa seketika menjadi besar dengan Media
sosial, begitupun sebaliknya orang “besar” dalam sedetik bisa menjadi “kecil”
dengan Media sosial. Apabila kita dapat memnfaatkan media sosial, banyak sekali
manfaat yang kita dapat, sebagai media pemasaran, dagang, mencari koneksi,
memperluas pertemanan, dll. Tapi apabila kita yang dimanfaatkan oleh Media
sosial baik secara langsung ataupun tidak langsung, tidak sedikit pula kerugian
yang akan di dapat seperti kecanduan, sulit bergaul di dunia nyata, dan lain –
lain). Orang yang pintar dapat memanfaatkan media sosial ini untuk
mempermudah hidupnya, memudahkan dia belajar, mencari kerja, mengirim
tugas, mencari informasi, berbelanja, dan lain - lain. Media sosial menambahkan

1
kamus baru dalam pembendaharaan kita yakni selain mengenal dunia nyata kita
juga sekarang mengenal “dunia maya”. Dunia bebas tanpa batasan yang berisi
orang-orang dari dunia nyata. Setiap orang bisa jadi apapun dan siapapun di dunia
maya. Seseorang bisa menjadi sangat berbeda kehidupannya antara didunia nyata
dengan dunia maya, hal ini terlihat terutama dalam jejaring sosial.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Untuk membatasi Pembahasan yang panjang Tentang judul ini saya akan
membuat rumusan masalah yang berupa pertanyaan yaitu

1.Apa arti Media Sosial dan Klasifikasi Media Sosial ?

2.Bagaimana Perkembangan Media Sosial

3.Mengapa Pertumbuhan Media social begitu Pesat

4.Bagaimana Perilaku Remaja terhadap Penggunaan Media social?

5.Bagaimana Pengaruh Media Sosial Dikalangan Remaja

6.Apa Dampak positif dan negative Media Sosial bagi Remaja

1.3 TUJUAN

1. Menambah pengetahuan tentang media sosial.


2. Menambah pengetahuan tentang pengaruh media sosial bagi remaja
3. Menambah pengetahuan tentang dampak positip dan negatip Media sosial
bagi Remaja.

1.4 Metode Penelitian

Teknik/metode pengumpulan Data yang dipergunakan dalam penelitian


ini adalah dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati,

2
mencatat, browsing di internet atau membuat Fotocopy dari dokumen-dokumen
yang relevan dengan masalah-masalah yang diteliti

1.5 MANFAAT

1. Sebagai bahan evaluasi dalam mengelola emosi pada saat menggunakan media
sosial untuk pengguna media sosial.
1. 2.Sebagai Pedoman kepada pembaca cara menggunakan media social yang
berdampak positif dan tidak merugikan orang lain atau diri sendiri

1.6 Sistematika Penulisan

Berikut Ini merupakan sistemmatika dalam makalah ini,yaitu

1. Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini berisi Latar Belakang,Rumusan masalah,Tujuan,,metode
penelitian,Manfaat,sistematika penelitian
2. Bab II Pembahasan
Pada bab ini berisi uraian hasil analisis dan sintesis terhadap data yang
di peroeh
3. Bab III Penutup
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.bagian ini merupakan bab
terakhir dari makalah ini

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan
dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling
umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi
Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content

2.2 .   Klasifikasi media sosial

Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet,
weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan
bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media penelitian
(kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self-disclosure) Kaplan
dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel
Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam
jenis media sosial[ :

-Proyek Kolaborasi

Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun me-remove konten
– konten yang ada di website ini. contohnya wikipedia

-Blog dan microblog

User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun
mengkritik kebijakan pemerintah. contohnya twitter

-Konten

para user dari pengguna website ini saling meng-share konten – konten media, baik seperti
video, ebook, gambar, dan lain – lain. contohnya youtube

-Situs jejaring sosial

4
Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi
pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto –
foto. contoh facebook

-Virtual game world

Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana user bisa muncul dalam
bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di
dunia nyata. contohnya game online.

-Virtual social world

Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual
game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan
lebih ke arah kehidupan, contohnya second life.

-Ciri - ciri media sosial

Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :

 Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai
banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
 Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
 Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
 Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

2.3 Perkembangan media sosial

Perkembangan dari Media Sosial itu sendiri sebagai berikut [4] :

 1978 Awal dari penemuan Sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat
berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik , ataupun mengunggah
dan mengunduh Perangkat lunak , semua ini dilakukan masih dengan menggunakan
saluran telepon yang terhubung dengaan modem
 1995 Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu layanan
penyewaan penyimpanan data - data website agar halaman website tersebut bisa di
akses dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini menjadi tonggak dari berdirinya
website - website lain.

5
 1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun sebenarnya
pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga merupakan situs jejaring
sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring sosial
di banding Classmates.com
 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan
penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. sehingga pengguna dari
Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun. termasuk hal pribadi ataupun untuk
mengkritisi pemerintah. sehingga bisa di katakan blogger ini menjadi tonggak
berkembangnya sebuah Media sosial.
 2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming,
dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.
 2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga berguna
untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial makin
berkembang.
 2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam
menggunakannya,sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang user
friendly.
 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini,
merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak.
 2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya, karena
pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau yang bernama Tweet ini
yang hanya di batasi 140 karakter.
 2007 Lahirnya Wiser, situs jejaring social pertama sekali diluncurkan bertepatan
dengan peringatan Hari Bumi (22 April) 2007. Situs ini diharapkan bisa menjadi
sebuah direktori online organisasi lingkungan seluruh dunia termasuk pergerakan
lingkungan baik dilakukan individu maupun kelompok.
 2011 Lahirnya Google+, google meluncurkan situs jejaring sosialnya yang bernama
google+, namun pada awal peluncuran. google+ hanya sebatas pada orang yang telah
di invite oleh google. Setelah itu google+ di luncurkan secara umum.

2.4 .   Pertumbuhan media sosial

Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa
memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau

6
koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan
media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan
jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal
dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit,
menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content
lainnya.

Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia
biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk
menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik,
menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media
sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses
dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media
sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan
menciptakan personal branding.

Perkembangan dari media sosial ini sungguh pesat, ini bisa di lihat dari banyaknya jumlah
anggota yang di miliki masing - masing situs jejaring sosial ini, berikut tabel jumlah anggota
dari masing - masing situs yang di kutip dari (August E. Grant:297) pada 1 mei 2010

2.5 Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku di Kalangan Remaja

Dalam era globalisasi ini teknologi semakin maju, tidak dapat dipungkiri hadirnya
internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi,
pendidikan, bisnis, dsb. Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh vendor smartphone serta
tablet murah yang menjamur dan menjadi trend . Hampir semua orang di Indonesia memiliki
smartphone , dengan semakin majunya internet dan hadirnya smartphone maka media sosial
pun ikut berkembang pesat.
Media sosial merupakan situs dimana seseorang dapat membuat web page pribadi dan
terhubung dengan setiap orang yang tergabung dalam media sosial yang sama untuk berbagi
informasi dan berkomunikasi. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media
broadcast , maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang
tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi feedback secara terbuka, memberi komentar,
serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama bagi seseorang dalam membuat
akun di media sosial. Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasa nya memposting

7
tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman-temannya. Semakin
aktif seorang remaja di media sosial maka mereka semakin dianggap keren dan gaul. Namun
kalangan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno, ketinggalan
jaman, dan kurang bergaul.
Media sosial menghapus batasan-batasan dalam bersosialisasi. Dalam media sosial tidak ada
batasan ruang dan waktu, mereka dapat berkomunikasi kapanpun dan dimanapun mereka
berada. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam
kehidupan seseorang. Seseorang yang asalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial,
begitu pula sebaliknya.
Bagi masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja, media sosial seakan sudah menjadi
candu, tiada hari tanpa membuka media sosial, bahkan hampir 24 jam mereka tidak lepas dari
smartphone . Media sosial terbesar yang paling sering digunakan oleh kalangan remaja antara
lain; Facebook, Twitter, Path, Youtube, Instagram, Kaskus, LINE, Whatsapp, Blackberry
Messenger. Masing-masing media sosial tersebut mempunyai keunggulan khusus dalam
menarik banyak pengguna media sosial yang mereka miliki. Media sosial memang
menawarkan banyak kemudahan yang membuat para remaja betah berlama-lama berselancar
di dunia maya.
Pesatnya perkembangan media sosial juga dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki
media sendiri. Jika untuk media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan
modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media sosial. Para
pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan jaringan internet tanpa biaya yang
besar dan dapat dilakukan sendiri dengan mudah.
Para pengguna media sosial pun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan
pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial
sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan. Bahkan ada sebuah istilah
yang dipopulerkan oleh Peter Steiner:
2.6 Media Sosial di Kalangan Remaja

Kata remaja berasal dari kata bahasa latin adolescere yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah ini mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa remaja menunjukan dengan jelas sifat
transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi
memiliki status anak. Masa remaja merupakan masa transisi sebab pada saat itu, seseorang
telah meninggalkan masa kanak-kanak namun ia juga belum memasuki masa dewasa.

8
Kaum remaja saat ini sangat ketergantungan terhadap media sosial. Mereka begitu identik
dengan smartphone yang hampir 24 jam berada di tangan dan sangat sibuk berselancar di
dunia online yang seakan tidak pernah berhenti. Melihat hal ini, Sekolah Tinggi Sandi Negara
(STSN) bersama Yahoo! melakukan riset mengenai penggunaan internet di kalangan remaja.
Hasilnya menunjukkan, kalangan remaja usia 15-19 tahun mendominasi pengguna internet di
Indonesia sebanyak 64%.
Penggunaan media sosial di kalangan remaja ini juga menimbulkan pro dan kontra.
Penggunaan media sosial seringkali mengganggu proses belajar remaja, sebagai contoh
ketika sedang belajar lalu ada notification chatting dari teman yang akhirnya dapat
mengganggu proses belajar, dan kebiasaan seorang remaja yang berkicau berkali-kali di
Twitter yang terkadang hanya untuk mengeluhkan betapa sulit pelajaran yang sedang dia
kerjakan.
Tidak berhenti sampai di situ saja. Yang lebih parah ada beberapa kasus seorang remaja yang
dilaporkan hilang oleh orangtuanya yang ternyata kabur dengan teman yang baru dikenalnya
di Facebook. Lalu apa yang menyebabkan seorang remaja begitu aktif di jejaring sosial?
Dalam sebuah penelitian dinyatakan, media sosial berhubungan dengan kepribadian introvert.
[3. Setyastuti, Yuanita. 2012. Aprehensi Komunikasi Berdasarkan Konteks Komunikasi dan
Tipe Kepribadian Ekstrovert – Introvert . Jurnal Komunikator. Volume 4, Nomor 2, Bulan
November 2012] Semakin introvert seseorang maka dia akan semakin aktif di media sosial
sebagai pelampiasan. Peran orangtua sangat dibutuhkan sebagai pengawas dan juga sosok
yang memahami anak. Keluarga harus dapat memberikan fungsi afektif agar seorang anak
mendapatkan perhatian yang cukup.
Di kota besar seperti Jakarta, seringkali para remaja mengalami kekosongan karena
kebutuhan akan bimbingan orangtua tidak ada atau kurang. Hal ini disebabkan karena
keluarga mengalami disorganisasi. Pada keluarga yang secara ekonomis kurang mampu, hal
tersebut disebabkan karena orang tua harus mencari nafkah, sehingga tidak ada waktu sama
sekali untuk memperhatikan dan mengasuh anak-anaknya. Sedangkan pada keluarga yang
mampu, persoalannya adalah karena orang tua terlalu sibuk dengan urusan-urusan di luar
rumah dalam rangka mengembangkan prestise. [4. Soekanto, Soerjono. Sosiologi suatu
pengantar . Jakarta: PT. Raja Grafindo Pustaka, 1990. 371]
Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di media sosial ini juga sering memposting
kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba
mengikuti perkembangan jaman, sehingga mereka dianggap lebih populer di lingkungannya.

9
Contohnya saja di Twitter, para remaja menampilkan diri melalui mengunggah avatar yang
paling bagus dilihat, memposting tweet dan retweet sebanyak-banyaknya dengan tujuan
memperlihatkan eksistensinya di dunia maya, mereka berusaha memperlihatkan eksistensi
dirinya serta membangun citra sebaik mungkin. Para remaja juga berusaha memperlihatkan
citra positif di Twitter. Begitupun halnya dengan Facebook, para remaja memposting foto-
fotonya yang sedang bersenang-senang dengan teman-temannya dan seolah memperlihatkan
betapa bahagia dirinya. Dengan demikian, dapat dikatakan individu menjadikan media sosial
sebagai media presentasi diri.
Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan social
life mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidup nya yang
penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya dalam hidupnya mereka merasa kesepian.
Manusia sebagai aktor yang kreatif mampu menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah
ruang interaksi dunia maya. Setiap individu mampu menampilkan karakter diri yang berbeda
ketika berada di dunia maya dengan dunia nyata. Hal ini dalam sosiologi disebut dengan
istilah dramaturgi atau presentasi diri (The Presentation of Self ) untuk menjelaskan
bagaimana seseorang menampilkan diri pada lingkungan atau panggung tertentu. [5.
Rachmah, Amy Julia. 2012. Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media
Pembelajaran. EJPTI (Jurnal Elektronik Pendidikan Teknik Informatika).

2.7 Dampak positif dan Negatif Media Sosial bagi Remaja

Dampak positif dari jejaring sosial adalah

·         Anak dan remaja dapat bersosialisasi dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
Mereka akan mampu bersosialisasi dengan masyarakat umum lainnya.
·         Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs jejaring sosial ini anak menjadi lebih
mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia. Meskipun sebagian besar diantaranya
tidak pernah mereka temui secara langsung.
·         Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-
teman yang mereka jumpai secara online, karena mereka berinteraksi dan menerima umpan
balik satu sama lain.

10
·         Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan
empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka berulang tahun,
mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski
tidak dapat bertemu secara fisik.
Dampak negatif dari jejaring sosial adalah:
·         Anak anak yang menggunakan jejaring sosial lebih banyak menghabiskan wkatunya
untuk bermain di dunia maya daripada dunia nyata.
·         Bisa menghabiskan uang untuk pergi ke warnet.
·         Lupa waktu kalau sudah bermain jejaring sosial atau lebih tepatnya mengurangi wkatu
efektif anda.
·         Tugas sekolah atau kuliah terbengkalai karena mereka lebih senang dan fokus bermain
jejaring sosia dan menimbulkan penyakit malas.
·         Bagi remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Ini yang
membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring
sosial dan di dunia nyata.
·         Banyaknya tindakan kejahatan yang ditimbulkan dari jejaring sosial seperti penculikan,
dan tindakan kriminal lainnya.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum,
dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling
umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein
mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang
membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated content”.

Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial.


1.      Proyek Kolaborasi
2.      Blog dan microblog
3.      Konten
4.      Situs jejaring sosial
5.      Virtual game world
6.      Virtual social world

3.2 Saran

Remaja saat ini sudah seharusnya menggunakan jaringan internet secara bijak
sehingga kita tidak menjadi orang yang mencandu akan jejaring sosial. Sebaiknya para
pengguna situs jejaring sosial ini tidak harus berhenti total untuk tidak menikmati situs

12
tersebut, namun lebih bijak kalau secara perlahan untuk menguranginya yaitu dengan
mengurangi jam bermain Facebook, Twitter, dan lain - lain.
Implementasikan sosial media dengan baik dan benar, gunakan peluang yang ada sebagai
sarana yang positif.

Daftar Pustaka
Ainamulyana. 2016. Prestasi Belajar Siswa, Pengertian Dan Faktor Yang Mempengaruhi
Prestasi Belajar Siswa, (online), (http://ainamulyana. blogspot.co.id/2016/01/prestasi-belajar-
siswa-pengertian-dan.html?m=1). Diakses pada tanggal 22 Oktober 2016.
Abdullah, Ishak & Darmawan, Deni. 2013. Teknologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

13

Anda mungkin juga menyukai