Perhitungan
1. Pembuatan larutan
Naoh 2M 100 ml
Ar = N x V x Bm
= 2 x0,1 x 40
= 8 gr
m1. v 1=m2. v 2
1 m. 100=7,6779 . v 2
v 2=13,024 ml
H2SO4 1M 100 ml
ρ x % x 1000
M=
BM
1,83 x 0,98 x 1000
M=
98
M =18,3
m1. v 1=m2. v 2
1 m.100=18,3. v 2
v 2=5,46 ml
Mol NaOH = M x V
= 2 x 0,1 L
= 0,2 mol
Mol metil salisilat = M x V
= 1 x 0,1 L
Mol NaOH = M x V
= 1 x 0,1 L
= 0,1 L
2. Neraca Massa Teori
Reaksi awal
C8H802 + 2NaOH C7H403Na2 + CH3OH + H2O
C7H4O3Na2 + H2SO4 C7H6O3 + Na2SO4
Menjadi :
C8H8O2 + 2NaOH + H2SO4 C7H6O3 + CH3OH + Na2SO4 + H2O
M : 0,1 0,2 0,1 - - - -
B : 0,1 0,2 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Neraca Massa
komponen input output
mol gr mol gr
C8H8O3 0,1 15,215 - -
NaOH 0,2 8 - -
H2SO4 0,1 9,8 - -
C7H6O3 - - 0,1 13,8
CH3OH - - 0,1 3,2
Na2SO4 - - 0,1 14,2
H2O - - 0,1 1,8
Total 33,015 33
MassaC 7 H 6 O 3
M olC 7 H 6 O 3=
BM
13,5 gr
¿
138 gr /mol
¿ 0,0978 mol
Reaksi
Neraca Massa
komponen input output
mol gr mol gr
C8H8O3 0,0978 14,880 - -
NaOH 0,2 8 0,0044 0,176
H2SO4 0,1 9,8 0,0022 0,2156
C7H6O3 - - 0,0978 13,4964
CH3OH - - 0,0978 3,1296
Na2SO4 - - 0,0978 13,8876
H2O - - 0,0978 1,7604
Total 0,3978 32,68 0,3978 32,67
% konveksi praktek
0,0978
= x 100%
0,1
= 97,8 %
% yield
massa produk praktek
= x 100%
massa produk teori
13,5
= x 100%
13,8
= 97,82 %
5. % Kesalahan
teori− praktek
= x 100%
teori
0,1−0,0978
= x 100%
0,1
0,22
= x 100%
0,1
= 2,2 %
G. ANALISA DATA
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses sintesis asam salisilat
dan mekanisme reaksinya. Prinsip dari percobaan ini adalah reaksi hidrolisis ester
menggunakan NaOH sebagai katalis basa. Reaksi hidrolisis adalah reaksi kimia antara
zatdan senyawa yang menghasilkan air. Hidrolisis ester dalam basa merupakan
irreversible. Metode yang digunakan adalah metode refluks, metode kristalisasi dan
metode rekristalisasi.
Metil salisilat ketika direaksikan dengan NaOH akan menghasilkan garam natrium
salisilat, etanol dan air kemudian garam natrium salisilat direaksikan dengan asam sulfat
maka akan menghasilkan asam salisilat.
pencampuran antara metil salisilat dan natrium hidroksida akan membentuk endapan dan
larutan berubah warna dari bening menjadi putih. penambahan NaOH pada reaksi
hidrolisis ini berfungsi untuk mengikat salisilat setelah itu campuran tersebut dipanaskan
selama kurang lebih 20 menit, endapan di dalam campuran akan menghilang. Tujuan dari
pemanasan adalah agar dalam proses pemanasan pada suhu yang tinggi zat yang
dipanaskan tidak mengalami penguapan volume zat yang terkandung didalamnya.
campuran natrium salisilat didinginkan terlebih dahulu dan ditambahkan H2SO4 yang
menyebabkan larutan bersifat asam yang diperoleh setelah dilakukan pengujian dengan
kertas lakmus, penambahan H2SO4 dilakukan pada saat dingin karena reaksi H2SO4
merupakan reaksi reaksi eksotermal yaitu reaksi yang menghasilkan panas. Campuran
tersebut didinginkan untuk proses kristalisasi, proses ini bertujuan agar Kristal yang
terbentuk lebih cepat.
Pada proses penyaringan menggunakan penyaringan buchner, penggunaan penyaringan
buchner ini bertujuan agar jika bahan yang digunakan mengandung gas yang berbahaya
gas tersebut langsung bisa diembunkan kristal yang sudah melewati proses penyaringan
tersebut kemudian dikeringkan dan ditimbang.
H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa asam salisilat dapat dibuat
dengan mereaksikan metil salisilat dengan NaOH dan juga penambahan asam sulfat serta
pada percobaan ini natrium hidroksida digunakan sebagai katalis dalam reaksi tersebut.